Setyawati SK Pharmacology Department

Struktur Kuliah

Hormon & Kontrasepsi Hormonal

Obat obat pada Kehamilan

Obat obat yg Mempengaruhi Motilitas Uterus

ESTROGEN & PROGESTIN

ESTROGEN Sintesa ovarium, korteks adrenal, testis kead. khusus plasenta, Ca mamma precursor androstenedion sintesa & sekresi estrogen (& progestin) : - pada pre pubertas langsung oleh ovarium - pada masa reproduktif dikontrol oleh neuroendokrin melalui GnRH secara siklis

EFEK FARMAKOLOGI ESTROGEN

1. Efek pertumbuhan pra pubertas pubertas

sex primer : vagina, uterus, tuba falopii sex sekunder : mammae, bentuk tubuh, kulit, rambut, pigmentasi, tulang panjang 2. Kontrol neuroendokrin siklus menstruasi (lihat gambar)

REGULASI HORMONAL PADA SIKLUS MENSTRUASI

Sekresi estrogen secara siklis pd fase folikular dipengaruhi oleh FSH.

Sekresi progesteron scr siklis pd fase luteal dipengaruhi oleh LH

Efek estrogen selain pada siklus menstruasi

*proliferasi dan diferensiasi organ reproduktif

*kontraksi tuba *mukus cervix lebih encer shg memfasilitasi sperma penetrasi cervix *kontraksi ritmis pada myometrium

3. Efek metabolik Efek estrogen pada organ/ jaringan non reproduktif melalui reseptor estrogen di organ tsb. - Tulang : menghambat resorpsi tulang gadis pertumbuhan tulang, epifise menopause mempertahankan bone mass - Metab. mineral : Ca balance, retensi Na - Metab. lipid : lipoprotein total kolesterol , TG HDL , LDL - komposisi cairan empedu batu empedu - gula drh - serum protein protein binding - faktor koagulasi ?

MEKANISME KERJA

Estrogen hormon lipofilik menembus membran reseptor estrogen yang terletak di dalam sel. interaksi dg reseptor transkripsi gen meregulasi hormon.

FARMAKOKINETIK
Absorpsi : p.o, im, topikal, transdermal Metabolisme : hepar dg konyugasi resirkulasi enterohepatik Eksresi : ginjal

EFEK SAMPING
Kontrasepsi (lama) Ca, tromboemboli, hipertensi, perub. metab. lipid/ karbohidrat, batu empedu, nausea, migren dll. estrogen / progestin ?? terkait dg dosis

PENGGUNAAN KLINIK
* oral kontrasepsi * hormon replacement therapy (terapi sulih hormon) * atropik vaginitis

ANTI ESTROGEN
- TAMOXIFEN Tx. Ca mamma, - CLOMIPHENE Tx. infertility

MEKANISME KERJA
- kompetitif antagonis pada reseptor estrogen

aktivitas farmakologik dpt sebagai antagonis, agonis atau parsial agonis tgt pada sel-sel spesifik. - CLOMIPHENE antagonis reseptor estrogen menghambat feed back (-)estrogen LH, FSH ovulasi - TAMOXIFEN menghambat proliferasi sel mamma

PROGESTIN
Sintesa & sekresi ovarium (dipengh. LH) adrenal, testis, plasenta

EFEK FARMAKOLOGI PROGESTIN

1. Neuroendokrin diproduksi sesuai siklus pada fase luteal 2. Reproduktif - siklus haid pada fase luteal - sekresi kel.cervix > kental berfungsi sbg spermatisid - mempertahankan kehamilan - supresi menstruasi

3. Kelenjar mammae pada kehamilan proliferasi asini kel.mamma 4. Efek CNS - temperatur tubuh naik 10F - efek depresan/ hipnotik 5. Efek metabolik - level insulin basal ? - fat deposition 6. Efek androgenik FARMAKOKINETIK Absorpsi : oral, im (lar. minyak), implant Metab. : hepar, di plasma berikatan dg albumin & steroid binding globulin. Ekskresi : urin.

Nursing Implications

Estrogens and progestins

Monitor for therapeutic responses Monitor for adverse effects Take the smallest dose needed Give IM doses deep in large muscle

masses, and rotate sites Give oral doses with meals to reduce GI problems Teach patient about correct selfadministration and what to do if a dose is missed

Nursing Implications

Estrogens and progestins (cont'd)

Increased susceptibility to sunburn may

occuradvise patient to wear sunscreen or avoid sunlight Patients should report weight gain Annual follow-up exams should be completed, including PAP smear and breast exam

KONTRASEPSI HORMONAL
* Kontrasepsi oral kombinasi -monopahsic (estrogen-progesteron) -biphasic -triphasic

*Kontrasepsi sekuensial * Kontrasepsi progestin oral, implant, intramusk * Kontrasepsi postcoital

Implant

MEKANISME KERJA 1. Kontrasepsi oral kombinasi menghambat ovulasi mel. hambatan FSH, LH menstruasi +

Estr + Progst 21 hari

2. Kontrasepsi progestin *hambatan GnRH LH ovulasi (-) *sekret servix jd kental menstruasi ?

Efek Samping Kontrasepsi Hormonal

Terutama disebabkan komponen Estrogen :

Hipertensi
Thromboemboli Perubahan metabolisme lipid dan karbohidrat Peningkatan kadar hormon pada serum

Edema, dizziness, headache, depression, nausea,

vomiting, diarrhea, increased appetite, increased weight, breast changes, many others

Interaksi Kontrasepsi:

Obat-2 yg menurunkan efektivitas Kontrasepsi Oral

Antibiotik, barbiturat, isoniazid, rifampin, griseofulvin

Kontrasepsi oral menurunkan efektivitas obat2 berikut :

Antikonvulsan, beta-bloker, obat hypoglykemik, oral

antikoagulan, theophylline, vitamin, hypnotik

KEUNTUNGAN & KERUGIAN KONTRASEPSI ORAL

KEUNTUNGAN : * Siklus menstruasi teratur, premenstrual tension, dysmenorrhoe * Perbaikan endometriosis * Insidens Ca ovarium & endometrium * Lemak darah LDL , HDL kontroversi* * Masa tulang

KERUGIAN : * Resiko Ca mamma * Efek metab. glukosa * Efek androgenik * Progestin jangka lama atropi endometrium

NURSING MANAGEMENT
u/ KONTRASEPSI HORMONAL

30-50% ibu hamil mendapat 1/> obat

Sebagian digunakan untuk mengatasi efek samping

kehamilan
Nausea
Pre-eclampsia Constipation

Sebagian digunakan untuk mengatasi penyakit kronis

Hypertension
Diabetes Epilepsy Cancer Infectious Diseases

Drugs of abuse

Obat plasenta efek pada janin (farmakologik, teratogenik)

Faktor-2 yg mempengaruhi obat plasenta : Sifat fisikokimia obat Kecepatan obat menuju sirkulasi janin Lamanya pemaparan thd obat Periode perkembangan janin saat obat diberikan Efek obat jika kombinasi

Transfer Obat ke Placenta

Semua

obat dapat menembus placenta Transfer obat

Mudah lipid soluble Sulit ionized, sangat polar atau protein-bound
Nicotine (smaller babies) Alcohol (dependence) Cocaine/heroine/morphine (addictive to fetus)

Bacterial and viral infections

Farmakokinetik selama kehamilan

Absorpsi : sekresi HCl pH , abs obat asam lemah berkurang fase selanjutnya motilitas GI Distribusi : vol.plasma & cairan e.s ibu meningkat 50% pada akhir kehamilan, albumin turun smp 20%, glikoprotein meningkat 100% Eliminasi : akhir kehamilan renal blood flow 2x enzim oksidase di hepar meningkat

Transfer obat ke Plasenta metabolisme pada janin

Obat yg ke sirkulasi fetus krn albumin rendah drug binding rendah Obat yang ke liver slowly metabolized (immaturity of liver) Obat yg diekskresi ginjal ke amnion ditelan kembali Blood-brain barrier belum berkembang bbrp obat mampu menmbus bbb

Petunjuk Umum
Berikan obat jika sangat membutuhkan Pilih obat yang telah diketahui efeknya pada tahapan kehamilan Beberapa obat digunakan dengan dosis terendah Jangan vaksinasi yang membahayakan janin

Efek Obat pada Fetus

Efek teratogenik pada 1st trimester Efek pada 2nd and 3rd trimester bervariasi. berupa growth retardation, respiratory problems, infection, bleeding or congenital heart problems Sepanjang waktu kehamilan obat dpt berefek pada otak karena perkembangan otak selama kehamilan dan setelah lahir

Teratogenesis
Effect of a teratogen is highly dependent on when the drug is given during the pregnancy. to produce a monster-- gross malformations

Cleft palate Clubfoot Hydrocephalus

Spina bifida
Behavioral and biochemical anomalies

Major structural abnormalities occur in ~ 6% of fetus

{only 3% of all birth defects due to drugs}

Teratogenic Drugs
ACE (angiotensin converting enzyme) inhibitors Angiotensin II antagonist Isotretinoin (an acne drug) Alcohol Cocaine High doses of vitamin A Lithium Male hormones Some antibiotics Some anticonvulsant medications Some cancer-fighting medications Some drugs that treat certain rheumatic conditions Some thyroid medications Thalidomide The blood-thinning drug warfarin The hormone diethylstilbestrol (DES).

FDA PREGNANCY CATEGORIES

A Studi pada wanita hamil tidak ada resiko aman B Studi pada hewan tdk ada resiko pd fetus C Risiko tidak diketahui D Ada bukti berbahaya X Kontraindikasi

Obat-Obat untuk Aktivitas Uterus

Obat-obat yang mempengaruhi kontraksi Uterus stimulan dan relaksan Digunakan untuk :

Promote labor
Prevent the start or progression of labor Postpartum use: to reduce the risk of

postpartum hemorrhage

Stimulan Uterus
Disebut juga oxytocics Ergot derivatives Prostaglandins Progesterone antagonist oxytocin (hormonal drug)

Stimulan Uterus (contd)

Ergot alkaloids

Meningkatkan kekuatan dan frekuensi kontraksi uterus Digunakan setelah bayi dan plasenta dilahirkan mencegah atony uterus dan perdarahan postpartum Methylergonovine (Methergine)

Stimulan Uterus (contd)

Prostaglandins Natural hormones Menyebabkan kontraksi myometrium, serat otot polos uterus Digunakan untuk induksi kelahiran dg melunakkan cervix dan meningkatkan tonus otot uterus Dinoprostone (Prostin E2) and misoprostol (Cytotec)

Stimulan Uterus (contd)

Progesterone antagonist Mifepristone (Mifeprex) RU-486, the abortion pill Stimulasi kontraksi uterus induksi aborsi Diberikan bersama prostaglandin untuk abortus elektif

Stimulan Uterus: Oxytocin (Pitocin) sintetik

u/ induksi persalinan pd kehamilan hampir 9 bln, dan induksi jika kontraksi lemah dan tdk efektif Mencegah dan mengontrol perdarahan postpartum u/ kondisi setelah abortus komplit maupu inkomplit Merangsang pengeluaran ASI pada masa laktasi

Stimulan Uterus : Efek Samping

Hypotension or hypertension, chest pain Headache, dizziness Nausea, vomiting, diarrhea Vaginal pain, cramping Leg cramps, joint swelling, chills, fever, weakness, blurred vision

Relaksan Uterus: Tokolytik

Digunakan untuk menghentikan tanda2 persalinan yang mulai sebelum waktunya mencegah kelahiran prematur Pada umumnya digunakan setelah minggu ke 20 menghentikan kontraksi uterus yg muncul antara minggu ke 20 - 37 Nonpharmacologic measures: Bedrest, sedation, hydration

Relaksan Uterus

Ritodrine (Yutopar) and Terbutaline (Brethine)

Beta-adrenergik agonis
Stimulasi reseptor beta2-adrenergik pd otot polos

uterus Hasil relaksasi uterus menghentikan kontraksi prematur

Magnesium sulfate IV juga digunakan untuk menghentikan proses persalinan

Relaksan Uterus : Adverse Effects

Palpitations, tachycardia, hypertension Tremors, anxiety, insomnia, headache, dizziness Nausea, vomiting, anorexia, diarrhea, constipation Hyperglycemia, hypokalemia Dyspnea, hyperventilation

Nursing Implications (contd)

Monitor for therapeutic responses Monitor for adverse effects

Nursing Implications

Assess baseline VS, weight, blood glucose levels, renal and liver function studies Assess whether the patient smokes Assess history and medication history Assess contraindications, including potential pregnancy

Nursing Implications (contd)

Before giving any uterine stimulants, assess the mothers vital signs and fetal heart rate Uterine relaxants are used when premature labor occurs between the 20th and 37th weeks of gestation Follow specific administration guidelines carefully for IV administration of uterine relaxants or stimulants Monitor the patients vital signs and fetal condition during therapy Monitor the patients vital signs and fetal condition during therapy