Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. MOTOR BAKAR 1.1 Defenisi motor bakar Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik. Energi termal diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada masin itu sendiri. Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin yang mengubah energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanis. Energi diperoleh dari proses pembakaran, proses pembakaran juga pengubahan enegi tersebut dilaksanakan di dalam mesin dan ada yang dilakukan di luar mesin kalor (Kiyaku dan Murdhana, 1998). Ada dua jenis mesin kalor dilihat dari cara kerjanya yaitu : 1. Mesin pembakaran dalam atau sering disebut juga sebagai internal combustion engine (ICE), yaitu dimana proses pembakarannya berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran dalam yaitu : a. pemakaian bahan bakar irit . b. berat tiap satuan tenaga mekanis lebih kecil. c. konstruksi lebih sederhana, karena tidak memerlukan ketel uap, condenser dan sebagainya.
Gambar 1. internal combustion engine (ICE) 2. Mesin pembakaran luar atau sering disebut juga sebagai eksternal combustion engine (ECE), yaitu dimana proses pembakarannya terjadi di luar mesin Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran luar yaitu : a. dapat memakai semua bentuk bahan bakar. b. dapat memakai bahan bakar yang bermutu rendah. c. cocok untuk melayani beban-beban besar dalam satu poros. d. lebih cocok dipakai untuk daya tinggi Pada motor bakar torak tidak terdapat proses pemindahan kalor gas pembakaran ke fluida kerja, karena itu jumlah komponen motor bakar sedikit, cukup sederhana, lebih kompak, dan lebih ringan dibandingkan dengan mesin pembakaran luar (mesin uap). Karena itu pula penggunaan motor bakar sangat banyak dan menguntungkan. Penggunaan motor bakar dalam masyrakat antara lain adalah dalam bidang transportasi, penerangan, dan sebagainya.
Gambar 2. External combustion engine (ECE), 1.2 Prinsip kerja motor bakar Motor Bensin 4 Langkah Motor 4 langkah adalah motor yang setiap satu kali pembakaran bahan bakar memerlukan empat langkah dan dua kali putaran poros engkol. Prinsip kerja motor 4 langkah dapat dijelaskan sebagai berikut : Langkah Isap : 1. Torak bergerak dari TMA ke TMB. 2. Katup masuk terbuka, katup buang terbuka. 3. Campuran bahan bakar dengan udara yang telah tercampur di dalam karburator masuk ke dalam silinder melalui katup masuk. 4. Saat torak berada di TMB katup masuk akan tertutup. Langkah Kompresi : 1. Torak bergerak dari TMB ke TMA. 2. Katup masuk dan katup buang kedua-duanya tertutup sehingga gas yang telah dihisap tidak keluar pada waktu ditekan oleh torakyang mengakibatkan tekanan gas akan naik. 3. Beberapa saat sebelum torak mencapai TMA busi mengeluarkan bunga api listrik. 4. Gas bahan bakar yang telah mencapai tekanan tinggi terbakar. 5. Akibat pembakaran bahan bakar, tekanan akan naik menjadi kira-kira tiga kali lipat.
Langkah Kerja/ ekspansi : 1. Saat ini kedua katup masih dalam keadaan tertutup. 2. Gas terbakar dengan tekanan yang tinggi akan mengembang kemudian menekan torak turun ke bawah dari TMA ke TMB. 3. Tenaga ini disalurkan melalui batang penggerak, selanjutnya oleh poros engkol diubah menjadi gerak berputar. Langkah Pembuangan : 1. Katup buang terbuka, katup masuk tertutup. 2. Torak bergerak dari TMB ke TMA. 3. Gas sisa pembakaran terdorong oleh torak keluar melalui katup buang. Motor Bensin 2 Langkah Motor bensin 2 langkah adalah mesin yang proses pembakarannya lebih sederhana dari motor 4 langkah yaitu dilakukan pada satu kali putaran poros engkol yang berakibat dua kali langkah piston. Piston akan bergerak naik dari TMB ke TMB maka saluran bilas dan saluran buang akan tertutup. Dalam hal ini gas dalam ruang bakar dikompresikan. Sementara itu gas baru masuk ke ruang engkol, beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA, busi akan meloncatkan api sehingga terjadi pembakaran bahan bakar. Prinsip kerja dari motor 2 langkah adalah sebagai berikut :
Langkah Pengisapan: 1. Torak bergerak dari TMA ke TMB. 2. Pada saat saluran bilas masih tertutup oleh torak, di dalam bak mesin terjadi kompresi terhadap campuran bensin dengan udara. 3. Di atas torak, gas sisa pembakaran dari hasil pembakaran sebelumnya sudah mulai terbuang keluar saluran buang.
Langkah Kompresi : 1. Torak bergerak dari TMA ke TMB. 2. Rongga bilas dan rongga buang tertutup, terjadi langkah kompresi dan setelah mencapai tekanan tinggi busi memercikkan bunga api listrik untuk membakar campuran bensin dengan udara tadi. 3. Pada saat yang bersamaan, di bawah (di dalam bak mesin) bahan bakar yang baru masuk kedalam bak mesin melalui saluran masuk. Langkah Kerja/ekspansi : 1. Torak kembali dari TMA ke TMB akibat tekanan besar yang terjadi pada waktu pembakaran bahan bakar. 2. Saat itu torak turun sambil mengkompresi bahan bakar baru didalam bak mesin. Langkah Buang : 1. Menjelang torak mencapai TMB, saluran buang terbuka dan gas sisa pembakaran mengalir terbuang keluar. 2. Pada saat yang sama bahan bakar baru masuk ke dalam ruang bahan bakar melalui rongga bilas. 3. Setelah mencapai TMB kembali, torak mencapai TMB untuk mengadakan langkah sebagai pengulangan dari yang dijelaskan diatas. 1.3 Komponen Motor Bakar Secara garis besar untuk motor pembakaran dalam memiliki beberapa komponen penting, khususnya adalah pada konstruksi mesin mobil atau sepeda motor tersebut ada tiga bagian utama, yaitu: 1) Bagian kepala silinder (cylinder kead) yang dilengkapi dengan tutup kepala silinder.
Gambar 3. Kepala silinder 4 Tak 2. Bagian Blok Silinder (Cylinder Block) Blok silinder (cylinder block) juga terbuat dari besi tuang atau almunium paduan, maksudnya untuk mengurangi berat dan menambah panas radiasi. Disini terdapat lubang silinder yang diberi lapisan khusus (cylinder liner) untuk mengurangi keausan silinder, karena gesekan naik turunnya torak atau piston.
Gambar 4. Blok Silinder 3. Bagian engkol ( crank case) Biasanya terbuat dari aluminium die casting dengan sedikit campuran logam. terletak di bawah blok silinder dan Bak engkol fungsinya sebagai rumah dari komponen yang ada di bagian dalamnya, yaitu komponen Generator atau alternator untuk pembangkit daya tenaga listriknya sepeda motor, Pompa oli, Gigi persneling atau gigi transmisi (pada sepeda motor) dan Poros engkol yang berfungsi mengubah gerakan piston menjadi gerakan putar (mesin) dan meneruskan gaya kopel (momen gaya) yang dihasilkan motor ke alat pemindah tenaga sampai ke roda.
2.3 Prinsip Kerja Motor AC a. Motor Sinkron Pada saat kutub utara stator Us dan kutub selatan stator Ss berada pada titik A dan B, kutub-kutub Us dan Ur, Ss dan Sr akan saling tolak menolak. satu dengan yang lain, akibatnya rotor akan bergerak berlawanan kearah putaran stator . Gaya tarik antara kutub rotor dengan kutub stator berputar silih berganti dengan cepat sekali dan arena kenyataannya rotor itu berat akibatnya rotor itu berat akibatnya rotor itu hanya bergetar saja (tidak berputar). Supaya rotor itu dapat berputar maka rotor tersebut diputar dahulu mendekati putaran sinkronnya, kemudian baru statornya dihubungkan dengan jala-jala. Jadi motor sinkron tidak dapat berputar dengan sendirinya. Rotor berputar terlebih dahulu mendekati putaran sinkron, selanjutnya arus searah DC (arus medan) dialirkan ke rotor melalui cincin sehingga menghasilkan medan magnit Br yang konstan. Satu set tegangan 3 phase dipasangkan pada stator sehingga dihasilkan arus 3 phase dipasangkan pada stator sehingga dihasilkan arus 3 phase yang mengalir dalam kumparan-kumparan jangkar. Prinsip dasar dari kerja motor sinkron adalah bahwa ratar mengejar medan magnet putar stator mengelilingi satu lingkaran, dan tidak pernah berhenti mengejarnya. b. Motor Induksi Motor induksi banyak digunakan oleh dunia industri karena memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan yang dapat diperoleh dalam pengendalian motormotor induksi yaitu, struktur motor
Gambar 6. Salah satu contoh aplikasi udara tekan Sebagai salah satu cara mengkonversi energi, aplikasi udara tekan ini banyak digunakan di industri. Berdasar pengalaman pribadi saya, 90% industri menggunakan udara tekan untuk berbagai keperluan. Mulai dari udara proses, misalkan pada industri pemisahan gas (separation gases) serta industri fermentasi sebagaimana pada industri MSG. Udara tekan sebagian besar juga digunakan untuk udara instrumentasi yaitu pada industri yang sudah menerapkan otomatisasi dengan menggunakan peralatan pneumatik. Pada industri rokok misalnya,