Вы находитесь на странице: 1из 48

BASIC PETROLEUM GEOLOGY

1. PENDAHULUAN 2. KEJADIAN HIDROKARBON DI DALAM BATUAN INDUK, 3. PERGERAKAN HIDROKARBON, 4. AKUMULASI HIDROKARBON DALAM BATUAN RESERVOAR, 5. BATUAN TUDUNG & PERANGKAP HIDROKARBON 6. TEKNIK EKSPLORASI 7. TEKNIK PENDAPATAN/ PEROLEHAN MIGAS 8. PENGENALAN GEOLOGI CEKUNGAN MINYAK DI INDONESIA

UNSUR2 DALAM PETROLEUM SYSTEM


Source Rock : Batuan induk dimana material organiknya melimpah & mengandung Hidrokarbon Reservoir Rock : Batuan tempat mi-gas bumi berakumulasi & bergerak (move) Seal Rock : Batuan penyekat di mana mi-gas tdk dpt bergerak dgn efektif (mudstone & claystone) Migration Route : Jalur tempat bergeraknya mi-gas dr bat induk ke perangkap Trap : Tempat terakumulasinya mi-gas bumi

Minyak & Gas Bumi (Petroleum): adlh substansi fluida hidrokarbon alam yg mudah terbakar, kuninghitam yg ditemukan di bawah permukaan bumi.

Cross Section Of A Petroleum System


(Foreland Basin Example)
Geographic Extent of Petroleum System Extent of Play Extent of Prospect/Field

Pod of Active Source Rock


Petroleum Reservoir

Essential Elements of Petroleum System

Seal Rock Reservoir Rock Source Rock Underburden Rock Basement Rock

Fold-and-Thrust Belt (arrows indicate relative fault motion)


(modified from Magoon and Dow, 1994)

Top Oil Window Top Gas Window

Sedimentary Basin Fill

Stratigraphic Extent of Petroleum System

Overburden Rock

ASAL MINYAK & GASBUMI Teori anorganik/ abiogenesa, yg menyatakan bhw hc berasal dr proses anorganik.
1. Teori Alkali Panas Dgn C02 (Berthelot, 1866) 2. Teori I Karbida Panas dgn Air (MendeLeyeff, 1877) 3. Teori Emanasi Volkanik 4. Hipotesa Kimia 5. Hipotesa Asal Kosmik

Teori organik atau biogenesa

Argumentasi Untuk Hc Asal Organik 1. Hc mempunyai daya dpt memutar bid optik atau bid polarisasi. Hal ini disebabkan oleh adanya ko-lesterol (C26045OH), 2. Hc mengandung porfirin, suatu zat yg kompleks yg tdr dr hc dgn unsur vanadium, nikel dsb 3. Susunan hc yg td dr unsur H & C sgt mirip dgn z-organik, yg tdr dr H, C, &0 4. Hidrokarbon terdpt di dlm sedimen Resen (Smith,54). Hal ini berhub dgn asosiasi hc dgn sedimen, sdgkan diketahui pula bhw z-organik banyak terdpt di dlm lap sedimen & mrpkn bgn integral drpd sedimentasi 5. Scr praktis lapisan minyak didptkan stlh Kambrium-Pleistosen

SOURCE ROCK & HYDROCARBON GENERATION. Batuan induk adlh btn sedimen berbutir halus (umumnya serpih & batugamping) yg menghasilkan minyak & gas bumi, berwarna gelap, kaya material organik, di endapkan dgn energi rendah Teori Utama Mengenai Asal Terjadinya 1. Teori anorganik atau abiogenesa, 2. Teori organik atau biogenesa,
Teori organik

Teori Asal Anorganik hydrocarbon (1)


1. 2. 3. 4. 5. Teori Alkali Panas Dgn C02 (Berthelot, 1866) Teori I Karbida Panas dgn Air (MendeLeyeff, 1877) Teori Emanasi Volkanik (spt von humboldt 1805, Hipotesa Kimia (Porfir'ev 74 ) Hipotesa Asal Kosmik

1. Dlm bumi tdpt logam alkali dlm keadaan bebas & temp tinggi. Ji ka karbondioksida di udara bersentuhan dgn alkali tsb, mk asetilen dpt dibentuk, atau teori adanya besi yg panas di dlm kerak bumi, bereaksi dgn karbondioksida &/ hidrogensulfida menghsl kan reaksi asitelen &/ benzen (C2H2 /C6H6 ) 2. Bhw di dlm kerak bumi tdpt karbida besi. Air yg masuk ke dlm kerak akan berekasi dgn karbida besi tsb membentuk hydrocarbon. Bukti dr adanya zat hydrocarbon di dlm meteorit, dimana ada btn di kerak bumi yg diperkirakan sbg pecahan suatu meteorit tsb. Dgn dmkn diperkirakan bhw di dlm bumi juga terbentuk hydrocar bon scr alam & scr abiogenik atau scr anorganik.

Teori Asal Anorganik hydrocarbon(2)


3. Adanya gas metan (CH4) di dlm emanasi gn api. Pengamatan yg mengira bhw gn api lumpur mrpkn gn api. Banyaknya contoh terdapatnya karbon & hydrocarbon dlm btn beku yg tua ataupun dalam gn api pd masa kini. Adanya analogi antara emanasi & gejala volkanik 4. Bhw di bawah kerak bumi terdpt suatu kombinasi antara air, grafit & sulfida besi yg bertindak sbg suatu baterai yg besar, dgn grafit bertindak sbg penyalur aliran listrik. Sbg akibat reaksi ini, air terurai & menghslkan hidrogen yg bereaksi dgn grafit untuk membentuk hydrocarbon 5. Bhw dlm atmosfer planet terdpt hydrocarbon , terutama metan. Planet tsb adlh Venus, Mars, Saturnus & Uranus dgn seluruh satelitnya. Salah satu segi teori kosmik ialah adanya kemungkinan bhw hydrocarbon mrpkn konstitusi salah satu unsur bumi yg masih primitif, yg kemudian mem bentuk zat organik

Pagar Cox
1. 2. 3. 4. Hc selalu terdpt dlm btn sed & umumnya sed marin. (di sekitar pantai). Hc mrpkn campuran kompleks hidrokarbon. Scr unsur mk ssnnya adalah seragam, yi: 15% hidrogen & 85% karbon Hc terdpt dr umur Kambrium - Pleistosen. jadi, semua teori hrs dpt menerangkan bhw hc dpt terbentuk pd berbagai umur. Temp reservoir rata2 1070C (kekecualian 1410C). Temp hc dpt bertahan adlh 2000 C disimpulkan bhw proses pembentukan hc pd temp rendah, Hc selalu terbentuk dlm keadaan reduksi sebagaimana di perlihatkan oleh hadirnya porfirin dan unsur belerang. Juga minyakbumi hanya sedikit sekali mengandung oksigen Hc dpt mengalami berbagai perubahan: tahan thdp perubahan tek dr 8 - 10.000 psi atau kurang dr 1-1000 atmosfer. Selain itu hc dpt bertahan dlm kisaran temperatur 1000 C. Ssnn hc tdk mengalami perubahan yg disebabkan krn migrasi (kecuali sedikit).

5.

6.

7.

DATA GEOKIMIA
1. Ssnn molekul hc terutama dlm, kisaran bensin, tdk memperlihatkan adanya keseimbangan termodinamik. 2. Hc pd umumnya aktif scr optik, yg diperkirakan berasal dr nomor karbon C14, C18, C27 & C31. Hal ini menunjukkan bhw sterol (kolesterol) adlh zat yg menghslkan komponen aktif optik. 3. Hc mengandung bbrp senyawa yg memperlihatkan kesamaan struktur thdp z-organik ( hewan & tumbuh2an). Komponen tsb selain porfirin juga bbrp hidrokarbon isoprenoid, (pristan & phytan) yg di dlm hc mrpkn hasil hidrolisa dr degradasi klorofil. 4. Bbrp komponen hc termasuk kompleks porfirin, tdk stabil pd temp 2503000C. Unsur belerang yg ditemukan dlm berbagai minyak mentah juga bereaksi sgt cepat dgn hc pd temp serendah 1500C, & menghslkan H2S & senyawa belerang siklik. Ini semuanya menunjukkan bhw proses geokimia dlm sejarah terjadinya hc berlangsung pd tem rendah. 5. Ratio C13/CI2 dlm hc sgt mirip dgn z-organik drpd C yg terdpt dlm C02 di udara & btn karbonat. Perhatikan bhw C13, /C12 dlm hc kira2 sesuai dgn fraksi cairan dr tumbuh2an marin & non-marin. Ini juga memberikan bukti tambahan untuk asal organik hc

DATA GEOKIMIA
5. Bgn terbesar dr hc se tdk2nya dlm fraksi ttk didih rendah tdr hanya dr bbrp senyawa saja. 6. Parafin normal mrpkn susunan utama hc. 7. Bbrp hc memperlihatkan kelebihan n-parafin dgn no atom yg ganjil dibandingkan dgn yg ber no atom yg genap. Hal ini bukan saja mrpkn bukti untuk asal biogenik dr minyakhumi, ttp juga menunjukkan bhw mekanisme pembentukan n parafin adlh dekarboxilasi asam lemak. 8. Penyusunan siklo-alkan & aromat yg bercabang-rantai yg terdpt dlm hc sesuai dgn yg diharapkan dr bbrp transformasi n-parafin yg diketahui dgn baik. Kebanyakan sikloparafin ber-hub dgn siklopentan dan siklohexan. 9. Olefin & bbrp zat lain yg mudah direduksi pd umumnya tdk hadir dlm hc, ini menunjukkan bhw hc dibentuk & tinggal dlm lingkungan reduksi yg sgt kuat. 10. Dgn sedikit kekecualian, hc tdk mengandung lebih dr 0,5% nitrogen dan 1,0% oksigen. Data geokimia yg dikemukakan oleh Colombo (67) itu dpt dipakai sbgi kerangka untuk memba tasi teori organik terbentuknya hc.

Penyebaran Ratio Isotop C13 / C12 dlm berbagai zat (Silverman,73)

GOL ZAT ORGANIK SBG BAHAN SUMBER


Protein mrpkn bahan daging drpd binatang Karbohidrat terutama tdr dr pentosa & hexosa Lignin NATURAL ORGANIC MATTER IN H/C O/C DIAGRAM Lipid atau Asam Lemak
Lipid
Minyak aspal Lignin Batubara lunak Batubara keras Graphite
Protein Kayu

Gambut Karbohidtat

Gb 6.8 Ratio H/C - O/C dr pelbagai zat organik & minyakburni (Van Krevelen)
O/C

Kesimpulan Lipid mrpkn zat pembentuk utama hc. Hal ini terlihat dr perbandingan H:C, yg menunjukkan bhw lipid adlh yg paling mirip dgn hc Z-organik dpt dibagi 2 jenis, yi berasal dr kehidupan nabati (tumbuh2an), & kehidupan hewan

ZAT ORGANIK LAUTAN


Ganggang, ini paling banyak terdpt di lautan & mrpkn makanan utama bagi hewan di laut. Dpt pula dikatakan bhw zat lipid sgt banyak terdpt di dlm ganggang tsb. Diatomea, juga mrpkn tumbuh2an yg terkungkung dlm endpn silikat. 5-50% dr jasad diato-mea tdr drpd pelampung yg berupa zat minyak, shg mungkin zat beginilah yg mrpkn sumber utama hc. Melihat bhw lipid mrpkn sumber utama hc, mk jasad plankton mrpkn binatang yg mungkin sekali menjadi sumber hc, krn pdnya terdpt paling banyak lipid.

ZAT ORGANIK DARATAN


Lignin & Selulosa, terutama trdr dr karbohidrat & juga zat2 kayu. Asam Humus (C20H1006) banyak sekali terdpt dalam tanah & mrpkn hasil pembusukan daun2an dll. Zat ini banyak sekali persamaannya dgn zat aspal, mis di rawa2 Florida ditemukan banyak sekali zat yg menyerupai aspal yg terdpt dalam tanah. Asam Geis (C20H 12 0 7)' Asam Ulmik

Pengumpulan. Pengawetan & Transformasi Zat Organik dlm Sedimen


Lingkungan Pengendapan Zat Organik (Untuk terbentuk-nya mi-gasbumi diperlukan ling-peng yg dpt memberi-kan kadar zorganik yg tinggi serta kesempatan untuk mengawetkannya. Keadaan spt itu, yg memungkinkan teronggoknya z-organik adalah: 1. Suatu ling-peng dimana kehidupan berkembang scr baik shg zorganik terkumpul dgn banyak sekali. 2. Pengendapan sed yg berlangsung cepat, terutama yg halus, shg z-organik yg tlh terkumpul dpt diawetkan & tdk hilang oleh pembusukan ataupun oksidasi. 3. Lingkungan yg berada dlm keadaan reduksi, dimana tdk terdpt sirkulasi air yg cepat shg oksigen tdk ada. Dgn demikian zorganik akan terawetkan.

Proses Transformasi Z-Organik - Minyakbumi


Hidrogenisasi. Dekarboxilasi atau Deoxigenasi. Perubahan Oksigen.
Pendapat-pendapat transformasi z-organik-migasbum
1.Degradasi termal Kalau sed mengalami penimbunan & pembebanan, mk P & T akan meningkat. Pengaruh P tdk seberapa besar .Temp mrpkn faktor penting. 2.Reaksi katalis Sesuai dgn yg berlangsung di dlm kilang minyak, cracking terjadi pd temp rendah & berjalan lebih cepat apabila menggunakan lempung sbg katalisator (asam silikat) 3.Radioaktivitas sumber radioaktif cukup banyak terdpt dlm formasi: U, Th & K40 Serpih mengandung lebih banyak zat radioaktif, terutama serpih hitam 4.Aktivitas bakteri (mikrobiokimia) Bakteri mempunyai potensi besar dlm proses pembentukan hidrokarbon mibum & memegang peranan dr sejak matinya zat organik sampai pd waktu diagenesa. Pd umumnya aktivitas bakteri menimbulkan & mengintensifkan lingkungan yg mereduksi, shg se tdk2nya menyiapkan milieu terbentuknya mibum 5.Tanpa sesuatu proses tertentu bhw organisme membentuk hc sbg bgn dr proses metabolisme dlm siklus hidupnya yg normai. Dr rembasan zaman2 yg lampau mungkin diendapkan kembali, & menambah cadangan yg telah ada. Gagasan bhw zat2 yg menyerupai hc telah ada dlm z-organik & hanya membutuhkan sedikit modifikasi untuk berubah menjadi mibum.

KUIS
1. Teori tentang terbentuknya hidrokarbon, menarik didiskusikan, krn selain penting bagi kegiatan akademis, teori tentang terbentuknya hidrokarbon juga penting sebagai guide eksplorasi migas. Apa kaitan eksplorasi migas dengan genetic minyak dan gas bumi 2. Ada dua teori tentang terbentuk/ asal mula minyak dan gas bumi, jelaskan. Sebutkan alasan yang memperkuat dan yang melemahkan kedua teori tsb 3. Sebutkan beberapa teori tetang terbentuknya minyak dan gas bumi yang beranggapan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari bahan anorganik 4. Sebutkan lima argumentasi bahwa terbentuknya minyak dan gas bumi berasal dari bahan organic 5. Cox, berpendapat proses pembentukan minyak dan gas bumi secara organik melalui 3 fasa: a pengumpulan, b pengawetan & c transformasi. Berdasarkan pendapat tersebut Cox membuat hal-hal utam tentang keberadaan minyak dan gas bumi secara organic. Sebutkan 7 fakta-fakta utama tsb (Pagar Cox)

KUIS (lanjutan)
5. Ada 11 fakta geokimia yang mampu menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi terbentuk secara organik, sebutkan 6. Sebutkan 4 gol organic yang sangat berhubungan dengan unsur yang ada di minyak dan gas bumi 7. Sebutkan keberadaan zat organic yang berasal dari lautan, dan yang berasal dari daratan. 8. Sebutkan beberapa sarat tentang terkumpulnya dan kondisi pengawetannya, agar zat organic mampu bertransformasi menjadi minyak dan gas bumi 9. Sebutkan proses-proses transformasi zat organic menjadi minyak dan gas bumi

Ca + H20 H2+CaO 5Ca + 2CO2 CaC2 + 4CaO CaC2 + H20 C2H2 + CaO 3C2H2 C6H6
benzen

CaO + H20 Ca(OH )2 Ca(OH)2 + C02 -CaC03 + H20

3(Fe Mg)2 Si 04 + 7H2 0 + SiO2 + 3CO2 2 Mg3 (OH)4 Si203 + 3 Fe203 + C2 H6 + O

Di sebelah kiri persamaan reaksi terdpt olivin, air, silikat & karbondioksida & sebelah kanan terbentuk serpentin, hematit & naften. Memang diketahui bhw bgn atas astenosfer td drpd btn ultra-basa, al: td dr mineral olivin.

Konsepsi Batuan Induk


Scr populer dikemukakan, bhw pembentukan minyak bumi terjadi krn pengonggokan zat organik, terutama plankton pd dasar laut, & tertimbun dgn sed halus dlm keadaan reduksi, shg terawetkan. Hal ini hanya terjadi di cek sed dimana terdpt suatu ambang dr laut terbuka, shg terdpt suatu keadaan euxinic, dgn sedementasi yg cepat, dibarengi dgn penurunan. Lama2 kita mendptkan suatu urut2an btn serpih yg kaya akan zat organik & berwarna hitam yg disebut source rock atau btn induk. Krn gradien panas bumi & gaya tektonik serta pembebanan, oleh temp & tekanan tinggi,

Mekanisme Pembentukan Hidrokarbon Di Dalam Batuan Induk


Hidrokarbon: Suatu senyawa organik yg terbentuk oleh unsur karbon (C) & hidrogen (H).

( 6CO2 + 12H2O

C6H6O6 + 6H2O + 6O2 ).

Oil

Organic rich Source Rock

Thermally Matured Organic Matter

Tipe Kerogen
Light Texas Crude
Palo Pinto Field North Texas

Heavy Texas Crude


Humble Oil Field Southwest Texas

Condensate

Gas

Berdasarkan Kualitasnya Batuan Induk Dibagi 3 (Waples 85) :


1. Batuan induk efektif adlh bat induk yg tlh membentuk & mengeluarkan hidrokarbon 2. Batuan induk possible adlh btn sedimen yg belum pernah di evaluasi potensinya, ttp mempunyai kemungkinan membentuk & mengeluarkan hidrokarbon. 3. Batuan induk potential adlh btn sedimen belum matang, ttp mempunyai kemampuan membentuk & mengeluarkan hidrokarbon jika kematangannya bertambah tinggi.
Batugamping mengandung < material organik dr pd serpih, ttp mengandung proporsi hidrokarbon yg lebih tinggi. (Gehman 62 & Bissada 86)

Klasifikasi Hidrokarbon
Hydrocarbon dibagi menjadi 2 1. Saturated Hydrocarbon (hidrokarbon jenuh) dibagi a. Parafin, dibagi 2: ( n parafinikatan rantai lurus) & Isoparafinikatan rantai bercabang) b. Naphthenes (cyclo parafin) 2. Aromatic (hidrokarbon tidak jenuh)
Non - Hydrocarbon, mengandung unsur: NSO, Logam (vanadium, nikel), unsur berasal dr klorofil (asphalthenes)
PETROLEUM COMPONENTS
LIQUIDS HYDROCARBONS NON HYDROCARBONS ASPHALT RENESRESINS AROMATICS n-PARAFFINS SATURATES ISOPARAFFINS CYCLO-PARAFFINS (NAPHTHENES CONDENSATES
C4, C5
C6, C7 C8, C9 C10

GASES
C1, C2 C3, C4 C5

Supernaw, 1979)

Pohon Petrokimia

Source Rock & Hydrocarbon Generation


Bat induk adlh btn sed berbtr halus (serpih & batugamping) yg menghasilkan hc, berwarna gelap, kaya material organik, di endapkan dgn energi rendah Hc, terbentuk oleh pemanasan sekumpulan zat2 orga nik yg ada dlm btn sed yg terpanaskan/ termasakkan di dlm bumi untuk waktu yg lama pd temp << Mi-Gas bumi, mengandung senyawa hidrokarbon. Berdsrkn unsur karbon (C) minyak dibedakan dng gas. (Cth: C1H4 = Methane, C2H6 = Ethane, C3H8 = Propane, C4H10 = Butane, C5H12+ = Oil)

Ada 2 jenis kandungan btn induk: 1) Hydrogen rich = Oil-prone (Organisme-Plangtonik-Di Laut) 2) Hydro gen poor = Gas-prone (Tumbuhan-Humus-Di Danau/ Delta)

Tipe2 Material Organik Dlm Bat Induk


Material organik dapat diklasifikasikan menjadi 2 tipe utama yi: Sapropelic & Humic (Potonie08).
1. Sapropelic mrpkn hasil dekomposisi dari lemak, zat organik lipid yg diendapkan dlm lumpur bawah air (laut & danau) pd kondisi oksigen terbatas. 2. Humic mrpkn hasil dr pembentukan gambut, umumnya berasal dr tumbuhan darat yg diendapkan pd rawa kondisi adanya oksigen
Sapropelic Kerogen Humic Kerogen

Generation Suatu proses di mana btn induk mengalami pemanasan & tekanan yg cukup untuk merubah material organik menjadi hidrokarbon (HC)

Source Rock & Hydrocarbon Generation

Hc: kandungan bhn organik pd bat induk yg tersusun oleh 8099% kerogen, selebihnya adlh bitumen (Hunt,79), Kerogen: bhn organik tdr partikel yg ber-beda2 (maseral), tdpt di bat sedimen yg menjadi mi-gas, akibat pematangan (mengalami polimerisasi tinggi), & yg tdk dpt larut dlm asam non oksidasi, basa, atau dlm pelarut organik biasa Mat-organik yg larut disebut bitumen atau extractable organic matter (EOM)

Bitumen & kerogen (crude oil) mengandung unsur yg sama ttp jmlhnya relatif berbeda. Dlm proses perubahan bitu men ke kerogen sbgn NSO hilang atau berubah ke HC Bitumen Saturated hc, Resin, Asphalitnes, aromatik kerogen Saturated hc Aromatik, resin, asphalitenes

Environment of Deposition Rocks

Oil

Organic rich Source Rock

Thermally Matured Organic Matter

Tipe Kerogen
Light Texas Crude
Palo Pinto Field North Texas

Heavy Texas Crude


Humble Oil Field Southwest Texas

Condensate

Gas

Faktor Yg Mempengaruhi Komponen Bitumen & Kerogen


1. Sumber & diagenesis 2. Kematangan
Ciri-ciri Kurang matang Unsur HC sedikit Unsur NSO banyak Rata-rata berat molekul besar Dgn meningkatnya kematangan, rasio S/N menurun Api gravity kecil Viskositas besar

3. Reservoir Transformation
Proses termal : cracking & deaspalting Proses non termal : water washing & biodegradation

PROSES TERMAL (CRACKING & DEASPHALTING)


Oil stabil di reservoir pada T < 90C Memecahkan molekul yg besar menjadi lebih kecil Merubah heavy oil, kaya NSO menjadi lebih ringan Waxy oil kurang waxy Api gravity menjadi lebih besar Viskositas menurun Pada cracking yg ekstrim, menghasilkan kondensates, wet & dry gas Cracking juga menghasilkan deaspalting. Molekul aspaltene menjadi kurang larut apabila oil menjadi ringan, shg terjadi pengendapan. Pengendapan aspaltenes menurunkan kandungan sulfur &meningkatkan Api gravity minyak

Proses Non Termal (Water Washing & Biodegradation)


Water Washing Water washing adalah hilangnya unsur2 yg mudah larut di crude oil krn tercuci oleh air Molekul hidrokarbon yg terkecil dan aromatik spt benzene adlh mudah larut

Biodegradation
Pada kondisi ttt, bbrp spesies bakteri menghancu rkan unsur di crude oil Kondisi memerlukan adanya air (krn mikroorganisme hidup di air) Biodegradasi mulai pd migrasi oil (krn interaksi oil, air maksimal), & dpt juga terjadi di reservoir

Diagramatic Of Hydrocarbon Generation.


Diagenesis Organic Debris

Progressive Burial & Heating

Oil Reservoir

Catagenesis

Kerogen Thermal Degradation

Initial Bitumen
Migration Oil & Gas Cracking

Metagenesis

Methane

Carbon
(modified from Tissot and Welte, 1984)

Tipe Kerogen

Coal petrologist Geochemistry Palynologist (Burgess, Geochemistry Palynologist (Burgess, 1974), (Stach al., 1982) 1. (Tissot et al., 1974) 1. Algal (Tissot etet al., 1974) Algal tipe I (maseral alginit) tipe I ( 1. 1 Exinite i. 1 (Alginite) 2. II Amorphous tipe . Tipe (Alginite) 2. Tipe Amorphous tipe I dan (maseral exinite) 2. II Vitrinite ii. II (Exinite) . Tipe (Exinite) Herbaceous 3. Tipe Herbaceous tipe II 3. (maseral exinit) tipe 3. IIIInertinite iii. Tipe III (Vitrinite) . Tipe (Vitrinite) 4. Woody tipe III 4. Woody tipe III (maseral vitrinit) Tipe IV (Inertinite) . Tipe IV (Inertinite) iv. 5. Coaly tipe IV 5. Coaly tipe IV (maseral inertinit) Geochemistry Palynologist (Burgess, 1974), Cooper (90), : (Tissot et al., 1974) 1. Liptinite (Oil prone , berasal dr 1. Algal tipe I (maseral alginit) kerogen yg kaya lipid), i. Tipe 1 (Alginite) 2. Amorphous tipe I dan II (maseral exini 2. Vitrinite (Gas prone, berasal dr ii. Tipe II (Exinite) 3. Herbaceous tipe & II (maseral exinit) humik kerogen), iii. Tipe III (Vitrinite) 3. Inertinite 4. Woody tipe III (maseral vitrinit) iv. Tipe IV (Inertinite) 5. Coaly tipe IV (maseral inertinit)

Tipe Kerogen Yi

Tipe 1. berupa sedimen2 alga, endp danau, mengandung matorganik diketemukan Sapropelic, rasio atom H:C 1,61,8. Kerogen ini cenderung oil prone. Tipe 2. Mrpkn tipe intermediate, umumnya mrpkan endpn2 tepi laut. Mat-organiknya mrpkan campuran ant maseral asal darat & laut, rasio H: C 1,4. Tipe ini menghasilkan oil prone. Tipe 3 tipe ini mrpkn intermediat, mrpkan endpn2 tepi laut. Matorganiknya mrpkan campuran antr mat-organik asal darat & laut, rasio H : C 1,4. Tipe ini menghasilkan oil prone.

Tipe 4. Berasal dr berbagai sumber, namun tlh mengalami oksidasi, daur ulang/ teralterasi. Bahan organiknya yg lembam (inert) miskin hydrogen (rasio H:C < 0,4) & tdk menghasilkan hc.

Tipe Kerogen (Waples 85) :


Kerogen Tipe I Berasal dr alga danau, terbatas pada danau yg anoksik Memiliki kandungan hidrogen yg tertinggi. Mengandung O2 yg jauh lebih rendah dibandingkan tipe III & IV Adanya kecenderungan menghasilkan oil prone Kerogen Tipe II Berasal dr sedimen laut dgn kondisi reduksi Dari bbrp sumber yg berbeda, yi alga laut, polen, spora, lapisan lilin tanaman & fosil resin, & juga dari lemak tanaman (lipid). Mempunyai kandungan. H relatif tinggi Menghasilkan oil prone Kerogen Tipe III Asal mat-organik darat, sedikit mengandung lemak (fatty) atau zat lilin (waxy) Selulosa & lignin adlh penyumbang terbesar kerogen tipe III, shg kandungan O>>. kandungan H <<, menghasilkan gas prone Kerogen Tipe IV Terdr dr material yg teroksidasi , berasal dr berbagai sumber, mengandung sejmlh besar oksigen Tdr aromatik & mempunyai kandungan H <<, biasanya tdk menghasilkan hc

Maseral Tipe Kerogen Asal matrerial

Diagenesis Of Sedimentary Organic Mater.

Evaluasi Batuan Induk


1. Analisis Jumlah Material Organik 2. Analisis Tipe Material Organik 3. Analisis Kematangan Material Organik

1. Analisis Jumlah Material Organik a. Karbon organik total (TOC) digunakan Leco Carbon Analyzer Klasifikasi (Peters & Cassa 94) b. Potential Yield (S1+S2) Mrpkan hasil dr proses pirolisis.
a
Petroleum TOC in Shales Potensial (wt%)

Poor Fair Good Very good Excellent

Generation Potential

0,0 0,5 0,5 1,0 1,0 2,0 2,0 4,0 >4,0

(S1+S2) (mg/g)

Poor
Fair Very good

<2 2-6
>6

2. Analisis Tipe Material Organik


Alat yg digunakan adlh Rock Eval pirolisis Selama pemanasan, 2 jenis hc dikeluarkan dari bat. Hc yg I keluar 250 C, mrpkan hc yg sudah ada di dlm bat, digambarkan dlm bentuk S1 Pd temp 350 C, jenis hc yg ke II mulai muncul, & mencapai maksimum pd temp 420 - 460 C. Hc ini disebut S2. Temp maksimum pd saat S2, disebut Tmaks CO2 juga dikeluarkan dr kerogen, & ditangkap oleh detektor ke II, & direkam sbg S3. Indeks Hidrogen (HI) adalah S2 / TOC Indeks Oksigen (OI) adalah S3 / TOC

3. Analisis Kematangan Mat-Organik


a. Kerogen yg tlh matang akan membawa perubahan pd vi trinit & akan diiringi dgn kemampuan partikel tsb untuk me mantulkan cahaya yg jatuh pdnya. Tingkat kematangan yg teramati dr nilai Ro ini akan bertambah scr teratur dgn ber+nya kedlman.(Pemantulan Vitrinit/ Ro) b. Pd temp 350C, jenis hc yg ke 2 mulai muncul, & men capai maksimum ketika temp 420 & 460 C. (Hs S2). T emp pd saat S2, disebut Tmaks
a. Klasifikasi Kematangan (Peters & Cassa, 94) Thermal Maturity Ro(%) b. Klasifikasi: Tmaks, & Production Index Thermal Maturity Tmaxs (0C) PI

4. Metoda Lopatin
Pengukuran kematangan hanya mengungkapkan tingkat kematangan pada masa kini, kita belum mengetahui kapan minyak terbentuk, pd temp atau pd kedalaman berapa,? N.V. Lopatin (geochemisict Rusia), adlh orang I yg meneliti ttg cara perhitungan kematangan material organik dgn mempertimbangkan faktor waktu, kedalaman & temp. Korelasi Harga TTI & Harga Pemantulan Vitrinit (Waples 80) :

5. Spora Colour Index (SCI)


Menggunakan fosil dari spora & tepung sari Diamati tingkat warnanya dgn skala warna mll mikroskop, kmdn membandingkan tingkat warna cth spora/ tepung sari dgn warna standar tertentu
Klasifikasi SCI (Hasedock 77)

Comparison of Several Commonly Used Maturity Techniques & Their Correlation to Oil & Gas Generation Limits
0.2

65

Vitrinite Reflectance (Ro) %

0.5 0.7 0.8 0.9 1.2

0.6

Incipient Oil Generation


OIL

75 80

3 4 5 6

430 450 465

max (C)

0.4

Spore Coloration Index (SCI)

0.3

70

Weight % Carbon in Kerogen

1.0 1.3 2.0 3.0


4.0

Max. Oil Generated


Wet Gas Dry Gas Max.

85
90

Oil Floor Wet Gas Floor Dry Gas Floor

Dry Gas Generated

7 8 9 10

95

(modified from Foster and Beaumont, 1991, after Dow and OConner, 1982)

Pyrolysis T

Ruang Lingkup Bat Induk


1. Capacity for HC charge
a. Presence & volume of source rock b. Thickness c. Areal extent d. Number of distinct source horizons e. Continuity f. Known HC in area (fields, wells, seeps) g. Organic richness (TOC, S1+S2), h. SCI i. Kerogen type
Type I - lacustrine, oil prone Type II- marine, oil&gas prone Type III- gas prone Type IV- Inert

2. Source rock maturity

a. Source rock data (Ro, Tmax) b. Determine whether source rock in fetch

TIMING & MIGRATION


1. Timing Timing of reservoir, seal & trap development relative to
that of HC generation & migration Maturation model (burial history, paleogeothermal regime) Thermal gradients (BHT, heat flow, lithology)

2. Migration Pathways Position of trap with respect to kitchen/fetch area


Amount of source rock in the oil window within fetch area Migration style (vertical or lateral) Migration distance required (vertical & lateral) Migration conduits & barriers/migration style Connection of pathways to reservoir

3. Preservation/Segregtion Post entrapment tectonism or fracturing


Diplacement of oil by water or gas Biogradation Thermal cracking Preferential migration of gas

Petroleum System Elements

MODEL KARIKATUR PETROLEUM SYSTEM

Gas Cap Oil

Entrapment
Accumulation

Water

Seal Rock Reservoir Rock

Migration
120 F

Generation

Source Rock

350 F

Вам также может понравиться