Вы находитесь на странице: 1из 21

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini bersifat studi korelasi yaitu penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala satu dengan variabel yang lain (Notoadmodjo, 2010). Desain Penelitian pada penelitian ini yakni hubungan Manajemen Kelas Dengan Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Patologi Di Akademi Kebidanan Sumatera Utara Tahun 2013.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.8.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus D-III Kebidanan Sumatera Utara. Adapun alasan penulis mengambil lokasi penelitian ini dengan pertimbangan bahwa sampel mencukupi, lokasi mudah dijangkau, menghemat waktu dan terdapat adanya masalaha.

3.8.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Juli 2013. Adapun skema pelaksanaan yakni sebelum melakukan penelitian di Kampus D-III Kebidanan Sumatera Utara,

peneliti terlebih dahulu menyebarkan angket di Kampus D-III Kebidanan Helvetia untuk menilai apakah angket yang akan digunakan sebagai media dalam melakukan penelitian ini valid dan reliabel. Karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka waktu yang diperlukan satu minggu untuk menguji validitas dan reliabilitas di Akademi Kebidanan Helvetia dan 1 minggu digunakan untuk menyebarkan angket serta pengurusan administrasi di Akademi Kebidanan Sumatera Utara.

3.3. Populasi dan Sampel 3.8.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian (Riduan, 2010). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat III di Akademi Kebidanan Sumatera Utara Tahun 2013 yang terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas A = 40 mahasiswi, kelas B = 39 mahasiswa. Maka, jumlah keseluruhan populasi berjumlah 79 mahasiswi.

3.8.2. Sampel

Penentuan sampel pada dasarnya tidak ada yang mutlak untuk menentukan berapa persen sampel dari populasi yang akan diambil. Penentuan besar kecilnya sampel didasarkan dari besarnya populasi. Apabila populasi kurang dari 100, sebaiknya diambil 50% dari populasi. Tetapi, apabila populasinya besar hingga ratusan, dapat diambil 25 % sampai 30% dari populasi, tergantung dari segi

tenaga dan waktu yang digunakan dalam penelitian (Saryono, 2011). Jadi, karena jumlah populasi kurang dari 100, maka peneliti mengambil 50% dari jumlah populasi yakni 79 x 50% = 39,5 yang dibulatkan menjadi 40 mahasiswi. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan simpel random sampling (secara acak sederhana), yaitu: setiap anggota atau unit populasi berpeluang untuk diambil sebagai sampel (Saryono, 2011). Perhitungan distribusi sampel secara acak sederhana pada kelas A = 40 mahasiswi x 50% = 20 mahasiswi, kelas B = 39 mahasiswi x 50% = 19,5/20 mahasiswi. Jadi total sampelnya adalah sebanyak 40 mahasisiwi.

3.4. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian tentang Hubungan Manajemen Kelas Dengan Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Patologi Di Akademi Kebidanan Sumatera Utara Tahun 2013 dapat dilihat pada bagan dibawah ini.

Variabel independent (X) Manajemen kelas

Variabel Dependent (Y) Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Patologi Hasil belajar asuhan kebidanan patologi

a. Kondisi fisik b. Kondisi emosional c. Kondisi organisasional

Gambar 3.1: kerangka konsep

3.5. Defenisi Operasional

Untuk menghindari tanggapan yang berbeda-beda tentang istilah ataupun konsep yang terdapat dalam judul penelitian ini, maka peneliti memberikan batasan operasional sebagai berikut: Tabel 3.1 Defenisi Operasional dan Aspek Pengukuran N o 0 1 Defenisi operasional Manajemen kelas adalah kegiatan pengelolaan perilaku peserta didik, sehingga peserta didik dapat belajar. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar pengukuran cara Alat Dengan cara Angket menyebarka n angket tentang manajemen kelas Hasil ukur skala ordinal Baik :77-100 Cukup:51-76 Kurang:25-50

variabel Manajeme n kelas

0 2

Hasil belajar

Diambil dari hasil belajar mahasiswi

Hasil belajar asuhan kebidana n patologi

interval

Gagal (50) Kurang (5059) Cukup (60-69) Baik (70-79) Sangat baik (80-90)

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Angket yang digunakan adalah angket tertutup yang sudah dilengkapi dengan jawaban pilihan, dimana setiap item terdiri dari empat alternatife jawaban. Ditujukan kepada Mahasiswi D-III Kebidanan Tingkat III Akademi Kebidanan Sumatera Utara Tahun 2013. Jumlah Pernyataan angket sebanyak 25 pertanyaan. Variabel manajemen kelas dalam penelitian ini diukur dengan metode scoring terhadap angket yang terdiri dari 25 pernyataan. Penskoran menggunakan Skala likert dengan pernyataan positif dengan skor :
a. Pernyataan yang menyatakan sangat setuju b. Pernyataan yang menyatakan setuju c. Pernyataan yang menyatakan tidak setuju d. Pernyataan yang menyatakan sangat tidak setuju

: skor 4 : skor 3 : skor 2 : skor 1

Dokumentasi Hasil belajar mahasiswi untuk mata kuliah asuhan kebidanan patologi diperoleh dari bagian evaluasi pendidikan Akademi Kebidanan Sumatera Utara untuk mahasiswi tingkat III dengan rentang nilai yaitu 100), B (70-79), C (60-69), D (50-59), E( 50) . A (80-

3.7. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), data yang terkumpul diolah dengan cara manual dengan langkah langkah sebagai berikut :
1. Proses Editing

Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan data memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti.

2. Proses Coding

Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada variabelvariabel yang diteliti, yaitu nama responden dirubah menjadi nomor 1,2,3,dst. Dan nomor angket dirubah menjadi nomor A1, A2, A3, dst.
3. Proses Processing

Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang masih dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan de dalam program komputer yang digunakan untuk entry data. Peneliti

menggunakan program MS Office Excel 2010 dan SPSS-17 for Windows.


4. Proses Cleaning

Memeriksa semua data dari setiap sumber data atau responden yang telah selesai dimasukkan (input) untuk melihat kemungkinan adanya kesalahankesalahan kode, ketidaklengkapan, dan selanjutnya dilakukan pembetulan atau koreksi.

3.8. Instrument Validitas Dan Reliabilitas

Alat ukur atau instrument penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data.
3.8.1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah angket yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item angket dengan skor total angket tersebut. Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna (construct validiti), berarti semua item pertanyaan yang ada dalam kuisioner itu mengukur konsep yang kita ukur (Muhammad, 2011). Disini peneliti menguji validitas tiap-tiap angket dengan menggunakan rumus Pearson r Correlation. Yang diolah menggunakan program SPSS-17 for Windows. Interprestasi angka korelasi menurut Sugiyono (2007) 0 0,20 0,40 0,60 0,80 0,199 : Sangat lemah 0,399 : Lemah 0,599 : Sedang 0,799 : Kuat 1,0 : Sangat kuat

Perolehan p hitung = 0.000 < 0.05 yang menandakan bahwa hubungan yang terjadi adalah signifikan.

3.8.2. Uji Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas pada angket yang telah di uji validitasnya, peneliti menguji reliabilitas angket tersebut menggunakan program SPSS-17 for Windows.

3.9. Teknik Analisa Data

Mengingat dan menimbang bahwa penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yaitu mencari apakah ada hubungan antara antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek, yakni hubungan Manajemen Kelas Dengan Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Patologi di Akademi Kebidanan Sumatera Utara Tahun 2013. Adapun teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yaitu mengumpulkan, merangkum serta menginterprestasikan data-data yang diperoleh yang selanjutnya diolah kembali sehingga diharapkan dapat menghasilkan gambaran yang jelas, terarah, dan menyeluruh dari masalah yang sedang dibahas. Ada banyak teknik atau rumus yang dapat digunakan untuk pengolahan data. Pada penelitian ini, untuk analisa data peneliti mempergunakan rumus korelasi product moment. Untuk menentukan nilai korelasi product moment (r) sama halnya seperti menentukan valididtas data pada angket. Disini, data yang diperoleh dapat

digunakan rumus r Pearson diambil dari buku Sugiono (2008: 257) sebagai berikut:
rxy =

{n X

n XY ( X )( Y )
2

( X )

}{n Y

(Y )

Keterangan: rxy = Koefisien korelasi X = Kecerdasan Emosional Siswa Y = Prestasi Belajar siswa N = Banyaknya sampel
Selanjutnya untuk dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya atau rendahnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman menurut Sugiono (2008: 257) seperti yang tertera pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,000 Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

3.10. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji signifikasi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 79 orang maka perlu diuji signifikannya. Untuk menguji signifikasi tersebut, maka digunakan

rumus uji signifikasi korelasi product moment yaitu: diambil dari buku Sugiono (2008: 257) yaitu: t= r n2 1 r2

Keterangan: t r n = Hipotesa = Nilai dari hasil Product Moment = Jumlah Responden

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 95% uji dua pihak dan dk = n 2. Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Program studi D-III Akademi Kebidanan STIKes SU terletak di Jalan Jamin Ginting Kelurahan laucih Kecamatan Medan Tuntungan. Program Studi D-III

Akademi Kebidanan STIKes SU menerima semua lulusan SMA/sederajat untuk dididik menjadi calon bidan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 29 juli 2013 dengan jumlah sampel 40 mahasiswi dari populasi yang berjumlah 79 orang pada mahasiswi semester V Untuk memudahkan pemahaman terhadap hasil penelitian, maka data dideskripsikan berdasarkan urutan variabel. Deskripsi hasil penelitian dimulai dari variabel audio visual (X), dan variabel peningkatan belajar (Y), kemudian dilihat tingkat hubungan dari variabel penelitian

4.2. Hasil Penelitian

Data yang diuraikan pada sub bahasan ini adalah hasil jawaban dari 40 respondent atau mahasiswi dalam 25 item angket manajemen kelas dan nilai hasil belajar Asuhan Kebidanan Patologi. Sebelum peneliti menyebarkan angket kepada responden, peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas pada angket tersebut. Untuk mengetahui apakah angket tersebut validitas dan reliabilitas maka peneliti terlebih dahulu

menyebarkan angket sebanyak 30 angket kepada responden uji coba yaitu mahasiswi D-III kebidanan Helvetia. Hasil yang di peroleh pada tahap uji validitas dan reliabilitas ini, dari 30 item angket yang disebarkan, peneliti menemukan ada 2 item angket yang tidak valid yaitu nomor 4 dan 6. Dapat dilihat di lampiran 1 dan lampiran 2. Dan untuk uji reliabilitasnya dapat dilihat di lampiran 3. Karena angket yang diperlukan hanya 25 item pernyataan, maka peneliti hanya menggunakan 25 item pernyataan saja.
4.2.1. Nilai Skala Manajemen Kelas

Perolehan hasil skala Nilai angket manajemen kelas yang terdiri dari 25 item angket dapat dilihat pada Lampiran 4. Berdasarkan tabel data pada lampiran xx mengenai manajemen kelas pada mahasiswi D-III Kebidanan Sumatera Utara. sebanyak 40 mahasiswi dengan 25 item angket diberoleh : Tabel 4.1. Perolehan Nilai Variabel X (manajemen kelas) No 1 2 3 Kriteria Baik Sedang Kurang Nilai 3.08 2.54 2.04

4.2.2. Skala Nilai Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Patologi

Perolehan hasil skala Nilai Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Patologi dapat dilihat pada Lampiran 5.

Berdasarkan tabel data pada lampiran 5 mengenai Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Patologi pada mahasiswi D-III Kebidanan Sumatera Utara. sebanyak 40 mahasiswi dapat dilihat bahwa: Tabel 4.2. Perolehan Nilai Variabel Y (Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Patologi) No 1 2 3 Kriteria Baik Sedang Kurang Manajemen Kelas Nilai 4.00 2.89 2.17 Dengan Hasil Belajar Asuhan

4.2.3. Hubungan

Kebidanan Patologi di Akademi Kebidanan Sumatera Utara Tahun 2013 Setelah diketahui skor dari masing-masing variabel, maka selanjutnya mencari apakah ada hubungan antara variabel X terhadap variabel Y. Untuk mempermudah dalam mencari hubungan dari variabel X terhadap variabel Y, diperlukan tabel kerja Product Moment seperti yang tertera pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Tabel Kerja Product Moment Antara Varial X dan Variabel Y Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X 2.44 2.52 2.88 2.76 2.76 2.28 2.40 2.24 2.24 2.20 Y 2.76 3.20 4.00 4.00 4.00 2.76 2.58 2.76 2.76 2.58 X2 5.95 6.35 8.29 7.62 7.62 5.20 5.76 5.02 5.02 4.84 Y2 7.62 10.24 16.00 16.00 16.00 7.62 6.66 7.62 7.62 6.66 XY 6.73 8.06 11.52 11.04 11.04 6.29 6.19 6.18 6.18 5.68

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Total ()

2.56 2.84 2.52 2.48 2.64 2.60 2.04 2.52 2.28 3.04 3.00 2.48 2.40 2.48 2.64 2.64 2.08 2.32 2.64 2.12 2.36 2.32 3.08 2.64 2.24 2.96 2.76 2.36 3.04 2.64 101.44

2.76 3.42 2.58 2.17 2.33 2.17 2.17 2.24 2.33 3.51 3.75 2.49 3.16 3.00 3.99 2.88 2.17 2.17 2.17 2.17 3.67 2.75 3.42 3.16 2.17 3.42 3.67 3.00 2.58 2.88 115.75

6.55 8.07 6.35 6.15 6.97 6.76 4.16 6.35 5.20 9.24 9.00 6.15 5.76 6.15 6.97 6.97 4.33 5.38 6.97 4.49 5.57 5.38 9.49 6.97 5.02 8.76 7.62 5.57 9.24 6.97 260.23

7.62 11.70 6.66 4.71 5.43 4.71 4.71 5.02 5.43 12.32 14.06 6.20 9.99 9.00 15.92 8.29 4.71 4.71 4.71 4.71 13.47 7.56 11.70 9.99 4.71 11.70 13.47 9.00 6.66 8.29 349.15

7.07 9.71 6.50 5.38 6.15 5.64 4.43 5.64 5.31 10.67 11.25 6.18 7.58 7.44 10.53 7.60 4.51 5.03 5.73 4.60 8.66 6.38 10.53 8.34 4.86 10.12 10.13 7.08 7.84 7.60 297.45

Berdasarkan table kerja product moment di atas diporoleh hasil perhitungan sebagai berikut: X Y X2 Y2 = 101.44 = 115.75 = 260.23 = 349.15

XY

= 297.45

Untuk memudahkan peneliti dalam memahami cara mencari hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka peneliti mencari dengan cara manual (tidak menggunakan program SPSS for Windows) yaitu dengan cara menghitung nilai yang telah diperoleh pada variabel X dan variabel Y, data tersebut dihitung menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

rxy =

{n X

n XY ( X )( Y )
2

( X )

}{n Y
2

(Y )

}
2

{40 260.23 (101.44) }{40 349.15 (115.75) }


{10409.09 10290.07}{13966.10 13398.06} {119.01}{ 568.04}
156.45 67604.64 156.45 260.01 156.45 11898.13 11741.68

40 297.45 (101.44)(115.75)

= 0.602 Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0,602 antara variabel X yaitu manajemen kelas dengan variabel Y yaitu hasil belajar asuhan kebidanan patologi di akademi kebidanan sumatera utara tahun 2013. untuk dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya

hubungan tersebut, maka dapat digunakan pedoman seperti yang ada pada table di bawah ini: Table 4.4. Tabel Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,000 Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

Berdasarkan tabel di atas, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,602 dan termasuk pada kategori Kuat. Jadi disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang Kuat antara manajemen kelas dengan hasil belajar asuhan kebidanan patologi di akademi kebidanan sumatera utara tahun 2013. Harga r hitung tersebut di atas selanjutnya dibandingkan dengan harga t

tabel. Untuk taraf signifikan 5% dan n = 40, maka r hitung = 0,602 dan r tabel = 0,312 (dilihat dari tabel distribusi product moment Lampiran 6 ). Hal ini dapat disimpulkan bahwa r hitung > r tabel (0,602 > 0,312) berarti ada hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y.

4.3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 79 responden/

mahasiswi, maka selanjutnya hasil dari r hitung diuji menggunakan rumus (uji-T) sebagai berikut: r n2 t = 1 r2 0.602 40 2 = 1 0.602 2 0.602 38 = = = 1 0.362 0.602 6.16 0.638 3.708 0.799

= 4.641 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh harga t-hitung = 4,641 dengan taraf signifikan nyata = 0,05 dan dk = n 2 , 40 2 = 38. Selanjutnya Ha diterima jika t-hitung > t-tabel. Berdasarkan daftar t-tabel = 1.684 dapat dilihat bahwa t-hitung > t-tabel yaitu 4,641 > 1,684 (dilihat dari tabel Uji-T
Lampiran 7). Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Yaitu

adanya Hubungan Manajemen Kelas Dengan Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Patologi di Akademi Kebidanan Sumatera Utara Tahun 2013.

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Manajemen kelas pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun kegiatan pengelolaan fisik dan pengelolaan sosio-emosional merupakan bagian dalam

pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, manajemen kelas juga berpengaruh pada hasil belajar yang sedang atau telah dipelajari di kelas. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa dari 40 responden atau mahasiswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini pada umumnya berpendapat bahwa manajemen kelas sangat mempengaruhi hasil belajar. Dari hasil pembahasan pada sub bahasan di atas dapat kita lihat pada hasil perhitungan product moment dimana di peroleh nilai : r hitung > r tabel
(0,602>0,312) begitu pula pada hasil perhitungan hipotesis yang menggunakan

rumus Uji-T dengan hasil t-hitung > t-tabel yaitu 4,641 > 1,684. Disini peneliti dapat menyimpulkan bahwa adanya Hubungan Manajemen Kelas Dengan Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Patologi di Akademi Kebidanan Sumatera Utara Tahun 2013. Ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh A.C. Wragg yang menyatakan bahwa: Ketercapaian tujuan pengelolaan kelas seperti dikemukakan oleh dapat dideteksi atau dilihat dari:
1. Anak- anak memberikan respon yang setimpal terhadap perlakuan

yang span dan penuh perhatian dari orang dewasa. Artinya bahwa perilaku yang diperlihatkan peserta didik seberapa tinggi, seberapa baik dan seberapa besar terhadap pola prilaku yang diperlihatkan pendidik kepadanya di dalam kelas.
2. Mereka akan bekerja dengan rajin dan penuh konsentrasi dalam

melakukan tugas- tugas yang sesuai dengan kemampuannya. Prilaku yang diperlihatkan pendidik berupa kinerja dan pola prilaku orang

dewasa dalam nilai dan norma balikannya akan berupa peniruan dan pencotohan oleh peserta didik baik atau buruknya amat bergantung kepada bagaimana perilaku itu diperankan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti mengenai Hubungan Manajemen Kelas Dengan Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Patologi di Akademi Kebidanan Sumatera Utara Tahun 2013, maka penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Setelah memberi penilaian terhadap angket yang di sebarkan kepada

40 responden atau mahasiswi D-III Akademi Kebidanan Sumatera Utara Tahun 2013, peneliti menyimpulkan bahwa 63.4 % mahasiswi mendukung dan merespon positif terhadap penerapan manajemen kelas dalam proses belajar mengajar.
2. Hasil belajar Asuhan Kebidanan Patologi di Akademi Kebidanan

Sumatera Utara Tahun 2013 dapat disimpulkan bahwa dari 40 mahasiswi rata-rata nilai yang diperoleh sebesar 72,34 % dan memiliki nilai yang cukup baik dari skala nilai 4.
3. Terdapat hubungan yang kuat antara Hubungan Manajemen Kelas

Dengan Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Patologi di Akademi Kebidanan Sumatera Utara Tahun 2013, ini dilihat dari hasil pengujian menggunakan rumus product moment diperoleh bahwa r-hitung = 0,602 > r-tabel 0,312. Begitu pula halnya dengan pengujian hipotesis

menggunakan rumus Uji-T diperoleh nilai t-hitung =4,641 > t-tabel 1,684. Ini mengartikan bahwa hipotesa dalam penelitian ini diterima yakni ada hubungan yang kuat antara Manajemen Kelas Dengan Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Patologi di Akademi Kebidanan Sumatera Utara Tahun 2013.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi para pendidik khususnya para dosen agar memperhatikan teknik-

teknik dalam mengajar terutama dalam memanajerial kelas, karena manajemen kelas sangat berpengaruh pada hasil belajar mahasiswi.
2. Untuk mahasiswi diharapkan agar dapat menjadi pedoman dan tolak ukur

serta panduan yang baik dan bermanfaat baik dari segi materi maupun praktek nantinya di lapangan. Dengan demikian diharapkan dapat membantu mahasiswi D-IV kebidanan Helvetia Medan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan manajemen kelas yang berperan dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa nantinya.

Вам также может понравиться