Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu hanya meneliti pada waktu tertentu. Alasan Peneliti memilih rancangan penelitian ini karena dalam penelitian cross sectional, variabel sebab atau risiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek diukur atau dikumpulkan secara simultan dan dalam waktu yang bersamaan sehingga hasilnya lebih cepat diperoleh dan tidak memerlukan banyak waktu.
4.2 Subyek Penelitian 4.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedang sampel adalah bagian dari jumlah dan karkateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono,2006). Populasi dalam penelitian ini adalah 1493 rumah tangga yang berada di RW IV, VI, X dan XIV Kelurahan Sawojajar Kota Malang. Responden adalah anggota keluarga yang bisa memberi keterangan mengenai situasi rumah berkaitan dengan DBD. 4.3 Estimasi Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
4.3.1 Estimasi Besar Sampel Penentuan besar sampel dalam penelitian ini adalah : N Z21-/2 P (1-P) n = ------------------------------(N-1) d2 + Z21-/2 P (1-P)
25
Keterangan : P = perilaku beresiko DBD = 39% dari populasi (Zuhriyah, Lilik 2007) N = jumlah anggota populasi = 1493 KK d = 0,05 Z = 1,96 Dengan menggunakan rumus diatas, besar sampel pada penelitian ini yaitu sekitar n = 296 sampel kemudian ditambah 23 untuk mengantisipasi adanya
4.3.2
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode non
random (non probability) sampling yaitu jenis quota sampling. Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling ini dilakukan dengan cara: Pertama-tama menetapkan berapa besar jumlah sampel yang diperlukan atau menetapkan quota (jatah). Kemudian jumlah atau quotum itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa RW yang tidak mendapatkan kalender pemantauan jentik di Kelurahan Sawojajar. Pembagian kalender hanya pada RW IV, VI, X, XIV di Kelurahan Sawojajar Malang. Dari 319 rumah tangga hanya 128 rumah tangga yang menerima kalender pemantauan jentik. Anggota populasi manapun yang akan diambil tidak
26
menjadi soal, yang penting jumlah quotum yang sudah ditetapkan dapat dipenuhi (Notoadmojo, 2005).
4.4
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010 di RW IV, VI, X dan
XIV Kelurahan Sawojajar Kota Malang. Alasan peneliti memilih RW tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat prevalensi terjadinya demam berdarah dengue di daerah tersebut tinggi serta kader jumantik yang aktif pada RW tersebut.
4.5
Variabel Penelitian Variabel merupakan karakteristik atau keadaan atau kondisi pada suatu
objek yang mempunyai variasi nilai.Fungsi variabel dapat dibedakan atas tiga fungsi, yakni variabel sebab, variabel penghubung, dan variabel akibat. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua macam variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. 1. Variabe Dependen Variabel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel independen. Variabel dependen pada
penelitian ini adalah tingkat pengetahuan tentang DBD. 1. Variabel Independen Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Persentase kelengkapan pengisian kalender pemantauan jentik merupakan variable Independen dari penelitian ini.
27
4.6
No 1
Definisi Persantase pengisian kalender pemantauan jentik dalam penerapan model self monitoring yang dihitung dengan cara : Jumlah minggu yang diberi tanda x 12
Kodifikasi Pada pekan dimana kalender pemantauan jentik tidak diisi diberi kode 0 Pada pekan dimana kalender pemantauan jentik diisi diberi kode 1 Tidak terjawab : 0 Terjawab : 1
Hasil Ukur
Skala Ukur
Ratio
X100
Pengetahuan yang dimiliki responden tentang definisi DBD, Ciri-ciri nyamuk Pemanduan Aedes Aegypti, Tanda dan pengisian gejala penderita DBD, kuesioner Tindakan pertolongan pertama, dan Program 3M plus.
Skor
Interval
28
4.7 4.7.1
Instrumen Penelitian Kuesioner Instrumen penelitian pada penelitian ini menggunakan kuesioner untuk
mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang DBD dan kelengkapan pengisian kalender pemantauan jentik
1.7.2 Kalender Pemantauan Jentik Dalam penelitian ini salah satu upaya perubahan tingkah laku dan meningkatkan pengetahuan akan DBD yakni dengan menggunakan model self monitoring adalah dengan mengisi Kalender Pemantauan Jentik yang telah dibagikan kepada warga. Kalender pemantauan jentik merupakan sarana untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dan memantau ketaatan masyarakat dalam pencegahan DBD serta mengubah perilaku berisiko DBD. Kalender yang digunakan pada penerapan metode ini berisi form catatan anggota keluarga mengenai kegiatan 3M Plus, serta pesan-pesan yang berkaitan dengan DBD (pengetahuan tentang pengertian, penyebab, gejala, dan pertolongan pertama tentang DBD). Dalam penerapannya, kader akan memonitor kalender
pemantauan jentik di setiap rumah tangga setiap seminggu sekali. Kemudian asisten peneliti akan memonitor kalender pemantauan jentik setiap rumah tangga setiap dua minggu sekali dan peneliti akan memonitor kalender pemantauan jentiknya setiap sebulan sekali.
29
Gambar 4.7.2 Kalender Pemantauan Jentik ( Zuhriyah, Lilik 2009 belum dipublikasikan)
30
Gambar 4.7.2 Kalender Pemantauan Jentik (Zuhriyah, Lilik 2009 belum dipublikasikan)
31
4.8 4.8.1
Pengumpulan Data Jenis dan Sumber Data Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pelatihan untuk
pengisian kalender pemantauan jentik kepada Kader. Fokus dari pelatihan adalah melatih masyarakat untuk melakukan monitoring dan pemberantasan jentik-jentik. Karena itu pelatihan mengenai DBD diberikan sebagai upaya awal meningkatkan pengetahuan masyarakat akan berbahayanya penyakit DBD. Dalam penulisan penelitian ini dilakukan pengumpulan data dari tiap rumah tangga di RW III, IV, V, VI, X dan XIV Kelurahan Sawojajar dengan cara mengajukan pertanyaan pada warga sesuai dengan kuesioner. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh dari berbagai badan dan instansi yang terkait. Data sekunder ini pada akhirnya akan digunakan sebagai data yang mampu menjadi pendukung penelitian. 4.9 Cara Pengumpulan Data 4.9.1 Wawancara Dalam penelitian ini dilakukan wawancara (peneliti mengajukan pertanyaan yang ada pada kuesioner) secara langsung kepada responden untuk mengisi kuesioner. 4.9.2 Observasi Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang
kelengkapan pengisian kalender pemantauan jentik. 4.10 Pengolahan dan Analisis Data
4.10.1 Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan langkah-langkah:
32
a. Editing adalah
pengecekan
telah
dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau data yang terkumpul tidak logis dan meragukan. b. Coding adalah pemberian atau pembuatan kode-kode pada tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. c. Entry adalah memasukkan data untuk diolah menggunakan komputer. d. Tabulating adalah mengelompokkan data sesuai variabel yang akan diteliti guna memudahkan analisis data. 4.10.2 Analisis Data Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan program komputer SPSS 17 untuk Windows XP. Untuk analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Penelitian ini menggunakan angka korelasi berkisar antara -1 s/d +1. Semakin mendekati 1 maka korelasi semakin mendekati sempurna. Sementara nilai negative dan positif mengindikasikan arah hubungan. Arah hubungan yang positif menandakan bahwa pola hubungan searah atau semakin tinggi A menyebabkan kenaikan pula B (A dan B ditempatkan sebagai variabel) Interpretasi angka korelasi menurut Prof. Sugiyono (2007) 0 0,199 : Sangat lemah
33
Analisis Univariat dilakukan untuk mendeskripsikan variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan masyarakat tentang DBD dalam penerapan model self monitoring. 2. Analisis dua variabel (Bivariate) Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variable tingkat pengetahuan masyarakat tentang DBD dalam penerapan model self monitoring. Analisis bivariat menggunakan uji statistik yang disesuaikan dengan skala data. Karena data berupa data ratio dan interval, maka teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik Korelasi Spearman.