Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Drs.H.Abdul Malik, MM
Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Dirubah dengan Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Diganti dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Retribusi Daerah adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan
LATAR BELAKANG
KONDISI DI AWAL ERA OTONOMI DAERAH
1.
2.
3. 4.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih rendah Peranan PAD dalam APBD: Provinsi : 51% Kabupaten/Kota : 7% Basis pajak daerah sangat terbatas. Jenis pungutan daerah yang memenuhi kriteria pajak daerah memiliki potensi yang relatif kecil. Daerah diberi kewenangan yang besar untuk memungut PDRD open-list Pengawasan pungutan daerah kurang efektif. Sistem pengawasan bersifat Represif Tidak ada sanksi bagi yang melanggar.
#
LATAR BELAKANG
IMPLIKASI DI DAERAH
1. 2. Daerah berlomba-lomba menambah jenis pungutan daerah untuk meningkatkan PAD Timbul banyak Pungutan Daerah yang bermasalah: Perda bertentangan dengan peraturan per-UU-an Perda bertentangan dengan kepentingan umum Perda yang sudah dibatalkan tetap dipungut Pungutan didasarkan pada Keputusan Kepala Daerah Pungutan tanpa dasar hukum Dampak: Kepastian hukum kurang Memberikan beban berlebihan bagi masyarakat Menghambat kegiatan investasi di daerah
3.
TUJUAN PERUBAHAN UU PDRD 1. Memperbaiki sistim pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah. 2. Penguatan perpajakan daerah (local taxing empowerment) 3. Meningkatkan efektivitas pengawasan pungutan daerah 4. Menyempurnakan pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah.
Diberlakukannya UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah untuk menyesuaikan kebijakan otonomi daerah sebagaimana diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang PEMDA sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU PEMDA dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. a. UU PDRD berlaku sejak tanggal 1 Januari 2010 b. Pengalihan PBB Perdesaan dan Perkotaan sebagai Pajak Daerah sampai 31 Desember 2013 sepanjang belum ada Perda terkait.
c. Pengalihan BPHTB sebagai Pajak Daerah setelah 1 (satu) tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini.
d. Ketentuan mengenai Pajak Rokok mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2014.
#
POKOK-POKOK PERUBAHAN
No.
1 2
TUJUAN
Sistim Pemungutan Local Taxing Power 1. 2. 3. 4. 5.
UU 28/2009
Mengubah sistim pemungutan pajak dan retribusi daerah. Memperluas objek pajak daerah dan retribusi daerah Menambah jenis pajak daerah dan retribusi daerah Menaikkan tarif maksimum beberapa jenis pajak daerah Memberikan diskresi penetapan tarif pajak kepada daerah Mengubah sistim pengawasan. Mengenakan sanksi bagi yang melanggar ketentuan PDRD Bagi Hasil Pajak Provinsi Earmarking Insentif Pemungutan
Sistim Pengawasan
6. 7.
Sistim Pengelolaan
8. 9. 10.
SISTIM PEMUNGUTAN
UU 34/2000
Open-List: 1. Provinsi boleh menambah jenis retribusi daerah, sepanjang memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam UU. 2. Kabupaten/Kota boleh menambah jenis pajak daerah dan retribusi daerah, sepanjang memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam UU.
UU 28/2009
Closed List: 1. Daerah tidak boleh memungut pajak daerah selain yang ditetapkan dalam UU. 2. Daerah tidak boleh memungut retribusi daerah selain yang tercantum dalam UU dan PP.
PAJAK PROVINSI : a. Pajak Kendaraan Bermotor; b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; d. Pajak Air Permukaan; dan e. Pajak Rokok. PAJAK KABUPATEN/KOTA : a. Pajak Hotel; b. Pajak Restoran; c. Pajak Hiburan; d. Pajak Reklame; e. Pajak Penerangan Jalan; f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; g. Pajak Parkir; h. Pajak Air Tanah; i. Pajak Sarang Burung Walet; j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
#
UU BARU Termasuk katering/jasa boga (sebelumnya PPN) Termasuk permainan golf dan bowling.
Termasuk pemeriksaan alat-alat penanggulangan kebakaran dan keselamatan jiwa Termasuk berbagai retribusi yang terkait dengan lingkungan
UU 28/2009
1. Pajak Kendaraan Bermotor 2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 4. Pajak Air Permukaan 5. Pajak Rokok
UU 28/2009
Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan Pajak Parkir Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 8. Pajak Air Tanah 9. Pajak Sarang Burung Walet 10. PBB Pedesaan & Perkotaan 11. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
Kabupaten/ Kota
UU 28/2009 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Retribusi Pelayanan Kesehatan Retribusi Persampahan/Kebersihan Retribusi KTP dan Akte Capil Retribusi Pemakaman Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Retribusi Pelayanan Pasar Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang Retribusi Penyedotan Kakus Retribusi Pengolahan Limbah Cair Retribusi Pelayanan Pendidikan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
UU 28/2009
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Retribusi Pasar Grosir/Pertokoan Retribusi Tempat Pelelangan Retribusi Terminal Retribusi Tempat Khusus Parkir Retribusi Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/Villa Retribusi Rumah Potong Hewan Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Retribusi Penyeberangan di Air Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
UU 34/2000
1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 2. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol 3. Retribusi Izin Gangguan 4. Retribusi Izin Trayek
UU 28/2009
1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 2. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol 3. Retribusi Izin Gangguan 4. Retribusi Izin Trayek 5. Retribusi Izin Usaha Perikanan
10%
3 4 5
5% 20% -
**Tarif PBB-KB yang ditetapkan dalam Perda dapat diubah dengan Perpres (dalam jangka waktu 3 tahun) #
UU-34/2000
10% 10% 35% 25% 10% 20%
UU 28/2009
10% 10% 75% 25% 10% 25%
7.
8. 9.
Pajak Parkir
Pajak Air Tanah Pajak Sarang Burung Walet
20%
20% -
30%
20% 10%
10. BPHTB
11. PBB Pedesaan & Perkotaan
#
5%
0,3%
PENETAPAN TARIF
No
1
Tarif
Pajak Provinsi
UU 34/2000
Ditetapkan dengan PP (diberlakukan seragam di seluruh Indonesia)
Ditetapkan dengan Perda (tidak boleh melampaui UU) Ditetapkan dengan Perda (sesuai prinsip dan sasaran penetapan tarif untuk masing-masing golongan retribusi)
UU 28/2009
Ditetapkan dengan Perda (tidak boleh melampaui UU)
Ditetapkan dengan Perda (tidak boleh melampaui UU) Ditetapkan dengan Perda (sesuai prinsip dan sasaran penetapan tarif untuk masing-masing golongan retribusi)
Pajak Kabupaten/Kota
Retribusi Daerah
PENGAWASAN
No.
1
UU 34/2000
Pengawasan bersifat : REPRESIF
UU 28/2009
Pengawasan bersifat : - PREVENTIF - KOREKTIF
Menkeu .
SANKSI
No .
1.
UU 34/2000
UU 28/2009
Provinsi
70% 70% 30% 30%
Kab/Kota
30% 30% 70% 70%
Provinsi
70% 70% 30% 30% 50% 20%*
Kab/Kota
30% 30% 70% 70% 50% 80%*
EARMARKING (PENGELOLAAN)
JENIS PAJAK Penerimaan
Porsi
1. PKB Minimal 10%
Peruntukan
Pembangunan dan/atau pemeliharaan jalan serta peningkatan moda dan sarana transportasi umum. Pelayanan kesehatan masyarakat dan penegakan hukum.
2.
Pajak Rokok
Minimal 50%
INSENTIF PEMUNGUTAN
No. UU 34/2000 PP 65/2001 UU 28/2009
--
--
--
1.
2. 3.
Insentif Pemungutan diberikan kepada instansi yang memungut PDRD atas dasar kinerja tertentu. Ditetapkan dalam APBD Diatur lebih lanjut dalam PP
MASA BERLAKU
No.
1
Tanggal Berlaku
01-01-2010
BPHTB
01-01-2011
01-01-2014
Pajak Rokok
01-01-2014
PERATURAN PELAKSANA
No.
1 2 3 4 5 PP PP PP PMK PMK
Produk Hukum
Tentang
Sistim pemungutan pajak daerah Tatacara pemberian insentif pemungutan PDRD Penetapan retribusi daerah tambahan Tatacara pemungutan dan penyetoran Pajak Rokok Badan atau perwakilan internasional yang dikecualikan sebagai subjek PBB Perdesaan dan Perkotaan Badan atau perwakilan internasional yang dikecualikan sebagai subjek BPHTB Tatacara pelaksanaan sanksi pelanggaran ketentuan PDRD Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Tahapan pengalihan PBB Perdesaan & Perkotaan dan BPHTB menjadi pajak daerah
Keterangan
2010 2010 Sesuai kebutuhan 2010 2010
6
7
PMK
PMK
2010
8 9
Drs.H.Abdul Malik, MM
abdulmalikntb@gmail.com