Вы находитесь на странице: 1из 27

Benang sari ( stamen) Benang sari bagi tumbuhan merupaka kelamin jantan.

Benang sari merupakan metamorphosis daun, yang bentuk dan fungsinya disesuaikan dengan alat kelamin jantan. Pada benang sari dibedakan 3 bagian berikut : Tangkai sari (filamentum), bagian yang berbentuk benang dengan penampang melintang yang umunya bulat. Kepala sari (anthera), benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari. Biasanya mempunyai 2 ruang sari (theca), terdiri atas dua ruangan kecil (loculus atau loculumentum). Dalam ruang sari terdapa serbuk sari atau tepung sari (pollen), yaitu sel-sel jantan yang berguna untuk penyerbukan. Penghubung ruang sari ( connectivum), merupkan lanjutan dari tangkai sari menjadi penghubung kedua bagian kepala sari yang terdapat di kanan kiri penghubung ini. Kedudukan benang sari dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : Benang sari jelas duduk pada dasar bunga Benang sari tampak seperti duduk diatas kelopak Benang sari tampak duduk diatas tajuk bunga Menangi jumlah benang sari pada bunga umumnya dibedakan 3 golongan: Benang sari banyak, jika dalam satu bunga terdapat lebih dari 20 benang sari Jumlah benang sari 2x lipat jumlah tajukna, benang sari biasanya tersusun dalam dua lingkaran. Jadi ada lingkaran luar dan lingkaran dalam. Mengenai kedudukannya benang sari terhadap daun-daun tajuk ada dua

kemungkinan: Diplostemon(diplostemonus), benag-benang sari dalam lingkaran luar duduk berseling dengan daun-daun tajuk Obdiplostemon (obdiplostemonus), keadaaan sebaliknya , ayitu benangbenang sari pada lingkaran dalam yang duduknya berseling dengan daun-daun tajuknya Benang sari sama banyak dengan daun tajuk atau kurang, duduknya benang sari dapat dibedakan lagi, yaitu: Apisepal (episepalus), berhadapan dengan daun-daun kelopak, berarti pula berseling dengan daun-daun tajuk. Epipepal (epipetalus), berhadap dengan daun-daun tajuk, jadi berseling dengan daun-daun kelopak. Selanjutnya perlu dicatat pula, benang sari yang satu tidak sama panjang dengan benang sari yang lainnya, maka dibedakan, yaitu : Benang sari panjang dua (didynamus), jika dalam satu bunga terdapat misalnya 4 benang sari dan 4 dari benang sari itu, yang 2 panjang sedangkan yang 2 lainnya pendek Benag sari panjamg empat (tetradynamus), jika dalam satu bunga terdapat 6 benag sari dan 6 benang sari itu ada yang 4 panjang ada yang 2 pendek Kepal sari (anthera) Kepala sari (anthera) adalah bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari, merupakan suatu badan yang berbentuk bermacam-macam. Bulat, jorong, bulat telur, bangun kerinjal, dll. Di dalamnya terdapat 2 ruang sari (theca), tetapi dapat pula hanya satu atau lebih dari 2 ruang. Satu ruang sari biasanya terdiri atas dua kantong sari ( loculumentum), tetapi sekat yang memisahkan kedua kantong sari itu dapat hilang sehingga kedua kantong sari itu akhirnya menjadi satu ruang saja. Ruang sari merupakan tempat terbentuknya serbuk sari atau tepung sari (pollen). Setelah terjadinya persarian (serbuk sari jatuh pada kepala putik), maka serbuk sari itu akan tumbuh merupakan suatu buluh menuju ke bakal biji, hingga inti sperma yang terdapat di dalam serbuk sari akhirnya dapat melebur dengan sel telur yang terdapat di dalam lembaga. Peleburan inti sperma dengan sel telur itulah yang dianamakan pembuahan. Seruk sari merupakan badan yang amat lembut, jika terpisah-pisah mudah sekali berterbangan karena tiupan angin, ada pula yang bergumpalgumpal terdiri atas 4 serbuk lazimnya dunamakan: pollen tetrad, tetapi ada pula yang tiap gumpalan itu terdiri atas sejumlah besar erbuk sari, yang disebut : pollinium, seperti terdapat pada bunga anggrek. Butir-butiran serbuk sari seringkali juga berperekat, sehingga mudah melekat pada tubuh hewan. Duduknya kepala sari pada tangkai sari dapat bermacam-macam: Tegak ( innatus atau basifixus), jiak kepala sari dengan tangkainya memperlihatkan batas yang jelas, dan kepala sari bersambungan pada pangkalnya dengan tangkai sari dan sambungan ini tidak memberikan kemungkinan gerak bagi kepala sarinya. Menempel (adnatus), jika tangkai sari pada ujungnya beralih menjadi penghubung ruang sari atau kepala sari sepanjang penghubung ruang sarinya menempel pada ujung tangkainya. Bergoyang (versatilis), jika kepala sari melekat pada suatu titik pada ujung tangkai sari, sehingga kepla sari dapat bergerak-gerakan atau bergoyang Jika serbuk sari sudah masak, maka kepla sari lalu pecah untuk

memungkinkan keluarnya butir-butir serbuk sari tadi. Agar serbuk sari keluar dari ruang sari, kepala sari dapat membuka dengan jalan yang berbeda-beda, misalnya: Dengan celah membujur (longitudinaliter dehiscens), yang menjadi jalan keluarnya serbuk sari dapat : Menghadap ke dalam (introrsum), seperti terdapat pada tumbuhan yang tergolong dalam suku Compositae Menhadap ke samping (lateraliter) Menghadap keluar (extrorsum) Dengan celah yang melintang (transversaliter dehiscens), yang tidak banyak terdapat Dengan sebuah liang pada ujug atau pangkal kepala sari (poris dehiscens) Dengan kelep atau katup-katup (valvis dehiscens) Penghubung ruang sari (connectivum) biasanya kecil saja, hingga sering kali tidak begitu terang. Dalam hal yang demikian, bagian ruang sari yang berlekatan satu sama lain hanya sempit sekali, dan kepal a sarinya seperti berbentik silang. Ada pula kalanya penghung ruang sari itu kelihatan jelas, lebar, hingga kedua ruang sarinya agak berjauhan satu sama lain. Penghubung ruang sari dapat tidak sama lebar pada seluruh panjangnya, hingga dari uar Nampak seperti bangun segi tiga sama kaki. Benang sari yang tidak sempurna perkembangannya dinamakan staminodium, dan karena tidak menghas ; D ! "! a f R P e I m s b L P U d g g h E J F i B H h u J i r R w H U I c d y g M = D w -

y A P l z w z D W O Q u O k d j b I u o v o h I A E h o M k

f T w w F g s Q k

; J O "! Q C f C a z o 9 - L k g T M Q c c s Q u k e g p q M J b G m C = N i a N Y P l D Z l r M A p J Y h S x k U P A p

; S g Z Y u f K s x a X A c f E f j l I z u q C k D W V F P o F b "!

; U X v X o & A G

D f

= E E K p a G z d k Y c d q w

; N i p v C c R D m B V h g a W R q x A a e n A G p Z t n M G W ; H ` J x c Q n I l U ! L x c h x x ; p g k h Y r a J D G l A k u y S E o f m j

t Y t G g O c p N m n R E F e V O V Y c m X i = B M l h o T H A d Q - w u

j g Q D s I

; ; -

M C r A L N m p

; w

h b U K Z l C

M E c D Y f r i S G l k p p c Z P D z O

O -

ME4 UR |ME UA cEO UE; RP@E 'FEEEPj G l1A  3ZYYdh4A EK E F _^[] EUEU;Uu ;E s }

UE@-

EEEEEU;U

u ;E v ~

EEE

EEUYY] USVW3]]]]M3Uh7A d0d 8A u

xD    $5A 7A 5A 5A C6A 7A %7A 6A 7A 7A 5A %7A A 7A Z7A 7A 7A 7A h7A 7A F;F~#UFRPFRPY UF 3RPF3RPY  E!f= u UEM ` Ef u(ED} N * UFRPFRPY+ EfuE UE M E<$h UEML UEMD sMn eUv 6v

v[YRP/ FUEMJ ) @EEEPj G l1A 3ZYYdh7A E E _^[] Uj j j j SVW3Uh_8A d0d EPQL

Вам также может понравиться