Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Gas ideal mempunyai ciri-ciri sbb: 1. Molekul gas tidak mempunyai volum. 2. Tidak ada interaksi antara molekul molekul gas, baik tolak-menolak maupun tarik-menarik.
Persamaan gas ideal adalah persamaan keadaan suatugas ideal. Persamaan ini umum dituliskan sebagai
di mana P adalah tekanan mutlak pada gas, V adalahvolume, n adalah jumlah partikel pada gas (dalam mol), T adalah temperatur dalam satuan kelvin, dan R adalahkonstanta Boltzmann, yaitu 0,08205 L atm/mol K. Persamaan gas ideal bermanfaat terutama dalamstoikiometri gas.
Gas merupakan satu dari tiga wujud zat dan walaupun wujud ini merupakan bagian tak terpisahkan dari studi kimia, bab ini terutama hanya akan membahasa hubungan antara volume, temperatur dan tekanan baik dalam gas ideal maupun dalam gas nyata, dan teori kinetik molekular gas, dan tidak secara langsung kimia. Bahasan utamanya terutama tentang perubahan fisika, dan reaksi kimianya tidak didisuksikan. Namun, sifat fisik gas bergantung pada struktur molekul gasnya dan sifat kimia gas juga bergantung pada strukturnya. Perilaku gas yang ada sebagai molekul tunggal adalah contoh yang baik kebergantungan sifat makroskopik pada struktur mikroskopik.
a. Sifat gas
Sifat-sifat gas dapat dirangkumkan sebagai berikut.
1. Gas bersifat transparan. 2. Gas terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya. 3. Gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding. 4. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas tidak diwadahi, volume gas akan menjadi tak hingga besarnya, dan tekanannya akan menjadi tak hingga kecilnya.
5. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar. 6. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata. 7. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas akan mengembang. 8. Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengkerut.
Dari berbagai sifat di atas, yang paling penting adalah tekanan gas. Misalkan suatu cairan memenuhi wadah. Bila cairan didinginkan dan volumenya berkurang, cairan itu tidak akan memenuhi wadah lagi. Namun, gas selalu akan memenuhi ruang tidak peduli berapapun suhunya. Yang akan berubah adalah tekanannya. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas adalah manometer. Prototipe alat pengukur tekanan atmosfer, barometer, diciptakan oleh Torricelli. Tekanan didefinisikan gaya per satuan luas, jadi tekanan = gaya/luas. Dalam SI, satuan gaya adalah Newton (N), satuan luas m2, dan satuan tekanan adalah Pascal (Pa). 1 atm kira-kira sama dengan tekanan 1013 hPa. 1 atm = 1,01325 x 105 Pa = 1013,25 hPa Namun, dalam satuan non-SI unit, Torr, kira-kira 1/760 dari 1 atm, sering digunakan untuk mengukur perubahan tekanan dalam reaksi kimia.
Nilai R bila n = 1 disebut dengan konstanta gas, yang merupakan satu dari konstanta fundamental fisika. Nilai R beragam bergantung pada satuan yang digunakan. Dalam sistem metrik, R = 8,2056 x102 dm3 atm mol-1 K-1. Kini, nilai R = 8,3145 J mol-1 K-1 lebih sering digunakan. Latihan 6.1 Persamaan gas ideal Sampel metana bermassa 0,06 g memiliki volume 950 cm3 pada temperatur 25C. Tentukan tekanan gas dalam Pa atau atm). Jawab: Karena massa molekul CH4 adalah 16,04, jumlah zat n diberikan sebagai n = 0,60 g/16,04 g mol-1 = 3,74 x 10-2 mol. Maka, P = nRT/V = (3,74 x10-2 mol)(8,314 J mol-1 K-1) (298 K)/ 950 x 106
m3)= 9,75 x 104 J m-3 = 9,75 x 104 N m-2= 9,75 x 104 Pa = 0,962 atm
Dengan bantuan tetapan gas, massa molekul relatif gas dapat dengan mudah ditentukan bila massa w, volume V dan tekanan P diketahui nilainya. Bila massa molar gas adalah M (g mol-1), akan diperoleh persamaan (6.6) karena n = w/M. PV = wRT/M (6.6) maka M = wRT/PV (6.7) Latihan 6.2 Massa molekular gas Massa wadah tertutup dengan volume 0,500 dm3 adalah 38,7340 g, dan massanya meningkat menjadi 39,3135 g setelah wadah diisi dengan udara pada temperatur 24 C dan tekanan 1 atm. Dengan menganggap gas ideal (berlaku persamaan (6.5)), hitung "seolah" massa molekul udara. Jawab: 28,2. Karena ini sangat mudah detail penyelesaiannya tidak diberikan. Anda dapat mendapatkan nilai yang sama dari komposisi udara (kira-kira N2:O2 = 4:1).
1. 2. 3. 4.
Hukum Boyle, pemuaian pada suhu tetap ( isothermal ). Hukum Gay Lussac, pemuaian gas pada tekanan tetap ( isobaric ). Pemuaian gas pada volume tetap ( isokhorik ). Hukum Boyle Gay Lussac, persamaan gas ideal.
Dalam kehidupan sehari hari banyak dijumpai teknologi industry yang menggunakan prinsip pemuaian zat, contohnya : 1. 2. 3. 4. 5. Pemasangan sambungan rel kereta api dan jembatan Pemasangan bingkai besi pada roda pedati Pemasangan jaringan listrik dan telepon Keeping bimetal. Pemasangan jendela kaca rumah dibuat agak longgar
Sebuah tangki berisi 4 liter gas oksigen (O2). Suhu gas oksigen tersebut = 20 oC dan tekanan terukurnya = 20 x 105 N/m2. Tentukan massa gas oksigen tersebut (massa molekul oksigen = 32 kg/kmol = 32 gram/mol) Panduan jawaban : P = Patm + Pukur = (1 x 105 N/m2) + (20 x 105 N/m2) = 21 x 105 N/m2 T = 20 oC + 273 = 293 K V = 4 liter = 4 dm3 = 4 x 10-3 m3 R = 8,315 J/mol.K = 8,315 Nm/mol.K Massa molekul O2 = 32 gram/mol = 32 kg/kmol Massa O2 = ?
Massa gas oksigen = 110 gram = 0,11 kg Guampang sekali khan ? hiks2. Sering2 latihan, biar mahir
1. Sebuah bejana berisi gas He yang mempunyai volume 2 L, tekanan 1 atm dan suhunya 27`C. Jika suhunya dinaikkan menjadi 127`C dan ternyata tekanannya naik 2 kalinya. Hitung volume sekarang !
2. Sebuah tangki bervolume 3000 cm3 berisi gas O2 pada suhu 20`C dan tekanan relatif pada alat 25 atm. Jika massa molar O2=32 kg/kmol, tekanan udara luar 1 atm, maka massa O2 di dalam tangki adalah .
dalam suatu wadah terdapat 4 liter gas dengan tekanan 4 atm dan suhu 47 0c. kemudian tekanan gas menjadi 1/4 dari tekanan semula dan suhu gas dijaga konstan. berapakah volum gas sekarang? pembahasan : p1 = 4 atm p2 = p1 = 1 atm t = 470c v1 = 4l v2 =.? dari hukum boyle, pada suhu tetap hubungan yang berlaku adalah : p1.v1 = p2.v2 v2 = = = 16 liter jadi, volum gas sekarang adalah 16 liter.
1. Pengertian
Di dalam teori kinetik gas terdapat suatu gas ideal. Gas ideal adalah suatu gas yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Jumlah partikel gas banyak sekali tetapi tidak ada gaya tarik menarik (interaksi) antar partikel Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang atau bergerak secara acak Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran ruangan. Atau bisa dikatakan ukuran partikel gas ideal jauh lebih kecil daripada jarak atar partikel Bila tumbukan yang terjadi sifatnya lenting sempurna Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruang dengan jumlah yang banyak Berlaku hukum Newton tentang gerak
Di dalam kenyataannya, kita tidak menemukan suatu gas yang memenuhi kriteria di atas, akan tetapi sifat itu dapat didekati oleh gas pada temperatur tinggi dan tekanan rendah atau gas pada kondisi jauh di atas titik kritis dalam diagram PT.
A.Hukum Boyle Hasil kali tekanan(P) dan volume(V) gas pada suhu tertentu adalah tetap. Proses seperti ini disebut juga dengan isotermal (temperatur tetap). *PV=konstan *T2>T1 *Tidak berlaku pada uap jenuh
B.Hukum Guy Lussac Hasil bagi volume(V) dengan temperatur (T) gas pada tekanan tertentu adalah tetap. Proses ini disebut juga isobarik (tekanan tetap). *V/T=konstan *P3>P2>P1
C.Hukum Charles Hasil bagi tekanan (P) dengan temperatur (T) gas pada volume tertentu adalah tetap. Proses seperti ini disebut dengan isokhorik (volume tetap). *P/T=konstan *V3>V2>V1
D.Hukum Boyle-Guy Lussac Hukum Boyle dan Guy Lussac merupakan penggabungan dari hukum Boyle dengan hukum Guy Lussac. Biasanya di dalam soal rumus yang sering digunakan adalah rumus dari hukum ini. Sekedar trik dari saya, anda bisa menamai hukum ini dengan hukum BoLu (Boyle-Lussac). Nah, dari hukum ini kita bisa mendapatkan: PV/T=konstan
Prinsip pemuaian zat banyak diterapkan dalam kehidupan seharihari.Berikut ini adalah beberapa contoh penerapannya.
Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel lain. Jika suhu meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah panjang. Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka tidak akan terjadi desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.
5. Keping Bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal
panjang keping bimetal akan sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik kedua keping akan mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang kecil.
Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan misalnya pada termometer bimetal, termostat bimetal pada seterika listrik, saklar alarm bimetal, sekring listrik bimetal. Pemanfaatan pemuaian zat yang tidak sama koefisien muainya dapat berguna bagi industri otomotif, misalnya pada bimetal yang dipasang sebagai saklar otomatis atau pada lampu reting kendaraan.
Gas dalam ruang tertutup bersuhu 42oC dan tekanan 7 atm serta volume 8 liter. Apabila gas dipanasi sampai 87oC, tekanan naik sebesar 1 atm, maka volume gas adalah . . . . a. berkurang 10% b. tetap c. berkurang 20% d. bertambah 20% e. bertambah 12% pembahasan : T1 = 42 = 273 = 315 K P1 = 7 atm V1= 8 l T2 = 87 + 273 = 360 K P2 = 7 + 1 = 8 atm V2 = ......?
Menggunakan hukum Boyle-Gay Lussac: P1V1/T1 = P2V2/T2 V2 = P1V1T2/P2T1 = (7)(8)/(8)(315) x 360 = 8 liter Berarti V1=V2 = 8 liter
Silinder panjang pada pompa sepeda mempunyai volume 1131 cm3 dan diisi dengan udara pada tekanan 1,02 atm. Katup keluar ditutup dan tangkai pompa didorong sampai volume udara 517 cm3. Hitunglah tekanan di dalam pompa.
Kurva hubungan antara P V dan 1/P V Penyelesaian : Perhatikan bahwa suhu dan jumlah gas tidak dinyatakan pada soal ini, jadi nilainya 22,414 L atm tidak dapat digunakan untuk tetapan C. bagaimanapun, yang diperlukan adalah pengandaian bahwa suhu tidak berubah sewaktu tangkai pompa didorong. Jika P1dan P2 merupakan tekanan awal dan akhir, dan V1 mdan V2 adalah volume awal dan akhir, maka: P1.V1 = P2.V2 Sebab suhu dan jumlah udara dalam pompa tidak berubah. Substitusi menghasilkan : (1,02atm)(1131cm3)=P2(517cm3) Sehingga P2 dapat diselesaikan: P2 = 2,23 atm