Вы находитесь на странице: 1из 23

Kas Negara Menipis, AS Terancam Bangkrut

Rabu, 2 Oktober 2013 | 10:17 WIB

Menteri keuangan AS Jacob Lew. | AP Photo WASHINGTON DC, KOMPAS.com Belum lagi usai masalah tutupnya sebagian operasional Pemerintah AS, kini ancaman baru mengancam negeri adidaya itu, yakni kebangkrutan. Kementerian Keuangan AS, Selasa (1/10/2013), mengatakan, jika hingga 17 Oktober mendatang tidak disepakati batas kenaikan utang baru, maka Pemerintah Amerika Serikat akan kehabisan uang alias bangkrut sehingga tak bisa memenuhi sejumlah kewajibannya. Menteri Keuangan AS Jacob Lew telah mengirim surat kepada Ketua Kongres John Boehner bahwa penutupan sebagian operasional pemerintahan AS, yang disebabkan kurangnya anggaran, tidak akan mengubah proyeksi yang dibuat Kementerian Keuangan saat kemampuan keuangan AS mencapai batasnya. "Meski keterbatasan anggaran untuk tahun fiskal baru menciptakan ketidakpastian tambahan, tetapi kondisi itu tidak akan mengubah posisi Kemenkeu, kecuali jika kebuntuan berlanjut," demikian Lew dalam suratnya. Lew memperingatkan, jika batas utang AS tidak dinaikkan pada 17 Oktober mendatang, maka

Pemerintah AS akan mengalami kegagalan membayar utang, meski Lew tidak merinci utang mana yang kemungkinan gagal dibayarkan. "Hingga 17 Oktober, setelah itu maka kami harus menjalankan komitmen pemerintah hanya dengan anggaran 30 miliar dollar AS," ujar Lew. "Jumlah anggaran ini terlalu sedikit untuk pengeluaran saat itu yang sedikitnya membutuhkan 60 miliar dollar AS," tambah Lew. Anggota kongres dari Partai Republik menolak pencairan anggaran tahun fiskal baru yang dimulai Selasa (1/10/2013) dan menolak meningkatkan batas utang 16,7 triliun dollar AS. Keputusan kongres menahan anggaran dan batas utang ini tak lepas dari upaya mereka mencari konsesi politik dan fiskal dari pemerintahan Barack Obama. Saat ini, setiap bulan anggaran Pemerintah AS defisit sebesar 60 miliar dollar AS dan membutuhkan peningkatan batas utang untuk membiayai defisit anggaran. Kementerian Keuangan selama ini telah melakukan penghematan dengan menggunakan "langkah-langkah khusus" untuk menyesuaikan diri dengan kondisi anggaran dan tetap bisa membayar pengeluaran negara, mulai dari gaji pegawai, uang pensiun, hingga membayar utang. Namun, Lew mengatakan, langkah-langkah khusus itu kini sudah tak mampu lagi menahan semakin keringnya kas keuangan negara dan membutuhkan utang baru pada 17 Oktober. Jika tidak ada persetujuan, maka setelah tanggal 17 Oktober sebagian tagihan, utang, dan kewajiban negara lainnya tak bisa dibayarkan.
http://internasional.kompas.com/read/2013/10/02/1017148/Kas.Negara.Menipis.AS. Terancam.Bangkrut?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp

Netanyahu: Israel Siap Hentikan Sendiri Program Nuklir Iran

Rabu, 2 Oktober 2013 | 08:41 WIB

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu berpidato di sidang umum PBB ke-68 di New York, AS, Selasa (1/10/2013). | Andrew Burton / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP NEW YORK, KOMPAS.com Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, di hadapan sidang umum PBB, Selasa (1/10/2013), menyatakan, Israel siap beraksi sendiri untuk menghentikan Iran membuat senjata nuklir. "Israel tak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir. Jika Israel terpaksa melakukannya sendiri, maka Israel akan melakukannya," kata Netanyahu. Dia menambahkan, Presiden Iran Hassan Rohani tidak bisa dipercaya. Netanyahu menegaskan, satu-satunya cara menghentikan pembangunan senjata nuklir Iran adalah menggabungkan sanksi berat dan ancaman serangan militer yang nyata. "Saya harap saya bisa memercayai Rohani. Sayangnya, saya tidak bisa," tambah Netanyahu. Masa depan Israel sebagai sebuah bangsa, kata Netanyahu, terancam jika Iran memiliki senjata nuklir. Sebab, negeri itu sangat bernafsu untuk menghancurkan Israel. "Iran ingin mempercepat pembangunan senjata nuklir, sebelum komunitas internasional bisa mendeteksi dan mencegahnya," tambah dia. "Jika Iran memiliki senjata nuklir di Timur Tengah, maka negeri itu tidak akan menjadi Korea

Utara. Negeri itu akan menjadi 50 kali Korea Utara," lanjut Netanyahu. Tak berhenti sampai di situ, Netanyahu menuding Rohani adalah otak dari strategi program nuklir Iran. Dan, masih kata Netanyahu, Rohani tak berbeda dengan pendahulunya, Mahmoud Ahmadinejad. Pidato Netanyahu ini langsung mendapat tanggapan dari delegasi Iran. Segera setelah Perdana Menteri Israel itu selesai berpidato, seorang deputi Dubes Iran kepada sidang umum PBB mengatakan, pern
http://internasional.kompas.com/read/2013/10/02/0841182/Netanyahu.Israel.Siap.H entikan.Sendiri.Program.Nuklir.Iran? utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp

Korea Utara Kecam Parade Militer Korea Selatan

Rabu, 2 Oktober 2013 | 11:16 WIB

Kendaraan lapis baja dan kendaraan pengangkut peluru kendali tampil dalam parade militer memperingati Hari Angkatan Bersenjata Korea Selatan ke-65. | AP Photo/Ahn Young-joon PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Utara, Rabu (2/10/20130, mengecam parade militer Korea Selatan yang menampilkan berbagai peralatan perang sebagai sebuah "kekerasan yang gila". Padahal Korea Utara dikenal sangat sering menggelar peralatan militer dalam sebuah parade. Namun, negeri ini melihat parade yang digelar Korea Selatan ini sebagai hal yang provokatif. "Negara boneka (Korea Selatan) mempertontonkan sebuah kekerasan yang gila," kata harian pemerintah Korut, Rodong Sinmun. Harian itu lebih lanjut mengatakan parade militer Korea Selatan ditujukan untuk memperkuat "kolusi militer" dengan Amerika Serikat dan "mempersiapkan serangan ke Korea Utara". "Sirkus konfrontasi itu menunjukkan jati diri Korea Selatan dan AS sebagai penghancur dialog dua Korea," lanjut Rodong Sinmun. Dalam parade yang digelar Selasa (1/10/2013), dalam rangka memperingati hari jadi angkatan

bersenjata Korea Selatan ke-65. Parade itu melibatkan 11.000 prajurit, 120 pesawat terbang, puluhan tank, artileri dan sejumlah rudal. Semua personel dan peralatan tempur itu tampil di hadapan para petinggi termasuk Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel. Chuck Hagel berada di Seoul untuk membicarakan komitmen AS terkait persekutuan militer dengan Korea Selatan.
http://internasional.kompas.com/read/2013/10/02/1116554/Korea.Utara.Kecam.Para de.Militer.Korea.Selatan

Rampok Berpistol Bawa Kabur Gaji Guru SMPN 3


Penulis : Kontributor Bengkulu, Firmansyah Rabu, 2 Oktober 2013 | 10:58 WIB

Ilustrasi | Shutterstock | Shutterstock 5 23 0 BENGKULU, KOMPAS.com - Tiga orang rampok beraksi di Kabupaten Rejang Lebong menggunakan senjata api jenis pistol. Kali ini yang menjadi sasaran perampokan adalah Faryani, bendahara SMP Negeri 3, Kecamatan Curup Timur, Rejang Lebong, Bengkulu. Akibat perampokan tersebut, uang gaji guru sebesar Rp 54 juta raib, Senin (1/10/2013). Uang tersebut merupakan gaji rutin bagi para guru dan staf di SMPN 3. Faryani memang ditugaskan secara rutin oleh pihak sekolah untuk mengambil uang setiap bulan di Bank Bengkulu. Namun ternyata aktivitas tersebut telah lama diawasi kawanan perampok.

"Kami dirampok pada saat kami baru pulang dari bank ambil uang ketika sampai di gerbang sekolah ada tiga orang berjalan kaki langsung menarik tas yang saya bawa sehingga terjadi tarik menarik," kata Faryani. Rekan Faryani, Suparman tak berani membantu karena ketika terjadi tarik menarik salah seorang kawanan rampok itu mengeluarkan senjata api dan langsung menembakkannya ke udara. "Letusan pistol itu membuat teman-teman yang melihat dan ingin membantu tak berani bergerak karena perampok mengancam akan menembak siapa yang berani mendekat," tambahnya. Usai membawa tas milik bendahara korban tiga perampok menggunakan dua sepeda motor berlari ke arah Desa Duku Ulu, Kecamatan Curup Timur. Kepala Polres Rejang Lebong Edi Suroso, mendapatkan laporan perampokan segera mengirimkan beberapa personel ke beberapa titik yang diduga tempat persembunyian rampok itu guna melakukan pe
http://regional.kompas.com/read/2013/10/02/1058584/Rampok.Berpistol.Bawa.Kabu r.Gaji.Guru.SMPN.3

Getah Wangi yang Nyaris Punah

Selasa, 1 Oktober 2013 | 22:12 WIB

Dryobalanops aromatica | Wikipedia

KOMPAS.com - Kapal-kapal milik pedagang Mesir merapat di Pelabuhan Kapuradwipa. Sesaat setelah membuang sauh, awak kapal dengan cepat turun ke daratan. Mereka tidak ingin kehabisan kristal putih pengawet mayat yang menjadi komoditas paling dicari di Mesir dan negara Afrika lainnya. Dalam jalur perdagangan mereka di sepanjang pantai barat Sumatera, kristal dari getah pohon kapur (Dryobalanops aromatica atau Dryobalanops champor) ini hanya bisa ditemukan di Pelabuhan Barus atau Kapuradwipa. Kapur dari Barus ini dicari raja-raja Mesir untuk mengawetkan jasad mereka karena kualitasnya paling bagus. Mumi Ramses II dan Ramses III konon juga dibalsem dengan kapur barus yang sudah dicampur dengan rempah-rempah dari Ophir, nama gunung di pedalaman Barus. Kapur barus atau kamper sudah dikenal oleh pedagang Mesir, Arab, dan Timur Tengah lainnya sejak abad ke-7-16 Masehi. Selain untuk membalsem mayat, kamper juga berfungsi sebagai bahan baku obat-obatan dan parfum (Barus Sejarah Maritim dan Peninggalannya, Irianti Dewi,

2006). Nama kota Barus sendiri berasal dari komoditas kapur barus yang ramai diperdagangkan di pelabuhan itu sekitar abad ke-7-16 Masehi. Kini sulit untuk melacak keberadaan pohon kamper yang dulu bisa menghasilkan kristal seharga emas. Di daerah Barus, pohon kamper itu hanya tinggal beberapa batang saja. Pohon kamper hilang karena banyaknya penebangan liar, kata Juardi Mustafa Simanulang, pemerhati sejarah Barus, ketika mengantarkan kami ke Desa Siordang, Kecamatan Sirandorung, untuk melihat satu-satunya pohon kapur tua yang masih tersisa. Pohon besar itu menjulang di tengah perkebunan milik warga. Tingginya mencapai belasan meter, batangnya tegak lurus dengan kulit batang berwarna coklat keputihan. Ketika daunnya dipetik, menguar bau wangi segar. Batang pohon itu harus dibelah untuk mendapatkan kristal getah yang tersimpan di dalam batang. Kristal kapur itu dulunya ditemukan saat orang menebang pohon untuk keperluan rumah atau membuat kapal. Ketika batang pohon ditebang, batang itu mengeluarkan getah, dan jika dibiarkan akan mengering menjadi kristal, kata Juardi. Selain untuk mengawetkan mayat, getah kamper juga menjadi bahan baku pembuat dupa wangi. Entah benar atau hanya berseloroh, Juardi mengatakan bahwa bahan baku untuk dupa yang dihadiahkan tiga raja saat kelahiran Yesus juga didatangkan dari Barus. Di tempat ia tumbuh, pohon kamper ini sudah menjadi salah satu tanaman langka. Menurut International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), status pohon ini masuk kategori daftar merah, yaitu keberadaannya kritis atau terancam punah. IUCN merupakan lembaga konservasi keanekaragaman hayati. Kalau dibiarkan tumbuh, diameter batang pohon kamper bisa mencapai 70 cm-150 cm dengan tinggi pohon mencapai 60 meter. Batangnya akan mengeluarkan aroma kapur wangi bila dipotong. Di Indonesia, pohon ini hanya bisa ditemukan di Sumatera dan Kalimantan saja. Beberapa daerah di Malaysia, seperti Semenanjung Malaysia, Sabah, dan Serawak, juga menjadi habitat pohon kamper. Selain Dryobalanops aromatica, tanaman penghasil kamper lainnya adalah Cinnamomum camphora (pohon kamper). Namun, jenis pohon ini hanya tumbuh di China, Jepang, Korea, Taiwan, dan Vietnam. Di masa lalu, pencarian getah kamper di Barus lekat dengan mitos persembahan. Para pencari kapur barus memiliki kepercayaan tentang larangan dan pantangan terkait dengan pencarian getah kamper. Setiap pohon memiliki kadar karena kadar getah yang berbeda-beda, ada yang banyak dan ada pula yang sedikit. Sebelum mencari getah, penebang pohon harus melakukan ritual persembahan hewan korban kepada Begu Sombahon, sang makhluk penjaga hutan. Hewan yang dipersembahkan biasanya ayam, kerbau, dan kambing, tergantung permintaan Begu Sombahon.

Upaya penanaman kembali pohon kamper dilakukan sebagian warga Barus. Tanpa ritual persembahan, masyarakat berupaya untuk kembali menghidupkan pohon kapur barus, ikon yang menjadi asal-usul dikenalnya daerah tersebut. (IND/ART/MHF/HAM/OTW/KOMPAS CETAK)
http://sains.kompas.com/read/2013/10/01/2212198/Getah.Wangi.yang.Nyaris.Punah

Erupsi Misterius Abad Ke-13 Diduga Berasal dari Gunung di Lombok


Penulis : Yunanto Wiji Utomo Selasa, 1 Oktober 2013 | 10:48 WIB

Pemandangan dari puncak Gunung Rinjani (3,726 meter) di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Terlihat Danau Segara anak yang terletak di Kaldera Rinjani. | SHUTTERSTOCK / KIM BRIERS 59 21 0 KOMPAS.com Ilmuwan berpikir bahwa mereka telah menemukan gunung yang mengakibatkan erupsi misterius pada abad ke-13. Erupsi yang berlangsung pada tahun 1257 tersebut begitu besar sehingga jejak kimiawinya ditemukan di Arktika dan Antartika. Teks pada masa pertengahan di Eropa menunjukkan bahwa erupsi berdampak pada iklim yang lebih dingin secara tiba-tiba dan kegagalan panen. Dalam publikasi di jurnal PNAS, ilmuwan mengungkapkan, gunung api yang bertanggung jawab

pada peristiwa itu adalah Gunung Samalas yang berada di Lombok. Saat ini, tak banyak struktur gunung asli yang tersisa, hanya sebuah kawah danau rakasasa yang menjadi jejak keberadaannya. Tim ilmuwan mengaitkan sulfur dan jejak letusan yang ada di kutub dengan data yang diperoleh dari riset di Lombok, mencakup radiokarbon, tipe, dan penyebaran batuan, serta debu, lingkaran pohon, dan bahkan sejarah lokal yang terkait peristiwa erupsi abad ke-13. "Bukti-buktinya sangat kuat dan menarik," kata Clive Oppenheimer dari Cambridge University yang terlibat penelitian. Frank Lavigne dari Pentheon Sorbonne University di Perancis mengungkapkan, "Kami melakukan hal yang sama seperti investigasi kriminal." "Kami tidak tahu pelakunya pada awalnya, tapi kami punya waktu terjadinya pembunuhan dan jejak dalam bentuk geokimia di es, dan itu memungkinkan kami melacak gunung api yang menjadi penyebabnya," paparnya seperti dikutip BBC, Senin (30/9/2013). Erupsi pada tahun 1257 pernah dikaitkan dengan gunung api di Meksiko, Ekuador, dan Selandia Baru. Namun, analisis menunjukkan bahwa secara geokimia, gunung-gunung itu tak memenuhi syarat. Hanya Samala yang memenuhinya. Peristiwa global Tim ilmuwan yang meneliti menemukan bahwa sebanyak 40 kubik kilometer batu dan abu terlontar dari Gunung Samala. Material halus yang dikeluarkan mencapai ketinggian 40 km. Hanya bila material yang dikeluarkan sebanyak itu maka jejaknya bisa sampai Greenland dan Antartika. Material sejumlah tersebut, setelah letusan, diduga menyebabkan pendinginan global, hujan, dan banjir. Arkeolog baru-baru ini menemukan bahwa tulang belulang yang ditemukan di pemakaman massal di London berasal dari masa tahun 1258. "Kita tak bisa mengatakan bahwa dua hal ini berkaitan. Namun, populasi saat itu pasti tertekan," kata Lavigne. Letusan Samala lebih kurang sama besar dengan Krakatau (1883) dan Tambora (1815). Data dari es kutub menunjukkan peristiwa besar pada tahun 1809. Namun, seperti kasus Samala, pelaku yang bertanggung jawab belum diketahui.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


http://sains.kompas.com/read/2013/10/01/1048034/Erupsi.Misterius.Abad.Ke13.Diduga.Berasal.dari.Gunung.di.Lombok

Pengakuan Eropa Bantu Perangi Penjualan Kayu Ilegal

Selasa, 1 Oktober 2013 | 16:55 WIB

Kayu ilegal ini ditemukan pihak TNI di Kolaka. | KOMPAS.com/SUPARMAN SULTAN 4 70 1 BRUSSEL, KOMPAS.com Dunia akui legalisasi kayu di Indonesia. Dengan adanya kesepakatan resmi yang ditandatangani oleh pihak Indonesia dengan Uni Eropa, Senin (30/9/2013), di markas besar Uni Eropa, Brussel, pemerintah berharap dapat memerangi adanya pencurian dan penjualan secara ilegal kayu dari Indonesia ke luar negeri. Penandatanganan bersejarah itu berlangsung kemarin pada pukul 12 waktu setempat, yang diwakilkan oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Presiden Uni Eropa (UE) asal Lithuania, Valentinas Mazuronis, dan juga Menteri Lingkungan Hidup Janez Potocnik. Usai penandatanganan tersebut, Pemerintah RI dan UE akan berusaha untuk meratifikasikan undang-undang legalitas kayu di Indonesia yang direncanakan akan memakan waktu kurang lebih empat bulan. Namun, pemerintah optimistis, kesahan legalitas kayu tersebut bisa diterapkan kurang dari

jangka waktu itu karena pemerintah telah memiliki sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK). Sistem inilah yang menurut pemerintah akan membantu lancarnya kesahan undang-undang legalitas kayu di UE. Persetujuan Forest Law Enforcement Agreement Governance and Trade (FLEGT)Voluntary Partnership Agreement (VPA) ini merupakan hasil dari rangkaian panjang negosiasi antara RI dan UE sejak januari 2007. Negosiasi tak hanya dilakukan oleh departemen dan Kementerian Kehutanan, tetapi juga melibatkan banyak pihak, yaitu partisipasi dari Duta Besar Belgia Arif Havas, Yayasan Kehati, dan Multitakeholder Forestry Programme. Persejutuan yang resmi ditandatangani oleh UE memastikan kepercayaan Eropa kepada perbaikan tata kelola kehutanan dan industri kehutanan Indonesia. Menteri kehutanan juga menegaskan bahwa persetujuan itu juga merupakan upaya pemerintah dalam memerangi adanya penjualan dan pencurian kayu secara ilegal. Dengan adanya kerja sama antara pemerintah dengan para pembeli dari luar negeri, khususnya Eropa, jaminan legalitas atas kayu yang didapatkan bisa diupayakan. Karena Eropa merupakan benchmark bagi pasar lainnya, pengakuan Eropa bisa semakin meningkatkan ekspor kayu, menambah sumber pemasukan negara, dan meningkatkan produktivitas industri kayu di Indonesia. Tantangan terbesar adalah membantu para pelaku usaha kecil dan menengah untuk bisa masuk dalam sistem sertifikat legalitas itu. Pemerintah optimistis bahwa para pengusaha kecil akan turut berpartisipasi dalam menaikkan produksi kayu Indonesia, apalagi Menteri Kehutanan menyatakan pemerintah sendiri telah memberikan banyak kemudahan bagi UKM. Kemudahan itu berupa adanya kebijakan bagi pengusaha kecil dan menengah dalam menerapkan verifikasi kualitas produksi kayu. Kebijakan berupa beberapa standar yang disesuaikan dengan kategori produk usaha mereka. Untuk mendapatkan sertifikat legalitas tersebut, pemerintah, menurut keterangan Menteri Zulkifli Hasan, akan membantu UKM dengan cara mengumpulkan beberapa pengusaha kecil agar bergabung dalam bentuk koperasi. Pemerintah juga telah menyiapkan dana bantuan bagi mereka yang telah masuk dalam anggaran negara. Dalam penandatanganan antara RI dan UE, beberapa pengusaha asing dan nasional turut hadir. Mereka mengaku bahwa sertifikat legalitas itu akan membantu mendapatkan jaminan kualitas sebagai pembeli dan juga penanam modal di Indonesia. Bagi pengusaha kayu indonesia sendiri, legalitas ini sudah lama ditunggu karena kepercayaan pembeli asing akan semakin meningkat.

Pada saat VPA resmi dapat dijalankan, semua kayu bersertifikat legal berdasarkan SLVK akan memasuki pasar Eropa dengan disertai dokumen legal. Dokumen legal itu sendiri baru akan didapatkan oleh badan-badan swasta yang dipercaya oleh pemerintah dan telah mendapatkan akreditasi sebagai verifikasi kualitas kayu. Legalitas kayu ini juga diharapkan akan berdampak kepada kelestarian alam. Salah satunya, di mana beberapa kayu yang dianggap sebagai pohon langka dan dilestarikan, seperti kayu eboni akan lebih dijaga ketat agar tak mudah lolos dan terjual secara ilegal. Pencurian kayu pun bisa berkurang karena para pembeli asing diharapkan hanya akan membeli kayu dari Indonesia yang hanya telah lolos verifikasi dan mendapatkan sertifikat legalitas tersebut. (David Massa

http://sains.kompas.com/read/2013/10/01/1655303/Pengakuan.Eropa.Bantu.Perangi .Penjualan.Kayu.Ilegal

Polisi Medan Amankan 13 Karung Ganja Asal Aceh


Penulis : Kontributor Medan, Mei Leandha Selasa, 1 Oktober 2013 | 19:00 WIB

Ilustrasi : Daun ganja. | shutterstock 0 MEDAN, KOMPAS.com - Sebanyak 13 karung berisi daun ganja kering asal Provinsi Aceh diamankan aparat Polresta Medan. Ganja seberat total 340 kilogram itu disita dari tangan enam pelaku terduga pengedar di dua tempat terpisah di Kota Medan, Selasa (1/10/2013). Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta didampingi Kasat Nakoba Kompol Dony Alexander mengatakan, penangkapan keenam pelaku berawal dari informasi yang mereka terima bahwa satu unit mobil berwarna hijau BK 1167 LH di Jalan AH Nasution, Kelurahan Padang Bulan,

Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, diduga bermuatan ganja. Hasil penggeledahan di mobil tersebut, disita empat karung ganja seberat 100 kilogram dari dua pelaku berinisial MRC (39), warga Desa Sambirejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, dan SD (32), penduduk Desa Sei Rotan, Percut Sei Tuan. Dari pemeriksaan terhadap keduanya diketahui ganja akan dijual kepada seseorang berinisial R di kawasan Tanjung Anom, Kecamatan Pancurbatu. Polisi lalu melakukan pengembangan dan berhasil mengetahui keberadaan pelaku lain berinisial SI (50), penduduk Kelurahan Bandar Sakti, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi. "SI berperan menyediakan mobil untuk distribusi ganja. Dia ditangkap di Jalan Medan Batangkuis. Sementara hasil penggeledahan di rumah SD ditemukan 9 karung ganja seberat 240 kilogram. Pelaku mengaku membeli 340 kilogram ganja seharga Rp 180 juta untuk dipasarkan di Kota Medan," kata Kapolresta Medan. Menurutnya, para pelaku akan dikenakan Pasal 112 jo Pasal 114 UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotikan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Sementara itu, salah seorang pelaku, SD mengaku menyesal menjual ganja. Menurutnya, saat penangkapan dia sedang bersama temannya, MRP dan anak MRP, AR. Mereka mau mengantarkan empat karung ganja seberat 100 kilogram menggunakan mobil Kijang Krista BK 1167 LH ke rumah pemesan di Jalan AH Nasution. "Rizaldi (MRP) meneleponku bilang ada pesanan 100 kilogram. Diantar ke rumah salah seorang bandar marga Siregar yang tingga di Jalan AH Nasution. Bertiga kami mengantarkannya, terus ditangkap," katanya. Lanjut SD, ia dan MRP ditangkap karena informasi dari Siregar. "Siregar yang membocorkan ke polisi bahwa kami membawa ganja. Siregar tidak ditangkap, pemain juga dia. Waktu ditangkap, anakku yang berumur 5 tahun menangis nengok aku ditendang polisi," kata laki-laki yang sehariharinya bekerja sebagai buruh bangunan ini. Ganja seberat 340 kilogram itu, lanjutnya, didapat dari seorang bandar besar di Aceh bernama Siti Darma. "Dari dia aku dapat barang itu, kusimpan di rumah. Rencananya mau dipasarkan selama sebulan ini. Upahku Rp 100.000 tiap kilonya dan uangnya ku dapat tiap selesai transaksi. Aku nekat jual ganja karena kebutuhan hidup," kata SD menunduk. Tapi apa lacur, uang belum di dapat, dirinya harus meringkuk di penjara untuk mempertanggu
http://regional.kompas.com/read/2013/10/01/1900480/Polisi.Medan.Amankan.13.Ka rung.Ganja.Asal.Aceh

Polisi Siksa Korban Salah Tangkap Hanya untuk Iseng


Penulis : Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman Selasa, 1 Oktober 2013 | 18:30 WIB

Rudi Hartono, korban salah tangkap Polres Pamekasan. | KOMPAS.com/Taufiqurrahman 403 358 103 PAMEKASAN, KOMPAS.com Pemukulan terhadap Rudi Hartono (24), warga Dusun Bangkal, Desa Lembung, Kecamatan Galis, oleh A, salah satu anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Pamekasan, pada Minggu (29/9/2013), dianggap sebagai tindakan iseng. Hal itu diungkapkan Kepala Satuan Reskrim Polres Pamekasan Ajun Komisaris Muhammad Nur Amin.

"Anak-anak biasa kalau ada pemeriksaan suka iseng dengan menampar," kata Ajun Komisaris Nur Amin, Selasa (1/10/2013). Kendati demikian, Ajun Komisaris Nur Amin menyatakan bahwa pelaku pemukulan akan tetap diproses sesuai dengan aturan di internal kepolisian. "Anggota kami nanti akan diberikan sanksi. Sanksi itu bisa berupa teguran secara lisan, tertulis, atau bahkan bisa penurunan pangkat sesuai hasil pemeriksaan Unit Propam." Pemukulan terjadi karena Rudi dituduh telah melakukan penipuan dalam transaksi mobil dengan Suparto, warga Jalan Sersan Mesrul, Kelurahan Gladak Anyar, Minggu kemarin. Rudi merupakan korban salah tangkap yang dilakukan anggota Satuan Reskrim Polres Pamekasan. Rudi digiring ke Polres Pamekasan pada Minggu kemarin karena laporan Suparto. Saat digiring ke kantor polisi, Rudi mengelak tuduhan penipuan karena dia hanya buruh tani garam dengan penghasilan Rp 20.000 per hari. Setibanya di Polres, Rudi diinterogasi dan mengelak semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Karena mengelak, Rudi kemudian dipukuli sampai tiga kali di bagian rahang kanan. Akibatnya, rahang kanan Rudi bengkak sehingga sulit untuk mencerna makanan s
http://regional.kompas.com/read/2013/10/01/1830380/Polisi.Siksa.Korban.Salah.Tan gkap.Hanya.untuk.Iseng.

KPK Periksa Agus Martowardojo sebagai Saksi Kasus Century


Penulis : Dian Maharani Rabu, 2 Oktober 2013 | 10:30 WIB

Agus Martowardojo, saat masih menjabat Menteri Keuangan, menjelaskan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal dan Postur APBN 2013 di Jakarta, Senin (29/10/2012). | KOMPAS/HERU SRI KUMORO 3 279 3 JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Rabu (2/10/2013). Agus diperiksa sebagai saksi untuk kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Agus tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta,

pukul 10.00 WIB. "Saya hari ini diundang untuk menjadi saksi sehubungan dengan dugaan tindak pidana korupsi FPJP. Saya akan masuk untuk memberi kesaksian. Nanti ke luar saya jelaskan," kata Agus, yang mengenakan kemeja putih itu. Agus menjelaskan, kapasitasnya diperiksa hari ini selaku Direktur Utama Bank Mandiri pada saat itu. "Saya diundang sebagai Direktur Utama Bank Mandiri," katanya. Kasus Century Kasus Bank Century bermula dari pengajuan permohonan fasilitas repo (repurchase agreement) aset oleh Bank Century kepada BI sebesar Rp 1 triliun. Pengajuan repo aset itu dilakukan untuk meningkatkan likuiditas Bank Century. Repo adalah transaksi penjualan instrumen efek antara dua pihak yang diikuti dengan perjanjian pembelian kembali di kemudian hari dengan harga yang telah disepakati. Surat permohonan repo aset itu kemudian ditindaklanjuti BI untuk diproses lebih lanjut oleh Zainal Abidin dari Direktorat Pengawasan Bank. Zainal lalu berkirim surat ke Boediono pada 30 Oktober 2008. Surat itu berisi kesimpulan yang dibuat Zainal atas permohonan Bank Century. Namun, BI merespons pemberian fasilitas itu dengan menggulirkan wacana pemberian FPJP. Padahal, Zainal mengatakan Bank Century tidak memenuhi syarat untuk memperoleh fasilitas itu. Ketidaklayakan Bank Century menerima FPJP disebabkan capital adequacy ratio (CAR) bank tersebut di bawah 8 persen, batas minimum yang ditetapkan BI. Boediono diduga memberikan arahan agar menggunakan berbagai cara supaya Bank Century mendapat FPJP. Pada 14 November 2008, BI kemudian mengeluarkan aturan baru untuk persyaratan FPJP dari CAR minimal 8 persen menjadi CAR positif. Aturan ini ditenggarai untuk mengarah ke Bank Century. Setelah dilakukan perubahan itu, pada tanggal yang sama, Boediono mengeluarkan surat kuasa. Surat kuasa ini kemudian yang diterima oleh Timwas Century saat ini. Atas dasar kuasa itu, pihak BI dan Bank Century menghadap notaris Buntario Tigris. Berdasarkan audit investigasi BPK, proses ini diduga sarat rekayasa seolah-olah permohonan yang diajukan Bank Century adalah FPJP. Pada malam harinya, dana FPJP untuk Bank Century pun cair sebesar Rp 502,72 miliar untuk tahap pertama dan tahap berikutnya Rp 689 miliar. Editor : Inggried Dwi Wedhaswary Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: Skandal Bank Century Apa Kabar Kasus Century?
http://nasional.kompas.com/read/2013/10/02/1030548/KPK.Periksa.Agus.Martoward ojo.sebagai.Saksi.Kasus.Century

Вам также может понравиться