Вы находитесь на странице: 1из 143

CAVITAS THORACIS

Mutiara Budi Azhar


Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Pendahuluan

Dr MBA

Cavitas Thoracis

I. Thorax
Membentuk bagian atas truncus; dari depan, pada orang dewasa, berbentuk konus pendek, sedang dari samping tampak pipih. Potongan melintang pada bayi baru lahir tampak sirkuler Mempunyai bagian-bagian yang merupakan derivat-derivat entodermal, ectodermal, dan mesodermal

Dr MBA

Cavitas Thoracis

I.1 Dinding Thorax


a. Sceleton thorax terdiri dari: Sternum Costae Cartilago costales Vertebrae thoracales Discus intervertebrales

Konstruksi tulang-tulang ini memungkinkan terjadi gerakan yang dapat memperbesar dan memperkecil volume cavitas thoracalis dalam respirasi b. Otot-otot dinding thorax terdiri dari lapisan external, media, dan internal.
Dr MBA Cavitas Thoracis 4

I.2 Cavitas Thoracis


Terdapat di dalam rangka thorax Terdapat saccus pleuralis dan saccus pericardius. Berhubungan dengan bagian depan leher melalui apertura thoracis superior dan dengan abdomen melalui apertura thoracis inferior Pada bagian lateral ditempati pleura dan pulmo, dan bagian median disebut mediastinum.

Dr MBA Cavitas Thoracis 5

II. MEDIASTINUM
II.1 Pengertian Mediastinum adalah semua struktur yang terletak antara dua pleura atau massa jaringan dan alat-alat yang memisahkan kedua pulmo. Mediastinum meluas sampai ke sternum di anterior, ke 12 vertebrae thoracicae dari collumna vertebralis di posterior, ke apertura thoracis superior di cranial, dan diaphragma di caudal
Dr MBA Cavitas Thoracis 6

Pembagian mediastinum

Dr MBA

Cavitas Thoracis

II.2 Pembagian Mediastinum


a.

Mediastinum Superius Dibatasi oleh manubrium sterni di depan dan empat vertebrae thoracicae pertama di belakang.
Struktur-struktur utamanya 1. Bangunan retrosternal yaitu thymus dan venae brachiocephalici 2. Bangunan-bangunan prevertebral yaitu trachea, oesophagus, n. laryngeus, ductus thoracicus, dan truncus sympatheticus. 3. Bangunan antara yaitu arcus aortae dan ketiga cabangnya, n. vagus, dan n. phrenicus

Dr MBA

Cavitas Thoracis

I I.2 Pembagian Mediastinum

b. Mediastinum inferius
Dibatasi oleh corpus sterni di depan dan 8 vertebrae thoracicae terbawah. Dibagi lagi menjadi mediastinum anterius, mediastinum medius dan mediastinum posterius.

1. Mediastinum anterius
Terletak dibelakang sternum Komponen utamanya thymus yang juga menempati bagian depan mediastinum superius

Dr MBA

Cavitas Thoracis

2. Mediastinum Posterius

I.2 Pembagian Mediastinum

Aorta descendence dan cabangnya Oesophagus Ductus thoracicus Sistem venae azygos dan v. hemiazygos N. vagus dan n. splanchnicus

3. Mediastinum Medius
Cor dan pericardium aorta ascendence Truncus pulmonalis Bagian v. cava superior yang berada di dalam cavitas pericardialis vv. Pulmonales Bronchi nn. phrenici
Dr MBA Cavitas Thoracis 10

III. Oesophagus, Trachea dan Bronchi

Dr MBA

Cavitas Thoracis

11

III.1 Oesophagus

Oesophagus terentang dari bagian bawah laryngopharynx sampai hiatus oesophagus Bermula setinggi cartilago cricoidea (pada level VC 6), ke caudal menembus diaphragma lebih kurang setinggi VT 11 atau 12, turun sekitar 1-1,5 cm dari cavitas abdominalis. Mempunyai bagian-bagian cervical, thoracal, dan abdominal. Terdapat spatium retrocardiacum antara oesophagus dan collumna vertebralis.
Cavitas Thoracis 12

Dr MBA

O esophagus

Berbentuk tabung pada posisi berdiri, panjangnya kurang lebih 25-30 cm. Pada perempuan oesophagus 1-2 cm lebih pendek. Pada bagian atas, lamina muscularisnya terdiri dari otot skeletal, makin ke caudal otot skeletal berkurang dan otot polos bertambah, sehingga bagian bawah oesophagus hampir seluruhnya otot polos. Dilapisi epitel yang wear and tear type Epitelnya sangat kuat menerima friksi berbagai jenis makanan dan minuman, tetapi sensitif terhadap acid dan enzim.
Cavitas Thoracis 13

Dr MBA

O esophagus

Secara klinis ada 5 penyempitan oesophagus yang terdeteksi secara radiografi bila oesophagus divisualisasikan ketika menelan bubur barium
a. Akibat adanya m. cricopharyngeus yang melingkari oesophagus b. Akibat tekanan arcus aorta c. Akibat tekanan bronchus principalis sinister d. Akibat tekanan a. pulmonalis sinistra e. Akibat jepitan diphragma

Dr MBA

Cavitas Thoracis

14

Struktur yang menyebabkan adanya penyempitan pada oesophagus

Dr MBA

Cavitas Thoracis

15

Arteriae dan venae pada oesophagus


1/3 cranial oleh a. thyroidea 1/3 medial oleh arteriae yang dipercabangkan dari aorta descendence 1/3 caudal oleh cabang-cabang a. gastrica sinistra Venae dari 1/3 cranial oesophagus menuju ke v. thyroidea inferior Venae 1/3 medial menuju ke v. azygos Venae 1/3 caudal oesophagus ke v. gastrica yang menuju ke v. porta

Dr MBA

Cavitas Thoracis

16

Aliran cairan limfe


Vasa lymphatica dari 1/3 cranial oesophagus menuju lnn. Cervicalis profundus Vasa lyphatica dari 1/3 medial menuju lnn. Mediastinales superior et posterior Vasa lymphatica 1/3 caudal oesophagus menuju lnn. a dan v. gastrica sinistra dan lnn. Coeliaci.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

17

Inervasi
Dipersyarafi oleh serabut-serabut eferen dan aferen parasimpatis (melalui n. vagus dan simpatis (melalui truncus sympatheticus) Dibagian caudal dikelilingi oleh plexus oesophagus

Dr MBA

Cavitas Thoracis

18

III.2 Trachea

Bermula di leher, yakni dari glottis di bagian bawah larynx, setinggi VC ke-6, berjalan ke caudal di depan oesophagus, masuk ke mediastinum superius, dan berakhir di bifurcatio tracheae, setinggi VT ke-6 atau manubriosternal joint. Terdiri dari 16-20 cincin cartilago hyaline yang dihubungkan jaringan ikat yang disebut ligamentum annulare Batas atas dan bawah bergeser mengikuti irama respirasi karena trachea dapat memanjang dan memendek seperti concertina. Pada inspirasi dalam trachea turun sampai setinggi VT ke-6 Mempunyai lapisan mucosa, cilia dan otot polos Pada anak < 1 tahun diameternya hanya sekitar 3 mm.
Cavitas Thoracis 19

Dr MBA

Empat struktur paralel

Dr MBA

Cavitas Thoracis

20

III.3 Bronchus

Dr MBA

Bronchus = bronchus primarius = bronchus principalis Sebagai lanjutan dari trachea, sehingga mempunyai struktur yang sama.namun otot polos pada bronchus lebih banyak. Bronchus (principalis) dexter: a. Lebih vertikal, lebih pendek dengan diameter > dibanding bronchus sinister sehingga lebih mirip lanjutan trachea daripada percabangan. b. Bercabang tiga sesuai dengan jumlah lobi pulmo dexter. Bronchus (principalis) sinister: a. Lebih horizontal, lebih panjang dengan diameter < dibanding bronchus dexter b. Ketika masuk ke hilus ia bercabang dua sesuai jumlah lobi pulmo sinister
Cavitas Thoracis 21

II.3 Bronchus

Kedua bronchi adalah struktur yang elastis dan mobil, serta dapat memanjang dan memendek seperti trachea. Cabang dari bronchus primarius disebut bronchus secundus (bronchus lobaris) yang akan menuju ke lobi pulmonales Bronchus secundus akan bercabang menjadi bronchus tertius (bronchus segmentalis) yang jumlahnya sesuai dengan jumlah segmenta dari tiap lobus paru. Percabangan tersier ini menjadi dasar pemahaman dan identifikasi segmen bronchopulmonis. Segmen bronchopulmonis adalah bagian paru-paru yang mendapat udara dari percabangan langsung bronchus tertius dan secara struktural dan independen. Setiap segmen di kelilingi jaringan ikat. Segmen ini dapat diangkat dalam tindakan bedah.
Cavitas Thoracis 22

Dr MBA

Masing-masing bronchus tertius bercabang-cabang dan bercabang-cabang lagi menjadi cabang yang lebih kecil yang disebut bronchiolus degan dimeter sekitar 1mm. Bronchiolus yang lebih kecil disebut bronchiolus terminalis yang akan menjadi bronchiolus respiratorius sebelum menjadi ductus alveolaris yang berakhir di kantung-kantung udara yang disebut alveoli Alveoli diliputi oleh kapiler; disini terjadi pertukaran gas oksigen dan karbondioksida. Dari bronchus primarius sampai ke bronchiolus, jaringan cartilago semakin berkurang. Tiap bronchus dan cabang-cabangnya disertai a. pulmonalis dan cabang-cabangnya.

II.3 Bronchus

Broncihial tree and the alveoli

Dr MBA

Cavitas Thoracis

24

IV. PLEURA

Merupakan membran serosa yang membatasi kedua cavitas pleuralis dan mengelilingi paru-paru kiri dan kanan yang sedang berkembang. Cavitas pleuralis merupakan rongga potensial, yang mengandung lapisan tipis cairan yang berfungsi sebagai lumbrikasi yang meminimal friksi antar kedua pleura Pleura dibagi menjadi a. Pleura parietale adalah lapisan luar yang tetap berhubungan dengan dinding rongga dada dan isi mediastinum. Dipersyarafi oleh n. intercostales dan n. phrenici (n. phrenicus juga mempersyarafi pleura mediastinalis dan centrum tendineum). Oleh karena itu apabila, ada nyeri akibat lesi pada centrum tendineum maka akan dirasakan juga di bahu. Begitu pula nyeri di daerah perifer akan di rujuk ke dinding abdomen.
Cavitas Thoracis 25

Dr MBA

Pleura parietale dibagi menurut dimana pleura itu terletak atau permukaan yang melapisinya

Pleura cervicale atau cupola, yaitu bagian pleura parietale yang menonjol kdi atas level ujung sternal costa pertama ke arah pangkal leher, sekitar 2 hari di atas 1/3 medial clavicula Pleura costalis, yaitu bagian yang membatasi permukaan dalam costae, spatium intercostales, tepi-tepi vertebrae, dan permukaan belakang sternum pleura diphragmatica, yaitu bagian yang meliputi permukaan thoracal diaphragma kecuali di centrum tendineum Pleura mediastinalis, bagian yang meliputi dan membentuk sisi lateral mediastinum.Pda hillus melipat dan melanjutkan diri menjadi pleura visceralis.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

26

b.

c.

Pleura viscerale meliputi dan juga membentuk permukaan dalam paru, dan dipersyarafi oleh sistem syaraf otonom Radix pulmonalis Merupakan daerah pertemuan antara pleura parietale dan pleura viscerale Strukturnya seperti ujung lengan baju yang agak kebesaran, di bagian bawah masing-masing radix pulmonalis paru terdapat segmen pendek pleura yang disebut ligamentum pulmonale. Daerah ini kosong sehingga memungkinkan radix pulmonalis bergerak bebas ketika bernapas
Cavitas Thoracis 27

Dr MBA

> Struktur-struktur yang melalui hillus - a.pulmonalis - Bronchus - vv. Pulmonales - a. bronchialis - lnn. Bronchopulmonales, plexus syaraf otonom dari n. vagus dan truncus sympatheticus
Dr MBA Cavitas Thoracis 28

Recessus costodiaphragmaticus adalah ruang sempit diantara pleura costalis dan pleura diaphragmatica Recessus costomediastinalis (recessus costosternalis) adalah celah sempit diantara pleura costalis dan pleura mediastinalis Pneumothorax adalah adanya udara di dalam cavitas pleuralis.

Di dalam cavitas pleuralis tekanan udara sedikit di bawah tekanan atmosfir sedangkan di paru-paru dan saluran pernapasan kurang lebih sama dgn tekanan atmosfir; oleh karena itu, paru-paru dapat dipertahankan dalam keadaan distensi. Apabila terjadi kebocoran maka, udara masuk ke cavitas pleuralis sehingga tekanan udara keduanya sama; akibatnya paru-paru akan kolaps.
Cavitas Thoracis 29

Dr MBA

Pleural effusion, peningkatan volume cairan di dalam cavitas pleuralis; cairan dapat di drainned off (thoracocentesis). Hemothorax adalah adanya darah yang mengisi cavitas pleuralis

Dr MBA

Cavitas Thoracis

30

Recessus costodiaphragmaticus

Dr MBA

Cavitas Thoracis

31

V. PULMO

Dr MBA

Cavitas Thoracis

32

V.1 Gambaran umum


Kedua pulmo dilekatkan pada cor dan trachea Ringan, lunak, spongious dan elastis Berbentuk konus dgn apex yang tumpul di cranial dan basis melekuk mengikuti lengkung diaphragma di caudal Pulmo sinister mempunyai incisura (impressio) cardiaca; juga ada sulcus melengkung karena tekanan arcus aorta Pulmo dexter mempunyai lekuk yang dalam pada permukaan diaphragmanya akibat desakan liver yang ada di caudal. Selain basis dan apex terdapat juga facies costalis, facies medistinalis, margo anterior, margo inferior, hillus/radix pulmonalis. Semua struktur penting yang berasal dari leher menuju abdomen berjalan posterior terhadap pulmo
Cavitas Thoracis 33

Dr MBA

V.2 Lobi dan Segmenta

Lobi:
Umumnya paru-paru kanan mempunyai 3 lobi dan yang kiri 2 lobi, tetapi bisa saja ada variasi. Lobi pada pulmo dexter adalah lobus superius, lobus medius, dan lobus inferius. Lobus medius/lobus inferius dibatasi fissura horizontalis; lobus inferius dan medius dipisahkan fissura obliqua Lobi pada pulmo sinister adalah lobus superius dan lobus inferius yg dipisahkan oleh fissura obliqua. Pada pulmo sinister kadang ada bagian yang menonjol seperti lidah yang disebur lingula yang dianggap sebagai pengganti lobus medius
Dr MBA Cavitas Thoracis 34

V .2 Lobi dan Segmenta

Segmenta
Jumlah segmen pada paru-paru sesuai dengan jumlah bronchus segmentalis (biasanya 10 kiri dan 8-9 yang kanan). Sejalan dgn percabangan bronchi segmentales menjadi cabang-cabang yg lebih kecil, segmenta paru dibagi lagi menjadi subsegmen-subsegmen.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

35

V.3 Arteriae dan Venae

Darah yang akan dideoksigenasi dibawa oleh aa. Pulmonales Jaringan pulmo mendapat nutrisi dan oksigen dari aa. Bronchiales sinister dan dexter Venae bronchiales membawa darah venous dari paru ke v. azygos, v. hemiazygos, atau v. intercostalis posterior. Darah venous lain dibawa oleh aa. pulmonales

Dr MBA

Cavitas Thoracis

36

V.4 Nervi

Plexus pulmonalis anterior dan posterior di depan dan belakang radix pulmonalis dibentuk oleh cabangcabang n. vagus yang terdiri dari serabut-serabut parasimpatis dan truncus sympatheticus Serabut-serabut eferen simpatis bersifat bronchodilator dan vasodilator, demikian pula serabut-serabut eferen parasimpatis disamping bekerja juga sebagai pemacu sekresi kelenjar Serabut aferen berasal dari mukosa bronchus dan reseptor tegang dinding alveoli; serabut-serabut ini berjalan di dalam syaraf simpatis dan parasimpatis menuju alveoli sistem syaraf pusat.
Cavitas Thoracis 37

Dr MBA

V.5 Mekanisme Pernapasan


Ada dua mekanisme pernapasan:
a.

Pernapasan thoracal terutama terjadi pada orang dewasa, dan pada perempuan hamil (diaphragma tidak bisa turun). Costae terangkat selama inspirasi dengan dua cara: - Ujung anterior costae diangkat dgn apa yg dinamakan pump handle action, gerakan ini terjadi karena ujung anterior costaelebih rendah dari ujung posteriornya. Dan gerakan ini memperbesar diameter anteroposterior thorax. - Bagian terlateral costae diangkat dengan apa yang dinamakan bucket handle action, terjadi karena ujung-ujung latreal costae lebih rendah dari ujung anterior dan posterior. Gerakan ini memperbesar diameter tranversal thorax

Dr MBA

Cavitas Thoracis

38

Pada pernapasan tenang, gerakan costae tidak begitu nyata Otot yang terlibat respirasi tenang adalah mm. intercostales. Sedangkan pada inspirasi dalam otot lain yg melekat pada costae juga ikut terlibat misalnya m. sternocleidomastoideus, mm. scaleni,m. pectoralis major, m. pectoralis minor dan m. latissimus dorsi

Dr MBA

Cavitas Thoracis

39

b. Pernapasan abdominal

Posisi pars muscularis diphragma lebih kurang vertikal dan antara lain bermulai dari 6 costae terbawah. Bila otot ini berkontraksi, permukaan diaphragma akan menurun shg memperbesar diameter vertikal thorax Sementara melakukan gerakan tersebut, diaphragma menekan viscera abdominales sampai pada suatu titik dimana ia tidak bisa menjadi lebih rendah lagi karena isis abdomen sudah memadat, dgn liver seolah-olah menjadi platform. Pada saat itu, centrum tendineum berbalik menjadi punctum fixum dari otot diaphragma yang masih terus berkontraksi shg costae justru terangkat pada tahap akhir dari inspirasi.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

40

Peran mm. intercostales, mm. scaleni dan liver dalam respirasi

Dr MBA

Cavitas Thoracis

41

Pembesaran diameter-diameter thorax pada inspirasi akibat pumphandle action, bucket-handle action dan penurunan permukaan diaphragma

Dr MBA

Cavitas Thoracis

42

Pericardium dan Cor

Dr MBA

Cavitas Thoracis

43

I. Pericardium
Mula-mula pericardium berupa kantung yang disebut saccus pericardius yang terdiri dari dua lapisan yaitu saccus fibrosum (lapisan luar) dan saccus serosum (lapisan dalam). Kedua lapisan itu saling melekat erat, sehinga pericardium dapat dianggap sebagai satu kantung dengan dua lapis yaitu pericardium fibrosum dan pericardium serosum

Dr MBA

Cavitas Thoracis

44

I . Pericardium

Cikal bakal jantung dan pembuluh-pembuluh darah besar mula-mula berada di luar kantung dan kemudian menginvaginasi saccus serosum. Hal ini menyebabkan cavitas pericardiacus terdesak menyempit dan pericardium serosum menjadi dua lapisan yaitu lapisan parietale yang menempel pada pericardium fibrosum dan lapisan viscerale yang menempel pada jantung dan disebut epicardium

Dr MBA Cavitas Thoracis 45

I . Pericardium

Saccus pericardium akhirnya ditempati oleh jantung dan pembuluh darah besar yang berkaitan dengannya, dan terdiri atas empat lapisan yaitu:
pericardium fibrosum yang tebal dan kuat, lamina parietale pericardium serosum, cavitas pericardiacus, dan epicardium

Dr MBA

Cavitas Thoracis

46

I . Pericardium

Cavitas pericardiacus berisi sedikit cairan yang memungkinkan jantung bergerak bebas. Apabila terjadi penimbunan cairan berlebihan maka akan terjadi tampodane jantung; hal ini akan membatasi pengisian rongga-rongga jantung dan gerakan jantung Pericardium fibrosum:

melekat erat pada centrum tendineum diaphragma di caudal, menyatu di cranial dengan dinding pembuluh-pembuluh darah besar yang keluar dari/masuk ke jantung. menempel di posterior pada bronchi, oesophagus dan aorta descendence, menempel di lateral pada pleura.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

47

Pericardium

Dr MBA

Cavitas Thoracis

48

II. COR

Dr MBA

Cavitas Thoracis

49

II.1 Ukuran dan posisi

Jantung merupakan pompa muskuler yang besar yang terletak secara oblique di bagian kiri rongga dada dan sedikit di belakang sternum dengan ukuran sedikit lebih besar dari tinju individu bersangkutan Jantung yang pada anterior radiograms tampak sempit, mungkin punya kedalaman anterior yang besar; sebaliknya, jantung yang gambaran radiologisnya menunjukkan transverse heart heart mungkin volumenya tidak lebih besar karena kedalaman anteroposteriornya kecil.
Cavitas Thoracis 50

Dr MBA

I I.1 Ukuran dan posisi

Diameter
a. b. c. diameter panjang yaitu panjang axis panjangnya diameter lebar yg tegak lurus diameter panjang the maximal transverse diameter yaitu jarak maksimal dari linea mediana ke sisi kanan dari cardiac silhoutte

Pada individu hidup, posisi jantung terutama apa yang disebut batas kiri dapat diperkirakan dengan perkusi; tetapi sering ada perbedaan cukup besar antara posisi hasil perkusi dengan gambaran radiologis
Cavitas Thoracis 51

Dr MBA

II.1 Ukuran dan posisi

Physiologist heart adalah kedudukan jantung sebagaimana digambarkan scr sederhana untuk memahami kerja jantung yaitu kedua atrium di cranial dan kedua ventrikel di caudal Anatomist`s heart adalah kedudukan jantung faktual secara anatomis:
a. Permukaan anterior jantung terdiri dari sekitar 2/3 ventricle dexter dan 1/3 ventricle sinister b. proporsi ini sebaliknya pada diaphragma: 1/3 ventricle dexter dan 2/3 ventricle sinister c. permukaan posterior hampir seluruhnya terdir dari atrium sinistrum, hanya auricula terlihat dari anterior.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

52

Physiologist`s heart dan anatomist`s heart

Dr MBA

Cavitas Thoracis

53

II.2 Lapisan dinding arteri/vena dan jantung

Struktur dinding jantung dari dalam ke luar


a. b. c. Endocardium (lapisan endothelial simplex) Myocardium (serabut-serabut otot jantung) Epicardium (pericardium viscerale)

Struktur dinding arteri / vena dari ke luar


a. Tunica intima ( epithel squamous simplex disebut endothelium) b. Tunica media (otot polos, inervasi oleh syaraf simpatis) c. Tunica adventitia ( tunica externa, lapisan jaringan ikat)

Dr MBA

Cavitas Thoracis

54

II.2 Lapisan dinding arteri/vena dan jantung


Ketebalan myocardium adalah proporsional terhadap beban kerjanya Ventricle bekerja lebih berat dibanding beban kerja atrium dan oleh karena itu myocardium ventricle lebih tebal Tekanan di aorta lebih besar dibanding tekanan di truncus pulmonalis sehingga myocardium pada ventricle sinister hampir dua kali lebih tebal dibanding pada ventricle dexter Facies sternocostales terutama dibentuk oleh ventricle dexter. Bagian dari ventricle dexter yang memanjang ke atas menuju truncus pulmonalis disebut conus arteriosus atau infundibulum
Cavitas Thoracis 55

Dr MBA

II.3 Anatomi eksternal


Kedua atria dipisahkan dari ventriculi oleh sulcus coronarius (sulcus atrioventricularis) yang ditempati oleh sinus coronarius, a. coronaria dextra dan a. coronaria sinistra Ventricle dexter dan sinister dipisahkan oleh sulcus interventricularis anterior (longitudinalis) dan sulcus interventricularis posterior Pada anteroposterior kedua atrium terdapat auricula (bagian yang berbentuk telinga anjing)

Dr MBA Cavitas Thoracis 56

I I.3 Anatomi eksternal

Jantung mempunyai apex (titik terkiri dan tercaudal), basis di posterior, dan 3 permukaan: facies sternocostalis(anterior), facies diaphragmatica (inferior) dan facies pulmonalis (sinistra) Basis codis hampir seluruhnya dibentuk oleh kedua atria terutama yang terletak di belakang ventriculi. V. cava inferior, v. cava superior, dan vv pulmonales masuk ke jantung pada basisnya.
Cavitas Thoracis 57

Dr MBA

I I.3 Anatomi eksternal

Facies sternocostalis terutama dibentuk oleh ventricle dexter. Ramus intervenricularis (a. coronaria sinistra) yang berjalan di sulcus intervenricularis anterior (sebenarnya superior) pada bagian kiri facies sternocostalis dan ramus posterior (a. coronaria dextra) yang berjalan sulcus interventricularis posterior (sebenarnya inferior dan mungkin pd facies diaphragmatica). Kedua sulci tersebut biasanya obliterated oleh jaringan lemak epicardial.
Cavitas Thoracis 58

Dr MBA

I I.3 Anatomi eksternal

Facies pulmonalis terutama dibentuk oleh ventricle sinister yang menyebabkan impressio cardiaca pada permukaan medial pulmo sinister Facies diaphragmatica dibentuk oleh kedua ventricle dan terutama terletak pada centrum tendineum diaphragma

Dr MBA

Cavitas Thoracis

59

II.4 Anatomi internal

Dr MBA

Cavitas Thoracis

60

Atria

Dr MBA

Cavitas Thoracis

61

a. Atrium dextrum

Secara embriologis atrium dextrum berkembang dari dua sumber : atrium dextrum embryonale (auricula) dan cornu dexter sinus venosus. Pada orang dewasa kedua komponen tersebut dipisahkan oleh crista terminalis, suatu rigi otot jantung yang menonjol dan meluas dari muara v. cava superior di superior sampai katup v. cava inferior dekat dasar atrium dextrum. Cornu siniter sinus venosus embrional berkembang menjadi sinus coronarius yang muaranya di dekat v. cava inferior. Muara sinus coronarius ini mempunyai katup yang rudimenter
Cavitas Thoracis 62

Dr MBA

a . Atrium dextrum

Ostium (orificium) atrioventriculare dextrum (ostium tricuspidalis) berada pada dinding anterior. Melalui lubang ini darah dari atrium dextrum menuju ke ventricle dexter. Ketika ventricle dexter berkontraksi, valva tricuspidalis yang melekat pada pinggiran ostium akan menutup, mencegah refluks darah ke atrium dan dengan demikian mendorong ventricle dexter untuk mengosongkan isinya ke truncus pulmonalis.
Dr MBA Cavitas Thoracis 63

a. Atrium dextrum

Orificium cukup besar untuk memasukkan tiga jari Beberapa vena kecil yang membawa darah dari dinding jantung juga bermuara ke dalam atrium dextrum. Muara venae ini disebut foramina venarum minimarum.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

64

b. Atrium sinistrum
-

Membentuk 2/3 bagian dari basis cordis, auriculanya tampak dari aspectus anterior Dindingnya lebih tebal dibandingkan atrium dextrum Atrium sinistrum embrional berasal dari dua sumber. Secara embriologis, auricula berasal dari atrium sinistrum embrional(primitif) sedngkan bagian halus berasal dari vv. Pulmonales. Pada permukaan halusnya terdapat muara 4 vv. Pulmonales. Auricula yg mempunyai mm. pectinati dapat berkontraksi sedangkan bagian yang berasal dari vv. Pulmonales tidak dapat berkontraksi
Cavitas Thoracis 65

Dr MBA

b . Atrium sinistrum

Ostium (orificium) atrioventriculare sinistrum (ostium bicuspidalis) dilewati oleh darah yang mengalir dari atrium sinistrum ke ventricle sinister. Pada pinggiran ostium ini melekat valva mitralis atau valva bicuspidalis. Pada orificium dapat dimasukkan dua jari Pada dinding atrium sinistrum juga terlihat adanya foramina venarun minimarum.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

66

c. Septum Interatriale

Pada bagian bawah sisi atrium dextrum dari septum interatriale terdapat fossa ovalis dan annulus ovalis (limbus fossae ovalis). Dari sisi atrium sinistrum, fossa ovalis tampak sebagai area translusen dari septum interatriale Fossa ovalis adalah lekukan dangkal berbentuk oval sedangkan annulus ovalis membentuk pinggir atas, depan, dan belakang fossa Dasar fossa merupakan septum primum persisten dari jantung embrio sedangkan annulus dibentuk oleh pinggir bawah septum secundum Pada fetus, bagian atas terpisah dari limbus sehingga terdapat apertura yang disebut foramen ovale yang memungkinkan sirkulasi darah janin dari atrium dextrum ke atrium sinistrum. Terkadang, foramen ini belum menutup ketika bayi lahir dan ini merupakan kelainan congenital yang mengganggu proses sirkulasi

Dr MBA

Cavitas Thoracis

67

Incisi untuk menunjukkan ruang jantug dan interior atrium dextrum

Dr MBA

Cavitas Thoracis

68

Ventriculi

Dr MBA

Cavitas Thoracis

69

a. Ventricle dexter

Dinding relatif lebih tipis dibanding dinding ventricle sinister karena tekanan sirkulasi pulmoner (25 mmHg) lebih kecil dibanding tekanan sirkulasi sitemik (120 mmHg) Pada permukaan dalam terdapat trabeculae septomarginalis yang berbentuk cristae yang saling silang menyilang dan batang-batang melekat pada ujung ventriculi Terdapat mm. papilares anterior et posterior yang merupakan conus yang menonjol ke dalam lumen Pada mm. papillares berpangkal pita jaringan ikat fibrous yang disebut chorda tendinae yang melekat pada tepi cuspides (valvulae atrioventriculares)
Cavitas Thoracis 70

Dr MBA

a . Ventricle dexter

Valvula tricuspidalis terletak di distal conus arteriosus dan terdiridari 3 cuspides yaitu cuspis anterior, cuspis septalis (berhadapan dengan septum interventriculare) dan cuspis inferior Bila ventriculi berkontraksi, mm. papillares ikut berkontraksi sehingga meregangkan chorda tendinae, dengan demikian katup tidak terdorong ke arah atrium ketika tekanan intraventricular meningkat

Dr MBA

Cavitas Thoracis

71

a. Ventricle dexter

Setiap cuspis berbentuk sarang burung yang menempel pada tembok. Pada tepi bebas valvula terdapat penebalan yang disebut noduli valvularum semilunarum Bila valvula menutup, noduli bertemu dan lunulae saling berhubungan atau saling menutup sehingga membantu mencegah membaliknya valvula ke arah atrium Pada pangkal truncus pulmonalis, di distal pangkal valvula semilunaris terdapat pembesaran yang disebut sinus pulmonalis Pada pangkal truncus pulmonalis terdapat valvula pulmonalis
Cavitas Thoracis 72

Dr MBA

b. Septum interventriculare

Merupakan partisi yang kuat, terdiri dari pars membranosa dan pars muscularis Pars membranosa tipis, halus, dan terdiri dari struktur jaringan ikat fibrous Terkadang pars membranosa tidak berkembang sempurna sehingga menimbulkan interventricular (interseptal) defect.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

73

c. Ventricle sinister

Pada ventricle sinster berpangkal aorta. Pangkal aorta ini berada pada ujung cranial ventricle sinister, di dorsal kanan a. pulmonalis. Pada pangkal aorta terdapat valva semilunaris aortae (valva aortica) yang mempunyai 3 cuspides: cuspis posterior(dorsal), cuspis dexter dan cuspis sinister. Di proksimal pangkal aorta terdapat ruang berdinding halus, vestibulum aorticum (bulbus aortae). Pada permukaan dalam terdapat trabecula carnae dan mm. papillares anterior et posterior. Pada mm. papillares berpangkal chordae tendinae.
Cavitas Thoracis 74

Dr MBA

II.5 Sceleton cordis dan Myocardium

Dr MBA

Cavitas Thoracis

75

a. Sceleton cordis

Merupakan rangka jaringan fibrocartilagineous tempat melekatnya otot-otot dan katup jantung. Kerangka ini cukup kaku sehingga memungkinkan otot jantung berkontraksi dengan kuat ketika memompakan darah Rangka ini terdiri dari:
Pars membranacea septum interventriculare (septum membranaceum) Tendo infundibuli 4 annuli fibrosi 2 trigoni fibrosi

septum membranaceum terdapat di caudal pangkal aorta dan berperan menghubungkan keempat annuli fibrosi
Cavitas Thoracis 76

Dr MBA

a . Sceleton cordis

Annuli fibrosi adalah annulus fibrosus dexter dan sinister (tempat melekat valvulae atrioventriculares; dapat dilihat dengan memisahkan kedua atria dari kedua ventricle), serta annulus aorticus dan annulus pulmonalis (tempat melekatnya valvulae aortica dan valvula pulmonalis; dapat dilihat dengan memotong kedua nadi tersebut tepat di cranial valvulae) Keempat annuli tersebut saling berhubungan sehingga terbentuk bangunan fibrocartilago yang disebut trigonum fibrosum dextrum dan trigonum fibrosum sinistrum Tendo infundibuli (tendon of todaro) adalah septum membranaceum yang terdapat diantara annulus fibrosus dan annulus fibrosus sinister
Dr MBA Cavitas Thoracis 77

Empat orificium dengan valvulanya dan Sceleton cordis

Dr MBA

Cavitas Thoracis

78

b. Myocardium

Pada atria:
Dinding atrium bersifat trasluscent (tembus cahaya) Otot-ototnya terdiri dari serabut-serabut superficialis yang berjalan transversal, serabut-serabut profunda yang melengkungi atrium secara anteroposterior dengan kedua ujung melekat pada sceleton cordis, dan serabut yang lain melingkari mulut vena-vena besar Tercurahnya darah ke ventricle pada saat diastole atrium mulamula adalah karena gaya berat, baru kemudian diikuti kontraksi otot atrium untuk mengosongkan atrium dari darah yang tersisa. Namun kontraksi ini tetap penting karena, bila tidak, darah yang tersisa dapat membeku di dalam auriculae menjadi thrombus dan bila terlepas ke sirkulasi menjadi embolus dapat menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah kecil di seluruh sistem sirkulasi
Dr MBA Cavitas Thoracis 79

b . Myocardium

Pada ventriculi
Otot ventricle terdiri atas lapisan profunda, media, dan superfisial. Semua serabut-serabut otot ventricle berasal dari sceleton cordis dan akhirnya juga berinsertio pada sceleton cordis. Otot pada dinding ventricle sinister lebih tebal dibanding otot dinding ventricle dexter

Dr MBA

Cavitas Thoracis

80

II.6 Sistem penghantar rangsangan


Pada orang sehat, jantung berkontraksi secara berirama dengan denyutan sekitar 70 kali per menit. Kontraksi ini bermula dari impuls yang dihasilkan dan penghantaran impuls yang dilakukan oleh sistem penghantaran impuls khusus yang terdapat pada jantung. Sistem ini terdiri dari serabut otot jantung yang terspesialisasikan sebagai penghasil dan penghantar impuls. Komponen dari sistem ini adalah nodus sinoatriale (SAnode), nodus atrioventricularis (AV-node), fasciculus atrioventricularis, serta serabut-serabut (plexus) purkinye yang merupakan serabut-serabut subendocardial Semua kompenen tersebut mampu menghasilkan impuls; namun pada jantung sehat yang mengatur irama kontraksi jantung (bertindak sebagai pacemaker) adalah SA-node.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

81

Nodus sinuatriale (SA-node)

Bangunan ini terletak pada myocardium atrium pada regio anterolateral dari pertemuan v. cava inferior dengan atrium dexter, dekat tepi atas sulcus termminalis, di bawah epicardium Berupa massa fusiform, pucat, dengan panjang sekitar 7 mm dan tebal sekitar 1 mm saja Diperdarahi oleh a. coronaria dextra, dan kadang-kadang juga a. coronaria sinistra Dipersyarafi oleh plexus cardiacus melalui serabut-serabut syaraf dari n. vagus (parasimpatis) dan ganglion truncus sympatheticus (simpatis) Dalam keadaan normal, nodus S-A berfungsi sebagai pacemaker, pemicu dan pengatur irama jantung (cardiac rhythm)
Dr MBA Cavitas Thoracis 82

Nodus atrioventriculare ( AV-node)

Lebih kecil dibanding nodus sinuatriale, terletak di bawah endocardium atrium dextrum, pada bagian bawah septum atriale, tepat di atas perlekatan cuspis septalis valvula tricusoidalis, anterior terhadap muara sinus coronarius Mempunyai keinambungan listrik yang tak tampak secara anatomik dengan SA-node: Blok pada sistem ini akan menimbulkan arythmia cordis berat Alat pacu jantung biasanya dihubungkan dengan nodus ini. Diperdarahi oleh arteri coronaria dextra dan dipersyarafi oleh serabut syaraf otonom yang sama dengan SA- node.
Cavitas Thoracis 83

Dr MBA

c. Fasciculus atrioventricuris (atrioventricular bundle of His) - Pucat, dengan tebal 2 mm, dibungkus sarung longgar di bawah endocardium - Penghubung musculer satu-satunya antara otot ventricle dexter dan otot ventriculi - Berkas ini meluas dari A-V node, berjalan turun di belakang cuspis septalis valva bicuspidalis, mencapai tepi caudal pars membranacea septum enterventriculare, lalu bercabang dua menjadi crus sinister dan crus dexter - serabut kedua crura ini mulai menunjukkan karakteristik serabut purkinye begitu memasuki septum interventriculare
Dr MBA Cavitas Thoracis 84

Serabut-serabut Purkinye

Pada pengecatan berbeda dengan serabut otot yang lain karena serabut ini sedikit lebih besar dan their striations are less evident. Merupakan serabut penghantar yang terproyeksi subendocardial untuk menyampaikan impuls ke otot-otot ventriculi. Gelombang kontraktilitas di ventriculi dimulai di puncak ventriculi lalu menyebar melalui dinding untuk melakukan gerak memeras bagi pengosongan ventriculi
Cavitas Thoracis 85

Dr MBA

I I.6 Sistem penghantar rangsangan

Sistem konduksi ini memungkinkan penghantaran impuls yang cepat ke seluruh otot jantung. Atrium berkontraksi lebih dulu baru diikuti ventricle. Dalam keadaan normal, SA-node berperan sebagai pacemaker, namun bila ia tidak berfungsi perannya diambilalih oleh AV-node dan demikian seterusnya. Bila AV-node yang berperan, kekuatan kontraksi jantung menurun sedangkan frekuensinya meningkat. Demikian pula yang terjadi bila komponen yang lebih bawah mengambil peran sebagai pacemaker
Cavitas Thoracis 86

Dr MBA

I I.6 Sistem penghantar rangsangan

Jantung mendapat persyarafan dari sistem syaraf otonom yaitu serabut-serabur syaraf simpatis dan parasimpatis dari n. vagus. Persyarafan ini hanya mempengaruhi frekuensi dan kekutan kontraksi jantung, bukan menginisiasi kontraksi jantung. Syaraf simpatis meningkatkan frekuensi dan kekutan kontraksi sedangkan syaraf parasimpatis mengembalikan frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung ke keadaan semula.

Dr MBA Cavitas Thoracis 87

Sistem penghantaran rangsang pada jantung

Dr MBA

Cavitas Thoracis

88

II.7 Vascularisasi Jantung

Jantung diperdarahi oleh a. coronaria sinistra dan a. coronaria dextra yang dipercabangkan dari aorta ascendence tepat di atas valvae aorta. Arteria coronaria dextra berasal dari sinus anteror aortae, melingkar ke kanan melalui bagian posterior jantung; pada sisi inferior jantung, ia berjalan pada sulcus interventricularis untuk beranastomosis dengan a. coronaria sinistra. - ia memberikan cabang-cabang: r. marginalis dan r. intervenricularis posterior yang akan beranastomosis dengan r. interventricularis anterior a. coronaria sinistra - Secara umum, yang memperdarahi ventricle sinister, nodus SS, nodus AV, dan bundle of His
Cavitas Thoracis 89

>
Dr MBA

Arteria coronaria sinistra


Lebih besar daripada a. coronaria dextra. Berasal dari sinus posterior aortae, langsung memberikan cabang-cabang: r. circumflexus (r. descendens anterius) dan r. interventricularis anterius.
r. circumflexus menuju ke kiri dan mensuplui bagian anterior ventricle sinister, r. interventricularis anterius mensuplai hampir seluruh bagian septum interventriculare.

Hampir semua heart attack melibatkan bagian anterior dan inferior ventricle sinister
Cavitas Thoracis 90

Dr MBA

Arteriae coronariae dan cabang-cabangnya

Dr MBA

Cavitas Thoracis

91

II. 8 Siklus Jantung

Ventricle dexter memompakan darah ke pulmo melalui aa. Pulmonales sedangkan ventricle sinister memompakan darah ke sirkulasi umum melalui aorta. Kedua atria memompakan darah ke ventriculi. Siklus jantung adalah urutan peristiwa pada satu debar jantung:
Ventricular diastole (diastole): relaksasi kedua ventricle selama pengisian Atrial systole: kontraksi atria, mendorong sisa darah yang dikandungnya ke ventricle (mula-mula darah masuk secara pasif) Ventricular systole (systole): kontraksi kedua ventricle

There are about 70 cardiac cycles per minute (the heart rate) in the average person.
Cavitas Thoracis 92

Dr MBA

I I. 8 Siklus Jantung

Bunyi jantung dapat didengar melalui stetoskop. Secara fonetik, suaranya adalah lub_dup:
Suara pertama adalah akibat peutupan valvulae etrioventriculares pada saat ventriculare systole. Suara kedua adalah akibat penutupan valvulae semilunares pada awal diastole

Auscultasi:
The point of maximum impulse (PMI) biasanya paling baik terdengar pada spatium intercostales ke-5 (mitral area). PMI sering disebut apical impulse (impuls pd apex cordis) Murmur adalah suara abnormal aliran darah ketika katup yg abnormal

Dr MBA

Cavitas Thoracis

93

III. Arteriae, Venae dan Vasa Lymphatica

Dr MBA

Cavitas Thoracis

94

III.1 Sirkulasi pulmonal


a. Truncus Pulmonalis - Panjangnya 5 cm, bermula dari conus arteriosus ventricle dexter, di anterior aorta sampai tepi bawah arcus aorta. Disini nadi yang miskin oksigen menembus pericardium fibrosum dan bercabang menjadi aa. Pulmonalis dextter dan a. pulmonalis sinister. Kedua aa. Pulmonales terletak anterior terhadap kedua bronchi yang memasuki hillus pulmonalis - arteria pulmonalis dextra lebih panjang dan lebih besar dibanding yang kiri. Sebelum memasuki hillus ia mempercabangkan aa. Segmentales ke lobus superius pulmonis; cabang untuk kedua lobi yang lain diberikan setelah memasuki hillus. - arteria pulmonalis sinistra lebih pendek dan sempit dibanding yang kanan. Pada hillus ia bercabang yang masing-masing menuju lobus superius dan lobus inferius paru. Arteria pulmonalis sinistra dihubungkan dengan arcus aorta oleh lig. Arteriosum, jaringan ikat fibrous yang merupakan sisa-sisa ductus arteriosus

Dr MBA

Cavitas Thoracis

95

b. venae pulmonales
- venae pulmonales ada lima, satu dari tiap-tiap lobus. - Vena dari lobus superius dan medius pulmo dexter biasanya menyatu sehingga empat vena, masing-masing dua dari lobus superius dan lobus inferius kedua pulmo, yang menuju ke atrium sinistrum

Dr MBA

Cavitas Thoracis

96

II1.2 Sirkulasi Sistemik


Aortae

Merupakan pembuluh sistemik utama di tubuh yang membawa darah kaya oksigen. Terdiri dari aorta ascendence, arcus aorta dan aorta descendence. Bagian dari aorta descendence di daerah thorax disebut aorta thoracalis sedangkan di daerah abdomen disebut aorta abdominalis Merupakan arteri yang sangat elastis karena tunica medianya mengandung lapisan-lapisan jaringan elastis dalam jumlah besar. Dinding aorta mendapat suplai darah dari vasa vasorum Dinding aorta ascendence dan arcus aorta mengandung pressoreceptors; serabut-serabut syaraf sensoris dari reseptorreseptor ini naik di dalam n. vagus menuju pusat vasomotor di batang otak (truncus cerebri).

Dr MBA

Cavitas Thoracis

97

Aorta ascendence

Bermula dari aspectus superioris ventricle dexter, posterior terhadap truncus pulmonalis. Berjalan oblique, superior, anterior dan ke arah kanan untuk mencapai sisi kanan sternum di dalam saccus pericardiacus. Setelah menembus pericardium (setinggi angulus sterni), ia beralih menjadi arcus aorta

Dr MBA

Cavitas Thoracis

98

Arcus Aorta

Berjalan ke kiri, di depan trachea, lalu memutar ke posterior dan caudal, di atas bronchus sinister, di kiri trachea dan oesophagus Menekan sisi kiri oesophagus. Mempercabangkan tiga arteri: truncus brachiocephalicus, a. carotis communis sinistra dan a. subclavia sinistra. Semua arteri tersebut dipercabangkan dari permukaan superior arcus aorta. Truncus brachiocephalicus (dalu disebut a. anonyma/a. innominata) adalah arteri pendek yang bercabang menjadi a. carotis communis dextra dan a. subclavia dextra.
Cavitas Thoracis 99

Dr MBA

Setelah memberikan ketiga cabang, diameter aorta sedikit mengecil yang disebut isthmus aortae yang merupakan daerah kritis. Konstriksi yang berat di daerah ini pada masa perkembangan disebut coarctatio aortae Pada masa pernatal, ada cabang vital dari permukaan inferior arcus aorta yaitu ductus arteriosus yang merupakan jalan pintas ke sistem pulmonal. Ketika bayi lahir jalan pintas ini berangsur menutup. Sisa jalan pintas ini berupa pita jaringan ikat yang menghubungkan truncus pulmonalis degan tepi inferior arcus aorta yang disebut ligamentum arteriosum.
Dr MBA Cavitas Thoracis 100

rcus Aorta

a. Trachea, oesophagus, aorta, dan dua n. vagus b. Truncus pulmonalis ditambahkan c. Sisa aorta ditambahkan, vv. Pulmonales tidak ditunjukkan Dr MBA 101 Cavitas Thoracis

Aorta descendence

Dr MBA

Bermula pada level tepi bawah VT ke-4, aorta thoracica berjalan ke caudal di mediastinum posterius sampai ke level VT ke-12; disini ia menembus diaphragma melalui hiatus aorticus dan menjadi aorta abdominalis Di bagian atas di kiri collumna vertebralis, kemudian bertahap bergeser ke medial hingga berada di depan collumna vertebralis, di belakang oesophagus, dan ketika masuk ke cavitas abdominalis ia berada pada bidang median. Oleh karena itu, sisi kiri corpus VT ke-4 s/d ke-8 sedikit pipih.
Cavitas Thoracis 102

A orta descendence

Arteriae yang dipercabangkan aorta thoracica dapat dibagi menjadi cabang-cabang parietal dan visceral:
Cabang-cabang parietal adalah aa. Intercostales posteriores ke-3 s/d ke-7, aa. subcostales, dan beberapa aa. phrenici superiores. Cabang-cabang posterior ini memberikan cabang-cabang spinal untuk medulla spinalis; cabang-cabang ini tidak semuanya cukup besar dan anastomosis longitudinalnya pada medulla spinalis tidak begitu bagus; ada cabang di regio bawah thorax dan atau regio lumbal atas yang cukup besar (artery of Adamkiewicsz) that must be preserved at all cost.
Dr MBA Cavitas Thoracis 103

A orta descendence

Cabang-cabang visceral adalah aa. bronchiales (biasanya dua yang kiri dan dua yang kanan), aa (rr) oesophagus (biasanya 2), a. pericardialis dan a. mediastinalis. Aa. (rr) bronchiales juga menyuplai lnn. pericardium oesophagus, disamping juga memperdarahi pulmo.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

104

Venae

Venae di cavitas thoracis berdinding tipis dan tanpa valvulae, serta mempunyai otot polos pada tunica adventitianya. .

Dr MBA

Cavitas Thoracis

105

Vena brachiocephalica

Kedua v. brachiocephalica (dextra dan sinistra) masing-masing dibentuk oleh penyatuan v. jugularis interna dan v. subclavia di belakang articulatio sternoclavicularis kiri dan kanan. V. brachiocephalica sinistra meyilang mediastinum superius secar oblique di depan cabang-cabang arcus aorta. Kedua vena ini menyatu dan membentuk v. cava superior kira-kira pada level angulus sterni. Kedua vena ini juga menerima beberapa vena kecil
Cavitas Thoracis 106

Dr MBA

Vena cava superior

Vena ini turun di kanan aorta ascendence, menerima v. azygos, dan bermuara di bagian atas atrium dextrum. Ia mengembalikan darah dari separuh atas tubuh ke jantung. Muara vena ini tidak berkatup

Dr MBA

Cavitas Thoracis

107

Vena cava inferior

Setelah menembus centrum tendineum diaphragma (melalui foramen venae cavae), vena ini berjalan 2-3 cm di dalam cavitas thoracis dan lalu bermuara kedalam bagian bawah atrium dextrum. Pada muara ini terdapat katup yang tidak sempurna (rudimenter atau kadang tidak tersisa lagi) yang tidak berfaal. Vena hepatica dextra kadang-kadang melewati foramen venae cavae sebelum menyatu dengan v. cava inferior
Dr MBA Cavitas Thoracis 108

Sistem vena azygos

Hampir semua darah dari dinding thorax dan dinding abdomen mengalirkan darah ke venae yang terletak di sepanjang sisi corpora vertebrae thoracales yang disebut azygos system. Terminal sistem ini adalah:
a. b. c. V. azygos V. Hemiazygos V. Hemiazygos accessoria
Cavitas Thoracis 109

Dr MBA

Sistem ini bervariasi sehingga sulit mengelompokkan variasivariasi tersebut Anastomosis yang luas diantara v. cava, v.azygos dan vertebral system itu menyediakan banyak rute alternatif dalam pengaliran darah ke jantung, bahkan v. azygos dan sistemnya ini mem-bypass sistem (vena) cava (the caval system)
Dr MBA Cavitas Thoracis 110

III.3 Aliran Lymphatica

Dr MBA

Cavitas Thoracis

111

a. Nodi lymphatic (lymphonoduli=lnn) > Terdiri dari lnn. Viscerales, dan lnn. Parietales, tergantung lokasinya. Vasa lymphaticanya saling berhubungan. > Lymphonoduli parietales terdiri dari: - lnn. Parasternales (thoracica interna) - lnn. Phrenici (diaphragmatica) - lnn. Ientercostales > Lymphonoduli viscerales dikelompokan menjadi - lnn. Di sekitar radices/hili paru terdiri dari lnn. Pulmonales, bronchopulmonales, dan tracheobroncheales > Lnn. Tracheales (paratracheales) yg menerima vasa lympatica dari trachea dan oesophagus; vasa efferentianya menyatu dengan vasa efferentia dari lnn. Mediastinales membentuk truncus bronchomediastinalis di kedua sisi trachea. Truncus ini juga menerima vasa efferentia dari lnn. parasternales
Dr MBA Cavitas Thoracis 112

> Lnn. Mediastinales - lnn. Mediastinalis anterior ( disebut jg lnn. Innominata) meskipun letaknya di mediastinum superius - lnn. Mediastinalis posterior di sekitar bagian bawah pars thoracis oesophagus - lnn. Brachiocephalica, di sekitar vena brachiocephaica

Dr MBA

Cavitas Thoracis

113

b. Vasa lymphatica Cairan limfe dari jaringan superfisial dinding dada dialirkan ke lnn. Axillares dan lnn. Thoracica interna Cairan limfe dari jaringan yang lebih dalam dinding dada dialirkan ke lnn. Thoracica interna, lnn. Intercostales dan lnn. Diaphragmatica dan langsung atau tidak diteruskan ke ductud thoracicus Cairan limfe dari sisi kiri jantung diteruskan ke lnn. Tracheobronchiales, sedangkan yg dari sisi kanan jantung ke lnn. brachiocephalica
Dr MBA Cavitas Thoracis 114

Cairan dari daerah perifer kedua pulmo dialirkan ke lnn. Broncopulmonale, sedangkan yang dari daerah yang lebih profunda dibawa ke lnn. Tracheobronchiales. Di alveoli tidak ada jaringan lymphtica. Vasa efferentia dari lnn. Tracheobronchialis dan lnn. Mediastinalis posterior akan menyatu membentuk truncus bronchomediastinale kiri dan kanan yang kemudian akan menyatu dgn vasavasa dari lnn. Tharacica interna, lnn. Intercostales, dan lnn. Diaphragmatica

Dr MBA Cavitas Thoracis 115

c. Ductus thoracicus > Bermula dari cisterna chily, saluran limfe yang melebar di dalam cavitas abdominalis, memasuki cavitas thoracis melalui hiatus aorticus diaphragma, berjalan ke cranial di kanan aorta descendence. Pada VC ke-6 atau 7 ia melengkung menyilang bidang median di belakang oesophagus, lalu berjalan ke cranial di sepanjang sisi kiri oesophagus menuju pangkal leher untuk masuk mengalirkan limfe dari seluruh tubuh leher untuk berakhir di angulus jugulosubclavius (pangkal v. brachiocephalica sinistra) Ductus thoracicus mengalirkan semua cairan limfe dari kedua extremitas inferior, rongga pelvis, rongga abdomen, belahan kiri thorax, belahan kiri kepala dan leher
Dr MBA Cavitas Thoracis 116

Cairan limfe dari daerah belahan kanan kepala dan leher, extremitas superior dexter, dan belahan kanan thorax masing-masing menuju truncus lymphaticus jugularis kanan, truncus subclavius, dan truncus brachiomediastinalis. Ketiganya dapat masing-masing masuk ke vena-vena besar yang berdekatan atau menyatu menjadi truncus lymphaticus dexter yang bermuara di pangkal v. brachiocephalica dextra
Cavitas Thoracis 117

Dr MBA

Pars thoracica thymus biasanya terletak di belakang manubrium sterni atau di bagian atas corpus sterni, di mediastinum anterius Pada bayi baru lahir, berat thymus hanya beberapa gram, namun tumbuh pesat dan mencapai ukuran terbesar pada masa pubertas hingga bisa mencapai proc. xiphoideus. Selanjutnya, thymus mengalami regrasi sehingga sebagian besar substansinya diganti oleh lemak dan jaringan ikat. Thymus mendapat suplai darah cukup besar dari vasa di sekitarnya: a. thyroidea inferior, a. thoracica interna, dan aa. Ientercostales. Suplai ini tetap tinggi walaupun organ ini telah mengalami involusi.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

118

IV. NERVI

Dr MBA

Cavitas Thoracis

119

IV.1 Nervus phrenicus

Kedua syaraf ini berasal dari segmen C345 (terutama 4).dan keduanya tidak hanya bersifat motorik tetapi juga sensorik untuk centrum tendineum sehingga iritasi pleura atau peritoneumdapat menimbulkan referred pain pada dermatome ke-4 yang meng-cover puncak bahu. Nervus phrenicus sinister memasuki thorax dengan meninggalkan permukaan anterior m. scalenus anterior dan ke caudal di sepanjang a. subclavia sinister, lalu menyilang arcus aorta di depan n. vagus dan terletak di samping truncus pulmonalis dan di kiri ventricle sebelum memasuki diaphragma. Nervus phrenicus menempel dari atas ke bawah v. brachiocephalica dextra, v. cava superior, atrium dextrum dan sedikit sekali pada v. cava inferior Kedua n. phrenicus mempunyai komponen serabut-serabut motorik, sensorik, dan simpatetik. Serabut motorik mempersyarafi pars muscularis diaphragma, serabut sensoris hampir seluruhnya pain fibers dari diaphragma peritonealis, pleura mediastinalis, dan pericardium

Dr MBA

Cavitas Thoracis

120

IV.2 Nervus Vagus

Dr MBA

Nervus vagus sinister memasuki thorax diantara a. carotis communis sinister dan a. subclavia sinistra. Ia berjalan ke caudal menuju arcus aorta, menyilangnya, lalu memberikan cabang n. laryngeus recurrent sinister. Cabang ini mengait di sekitar ligamentum arteriosum untuk naik kembali menuju larynx. Setelah itu, n. vagus sinister berjalan di belakang hillum dan membentuk plexus pulmonalis posterior bersama gangglioa sympathetica tharacica 2-5, plexus pulmonalis anterior, dan akan ada serabut-serabut yang ke oesophagus membentuk plexus oesophagus.
Cavitas Thoracis 121

Nervus vagus dexter memasuki thorax dengan menyilang di depan a. subclvia dextra dan berjalan turun medial terhadap a. brachicephalica. Kemudian ia menyilang miring trachea, disilang oleh v. azygos dan mencapai regio plexus pulmonalis posterior. Setelah menyilang a. subclvia dextra, ia memberikan cabang n. larynxeus recurrent dexter yang mengait di bawah arteri tersebut dan ke cranial di belakang a. craotis communis dexter menuju larynx Nervus vagus mempunyai komponen serabut-serabut motorik untuk otot-otot pharinx dan larynx. Cabang-cabang thoracal mengandung serabut-serabut parasimpatetik dan sensoris
Cavitas Thoracis 122

V.2 Nervus Vagus

Dr MBA

IV.2 Nervus Vagus

Serabut parasimpatetik yang terpenting adalah yang ke jantung, yang lain-lain mensuplai otot-otot polos dan kelenjar trachea, bronchi, bronchioli, oesophagus, dan viscera abdominalis Serabut-serabut sensoris berkaitan dengan refleks pulmonal dan cardiovascular, disamping ada juga yang berasal dari membrana mukosa trachea, bronchi, dan bronchioli. Terdapat juga serabut-serabut sensoris dari oesophagus dan viscera abdominis.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

123

IV.3 Truncus dan ganglion sympatheticus


Truncus sympatheticus memasuki thorax dari leher, turun di depan capituli costales. Pars thoracalis truncus ini juga mempunyai 1112 ( terkadang 10-13) ganglia dengan berbagai ukuran. Truncus ini memasuki abdomen dengan menembus crura diaphragma atau lewat di belakang ligamentum arcuatum mediale.

Dr MBA Cavitas Thoracis 124

V. Anatomi permukaan dan Anatomi Terapan

Dr MBA

Cavitas Thoracis

125

V.1 Beberapa garis dan Bidang penting

Angulus sterni adalah landmark yang penting sebagai titik rujukan dalam menghitung costae. Sudut ini biasanya dapat diraba sekitar 4-5 di bawah incisura jugularis Bidang median adalah bidang yang penting, posisi relatif struktur-struktur yang lebih dalam, seperti regio apical jantung dinyatakan berdasarkan jaraknya dari bidang median. Linea midclavicularis sering digunakan sebagai rujukan. Garis ini secara kasar dapat dikatakan ekuivalen dengan garis vertikal yang melewati titik tengah antara bidang median dan tepi lateral acromion.
Cavitas Thoracis 126

Dr MBA

V .1 Beberapa garis dan Bidang penting

Garis-garis vertikal lainnya:


Linea sternalislateralis (di sepanjang tepi lateral sternum) Linea parasternalis (melalui titik tengah antara lineasternalis dan linea midclavicularis) Nipple line (di lateral linea midclavicularis) Linea axillaris anterior, linea midaxillaris, linea axillaris posterior Linea sternalis lateralis, linea scapularis, dan linea paravertebralis

Dr MBA

Cavitas Thoracis

127

V. 2 Beberapa aspek klinik dan pemeriksaan fisik

Dr MBA

Cavitas Thoracis

128

V. 2 Beberapa aspek klinik dan pemeriksaan fisik

a. Diaphragma

Pada posisi berdiri dan midphase of respiration, bagian tertinggi kubah diaphragma lebih kurang pada apex cordis yaitu setinggi spatium intercostalis ke-6 pada linea midclavicularis dan VT ke 10 atau 11. Kubah kanan sekitar 1 cm lebih tinggi dibanding kubah kiri. Selama pernapasan tenang, diaphragma ekskursi sekitar cm. Selama pernapasan dalam, ekskursi ini dapat mencapai 10 cm
Cavitas Thoracis 129

Dr MBA

V. 2 Beberapa aspek klinik dan pemeriksaan fisik

b. Trachea

Pada subjek berdiri, trachea bercabang pada level VT ke-5 sampai ke-7. Level ini pada cadaver lebih tinggi.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

130

V. 2 Beberapa aspek klinik dan pemeriksaan fisik

c. The surface marking of lungs and pleura


1. Cavitas pleuralis sinister
Dari pleura cervicalis, tepi anterior dari cavitas pleuralis lewat di belakang articulatio sternoclavicularis, lalu terus ke medial mencapai linea mediana pada level cartilago costalis ke-2 Kemudian, kedua cavitas pleuralis akan bersama-sama sampai cartilago costalis ke-4 Lalu ada indentasi untuk jantung yang mencapai tepi lateral sternum pada cartilago costalis ke-6 Setelah itu, garis ini menyilang cartilago costalis ke-8 di linea midclavicularis yang ke-10 di linea midaxillaris, dan menyilang costa ke-12 di posterior.
Dr MBA Cavitas Thoracis 131

V. 2 Beberapa aspek klinik dan pemeriksaan fisik

2. Cavitas pleuralis dexter


Garis pleura sama dengan yang sinister, tetapi tidak ada indentasi jantung; jadi, pulmo mencapai cartilago costalis ke-6 pada linea midclavicularis, ke-8 pada linea midaxillaris, dan ke-10 di posterior.

Jadi pulmo tidak mengisi penuh cavitas pleuralis. Misalnya pada costa 8-10 pada linea midaxillaris, ada bagian cavitas pleuralis yang tidak terisi oleh pulmo.
Dr MBA Cavitas Thoracis 132

V. 2 Beberapa aspek klinik dan pemeriksaan fisik

d. Cor
The apex beat or point of maximum pulsation teraba pada spatium intercostalis ke-4 atau ke-5, sekitar 6-7 cm dari bidang median, dengan sedikit kemungkinan variasi. Pada subjek berdiri, tepi bawah jantung sekitar 5 cm di caudal articulatio xiphisternalis.

Dr MBA

Cavitas Thoracis

133

V. 2 Beberapa aspek klinik dan pemeriksaan fisik

e. Pembuluh darah besar


Tarik garis vertikal dari leher ke perut selebar satu jari dari sisi kanan sternum; Garis ini berhubungan dengan (dari atas ke bawah): v. jugularis interna dextra, v. brachiocephalica dextra, v. cava superior, atrium dextrum, dan v. cava superior. Tarik garis horizontal melalui sendi xiphisternale, antara iga ke-6 kiri dan kanan, dan sela iga ke-5 pada linea midclavicularis, merupakan batas jantung; perhatikan hubungan garis ini dengan v. cava inferior, ventricle dexter, atrium dextrum, dan apex cordis ( 10 cm dari linea midsternalis, debar apex dapat diraba disini)
Dr MBA Cavitas Thoracis 134

Tarik garis horizontal melalui angulus sterni: perhatikan batas v. cava superior, aorta descendence, arcus aorta, dan ligamentum arteriosum Tarik garis horizontal sendi sternoclavicularis. Perhatikan kedudukan v. subclavia dextra dan sinistra, v. jugularis interna, v. brachiocephalica sinistra

Dr MBA

Cavitas Thoracis

135

Proyeksi vasa-vasa besar pada dinding depan thorax

Dr MBA

Cavitas Thoracis

136

V.3 Pemeriksaan fisik dan applied anatomy

Pelajari surface marking of the heart yang menunjukkan keadaan: normal, cardiac displacement, dan cardiac enlargement Jantung terletak seperti sandwich diantara sternumdan corpora vertebrae sehingga memungkinkan kita melakukan external cardiac massage yang dilakukan dengan menekan bagian caudal sternum secara ritmis Luka tusuk pada dinding anterior dada, kemungkinan besar akan melukai atrium dextrum dan ventricle dexter Kelainan valvulae dapat berupa stenosis (penyempitan) dan incompetence (penutupan tak sempurna). Stenosis bisa diatasi dengan valvotomy atau dengan penggantian dengan katup buatan (artifisial)
Dr MBA Cavitas Thoracis 137

V.3 Pemeriksaan fisik dan applied anatomy

Cabang a. thoracica dan aa. intercostales dapat dimanfaatkan untuk vascularisasi jantung dengan menganastomosiskannya dengan cabang aa. coronariae Pada cardiac transplant surgery dilakukan juga denervasi jantung dan peletakan alat pacu dengan irama normal; nodus SA dipertahankan. Coronary thrombosis mengakibatkan myocardial infarction (MCI) yang ditandai dengan nyeri retrosternal yang kadang-kadang disertai dengan reffered pain di bahu kiri dan sisi medial lengan kiri hingga kelingking yang dikenal sebagai angina pectoris (pectoral angina).
Cavitas Thoracis 138

Dr MBA

Malformasi kongenital

Pemahaman tentang malformasi kongenital jantung tergantung pada pengetahuan tentang perkembangan jantung dan pembuluh-pembuluh darah dan pada pengetahuan tentang sirkulasi pada saat lahir, serta respirasi dan sirkulasi fisiologi Manifestasi klinik dari malformasi kongenital ini sangat kompleks dan tergantung pada sirkulasi mana yang terganggu. Selain itu juga, abnormalitas struktural dapat melibatkan conducting system sehingga menimbulkan juga gangguan cardiac rhythm (irama jantung)

Dr MBA

Cavitas Thoracis

139

M alformasi kongenital

Tiga kelompok utama dari penyakit jantung kongenital:


a. Hubungan abnormal antara sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik b. Lesi vaskuler dan valvuler c. Transposisi pembuluh-pembuluh darah besar dan ruang-ruang jantung

Dr MBA

Cavitas Thoracis

140

Advancing arteriosclerosis

Arteriosclerosis is hardening of arteries Pengerasan dapat terjadi karena berbagai faktor. Namun, yang sering terjadi dan terpenting deposisi dari fatty plaques (atheroma) pada arteri besar dan sedang Peningkatan kasus arteriosclerosis berkaitan dengan diet tinggi lemak, khususnya saturated fatty acid dan cholesterol Arteriosclerosis dapat menyebabkan angina pectoris, myocard infarction, transient ischemic attack, stroke, aneurysma, dan peripheral vascular disease.
Cavitas Thoracis 141

Dr MBA

Enam tempat tersering terjadinya penyumbatan koroner

Dr MBA

Cavitas Thoracis

142

Keterangan #1= r. interventricularis anterior #2= a. coronaria dextra #3= r. circumflexus #4= a. coronaria dextra #5= r. interventricularis septales #6= R. interventricularis posterior

Dr MBA

Cavitas Thoracis

143

Вам также может понравиться