Вы находитесь на странице: 1из 2

Teori Belajar yang Mendasari Strategi Pengajaran Peta Konsep Peta konsep termasuk dalam kategori peta kognitif

yaitu peta yang mereka presentasikan struktur kognitif dan proses berfikir. Peta kognitif adalah konsisten dengan Teori Konstruktivisme dan perolehan konsep (Wandarsee, 1990 dalam Doran, Chan dan Tamir, 1998). Menurut prinsip pembelajaran berdasarkan pada teori kognitif, setiap usaha mengkonseptualisasikan materi pembelajaran hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan pebelajar untuk belajar. Selain itu, materi pelajaran hendaknya dirancang dengan memperhatikan sequencing penyajian secara logis. Pendekatan konstruktivistik bertolak dari fokus apa yang telah diketahui pebelajar tentang alam sekitarnya dan pemahaman mereka tentang alam sekitarnya. Mempergunakan hal ini sebagai dasar pendidikan mengembangkan metode-metode pembelajaran untuk membantu para pebelajar mendidik diri mereka sendiri mengenai alam sekitarnya. Hasil akhirnya adalah pebelajar bukan saja menguasai fakta-fakta ilmiah tetapi juga memiliki cara berpikir analitis yang dapat mereka terapkan pada berbagai situasi dalam hidup mereka. Beberapa prinsip dalam Teori Konstruktivisme yang mendukung mengenai peta konsep, yaitu: a) Dalam mengkonstruk pengetahuan pebelajar perlu berinteraksi dengan obyek seperti yang disebut hands-on minds on activities. b) Pengetahuan tidak ditransmisikan dari satu pribadi ke pribadi lain. Komunikasi ditransmisikan, tetapi komunikasi dan informasi yang diterima seseorang bukanlah pengetahuan. Pengetahuan dibangun secara individual dalam pikiran pebelajar, dengan cara pebelajar berusaha membuat kaitan kepada pengetahuan terdahulu dan sudah tersimpan di dalam otak. c) Pebelajar mempergunakan kaitan-kaitan untuk membangun pengetahuan baru. Dalam penerapan Strategi Pengajaran Peta Konsep, pebelajar berinteraksi dengan obyek yang bersifat abstrak, yaitu konsep-konsep yang akan dibuat peta konsep. Proses mengkonstruks pengetahuan secara aktif terjadi pada waktu pebelajar memikirkan letak dan hubungan antar konsep-konsep yang ditekuninya. Peranan pengajar di dalam Strategi Pengajaran Peta Konsep adalah sebagai fasilitator, yaitu memberi kesempatan kepada pebelajar untuk menyusun peta konsepnya dan meletakkan proposisi yang tepat untuk menyatakan hubungan antar konsep.

Unsur-Unsur dalam Strategi Pengajaran Peta Konsep Setiap strateegi pembelajaran mempunyai unsur-unsur tertentu yang menjadi ciri khas dari strategi yang bersangkutan. Berikut ini adalah unsur-unsur penting yang terdapat dalam Strategi Pengajaran Peta Konsep: a) b) c) d) wacana dari buku teks yang akan dipelajari; konsep-konsep dari wacana yang akan dikembangkan jadi peta konsep; proposisi yaitu kata sifat atau kata kerja yang menunjukkan hubungan antar konsep; jenjang pada konsep-konsep;

e) contoh spesifik. Apabila peta konsep bentukan pebelajar akan dipakai oleh pengajar sebagai instrumen asesmen, maka rambu-rambu untuk menilai peta konsep adalah sebagai berikut: a) Banyaknya konsep yang relevan yang dikembangkan pebelajar. Pengajar hanya memberi konsep topik atau beberapa konsep awal. b) Banyaknya proposisi yang benar. Parameter ini penting bila peta konsep hendak dipakai sebagai alat asessmen. Pengajar harus meneliti setiap proposisi maka harus dicermati apakah kesalahan ini menunjukkan suatu miskonsepsi atau kesalahan biasa. c) Banyaknya cabang. Parameter ini menunjukkan pebelajar mengetahui diferensiasi konsepkonsep, artinya ia memahami jenjang dari konsep-konsep. d) Banyaknya hubungan silang antara konsep-konsep, misalnya antara konsep daur ulang dan kertas, atau antara sampah kebun dengan kompos, dan lain-lain. e) Banyaknya contoh konsep spesifik. Para siswa dapat menambahkan contoh-contoh konsep khusus untuk memfasilitasi mengendapnya konsep-konsep di dalam pemahaman konseptual mereka.

DAFTAR PUSTAKA Iskandar, S.M. 2011. Pendekatan Pembelajaran Sains Berbasis Konstruktivis. Malang: Bayumedia Publishing.

Вам также может понравиться