Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
kanan sejak 3 hari yang lalu. Sebelumnya pasien merasakan gatal pada telinga kanannya sehingga pasien membersihkan telinganya dengan cotton buds. Keluhan ini disertai dengan demam. Pendengaran telinga kanan dirasa berkurang oleh pasien. Keluar cairan dari telinga, pilek disangkal oleh pasien. Riwayat berenang 4 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik telinga sebelah kanan, nyeri tekan tragus positif, meatus akustikus tampak edema dan hiperemis, membrana timpani sulit dinilai. Pemeriksaan fisik telinga kiri, meatus akustikus lapang, tidak ada serumen atu sekret, membrana timpani intak, berwarna putih. Pemeriksaan tes pendengaran dengan penala, tes Rinne -/+, tes Weber lateralisasi ke telinga kanan, tes Schwabach memanjang/sama dengan pemeriksa. Dari hasil tes pendengaran dengan penala didapatkan hasil tuli konduktif telinga sebelah kanan Diagnosa : Otitis eksterna aurikular dextra Terapi : pemberian tampon sebagai sumbu untu memasukan obat, serta pemberian antibiotik lokal (tetes telinga)
Diskusi Otitis eksterna adalah infeksi liang telinga luar yang dapat menyebar ke pina, periaurikular, atau tulang temporal. Menurut perjalanan penyakit, otitis eksterna terbagi menjadi bentuk akut dan kronis. Bentuk akut secara primer disebabkan oleh bakteri dan ditemukan pada 4 dari 1.000 orang di Amerika Serikat per tahun. Bentuk kronik biasanya disebabkan oleh fungi, reaksi alergi, atau merupakan manifestasi dari dermatitis, dan ditemukan pada 3-5% populasi. Otitis eksterna sering disebut dengan swimmers ear atau tropical ear. Otitis eksterna adalah infeksi yang sering terjadi. Kejadia tahunan otitis eksterna adalah antara 1:100 dan 1:250 dari populasi umum, dengan varisai berdasarkan umur dan geografi. Hampir semua (98%) otitis eksterna di Amerika Serikat penyebabnya adalah infeksi bakteri. Bakteri yang paling patogen antara lain Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Penyebab otitis eksterna adalah multifaktor. Pembersihan liang telinga secara teratur menghilangkan serumen, yang merupakan penghambat penting dalam kelembaban dan infeksi.
1
Serumen menciptakan pH sedikit asam yang menghambat infeksi tetapi dapat diubah oleh paparan air, pembersihan agresif, deposit sabun. Debris dari kondisi dermatologis juga dapat menimbulkan infeksi, seperti trauma lokal dari membersihkan telinga secara berlebihan, dan menggunakan alat bantu dengar. Faktor lain seperti berkeringat, alergi, dan stres juga terlibat dalam patogenesis otitis eksterna. Otitis eksterna lebih sering terjadi pada daerah dengan iklim hangat, kelembaban tinggi, atau paparan air yang tinggi dari kegiatan berenang. Menurut penelitian kejadian otitis eksterna ini berhubungan dengan kualitas air (dalam hal beban bakteri) dan resiko otitis eksterna. Organisme yang ada dalam kolam renang atau pemandian air panas merupakan bakteri patogen penyebab otitis eksterna. Diagnosa otitis eksterna berdasarkan dari onset yang cepat (biasanya dalam waktu 48 jam) dalam 3 minggu terakhir. Gejala dan radang liang telinga berupa otalgia, rasa gatal pada telinga, rasa penuh pada telinga, dengan atau tanpa gangguan pendengaran, dengan atau tanpa nyeri rahang. Tanda-tanda peradangan saluran telinga yang meliputi tragus, pinna atau keduanya, adanya edema, eritema, dengan atau tanpa otorea, limfadenitis regional, membran timpani eritema, atau selulitas pada pina dan kulit sekitar. Otitis Eksterna Sirkumskripta Furunkulosis dimulai dari suatu folikel polisebaseus dan biasanay disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Staphylococcus albus. Kondisi umum ini terbatas pada bagian kartilaginosa meatus akustikus eksternus. Gejala klinis otitis eksterna sirkumskripta berupa rasa nyeri yang cukup hebat, keluhan kurang pendengaran apabila furunkel menutup liang telinga. Rasa sakit bila daun telinga atau liang telinga tertarik atau tertekan. Otitis Eksterna Difusa Infeksi ini dikenal juga dengan nama swimmers ear. Biasanya terjadi pada cuaca yang panas dan lembab, terutama disebabkan oleh infeksi bakteri Pseudomonas, Staphylococcus albus, Escherichia coli, dan Enterobacter aerogenes. Danau, laut dan kolam renag merupakan sumber potensi untuk infeksi ini. Gejala klinis otitis eksterna difusa berupa nyeri tekan tragus,
nyeri hebat, pembengkakan sebagian besar dinding kanalis, sekret sedikit, pendengaran berkurang. Karena edema dinding kanalis yang sirkumferensial, maka untuk menempelkan obat pada dinding kanalis seringkali perlu memakai sumbu. Untuk itu dapat digunakan gulungan kasa kecil. Forsep aligator dapat digunakan untuk memasukan sumbu telinga yang telah dibasahi terlebih dahulu dengan solusio telinga yang dipilih. Serta antibiotik. Otitis Eksterna Nekrotikans Pada pengobatan otitis eksterna pasien usia lanjut, perlu diingat akan kemungkinan otitis eksterna nekrotikans, yaitu suatu infeksi berat pada tulang temporal dan jaringan lunak telinga. Kondisi ini disebabkan oleh Pseudomonas aeroginosa. Pasien-pasien dengan otitis eksterna rekalsitrans yang berlangsung lebih dari dua minggu, perlu dievaluasi dengan teliti terhadap gejala-gejala otitis eksterna nekrotikans. Pada beberapa kasus pasien datang dengan disfungsi saraf kranial ketujuh. Pencitraan diagnostik yang menyeluruh termasuk CT scan, scan tulang, dan scan gallium dapat membantu menentukan adanya penyakit ini. Meskipun mastoidektomi yang diperluas merupakan bentuk terapi yang banyak dipilih, namun dengan temuan antibiotik spesifi Pseudomonas, maka kini intervensi dengan antibiotik sistemik merupakan bentuk utama terapi. Ada dugaan bahwa pembedahan invasif tanpa
perlindungan antibiotik akan mendukung penyebaran infeksi pada pasien-pasien yang telah mengalami penyakit ini. Oleh sebab itu, pembedahan sebaiknya dibatasi pada pengangkatan sekuestra, drainase abses, dam debridement lokal jaringan granulasi. Terapi obat-obatan yang dianjurkan adalah golongan aminoglikosida dengan antibiotik beta laktam anti Pseudomonas. Penanganan otitis eksterna Pengobatan lokal dengan antibiotik tetes telinga adalah pengobatan awal yang menjadi pilihan karena antibiotik meciptakan konsentrasi 100 kali sampai 1000 kali lebuh tinggi dibandingkan terapi sistemik, dan memiliki keuntungan tidak menyebabkan efek samping sistemik. Aminoglikosida topikal ( neomysin dan gentamisin) dann fluroquinolon (ciprofloxacin dan ofloxacin) berguna untuk terapi bakteri penyebab otitis eksterna. Namun, jika ada perforasi
membran timpani, maka aminoglikosida menjadi kontraindikasi dalam pengobatan karena sifat ototoksiknya. Penambahan steroid untuk mengurangi peradangan pada meatus akustik eksternal atau penambahan asam asetat untuk mengurangi pH saluran telinga juga digunakan. Alasannya untuk menggunakan asam asetat adalah untuk mengembalikan pH lingkungan asam dan lebih antimikroba.