Вы находитесь на странице: 1из 10

Nama: No : Kelas :

Maria Marcella Wiyoto 25 XII IPS 3

Manfaat Lidah Buaya Bagi kesehatan

Manfaat lidah buaya memang sangat banyak, lidah buaya bermanfaat untuk rambut, kulit, jerawat, bahkan untuk dijadikan obat alami dibeberapa bagian tubuh manusia. Perlu diketahui lidah buaya dalam bahasa latin disebut Aloe vera atau Aloe barbadensis Milleer. Lidah buaya merupakan sejenis tumbuhan yang dikenal dapat dijadikan sebagai obat alami untuk bagian luar tubuh ataupun untuk bagian dalam tubuh seperti penyubur rambut, penyembuh luka, dan dijadikan untuk perawatan kulit. Manfaat lidah buaya sering kali dimanfaatkan sebagai bahan alternatif terhadap berbagai keluhan tubuh bagian dalam ataupun bagian luar. Semakin terkenalnya manfaat lidah buaya ini sampai membuat bangsa Mesir menyebut tanaman lidah buaya sebagai tanaman keabadian. Manfaat Lidah buaya dapat digunakan untuk berbagai keluhan, baik dalam bagian luar atau bagian dalam tubuh manusia. Jika kita rangkum dan dalami sebenarnya manfaat tanaman lidah buaya ini antara lain adalah sebagai berikut. Ketombe. Lidah buaya dapat membantu mengurangi ketombe dan gatal gatal pada kulit kepala. Lidah buaya juga bisa digunakan untuk perawatan rambut sebelum keramas. Detoksifikasi. Jus tanaman lidah buaya adalah penawar racun alami, tanaman ini juga mengandung beragam mineral dan vitamin yang dapat membantu tubuh mengatasi stres dalam kehidupan sehari hari. Membantu gerakan usus. Aloe lateks terdiri dari antrakuinon glycosidesaloin A dan B yang sangat baik sebagai obat untuk membantu pencernaan. Perawatan kulit. Ada banyak manfaat lidah buaya untuk kulit. Manfaat tersebut antara lain adalahmenghilangkan jerawat, etoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan tanda, melembabkan kulit, mengurangi peradangan, serta perbaikan dan peremajaan kulit manusia. Diabetes. Lidah buaya juga dapat dijadikan sebagai obat untuk diabetes. Setengah sendok jus tanaman lidah buaya yang diberikan selama 14 minggu terbukti mengurangi gula darah sebanyak 45 persen. Luka bakar. Gel lidah buaya dapat meremajakan dan menyembuhkan kulit yang terkena luka bakar, termasuk luka bakar akibat paparan sinar matahari dan luka bakar lainnya. Kekebalan. Sama halnya dengan manfaat buah, manfaat Lidah buaya juga dapat dijadikan antioksidan yang penuh kontra radikal bebas untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Manfaat lidah buaya memang sangat banyak, 7 manfaat di atas merupakan manfaat yang paling sering dirasakan oleh kita dan menjadi sangat dibutuhkan karena hal tersebut sering terjadi di kehidupan sehari hari kita.

1. 2.

3. 4.

5.

6. 7.

Nama: No : Kelas :

Theresia Chinatsu D 46 XII IPS 3


Bus Sarbagita

Bali sebagai salah satu tujuan wisata domestik dan internasional, memiliki pertumbuhan yang signifikan dalam hal kondisi ekonomi. Hal ini ditunjukkan, misalnya, dengan meningkatnya permintaan kendaraan bermotor. Pada semester pertama tahun 2011, 2.016.301 sepeda motor secara statistik dicatat di Bali dan diperkirakan 2,2 juta segera. Angka yang mewakili lebih dari setengah penduduk di Bali. Ini adalah penyebab banyak kendaraan tertentu untuk berbagai dampak negatif seperti kemacetan lalu lintas, kecelakaan, dan konsumsi bahan bakar yang tinggi. Kemacetan itu sendiri sekarang menjadi pemandangan umum di Bali, khususnya di Badung dan Denpasar di mana tujuan wisata paling berada. Banyak upaya yang sudah berlangsung untuk mengatasi masalah lalu lintas macet. Salah satu proyek yang sedang berlangsung adalah meluncurkan bus Trans Sarbagita sebagai unit transportasi massal. Bus direncanakan meliputi Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan dan daerah. Berdasarkan data dari beberapa layanan pemerintah, Peta Jalan Trans Sarbagita untuk telah dimulai sejak tahun 2009. 2009-2010 ditetapkan sebagai perencanaan dan periode sosialisasi awal, 2011-2013 sebagai periode pengenalan layanan dan membangun citra, 2014-2016 sebagai stabilisasi layanan dan masa pengembangan, dan pada tahun 2016 Trans Sarbagita diharapkan menjadi metode transportasi favorit rakyat kecil. Sejak Agustus 18, 2011, pejabat Provinsi Bali meluncurkan massa kendaraan transportasi, bus Trans Sarbagita, dengan Batubulan-Nusa Dua lagu tersebut. Kepala Layanan Transportasi di Bali, Made Santha, mengumumkan bahwa bus akan beroperasi 05:00-9:00. Namun, mereka hanya meluncurkan 2 dari 15 bus yang direncanakan akan beroperasi. Tarif Trans Sarbagita adalah Rp 3.500 untuk umum dan Rp 3.000 publik bagi siswa. Kemudian di akhir periode operasi, 15 Trans Sarbagita akan berfungsi bersama 4 lintasan dengan 24 lokasi berhenti. Fakta menarik adalah, standar pelayanan minimum Trans Sarbagita telah dibentuk bersamaan dengan peluncuran. Standar pelayanan termasuk jam operasi, rentang waktu, kecepatan, berhenti prosedur pada masing-masing lokasi, ongkos penumpang, penumpang hak untuk mendapatkan tiket pembayaran, dan informasi terkait dengan layanan Trans Sarbagita ini. Sebagai sarana publik transportasi yang disediakan oleh pemerintah, Trans Sarbagita harus memenuhi persyaratan layanan standar. Ini mencakup dasar hukum, persyaratan, sistem, mekanisme, prosedur, periode waktu, ongkos / biaya, produk layanan, infrastruktur, fasilitas, pengawasan internal, penanganan pengaduan, saran, masukan, dan kuantitas penyelenggara. Ini juga harus mempertimbangkan kompetensi penyelenggara, kebutuhan masyarakat, dan kondisi sekitarnya. Pada gilirannya, saran dan keluhan dari masyarakat akan digunakan sebagai evaluasi layanan. Jadi partisipasi masyarakat bertindak sebagai salah satu peran kunci untuk pelayanan publik yang layak. Trans Sarbagita adalah salah satu contoh pelayanan publik yang secara langsung berhubungan dengan orang-orang Bali. Mereka harus menyadari peran mereka, benar, dan tanggung jawab dalam setiap fasilitas publik dengan secara aktif mengumpulkan informasi tentang layanan pemerintah dan memberikan masukan untuk layanan publik yang baik. Ini tidak hanya terjadi dalam lingkup Trans Sarbagita, tetapi juga dalam pendidikan, kesehatan, dan pelayanan warga.

Peremajaan Bajaj Baru 20 Persen


Dari total 14.400 bajaj yang ada di DKI Jakarta, baru sekitar 20 persen atau 2.755 bajaj merah yang diganti bajaj biru berbahan bakar gas sejak dilakukan peremajaan bajaj pada 2006 lalu.Untuk tahun ini saja, setidaknya sekitar 3.900 bajaj akan diremajakan oleh PT Matahari Trans Utama dan Koperasi Bajaj Sehati, dua perusahaan yang memenangkan tender pada awal 2013 dan dikontrak Dinas Perhubungan sebagai operator bajaj selama tujuh tahun. Demikian disampaikan Edy Sufa'at, Kepala Seksi Angkutan Orang Luar Trayek, Dinas Perhubungan DKI yang ditemui dalam kegiatan penghancuran 203 unit bajaj merah di kawasan Pulogebang Permai, Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (20/5).Edy mengatakan, saat ini terdapat lebih dari 500 bajaj merah yang dalam tahap rekomendasi untuk diganti menjadi bajaj biru. Sebagian diantaranya sedang dibuat surat tanda nomor kendaraan di Polda Metro Jaya dan KIR di Dishub DKI. PT Matahari Trans Utama dan Koperasi Bajaj Sehati, sebagai operator bajaj merupakan pihak yang mengurus seluruh kelengkapan surat dari setiap bajaj yang diremajakan. Nantinya, sesuai kontrak, kedua perusahaan itu yang akan mengelola manajemen bajaj yang ada di bawahnya selama tujuh tahun. Adapun selama ini, pengelolaan bajaj dilakukan oleh perseorangan.Dengan dikelola kedua perusahaan itu, kata Edy, akan memudahkan Dinas Perhubungan DKI mengawasi pelayanan bajaj. Jika kedua operator tak dapat menjalankan tugasnya dengan baik, maka kontrak kerja tidak akan dilanjutkan. "Setiap tujuh tahun, akan ada pembuatan kontrak baru untuk operator bajaj," jelas Edy. Direktur PT Matahari Tran Utama Yunus Haddinoto, mengatakan saat ini terdapat 654 bajaj biru yang telah divalidasi kelengkapan administrasinya. Ditargetkan, setiap hari terdapat 86 hingga 12 surat tanda nomor kendaraan yang dapat dikeluarkan untuk diserahkan kepada pemilik bajaj. "Sehingga bajaj-bajaj itu bisa segera dioperasikan," katanya.Dikatakan Yunus, bajaj merah yang masih beroperasi saat ini dapat ditukar dengan bajaj biru dengan ditambah uang sebesar Rp 59,4 juta per unit. Setiap pelunasan, akan diikuti dengan penyerahan bajaj. Bajaj-bajaj merah yang diserahkan pemilik selanjutnya dihancurkan dua pool milik PT Matahari Tran Utama yang berada di Pulogebang, Jakarta Timur, dan Jalan Panjang, Jakarta Barat. Hal ini dilakukan agar tidak ada bajaj yang diolah menjadi bajaj merah kembali."Bajaj merah itu harus dihancurkan dan didaur menjadi besi tua. Dengan dihancurkan sempurna, maka tak ada peluang bagi pihak lain untuk mengolahnya menjadi bajaj merah lagi," kata Yunus.

Busway, Primadona yang Mulai Memudar


Busway. Kata ini kian akrab terdengar dan terlontar dari mulut masyarakat Indonesia, terutama warga DKI Jakarta. Ya, bus Transjakarta atau yang lebih terkenal dengan sebutan busway ini, merupakan salah satu transportasi umum andalan pemerintah DKI yang mulai menjadi primadona. Busway merupakan sebuah sistem Bus Rapid Transit (BRT) atau sistem transportasi bus cepat yang mulai resmi dioperasikan oleh pemerintah DKI Jakarta pada tanggal 15 Januari 2004. Busway adalah sebuah solusi alternatif angkutan umum massal yang ditawarkan oleh pemerintah di kota-kota besar agar warganya dapat menikmati jasa angkutan umum yang cepat, nyaman, dan aman. Selain di Jakarta, busway juga telah diterapkan di kota-kota besar lainnya di Indonesia, yaitu Yogyakarta (Trans Jogja), Bandung (Trans Metro Bandung), Bogor (Trans Pakuan), Pekanbaru (Trans Metro Pekanbaru), dan Palembang (Trans Musi). Selama 6 tahun ini, busway di DKI Jakarta telah melayani 8 koridor dengan armada bus sebanyak 426 unit yang melewati total panjang lintasan 123,35 km (lintasan terpanjang di dunia dalam sistem BRT) dan memiliki 141 halte. Meskipun sempat menimbulkan pro dan kontra, nyatanya busway mulai jadi primadona dilihat dari jumlah penumpangnya yang kian hari kian meningkat. Ada 4 alasan utama kenapa warga DKI memang lebih memilih menggunakan busway dibandingkan kendaraan umum lainnya, yakni tarif murah, dapat menghubungkan berbagai tempat di Jakarta dengan cepat, lebih nyaman dibandingkan dengan angkutan umum lainnya, dan juga keamanan yang lebih terjamin. Tarif bus ber-AC (Air Conditioning) sebesar Rp3.500,- per perjalanan ini dianggap warga cukup terjangkau, terutama untuk tujuan jarak jauh karena penumpang yang pindah jalur maupun transit di halte busway manapun tidak perlu membayar lagi, asalkan tidak keluar dari halte. Sayangnya, selama 6 tahun ini pengembangan dan pengelolaan busway tidak sesuai dengan harapan para penggunanya. Penumpang busway juga mengeluhkan semakin buruknya fasilitas, sarana, dan prasarana yang ada. Terkadang para penumpang harus menghindari tetesantetesan air yang jatuh dari atap halte yang bocor saat hujan atau dari atap bus gara-gara AC yang rusak. Jembatan penyeberangan yang terlalu panjang, jauh, dan tinggi, bahkan kadang-kadang bolong, sangatlah tidak ramah terhadap anak-anak, perempuan hamil, orang lanjut usia (lansia), apalagi bagi penyandang cacat. Meski di beberapa jembatan terdapat lift, namun kondisinya sudah rusak dan tak layak pakai. Tidak adanya sabuk pengaman, ruang khusus untuk kursi roda, maupun huruf braille merupakan beberapa contoh ketidaklengkapan fasilitas busway. Suasana halte yang panas, pengap, terkadang tidak terawat dan kumuh juga membuat penumpang kian tidak nyaman. Belum lagi halte-halte dan jembatan yang terlantar karena masih belum terpakai meski sudah lama dibangun, sebagaimana yang terjadi pada infrastruktur di sepanjang Prumpung ke arah Tanjung Priok

maupun dari Cawang ke arah Grogol. Berkaitan dengan keamanan, sampai saat ini kasus tindak kriminal di dalam busway bisa dibilang masih jarang terjadi. Sebaliknya, kasus kecelakaanlah yang justru kerap terjadi. Kasus kecelakaan yang paling banyak terjadi terutama diakibatkan karena masih kurangnya disiplin masyarakat, dalam hal ini para pengguna jalan dalam berlalu lintas, misalnya aksi serobot kendaraan lain maupun orang-orang yang sembarangan menyeberang. Kebanyakan dari mereka masih sering mengabaikan peraturan yang berlaku dengan menyerobot jalur khusus bus Transjakarta. Tindakan penyerobotan jalur ini tidak hanya berpotensi menyebabkan kecelakaan, tetapi juga membuat kemacetan. Sementara itu, kasus busway yang terbakar dan meledak adalah akibat adanya gangguan elektrik pada kabel dinamo amper AC. Kadang-kadang ada juga sopir busway yang memarkirkan busnya di pintu halte dengan jarak yang cukup lebar, sehingga apabila halte penuh dan penumpang saling dorong-mendorong, resiko jatuh dari bibir pintu yang tinggi sangat besar. Sebagai sebuah solusi, keberadaan busway, khususnya di DKI Jakarta, kini malah dianggap menjadi penyebab kemacetan dan kecelakaan. Memang, operator busway dan pemerintah daerah telah dan sedang berusaha untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, khususnya untuk mengurangi penumpukan dan antrian penumpang. Misalnya, adanya penambahan unit armada Transjakarta, feeder bus (bus pengumpan yang menghubungkan beberapa daerah ke halte-halte busway terdekat), maupun pembangunan shelter dan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBBG) yang dilakukan secara bertahap. Selain itu, di beberapa wilayah dibangun pula portal elektronik dan manual untuk mengantisipasi penyerobotan jalur busway. Fasilitas jembatan, shelter, maupun bus yang rusak juga berusaha diperbaiki. Akan tetapi, akar dari semua permasalahan di atas sebenarnya bukan semata karena kurang matangnya konsep perencanaan, pembangunan, serta pengelolaan infrastruktur, fasilitas, saran, dan prasarana busway, melainkan pembangunan tanpa sumber daya manusia berkualitas sehingga pengembangan dan pengelolaannya menjadi amburadul. Oleh karena itulah, sangat penting dilakukan kegiatan peningkatan sumber daya manusia serta adanya kerja sama antara pemerintah, operator dan pekerja busway, serta masyarakat sebagai pengguna busway. Dengan masih banyaknya keluhan-keluhan dari penggunannya, tampaknya keberadaan busway saat ini belum berhasil mewujudkan visinya, yakni menjadikan busway sebagai angkutan umum yang mampu memberikan pelayanan publik yang cepat, aman, nyaman, manusiawi, efisien, berbudaya dan bertaraf internasional. Busway hanya satu dari sekian banyak contoh sebuah solusi yang malah dianggap sebagai masalah baru. Oleh karena itu, kita semua masih perlu banyak berbenah agar busway tidak menjadi contoh dari primadona yang begitu cepat memudar pamornya akibat kurangnya kesadaran dan kualitas sumber daya manusia warga negara Indonesia.

Nama: No : Kelas :

Anastasia Malisa XII IPS 3

Nama:

Claudia Rosa Delima

No

: XII IPS 3

Kelas :

Вам также может понравиться