Вы находитесь на странице: 1из 8

Kekerabatan jagung mutan dan galur elit Unpad sebagai plasma nutfah jagung semi Sucipto, I.

, A1, A. Ismail2, dan D. Ruswandi2,3


1 2 3

Research asisstant, Plant breeding Lab., College of agriculture, Padjadjaran University Associate Professor, Plant breeding Lab., College of agriculture, Padjadjaran University Alamat komunikasi: dediruswandi2000@yahoo.com

Abstract Information on diversity of Unpadmutant and elite inbreed lines is is necessary to support breeding program for selection. The objectives of the experiment were to study the relationship of these inbreds. Furthermore, this information could be used to select the parental inbreds for making new superior hybrids. A set of field experiment were established on February until May 2013 in field experiment station puriindah, jatinangor. These inbred lines were grouped based on matrix of genetic similarity using Unweighted Pair Group Method Using Arithmatic Average (UPGMA). Dendogram was constructed based on Euclidian Coefficient using NTSYSpc (Numerical Taxonomic System) versi 2.1 program.

Abstrak Informasi kekerabatan jagung mutan dan galur elit Unpad sangat diperlukan dalam program pemuliaan jagung semi di Indonesia. Suatu percobaan untuk menyusun kekerabatan plasma nutfah jagung untuk keperluan jagung semi telah dilaksanakan pada bulan februari sampai mei 2013 di Jatinangor. Lima puluh tiga galur jagung, yang terdiri dari dua puluh empat galur Unpad koleksi Ruswandi dan sembilan puluh dua jagung mutan ditanam dalam suatu unreplicated plot tunggal berukuran 5 meter dengan jarak tanam dalam barisan 0.15 meter. Hubungan kekerabatan lima puluh tiga galur ditentukan melalui analisis kemiripan genetic berdasarkan data reproduktif, seperti: tipe malai, warna malai, warna rambut tongkol, umur keluar malai, umur keluar tongkol, interval umur keluar malai dan tongkol, umur panen. Galur- galur tersebut dikelompokkan berdasarkan matriks kemiripan genetik melalui Unweighted Pair Group Method Using Arithmatic Average (UPGMA).Dendogram dikonstruksi dengan menggunakan Euclidian Coefficient.Jarak matriks dan dendogram dibentuk dengan menggunakan program NTSYSpc (Numerical Taxonomic System) versi

2.1.Hasil analisis memperlihatkan bahwa ke sembilan puluh dua galur tersebut dikelompokkan dalam enam grup. Kata kunci: kekerabatan genetik, jagung semi, UPGMA, pemuliaan mutasi

Tujuan Tujuandaripenelitianiniyaituuntukmenyusuntingkatkekerabatanantargalur galurmutandangalur Development LaboratoriumPemuliaanTanamanUnpaddigunakansebagaiperlakuan.Hasil hibridaunggulbaru. BahandanMetode Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Puri Indah, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat padabulanFebruarisampai Mei 2013.Ketinggian tempat 750 meter di atas permukaan laut (mdpl), memiliki ordo tanah inceptisol dengan tipe curah hujan termasuk C menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson (1951). Bahan yang digunakan antara lain materi genetik tanaman jagung dalam penelitian ini adalah empat puluh delapan galurmutan yang terdiridarimutan DR dan BR Unpad, selainitupenelitianinijugamenggunakanduapuluhempatgalurjagungelitUnpad yang terdiridari DR 1 DR 20 serta BR 152, 153, 162 dan 163. Bahan lainnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk Urea, SP36, pestisida dimetomort 50% (Acrobat 50 WP), dan Karbofuradan 3% (Furadan 3g). Penelitian ini menggunakanrancangantanpatataruang yang terdiridari 48 galurmutandan 24 galurjagungelitUnpadsebagaiperlakuan.Percobaan dari penelitian meliputi kegiatan penelitian pendahuluan, uji daya kecambah benih, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pengamatan, dan pemanenan. galutelitUnpad.Terdapatempat yang puluh galurmutandanduapuluhempatgalurjagungelitUnpad dikembangkanoleh delapan Maize Groupyang

diharapkandaripenelitianiniadalahdapatmemberikaninformasibagipemuliauntukmerakitjagung

Hubungankekerabatansembilan ditentukanmelaluianalisiskemiripangenetik. Method Using

puluh

dua Sembilan

galur, puluh Average

duagalurdikelompokanberdasarkanmatrikskemiripangenetic melaluiUnweighted Pair Group Arithmatic (UPGMA).DendogramdikonstruksidenganmenggunakanEuclidianCoefficient.Jarakmatriksda ndendogramdibentukdenganmenggunakan program NTSYSpc (Numerical Taxonomic System) versi 2.1 (Rohlf, 2000). Pengamatandilakukanpadatanamansampel, lima tanaman diambil secara acak darisatugalurpopulasipertanaman. Pengamatanmeliputiwarnamalai, warna silk, tipemalai, umurbungabetina, umurbungajantan, ASI (Anther Silk Interval), hal tinggitanaman, ini ditandai danumurpanen.Pemanenandilakukanpadasaattanamanmatangfisiologis,

dengan kelobot yang sudah berwarna kuning dan telah kering.Selainituapabila biji jagungditusuk dengan kuku ibu jari tidak nampak bekasnya. Sebagai indikator lain untuk mengetahui masaknya biji adalah adanya titik hitam yang terdapat pada ujung biji jagung yang melekat pada tongkol.

HasildanPembahasan Hubungankekerabatan genetic melaluiUnweighted Pair Sembilan Group Method puluh Using dua Arithmatic galur, Average ditentukanmelaluianalisiskemiripangenetik.Dan dikelompokanberdasarkanmatrikskemiripan (UPGMA).DendogramdikonstruksidenganmenggunakanEuclidianCoefficient.Jarakmatriksda ndendogramdibentukdenganmenggunakan program NTSYSpc (Numerical Taxonomic System) versi 2.1 (Rohlf, 2000). Tabel 1. Latar belakang genetik galur galur DR dan BR
Galur DR 1 Latar Belakang Genetik Galur dengan kode QPDMR 3 merupakan hasil seleksi pedigri persilangan (Ki-3 x CML

163) x CML 163 x CML 163 x CML 163 (2). Ki-3 merupakan galur DMR (Downy Midlew Resistance) parameter disease incidence 10% dengan CML yang merupakan galur QPM (Quality Protein Maize). DR 2 Galur dengan kode QPDMR 18 merupakan hasil seleksi pedigri persilangan (Nei 9008 x

CML 163) x CML 163 x CML 163 x CML 163 (10). Nei 9008 yang merupakan galur DMR (Downy Midlew Resistance) dengan CML yang merupakan galur QPM (Quality Protein Maize).

DR 3

Galur dengan kode QPDMR 18

merupakan hasil seleksi pedigri persilangan (Nei 9008 x

CML 163) x CML 163 x CML 163 x CML 163 (14). Nei 9008 yang merupakan galur DMR (Downy Midlew Resistance) dengan CML yang merupakan galur QPM (Quality Protein Maize). DR 4 Galur dengan kode QPDMR 18 merupakan hasil seleksi pedigri persilangan (Nei 9008 x

CML 163) x CML 163 x CML 163 x CML 163. Nei 9008 yang merupakan galur DMR (Downy Midlew Resistance) dengan CML yang merupakan galur QPM (Quality Protein Maize). DR 5 Galur dengan kode QPDMR 25 merupakan hasil seleksi pedigri persilangan (Nei 9008 x

CML 172) x CML 172 x CML 172 x CML 172. Nei 9008 yang merupakan galur DMR (Downy Midlew Resistance) dengan CML yang merupakan galur QPM (Quality Protein Maize). DR 6 Galur dengan kode QPDMR 25 merupakan hasil seleksi pedigri persilangan (Nei 9008 x

CML 172) x CML 172 x CML 172 x CML 172 (17). Nei 9008 yang merupakan galur DMR (Downy Midlew Resistance) dengan CML yang merupakan galur QPM (Quality Protein Maize). DR 7 Galur dengan kode QPDMR 25 merupakan hasil seleksi pedigri persilangan (Nei 9008 x

CML 172) x CML 172 x CML 172 x CML 172 (19). Nei 9008 yang merupakan galur DMR (Downy Midlew Resistance) dengan CML yang merupakan galur QPM (Quality Protein Maize). DR 8 Galur dengan kode QPDMR 25 merupakan hasil seleksi pedigri persilangan (Nei 9008 x

CML 172) x CML 172 x CML 172 x CML 172 (22). Nei 9008 yang merupakan galur DMR (Downy Midlew Resistance) dengan CML yang merupakan galur QPM (Quality Protein Maize). DR 9 Galur dengan kode QPDMR 25 merupakan hasil seleksi pedigri persilangan (Nei 9008 x

CML 172) x CML 172 x CML 172 x CML 172 (36). Nei 9008 yang merupakan galur DMR (Downy Midlew Resistance) dengan CML yang merupakan galur QPM (Quality Protein Maize). DR 10 Galur dengan kode QPDMR 25 merupakan hasil seleksi pedigri persilangan (Nei 9008 x

CML 172) x CML 172 x CML 172 x CML 172 (21). Nei 9008 yang merupakan galur DMR (Downy Midlew Resistance) dengan CML yang merupakan galur QPM (Quality Protein Maize). DR 11 Galur yang berasal dari seleksi pedigree dari populasi backcross galur Nei 9008. Nei 9008 merupakan galur DMR (Downy Mildew Resistance) yang memiliki disease incidence 5% dan terletak pada cluster A berdasarkan analisis kekerabatan dengan menggunakan marka DNA SSR. Galur yang berasal dari seleksi pedigree galur Ki-3. Ki-3 merupakan galur DMR ( Downy Mildew Resistance) yang memiliki diseaseincidence 10% dan terletak pada cluster A berdasarkan analisis kekerabatan dengan menggunakan marka DNA SSR. Galur yang berasal dari seleksi pedigree galur MR-10. MR- 10 merupakan galur DMR ( Downy Mildew Resistance) yang memiliki disease incidence 5% dan terletak pada cluster C berdasarkan analisis kekerabatan dengan menggunakan marka DNA SSR. Galur yang berasal dari seleksi pedigree galur Pi345, merupakan Galur DMR (Downy Mildew Resistance) yang memiliki disease incidence 0% dan terletak pada cluster B berdasarkan analisis kekerabatan dengan menggunakan marka DNA SSR. Galur yang berasal dari seleksi pedigree galur Amatlcohs. Amatlcohs merupakan galur DMR (Downy Mildew Resistance) yang memiliki disease incidence 15% dan terletak pada cluster C berdasarkan analisis kekerabatan dengan menggunakan marka DNA SSR. Galur yang berasal dari seleksi pedigree galur CML 161. CML 161 merupakan galur QPM yang memiliki kandungan protein sebesar 11.2 %, triptofan sebesar 0.82 % dari total protein biji.

DR 12

DR 13

DR 14

DR 15 DR 16

Walaupun demikian galur ini rentan terhadap patogen bulai dengan disease incidence 100%. DR 17 Galur yang berasal dari seleksi pedigree dari CML 162, merupakan galur QPM (Quality Protein Maize), dengan kandungan protein sebesar 10,5% per 100 gram biji dengan kandungan triptofan sebesar 1,08% dari total protein biji, walaupun demikian galur ini rentan terhadap patogen bulai dengan disease incidence 100% dan terletak pada cluster A berdasarkan analisis kekerabatan dengan menggunakan marka DNA SSR. Galur yang berasal dari seleksi pedigree dari CML 163, merupakan galur QPM (Quality Protein Maize), dengan kandungan protein sebesar 11,1% per 100 gram biji dengan kandungan triptofan sebesar 0,78% dari total protein biji, walaupun demikian galur ini rentan terhadap patogen bulai dengan disease incidence 100% dan terletak pada cluster A berdasarkan analisis kekerabatan dengan menggunakan marka DNA SSR. Galur yang berasal dari seleksi pedigree dari CML 164, merupakan galur QPM (Quality Protein Maize) dengan kandungan protein sebesar 10.5 % per 100 gram biji, dengan kandungan triptofan 0.88 % dari total protein biji, walaupun demikian galur ini rentan terhadap patogen bulai dengan disease incidence 100% dan terletak pada cluster A berdasarkan analisis kekerabatan dengan menggunakan marka DNA SSR. Galur yang berasal dari seleksi pedigree dari CML 172, merupakan galur QPM (Quality Protein Maize), dengan kandungan protein sebesar 10.8 % per 100 gram biji, dengan kandungan triptofan 0.85 % dari total protein biji, walaupun demikian galur ini rentan terhadap patogen bulai dengan disease incidence 100% dan terletak pada cluster A berdasarkan analisis kekerabatan dengan menggunakan marka DNA SSR.

DR 18

DR 19

DR 20

BR 152- Seleksi Pedigree persilangan AMATLCOHS x JI-46-2-2-3f dengan kode S3B1 (3-6) ##### X BR 153- Seleksi Pedigree persilangan AMATLCOHS x JI-46-2-2-3f dengan kode S3B1 (8-8) ##### X BR 162- Seleksi Pedigree persilangan AMATLCOHS x JI-46-2-2-3f dengan kode S3B1 (2-11) ##### X BR 163- Seleksi Pedigree persilangan AMATLCOHS x JI-46-2-2-3f dengan kode S3B1 (2-5) ##### X Sumber: Febriani, Y., S. 2008

Koefisienkofenitik

(r)

yang

diperolehsebesar

0,68.

Agar

terbentukpengelompokanpadadendogram,

makaditarikgarismemotongdendogrampada

Euclidian Coefficient.Berdasarkanpemotongantersebutterdapat enam kelompok.Berdasarkan hasil dendogram, terlihat bahwa galur yang memiliki kemiripan genetic yang dekat adalah galur MDR 14.1.1 dengan MDR 15.4.1 dan MDR 18.5.1 dengan MBR 153.5.6.Sedangkangaluryangmemilikikekerabatan genetic yang terjauhyaitugalur MDR 4.8.8. Pola kekerabatan galur-galur jagung mutan dan galur elit Unpad dapat dimanfaatkan untuk menentukan galur-galur mana yang akan digunakandalam perakitan jagung hibrida baru yang memiliki daya hasil tinggi.Walaupun demikian, penelitian ini perlu dikonfirmasikan hasilnya dengan menggunakan marka molekuler berbasiskan PCR dengan alasan sebagai berikut: i) lebih sederhana dan lebih efisien karena dapat dikerjakan dengan cepat; ii) jumlah DNA penanda di dalam selsangat banyak sehingga dapat meningkatkan

akurasi dalam menganalisis; iii) tidak dipengaruhi oleh lingkungan sehingga dapat dikerjakan pada fase pertumbuhan yang lebih dini (Febryani 2008).

Gambar 1.Dendogram Sembilan puluh dua galur berdasarkan kemiripan genetik yang dikonstruksikan pada delapank arakter reproduktif.

Kesimpulandan Saran Tingkat keragamandari Sembilan puluhduagalur galur DR, BR, Mutan DR, danMutan BR memilikikoefisienkofentiksebesar 0,68. Berdasarkananalisishubungankekerabatangalur galur DR, BR, Mutan DR, danMutan BR dapatdiklasifikasikankedalam enamgrup.Galur yang memilikikemiripan genetic yang dekatadalahgalur MDR 14.1.1 dengan MDR 15.4.1 dan MDR 18.5.1 dengan MBR 153.5.6.Sedangkangaluryangmemilikikekerabatan genetic yang terjauhyaitugalur MDR 4.8.8. PolakekerabatangalurgalurmutandanelitUnpadberdasarkankarakterreproduktifdapatdigunakanuntukmenentukangal ur galur yang digunakandalammerakithibridabaru yang memilikidayahasil yang tinggisetelahpolakekerabatannyadikonfirmasikandenganmenggunakanmarkamolekulerberbasi skan PCR dan SSR.

DaftarPustaka Rohlf, F.J. 2000.NTSYSpc Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System Version 2.0.Applied Biostatistics Inc. Febryani, Y, S. Ruswandi, M. Rachmady, dan D. Ruswandi. 2008. Keragaman galur-galur murni elite baru jagung unpad di Jatinangor-Indonesia. Zuriat, Vol. 19, No. 1. Halaman 104-115.

Вам также может понравиться