Вы находитесь на странице: 1из 16

Komunikasi sekolah dan orang tua merupakan konsep dasar dari sekolah interaktif, sekolah dan orang tua

menjadi tim solusi untuk mencari jalan keluar permaslahan pendidikan.

Guru super Berbagai harapan dilayangkan orang tua kepada sekolah yang tentu dalam hal ini bisa kita baca adalah guru, karena guru adalah ujung tombak pendidikan di sekolah.Guru diharapkan menjadi tukang sulap yang bisa merubah kondisi anak didik menjadi lebih baik, lebih saleh, lebih nurut manjadi anak manis kesayangan orang tuanya. Dengan berbagai harapan yang dikenakan kepada guru, sungguh hanya guru super yang bisa memikul keadaan seperti ini guru yang bukan manusia dengan segala kesempurnaan yang tidak dimiliki oleh manusia. Maka adakah guru yang bisa melakukan seperti ini, saya berani berkata tidak ada! Tahukah bapak ibu orang tua sekalian Tidak ada jaminan satu persen pun bahwa posisi kami bisa memastikan anak didik kami seperti ini. Guru Mitra Orang Tua Bilakah kami boleh mengingatkan orang tua sekalian kami hanyalah mitra dari bapak ibu sekalian, keberadaan kami adalah kepanjangan angan dari bapak Ibu sekalian kesuksesan anak bapak Ibu bukan karena kami tapi karena pilihan yang tepat dalam bapak ibu dalam memilih siap yang akan mendidik putra putri bapak ibu sekalian. Karenanya tidak sepantasnya seorang guru lebih di taati dari pada orang tuanya , bukankah orang tuanyalah yag telah menjadi pendidiknya dan guru hanyalah bagian dari strategi pendidikan orang tuanya. Konsekuensinya tentu seorang guru tidak boleh melakukan kebijakan tanpa mengkomunikasikan kepada orang tua yang telah memilih menitipkan anaknya kepada sekolah sebagi bagian pendidikan yang dilakukan oleh orang tuanya. Namun di sisi lain orang tua perlu proaktif guna memastikan anaknya mendapat pendidikan yang seperti diharapkannya kedepan.

Pengertian Komunikasi - Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Dalam definisinya secara khusus mengenai komunikasi itu sendiri menurut Hovland adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the behaviour of other individuals

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli Beberapa definisi komunikasi : (Emilia, dr. Ova, M.Med.Ed, Ph.D., SpOG. Dkk, 2006, Modul Pelatihan Keterampilan Presentasi, Yogyakarta:UGM ) Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli Theodore M. Newcomb:

Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli Carl I. Hovland: Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli Everett M. Rogers: Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli Harold Lasswell: Who Says What In Which Channel to Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?

Komunikasi terbagi dua yaitu verbal dan non verbal. Komunikasi verbal yaitu suatu proses komunikasi dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang. Simbol-simbol yang digunakan selain sudah ada yang diterima menurut konvensi internasional seperti simbol lalulintas, alfabet latin, simbol matematika, juga .terdapat simbol-simbol lokal yang hanya bisa dimengerti oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Sedangkan komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dengan menggunakan kode non verbal. Kode non verbal biasa disebut bahasa isyarat atau bahasa diam (silent language), maupun bahasa tubuh (body language). Unsur-unsur penting lainnya dalam komunikasi adalah dengan adanya : sumber, pesan, media, penerima, efek dan umpan balik. 1. Sumber Adalah pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber biasa disebut juga komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau decoder. 2. Pesan Adalah sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. 3. Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk sumber kepada penerima. Media. memindahkan pesan dari

4. Penerima. Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima biasa disebut komunikan atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. 5. Efek Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa tergantung dari pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. (De Fleur, 1982) 6. Umpan Balik. Adalah suatu bentuk tanggapan balik dari penerima setelah memperoleh pesan yang diterima. Dalam ilmu komunikasi juga dikenal beberapa macam tipe komunikasi. Joseph A. DeVito seorang professor komunikasi di City University of New York dalam bukunya Communicology membagi komunikasi atas empat macam yaitu : komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi publik dan komunikasi massa. 1. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication) Merupakan proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. 2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication) Merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan oleh Pace (1979) bahwa Interpersonal communication is communication involving two or more people in a face to face setting 3. Komunikasi Publik (Public Communication) Sesuai namanya, komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi di mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar. 4. Komunikasi Massa (Mass Communication) Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat yang bersifat mekanis separti radio, televisi, surat kabar dan film Seperti telah dijelaskan bahwa pihak yang mengirim pesan kepada khalayak disebut komunikator. Sebagai pelaku dalam proses komunikasi, komunikator memegang peranan yang sangat penting terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi. Untuk mencapai komunikasi yang efektif, seorang komunikator selain dituntut untuk mengenal dirinya terlebih dahulu, maka ia juga harus memiliki kepercayaan (credibility), daya tarik (attractiveness) dan kekuatan (power). Faktor lain yang menentukan berhasil tidaknya komunikasi adalah homophily, yakni adanya kesamaan yang dimiliki oleh seorang komunikator dengan khalayaknya misalkan dalam hal

bahasa, pendidikan, agama, usia dan jenis kelamin. Dalam berkomunikasi juga terdapat tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk menciptakan kesesuaian, kesamaan, dan pemahaman yang sama tentang informasi, ide, pemikiran dan sikap terhadap orang, pihak atau kelompok tertentu. Untuk mencapai semuanya itu kita harus menempatkan setiap manusia dalam posisi sentral, menghormati dan menghargainya secara proposional. 1. Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah saluran untuk melakukan dan menerima pengaruh mekanisme perubahan, alat untuk mendorong mempertinggi motivasi dan juga perantara serta sarana dimana kemungkinan suatu organisasi mencapai tujuannya. Perilaku manusia adalah cermin yang paling sederhana, agar perilaku sesuai dengan tujuan organisasi., maka harus ada kesesuaian antara keinginan karyawan dengan keinginan perusahaan. Pimpinan perusahaan dalam melakukan selalu mengadakan komunikasi terhadap karyawan yang berwujud pemberian perintah atau intruksi, bimbingan, penerangan, laporan dan sebagainya. Adapun beberapa pendapat Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli tentang pengertian komunikasi antara lain :

Pendapat dari Soewarno Handaya Ningrat: (Soewarno Handaya Ningrat. Pengantar Ilmu Studi Dan Manajemen.CV Haji Masagung, Jakarta, 1980, hal 94) Komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain antara sesame manusia. Proses interaksi atau hubungan satu sama lain yang dikehendaki oleh seorang dengan maksud agar dapat diterima dan dimengerti antara sesamanya. Pendapat dari T. Hani Handoko: (T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986, hal 272) Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedarkata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapijuga ekspresi wajah, intonasi, titik putus tidak hanya memerlukan transmisi data, tetapi bahwa tergantug pada ketrampilan- ketramilan tertentu untuk membuat sukses pertukaran informasi. Pendapat dari Sukanto Reksodiprojo (Sukanto Reksohadiprojo. Organisasi perusahaan, Edisi 11, BPFE, Yogyakarta, 1986,hal 176) Komunikasi adalah usah mendorong orang lain untuk menginterprestasikan pendapat seerti apa yang dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapat tersebut serta diharapkan diperoleh titik kesamaan untuk pengertian.

Dari pendapat-pendapat tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain antara sesama manusia baik langsung maupun tidak langsung.

2. Jenis Komunikasi Untuk mengetahui komunikasi antara pimpinan perusahaan dengan karyawan komunikasi dibedakan menjadi tiga menurut jenisnya: (Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan Angkasa Bandung. 1986)

a. Downward Communication Koordinasi melalui rencana yang telah dibuat (by plan) yang dapat dikatakan koordinasi itu mencapai bentuk komunikasi yang akhirnya berjalan kebawah. Komunikasi ini bersifat satu arah dari pemimpin kepada bawahanya. Informasi yang disampaikan meliputi antara lain, kebijaksanaan pemimpin, peraturan, ketentuan yang harus diikuti oleh pekerja. jadwal kegiatan atau program dan alokasi sumbersumber. Makin jelas atau pasti suatu kegiatan atau pekerjaan makin kurang bimbingan atau pemrosesaninformasi yang diperlukan, sehingga pemimpin cukup mengkoordinasikan pekerjaan bawahan melalui rencanakerja yang telah disiapkan. b. Upward Communication Koordinasi melalui umpan balik (feed back), berarti komunikasi teratur keatas, dari bawahan kepimpinan terutama dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis, pemimpin atau manajer sangat memerlukan input informasi yang berupa laporan, saran dari bawahan untuk dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan itu. Adapun karakteristik umpan balik yang efektif antara lain: a) Intensi Umpan balik yang efektif jika diarahkan secara langsung untuk menyempurnakan pelaksanaan pekerjaan dan lebih menjadikan pegawai sebagai harta milik organisai yang paling berharga, umpan balik semacam ini tidak bersifat hal-hal yang bersifat pribadi dan eharusnya tidak berkompromi dengan perasaanperasaan pribadi, harga diri dan cita-cita pribadi. Umpan balik yang positif hanyalah mengurusi atau hanya diarahkan pada aspek-aspek pekerjaan pegawai. b) Kekhususan Umpan balik yang efektif dirancang untuk membekali penerima dengan informasi yang khusus sehingga mereka apa yang harusnya dikerjakan untuk suatu situsi yang benar. c) Deskriptif Efektifitas umpan balik dapat pula dilakukan dengan lebih bersifat dekriptif dengan memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan pekerjaan. d) Kemanfaatan Umpan balik ini hendaknya mengandung informasi yang dapat dipergunakan oleh pegawai atau pejabat untuk memperbaiki dan menyempurnakan pekerjaanya e) Tepat Waktu Umpan balik yang efektif terdapat pertimbangan-pertimbangan yang memperhitungkan factor-faktor yang tepat f) Kesiapan

Agar supaya umpan balik bisa efektif para pegawai hendaknya mempunyai kesiapan untuk menerima umpan balik tersebut. g) Kejelasan Umpan balik bisa efektif jikalau dapat dimengerti secara jelas oleh penerima. h) Validitas Agar supaya umpan balik dapat efektif maka umpan balik tersebut hendaknya dapat dipercaya dan syah. c. Komunikasi Horizontal atau Diagonal Koordinasi melalui interaksi lateral sebenarnya merupakan satu alur komunikasi atau informasi yang sifatnya horizontal atau diagonal antar departemen/unit-unit dalam organisasi. Informasi dipakai pemimpin bilamana karakteristik tugas atau pekerjaan itu mengandung derajat ketidak pastian yang tinggi. Dalam kondisi tugas atau pekerjaan semacam ini pemimpin atau bawahan amat membutuhkan pemrosesan informasi yang tinggi berkaitan enggan tugas atau pekerjaan yang dilaksanakan, masukanmasukan tidak hanya dari kelompok atau unit kerjanya sendiri, akan tetapi memerlukan pula informasi dari unit-unit kerja lain dalam organisasi itu

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Untuk mencapai komunikasi yang efektif perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi. Adapun faktor-faktornya adalah sebagai berikut: (Onong Ichjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan praktek, CV. Remaja Karya, Bandung. 1985)

Komunikasi Harus Tepat Waktu dan Tepat Sasaran Ketepatan waktu dalam menyampaikan komunikasi harus betul-betul diperhatikan, sebab apabila penyampaian komunikasi tersebut terlambat maka kemungkinan apa yang disampaikan tersebut tidak ada manfaatnya lagi. Komunikasi Harus Lengkap Selain komunikasi yang disampaikan harus mudah dimengerti oleh penerima komunikasi, maka komunikasi tersebut harus lengkap sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi penerima komunikasi. Hal itu perlu ditekankan, sebab meskipun komunikasi mudah dimengerti tetapi apabila komunikasi tersebut kurang lengkap, maka hal itu menimbulkan keraguan bagi penerima komunikasi, sehingga pelaksanaan tidak sesuai denganapa yang diinginkan. Komunikasi Perlu Memperhatikan Situasi dan Kondisi Dalam menyampaikan suatu komunikasi, apalagi bilamana komunikasi yang harus disampaikan tersebut merupakan hal-hal yang penting yang perlu pengertian secara mendalam, maka faktor situasi dan kondisi yang tepat perlu diperhatikan. Apabila solusi

dan kondisi dirasakan kurang tepat , bilamana komunikasi yang akan disampaikan tersebut dapat ditunda maka sebaiknya penyampaian komunikasi tersebut ditangguhkan.

Komunikasi Perlu Menghindarkan Kata-kata Yang Tidak Enak Agar komunikasi yang disampaikan mudah dimengerti dan diindahkan maka perlu dihindarkan kata-kata yang kurang baik. Dengan kata-kata yang kurang enak ini dimaksudkan adalah kata-kata yang dapat menyinggung perasaan penerima informasi, meskipun dalam kamus hal itu tidak salah dn cukup jelas. Adanya Persuasi Dalam Komunikasi Seringkali manajer harus merubah sikap, tingkah laku dan perbuatan dari orang-orangnya sesuai dengan yang diinginkan, untuk itu dalam pelaksanaan komunikasi harus disertai dengan persuasi.

4. Hambatan Komunikasi Kegagalan dalam berkomunikasi sering terjadi karena banyak hambatan-hambatan. Salah satu hambatan yang ditimbulkan dari unsur manusia yang terlibat didalamnya ialah karena persepsi yang berbeda. Dimanadalam persepsi ada kecenderungan menghambat informasi baru, terutama jika informasi iti bertentangan dengan apa yang diyakini. Persepsepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memakai informasi tentang lingkungannya, lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. 5. Manfaat Komunikasi Dalam komunikasi sangat dimungkinkan adanya hambatan . salah satu hambatan yang ditimbulkan dari unsur manusia yang terlibat didalamnya karena persepsi yang berbeda. Tetapi apabila dapat menghilangkan hambatan atau setidaknya dapat memperkecil hambatan tersebut, maka kemungkinan komunikasi yang dilaksanakan akan menjadi lebih baik. apabila mampu melaksanakan komunikasi dengan baik, maka akan dapat mengambil manfaatnya.manfaat komunikasi adalah sebagai berikut:

Kelancaran tugas-tugas lebih terjamin Biaya biaya dapat ditekan Dapat meningkatkan partisipasi Pengawasan dapat dilakukan dengan baik

Daftar Pustaka - Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli Teori, Fungsi, Model dan Definisi Soewarno Handaya Ningrat. Pengantar Ilmu Studi Dan Manajemen.CV Haji Masagung, Jakarta, 1980, hal 94 T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986, hal 272

Sukanto Reksohadiprojo. Organisasi perusahaan, Edisi 11, BPFE, Yogyakarta, 1986,hal 176 Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan Angkasa Bandung. 1986 Onong Ichjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan praktek, CV. Remaja Karya, Bandung. 1985

DEFINISI PRESTASI BELAJAR

Setiap orang tua pasti menginginkan anak mereka berprestasi di sekolah. Kegagalan atau keberhasilan siswa dalam belajar bisa dilihat dari prestasi belajar siswa yang dicapai. Prestasi adalah hasil yang dicapai seseorang baik berupa kuantitas maupun kualitas karena telah melakukan kegiatan belajar. Seseorang yang sudah melakukan kegiatan belajar akan terlihat mengalami perubahan, baik dalam bidang pengetahuan, ketrampilan, nilai, pemahaman serta sikap. Prestasi belajar siswa bisa dilihat dari keseluruhan penyelenggaraan pengajaran itu sendiri, bahkan terdapat sebuah hubungan timbal balik antara penilaian pengajaran. Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, diantaranya faktor ketekunan, motivasi belajar, kesanggupan, dan kesiapan siswa dalam memahami pelajaran yang akan diberikan. Membicarakan tentang prestasi belajar pasti tidak bisa lepas dari bahasan mengenai proses belajar mengajar itu sendiri. Proses belajar mengajar akan memperoleh suatu hasil yang umumnya disebut dengan hasil pengajaran atau hasil belajar. Untuk mendapat hasil yang optimal dari proses belajar mengajar maka harus dilakukan secara sadar dan terorganisir dengan baik. Di dalam proses belajar mengajar, seorang guru berperan sebagai pengajar dan siswa adalah subjek belajar, dituntut untuk mempunyai profil dan kualifikasi tertentu yaitu kemampuan, pengetahuan, sikap dan tata nilai serta sifat pribadi. Proses belajar akan lebih baik apabila subyek yang belajar mengalami atau melakukannya jadi tidak mempunyai sifat verbalistik. Dengan belajar maka siswa bisa mewujudkan cita-cita yang diinginkan. Belajar bisa menghasilkan suatu perubahan dalam diri seseorang. Penilaian bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana telah terjadi perubahan. Bagi seorang siswa yang mengikuti pendidikan maka akan selalu diadakan penilaian akan hasil belajar yang dilakukan. Penilaian akan hasil belajar seorang siswa bertujuan untuk mengetahui sejauh mana mereka sudah mencapai sasaran belajar, dan inilah yang disebut dengan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar ini merupakan suatu indikator kualitas pengetahuan yang sudah dikuasai oleh murid. Prestasi belajar seorang siswa adalah hasil dari sistem pendidikan sehingga tingkat keberhasilanya ditentukan oleh elemen dalam sistem belajar itu sendiri. Sekolah merupakan salah satu sistem pendidikan formal yang membentuk siswa agar bisa meningkatkan prestasi belajar mereka

KINERJA GURU

Pengertian tentang kinerja guru telah didefinisikan oleh beberapa ahli. Guru atau pengajar merupakan profesi profesional di mana mereka dituntut agar berupaya semaksimal mungkin dalam menjalankan profesinya. Guru sebagai seorang yang profesional maka bertugas sebagai pendidik sekaligus pengajar dan pelatih yang hendaknya bisa berimbas kepada muridnya. Untuk itu, pendidik hendaknya bisa terus meningkatkan kinerja guru yang menjadi modal bagi keberhasilan akan pendidikan. Dalam bahasa Indonesia, kinerja disebut juga dengan prestasi kerja. Prestasi kerja atau kinerja mempunyai arti sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh sebuah pengetahuan serta sikap dan keterampilan, motivasi untuk menghasilkan suatu hal. Sedangkan prestasi kerja diartikan sebagai suatu pencapaian atas persyaratan pekerjaan tertentu yang tercermin dari output yang dihasilkan baik dari kuantitas atau mutunya. Pengertian tersebut lebih menyoroti akan kinerja berdasarkan hasil yang telah dicapai setelah melakukan suatu pekerjaan. Prestasi kerja merupakan sesuatu yang dilakukan atau produk dan jasa yang dihasilkan oleh seseorang atau oleh kelompok. Maka bisa dikatakan bahwa prestasi kerja adalah sejumlah output dari outcomes yang dihasilkan oleh suatu kelompok atau organisasi tertentu baik yang berbentuk dengan materi atau yang berbentuk nonmateri. Kinerja bisa dilihat dari beberapa indiktor. Ukuran dari kinerja guru secara umum yang meliputi mutu kerja, kuantitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan, pendapat atau pernyataan yang disampaikan, keputusan yang diambil, perencanaan kerja dan daerah organisasi kerja. Masalah mengenai kinerja selalu memperoleh perhatian dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas suatu lembaga atau organisasi. Untuk itulah maka usaha untuk mengadakan penilaian kinerja adalah hal yang sangat penting. Kinerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan masalah produktivitas. Hal ini karena kinerja adalah indikator dalam menentukan bagaimana sebuah usaha mencapai tingkat produktivitas yang tinggi pada suatu organisasi. Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran dengan masukan. Untuk mendapatkan gambaran mengenai kinerja seseorang diperlukan pengkajian secara khusus mengenai kemampuan dan motivasi. Hal yang menjadi faktor utama yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan serta kemauan. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang mampu namun tidak mau sehingga tidak menghasilkan kinerja

10 KEMAMPUAN GURU

Sebagai public figure, ada sepuluh kemampuan guru yang harus dikuasai. Guru merupakan agen perubahan dalam pola pikir generasi bangsa dan mengemban tugas untuk meluruskan pola pikir

irasional menuju cara berpikir rasional. Jika dilihat di masyarakat, tidak bisa dipungkiri bahwa guru dianggap sebagai orang yang serba bisa khususnya di pedesaan. Penguasaan sepuluh kemampuan guru akan sangat menunjang pembentukan karakter guru sebagai tenaga profesional sekaligus sebagai individu di dalam masyarakat. Berikut ini adalah sepuluh kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru. 1. Punya kemampuan untuk mengembangkan kepribadian. Disini guru dituntut untuk bertakwa kepada Tuhan, turut berperan dalam masyarakat sebagai warga yang berjiwa Pancasila serta mengembangkan sifat-sifat terpuji yang menjadi syarat bagi guru. 2. Menguasai semua landasan pendidikan. Landasan pendidikan yang harus dikuasai adalah dengan mengenal tujuan pendidikan untuk pencapaian tujuan pendidikan nasional, mengenal sekolah di dalam masyarakat serta mengenal prinsip-prinsip psikologi yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran. 3. Mampu untuk menguasai bahan pengajaran. Seorang guru diharapkan mempunyai kemampuan untuk menguasai bahan pengajaran kurikulum dan menguasai bahan pengayaan. 4. Mampu untuk menyusun program pengajaran. Kemampuan ini adalah untuk menetapkan tujuan pengajaran, memilih dan menetapkan bahan pengajaran, memilih dan mengembangkan strategi pengajaran, memilih dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia dan memilih serta mengembangkan media pengajaran yang sesuai. 5. Melaksanakan semua program pengajaran. Dalam hal ini guru diharuskan menciptakan iklim belajar mengajar yang sehat, mengelola interaksi belajar mengajar dan mengatur ruang belajar. 6. Menilai hasil serta proses belajar mengajar yang sudak dilaksanakan. Guru harus bisa menilai prestasi murid dan menilai proses belajar mengajar yang telah dijalankan. 7. Program bimbingan belajar. Guru harus bisa membimbing murid yang mengalami kesulitan belajar, siswa yang berkelainan dan berbakat khusus serta bisa membimbing murid untuk menghargai pekerjaan di masyarakat. 8. Melaksanakan administrasi instansi.

Guru harus mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah sekaligus melaksanan kegiatan tersebut. 9. Berinteraksi dengan sejawat serta msyarakat. Guru harus bisa berinteraksi dengan rekan sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional dan berinteraksi dengan masyarakat untuk memenuhi misi pendidikan. 10. Melakukan penelitian yang sederhana. Kemampuan guru ini adalah untuk mengkaji konsep dasar penelitian ilmuwan dan melakukan penelitian sederhana
PENGERTIAN TEORI BELAJAR

Pengertian teori belajar merupakan suatu kegiatan seseorang untuk mengubah perilaku mereka. Seluruh kegiatan belajar selalu diikuti oleh perubahan yang meliputi kecakapan, keterampilan dan sikap, pengertian dan harga diri, watak, minat, penyesuaian diri dan lain sebagainya. Perubahan tersebut meliputi perubahan kognitif, perubahan psikomotor, dan perubahan afektif. Prinsip-prinsip belajar pada hakekatnya berkaitan dengan potensi yang bersifat manusiawi dan kelakuan. Belajar membutuhkan proses dan tahapan serta kematangan mereka yang belajar. Belajar lebih baik dan efektif jika didorong oleh motivasi, khususnya motivasi dari dalam diri karena akan berbeda dengan belajar karena terpaksa atau memiliki rasa takut. Di dalam banyak hal belajar adalah proses mencoba dengan kemungkinan untuk keliru dan pembiasaan. Kemampuan belajar seseorang harus bisa diperhitungkan dalam menentukan isi pelajaran. Belajar bisa dilakukan melalui tiga cara yaitu diajar secara langsung, kontrol, penghayatan, kontak, pengalaman langsung dan dengan pengenalan atau peniruan.
Belajar melalui praktik secara langsung akan lebih efektif daripada melakukan hafalan. Pengalaman mempengaruhi kemampuan belajar seseorang. Bahan belajar yang bermakna lebih mudah dan menarik untuk dipelajari dibandingkan bahan yang kurang bermakna. Informasi mengenai kelakuan yang baik, pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan belajar akan banyak membantu kelancaran dan semangat belajar siswa. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas sehingga murid yang belajar bisa melakukan dialog dengan dirinya sendiri. Ada tiga golongan besar teori belajar yaitu teori belajar menurut ilmu jiwa daya, teori belajar ilmu jiwa gestalt dan teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi. Pengertian teori belajar menurut ilmu jiwa daya adalah bermacam-macam daya yang ada pada manusia bisa dilatih untuk memenuhi fungsinya. Sebagai contoh adalah melatih daya ingat dengan menghafal istilah asing atau angka. Sedangkan pengertian teori belajar menurut ilmu jiwa Gestalt adalah belajar secara keseluruhan lebih

penting dan pada belajar bagian atau unsur. Berdasarkan aliran ini belajar dimulai pada saat diperoleh insight dengan melihat hubungan tertentu berbagai unsur dalam situasi tertentu. Insight ini tergantung pada pengalaman, kesanggupan, kompleksitas suatu situasi, latihan dan kesalahan

Abstrak Penelitian ini mengkaji masalah pokok interaksi belajar mengajar guru dan siswa terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik di SMK Negeri 2 Kota Bandung. Latar belakang penelitian ini dilandasi oleh rendahnya sebagian hasil belajar siswa yang diasumsikan oleh adanya masalah dalam interaksi belajar mengajar guru dan siswa yang rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan interaksi belajar mengajar guru dan siswa dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik di SMK Negeri 2 Kota Bandung. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang tingkat interkasi belajar mengajar guru dan siswa, tingkat pencapaian hasil belajar siswa serta untuk menguji apakah terdapat hubungan interaksi belajar mengajar guru dan siswa dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik di SMK Negeri 2 Kota Bandung tahun ajaran 2008/2009. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif analitik korelasional dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa teknik angket dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan didapat tingkat interaksi belajar mengajar guru dan siswa dalam kategori baik (70,88%), tingkat pencapaian hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Gambar Teknik di SMK Negeri 2 Kota Bandung tahun ajaran 2008/2009 tergolong dalam kategori baik (79,08%) dan derajat hubungan antara interaksi belajar mengajar guru dan siswa dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik di SMK Negeri 2 Kota Bandung tahun ajaran 2008/2009 memiliki tingkat korelasi yang tinggi (rxy 0,687). Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi belajar mengajar guru dan siswa dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik di SMK Negeri 2 Kota Bandung tahun ajaran 2008/2009

Pada artikel terdahulu sudah dikemukakan tips meningkatkan prestasi belajar siswa. Upaya apa pun dilakukan untuk memaksimalkan hasil belajar namun tidak lepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah menjalani serangkaian proses pembelajaran. Hasil belajar tersebut dapat digambarkan secara kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas dinyatakan dengan angka antara 0 sampai 100. Sedangkan secara kualitas digambarkan dengan katagori sangat baik , baik, sedang dan kurang. Hasil belajar siswa dikatakan baik apabila telah mencapai syarat kriteria ketuntasan minimal (KKM). Sedangkan secara kualitas dikatakan baik apabila sudah mencapai katagori minimal, baik. Pola ini berlaku universal untuk lembaga sekolah. Faktor berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa adalah: 1. Minat dan sikap siswa Minat siswa terhadap suatu mata pelajaran akan mempengaruhi sikap siswa terhadap mata pelajaran itu. Jika siswa meminati suatu mata pelajaran maka ia akan menunjukkan sikap serius dan ingin mengikutinya sebaik mungkin. Biasanya siswa akan memperoleh prestasi yang optimal. Sebaliknya, jika siswa kurang meminati karena dianggapnya sulit misalnya, maka ia akan menunjukkan sikap cuek dan sering mengeluh. 2.Motivasi belajar Motivasi merupakan hal-hal yang mendorong siswa untuk mau belajar. Semangat dan kemauan belajar ini akan menjadi roket pendorong bagi siswa untuk memperoleh prestasi belajar secara maksimal. Jika motivasi belajar siswa rendah, maka sangat sulit untuk meraih prestasi belajar yang maksimal. 3.Konsentrasi belajar

Konsentrasi belajar adalah pemusatan seluruh aktivitas fisik dan mental pada pelajaran yang sedang berlangsung. Konsentrasi menjadi modal utama untuk dapat mengikuti suatu pelajaran. Dengan konsentrasi maka siswa tidak akan melakukan kegiatan lain selain dari aktivitas belajar yang sedang sedang berlangsung. 4.Cita-cita siswa Untuk apa siswa belajar? Pertanyaan ini sederhana tapi kadang-kadang siswa tidak bisa memberikan jawaban yang sesunggungguhnya. Padahal cita-cita merupakan harapan untuk meraih sesuatu yang diinginkan. Dengan adanya cita-cita maka siswa akan berusaha untuk meraih prestasi belajar yang tinggi. 5. Intelegensi Intelegensi (kecerdasan) menjadi faktor penentu dalam meraih prestasi belajar. Namun intelegensi tidak ditempatkan pada faktor berintelegensi tinggi tidaklah menjamin prestasi yang di urutan tanpa pertama. Hal ini disebabkan karena fenomena yang terjadi anak yang optimal dukungan factor lain

beberapa tips untuk meningkatkan prestasi belajar siswa: 1.Niat dan tekad Segala sesuatu kegiatan harus dimulai dengan niat yang tulus dan ikhlas dan diiringi dengan doa yang khusuk. Sebab, hasil yang akan dicapai juga ditentukan oleh niat dan doa. Siswa harus berniat, bertekad dan berdoa untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Menjadi yang terbaik di kelas atau di sekolah.

2. Upaya dan ikhtiar Upaya yang pertama dilakukan siswa adalah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Dalam hal ini, siswa perlu aktif fisik dan mentalnya selama pembelajaran berlangsung. Mencatat rangkuman materi pelajaran yang penting, bertanya dan berdiskusi, mengikuti kegiatan dan aturan sekolah dengan baik. Gunakan waktu istirahat belajar sebaik mungkin sehingga dapat memulihkan kesegaran otak. Upaya yang diikuti dengan sepenuh hati dan melakukan ibadah akan menghasilkan suatu ikhtiar yang optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pembelajaran sesungguhnya akan berlanjut di rumah masing-masing siswa. Tugas siswa selanjutnya adalah mengulang pelajaran yang sudah dipelajari dan dicatat di sekolah. Kemudian diikuti dengan mengerjakan tugas yang diberikan guru jika ada. Tugas dapat dikerjakan secara perorangan atau berkelompok. Kalau dapat minta bantuan orang tua untuk memfasilitasi kegiatan belajar di rumah. Tak ada salahnya minta dibuatkan minuman ringan pada orang tua untuk memacu semangat belajar. Agar tetap sehat dalam melakukan berbagai aktivitas belajar, siswa perlu menjaga kesehatan fisik. Tidak terlalu larut malam kalau tidur. Jangan memaksakan diri belajar sampai larut malam. Selain itu perlu mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan sederhana. Melengkapi ikhtiar siswa perlu melaksanakan kewajiban beribadah wajib maupun sunat. Tidaklah tepat saking rajin belajar meninggalkan ibadahnya 3.Tawakal Setelah melakukan berbagai upaya dan ikhtiar, siswa perlu berserah diri kepada Maha Pencipta. Sebab, segala doa, upaya dan ikhtiar sangat ditentukan oleh yang Maha Kuasa. Namun siswa tidak boleh putus asa, sebaliknya selalu menaruh pengharapan kepada Sang Pencipta

Вам также может понравиться