Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Identitas Pasien
Nama : Tn. S Umur : 57 tahun Jenis kelamin : laki-laki Alamat : Goyongan Pekerjaan : Petani Tgl Pemeriksaan : 29 agustus 2013
Anamnesa(aloanamnesa)
Keluhan Utama : Anggota gerak sebelah kanan tidak bisa digerakkan
Keluhan Tambahan : Tidak bisa bicara
Anamnesa(aloanamnesa)
Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang oleh keluarganya ke IGD RSUD Arjawinangun dengan keluhan anggota gerak sebelah kanan tidak bisa digerakkan sejak kurang lebih 4 jam sebelum masuk rumah sakit. Anggota gerak sebelah kanan tidak bisa digerakkan ketika pasien sedang memotong rumput di sawah. Menurut keluarga pasien, setelah anggota gerak sebelah kanan tidak bisa digerakkan pasien masih bisa berjalan sedikit-sedikit untuk pulang ke rumahnya. keluarga pasien mengatakan anggota gerak sebelah kanan tetap tidak bisa digerakkan sampai lebih dari 1 hari.
Anamnesa(aloanamnesa)
Riwayat penyakit sekarang: Pasien tidak bisa bicara setelah kejadian tersebut. Pasien hanya bisa tersenyum saja jika diajak berbicara oleh orang lain. Pasien hanya bisa merespon dengan isyarat ya atau tidak jika diberi pertanyaan. Keluarga pasien menyangkal bahwa pasien mengalami mual dan muntah. Keluarga pasien juga menyangkal kalau pasien tidak sadarkan diri setelah kejadian tersebut. Keluarga pasien tidak mengetahui pasien mengeluhkan sakit pada kepalanya, namun keluarga pasien mengatakan sesekali pasien suka memegang kepalanya.
Anamnesa(aloanamnesa)
Riwayat penyakit sekarang: Keluarga pasien juga mengatakan kalau pasien cenderung untuk tidur dan pasien terlihat lemas. Keluarga pasien mengakui kalau pasien mempunyai riwayat hipertensi, namun pasien tidak pernah berobat. Keluarga pasien menyangkal kalau pasien mempunyai riwayat penyakit jantung serta diabetes. Keluarga pasien mengaku kalau pasien mempunyai kebiasaan merokok.
Anamnesa(aloanamnesa)
Riwayat penyakit sekarang: Kebiasaan merokok pasien sejak pasien masih muda sampai sekarang. Keluarga pasien menyangkal kalau sebelumnya pasien pernah mengalami keluhan yang sama. Keluarga pasien menyangkal kalau pasien sedang dilanda masalah. Keluarga pasien tidak mengetahui kalau ada gangguan pada penglihatan pasien, keluarga pasien mengatakan kalau pasien diajak bicara pasien melihat ke arah orang yang mengajak bicara.
Pemeriksaan Fisik
A. Status Interna Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis GCS : E4M6V5 Vital Sign : TD 160/110 mmHg Nadi 92 x/menit Respirasi 22 x/menit Suhu 36,60 C
Status Generalisata
Kepala Mata : Normocephal : CA (-/-), SI (-/-), RCL (+/+), RCTL(+/+) Pupil isokor
THT
Leher thyroid (-)
Thoraks : Cor BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-) Pulmo vesicular breath sound (+/+), wheezing (-/-), rhonki (/-) Abdomen : cembung, supel, simetris, bising usus (+) normal Nyeri tekan (-) Nyeri lepas (-)
Status Neurologis
Kesadaran/GCS : E4M6V5
Pupil Kanan bentuk diameter refleks cahaya langsung refleks lansung cahaya tak Bulat 3 mm + + Kiri Bulat 3 mm + +
kiri -
Laseque
Kernig Brudzinski II
>70
>135 -
>70
>135 -
Brudzinski III
Brudzinski IV
Saraf Kranial
Kanan Kiri
N. I (olfactorius)
N. II(opticus)
+ Baik
Baik Baik Baik Baik Baik
+ Baik
Baik Baik Baik Baik Baik
Visus
Lapang pandang Warna Funduskopi Konfrontasi Reflek cahaya langsung
Baik Baik
Baik Baik
N. V (trigeminus) Mengunyah Sensibilitas wajah Reflek kornea simetris kanan = kiri Kanan = kiri + N. VI(abdusen) Baik + + Mencong kanan + Kanan>kiri Baik
N. VII (facialis)
Siul Kerut dahi Tersenyum Perasa lidah Angkat alis
Tidak ada
Lateralisasi Tidak memanjang Tes swabach
N. IX (glossofaringeus)
Posisi uvula Reflek muntah Tidak ada deviasi Sulit dilakukan
+ Baik +
Tremor
Kanan kiri
normal
Motorik
Kanan Kekuatan ekstremitas atas ekstremitas bawah Refleks fisiologis biceps triceps + + + + + + + + 0 0 5 5 Kiri
patella
achilles
Refleks patologis
Hoffman Tromner Babinski Chaddok -
Oppenheim
Gordon Schifer
Gorda
Romberg
Disdiadokokinesis Tes finger to nose Tes tumit- lutut Rebound phenomen
Fungsi Vegetatif
Miksi Inkontinensia urin Retensio urine Anuria Poliuria Defekasi Inkontinensia alvi Retensio alvi
: : : : : :
Algoritma Gajah Mada : Penurunan kesadaran (-), Nyeri Kepala (-), Refleks Babinski (-) = Stroke Iskemik
Perdarahan subhialoid
I.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab (27 Agustus 2013) KGDS WBC : 57 mg/dl : 12.3x103/l
CT Scan Kepala (27 Agustus 2013) Ekspertise : infark pada temporal serebri sinistra
Resume
a. Subyektif Pasien laki-laki, umur 57 tahun,datang oleh keluarganya dengan keluhan anggota gerak sebelah kanan tidak bisa digerakkan sejak kurang lebih 4 jam sebelum masuk rumah sakit. Anggota gerak sebelah kanan tidak bisa digerakkan ketika pasien sedang memotong rumput di sawah. keluarga pasien mengatakan anggota gerak sebelah kanan tetap tidak bisa digerakkan sampai lebih dari 1 hari. Pasien tidak bisa bicara setelah kejadian tersebut. Pasien hanya bisa tersenyum saja jika diajak berbicara oleh orang lain. Pasien hanya bisa merespon dengan isyarat ya atau tidak jika diberi pertanyaan. Keluarga pasien menyangkal bahwa pasien mengalami mual dan muntah.
Resume
Keluarga pasien juga menyangkal kalau pasien tidak sadarkan diri setelah kejadian tersebut. Keluarga pasien tidak mengetahui pasien mengeluhkan sakit pada kepalanya, namun keluarga pasien mengatakan sesekali pasien suka memegang kepalanya.
Keluarga pasien juga mengatakan kalau pasien cenderung untuk tidur dan pasien terlihat lemas. Keluarga pasien mengakui kalau pasien mempunyai riwayat hipertensi, namun pasien tidak pernah berobat. Keluarga pasien menyangkal kalau pasien mempunyai riwayat penyakit jantung serta diabetes. Keluarga pasien mengaku kalau pasien mempunyai kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok pasien sejak pasien masih muda sampai sekarang.
Resume
Keluarga pasien menyangkal kalau sebelumnya pasien pernah mengalami keluhan yang sama. Keluarga pasien menyangkal kalau pasien sedang dilanda masalah. Keluarga pasien tidak mengetahui kalau ada gangguan pada penglihatan pasien, keluarga pasien mengatakan kalau pasien diajak bicara pasien melihat ke arah orang yang mengajak bicara.
b. Obyektif Status Generalis Kesadaran : Compos mentis GCS : E4 V5 M6 Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 100 x/ menit Pernafasan : 22 x/ menit Suhu : 36,6 oC N.Cranialis : Baik
Resume
Resume
: (-) : 0 5 0 5 + +
Refleks Fisiologis : + + Fungsi Vegetatif : Baik Pemeriksaan Penunjang : Lab darah : Hipoglikemi dan leukositosis CT Scan : infark pada temporal serebri sinistra
Diagnosa
Diagnosis klinis Diagnosis topis : hemiparese dextra : infark temporal serebri
PEMERIKSAAN ANJURAN Cek fungsi hati, ginjal, kadar kolesterol HDL/LDL, trigliserida, dan elektrolit
Penatalaksanaan
FARMAKOLOGIS: Terapi IVFD RL 20 gtt/menit Chlorpromazine 1x1 amp Citicolin 2x250 mg Ranitidin 2x1 amp Aspilet 1x1 tab Manitol 6x50cc Amlodipin 5 mg 1x 1
Penatalaksanaan
NON FARMAKOLOGIS: Pasien diberikan edukasi seputar penyakitnya, diantaranya: a. Motivasi penderita untuk tetap rajin kontrol hipertensi dan latihan rutin agar dapat beraktivitas sehari-hari seperti biasanya. b. Motivasi menjaga asupan makanan rendah garam dan menghindari kolesterol agar hipertensi terkontrol. c. Motivasi keluarga pasien agar selalu memberi dukungan dan semangat psikologis pada pasien untuk membantu proses penyembuhan.
Tinjauan Pustaka
Definisi
Gejala klinis yang terjadi mendadak dan cepat akibat gangguan fungsi otak fokal atau global dengan kelaian yang menetap 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab yang jelas selain vaskuler. (WHO) Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresif cepat, berupa defisit neurologis fokal dan/atau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan gangguan peredaran darah otak non traumatik (Mansjoer, 2000).
Epidemiologi
Stroke penyebab utama kecacatan Kelompok usia > 45 tahun Insiden stroke pria : wanita = 1,25 : 1 Angka kematian pada pria kulit hitam adalah 50,9/100.000 populasi dan 39,2/100.000 wanita kulit hitam. Angka kematian pada pria kulit putih adalah 26,3/100.000 dan 22,9/100.000 pada wanita kulit putih.
Klasifikasi
Berdasarkan Patologi Anatomi: Stroke Iskemik: TIA, Trombosis serebri, emboli serebri Stroke hemoragik: Perdarahan intraserebral, perdarahan subarakhnoid Berdasarkan stadium/waktu: TIA (transient ischemic attack) Stroke in evolution Completed stroke Reversibel Ischemic Neurology Deficit (RIND)
Klasifikasi
Patofisiologi
Sumbatan pengurangan aliran iskemia infark. Oleh karena adanya kolateral, mekanisme kompensasi fokal maka dpt terjadi :
Sumbatan kecil iskemia singkat kompensasi transient ischemic attack (TIA) hemiparesis/amnesia umum sepintas, < 24 jam/ Sumbatan agak besar iskemia lebih luas kompensasi dlm bbrp hari-minggu reversible ischemic neurologis defisit (RIND) Sumbatan cukup besar iskemia luas tdk bisa kompensasi defisit neurologis berlanjut.
Gejala Klinis
Berat/ringan + Pelan (jam-hari) Ringan/tidak ada kecuali lesi di batang otak ++ +/Seing sejak awal
Deviasi mata
Gangguan bicara Perdarahan subhialoid Paresis/ gangguan N.III
++
++ ++ -
+
+++ + +
+/++ -
Manifestasi Klinis
Kelumpuhan wajah dan anggota badan atau anggota badan yang timbul mendadak Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium, letargi, stupor atau koma) Afasia Disartria Gangguan penglihatan (hemianopia atau monookuler) atau diplopia Ataksia (trunkal atau anggota badan Vertigo, mual, muntah atau nyeri kepala.
Skoring
Siriraj Stroke Score (SSS)
Tingkat kesadaran, muntah, sakit kepala, tekanan diastolik dan petanda atheroma. (2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x sakit kepala) + (0,1 x tekanan diastolik) (3 x penanda atheroma) 12.
Skoring
Skor Stroke Djoenaedi
Gejala klinis 1. TIA sebelum serangan 2. permulaan serangan Sangat mendadak(1-2 menit) Mendadak (menit- 1 jam) Pelan-pelan (beberapa jam) 3. waktu serangan Bekerja (aktivitas) Onset 1 6,5 6,5 1 6,5 Nilai
1 1
10 7,5 1 0 10 7,5 1 0
Skoring
10 10
1
1 0 7,5 7,5 1 1 10 5 0 5 10 10 10 10 10
Perdarahan subhialoid
Perdarahan retina(flame shaped)
10
7,5
Skoring
> 20 Stroke Hemoragik <20 StrokeNon hemoragik
Penatalaksanaan
1. Prosedur diagnostik EKG, Ro.thoraks, CT Scan, lab rutin (DPL, fungsi hati, fungsi ginjal, profil lipid, elektrolit,GDS), pemeriksaan khusus sesuai dg indikasi. 2. Pengobatan KU yg akan mempengaruhi outcome (hipertensi, suhu tubuh dan kadar gula darah) 3. Terapi khusus yang berhubungan dengan patogenesis stroke trombolisis, antitrombotik (heparin, antiplatelet), neuroprotektan, hemodilusi 4. Pencegahan dan pengobatan komplikasi 5. Pencegahan sekunder dini 6. Rehabilitasi dini
Pemeriksaan Fisik
Tanda vital Status generalis Status neurologis
Kesadaran GCS Pemeriksaan saraf-saraf otak Pemeriksaan motorik dan sensorik Refleks fisiologis dan patologis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan kimia darah lengkap Gula darah sewaktu Lipid darah (kolesterol, trigliserida), ureum, kreatinin, asam urat, fungsi hati, SGOT/SGPT Pemeriksaan hemostasis Waktu protrombin, APTT, Kadar fibrinogen, D-dimer, INR Viskositas plasma
Tatalaksana
Terapi Khusus - Stroke Non Hemoragik Memperbaiki perfusi jaringan : Pentoxyfilin : Reotal Sebagai anti koagulansia : Heparin, Warfarin Melindungi jaringan otak iskemik : Nimodipin Anti udema otak : Deksametason, Manitol Anti agregasi platelet : golongan asam asetil salisilat (aspirin).
Tatalaksana
Rehabilitasi Rehabilitasi pasca-stroke adalah suatu upaya rehabilitasi stroke terpadu yang melibatkan berbagai disiplin ilmu kedokteran dan merupakan kumpulan program, termasuk pelatihan, penggunaan modalitas alat, dan obat-obatan.
Tatalaksana
Jenis-jenis rehabilitasi medik, antara lain : 1) Fisioterapi 2) Speech therapy 3) Occupational therapy 4) Social worker 5) Psikologis
Pencegahan
Mengatur pola makan yang sehat Melakukan olah raga yang teratur Menghentikan rokok Menghindari minum alkohol dan penyalahgunaan obat Memelihara berat badan Pemakaian kontrasepsi oral Penanganan stres dan istirahat yang cukup Pemeriksaah kesehatan teratur
PROGNOSIS
dipengaruhi oleh beberapa faktor : Tingkat kesadaran Usia Jenis kelamin Tekanan darah tinggi Lain-lain
Terima Kasih