Вы находитесь на странице: 1из 3

Nama jurnal : Contraceptive sterilization among married adults: national data on who choose vasectomy and tubal sterilization

Nama Pengarang : John E. Anderson, Denise J. Jamieson, Lee Warner, Dmitry M. Kissin, Ajay K. Nangia, Maurizio Macaluso Topik Topik yang diangkat pada jurnal ini adalah penggunaan metode kontrasepsi permanen yang digunakan pada pasien yang telah menikah di USA. 1. Latar belakang Penggunaan kontrasepsi baik oleh pria maupun wanita yang paling dikenal dan efektif di USA sudah stabil sejak tahun 1990an. Pasangan yang sudah tidak menginginkan anak biasanya menggunakan metode kontrasepsi yangefektif dan permanen seperti vasektomi dan sterilisasi tuba. Walaupun jarang ditemukan komplikasi pada kedua metode tersebut namun efek yang lebih serius biasanya terjadi pada sterilisasi tuba karena prosedurnya lebih invasif. Vasektomi telah diketahui menjadi salah satu metode yang paling efektif dilihat dari prosedur, kegagalan, dan efek sampingnya. Sterilisasi tuba diketahui lebih sering digunakan daripada vasektomi. Sebagai metode permanen,baik vasektomi maupun sterilisasi tuba sudah umum di kalangan pasangan yang sudah menikah dan tidak ingin menambah anak lagi. Namun kenyataannya, prevalensi vasektomi dan sterilisasi tuba jauh berbeda. Sterilisasi tuba lebih sering digunakan pada kalangan minoritas dengan tingkat pendapatan dan pendidikan yang rendah, sedangkan vasektomi cenderung lebih sering digunakan pada kelompok dengan tingkat pendidikan dan pendapatan yang tinggi diantara pria kulit putih. Melihat dari keuntungan yang ditimbulkan dari vasektomi, sangat berguna untuk mengetahui mengapa penggunaannya tidak lebih sering dari penggunaan sterilisasi tuba dan mengapa vasektomi lebih sering digunakan pada populasi dengan segmen demografik yang berbeda. 2. Tujuan Penulisan Untuk mengetahui prevalensi pasangan suami istri yang menggunakan vasektomi dan sterilisasi tuba sebagai metode kontrasepsi. 3. Metode Metode yang dilakukan dengan menganalisis data yang didapatkan dari National Survey of Family Growth (NSFG). Pengambilan data dilakukan melalui metode wawancara. 4. Sampling dan Sampel Sampel penelitian ini adalah pasangan suami istri yang terdata oleh NSFG pada tahun 2006 -2008. Sejumlah 7356 wanita dan 6139 pria berusia 15 44 tahun mengikuti survey tersebut. 5. Instrument

Kuisioner dengan metode wawancara. 6. Hasil penelitian dalam jurnal Didapatkan hasil penelitian yaitu sebanyak 13,1 % pria yang sudah menikah menggunakan vasektomi dan 21,1% wanita yang sudah mengikah menggunakan sterilisasi tuba. Persentase ini sama dengan estimasi 3,2 juta pria usia 15-44 tahun yang sudah menikah menggunakan vasektomi dan sebanyak 5,7 juta wanita usia 15-44 tahun yang sudah menikah menggunakan sterilisasi tuba sebagai metode kontrasepsi permanennya. Untuk penggunaan vasektomi dan sterilisasi tuba, prevalensinya lebih tinggi pada pasangan dengan usia lebih tua dan jumlah anak lebih banyak. Diantara kategori ras dan etnik, kelompok pria kulit putih non-Hispanic merupakan kelompok dengan angka penggunaan vasektomi terbanyak yaitu 17,4%, sementara kelompok wanita kulit hitam non-Hispanic dan Hispanic merupakan 2 kategori teratas untuk wanita yang menggunakan sterilisasi tuba (32,7% dan 28,6%) dibandingkan kelompok etnis dan ras lain. Vasektomi dan sterilisasi tuba mempunyai hubungan yang kuat dengan tingkat pendidikan, tetapi dengan arah yang berlawanan. Penggunaan vasektomi ditemukan lebih banyak pada pria yang sudah menikah dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi (16,7%) dibandingkan pria dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah (3,0%). Penggunaan sterilisasi tuba ditemukan lebih banyak pada wanita sudah menikah dengan tingkat pendidikan rendah (36,4%) dibandingkan dengan wanita yang sudah lulus kuliah (13,0%). Hubungan yang serupa, yang menunjukkan hubungan yang berlawanan juga ditemukan pada kategori level pendapatan. Prevalensi vasektomi meningkat dari 2,3% pada kelompok dengan kesehatan yang buruk ke 13,1% pada kelompok yang kesehatannya sangat baik. Persentase prevalensi penggunaan sterilisasi tuba menurun sebanyak 43,0% pada kelompok dengan kesehatan yang cukup atau buruk ke 17,4% dengan kondisi kesehatan sangat baik. Pola penggunaan kontrasepsi steril bervariasi menurut penggunaan asuransi pribadi; prevalensi vasektomi tertinggi didapatkan pada pria dengan asuransi pribadi (15,0%), dan penggunaan sterilisasi tuba tertinggi 23,1% ditemukan pada wanita dengan Medicaid dan sebesar 31,6% pada wanita tanpa asuransi. Perbandingan karakteristik pengguna vasektomi dan sterilisasi tuba pada analisis penelitian mengindikasikan bahwa wanita dengan sterilisasi tuba mungkin mengalami tekanan demografis yang lebih berat (misalnya memiliki anak di usia muda) dibandingkan pria yang menggunakan vasektomi. Pengguna sterilisasi tuba merrupakan wanita dengan usia yang lebih muda dan melahirkan lebih banyak dibandingkan pengguna vasektomi nilai tengah yang digunakan adalah 3 kali melahirkan dan umur pertengahan 30 untuk pengguna steril wanita dengan 2 kali kelahiran dan usia 33 tahun untuk pria. Perlu dicatat bahwa di sampel NSGF, suami berusia sekitar 2 tahun lebih tua daripada istrinya. 7. Aplikasi hasil penelitian pada setting pelayanan di Indonesia

Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan di Indonesia untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode kontrasepsi permanen di Indonesia. Perlu dilihat apakah ada faktorfaktor yang mempengaruhi pola penggunaan metode kontrasepsi permanen tersebut di Indonesia. Melihat kelebihan penggunaan vasektomi, maka dapat lebih disosialisasikan lagi pada pasangan yang sudah menikah dan tidak ingin menambah anak lagi di Indonesia. 8. Daftar Pustaka John E. Anderson, Denise J. Jamieson, Lee Warner, Dmitry M. Kissin, Ajay K. Nangia, Maurizio Macaluso. Contraceptive sterilization among married adults: national data on who choose vasectomy and tubal sterilization. Contraception; 2012, 85 (6): 552-557.

Вам также может понравиться