Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
buahnya. Kera senang sekali. Ia menceritakan temuannya itu pada hewan lainnya. Tapi ingat ya teman. Kebun itu milik Pak Tani. Jika kalian ke sana, pasti akan ditangkap Pak Tani, kata kera. Si Kancil juga mendengar kabar itu. Setelah bersusah payah ia akhirnya menemukan kebun pisang milik pak tani. Kancil pun masuk ke dalam, namun ia tak bisa mengambil pisang di atas pohon. Saat sedang berpikir, tiba-tiba Kancil dilempari kulit pisang. Kancil pun ingin lari, takut kalau yang melempati dia adalah pak tani. Ketika Kancil melihat ke atas, ternyata yang melemparinya adalah Si Kera jahil. Ternyata Kau, Kera. He he he, tapi aku bisa menikmati pisang yang matang ini sepuas hatiku ! Kancil pun mulai berpikir, Dasar Kera jahil, lemparanmu tadi sebenarnya tidak mengenaiku, sebab Kau hanya menggunakan kulitnya, coba Kau pakai pisang betulan, pasti kena. Tapi apa Kau bisa ? Kera pun tersinggung, lalu Kera melempari Kancil dengan pisang betulan yang matang. Nih, rasakan lemparanku, Kancil ! Kancil berkelit, pisang tidak mengenai tubuhnya. Lemparanmu melesaet lagi ! Banyak sekali pisang matang yang digunakan Kera untuk melempari Kancil, hingga pisang yang ada di pohon tinggal dua buah. He he he ayo Kera, mau mencoba lempar aku lagi ? ejek Kancil. Kera nekad melempar lagi, namun lemparannya tetap meleset. Kini Kera mulai sadar bahwa Kancil memang sengaja menipunya. Karena tinggal satu buah dan Kera masih lapar, Kera tidak jadi melempari Kancil lagi. Kera pun memakan buah pisang yang tinggal satu. Sementara Si Kancil segera mengumpulkan pisang-pisang yang berceceran dan memakannya dengan sepuas hati hingga Kancil pun tertidur pulas di bawah pohon pisang.