Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1
LOGIKA MATEMATIKA
A. Pernyataan.
Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak
sekaligus keduanya. Benar atau salahnya suatu pernyataan dapat ditunjukkan dengan
bukti, atau disesuaikan dengan kenyataan yang sesungguhnya, hukum atau aturan
tertentu. Suatu pernyataan dinotasikan dengan huruf kecil p, q , r dan lain-lain
Contoh :
1. p : Jakarta ibukota Indonesia (bernilai benar atau B)
2. q : Presiden RI yang pertama adalah Abdurrahman Wahid (bernilai salah atau S)
3. r : 3 + 2 = 10 (bernilai salah atau S)
Ketentuan :
Jika pernyataan p bernilai benar, maka negasinya –p bernilai salah, atau sebaliknya.
Jadi nilai kebenaran dari negasi (ingkaran) suatu pernyataan selalu berlawanan
dengan nilai kebenaran pernyataan semula.
Tabel Kebenaran :
p -p Keterangan :
B S B = benar
S B S = salah
Contoh soal :
1. p : 3 x 4 = 12 (B)
-p : 3 x 4 12 (S)
2. p : Jogjakarta ibukota Indonesia (.......)
-p : Jogjakarta bukan ibukota Indonesia (.......)
3. Negasi dari atau ingkaran dari pernyataan “ x lebih besar dari y “ adalah .....
a. x < y b. x = y c. x y d. x y e. x y Jawab :....
C. Kalimat Terbuka.
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum bisa ditentukan nilai benar atau salahnya,
karena mengandung variabel. Variabel adalah lambang yang dapat menunjukkan
anggota sebarang dari semesta pembicaraan. Kalimat terbuka bisa menjadi suatu
pernyataan jika variabelnya diganti suatu konstanta dari semesta pembicaraannya.
Konstanta adalah lambang untuk menunjukkan satu dan hanya satu anggota semesta
pembicaraan. Anggota semesta pembicaraan yang jika menggantikan variabel dalam
suatu kalimat terbuka menjadikan suatu pernyataan yang benar disebut penyelesaian
dari kalimat terbuka tersebut. Himpunan yang terdiri dari semua penyelesaian suatu
kalimat terbuka disebut himpunan penyelesaian kalimat terbuka tersebut.
2
LOGIKA MATEMATIKA
Contoh :
1. Jika semesta pembicaraan adalah himpunan bilangan real R, maka himpunan
penyelesaian persamaan x2 – 1 = 0 adalah {-1, 1}
2. Jika x dan y adalah variabel pada himpunan bilangan cacah C, maka himpunan
penyelesaian dari persamaan 2x + y = 6 adalah {(0,6), (1,4), (2,2), (3,0)}.
A. Konjungsi.
Konjungsi adalah pernyataan majemuk yang menggunakan kata gabung “ dan “
yang disimbolkan dengan “ “. Konjungsi dari pernyataan p dan q dinotasikan
dengan “ p q “ yang dibaca “ p dan q “.
Konjungsi “p q” bernilai benar , jika p dan q keduanya benar. Dalam kondisi
yang lainnya konjungsi “ p q “ bernilai salah.
Contoh Soal :
Pernyataan di bawah ini bernilai benar atau salah ?
2. 4 + 0 = 4 dan 0 + 4 = 0 (........)
3. 5 x 1 = 5 dan 5 x 0 0 (........)
4. Bung Hatta lahir di Jakarta dan meninggal tidak di Jakarta (........)
5. Bung Hatta lahir di Medan dan meninggal di Jakarta (.........).
B. Disjungsi.
Disjungsi adalah pernyataan majemuk yang menggunakan kata gabung “ atau “
yang disimbolkan dengan “ “. Disjungsi dari pernyataan p dan q dinotasikan
dengan “ p q “ yang dibaca “ p atau q “.
Disjungsi “p q” bernilai salah, jika p dan q keduanya salah. Dalam kondisi yang
lainnya disjungsi “ p q “ bernilai benar.
Tabel Kebenaran Disjungsi.
p q pq
B B B
B S B
S B B
S S S
3
LOGIKA MATEMATIKA
Contoh Soal :
Pernyataan di bawah ini bernilai benar atau salah ?
1. 0 adalah bukan bilangan prima atau 0 adalah elemen identitas untuk
penjumlahan (......)
2. 4 5 atau 4 – 5 0 (.......)
3. Bung Hatta lahir di Jakarta atau meninggal di Jakarta (........)
4. Jogjakarta ada di pulau Jawa atau 4 + 7 11 (.......)
C. Implikasi.
Implikasi adalah pernyataan majemuk yang menggunakan kata gabung “ Jika ....
maka ...... “ yang disimbolkan dengan “ “. Implikasi dari pernyataan p dan q
dinotasikan dengan “ p q “ yang dibaca “ Jika p maka q “.
i. pernyataan p disebut anteseden (sebab)
ii. pernyataan q adalah konsequen (akibat)
Implikasi “p q” bernilai salah, jika anteseden benar dan konsequen salah.
Dalam kondisi yang lainnya implikasi “ p q “ bernilai benar.
Contoh Soal :
Pernyataan di bawah ini bernilai benar atau salah ?
1. Jika Surabaya kota Pahlawan maka 2 + 3 = 5 (........)
2. Jika Jakarta Ibukota Indonesia maka 2 + 4 = 7 (.......)
3. Jika x = 2 maka x2 = 4 (........)
4. Jika x < 3 maka x2 < 9 (.......)
D. Biimplikasi.
Biimplikasi adalah pernyataan majemuk yang menggunakan kata gabung “ .....
jika dan hanya jika ...... “ yang disimbolkan dengan “ “. Biimplikasi dari
pernyataan p dan q dinotasikan dengan “ p q “ yang dibaca “p jika dan hanya
jika q “, yang berarti “ jika p maka q dan jika q maka p “
Biimplikasi “p q” bernilai benar, jika p dan q kedua-duanya benar atau p dan q
keduan-duanya salah. Dalam kondisi yang lainnya biimplikasi “ p q “ bernilai
salah.
Tabel Kebenaran biimplikasi
p q pq
B B B
B S S
S B S
S S B
4
LOGIKA MATEMATIKA
Contoh Soal :
Pernyataan di bawah ini bernilai benar atau salah ?
1. 4 + 2 = 6 jika dan hanya jika 4 = 6 – 2 (..........)
2. x = 4 jika dan hanya jika x2 = 16 (..........)
3. 3 adalah bilangan ganjil jika dan hanya jika 32 = 9 (..........)
4. Himpunan kosong jika dan hanya jika jimpunan yang mempunyai anggota
(........)
Contoh soal :
1. Diketahui pernyataan “ Jika Rini lulus ujian, maka Rini akan kawin “, maka
a. Konversnya :......................................................................................................
b. Inversnya :.........................................................................................................
c. Kontraposisinya:................................................................................................
2. Yang ekuivalen dengan pernyataan “ Jika laut pasang, maka tiang dermaga
tenggelam “ adalah .....
(A) Jika laut surut , maka tiang dermaga tidak tenggelam.
(B) Jika laut pasang , maka tiang dermaga tidak tampak.
(C) Jika tidang dermaga tampak , maka laut tidak pasang.
(D) Jika laut tidak pasang, maka tiang dermaga tidak tampak.
(E) Jika laut tidak pasang, maka tiang dermaga tampak.
3. Kontraposisi dari “ –p q “ adalah .........
(A) p -q (D) q p
(B) –q p (E) –p -q
(C) q -p
5
LOGIKA MATEMATIKA
Seperti halnya negasi dari suatu pernyataan tunggal, pernyataan majemuk juga
dapat dibuat negasinya.
b. Negasi dari konjungsi yaitu –(p q) adalah –p -q
c. Negasi dari disjungsi yaitu –(p q) adalah –p -q
d. Negasi dari implikasi yaitu –(p q) adalah p -q
e. Negasi dari biimplikasi yaitu –(p q) adalah (-p q) dan (p -q)
Contoh soal :
1. Negasi dari p -q adalah ..............
2. Negasi dari –p q adalah .............
3. Negasi dari p -q adalah .............
4. Negasi dari pernyataan” Hidup dan mati “ adalah .....................
5. Negasi dari pernyataan “ Surga atau neraka “ adalah ................
6. Diketahui pernyataan implikasi “ p q”, maka
a. Negasi dari negasinya adalah .........................
b. Negasi dari konversnya adalah .......................
c. Negasi dari inversnya adalah .........................
d. Negasi dari kontraposisinya adalah ...................
Contoh :
a. Implikasi ekuivalen dengan kontraposisi atau p q -q -p
b. Konvers ekuivalen dengan invers atau q p -p -q
6
LOGIKA MATEMATIKA
a. p (q r) (p q) (p r)
b. p (q r) (p r) (p r)
4. Hukum Absorbsi
a. p (p q) p
b. p (p q) p
5. Hukum De Morgan
a. –(p q) -p -q
b. –(p q) -p -q
6. Hukum Ekuivalensi
a. p q -q -p
b. –(p q) p -q
c. –(p q) -p q
A. Pernyataan Berkuantor
Pernyataan berkuantor adalah suatu pernyataan yang mengandung kuantor yaitu
suatu kata yang bermakna ada, baik dalam jumlah satu, beberapa banyak, maupun
semua/setiap.
Contoh :
1. Ada bilangan genap yang merupakan bilangan prima.
2. Ada bebrapa x, sehinggan tan x = 1
3. Semua bilangan real kuadratnya ridak negatif.
2. Kuantor eksistensial yaitu kuantor yang menyatakan ada, baik dalam jumlah satu
atau beberapa banyak yang dilambangkan dengan yang dibaca “ ada beberapa “
Contoh :
x A yang dibaca “ Ada beberapa x anggota A”
- Ada beberapa x dan y sehingga x + y = x.y
Contoh :
7
LOGIKA MATEMATIKA
Contoh :
- Negasi dari “ x B, x + 3 = 5 “ adalah “ x , x + 3 5 “
- Negasi dari “ x R, x2 < 0 “ adalah “ x R, x2 0 “
Salah satu tujuan yang penting dari pelajaran logika matematika adalah untuk
memperoleh pengetahuan guna menguji argumentasi atau penarikan kesimpulan.
Yang dimaksud dengan argumentasi dalam pembahasan ini adalah suatu penegasan
bahwa dari beberapa pernyataan benar yang diketahui (disebut premis), melalui
langkah-langkah logis, dapat diturunkan suatu pernyataan yang benar (disebut
konklusi atau kesimpulan). Suatu argumentasi dikatakan berlaku atau sah jika dan
hanya jika konjungsi dari premis-premisnya berimplikasi konklusi, yaitu bilamana
semua premisnya benar, maka konklusinya juga benar.
Ada 3 macam penarikan kesimpulan , yaitu :
1. Modus Ponens.
Premis 1 : p q (benar)
Premis 2 : p (benar)
-------------------------------
Konklusi : q (benar)
2. Modus Tollens.
Premis 1 : p q (benar)
Premis 2 : -q (benar)
----------------------------------
Konklusi : -p (benar)
3. Silogisma
Premis 1 : p q (benar)
Premis 2 : q r (benar)
-----------------------------------
Konklusi : p r (benar)
Contoh :
Buatlah kesimpulan dari pernyataan-pernyataan berikut :
1. Semua siswa SMUN 1 Rantau pandai dan rajin
8
LOGIKA MATEMATIKA
Suatu bukti dalam matematika adalah suatu argumentasi yang menunjukkan bahwa
suatu pernyataan p q selalu benar (logis benar atau tautologi). Misalnya p adalah
konjungsi premis-premis, dan q adalah konklusi suatu argumentasi. Dalam hal
demikian p maupun q meungkin menyangkut beberapa pernyataan tunggal. Jadi harus
ditunjukkan (dibuktikan) bahwa p q selalu benar bagaimanapun nilai kebenaran
pernyataan komponen-komponennya.
1. Bukti Langsung.
Diantara argumentasi aratu penarikan kesimpulan yang sudah kata bahas di
atas , modus ponens dan silogisma adalah termasuk contoh bukti langsung.
Contoh :
Buktikan bahwa untuk semua bilangan bulat n, jika n ganjil, maka n2 juga ganjil !.
9
LOGIKA MATEMATIKA
Penyelesaian :
Misalkan p : n bilangan bulat ganjil, dan q : n2 bilangan bulat ganjil.
Harus dibuktikan bahwa p q bernilai benar.
Bukti :
Oleh karena n ganjil (p), maka dapat dimisalkan n = 2a + 1, dengan a bilangan bulat.
Dengan demikian maka :
n2 = (2a + 1)2
= 4a2 + 4a + 1
= bilangan bulat ganjil (q)
Terbuktilah apa yang harus dibuktikan , jadi p q bernilai benar.
Contoh :
Buktikanlah bahwa untuk semua bilangan bulat n, jika n2 ganjil, maka n ganjil.
Penyelesaian:
Misalkan p : n2 bilangan bulat ganjil.
Dan q : n bilangan bulat ganjil.
Harus dibuktikan bahwa p q bernilai benar.
Bukti :
Andaikan bahwa q salah, atau –q benar, yaitu n bukan bilangan bulat ganjil, maka
n bilangan bulat genap. Dapat dimisalkan n = 2a, dengan a bilangan bulat. Dengan
demikian , maka :
n2 = (2a)2
= 4a2
= bilangan bulat genap (-p)
Terjadilah suatu kontradiksi : yang diketahui p benar, sedang dari langkah-
langkah logis diturunkan –p benar. Oleh karena kontradiksi tidak boleh terjadi,
maka pengandaian harus diingkar, yang berarti –q salah atau q benar.
Terbuktilah apa yang harus dibuktikan.
10
LOGIKA MATEMATIKA
3..Induksi Matematika.
Salah satu cara pembuktian yang penting dalam matematika adalah dengan
induksi matematika. Istilah “ induksi” biasanya berarti rumusan umum yang
disimpulkan dari sejumlah hal yang khusus. Induksi matematika, walaupun namanya
demikian, sebenarnya merupakan cara penalaran deduktif, bukan induktif. Induksi
matematika berkenaan dengan pernyataan-pernyataan yang mencakup bilangan asli.
Contoh :
1. Buktikan bahwa 1 + 3 + 5 + 7 + .... + (2n – 1) = n2, untuk semua bilangan asli n.
11
LOGIKA MATEMATIKA
Penyelesaian:
Misalkan P(n) adalah “ 1 + 3 + 5 + 7 + ... + (2n-1) = n2 “
Langkah 1 : P(1) benar, sebab 1 = 12
Langkah 2 : Apabila P(k) benar, yaitu apabila :
1 + 3 + 5 + 7 + .... + (2k-1) = k2
maka P(k+1) yaitu :
1 + 3 + 5 + 7 + .... + (2k-1) + {2(k+1)-1} = (k+1)2
k2 + {2(k+1)-1} = (k+1)2
k2 + 2k + 2 – 1 = (k+1)2
2
k + 2k + 1 = (k+1)2
sehingga P(k+1) benar
Langkah 3 : Dengan demikian terbuktilah bahwa P(n) benar untuk semua n.
Penyelesaian :
Misalkan P(n) adalah “ n3 + 5n habis dibagi oleh 6 “
Langkah 1 : P(1) benar, sebab 13 + 5.1 = 6 habis dibagi 6.
Langkah 2 : Apabila P(k) benar yaitu :
k3 + 5k habis dibagi oleh 6,
maka P(k+1) yaitu :
(k+1)3 + 5(k+1) = (k3 + 3k2 + 3k + 1) 5k + 5
= (k3 + 5k) + (3k2 + 3k) + 6
= (k3 + 5k) + 3k(k+1) + 6
3
Karena k + 5k habis dibagi 6 yaitu P(k) dan 3k(k+1) juga habis dibagi 6
dan 6 habis dibagi 6, maka P(k+1) = (k3 + 5k) + 3k(k+1) + 6 habis dibagi
oleh 6.
Lanhkah 3 : Dengan demikian terbuktilah P(n) benar untuk semua n, yaitu n3 + 5n
habis dibagi oleh 6.
SOAL-SOAL ULANGAN
12
LOGIKA MATEMATIKA
3..Negasi dari pernyataan “ Ada siswa baru yang tidak ditatar P-4 “.
a. Semua siswa baru tidak ditatar P-4
b. Semua siswa baru ditatar P-4
c. Tidak ada siswa baru yang ditatar P-4
d. Beberapa siswa baru ditatar P-4
e. Ada siswa baru yang ditatar P-4
6..Pernyataan yang ekuivalen dengan “ Ani tidak malas atau pandai “ adalah .....
a. Ani malas dan tidak pandai.
b. Ani malas dan pandai
c. Jika Ani malas maka Ani pandai
d. Jika Ani tidak malas maka Ani pandai.
e. Jika Ani pandai maka Ani tidak malas.
7..Negasi dari pernyataan “ Jika tidak minum obat maka ia mabuk “ adalah ....
a. Ia tidak minum obat dan mabuk. d. Ia minum obat atau mabuk
b. Ia minum obat dan tidak mabuk. e. Jika ia minum obat maka ia tidak mabuk.
c. Ia tidak minum obat dan tidak mabuk.
10..Menurut prinsip modus tollens penarikan kesimpulan adalah sebagai berikut ......
13
LOGIKA MATEMATIKA
a. p q b. p q c. p q d. p q e. p q
p qr -p -q qr
-------- --------- --------- -------- --------
q r -q -p pr
11. Negasi dari pernyataan “ Ada bilangan bulat x sehingga x + 5 > 0 “ adalah ...
a. Tidak semua bilangan bulat x sehingga x + 5 > 0
b. Tidak ada satupun bilangan bulat x sehingga x + 5 > 0.
c. Untuk semua bilangan bulat x sehingga x + 5 > 0
d. Ada bilangan bulat x sehingga x + 5 < 0
e. Untuk semua bilangan bulat x sehingga x + 5 0
15.. Pernyataan yang setara dengan “ Jika Ali merokok, maka Ali sakit jantung atau sakit
paru-paru “ adalah .
a. Jika Ali sakit jantung atau sakit paru-paru, maka Ali merokok.
b. Jika Ali tidak sakit jantung dan tidak sakit paru-paru, maka Ali tidak merokok.
c. Jika Ali tidak merokok, maka Ali tidak sakit jantung dan sakit paru-paru.
d. Jika Ali tidak sakit jantung atau tidak sakit paru-paru, maka Ali tidak merokok.
e. Jika Ali tidak merokok, maka Ali tidak sakit jantung atau sakit paru-paru.
16.. Tentukan nilai x agar “ 3x – 3 = x – 9 dan 2 bilangan prima” menjadi konjungsi yang
bernilai benar !.
14
LOGIKA MATEMATIKA
18. Diketahui implikasi “ Jika Inem tidak datang ,maka saya kecewa “
Tentukan :
c. Konversnya.
d. Inversnya
e. Kontraposisinya.
19. Tulislah kesimpulan dari premis-premis berikut sebagai penarikan kesimpulan yang
sah .
a. Jika memakan biji-bijian maka termasuk unggas.
Manusia makan biji-bijian.
----------------------------------------------------------
Kesimpulan :........................................................
22. Buatlah negasi dari (x)(y){(x+y)2 = x2 – 2xy + y2} dan tuliskan cara membacanya
beserta nilai kebenarannya.
24. Buktikan dengan bukti tidak langsung bahwa “ Untuk setiap bilangan real a dan b,
jika ab = 0, maka a = 0 atau b = 0 “
15
LOGIKA MATEMATIKA
DAFTAR PUSTAKA
1. Setrategi Memahami Matematika SMTA Seri B, 1991, Fata Asyari, dkk, Epsilon
Group Bandung.
2. Matematika SMA Program ilmu-ilmu Fisik dan Ilmu-ilmu Biologi, 1991, Al
Krismanto, Intan Pariwara
3. Matematika SMA 1, Wilson Simangunsong, Sukino, Drs. I Nyoman Susila, MSc,
Erlangga, 1991
4. Matematik 1a, 2003, Tim Penyusun, Intan Pariwara.
5. Matematika 1a, 2005, Kartini dkk, Intan Pariwara
6. Matematika SMU Kelas 3 Program IPA, 2000, BK Noormandiri, Endar Sucipto,
Erlangga.
16