Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB III

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

A. Identitas Pasien dan Keluarga 1. Identitas Pasien Nama : Ny.Darnah

Jenis Kelamin : Perempuan Umur Alamat : 70 Tahun : Perumahan Griya Kencana Permai, Desa Bumiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan 2. : Islam : Jawa : SD : ibu rumah tangga

Identitas Kepala Keluarga Nama : Tn. Masmud

Jenis Kelamin : Laki-laki Umur Alamat : 80 tahun : Perumahan Griya Kencana Permai, Desa Bumiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang Agama Suku Bangsa : Islam : Jawa

20

21 Pendidikan Pekerjaan B. Profil Keluarga Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga (yang tinggal 1 rumah) Kedudukan No Nama dalam Keluarga 1 Tn. Masmud Kepala Keluarga 2 Ny. Darnah Ibu Rumah Tangga 3 Abdurahman Anak L 35 S1 P 70 SD Ibu rumah tangga Tidak Bekerja Sakit Sakit L JK : Akademi Militer Angkatan Laut : Pensiunan

Umur (th) 80

Pendidikan

Pekerjaan

Keterangan

Akademi

Pensiunan

Sakit

22

Keterangan Laki-laki

Perempuan cerai

Pasien
S T T A
D

Hipertensi

Gambar 3. Genogram Keluarga Penderita Bentuk Keluarga Siklus Keluarga : keluarga inti (nuclear family) : tahap keluarga pasangan lansia dan dewasa bujangan

C. Resume Penyakit dan Penatalaksanaan Yang Sudah Dilakukan 1. Anamnesa Anamnesa dilakukan pada tanggal Rabu,20 Juni 2012, pukul 09.00- 11.00 WIB. 2. Keluhan Utama Pasien sedang mengalami hipertensi. 3. Riwayat Penyakit Sekarang Pusing dan tengkuk terasa berat. 4. Riwayat Penyakit Dahulu Pada 31 Januari 2012 pasien selesai dengan pengobatan TB, diperiksa di laboratorium puskesmas Borobudur telah dinyatakan sembuh dan hasilnya BTA (-) dan pasien mempunyai riwayat hipertensi.

23 5. 6. Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada Pemeriksaan Fisik (24 Juli 2010, Pukul 15.00 WIB) a. Keadaan Umum : Compos mentis b. GCS a. Tanda Vital b. Nadi c. BB= 45 kg d. Kepala e. Mata : 15 : Tensi: 140/80 mmHg : 90 x/menit TB= 158 cm : Normocephali : Conjungtiva palpebra anemis -/-, sklera ikterik -/-, Mata cekung -/f. Telinga g. Hidung h. Mulut i. Tenggorok j. Leher k. Thoraks 1) Cor a) b) Inspeksi Palpasi : Iktus cordis tak tampak : Iktus cordis teraba di ICS V, 2 cm medial Linea Mid Clavikularis Sinistra c) d) Perkusi Auskultasi : Dalam batas normal : BJ I-II Normal, murmur (-), gallop (-) : : serumen -/-, sekret -/: Sekret (-) : Bibir kering (-), mukosa lembab (+), sianosis (-) : Faring hiperemis (-) : Pembesaran KGB (-) RR : 25x/menit Suhu : afebris

24 2) Pulmo a) Inspeksi b) Palpasi c) Perkusi d) Auskultasi : Gerak dinding dada simetris saat statis dan dinamis : Fremitus kanan = kiri : Sonor di seluruh lapangan paru : Suara napas vesikuler, dan ada suara napas tambahan yaitu ronki (-) l. Abdomen 1) Inspeksi 2) Palpasi : Datar (-) : Supel, hepar / lien tidak teraba membesar, nyeri tekan abdomen (-), turgor cukup 3) Perkusi 4) Auskultasi 7. 8. 9. : Timpani : Bising usus (+) normal

Pemeriksaan penunjang = Diagnosa kerja = Hipertensi Rencana penatalaksanaan : Captopril

10. Terapi Edukasi a. Memberikan edukasi penderita dan keluarga tentang hipertensi dan faktor-faktor resiko dan penanganan hipertensi b. c. Pembinaan pola makan dan gaya hidup pada penderita hipertensi. Memberitahu kepada tetangga terdekat pasien sudah sembuh dari TB dan pengobatan dinyatakan selesai. d. Memberitahu kepada anggota keluarga untuk membersihkan lingkungan rumah dan membuka jendela agar sirkulasi terjaga baik.

25 e. Motivasi untuk kontrol secara rutin dan minum obat secara teratur.

11. Hasil Penatalaksanaan Medis Dari hasil kunjungan ke rumah pasien pada tanggal 24 Juni 2012 didapatkan keterangan dari kerabat pasien bahwa pengetahuan tentang hipertensi meningkat, penderita mengurangi konsumsi garam dalam menu makanan, tetangga sudah mengetahui dan mengerti tentang kondisi pasien, jendela mulai dibuka dan dibersihkan, dan pasien sudah mulai minum obat dengan teratur. Faktor pendukung :

Pasien, keluarga dan tetangga dapat memahami dan mengerti penjelasan yang diberikan.

Biaya perawatan dan pengobatan terbantu oleh adanya askes.

Faktor penghambat : Anggota keluarga inti kurang kooperatif karena stroke dan depresi. Anak yang lain tinggal terpisah dan jauh. :

Indikator keberhasilan -

Pengetahuan meningkat sehingga lebih sadar konsumsi garam dan tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

Motivasi untuk sembuh dan berobat meningkat.

D. Identifikasi Fungsi-Fungsi Keluarga 1. Fungsi Biologis Pasien mengalami TBC paru dan dinyatakan sembuh pada bulan Januari 2012. Pasien juga sudah mengalami menopause dan tidak memakai KB. Tidak adanya pperencanaan kelahiran anak.

26 2. Fungsi Psikologis Pasien tinggal bersama suaminya yang sedang mengalami stroke dan anak terakhir dari suami kedua. Anaknya mengalami depresi serta suaminya mengalami stroke. Hubungan antara kedua orang tua dengan anak terjalin kurang baik karena kondisi anaknya yang mengalami depresi sehingga komunikasi menjadi tidak lancar. Dalam menghadapi masalah eksternal dan internal dalam keluarga proses pengambilan keputusan berasal dari ibu sebagai pembuat keputusan akhir. Lalu, ketiga anaknya yang lain yang berasal dari suami yang pertama semuanya sudah menikah dan tinggal di luar kota dan tidak berkomunikasi secara intensif dengan orang tua mereka. 3. Fungsi Ekonomi Sumber penghasilan utama keluarga berasal dari pensiunan suami. Suaminya dulu bekerja di angkatan laut dan merupakan veteran golongan III. Anaknya dulu bekerja tetapi semenjak depresi sudah tidak bekerja lagi. Ketiga anaknya yang lain kadangkadang mengirimkan uang pada ibunya tetapi tidak rutin. Uang tersebut dipakai untuk biaya makan dan kebutuhan rumah tangga seperti membayar listrik, air, dan membeli kebutuhan makan harian (kebutuhan primer) 4. Fungsi Pendidikan Ayah pasien tamatan akademi militer angkatan laut dan pasien tamatan SD. Anaknya semua tamatan SMA. Tidak terdapat perencanaan dan dana khusus untuk pendidikan. 5. Fungsi Religius Pasien berasal dari keluarga muslim yang taat dan rutin menjalankan ibadahnya. Tetapi semenjak ayahnya stroke dan anaknya mengalami depresi sudah tidak pernah

27 lagi melakukan kegiatan ibadah bersama di rumah. 6. Fungsi Sosial Budaya Tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan rumah karena pasien dahulu pernah memiliki riwayat TBC dan semenjak sakit sudah tidak pernah lagi mengikuti setiap kegiatan di lingkungan rumah. Tidak terdapat kepercayaan terhadap mitos atau hal-hal lain yang berhubungan dengan kesehatan. masih dipercaya oleh pasien. E. Pola Konsumsi Makan Penderita Frekuensi makan rata rata setiap harinya 3x/hari dengan variasi makanan sebagai berikut : nasi, lauk (ikan/tempe/tahu/telur), sayur (bayam, sayur asem, dan sayuran lainnya). Pasien jarang makan telur maupun daging merah (2 minggu 3 minggu sekali) dan tidak makan buah serta tidak minum susu. Diet recall selama 3 hari sebelum dilakukan intervensi : 1. Kamis a. Nasi b. Tumis kangkung c. Tempe goreng 2. Jumat a. Nasi b. Sayur bayam c. Ikan d. Sambal 3. Sabtu a. Nasi

28 b. Tempe goreng c. Sayur buncis F. Identifikasi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan 1. Faktor Perilaku Pasien masih sering menambahkan garam dalam makanannya tanpa mengurangi kadarnya. Pasien juga tidak pernah melakukan olahraga. Pasien jarang membersihkan rumah, sehingga rumah terlihat kotor dan berantakan dikarenakan penyusunan barang yang tidak teratur ditambah lagi suaminya sedang mengalami stroke dan tidak dirawat inap sehingga urin tidak dapat tertampung oleh kateter dan akhirnya bau urin menimbulkan polusi di dalam rumah dan juga baunya sampai dapat tercium ke tetangga. Ibu pasien jarang mencuci seprei, karpet dan jarang menjemur kasur. Bila ada anggota keluarga yang sakit yang pertama dilakukan adalah pergi ke puskesmas untuk meminta surat rujukan ke rumah sakit tentara magelang dikarenakan mempunyai asuransi kesehatan karena suaminya pensiunan angkatan laut. Tersedia pendanaan kesehatan berupa askes yang dimiliki oleh suaminya. Pemanfaatan waktu luang tidak diisi dengan olahraga, rekreasi, atau untuk melakukan hobi lainnya dikarenakan sakit. Semenjak sakit pasien tidak pernah lagi mengikuti aktifitas sosial di lingkungan pemukiman yang biasa dilakukan seperti arisan, pengajian, dan pertemuan RT. 2. Faktor Non Perilaku Sarana pelayanan kesehatan di sekitar rumah cukup terjangkau. Adapun jarak antara rumah pasien dengan Puskesmas Borobudur kira-kira < 1 km. Kamar terasa lembab, dikarenakan terdapat 1 jendela tidak pernah dibuka dan dalam 1 kamar dihuni oleh 2 orang dan 1 kamar dihuni 1 orang dengan penyusunan barang-barang yang tidak

29 teratur dan dari kamar tercium bau tidak sedap karena urin suami yang tertampung jarang dibersihkan. G. Identifikasi Lingkungan Rumah Rumah pasien terletak di perumahan biasa yang tidak terlalu padat dengan ukuran m x, dengan bentuk bangunan tidak bertingkat. Secara umum gambaran rumah terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang dapur merangkap ruang makan, 1 kamar mandi, 1 ruang keluarga merangkap ruang tamu. Lantai terbuat dari semen keramik, dinding terbuat dari tembok dan atap rumah terbuat dari genteng. Terdapat jendela hanya pada ruang tamu dengan ukuran 2x1 sebanyak 2 buah. Perbandingan luas lantai dengan jendela di ruang tamu > 25%. Penerangan dalam rumah kurang terang, karena tidak dapat membaca tanpa bantuan lampu listrik pada siang hari. Rumah terasa lembab, dikarenakan ventilasi yang hanya terdapat pada ruang tamu. Kebersihan dalam dan luar rumah kurang, letak barang-barang tidak rapih. Listrik 400 watt, sumber air bersih untuk keperluan sehari-hari dari PAM. Fasilitas MCK dengan model leher angsa, saluran pembuangan kotoran (septitank) berjarak 12 meter dan jarang dikuras. Kebersihan dapur kurang, pembuangan air limbah disalurkan ke got. Ibu pasien mnegaku membuang sampah di tempat sampah terbuka yang letaknya di luar rumah rumah. Jalan di depan rumah lebarnya 2 meter dan terbuat dari aspal. Kesan kebersihan lingkungan pemukiman baik.

30 H. Denah Rumah

Dapur Kamar Mandi Kamar Tidur

Kamar Tidur

Ruang Keluarga

Teras Gambar . Denah Rumah

31 I. Peta Rumah Dicapai dari Puskesmas


Rumah Kel. Ny.Darnah P e r u m G K P

POLSEK

Puskesmas Borobudur

Gambar 5. Peta Jarak ke Pelayanan Kesehatan

32 J. Diagram Realita Yang Ada Pada Keluarga

Genetik

Pelayanan Kesehatan Sarana pelayanan kesehatan terjangkau Pasien tidak

Status Kesehatan

Lingkungan

- Kebersihan rumah yang kurang Perilaku - Intensitas cahaya yang mengurangi kadar masuk ke dalam ruang keluarga kurang. - Rumah terasa lembab karena tidak pernah

garam dalam makanannya. Pasien tidak pernah berolahraga secara teratur Pasien tidak meluangkan waktu untuk rekreasi atau melakukan hobi.

membuka jendela.

33 K. Tabel Permasalahan Pada Pasien dan Keluarganya L. Diagnosis Fungsi Keluarga 1. Fungsi Biologis Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan juga memiliki riwayat TBC dan kedua orangtua pasien tidak memiliki riwayat penyakit. 2. Fungsi Psikologis Hubungan dengan tiap anggota keluarga baik tetapi komunikasinya kurang lancar. 3. Fungsi Religius dan Sosial Budaya Tetangga di lingkungan rumah banyak yang tidak mau bersosialisasi dengan pasien karena adanya riwayat TBC. Fungsi religius tidak ada masalah. 4. Fungsi Ekonomi Penghasilan keluarga hanya didapatkan dari pensiunan suami sehingga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan primer. 5. Faktor Perilaku Pasien tidak mengurangi kadar garam dalam setiap makanan yang dikonsumsi dan tidak pernah berolahraga. 6. Faktor Non Perilaku Kamar terasa lembab, dikarenakan tidak terdapatnya jendela dan dalam 1 kamar dihuni oleh 4 orang dengan penyusunan barang-barang yang tidak teratur.

34 M. Pembinaan dan Hasil Kegiatan

Вам также может понравиться