Вы находитесь на странице: 1из 0

Instrument adalah alat-alat atau

perkakas.
Instrumentation adalah suatu sistem
peralatan yang digunakan dalam suatu
sistem aplikasi proses.
Contoh : sistem instrumentasi pesawat
terbang, sistem instrumentasi pada
mesin deying, sistem instrumentasi
pada otomotif dll.
Instrument Phanematik dan hidrolik
Instrument Elektrik atau elektronik.
Dalam sistem instrumentasi Industri terdiri dari
elemen pengukur dan kontrol.
Konsep dasar dari sistem instrumentasi didasari
oleh ilmu fisika.
Pemahaman Aplikasi instrument
Konsep Energi dan sistem gaya
Panas dan perpindahan panas
Sistem satuan dan standar pengukuran.
Instrumen sebuah alat untuk menentukan nilai atau
besaran suatu kuantitas atau variabel.
Parameter-parameter yang harus dimiliki Instrumen :
1. Ketelitian ( Accuracy)
2. Ketepatan (Precision)
3. Sensitivitas
4. Resolusi
5. Linieritas
6. Range
7. Span
8. Reproduksibilitas
9. Hysterisis.
10. Error.
1. Ketelitian (Accuracy) adalah harga terdekat suatu pembacaan
instrumen, mendekati harga yang sebenarnya dari variable yang
diukur. Biasanya dalam % untuk skala penuh . Misalnya pengukuran
tekanan 100 K Pa,yang mempunyai ketelitian 1%; artinya +/- 1 K Pa.
2. Ketepatan (precision) adalah suatu ukuran kemampuan instrumen
untuk mendapatkan hasil pengukuran yang serupa, bila pengukuran
dilakukan beberapa kali.
3. Sensitivitas, adalah perbandingan antara sinyal keluaran atau respon
instrumen terhadap perubahan masukan atau variable yang diukur.
4. Resolusi, perubahan terkecil dalam nilai yang diukur kepada mana
instrumen akan memberikan respon (tanggapan).
5. Range, menyatakan suatu daerah ukur yang dpt dilalukan oleh suatu
instrumen, misal termo mempunyai range 30 40 C.
6. Span, menyatakan lebar daerah pengukuran, untuk contoh diatas
mempunyai span 10 C.
7. Linieritas, menyatakan besarnya penyimpangan maksimum yang dapat
terjadi pd suatu instrumen terhadap sifat liniernya dan biasanya
dinyatakan dalam % terhadap skala penuh.
8. Reproduksibilitas, menyatakan kemampuan suatu instrumen untuk
menghasilkan pengukuran yang sama pada keadaan masukan yang
sama ,bila masukan diubah pada arah yang sama. Dinyatakan dlm %
terhadapa skala penuh.
9. Histerisis, menyatakan kemampuan suatu instrumen untuk
menghasilkan pengukuran yang sama bila input diubah pada arah yang
berlawanan. Biasanya histerisis dinyatakan dlm % dlm skala penuh.
Karakteristik Instrumen :
1. Karakteristik Statik : adalah sifat yang berhubungan
masukan dan keluaran untuk masukan (beban) yang tidak
berubah menurut waktu dan sudah mencapai kondisi yang
mantap.Dengan diketahui karakteristik statik, maka
kesalahan-kesalahan dapat diketahui dlm pengukuran atau
dalam pengedalian proses, sehingga dapat dihilangkan.
2. Karakteristik Dinamik :
sifat yang memperhatikan waktu, dan memperhatikan
hubungan antara input dan output instrumen tersebut.
Peranannya sangat penting karena dapat mempengaruhi
hasil pengukuran. Input biasanya input Step, input
kecepatan, dan input sinusoida.
Metoda Pengukuran :
1. Direct Methods
2. Indirect Methods
Pada sistem Insatrumentasi Industri banyak dilakukan
pengukuran :
Pengukuran Tekanan (pressure)
Pengukuran Aliran (Flow)
Pengukuran Permukaan ( Level)
Pengukuran Temperatur
Pengukuran Kelembaban ( Humadity)
Pengukuran Kekentalan ( viscosity)
Pengukuran Keasaman ( pH)
Pengukuran Radiasi
Pengukuran Pencemaran udara
Pengukuran Gaya, Momen puntir, dan Regangan
Pengukuran Getaran dan Gerakan
Pengukuran panjang, sudut, dan pergeseran sudut. Dll.
Jenis-Jenis Kesalahan dalam pengukuran:
1. Kesalahan Umum (Gross Error) ( Penyebab Manusia)
- Pemakaian instrumen tidak sesuai
- Pembacaan Alat Ukur
- Penyetelan yang tidak tepat
- Kesalahan Penaksiran
2. Kesalahan Sistematis ( Systematics Error)
- Kekurangan pada instrumen itu sendiri
- Kerusakan instrumen
- Bagian-bagian yang aus atau korosip.
- Pengaruh lingkungan terhadap instrumen
- Kesalahan kalibrasi.
3. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja
- Disebabkan oleh penyebab yang tidak langsung
diketahui sebab perubahan-perubahan
- Parameter/sistem pengukuran secara acak.
Pendeteksi Kesalahan
dan Pengontrol
Elemen
Pengendali Akhir
Gangguan
Elemen Pengukuran
Dan Transmiter
Proses
Input Output
- Set point
- Control point
- Error
- Manipulated Variable
KONSEP SISTEM INSTRUMENTASI
Input : dapat berupa sensor, microswitch, dll.
Elemen Pengendali terakhir : dapat berupa rangkaian
komporator, summing, dll.
Proses : yang berfungsi mengolah informasi dapat berupa
rangkaian analog, digital, miklroprosesor, dll.
Elemen pengukur dan transmitter, pada bagian ini
informasi yang diterima akan dibaca dan dilanjutkan
kebagian penditeksi kesalahan dan pengontrolan.
Penditeksi kesalahan dan pengontrol, pada bagian ini
terjadi feedback dimana akan dilakukan penyempurnaan,
pencarian kesalahan pengukuran, antara lain : set point,
control point, error, dan manipulated variable ( bila
diperlukan).
-Set point : adalah referensi atau input yang diberikan dan
yang merupakan harga yang diinginkan untuk dihasilkan
oleh proses.
-Control Variable: adalah harga output proses yang
dihasilkan.
-Error : yaitu selisih antara set point dan pengukuran
-Manipulated Variable : merupakan output dari kontroler
dan ini adalah fungsi dari error.
-Sinyal pengukur : yang merupakan harga controlled
variable sehingga dapat dibandingkan dengan set pointnya,
sinyal ini kadang-kadang juga disebut control point.
Transmitter digunakan untuk mengubah suatu besaran fisis
yang merupakan hasil pengukuran menjadi suatu besaran
fisis lain yang berupa sinyal yang dapat di transmisikan.
Dikenal beberapa transmitter :
a. Pneumatic to Electronic transmitter ( P/E)
b. Electronic to pneumatic transmitter ( E/P)
c. Differential pressure transmitter (d/P)
d. Temperature transmitter.
Sinyal Pneumatic yang digunakan umumnya mempunyai range :
3 15 psi.
Sinyal lisdtrik yang digunakan umumnya :
Sinyal arus listrik : 4 20 m A atau 10 50 m A.
Sinyal tegangan listrik : 1 5 DC atau 0 10 V DC.
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN DAN
PARTISIFASINYA
Yoyo Somantri & Erik H.

Вам также может понравиться