Вы находитесь на странице: 1из 4

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien Nama Jantina Usia Alamat Pendidikan terakhir Agama Suku Pekerjaan :I : Perempuan : 41 tahun : Jalan Pasar Panjang Desa Haloban : SD : Islam : Melayu : Ibu Rumah Tangga

Status sosial ekonomi : Rendah Status : Menikah

Anamnesis Keluhan Utama Telaah : Luka borok pada leher kiri atas : Hal ini telah dialami os 1 minggu sebelum masuk rumah

sakit pada tanggal 13/10/2012. Luka borok ini terbentuk akibat terpecah benjolan yang awalnya muncul di leher kiri, dibawah telinga 6 bulan yang lalu. Pada mulanya benjolannya kecil sebesar kacang dan semakin lama semakin membesar sebesar 'coin'. Pada mulanya warna benjolan warna kulit sekitarnya dan setelah beberapa minggu mulai menjadi agak kemerahan sebelum pecah 1 minggu yang lalu. Sewaktu benjolannya pecah, nanah bercampur darah telah keluar. Pasien juga mengeluh rasa nyeri pada daerah luka borok. Selama 6 bulan ini, pasien hanya telah berobat alternatif. Pasien tidak ada mengeluhkan nyeri kepala, sulit menyelan, dan rasa kebas pada wajah sisi kiri atau kanan. Riwayat kelemahan pada wajah seperti sulit memejam mata dengan kuat, meniup, mengigit dan senyum disangkal oleh pasien. Selama ini pasien tidak mengalami kurang pendengaran atau rasa denging pada telinga. Perubahan suara juga tidak dialami pada pasien.

Pola makan: o Sarapan pagi: biasanya tidak makan. Kalau makan, biasanya makan roti kosong, atau gorengan. Air kosong atau kopi. o Makan tengahari: Gorengan, nasi dan ikan asin. Nasi goreng. Atau mee goreng instan. Minum air kosong atau teh manis panas. o Makan malam: Nasi yang agak lunak dengan ayam atau telur. Air kosong. o Pasien suka konsumsi mii instan dan ikan asin dari kecil. Hal ini adalah kerana ayah dan suami pasien berkerja sebagai nelayan dan sering membawa pulang ikan asin. o Pasien jarang makan sayur atau buah buahan karena tidak suka. o Pasien tidak konsumsi jamu-jamuan dan sirih. o Pasien mengeluh ada penurunan berat badan sebanyak 2-3kg dalam 6 bulan ini.

Aktivitas seharian: Pasien tidah berkerja dan merupakan suri rumah tangga. Biasanya pasien dirumah saja. Pasien menguruskan rumah tangganya dan menjaga anak di rumah. Kegemaran pasien adalah memasak dan suka bergaul dengan tetangga. Pasien tidak ada kebiasaan merokok mahupun minum tuak.

Riwayat pekerjaan: Pasien tidak bekerja merupakan suri rumah tangga. Sebelum bernikah juga pasien tidak berkerja dan sering membantu ibunya di rumah.

Riwayat penyakit dan pengobatan terdahulu : Pasien tidak ada riwayat hipertensi dan penyakit gula. Riwayat pencabutan gigi tidak ada pada pasien. Riwayat pemakaian behel atau perobatan gigi/mulut disangkal pasien.

Riwayat Keluarga : Pasien merupakan anak tunggal bagi orang tuanya. Ibu pasien telah meninggal pada usia 50-an akibat penyakit di hati dan batuk berdarah. Ibu pasien selama sakit hanya telah beobat alternatif. Ayah pasien tinggal bersamanya dengannya, dengan umur ayahnya 70 tahun dan 2 tahun lalu telah didiagnosa dengan reumatik.

Pasien telah bernikah pada umur 19 tahun dan suaminya ketika itu 30tahun. pasien melahirkan anak pertamanya pada usia 20 tahun. Pasien mempunyai 3 anak dengan anak pertama, perempuan berumur 22tahun yang sedang berkerja di kantor, anak keduanya juga perempuan berumur 17 tahun yang barusan selesai SMA dan yang ketiga ialah anak lelaki berumur 15 tahun di SMA I. Ketiga-tiga anaknya lahir secara spontan, dibantui bidan dan sehat sewaktu lahir.

Riwayat Pengobatan di RSUP Haji Adam Malik : Pada tanggal 15/10/2012, telah dilakukan insisi biopsi pada luka borok pasien dan hasil PA keluar pada tanggal 22/10/2012 dan telah menunjukkan mucoepidermoid karcinoma dengan kesan karsinoma grade tinggi. Dengan itu, pasien telah didiagnosa dengan kanker parotis kiri. Pasien telah dianjurkan menjalani kemoterapi sebanyak 7 siklus sebelum bisa dioperasi. Obat kemoterapi yang telah dianjurkan adalah Amatax 240mg dan Carboplatin 600mg yang diberikan secaran intravena. Sampai sekarang, pasien telah menjalani 7 siklus kemoterapi dengan jadwal terapinya seperti berikut : 1) Kemoterapi I 2) Kemoterapi II : 31/10/2012 : 28/11/2012

3) Kemoterapi III : 26/12/2012 4) Kemoterapi IV : 16/1/2013 5) Kemoterapi V : 9/2/2013

6) Kemoterapi VI : 3/ 3 / 2013

7) Kemoterapi VII : 22/6/2013

Selama kemoterapi I hingga kemoterapi ke VI, luka robek pasien semakin mengecil dan nafsu makan menurun seminggu setelah obat kemo telah diberikan. Setelah itu, nafsu makan pasien kembali kepada normal namum pasien teatp mengalami penurunan berat badan kira-kira 10 - 15kg selama kemoterapi.

Setelah kemoterapi ke VII, timbul benjolan di bersebelah luka borok yang lama seminggu setelah kemoterapi yang ke VII. Dalam seminggu, benjolan itu semakin membesar sebesar telur ayam. Warna benjolan awalnya warna kulit sekitarnya pada awalnya dan mulai menjadi kemerahan sebelum pecah. Benjolan yang pecah tersebut berisi pus. Pasien mengeluh nyeri pada daerah luka borok. Pasien telah menggunakan NaCl 0.9% untuk membersihkan luka borok dan tidak menggunakan obat alternatif. Pasien juga mengeluh setelah seminggu benjolannya pecah, mata pasien mulai menjadi kuning pada mulanya, sebelum seluruh tubuhnya menjadi kuning. Pasien mengeluh perut kanan atasnya sering nyeri, Nyerinya menjalar sampai ke punggung belakang kanan. menetap dengan intensitas nyeri yang sedang. Setiap kali nyeri kepala, pasien mengkonsumsi obat anti nyeri yang didapat dari apotik. Selain itu, pasien tidak pernah berobat alternatif. Pasien juga sering demam. Deman besifat hilang timbul. Demannya turun setelah diambil obat demam yang dibeli dari apotek. Riwayat kulit terasa gatal (-). Riwayat BAK kuning pekat (+), BAB berwarna kepucatan.(+). Pasien tidak berobat dengan dokter bedah selama 2 bulan ini kerana masalah ekonomi. Pada tanggal 26/8/2013 pada Jam 2200 pasien telah datang berobat ke IGD RSUP Haji Adam Malik dan masuk ruangan Rindu B pada tanggal 27/8/2013 Jam 0700.

Вам также может понравиться