Вы находитесь на странице: 1из 3

23

BAB III ANALISA KASUS

I.

Anamnesa Dari anamnesa didapatkan keluhan utama pasien adalah BAB berdarah, hal ini menunjukkan bahwa pasien mengalami gangguan saluran percernaan. 11 hari smrs, penderita mengeluh BAB berdarah, dengan darah berwarna merah segar dan terasa nyeri, keluhan tersebut dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami perdarahan saluran cerna bawah. Perdarahan saluran cerna bawah ditandai dengan warna darah pada saat BAB yang berwarna merah segar, apabila perdarahan berasal dari saluran cerna atas, maka warna darah gelap. Pada pasien juga didapatkan keluhan berupa keluarnya benjolan pada saat penderita BAB, dan benjolan tersebut dapat masuk kembali secara spontan, hal ini memperkuat diagnose kearah hemoroid. Karena benjolan tersebut (hemoroid) masih dapat tereduksi spontan, maka derajat hemoroid tersebut adalah grade II. Dari anamnesa juga didapatkan tidak ada gatal pada anus, Mual dan muntah (-), nyeri ulu hati (-),Penurunan berat badan secara tiba-tiba (-), perubahan pola makan (-). BAK biasa, perut kembung (-). Dan dari riwayat pola makan, diketahui bahwa penderita sangat jarang mengkonsumsi makanan yang berserat, dan hal ini menjadi salah satu factor resiko terjadinya hemoroid.

II. Pemeriksaan Fisik Dari pemeriksaan fisik, tanda vital dalam batas normal, regio kepala, thorax, ektemitas atas, dan ekstremitas bawah dalam batas normal. Dari status lokalis abdomen tidak didapatkan kelainan (tanda-tanda obstruksi tidak ditemukan), dari inspeksi: perut datar, palpasi: tidak teraba massa, hepar dan lien tidak teraba, perkusi: timpani, dan auskultasi bising usus normal. Dari

24

status lokalis anal-perianal: Inspeksi: Massa (-), tidak terlihat benjolan ketika pasien diminta untuk mengedan, ulserasi (-), darah (-), feses (-).Dari rectal toucher didapatkan: Massa (-), TSA baik, mukosa licin, ampula tidak kolaps, feses (-), darah (-). Dari pemeriksaan fisik dapat disimpulkan masih sulit untuk menegakkan diagnosis kerja Hemoroid interna grade II.

III.

Pemeriksaan Penunjang Dari pemeriksaan penunjang hanya hemoglobin yang menunjukkan kelainan. Didapatkan nilai Hb = 8 g/dl. Hal ini diakibatkan oleh adanya perdarahan yang disebabkan trauma oleh feses yang keras. Darah yang keluar meskipun berasal dari vena, tetapi memberikan warna merah segar yang disebbkan oleh darah yang kaya akan zat asam.

IV.

Pemeriksaan anjuran Pemeriksaan anjuran yang dapat dilakukan untuk membantu

menegakkan diagnosis pasti hemoroid adalah kolonoskopi untuk melihat sumber dari perdarahannya. Selain itu juga dapat melihat hemoroid interna yang tidak menonjol keluar.

25

DAFTAR PUSTAKA

1. Snell, Richard S. Abdomen. In Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jilid 1. Edisi ke-3. Jakarta: EGC. 1997; 2. De Jong W dan R. Sjamsuhidrajat. Saluran Empedu dan Hati dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-3. Jakarta: EGC. 2005; 788-792 3. Kumpulan kuliah ilmu bedah, Staf pengajar bagian ilmu bedah FK UI, penerbit FK UI 4. http://www.scribd.com/doc/24475703/REFERAT-Hemoroid, diunduh tanggal 26 november 2012

Вам также может понравиться