Вы находитесь на странице: 1из 13

Epilepsi di Indonesia

REP | 04 October 2010 | 20:48 188 2 Nihil Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja di seluruh dunia tanpa batasan usia, gender, ras sosial dan ekonomi. Data dari WHO menyebutkan bahwa dari banyak studi menunjukkan rata-rata prevalensi epilepsi aktif 8,2 per 1000 penduduk, sedangkan angka insidensi mencapai 50 per 100.000 penduduk. Meskipun di Indonesia belum ada data pasti tentang prevalensi maupun insidensi, tapi sebagai suatu negara berkembang yang berpenduduk berkisar 220 juta, maka diperkirakan jumlah orang dengan epilepsi yang masih mengalami bangkitan atau membutuhkan pengobatan berkisar 1,8 juta. Di Indonesia, epilepsi dikenal sebagai ayan atau sawan. Banyak masyarakat masih mempunyai pandangan yang keliru (stigma) dan beranggapan bahwa epilepsi bukanlah penyakit tapi karena masuknya roh jahat, kesurupan, guna-guna atau suatu kutukan. Hal ini terjadi karena saat serangan epilepsi terjadi di tempat umum, membuat masyarakat yang melihat menyimpulkan berbagai persepsi yang keliru. Mereka juga takut memberi pertolongan karena beranggapan epilepsi dapat menular melalui air liur. Adanya stigma dan mitos yang berkembang di masyarakat membuat orang dengan epilepsi di kucilkan oleh lingkungan, di keluarkan dari sekolah, menghambat karir dan kehidupan berumahtangga, sehingga membuat mereka merasa tertekan dan depresi. Oleh karena itu, banyak keluarga dari orang dengan epilepsi yang menutup-nutupi keadaan, sehingga membuat penanganan epilepsi menjadi tidak optimal. Yayasan Epilepsi Indonesia (Indonesian Epilepsy Foundation). YEI disahkan dihadapan notaris pada tanggal 8 Oktober 1992 di Jakarta, dengan para pendirinya adalah sebagai berikut: 1/ Prof. DR. Dr. Mahar Mardjono (Alm) yang dikenal sebagai Bapak Epilepsi Indonesia; 2/ Ny. Sridjati Kangeaningsih; 3/ Prof.Dr.Sidiarto Kusumoputro; 4/ Dr.Lily Djokosetio; 5/ Ny. Elfi Budio Santoso; 6/ Ny. Mieke Saleh Sastra; 7/ Dr. Hardhi Pranata. Misi yayasan saat ini adalah membantu upaya-upaya penanggulangan epilepsi di Indonesia dengan usaha-usaha terutama pada aspek psikososial. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah: 1) mengadakan penyuluhan bagi masyarakat baik melalui sekolah-sekolah, di radio dan televisi; 2) menyelenggarakan berbagai kegiatan ilmiah berupa seminar dan simposium untuk dokter umum dan awam; 3) menghadiri kongres epilepsi nasional dan internasional; 4) menerbitkan bulletin; 5) mendirikan klub epilepsi. Untuk memperingati hari ulang tahun YEI yang jatuh pada tanggal 8 Oktober, pada hari Minggu, 10 Oktober 2010 akan diadakan acara jalan santai bersama. Acara ini akan diadakan di lapangan Monas dari pukul 06.30 sampai pk 10.00. Acara ini terbuka bagi umum. Bagi para penderita epilepsi, keluarga ataupun orang-orang yang peduli dengan eplilepsi. Acara ini disponsori oleh PT. Eisai yang bergerak di bidang obat-obatan. di acara ini pula akan diberikan konsultasi gratis dari dokter syaraf dan juga psikolog, pembagian brosur mengenai penyakit epilepsi, dan juga dimeriahkan dengan games yang akan mendapatkan hadiah untuk para pemenangnya.
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/10/04/epilepsi-di-indonesia/

ANALISA KONSEP SOSIAL BUDAYA TERHADAP EPILEPSI

SISI EMIK Penyakit Menular Sebagian masyarakat awam menganggap bahwa epilepsy atau yang biasa mereka sebut Mati-mati Ayam adalah penyakit menular, sehingga bila seseorang terkena epilepsi maka otomatis akan dikucilkan dan tidak boleh didekati atau yang paling parah orang tersebut diusir dari wilayah tempat tinggal mereka, Kemasukan Setan Masyarakat menganggap Epilepsi adalah penyakit kemasukan setan karena gejala yang timbul dari epilepsy adalah kejang-kejang yang tidak terkontrol seperti sedang kerasukan Setan / Roh Halus. Guna-guna / Dikasih-kasih orang Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa epilepsy bukan penyakit melainkan guna-guna atau dikasih-kasih orang karena gejala yang ditimbulkan cukup aneh, yaitu : kejang-kejang dengan mulut yang berbusa. Tidak Boleh Disentuh Pada saat terjadi serangan, penderita tidak boleh disentuh / dibiarkan saja nanti berhenti sendiri. Sebagian masyarakat menganggap jangan disentuh karena menular tetapi ada juga yang beranggapan jangan disentuh karena bisa menyebabkan kematian. Tidak Boleh Kena Air Karena bisa meninggal kalau terkena air walaupun hanya percikan saja.

Bantal Penderita Harus Dibakar Masyarakat menganggap bahwa bantal penderita pasti sudah terkontaminasi dengan air liurnya yang merupakan media penyebaran penyakit tersebut sehingga bantalnya harus dimusnahkan. Tidak Boleh Masuk Kurungan Ayam Sebagian masyarakat menganggap gejala Epilepsi sama dengan mati-mati ayam (Ayam yang sekarat setelah disembelih ), Sehingga orang-orang yang sehat dilarang masuk kurungan ayam karena bisa terkena Epilepsi, sedangkan bagi penderita, tidak boleh masuk Kurungan Ayam karena bisa terkena serangan mendadak / kumat. SISI ETIK Epilepsi adalah penyakit dengan kelainan pada fungsi serebral yang disebabkan oleh pelepasan muatan listrik yang abnormal yang ditandai dengan gejala-gejala kejang ( konvulsi ).Jadi Epilepsi bukan penyakit menular dan tidak disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dsb yang merupakan sumber penularan penyakit. Epilepsi bukan kemasukan setan Kejang-kejang terjadi disebabkan oleh pelepasan muatan listrik yang abnormal diotak sehingga terjadi respon motorik ( kejang-kejang ) sebagai manifestasinya. Epilepsi bukan guna-guna Mulut berbusa ( air liur berlebihan ) terjadi karena terganggunya kesadaran sehingga lidah jatuh kebelakang dan kelenjar saliva tidak dapat mengontrol produksi saliva (air liur). Penderita boleh disentuh

Pada saat terjadi serangan penderita boleh disentuh & sebaiknya disentuh karena : a. Pakaiannya harus dilonggarkan untuk melancarkan pernafasannya. b. Memiringkan kepala ke salah satu sisi untuk membebaskan saluran nafas. c. Memasang spatel lidah yang dibungkus kain kasa untuk mencegah agar lidah tidak tergigit d. Lendir yang berlebihan harus diisap agar tidak menyumbat jalan nafas. e. Memberikan O2 bila kejang terlalu lama atau pernafasan buatan. Boleh terkena air, yang tidak boleh adalah berenang karena bila terjadi serangan tiba-tiba dapat menyebabkan kematian (Tenggelam). Bantal penderita tidak perlu dibakar karena air liur penderita Epilepsi tidak menular. Tidak ada pengaruh antara masuk kurungan ayam dengan terkena Epilepsi karena Epilepsi bukan penyakit dari ayam ANALISA PENYELESAIAN MASALAH Dari beberapa pandangan masyarakat tentang Penyakit Epilepsi, didapatkan bahwa masih banyaknya pandangan yang keliru mengenai penyakit Epilepsi, sehingga masyarakat cenderung untuk bersikap masa bodoh terhadap penyakit tersebut. Oleh karena itu, tugas kita sebagai seorang petugas kesehatan untuk dapat mengubah pandangan tersebut sehingga masyarakat tahu & mampu memberi pertolongan bila dihadapkan pada kasus Epilepsi ini. Adapun upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengubah pola pikir masyarakat adalah : 1. Memberikan penyuluhan tentang Epilepsi, bahwa penyakit ini bukan penyakit menular dan bisa disembuhkan asal berobat dini & teratur serta memberikan pemahaman yang benar tentang pandangan/persepsi yang terlanjur dianut oleh masyarakat. 2. Bagi mereka yang anggota keluarganya menderita Epilepsi, diberi penjelasan khusus mengenai penanganan & perawatan pada saat terjadi serangan. Jadi peran serta keluarga / keterlibatan keluarga sangat diharapkan. 3. Melakukan pendekatan sosial & budaya agar dapat memahami mengapa masyarakat berpandangan seperti itu, sehingga memudahkan kita dalam memberikan pendidikan kesehatan.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Epilepsi didefinisikan sebagai suatu sindrom yang ditandai oleh gangguan fungsi otak yang bersifat sementara dan paroksismal, yang memberi manifestasi berupa gangguan, atau kehilangan kesadaran, gangguan motorik, sensorik, psikologik, dan sistem otonom, serta

bersifat episodik. Defisit memori adalah masalah kognitif yang paling sering terjadi pada pederita epilepsy.

Setiap orang punya resiko satu di dalam 50 untuk mendapat epilepsi. Pengguna narkotik dan peminum alkohol punya resiko lebih tinggi. Pengguna narkotik mungkin mendapat seizure pertama karena menggunakan narkotik, tapi selanjutnya mungkin akan terus mendapat seizure walaupun sudah lepas dari narkotik.Di Inggris, satu orang diantara 131 orang mengidap epilepsi.

Epilepsi dapat menyerang anak-anak, orang dewasa, para orang tua bahkan bayi yang baru lahir. Angka kejadian epilepsi pada pria lebih tinggi dibandingkan pada wanita, yaitu 13% penduduk akan menderita epilepsi seumur hidup. Di Amerika Serikat, satu di antara 100 populasi (1%) penduduk terserang epilepsi, dan kurang lebih 2,5 juta di antaranya telah menjalani pengobatan pada lima tahun terakhir. Menurut World Health Organization (WHO) sekira 50 juta penduduk di seluruh dunia mengidap epilepsi (2004 Epilepsy.com).

B. Tujuan penulisan 1. Tujuan Umum Setelah melakukan penyuluhan ini masyarakat akan mampu memahami konsep dan teori epilepsy. 2. Tujuan Khusus Setelah masyarakat mengikuti penyuluhan ini maka mampu : a. Menyebutkan dengan benar pengertian Epilepsi b. Menjelaskan dengan benar pnyebab Epilepsi c. Menjelaskan dengan benar akibat Epilepsi d. Menguraikan dengan benar cara pencegahan / penanggulangan Epilepsi. e. Peserta mengungkapkan pengalaman tentang Epilepsi yang pernah didengar/dilihat.

BAB II

ISI

EPILEPSI

A. Pengertian

Epilepsi yang sukar untuk mengendalikan secara medis atau pharmacoresistant, sebab mayoritas pasien dengan epilepsi adalah bersifat menentang, kebanyakan yang sering terserang terlebih dahulu yaitu bagian kepala. Obat yang bias menenangkan antiepileptik yang standar. Berkaitan dengan biomolekular basis kompleksnya. Sakit kepala yang menyerang sukar sekali untuk diperlakukan secara pharmakologis, walaupun obat antiepileptic sudah secara optimal diberikan,sekitar 30-40% tentang penderita epilepsi yang terjangkit, biasanya pasien melakukan operasi pembedahan untuk menghilangkan rasa sakit sementara. Akan tetapi gejala epilepsi akan timbul sesekali, karena epilepsi sukar untuk dihilangkan rasa sakit kepala yang menyerang.

B. Faktor Resiko / Akibat

Epilepsi dapat menyerang anak-anak, orang dewasa, para orang tua bahkan bayi yang baru lahir. Angka kejadian epilepsi pada pria lebih tinggi dibandingkan pada wanita, yaitu 13% penduduk akan menderita epilepsi seumur hidup. Di Amerika Serikat, satu di antara 100 populasi (1%) penduduk terserang epilepsi, dan kurang lebih 2,5 juta di antaranya telah menjalani pengobatan pada lima tahun terakhir. Menurut World Health Organization (WHO) sekira 50 juta penduduk di seluruh dunia mengidap epilepsi (2004 Epilepsy.com).

C. Epidemiologi

Pada dasarnya setiap orang dapat mengalami epilepsi. Setiap orang memiliki otak dengan ambang bangkitan masing-masing apakah lebih tahan atau kurang tahan terhadap munculnya bangkitan. Selain itu penyebab epilepsi cukup beragam: cedera otak, keracunan, stroke, infeksi, infestasi parasit, tumor otak. Epilepsi dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan, umur berapa saja, dan ras apa saja. Jumlah penderita epilepsi meliputi 1-2% dari populasi. Secara umum diperoleh gambaran bahwa insidensi epilepsi menunjukan pola bimodal: puncak insidensi terdapat pada golongan anak dan usia lanjut.

D. Etiologi/Penyabab

Faktor etiologi berpengaruh terhadap penentuan prognosis. Penyebab utama, ialah epilepsi idopatik, remote symptomatic epilepsy (RSE), epilepsi simtomatik akut, dan epilepsi pada anak-anak yang didasari oleh kerusakan otak pada saat peri- atau antenatal. Dalam klasifikasi tersebut ada dua jenis epilepsi menonjol, ialah epilepsi idiopatik dan RSE. Dari kedua tersebut terdapat banyak etiologi dan sindrom yang berbeda, masing-masing dengan prognosis yang baik dan yang buruk.

Epilepsi simtomatik yang didasari oleh kerusakan jaringan otak yang tampak jelas pada CT scan atau magnetic resonance imaging (MRI) maupun kerusakan otak yang tak jelas tetapi dilatarbelakangi oleh masalah antenatal atau perinatal dengan defisit neurologik yang jelas. Sementara itu, dipandang dari kemungkinan terjadinya bangkitan ulang pasca-awitan.

Definisi neurologik dalam kaitannya dengan umur saat awitan mempunyai nilai prediksi sebagai berikut:

Apabila pada saat lahir telah terjadi defisit neurologik maka dalam waktu 12 bulan pertama seluruh kasus akan mengalami bangkitan ulang,

Apabila defisit neurologik terjadi pada saat pascalahir maka resiko terjadinya bangkitan ulang adalah 75% pada 12 bulan pertama dan 85% dalam 36 bulan pertama. Kecuali itu, bangkitan pertama yang terjadi pada saat terkena gangguan otak akut akan mempunyai resiko 40% dalam 12 bulan pertama dan 36 bulan pertama untuk terjadinya bangkitan ulang. Secara keseluruhan resiko untuk terjadinya bangkitan ulang tidak konstan. Sebagian besar kasus menunjukan bangkitan ulang dalam waktu 6 bulan pertama.

Epilepsi dapat dibagi dalam tiga golongan utama antara lain:

Epilepsi Grand Mal

Epilepsi grand mal ditandai dengan timbulnya lepas muatan listrik yang berlebihan dari neuron diseluruh area otak-di korteks, di bagian dalam serebrum, dan bahkan di batang otak dan talamus. Kejang grand mal berlangsung selama 3 atau 4 menit.

Epilepsi Petit Mal

Epilepsi ini biasanya ditandai dengan timbulnya keadaan tidak sadar atau penurunan kesadaran selama 3 sampai 30 detik, di mana selama waktu serangan ini penderita merasakan beberapa kontraksi otot seperti sentakan (twitch- like),biasanya di daerah kepala, terutama pengedipan mata.

Epilepsi Fokal

Epilepsi fokal dapat melibatkan hampir setiap bagian otak, baik regional setempat pada korteks serebri atau struktur-struktur yang lebih dalam pada serebrum dan batang otak. Epilepsi fokal disebabkan oleh lesi organik setempat atau adanya kelainan fungsional.

E. Patogenesis

Sistem saraf merupakan communication network (jaringan komunikasi). Otak berkomunikasi dengan organ-organ tubuh yang lain melalui sel-sel saraf (neuron). Pada kondisi normal, impuls saraf dari otak secara elektrik akan dibawa neurotransmitter seperti GABA (gamma- aminobutiric acid) dan glutamat melalui sel-sel saraf (neuron) ke organorgan tubuh yang lain. Faktor-faktor penyebab epilepsi di atas menggangu sistem ini, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan aliran listrik pada sel saraf dan menimbulkan kejang yang merupakan salah satu ciri epilepsi.

Faktor mencetus epilepsi :

Tekanan,

Kurang tidur atau rehat,

Sensitif pada cahaya yang terang (photo sensitive),dan

Minum minuman keras.

F. Diagnosis

Evaluasi penderita dengan gejala yang bersifat paroksismal, terutama dengan faktor penyebab yang tidak diketahui, memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk dapat menggali dan menemukan data yang relevan. Diagnosis epilepsi didasarkan atas anamnesis dan pemeriksaan klinik dikombinasikan dengan hasil pemeriksaan EEG dan radiologis.penderita atau orang tuanya perlu diminta keterangannya entang riwayat adanya epilepsi dikeluarganya. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa pemeriksaan antara lain:

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan ini menapis sebab-sebab terjadinya bangkitan dengan menggunakan umur dan riwayat penyakit sebagai pegangan. Pada usia lanjut auskultasi didaerah leher penting untuk menditeksi penyakit vaskular. Pada anak-anak, dilihat dari pertumbuhan yang lambat, adenoma sebasea (tuberous sclerosis), dan organomegali (srorage disease).

Elektro-ensefalograf

Pada epilepsi pola EEG dapat membantu untuk menentukan jenis dan lokasi bangkitan. Gelombang epileptiform berasal dari cetusan paroksismal yang bersumber pada sekelompok neuron yang mengalami depolarisasi secara sinkron. Gambaran epileptiform anatarcetusan yang terekam EEG muncul dan berhenti secara mendadak, sering kali dengan morfologi yang khas.

Pemeriksaan pencitraan otak

MRI bertujuan untuk melihat struktur otak dan melengkapi data EEG. Yang bermanfaat untuk membandingkan hipokampus kanan dan kiri. Disamping itu juga dapat mengidentifikasi kelainan pertumbuhan otak, tumor yang berukuran kecil, malformasi vaskular tertentu, dan penyakit demielinisasi.

Diagnosis Banding

Kejadian paroksismal

Diagnosis banding untuk kejadian yang bersifat paroksismal meliputi sinkrop, migren, TIA (TransientIschaemic Attack),paralisis periodik,gangguan gastrointestinal, gangguan gerak dan breath holding spells. Diagnosis ini bersifat mendasar.

Epilepsi parsial sederhana

Diagnosis ini meliputi TIA, migren, hiperventilasi, tics, mioklonus, dan spasmus hemifasialis. TIA dapat muncul dengan gejala sensorik yang dibedakan dengan epilepsi parsial sederhana. Keduanya paroksimal, bangkitan dapat berupa kehilangan pandangan sejenak, dan mengalami penderita lanjut usia.

Epilepsi parsial kompleks

Diagnosis banding ini berkaitan dengan tingkat kehilangan kesadaran, mulai dari drop attacks sampai dengan pola prilaku yang rumit.secara umum diagnosis ini meliputi sinkrop, migren, gangguan tidur, bangkitan non epileptik, narkolepsi, gangguan metabolik dan transient global amnesia.

G. Penatalaksanaan / Cara Pencegahan Epilepsi

Setelah diagnosa ditetapkan maka tindakan terapeutik diselenggarakan. Semua orang yang menderita epilepsi, baik yang idiopatik maupun yang non-idiopatik, namun proses patologik yang mendasarinya tidak bersifat progresif aktif seperti tumor serebri, harus mendapat terapi medisinal. Obat pilihan utama untuk pemberantasan serangan epileptik jenis apapun, selain petit mal, adalah luminal atau phenytoin. Untuk menentukan dosis luminal harus diketahui umur penderita, jenis epilepsinya, frekuensi serangan dan bila sudah diobati dokter lain. Dosis obat yang sedang digunakan. Untuk anak-anak dosis luminal ialah 3-5 mg/kg/BB/hari, sedangkan orang dewasa tidak memerlukan dosis sebanyak itu. Orang dewasa memerlukan 60 sampai 120 mg/hari. Dosis phenytoin (Dilatin, Parke Davis) untuk anak-anak ialah 5 mg/kg/BB/hari dan untuk orang dewasa 5-15 mg/kg/BB/hari. Efek phenytoin 5 mg/kg/BB/hari (kira-kira 300 mg sehari) baru terlihat dalam lima hari. Maka bila efek langsung hendak dicapai dosis 15 mg/kg/BB/hari (kira-kira 800 mg/hari) harus dipergunakan.

Efek antikonvulsan dapat dinilai pada follow up. Penderita dengan frekuensi serangan umum 3 kali seminggu jauh lebih mudah diobati dibanding dengan penderita yang mempunyai frekuensi 3 kali setahun. Pada kunjungan follow up dapat dilaporkan hasil yang baik, yang buruk atau yang tidak dapat dinilai baik atau buruk oleh karena frekuensi serangan sebelum dan sewaktu menjalani terapi baru masih kira-kira sama. Bila frekuensinya berkurang secara banding, dosis yang sedang dipergunakan perlu dinaikan sedikit. Bila frekuensinay tetap, tetapi serangan epileptik dinilai oleh orangtua penderita atau penderita epileptik Jackson motorik/sensorik/march sebagai enteng atau jauh lebih ringan, maka dosis yang digunakan dapat dilanjutkan atau ditambah sedikit. Jika hasilnya buruk, dosis harus dinaikan atau ditambah dengan antikonvulsan lain.

Terapi Pengobatan Epilepsi :

Obat pertama yang paling lazim dipergunakan:

(seperti: sodium valporat, Phenobarbital dan phenytoin)

- Ini adalah anjuran bagi penderita epilepsi yang baru,

- Obat-obat ini akan memberi efek samping seperti gusi bengkak, pusing, jerawat dan badan berbulu (Hirsutisma), bengkak biji kelenjardan osteomalakia.

Obat kedua yang lazim digunakan: (seperti: lamotrigin, tiagabin, dan gabapetin) - Jika tidak terdapat perubahan kepala penderita setelah mengunakan obat pertama, obatnya akan di tambah dengan dengan obatan kedua. - Lamotrigin telah diluluskan sebagai obat pertama di Malaysia. - Obat baru yang diperkenalkan tidak dimiliki efek samping, terutama dalam hal kecacatan sewaktu kelahiran.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Epilepsi merupakan gangguan susunan saraf pusat (SSP) yang dicirikan oleh terjadinya bangkitan (seizure, fit, attact, spell) yang bersifat spontan (unprovoked) dan berkala. Bangkitan dapat diartikan sebagai modifikasi fungsi otak yang bersifat mendadak dan sepintas, yang berasal dari sekolompok besar sel-sel otak, bersifat singkron dan berirama. Bangkitnya epilepsi terjadi apabila proses eksitasi didalam otak lebih dominan dari pada proses inhibisi.

Setiap orang punya resiko satu di dalam 50 untuk mendapat epilepsi. Pengguna narkotik dan peminum alkohol punya resiko lebih tinggi. Pengguna narkotik mungkin mendapat seizure pertama karena menggunakan narkotik, tapi selanjutnya mungkin akan terus mendapat seizure walaupun sudah lepas dari narkotik. Umumnya epilepsi mungkin disebabkan oleh kerusakan otak dalam process kelahiran, luka kepala, strok, tumor otak, alkohol. Kadang epilepsi mungkin juga karena genetik, tapi epilepsi bukan penyakit keturunan. Tapi penyebab pastinya tetap belum diketahui.

B. Saran

Disarankan kepada pembaca agar menghindari faktor resiko penyebab epilepsi karena epilepsi dapat ditimbulkan karena kebiasaan yang salah.

DAFTAR PUSTAKA Harsono.2007.Epilepsi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

dr. Jan Tambayang. 2000. Patofisiologi untuk keperawatan, Jakarta Sidharta, Priguna M.D.,Ph. D.1999. Neurology klinis dalam praktek umum, Dian Rakyat, Jakarta.

Вам также может понравиться

  • Merawat penyakit kencing manis tanpa ubat
    Merawat penyakit kencing manis tanpa ubat
    От Everand
    Merawat penyakit kencing manis tanpa ubat
    Рейтинг: 5 из 5 звезд
    5/5 (3)
  • Jurnal Perawatan Skoliosis Natural Anda: Petunjuk per hari selama 12 minggu untuk tulang belakang yang lebih lurus dan kuat!
    Jurnal Perawatan Skoliosis Natural Anda: Petunjuk per hari selama 12 minggu untuk tulang belakang yang lebih lurus dan kuat!
    От Everand
    Jurnal Perawatan Skoliosis Natural Anda: Petunjuk per hari selama 12 minggu untuk tulang belakang yang lebih lurus dan kuat!
    Рейтинг: 4.5 из 5 звезд
    4.5/5 (7)
  • MAKALAH Askep EPILEPSI
    MAKALAH Askep EPILEPSI
    Документ12 страниц
    MAKALAH Askep EPILEPSI
    RahmatHidayat
    Оценок пока нет
  • Referat Epilepsi
    Referat Epilepsi
    Документ28 страниц
    Referat Epilepsi
    Juper Sinambela
    Оценок пока нет
  • Makalah Kel. Epilepsi
    Makalah Kel. Epilepsi
    Документ15 страниц
    Makalah Kel. Epilepsi
    afrinaay 15
    Оценок пока нет
  • Referat Gangguan Psikiatri Pada Epilepsi
    Referat Gangguan Psikiatri Pada Epilepsi
    Документ13 страниц
    Referat Gangguan Psikiatri Pada Epilepsi
    GitaPuspitasari
    Оценок пока нет
  • Referat Epilepsi Pada Anak
    Referat Epilepsi Pada Anak
    Документ33 страницы
    Referat Epilepsi Pada Anak
    Frida Neila Rahmatika
    Оценок пока нет
  • Word Referat Epilepsi Ayu
    Word Referat Epilepsi Ayu
    Документ40 страниц
    Word Referat Epilepsi Ayu
    ayuwijayantii
    100% (1)
  • Epilepsi
    Epilepsi
    Документ30 страниц
    Epilepsi
    FadilLoveMama
    100% (2)
  • Epilepsi Grand Mal
    Epilepsi Grand Mal
    Документ33 страницы
    Epilepsi Grand Mal
    malini hema
    Оценок пока нет
  • Makalah Farmakoterapi I (Epilepsi)
    Makalah Farmakoterapi I (Epilepsi)
    Документ19 страниц
    Makalah Farmakoterapi I (Epilepsi)
    putri indah rini
    Оценок пока нет
  • Epilepsi Pada Wanita Hamil
    Epilepsi Pada Wanita Hamil
    Документ5 страниц
    Epilepsi Pada Wanita Hamil
    Fahreza Syukri
    Оценок пока нет
  • Essay Anfisman - Delia Ananda Kusuma - A1D020013 - 5B
    Essay Anfisman - Delia Ananda Kusuma - A1D020013 - 5B
    Документ6 страниц
    Essay Anfisman - Delia Ananda Kusuma - A1D020013 - 5B
    Delia Ananda Kusuma
    Оценок пока нет
  • Anak Kena Epilepsi
    Anak Kena Epilepsi
    Документ15 страниц
    Anak Kena Epilepsi
    Ari FitriYandhi
    Оценок пока нет
  • Vera Pamungkasanda
    Vera Pamungkasanda
    Документ25 страниц
    Vera Pamungkasanda
    Vera Pamugkasanda
    Оценок пока нет
  • Epi Lepsi
    Epi Lepsi
    Документ45 страниц
    Epi Lepsi
    Syafiq Saroni
    Оценок пока нет
  • Referat Epilepsi
    Referat Epilepsi
    Документ26 страниц
    Referat Epilepsi
    Tito Wiga
    Оценок пока нет
  • Makalah Epilepsi
    Makalah Epilepsi
    Документ33 страницы
    Makalah Epilepsi
    Hizwandi
    Оценок пока нет
  • Makalah Kel1 Epilepsi
    Makalah Kel1 Epilepsi
    Документ19 страниц
    Makalah Kel1 Epilepsi
    Akbar Reformasi
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Icu Epilepsi Salinan Salinan
    Bab 1 Icu Epilepsi Salinan Salinan
    Документ4 страницы
    Bab 1 Icu Epilepsi Salinan Salinan
    Nabila Syafira
    Оценок пока нет
  • Makalah Epilepsi
    Makalah Epilepsi
    Документ29 страниц
    Makalah Epilepsi
    Putri Wella Suresty
    Оценок пока нет
  • Epilepsi Adalah Penyakit Menular
    Epilepsi Adalah Penyakit Menular
    Документ3 страницы
    Epilepsi Adalah Penyakit Menular
    Al Fath
    Оценок пока нет
  • Kelompok 2 - HoaxFakta
    Kelompok 2 - HoaxFakta
    Документ3 страницы
    Kelompok 2 - HoaxFakta
    Al Fath
    Оценок пока нет
  • Tugas Kelompok 2 - Hoax Atau Fakta
    Tugas Kelompok 2 - Hoax Atau Fakta
    Документ4 страницы
    Tugas Kelompok 2 - Hoax Atau Fakta
    Anika Tasrin
    Оценок пока нет
  • Epilepsi
    Epilepsi
    Документ12 страниц
    Epilepsi
    Kadek Soga Prayaditya Putra
    Оценок пока нет
  • Komplikasi Epilepsi Dan Askep
    Komplikasi Epilepsi Dan Askep
    Документ3 страницы
    Komplikasi Epilepsi Dan Askep
    Nailul Izah
    Оценок пока нет
  • 1 Makalah Biologi Penyakit Epilepsi
    1 Makalah Biologi Penyakit Epilepsi
    Документ16 страниц
    1 Makalah Biologi Penyakit Epilepsi
    pelia peltresia
    Оценок пока нет
  • Anak Kena Epilepsi
    Anak Kena Epilepsi
    Документ54 страницы
    Anak Kena Epilepsi
    Maya Anggrelana Zalmi
    Оценок пока нет
  • Penyakit Saraf
    Penyakit Saraf
    Документ7 страниц
    Penyakit Saraf
    Akhfi TheRainviewer
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Epilepsi
    Asuhan Keperawatan Epilepsi
    Документ25 страниц
    Asuhan Keperawatan Epilepsi
    nurulmaghfira
    Оценок пока нет
  • Kasus Pada Sistem Pensyarafan
    Kasus Pada Sistem Pensyarafan
    Документ12 страниц
    Kasus Pada Sistem Pensyarafan
    Hikma
    Оценок пока нет
  • Avb Epilepsi
    Avb Epilepsi
    Документ4 страницы
    Avb Epilepsi
    Sulistiyaning Pujirahayu
    Оценок пока нет
  • Sawan
    Sawan
    Документ6 страниц
    Sawan
    Sal Lie
    Оценок пока нет
  • SAP Epilepsi
    SAP Epilepsi
    Документ10 страниц
    SAP Epilepsi
    Kemal Osmani
    Оценок пока нет
  • Rangkuman Epilepsi.
    Rangkuman Epilepsi.
    Документ7 страниц
    Rangkuman Epilepsi.
    Muhammad Zaib
    Оценок пока нет
  • Makalah Asli
    Makalah Asli
    Документ33 страницы
    Makalah Asli
    Yuliana Ana
    Оценок пока нет
  • Epilepsi
    Epilepsi
    Документ16 страниц
    Epilepsi
    Pasrahni Daeli
    Оценок пока нет
  • Epilepsi Makalah
    Epilepsi Makalah
    Документ33 страницы
    Epilepsi Makalah
    Dek Chin
    Оценок пока нет
  • Askep Epilepsi
    Askep Epilepsi
    Документ20 страниц
    Askep Epilepsi
    Komang Ayudhya
    Оценок пока нет
  • Makalah Farmakoterapi Kel 8
    Makalah Farmakoterapi Kel 8
    Документ18 страниц
    Makalah Farmakoterapi Kel 8
    Ika putri
    Оценок пока нет
  • Makalah Kejang Epilepsi (2121010)
    Makalah Kejang Epilepsi (2121010)
    Документ24 страницы
    Makalah Kejang Epilepsi (2121010)
    Zhadian W Abdullah
    Оценок пока нет
  • M Epilepsi
    M Epilepsi
    Документ62 страницы
    M Epilepsi
    Mahadian Ismail Nasution
    Оценок пока нет
  • Seminar Gadar Kel 4A Revisi Baru 13
    Seminar Gadar Kel 4A Revisi Baru 13
    Документ33 страницы
    Seminar Gadar Kel 4A Revisi Baru 13
    NLita13
    Оценок пока нет
  • LAPKAS EPILEPSI Dr. Shella
    LAPKAS EPILEPSI Dr. Shella
    Документ41 страница
    LAPKAS EPILEPSI Dr. Shella
    shella depari
    Оценок пока нет
  • Makalah Epilepsi
    Makalah Epilepsi
    Документ15 страниц
    Makalah Epilepsi
    devildante2
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Epilepsi-1
    Asuhan Keperawatan Epilepsi-1
    Документ48 страниц
    Asuhan Keperawatan Epilepsi-1
    Gitaq Tri Yatma
    Оценок пока нет
  • Kel 3-kdpk..
    Kel 3-kdpk..
    Документ15 страниц
    Kel 3-kdpk..
    Betiy
    Оценок пока нет
  • Kep Neorologi KLP 2
    Kep Neorologi KLP 2
    Документ44 страницы
    Kep Neorologi KLP 2
    Nabila Putri
    Оценок пока нет
  • PDF LP Epilepsi PD Anak Compress
    PDF LP Epilepsi PD Anak Compress
    Документ28 страниц
    PDF LP Epilepsi PD Anak Compress
    rahmat shinobi
    Оценок пока нет
  • Bab I, 2,3,4,5
    Bab I, 2,3,4,5
    Документ42 страницы
    Bab I, 2,3,4,5
    Dwi Febri Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Konsep Medis Epilepsi
    Konsep Medis Epilepsi
    Документ20 страниц
    Konsep Medis Epilepsi
    In Indriyani
    Оценок пока нет
  • EPILEPSI
    EPILEPSI
    Документ55 страниц
    EPILEPSI
    Cut Fanny
    Оценок пока нет
  • Makalah Askep Epilepsi Rafli Arrazi
    Makalah Askep Epilepsi Rafli Arrazi
    Документ13 страниц
    Makalah Askep Epilepsi Rafli Arrazi
    SEULANGA Official
    Оценок пока нет
  • Konsep Penyakit Anosmia (Gangguan Penciuman) (LP)
    Konsep Penyakit Anosmia (Gangguan Penciuman) (LP)
    Документ25 страниц
    Konsep Penyakit Anosmia (Gangguan Penciuman) (LP)
    Edi Kusmiransyah
    Оценок пока нет
  • Epilepsi
    Epilepsi
    Документ29 страниц
    Epilepsi
    Gladys Ailing
    100% (1)
  • Betaria Indrianti Br. Sihaloho
    Betaria Indrianti Br. Sihaloho
    Документ20 страниц
    Betaria Indrianti Br. Sihaloho
    Indah Nur ' Aini
    Оценок пока нет
  • ANTIEPILEPSI Kel.4
    ANTIEPILEPSI Kel.4
    Документ27 страниц
    ANTIEPILEPSI Kel.4
    ROPIANA PURWANINGSIH
    Оценок пока нет
  • Referat Epilepsi
    Referat Epilepsi
    Документ45 страниц
    Referat Epilepsi
    annisa rizka
    Оценок пока нет
  • Referat Epilepsi
    Referat Epilepsi
    Документ45 страниц
    Referat Epilepsi
    Nugraha Althalarik
    Оценок пока нет
  • Tugas Proposal Tripanjik
    Tugas Proposal Tripanjik
    Документ23 страницы
    Tugas Proposal Tripanjik
    Tri Panji Kusuma
    Оценок пока нет
  • Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat
    Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat
    Документ15 страниц
    Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat
    Atik Azmi
    Оценок пока нет
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Документ1 страница
    Abs Trak
    Atik Azmi
    Оценок пока нет
  • IMUNISASI
    IMUNISASI
    Документ10 страниц
    IMUNISASI
    Lucky Yoga -satria Natasukma
    Оценок пока нет
  • Scabies
    Scabies
    Документ28 страниц
    Scabies
    Atik Azmi
    Оценок пока нет
  • Cuci Tangan
    Cuci Tangan
    Документ8 страниц
    Cuci Tangan
    lydia_chandra
    Оценок пока нет
  • Tugas Terjemahan Studi Kohort
    Tugas Terjemahan Studi Kohort
    Документ27 страниц
    Tugas Terjemahan Studi Kohort
    Atik Azmi
    Оценок пока нет
  • Metode PAHO
    Metode PAHO
    Документ14 страниц
    Metode PAHO
    Atik Azmi
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    Atik Azmi
    Оценок пока нет
  • Retensi Urin Di BPH
    Retensi Urin Di BPH
    Документ25 страниц
    Retensi Urin Di BPH
    Atik Azmi
    Оценок пока нет
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Документ1 страница
    Abs Trak
    Atik Azmi
    Оценок пока нет
  • Sitempernafasan 110317071327 Phpapp01
    Sitempernafasan 110317071327 Phpapp01
    Документ31 страница
    Sitempernafasan 110317071327 Phpapp01
    Vyzdan Bledoz
    Оценок пока нет
  • Sitempernafasan 110317071327 Phpapp01
    Sitempernafasan 110317071327 Phpapp01
    Документ31 страница
    Sitempernafasan 110317071327 Phpapp01
    Vyzdan Bledoz
    Оценок пока нет
  • IPD Case 1
    IPD Case 1
    Документ4 страницы
    IPD Case 1
    Atik Azmi
    Оценок пока нет
  • Retensi Urin Di BPH
    Retensi Urin Di BPH
    Документ25 страниц
    Retensi Urin Di BPH
    Atik Azmi
    Оценок пока нет
  • Sindrom Steven Johnson
    Sindrom Steven Johnson
    Документ16 страниц
    Sindrom Steven Johnson
    Atik Azmi
    Оценок пока нет
  • Sindrom Steven Johnson
    Sindrom Steven Johnson
    Документ16 страниц
    Sindrom Steven Johnson
    Atik Azmi
    Оценок пока нет
  • RAIHAN Puji2an
    RAIHAN Puji2an
    Документ2 страницы
    RAIHAN Puji2an
    Atik Azmi
    Оценок пока нет
  • Keracunan Sianida
    Keracunan Sianida
    Документ32 страницы
    Keracunan Sianida
    Atik Azmi
    Оценок пока нет