Вы находитесь на странице: 1из 6

Etika bertelfon 1. Salam, biasakanlah dalam menerima telepon selalu diawali dengan salam.

Hal ini dapat membantu menunjukkan kepada lawan bicara Anda identifikasi tentang Anda. Semisal Anda adalah seorang muslim bisa menambahkan kalimat penyapa seperti ini, Hallo, Asalamuallaikum. Atau bila Anda adalah seorang karyawan alangkah baiknya jika Anda menambahkan identifikasi Perusahaan sebagai pelengkap kalimat sapa, atau sesuaikan dengan kebijakan Perusahaan. Semisal, Hallo, Ceria Telekomunikasi. 2. Pegang Handphone / gagang telepon dengan posisi yang baik agar suara Anda dapat terdengar dengan jelas oleh lawan bicara Anda. 3. Pilih waktu yang tepat untuk menelepon bila Anda berencana ingin berbicara secara panjang lebar atau ketika Anda ingin menanyakan sesuatu yang sifatnya penting. Karena salahnya waktu bertelepon terkadang membuat informasi yang ingin kita sampaikan tidak tepat sasaran. 4. Ketika Anda berbicara ditelepon alangkah baiknya jika Anda menggunakan nada Smilling voice Anda agar intonasi suara Anda terdengar lebih enak dan menyenangkan. Intinya, berbicaralah dengan mulut tersenyum. 5. Bicaralah dengan singkat dan efisien, jangan bertele-tele karena kita juga tidak tau posisi atau kondisi lawan bicara kita. 6. Siapkan alat tulis siapa tau ada hal penting yang harus dicatat selama pembicaraan. 7. simaklah secara baik informasi atau pesan lawan bicara Anda, jika ada yang kurang jelas jangan sungkan memintanya untuk mengulangi. 8. Jangan berbicara ditelepon dengan sambil makan atau mengobrol dengan orang disamping Anda. 9. Akhiri pembicaraan dengan salam yang baik dan biarkan sipenelepon menutup teleponnya terlebih dahulu.

Etika di tempat Umum (ATM) 1. Antre dengan sopan, jangan membuat gaduh, misalnya saja ngobrol dengan suara keras dengan teman kita di telepon atau dengan teman yang datang bersama kita, bagaimanapun ATM adalah tempat umum, janganlah kita sampai mengganggu ketenangan orang lain. 2. Hindari memotong antrean, kalaupun memang benar-benar urgent mintalah kesediaan orang yang antre di depan kita dengan sopan (kalau mereka menolak, jangan marah, itu hak mereka), kalau bilang penting pasti semua yang antre juga merasa urusannya penting kan? Jadi hindari sok penting ya, 3. Persiapkan dulu kartu ATM dan daftar transaksi yang akan teman-teman lakukan di ATM, supaya ketika giliran kita tiba, kita tidak berlama-lama di dalam ruang ATM untuk urusan ini.

4. Bila antrean di belakang kita panjang, batasi hanya melakukan 3 transaksi saja dulu, kemudian kita bisa mengantre kembali di mesin ATM yang sama, atau berpindah ke mesin ATM yang lain dan mengantre di sana. (lakukan saja dulu 3 transaksi paling penting, dan beri kesempatan pada orang lain yang juga mengantre, jangan memonopoli ATM nya). 5. Saat sedang mengantre di ATM, jangan berdiri terlalu dekat dengan ruang/mesin ATM nya, dan hindari melongok-longok ke mesin ATM (jangan sampai terkesan kita sedang mengintip transaksi orang lain).

Etika di angkutan umum

-Dilarang memakai high heels. Kasihan penumpang lain karena kemungkinan kaki mereka terinjak high heels adalah 99%. -Dilarang merokok. -Jangan pura-pura gak liat kalau ada orang lain yang naik angkot, geser! Mau jarak dekat atau jarak jauh, ya geser ajaaaaaa Kalau orang di sebelah anda tidak mau geser, bilang permisi. Kalau orangnya pura-pura gak mau tahu, goder saja kepalanya dengan sikut dan pura-pura anda tidak melihatnya -Kalau anda mau keluar dari angkot dan orang yang duduk di kursi artis gak mau turun dulu, bilang permisi, kalau dia pura-pura gak mau tahu, injak saja kakinya. -Jangan membicarakan masalah pribadi di angkot, ketahuilah penumpang yang lain pasti nguping. -Jangan mempertontonkan kemesraan berlebihan di angkot, nanti ada yang ngiler atau bisa jadi nanti ada yang ngegrebek. -Usahakan tidak tidur di angkot, bukan apa-apa, jelek banget keliatannya dan tidak terkendali. Kecuali anda Luna Maya. -Hmm, ada baiknya jangan menggunakan rok mini, karena mereka yang makai rok mini pasti duduknya miring guna menutup sebagian pahanya. Tapi hal ini bisa bikin orang lain kerepotan -Kalau berambut panjang, usahakan diikat rambutnya. Karena tiupan angin dari jendela angkot bikin rambut panjang berkibar-kibar dan mengganggu penumpang di sampingnya. -Siapkan uang receh selalu ya, karena ini baik gak hanya untuk kita tapi juga untuk kebaikan sopir angkot. -Begitu turun dari angkot dan bayar ongkos ke pak Sopir, ucapkan terima kasih atau hatur nuhun

Etika di meja makan 1. Perhatikan kata-kata dan nada bicara Anda - Gunakan magic word,seperti 'please' dan 'thank you'. Saat membutuhkan bantuan pelayan untuk meminta sendok, jangan lupa mengucapkan kata 'tolong', dan jangan lupa mengucapkan kata 'terima kasih,' ketika makanan disajikan di atas meja atau saat pelayan mengantarkan alat makan yang Anda minta. - Jangan bicara dengan mulut penuh dengan makanan - Jangan bersendawa, batuk, bersin, atau menguap di meja makan. Jika mulai terdapat gejala bersin misalnya, mintalah ijin meninggalkan meja makan, dan lakukan di toilet. Begitupun saat harus menerima telepon penting, mintalah ijin meninggalkan ruangan. Jangan pernah menerima telepon di meja makan atau meletakkan ponsel di atas meja. 2.Gunakan alat makan dengan benar - Saat duduk, Anda akan menghadapi lebih dari satu alat makan. Cara paling mudah adalah menggunakan dari bagian terluar hingga bagian terdalam. - Biasanya, di meja sebelah kiri luar terdapat dessert fork dan dinner fork. Kemudian bagian kanan paling kiri dari luar ke dalam terdapat dinner knife, soup spoon, dan paling ujung kanan adalah dessert knife. - Pisau yang diletakkan di atas piring adalah bread & butter spreader untuk roti sebagai makanan pembuka. Sementara sendok di depan Anda yang diletakkan paling atas digunakan untuk makanan penutup atau dessert spoon. Untuk tea spoon biasanya sudah diletakkan berpasangan dengan cangkir. - Gelas Wine biasanya tersedia. Bila tak meminum wine, Anda bisa membalikkan gelas untuk menunjukkan bahwa Anda tak minum. Atau anda bisa meminta pelayan yang hendak menuangkan wine untuk mengangkat gelas. - Anda boleh meminta alat makan pengganti bila alat makan anda jatuh. - Yang tak boleh dilakukan adalah memainkan alat makan, membunyikan gelas atau memindah-mindahkan posisinya. 3.Panggil pelayan dengan sopan - Jangan memanggil pelayan dengan membunyikan alat makan, tepuk tangan, atau melambaikan tangan berkali-kali. Cara yang sopan adalah berdiri (dalam jamuan makan malam besar), menengok ke kanan atau kiri, atau menyalakan lighter (jamuan makan dengan suasana gelap ala kafe). 4.Perhatikan Cara Duduk Anda - Ladies First. Perempuan akan dipersilakan duduk lebih dulu. Sebelum dipersilakan duduk, berdirilah di sebelah kiri kursi. - Jangan bersandar dengan posisi berselonjor ketika duduk. Jangan pula membungkuk meski punggung bersandar ke kursi.

- Jaga jarak duduk dengan meja. Jangan terlalu jauh, jangan juga terlalu dekat. Kalau terlalu dekat, siku Anda bisa menyenggol teman di samping. Sedangkan jika terlalu jauh akan merepotkan Anda saat mengambil makanan. - Posisi duduk dalam jamuan makan biasanya sudah diatur tuan rumah. Sebaiknya jangan bertukar kursi dengan orang lain. 5.Gunakan Serbet dengan benar - Fungsi serbet adalah untuk mengelap mulut Anda, bukan untuk mengelap peralatan makan atau gigi Anda. - Jika ingin permisi ke toilet, letakkan serbet di sandaran kursi. Ini tandanya Anda akan kembali lagi ke meja makan. - Jika Anda meletakkan serbet di meja makan, ini petanda Anda sudah selesai dan akan meninggalkan meja dan ruang makan. 6.Makanlah dengan tenang - Lepaskan topi dan jaket Anda saat makan. Jangan merokok, mengaplikasikan make-up atau lipstik di meja makan. Jangan pula menggunakan tusuk gigi. Sebaiknya permisi ke toilet jika ingin membersihkan makanan yang tersangkut di gigi dan membuat tak nyaman. - Jangan menggunakan abun pembersih tangan instan. Sebaiknya bersihkan tangan Anda di toilet. - Makanlah ketika sudah dipersilakan. Sebisa mungkin jangan menimbulkan suara, jangan pula memindahkan makanan, atau memberikan makanan Anda kepada teman karena Anda tak menyukainya. Bila anda tak menyukai makanan tertentu, jangan dimakan. as Dwi. - Jangan meminta tambahan bumbu. Tuan rumah bisa merasa tersinggung karena makanannya dianggap kurang enak. - Aturlah emosi ketika menelan, memotong dan mengunyah makanan. Sebisa mungkin anda tidak dalam keadaan sangat lapar ketika menghadiri jamuan makan. - Waktu menikmati sup yang panas, sebaiknya jangan ditiup, melainkan aduk sup dengan sendok ke arah luar. Jangan terlalu banyak menyendok sup agar lebih cepat dingin sebelum memakannya. - Jangan tinggalkan noda lipstik di gelas anda. Pilihlah lipstik tahan air. - Jika sudah selesai makan, letakkan sendok, garpu atau pisau terbuka ke arah atas dengan posisi di pukul empat dan terbuka ke atas. Ini menandakan Anda sudah selesai makan dan piring siap diangkat. 7.Meninggalkan ruangan dengan sopan - Tunggu sinyal yang menandakan jamuan makan selesai sebelum Anda meninggalkan meja makan dan ruangan. Ladies first kembali berlaku. Perempuan dipersilakan meninggalkan meja lebih dahulu.

- Tinggalkan kesan profesional saat meninggalkan meja makan dengan berpamitan dan bersikap ramah pada tuan rumah.

Etika bertamu 1. Beritahu Lebih Dahulu Di kota besar seperti Jakarta, di mana banyak penghuni rumah sibuk bekerja, sebaiknya beritahu dulu lewat telepon bila ingin bertamu. Bagi orang yang dikunjungi, ini jadi semacam pemberitahuan, dan dia akan merasa dihargai bila ditanya lebih dulu. Bisa saja pada waktu Anda datang, dia ada acara lain atau tidak mau diganggu tamu. Bagi Anda, akan mendapat kepastian, apakah si penghuni ada di rumah dan siap Anda kunjungi. 2. Tepat Waktu Bila Anda berjanji datang jam sekian, usahakan tepat waktu. Ini akan memberi kesan yang baik kepada tuan rumah. Dan memudahkan tuan rumah mengatur waktu. Bisa saja ia punya kegiatan yang amat sangat padat, sehingga ketika menyetujui Anda datang pada waktu tertentu, hanya itu waktu yang ia punya untuk Anda. 3. Masuk Bila Sudah Dipersilakan Bila ternyata rumah yang Anda datangi pagarnya dalam keadaan terkunci, cari bel pintu, dan tekan sekali dua kali, jangan berkali-kali. Bersabarlah sampai ada yang datang membukakan pintu. Kalaupun pintu rumah tak terkunci, jangan sembarangan masuk, ketuklah atau bunyikan bel, dan masuk bila sudah dipersilakan. 4. Ucapkan Salam Bila bertemu penghuni rumah, ucapkan salam. Sebagai penghormatan kepada pemilik rumah, sekaligus tanda Anda sudah datang. Begitu juga ketika Anda hendak pamit, ucapkan pula salam. 5. Ingat Waktu Sedekat apa pun Anda dengan penghuni rumah, namanya bertamu harus ingat waktu. Lain soal, bila Anda berniat menginap dan sudah disetujui penghuni rumah. Tapi bila hanya kunjungan biasa, jangan merasa terlalu santai dan berlama-lama. Katakan langsung tujuan Anda datang. Ada tuan rumah yang amat sangat ramah, sehingga kelihatannya senang dengan kunjungan Anda, tapi sebenarnya ia punya kesibukan yang harus dikerjakan. Jelilah melihat situasi. 6. Jangan Pegang Barang Selama bertamu, jangan memegang barang-barang yang ada di rumah tamu, seperti hiasan,

album foto atau majalah, sebelum mendapat izin dari pemilik rumah. Ada tuan rumah yang tak suka barang-barangnya dipegang. Namun, ada juga yang senang pamer. Cara paling jitu, ya bertanya. Atau pancing dengan pujian tentang barangnya. Bila reaksinya ramah, tak masalah. Tapi bila sikapnya enggan, jangan memaksa. Apalagi ini kunjungan pertama dan hubungan Anda dengan tuan rumah tidak dekat. 7. Jaga Sikap dan Omongan Bersikaplah sopan selama bertamu, terutama bila Anda baru berkenalan. Misalnya, Anda baru pindah ke suatu kompleks dan bertamu ke rumah tetangga untuk berkenalan. Cari topik umum yang aman dibicarakan, sambil memperkenalkan keluarga atau penghuni rumah Anda. Jaga omongan Anda, misalnya, jangan sekali-kali mengritik interior rumahnya, seberantakan apa pun itu. 8. Situasi Rumah Ada kalanya, situasi rumah yang Anda datangi sedang tak enak. Misalnya, terjadi pertengkaran antara penghuni rumah. Meski pertengkaran sudah usai, tetap akan tercipta suasana tidak enak. Bila ini terjadi, sebaiknya Anda segera pamit. Begitu juga bila ada salah satu anggota keluarga yang sedang sakit dan memerlukan perhatian dari tuan rumah, sebaiknya segera mohon diri. 9. Tamu Lain Bila ternyata di rumah yang Anda kunjungi ada tamu lain yang datang sebelum Anda, perkenalkan diri Anda kepada tamu tersebut. Dan lihat situasi, apakah kunjungan Anda bisa lama atau tidak. Dan apakah yang hendak Anda bicarakan dengan tuan rumah bisa dikemukakan di depan tamu itu, atau sebaiknya ditunda.

Вам также может понравиться