Вы находитесь на странице: 1из 6

PENGERTIAN MINERAL Ion ion dalam magma yang mendingin, mengatur diri menurut pola tertentu dan membentuk

k kristal yang dinamakan mineral. Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk karena kristalisasi secara geologi, padat, dan mempunyai struktur alam tertentu. Mineral mineral tersebut berkumpul membentuk suatu batuan. Batuan tersebut bisa terdiri dari satu atau lebih mineral. Jadi pengklasifikasian batuan pun ditentukan berdasarkan mineral selain berdasarkan komposisi kimianya, tekstur partikelnya, dan proses terbentuknya. SIFAT FISIK MINERAL Sifat fisik mineral antara lain : Struktur Kristal (dapat diukur menggunakan mikroskop) Kekerasan (Hardness), adalah skala relative daya tahan terhadap abrasi. Sifat khusus ini dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral. Tingkat kekerasan dari mineral tersebut diukur dari yang paling lunsk sampai yang paling keras, dalam sepuluh angka dan dikenal dengan nama skala kekerasan Mohs, sebagai terlihat dalam tebel berikut ini.

Tabel Skala Kekerasan Mohs Mineral Talc Gipsum Kalsit Fluorit Apatit K-feldspar Kwarsa Topas Korundum Intan Kekerasan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kilap (Luster), diukur dari interaksi terhadap cahaya. Warna (Colour), tampak oleh mata Warna serbuk (Streak), lebih khas dibandingkan warna keseluruhan, sehingga dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral. Bidan celah (Cleavage), rekahan atau belahan menurut bidang -

bidang lemah yang permukaanya licin, sejajar dengan bidang yang ikatan atomnya lemah. Fracture Berat jenis (Specific gravity), perbandingan berat suatu material dengan air pada volume yang sama. Besar jumlah atom sebanding dengan berat jenisnya. Berat jenis rata rata mineral pembentuk mineral antara 23,65 (kwarsa) dan 3,37 (olivin). Lain - lain (Fluorescence, Magnetism, Radioaktivity, dll).

PENGGOLONGAN MINERAL Mineral diklasifikasikan berdasarkan komposisi kima dengan grup anion. Berikut klasifikasinya: 1. Silicates class, merupakan grup terbesar. Silicates (sebagian besar batuan adalah >95% silicates) terdiri dari silikon, oksigen, dan ion tambahan seperti aluminium, magnesium, iron, dan kalsium. Contoh lain seperti feldspar, olivin, piroksin, amphibole, kwarsa, garnets, dan micas. 2. Carbonate class, merupakan mineral yang terdiri dari anion (CO3)2dan termasuk calcite dan aragonite (keduanya termasuk calcium carbonate), dolomite (magnesium atau calcium carbonate), dan siderite ( iron carbonate). Carbonate terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton, daerah evaporotic, daerah karst yang membentuk gua, stalaktit, dan stalakmit. 3. Sulfate Class, Sulfates terdiri dari anion sulfate, SO42-. Biasanya terbentuk di daerah evaporitic yang tinggi kadar airnya perlahanlahan menguap sehingga formasi sulfate dan halides berinteraksi. Contoh sulfate adalah anhydrite (calcium sulfate), celestine (strontium sulfate), barite (barium sulfate), dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate, dan mineral tungstate. 4. Halide Class, halides adalah grup mineral yang membentuk garam alami (salts) dan termasuk fluorite (calcium fluoride), halite (sodium chloride), sylvite (potassium chloride), dan sal ammoniac (ammonium chloride). Halide class termasuk juga fluoride, chloride, dan mineral-mineral iodide. Halides, seperti halnya sulfates, ditemukan juga di daerah evaporitic seperti playa lakes dan landlocked seas seperti Dead Sea dan Great Salt Lake.

5. Oxide Class, Oxides sangatlah penting dalam dunia pertambangan karena bijih (ores) terbentuk dari mineral-mineral dari kelas oxide. Kelas mineral ini juga mempengaruhi perubahan kutub magnetik bumi. Oxides Class biasanya terbentuk dekat dengan permukaan bumi, teroksidasi dari hasil pelapukan mineral lain dan sebagai mineral asesori pada batuan beku crust dan mantle. Contoh mineral Oxides adalah hematite (iron oxide), magnetite (iron oxide), chromite (iron chromium oxide), spinel (magnesium aluminium oxide mineral pembentuk mantle), ilmenite (iron titanium oxide), rutile (titanium dioxide), dan ice (hydrogen oxide). Juga termasuk mineral-mineral hydroxide. 6. Sulfide Class, hampir serupa dengan Kelas Oxide, pembentuk bijih (ores). Contohnya termasuk pyrite (terkenal dengan sebutan emas palsu fools gold), chalcopyrite (copper iron sulfide), pentlandite (nickel iron sulfide), dan galena (lead sulfide). Termasuk juga selenides, tellurides, arsenides, antimonides, bismuthinides, dan sulfosalts. 7. Phosphate Class, termasuk mineral dengan tetrahedral unit AO4, A dapat berupa phosphorus, antimony, arsenic atau vanadium. Phospate yang umum adalah apatite yang merupakan mineral biologis yang ditemukan dalam gigi dan tulang hewan. Termasuk juga mineral arsenate, vanadate, dan mineral-mineral antimonate. 8. Element Class, terdiri dari metal dan element intermetalic (emas, perak dan tembaga), semi-metal dan non-metal (antimony, bismuth, graphite, sulfur). Grup ini juga termasuk natural alloys, seperti electrum, phosphides, silicides, nitrides dan carbides.

9. Organic Class, terdiri dari substansi biogenic; oxalates, mellitates, citrates, cyanates, acetates, formates, hydrocarbons and other miscellaneous species. Contoh lain juga; whewellite, moolooite, mellite, fichtelite, carpathite, evenkite and abelsonite SERI REKASI BOWEN Pada proses pembekuan magma, magma sebenarnya tidak semuanya langsung membeku, tetapi secara perlahan dan bertahap mengalami penurunan suhu dan aja juga yang berlangsung secara cepat. Bowen menyusun bahwa pembentukan dan pengembangan mineral mineral diakibatkan oleh penurunan suhu terswbut. Berikut adalah tabel yang menunjukkan pembentukan mineral yang disebut Teori Bowen.

Cara menerjemahkan skema seri rekasi Bowen : 1. Mineral mineral di sebelah kanan diwakili oleh mineral mineral kelompok Plagioklas, karena mineral inilah yang paling banyak terdapat

dan penyebarannya luas. Anartit adalah mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi, andesit terbentuk pada suhu menengah, dan albite pada suhu rendah. Reaksi terbentuknya plagioklas merupakan reaksi continue. 2. Mineral mineral di sebelah kiri diwakili mineral mineral mafic. Olivin adalah yang pertama kali terbentuk dalam suhu yang sangat tinggi. Piroksen terbentuk pertama kali apabila magma jenuh oleh SiO2. Olivin dan Piroksen merupakan pasangan Ing congruent Melting, yang artinya Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen. Mineral yang paling akhir terbentuk adalah Biotit, yang terbentuk pada suhu yang rendah. 3. Mineral minereal sebelah kanan dan kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar, lalu ke mineral Muscovit, dan terakhir adalah mineral kuarsa. Mineral Kuarsa adalah mineral yang paling stabil di antara mineral mafik, dan sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah yang sangat tidak stabil.

Вам также может понравиться