Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB IPENDAHULUANA.

LATAR BELAKANGPada ilmu mikrobiologi ini kita mempelajari banyak tentang jasad jasad renikyg disebut juga dengan microbe atau protista, di mana adanya, cirri -cirinya,kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya,peng dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahteraan kita. Mikroorganismesangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, beberapa di antaranya bermanfaatdan yang lain merugikan. Banyak di antaranya menjadi penghuni dalam tubuhmanusia. Beberapa mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lain terlibatdalam kegiatan manusia sehari-hari seperti misalnya pembuatan anggur, keju,yogurt, produksi penicillin, serta proses-proses perlakuan yang berkaitan denganpembuangan limbah. (Jawetz, 1991)Pada uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotic dan penghitungan jumlahmikroba. Maksud dari penggunaan antibiotic pada praktikum ini adalah untukmengetahui seberapa resisten suatu bakteri terhadap antibiotic. Sedangkanpenghitungan mikroba dilakukan untuk mengetahui beberapa proses-proses yangterjadi pada bakteri yang telah d inokulasi. (Gaman, 1992).Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai macam uji sepertiuji kualitatif koliform yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu u ji penduga (ujikuantitatif, bisa dengan metode MPN), uji penguat dan uji pelengkap. Waktu, mutusampel, biaya, tujuan analisis merupakan beberapa faktor penentu dalam ujikualitatif koliform. Bakteri koliform dapat dihitung dengan menggunakan metodecawan petri (metode perhitungan secara tidak langsung yang didasarkan padaanggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloniyang merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup yangterdapat pada sampel) seperti yang dilakukan pada percobaan ini. (Gaman, 1992).

BAB 8 DAYA KERJA ANTIMIKROBA DAN OLIGODINAMIK Kompetensi : mahasiswa mengetahui cara kerja pengujian oligodinamik dan zat antimikroba a. Pengertian dan jenis disinfektan b. Cara kerja pengujian disinfektan Pengujian zat disinfektan dengan kertas cakram Pengujian pengaruh daya oligodinamik c. Pengertian Antibiotik Cara kerja pengujian antibiotik dengan metode Kirby-Bauer Pengertian dan Jenis Disinfektan Zat antimikroba adalah senyawa yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Zat antimikroba dapat bersifat membunuh mikroorganisme (microbicidal) atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme (microbiostatic). Disinfektan yaitu suatu senyawa kimia yang dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan benda mati seperti meja, lantai dan pisau bedah. Adapun antiseptik adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan tubuh, misalnya kulit. Efisiensi dan efektivitas disinfektan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: Konsentrasi Waktu terpapar Jenis mikroba Kondisi lingkungan: temperatur, pH dan jenis tempat hidup Pengujian zat disinfektan dengan kertas cakram Cara kerja : Inokulasikan E. coli dan Bacillus sp. Pada NA cawan sengan streak kontinyu. Kertas cakram steril dicelupkan ke dalam larutan disinfektan (alkohol 70%, LysoI 5%, betadin, dan hipoklorit 5%). Setelah diangkat, sisa tetes larutan yang berlebihan pada kertas cakram diulaskan pada dinding wadah karena dikhawatirkan larutan akan meluas di permukaan agar jika larutan terlalu banyak. Kertas cakram diletakkan dipermukaan agar dengan pinset. Tekan dengan pinset supaya kertas

cakram benar-benar menempel pada agar. Inkubasi selama 48 jam pada 37 0C. Zona hambat yang terbentuk diukur diameternya, bandingkan daya kerja berbagai disinfektan.

Pengujian pengaruh daya oligodinamik Logam-logam berat seperti Hg, Cu, Ag dan Pb bersifat racun terhadap sel meskipun hanya dalam kadar rendah. Logam mengalami ionisasi dan ion-ion tersebut bereaksi dengan bagian sulfihidril pada protein sel sehingga menyebabkan denaturasi. Daya hambat atau mematikan dari logam dengan konsentrasi yang rendah disebut daya oligodinamik. Cara Kerja : Inokulasikan E.coli dan Bacillus sp. pada cawan NA dengan streak kontinyu Letakan koin tembaga dan seng ke dalam cawan dengan pinset Inkubasi 370C selama 48 jam Hitung zona hambat yang terbentuk dengan mengukur diameter daerah yang jernih atau tidak ada pertumbuhan

Pengertian dan Jenis Antibiotik Antibiotik adalah bahan yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau sintetis yang dalam jumlah kecil mampu menekan menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya. Antibiotik memiliki spektrum aktivitas antibiosis yang beragam. Antibiotik dikelompokkan berdasarkan gugus aktifnya, misal antibiotik macrolide, antimikroba peptida. Adapun penamaannya biasanya berdasarkan gugus kimiawinya ataupun mikroorganisma produsernya, misalnya: Mekanisme kerja antibiotik antara lain : Menghambat dsintesis dinding sel Merusak permeabilitas membran sel.

Menghambat sintesis RNA (proses transkripsi) Menghambat sintesis protein (proses translasi). Menghambat replikasi DNA. Prosedur difusi-kertas cakram-agar yang distandardisasikan (metode Kirby-Bauer) merupakan cara untuk menentukan sensitivitas antibiotik untuk bakteri. Sensitivitas suatu bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona hambat yang terbentuk. Semakin besar diameternya maka semakin terhambat pertumbuhannya, sehingga diperlukan standar acuan untuk menentukan apakah bakteri itu resisten atau peka terhadap suatu antibiotik. Faktor yang mempengaruhi metode Kirby-Bauer : - Konsentrasi mikroba uji - Konsentrasi antibiotik yang terdapat dalam cakram - Jenis antibiotik. - pH medium. Cara kerja pengujian antibiotik dengan metode Kirby-Bauer : Celupkan cotton bud (cotton swab) dalam biakan bakteri kemudian tekan kapas ke sisi tabung agar air tiris Ulaskan pada seluruh permukaan cawan Mueller-Hinton Agar secara merata Biarkan cawan selama 5 menit Kertas cakram dicelupkan dalam larutan antibiotik dengan konsentrasi tertentu. Angkat, biarkan sejenak agar tiris, selanjutnya letakkan kertas cakram pada permukaan agar. Kertas cakram ditekan menggunakan pinset supaya menempel sempurna di permukaan agar. Inkubasi pada suhu 37 0C selama 24-48 jam. Ukur diameter zona hambat (mm) kemudian bandingkan dengan tabel. sensitivitas antibiotik. Tabel Penentuan Sensitivitas Antibiotik (diameter zona hambat dalam mm)

Laporan Praktikum Mikrobiologi : Uji Aktivitas Antimikroba Pendahuluan

Mikrobiologi adalah suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang mikroorganisme dan interaksi mereka dengan organisme lain dan lingkungannya. (Singleton.2006) Sejarah tentang mikroba dimulai dengan ditemukannya mikroskop oleh Leeuwenhoek (1633-1723). Mikroskop temuan tersebut masih sangat sederhana, dilengkapi satu lensa dengan jarak fokus yang sangat pendek, tetapi dapat menghasilkan bayangan jelas yang perbesarannya antara 50-300 kali. (Skou, dan Sogaard Jensen. 2007) Mikroba ialah jasad renik yang mempunyai kemampuan sangat baik untuk bertahan hidup. Jasad tersebut dapat hidup hamper di semua tempat di permukaan bumi. Mikroba mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sangat dingin hingga lingkungan yang relative panas, dari ligkungan yang asam hingga basa. Berdasarkan peranannya, mikroba dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu mikroba menguntungkan dan mikroba merugikan (Afriyanto 2005). Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa desinfektan, antiseptic, sterilizer, sanitizer dan sebagainya (Lutfi 2004). Mekanisme daya kerja antimikroba terhadap sel dapat dibedakan atas beberapa kelompok sebagai berikut diantaranya merusak dinding sel, mengganggu permeabiitas sel, merusak molekul protein dan asam nukleat, menghambat aktivitas enzim, menghambat sintesa asam nukleat. Aktivitas antimikroba yang dapat diamati secara langsung adalah perkembangbiakannya. Oleh karena itu antimikroba dibagi menjadi dua macam yaitu antibiotic dan disinfektan. Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh microorganisme tertentu yang mempunyai kemapuan menghambat pertumbuhan bakteri atau bahkan membunuh bakteri walaupun dalam konsentrasi yang rendah. Antibiotik digunakan untuk menghentikan aktivitas mikroba pada jaringan tubuh makhluk hidup sedangkan desinfektan bekerja dalam menghambat atau menghentikan pertumbuhan mikroba pada benda tak hidup, seperti meja, alat gelas, dan lain sebagainya. Pembagian kedua kelompok antimikroba tersebut tidak hanya didasarkan pada aplikasi penerapannya melainkan juga terhadap konsentrasi mikroba yang digunakan (Soekardjo 1995). Tujuan Praktikum bertujuan menguji aktivitas antimikroba dari bahan-bahan yag diujikan seperti penicillin, streptomycin, betadine, detol, ekstrak kunyit, dan ekstrak cengkeh. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan yaitu Erlenmeyer, pipet mohr 1 ml, bulp merah, cawan petri, kertas cakram, spreader, pinset, dan spirtus. Bahan-bahan yang digunakan ialah penicillin, streptomycin, betadine, detol, ekstrak cengkeh, ekstrak kunyit, larfis 0,85 %, PCA (Plate Count Agar), alcohol 70 %, bakteri Aeromonas, bakteri Streptococcus, bakteri Bacillus, dan bakteri Staphilococcus. Prosedur Suasana steril harus diciptakan dari awal praktikum hingga akhir praktikum. Terlebih dahulu, tangan dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air hingga bersih. Tangan dikeringkan dan kemudian tangan dan meja dibasahi dengan alcohol 70% hingga tangan dan area kerja steril serta kering. Bakteri yang terdapat di dalam Erlenmeyer, dipipet 0,2 ml mengunakan pipet mohr kemudian dimasukkan ke dalam cawan petri yang berisi media PCA. Kemudian bakteri sudah ada dalam media PCA, diratakan secara menyeluruh pada media PCA dengan menggunakan spreader. Lalu media yang telah rata oleh bakteri dibagi menjadi dua bagian. Kertas cakram yang berbentuk lingkaran kecil dibasahi oleh bahan antimikroba yaitu penicillin, streptomycin, betadine, detol, ekstrak cengkeh, dan ekstrak kunyit. Kertas cakram juga dibasahi oleh larutan larutan fisiologis (larfis) 0,85% yang digunakan sebagai pembanding. Kerta cakram yang telah dibasahi bahan antimikroba dan larfis

tersebut dimasukkan ke dalam cawan petri sebelumnya dengan menggunakan pinset. Masingmasing cawan petri hanya diperbolehkan terisi oleh dua bahan antimikroba, sehingga dibutuhkan BAB IIIPEMBAHASANA. HASILAntiseptic betadineAntibiotik zona hambat3,25 cmDesinfektan detergenB. PEMBAHASANAntimikroba (AM) ialah obat pembasmi mikroba, khususnya mikrobayang merugikan manusia. Dalam pembicaan di sini, yang dimaksud denganmikroba terbatas pada jasad renik yang tidak termasuk kelompok parasit.Antimikroba yang ideal sebagai obat harus memenuhi syarat -syarat berikut:1. Mempunyai kemampuan untuk mematikan atau menghambat pertumbuhanmikroorganisme yang luas (broad spectrum antibiotic)2. Tidak menimbulkan terjadinya resistensi dari mikroorganisme pathogen3. Tidak menimbulkan pengaruh samping (side effect) yang buruk pada host,seperti reaksi alergi, kerusakan syaraf, iritasi lambung, dan sebag ainya4. Tidak mengganggu keseimbangan flora yang normal dari host seperti florausus atau flora kulit.Antiseptik adalah zat yang biasa digunakan untuk menghambatpertumbuhan dan membunuh mikroorganisme berbahaya (patogenik) yang terdapatpada permukaan tubuh luar mahluk hidup. Contoh beberapa antiseptik yaitu:betadine, senyawa kimia baik organik maupun anorganik banyak yang bersifatracun terhadap mikroorganisme. Usaha manusia untuk mengatasi mikroorganismepenyebab penyakit banyak menggunakan bahan kimia. Antibiotik dapat dikatakansebagai perusak kehidupan atau dapat disebut juga suatu zat kimiawi yang

dihasilkan oleh mikroorganisme yang mempunyai kemampuan untuk menghambatpertumbuhan atau membunuh mikroorganisme lainnya.Desinfektan adalah zat kimia yang mematikan sel vegetatif belum tentumematikan bentuk spora mikroorganisme penyebab suatu penyakit. Desinfektandigunakan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada benda -bendamati seperti meja, lantai, objek glass dan lain-lain. Kelompok utama desinfektanyaitu: fenol, alkohol, aldehid, halogen, logam berat, detergen, dan kemosterilisator gas. Cara kerja zat-zat kimia dalam mematikan atau menghambat pertumbuhanmikroorganisme berbeda-beda antara lain dengan: merusak dinding sel, mengubahpermeabilitas sel, mengubah molekul protein dan asam amino yang dimilikimikroorganisme, menghambat kerja enzim, menghambat sintesis asam nukleat danprotein, serta sebagai antimetabolit.Antibiotik adalah bahan yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau sintetisyang dalam jumlah kecil mampu menekan menghambat atau membunuhmikroorganisme lainnya. Antibiotik memiliki spektrum aktivitas antibiosis yangberagam. Antiseptik adalah zat yang biasa digunakan untuk menghambatpertumbuhan dan membunuh mikroorganisme berbahaya (patogenik) yang terdapatpada permukaan tubuh luar mahluk hidup. Secara umum, antiseptik berbedadengan obat-obatan maupun disinfektan. Disinfektan yaitu suatu senyawa kimiayang dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan benda matiseperti meja, lantai dan pisau bedah sedangkan antiseptik digunakan untukmenekan pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan tubuh, misalnya kulit. Zatantiseptik yang umum digunakan diantaranya adalah iodium, hidrogen peroksidadan asam borak. Kekuatan masing-masing zat antiseptik tersebut berbedabeda.Ada yang memiliki kekuatan yang sangat tinggi, ada pula yang bereaksi dengancepat ketika membunuh mikroorganisme dan sebaliknya. Sebagai contoh merkuriklorida, zat antiseptik yang sangat kuat, akan tetapi dapat meny ebabkan iritasi biladigunakan pada bagian tubuh atau jaringan lembut. Perak nitrat memiliki kekuatanmembunuh yang lebih rendah, tetapi aman digunakan pada jaringan yang lembut,seperti mata atau tenggorokan. Iodium dapat memusnahkan mikroorganisme dalamwaktu kurang dari 30 detik. Antiseptik lain bekerja lebih lambat, tetapi memiliki efekyang cukup lama. Kekuatan suatu zat antiseptik biasanya dinyatakan sebagaiperbandingan antara kekuatan zat antiseptik tertentu terhadap kekuatan antiseptikdari fenol (pada kondisi dan mikroorganisme yang sama), atau yang lebih dikenalsebagai koefisien fenol (coefficient of phenol). Fenol sendiri, pertama kali digunakan sebagai zat antiseptik oleh Joseph Lister pada proses pembedahan(Dwidjoseputro,1994). Contoh beberapa antiseptik :Rivanol memiliki zat aktif berupa etakridin laktat yang bersifat bakteriostatikyaitu menghambat pertumbuhan kuman. Rivanol tidak terlalu menimbulkan iritasidan sering digunakan untuk membersihkan luka, baik dipakai untuk mengompresluka maupun bisul. Rivanol juga sebaiknya dipakai untuk membersihkan luka yangbersih (Gennaro, 1990).Povidon Iodin atau betadine bekerja mengeluarkan iodine (bahan aktifnya)yang berperan dalam membunuh dan menghambat pertumbuhan kuman sepertijamur, bakteri, virus dan

protozoa. Betadine yang digunakan untuk persiapanoperasi (membersihkan areal operasi) berbeda dengan betadine yang dikemasuntuk penggunaan sehari-hari (Gennaro, 1990).Hidrogen Peroksida kadar 6% digunakan untuk membersihkan luka. Kadar 1-2% digunakan untuk membersihkan luka yang sering terjadi di rumah, atau klinik -klinik biasa. Efek sampingnya dapat menimbulkan jaringan parut setelah sembuhdan memperpanjang masa penyembuhan. Sebaiknya digunakan bersama air yangmengalir dan sabun, untuk menghindari paparan yang berlebihan pada jaringanmanusia (Gennaro, 1990).Antiseptik yang mengandung merkuri dahulu dikenal sebagai obat merah(Merkurokrom) yang berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Efeksampingnya cukup sering menimbulkan alergi, tetapi cukup cepat mengeringkanluka (Gennaro, 1990).Mekanisme kerja antibiotik antara lain:1. Antibiotik menghambat sintesis dinding sel mikroba.Ada antibiotik yang merusak dinding sel mikroba dengan menghambatsintesis ensim atau inaktivasi ensim, sehingga menyebabkan hilangnya viabilitasdan sering menyebabkan sel lisis. Antibiotik ini meliputi penisilin, sepalosporin,sikloserin, vankomisin, ristosetin dan basitrasin. Antibiotik ini menghambat sintesisdinding sel terutama dengan mengganggu sintesis pep tidoglikan. Dinding sel bakterimenentukan bentuk karakteristik dan berfungsi melindungi bagian dalam selterhadap perubahan tekanan osmotik dan kondisi lingkungan lainnya. Di dalam selterdapat sitoplasma ailapisi dengan membran sitoplasma yang merupakan tempat berlangsungnya proses biokimia sel. Dinding sel bakteri terdiri dari beberapalapisan. Bakteri gram positif struktur dinding selnya relatif sederhana dan gramnegatif relatif lebih komplek. Dinding sel bakteri gram positif tersusun atas lapisanpeptidoglikan relatif tebal, dikelilingi lapisan teichoic acid dan pada beberapaspesies mempunyai lapisan polisakarida. Dinding sel bakteri gram negatif mempunyai lapisan peptidoglikan relatif tipis, dikelilingi lapisan lipoprotein,lipopolisakarida, fosfolipid dan beberapa protein. Peptidoglikan pada kedua jenisbakteri merupakan komponen yang menentukan rigiditas pada gram positif danberperanan pada integritas gram negatif. Oleh karena itu gangguan pada sintesiskomponen ini dapat menyebabkan sel lisis dan dapat menyebabkan kematian sel.Antibiotik yang menyebabkan gangguan sintesis lapisan ini aktivitasnya akan lebihnyata pada bakteri gram positif. Aktivitas penghambatan atau membinasakan hanyadilakukan selama pertumbuhan sel dan aktivitasnya dapat ditiad akan denganmenaikkan tekanan osmotik media untuk mencegah pecahnya sel. Bakteri tertentuseperti mikobakteria dan halobakteria mempunyai peptidoglikan relatif sedikit,sehingga kurang terpengaruh oleh antibiotik grup ini. Sel selama mensintesispeptidoglikan memerlukan enzim hidrolase dan sintetase. Kegiatan kedua enzim iniharus seimbang satu sama lain untuk menjaga agar sintesis tetap normal.Biosintesis peptidoglikan berlangsung dalam beberapa stadium dan antibiotikpengganggu sintesis peptidoglikan aktif pada stadium yang berlainan. Sikloserinterutama menghambat enzim racemase dan sintetase yang berperan dalampembentukan dipeptida. Vankomisin bekerja pada stadium kedua diikuti olehbasitrasin, ristosetin dan diakhiri oleh penisilin dan sefalosporin ya itu menghambattranspeptidase. Perbedaan antara sel mamalia dan bakteri yaitu dinding sel luar bakteri tebal dengan membran sel menentukan bentuk sel dan memberi ketahananterhadap tekanan osmotik. Struktur dinding sel mamalia tidak sama dengan dindingsel bakteri, sehingga antibiotik yang mempunyai aktivitas mengganggu sintesisdinding sel mempunyai toksisitas selektif sangat tinggi. Oleh karena itu antibiotiktipe ini merupakan antibiotik yang sangat berharga (Gupte, 1990).2. Antibiotik mengganggu membran sel mikroba.Dinding sel bakteri bagian bawah adalah lapisan membran sel lipoproteinyang dapat disamakan dengan membran sel pada manusia. Membran inimempunyai sifat permeabilitas selektif dan berfungsi mengontrol keluar masuknyasubstansi dari dan ke dalam sel, serta memelihara tekanan osmotik internal danekskresi waste products. Selain itu membran sel juga berkaitan dengan replikasiDNA dan sintesis dinding sel. Oleh karena itu substansi yang mengganggu fungsinya akan sangat lethal terhadap sel. Beberapa antibiotik yang dikenalmempunyai mekanisme kerja mengganggu membran sel yaitu antibiotik peptida(polimiksin, gramisidin, sirkulin, tirosidin, valinomisin) dan antibiotik polyene(amphoterisin, nistatin, filipin). Membran sel merupakan lapisan molekul li poproteinyang dihubungkan dengan ion Mg. Sehingga agen chelating yang berkompetisidengan Mg selama pembentukan membran, dapat meningkatkan permeabilitas selatau menyebabkan sel lisis. Beberapa antibiotik bersatu dengan membran danberfungsi sebagai iondphores.yaitu senyawa yang memberi jalan masuknya ionabnormal. Proses ini dapat mengganggu biokimia sel, misalnya gramicidin.Polimiksin dapat merusak membran sel setelah bereaksi dengan fosfat padafosfolipid membran sel. Sehingga polimiksin lebih aktip t erhadap bakteri gramnegatif daripada gram positif yang mempunyai jumlah fosfor lebih rendah. Antibiotikpolyene hanya bekerja pada fungi tetapi tidak

aktif pada bakteri. Dasar selektivitasini, karena mereka bekerja berikatan dengan sterol yang ada pada m embran fungidan organisme yang lebih tinggi lainnya. Secara in vitro polyene dapatmenyebabkan hemolisis, karena diduga membran sel darah merah mengandungsterol sebagai tempat aktivitas antibiotik polyene. Amfoterisin B juga dapatdigunakan untuk infeksi sistemik tetapi sering disertai efek samping anemiahemolitik. Kerusakan membran sel dapat menyebabkan kebocoran sehinggakomponen-komponen penting di dalam sel seperti protein, asam nukleat, nukleotidadan lain-lain dapat mengalir keluar. Diduga struktur membran ini ada pada mamalia,oleh karena itu antibiotik ini mempunyai toksisitas selektif relatif kecil dibandingantibiotik yang bekerja pada dinding sel bakteri, sehinggadalam penggunaansistemik antibiotik ini relatip toksik, untuk mengurangi toksisit asnya dapat digunakansecara topikal (Gupte, 1990).3. Antibiotik menghambat sintesis protein dan asam nukleat mikroba.Sel mikroba dalam memelihara kelangsungan hidupnya perlu mensintesisprotein yang berlangsung di dalam ribosom bekerja sama dengan mRNA dan tRNA,gangguan sintesis protein akan berakibat sangat fatal dan antimikroba denganmekanisme kerja seperti ini mempunyai daya antibakteri sangat kuat. Antibiotikkelompok ini meliputi aminoglikosid, makrolid, linkomisin, tetrasiklin, kloramphenikol,novobiosin, puromisin. Penghambatan biosintesis protein pada sel prokariot inibersifat sitostatik, karena mereka dapat menghentikan pertumbuhan danpembelahan sel. Bila sel dipindahkan ke media bebas antibiotik, mereka dapattumbuh kembali setelah antibiotik b erkurang dari sel kecuali streptomisin yangmempunyai aktivitas bakterisida. Pengaruh zat ini terhadap sel eukariot diperkirakan

Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak asasi manusia yang dijamin oleh Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi: Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang dan Pasal 19 Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia yang berbunyi : Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai pendapat dengan tidak mendapat gangguan dan untuk mencari, menerima dan menyampaikan keterangan dan pendapat dengan cara apapun juga dan dengan tidak memandang batas-batas serta merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Namun agar dalam membangun demokrasi yang berkeadilan sosial dan menjamin hak asasi manusia diperlukan adanya suasana yang aman, tertib, dan damai, dan dilaksanakan secara bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengertian Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum dijelaskan bahwa : 1. Kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan (pidato, dialog, dan diskusi), tulisan (petisi, gambar, pamflet, poster, brosur, selebaran, dan spanduk), dan sebagainya (sikap membisu dan mogok makan) secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Di muka umum adalah di hadapan orang banyak, atau orang lain termasuk juga di tempat yang dapat didatangi dan atau dilihat setiap orang. 3. Unjuk rasa atau demonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara demonstratif dimuka umum. 4. Pawai adalah cara penyampaian pendapat dengan arak-arakan di jalan umum. 5. Rapat umum adalah pertemuan terbuka yang dilakukan untuk menyampaikan pendapat dengan tema tertentu. 6. Mimbar bebas adalah kegiatan penyampaian pendapat di muka umum yang dilakukan secara bebas dan terbuka tanpa tema tertentu. Setiap warga negara, secara perorangan atau kelompok, bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Penyampaian pendapat di muka umum dilaksanakan berlandaskan pada : a. asas keseimbangan antara hak dan kewajiban; b. asas musyawarah; c. asas kepastian hukum dan keadilan; d. asas proporsionalitas adalah asas yang meletakkan segala kegiatan sesuai dengan konteks atau tujuan kegiatan tersebut, baik yang dilakukan oleh warga negara, institusi, maupun aparatur pemerintah, yang dilandasi oleh etika individual, etika sosial, dan etika institusional; dan e. asas manfaat. Tujuan pengaturan tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum adalah : a. mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu pelaksana hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; b. mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat; c. mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan kreativitas setiap warga

negara sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi; d. menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tanpa mengabaikan kepentingan perorangan atau kelompok. HAK DAN KEWAJIBAN 1. Warga Negara Hak Warga negara dalam menyampaikan pendapat di muka umum : a. mengeluarkan pikiran secara bebas adalah mengeluarkan pendapat, pandangan, kehendak, atau perasaan yang bebas dari tekanan fisik, psikis, atau pembatasan yang bertentangn dengan tujuan pengaturan kebebasan mengeluarkan pendapat di atas; b. memperoleh perlindungan hukum; Kewajiban dan tanggung jawab Warga negara dalam menyampaikan pendapat di muka umum : a. menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain; b. menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum; c. menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum; dan e. Menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. b. Aparatur Pemerintah Kewajiban dan tanggung jawab aparatur pemerintah dalam pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum oleh warga negara : a. melindungi hak asasi manusia; b. menghargai asas legalitas; c. menghargai prinsip praduga tak bersalah; dan d. menyelenggarakan pengamanan. Hak dan Kewajiban serta tanggung jawab Masyarakat dalam penyampaian pendapat di muka umum dapat berlangsung secara aman, tertib dan damai. Bentuk-Bentuk a. b. c. d. mimbar bebas Penyampaian unjuk rapat Pendapat rasa umum; di atau dan Muka Umum demonstrasi; pawai; atau

Tata Cara Penyampaian Pendapat Di Muka Umum 1. Penyampaian pendapat di muka umum dilaksanakan di tempat-tempat terbuka untuk umum, kecuali di lingkungan istana kepresidenan, tempat ibadah, instalasi militer, rumah sakit, pelabuhan udara atau laut, stasiun kereta api, terminal angkutan darat, dan obyek-obyek wisata nasional; dan pada hari besar nasional (Tahun Baru, Hari Raya Nyepi, Hari Wafat Isa Almasih, Isra Miraj, Kenaikan Isa Almasih, Hari Raya Waisak, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Hari Maulid Nabi, 1 Muharam, Hari Natal, 17 Agustus) 2. Pelaku atau peserta penyampaian pendapat di muka umum dilarang membawa benda-benda yang dapat membahayakan keselamatan umum; 3. Penyampaian pendapat di muka umum wajib diberitahukan secara tertulis kepada Polri, disampaikan oleh yang bersangkutan, pemimpin atau penanggung jawab kelompok; 4. Pemberitahuan selambat-lambatnya 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh Polri setempat; 5. Pemberitahuan secara tertulis tidak berlaku bagi kegiatan ilmiah di dalam kampus dan kegiatan keagamaan; 6. Surat pemberitahuan memuat maksud dan tujuan; tempat, lokasi, dan rute; waktu dan lama; bentuk; penanggung jawab (orang yang memimpin dan atau menyelenggarakan pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang bertanggung jawab agar pelaksanaannya berlangsung

dengan aman, tertib, dan damai); nama dan alamat organisasi, kelompok atau perorangan; alat peraga yang dipergunakan; dan atau jumlah peserta; 7. Penanggung jawab kegiatan wajib bertanggung jawab agar kegiatan tersebut terlaksana secara aman, tertib, dan damai; 8. Setiap sampai 100 (seratus) orang pelaku atau peserta unjuk rasa atau demonstrasi dan pawai harus ada seorang sampai dengan 5 (lima) orang penanggung jawab. 9. Pembatalan pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum disampaikan secara tertulis dan langsung oleh penanggung jawab kepada Polri selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam sebelum waktu pelaksanaan. Kewajiban dan Tanggung jawab Polri Kewajiban Polri setelah menerima surat pemberitahuan : a. segera memberikan surat tanda terima pemberitahuan; b. berkoordinasi dengan penanggung jawab penyampaian pendapat di muka umum; c. berkoordinasi dengan pimpinan instansi/lembaga yang akan menjadi tujuan; d. penyampaian pendapat; mempersiapkan pengamanan tempat, lokasi, dan rute; Tanggung jawab Polri dalam pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum : a. memberikan perlindungan keamanan terhadap pelaku atau peserta penyampaian pendapat; b. menyelenggarakan pengamanan untuk menjamin keamanan dan ketertiban umum sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sanksi 1. Pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum dapat dibubarkan apabila tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud. 2. Pelaku atau peserta pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang melakukan perbuatan melanggar hukum, dapat dikenakan sanksi hukum (sanksi hukum pidana, sanksi hukum perdata, atau sanksi administrasi) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Penanggung jawab pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang melakukan tindak pidana dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan pidana yang berlaku ditambah 1/3 (satu pertiga) dari pidana pokok. 4. Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan (tindak pidana kejahatan) menghalanghalangi hak warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum yang telah memenuhi ketentuan Undang-Undang ini dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun. Tentang ISMAFARSI

ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia) adalah organisasi mahasiswa yang terdiri dari lembaga-lembaga kemahasiswaan dari institusi farmasi di Indonesia dan merupakan organisasi intra universitas yang berbasis keprofesian, bertujuan untuk menyatukan opini dan ajang silaturahmi mahasiswa farmasi. Semenjak pertama kali dibentuk pada tahun 1955, kini ISMAFARSI beranggotakan 60 institusi farmasi di seluruh nusantara. Terbentuknya MAFARSI(Mahasiswa Farmasi seluruh Indonesia) pada tanggal 22 Desember 1955 merupakan cikal bakal lahirnya ISMAFARSI. Pada saat itu mahasiswa farmasi indonesia ingin memecahkan permasalahan yang ada, sehingga muncul kesadaran untuk menjalin komunikasi lewat terbentuknya MAFARSI. Pada tahun 50-an terdapat dua perguruan tinggi yang memiliki jurusan Farmasi yakni UGM dan ITB dan keduanya pun memiliki masalah yang sama. Masalah yang mereka

hadapi pembagian dalam bagian fakultas yang dianggap berbeda.Di UGM sendiri farmasi merupakan bagian dari Fakultas kedokteran, kedokteran gigi, dan farmasi sedangkan Farmasi di ITB merupakan bagian dari faklutas Teknik. Mahasiswa farmasi UGM maupun ITB akhirnya sepakat untuk mendirikan MAFARSI yang saat itu merupakan suatu organisasi mahasiswa intra universitas profesional pertama dan satu-satunya yang ada di Indonesia. Terpilih sebagai ketua adalah Purnomo Singgih (UGM) dan Midian Sirait (ITB), sedangkan tokoh-tokoh mahasiswa lainnya yang ikut terlibat diantaranya adalah Marisi P,Sihombing, Sunarto Prawirosujanto, Djasman, Sulastomo, Sardjoko dan lain-lain. Atas perjuangan MAFARSI, maka para pimpinan perguruan tinggi farmasi ITB dan UGM mengadakan pertemuan untuk mengambil langkah penyesuaian terhadap kurikulum masing-masing. Konsep Bachaloreat yang mendahulukan jenjang Apoteker, baru kemudian jenjang sarjana diubah menjadi sebaliknya. Sementara kedudukan mahasiswa di ikatan Apoteker Indonesia diperjelas dengan system perwakilan dari MAFARSI. Tahun 1970, MAFARSI kembali mengadakan kongres dan memilih Ilham Indradjaja sebagai Sekjen. Kemudian pada periode ini kenggotaan MAFARSI merupakan lembaga Kemahasiswaan di tiap Institut Farmasi, tidak lagi bersifat personal.continue peristiwa penting ISMAFARSI: 1. Pada tanggal 10 -19 Oktober di BukitTinggi tercatat peristiwa penting Organisasi MAFARSI dengan pergantian nama menjadi ISMAFARSI. Dalam kongres terakhor atau MUNAS I ISMAFARSI terpilih SEKJEND I (Sekretaris Jenderal) Tjeptjep Syaifulrahman . 2. Pada Munas II terpilih Pandaan Suharno sebagai Sekjen. 3. Sekjen ISMAFARSI III, Muhammad Yamin, menggantikan Pandaan Suharno yang tidak aktif , bertugas sampai Munas ISMAFARSI ke III. 4. Pada MUNAS III terpilih Paul Tetoprastawa dari Universitas Gadjah Mada(UGM) sebagai sekjen ISMAFARSI IV. 5. Pada MUNAS IV tahun 1990 di Jakarta terpilih Noverman (UNAND) sebagai Sekjen ISMAFARSI V. 6. Pada MUNAS V tahun 1992 di Surabaya memilih Hudi Kurniawan (UNAIR) sebagai Sekjen ISMAFARSI VI. 7. Pada Munas VI yang diadakan di Padang terpilih ISMAEL (UNAND) sebagai Sekjen ISMAFARSI VII. 8. Pada tanggal 25 28 Mei 1998 Munas VII diselenggarakan di Ujung Pandang. Pada Munas ini R.Tatang Purnawan (Unair) terpilih sebagai Sekjen ISMAFARSI VIII.Sejarah ISMAFARSI pun mencatat MUNAS Luar Biasa (MUNASLUB) I ISMAFARSI pada September 1998 di Yogyakarta dimana wakil Sekjen Ismiyati mengundurkan diri dan digantikan oleh Ahmad Subagiyo (UI). 9. Pada Pekan Ilmiah Nasional (PIN) VII dan Musyawarah Nasional (Munas) VIII di UI, Depok tanggal 24 29 September 2000 terpilih sebagai sekjen ISMAFARSI IX adalah Rahmat Saleh (Universitas Pancasila).Dalam kegitan ini menetapkan dan mengesahkan keanggotaan dari Universitas Jenderal Ahmad Yani, Universitas Sanata Darma Yogyakarta, serta Universitas Prof. Hamka dan kembalinya UGM dalam ISMAFARSI setelah sekian waktu tidak dapat mengikuti kegiatan ISMAFARSI. 10. Munas IX tanggal 8 13 September 2002 di Universitas Andalas Padang memilih saudara Zainul Islam, dari ISTN sebagai Sekjen ISMAFARSI X 11. Pada Munas X di Universitas Hasanudin Makasar tanggal 15 21 September 2004 terpilih saudara Mei Eko Hermanto sebagai Sekjen ISMAFARSI XI untuk periode 2004 -2006. 12. Pada Munas XI September 2006 di Universitas Muhammadiyah Solo Surakarta terpilih Sekjen ISMAFARSI XII, Yani Novi Rinjayaningsih dari Universitas Pancasila untuk periode 2006-2008. 13. MUNAS ISMAFARSI XII berhasil memilih Joko Rinanto dari Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA sebagai Sekjen ISMAFARSI XIII untuk periode 2008-2010. Pada tanggal 23-29 Juli 2010 akan diadakan Seminar nasional dan Musyawarah nasional (MUNAS) Ismafarsi XIII di Univeristas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

Вам также может понравиться