Вы находитесь на странице: 1из 17

OTO Health Dunia Lifestyle Foods Techno Spesifikasi Travel Umum Indopedia Lyrics Video

Pengertian APEC atau Asia Pasific Economic Cooperation


Home Sains IPS on 21 January 2010 16 Comments APEC adalah singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation atau Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik. APEC didirikan pada tahun 1989. APEC bertujuan mengukuhkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat komunitas negara-negara di Asia Pasifik. Dengan kata lain Asia-Pacific Economic Cooperation, atau APEC, adalah forum utama untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, kerjasama, perdagangan dan investasi di kawasan Asia-Pasifik. APEC adalah satu-satunya pemerintahan antar kelompok di dunia yang beroperasi atas dasar komitmen yang tidak mengikat, dialog terbuka dan sama menghormati pandangan dari semua peserta. Tidak seperti WTO atau badan-badan perdagangan multilateral lainnya, APEC tidak memiliki kewajiban perjanjian yang diperlukan dari peserta. Keputusan yang dibuat dalam APEC yang dicapai dengan konsensus dan komitmen yang dilakukan secara sukarela. APEC memiliki 21 anggota disebut sebagai Member Ekonomi yang menyumbang sekitar 40,5% 1 dari populasi dunia, sekitar 54,2% 1 dari GDP dunia dan sekitar 43,7% 2 dari perdagangan dunia. Maksud dan Tujuan APEC didirikan pada tahun 1989 untuk lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran untuk wilayah dan untuk memperkuat komunitas Asia-Pasifik. Sejak awal, APEC telah bekerja untuk mengurangi tarif dan hambatan perdagangan lain di wilayah Asia-Pasifik, menciptakan ekonomi domestik yang efisien dan secara dramatis meningkatkan ekspor. Kunci untuk mencapai visi APEC adalah apa yang disebut sebagai Tujuan Bogor yang bebas dan terbuka perdagangan dan investasi di kawasan Asia-Pasifik pada tahun 2010 untuk ekonomi industri hingga 2020 untuk mengembangkan ekonomi.. Tujuan ini diadopsi oleh 1994 mereka Para pemimpin di pertemuan di Bogor, Indonesia.

Bebas dan terbuka membantu perdagangan dan investasi ekonomi untuk tumbuh, menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesempatan yang lebih besar untuk perdagangan internasional dan investasiSebaliknya, proteksi harga tetap tinggi dan mendorong inefisiensi dalam industriindustri tertentu. erdagangan bebas dan terbuka membantu menurunkan biaya produksi dan dengan demikian mengurangi harga barang dan jasa manfaat langsung bagi semua. APEC juga bekerja untuk menciptakan lingkungan yang aman dan efisien pergerakan barang, jasa dan orang di seluruh di wilayah perbatasan melalui kebijakan ekonomi dan kesejajaran dan kerjasama teknis. Pages: 1 2 3 4 5 - See more at: http://www.g-excess.com/2769/pengertian-apec-atau-asia-pasific-economiccooperation/#sthash.jENSoVjU.dpuf Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)APEC KTT APEC diadakan setiap tahun di negara-negara anggota. Pertemuan pertama organisasi APEC diadakan di Canberra, Australia pada tahun 1989.APEC menghasilkan Deklarasi Bogor pada KTT 1994 di Bogor yang bertujuan untuk menurunkan bea cuka hingga nol dan lima persen di lingkungan Asia Pasifik untuk negara maju paling lambat tahun 2010 dan untuk negara berkembang selambat-lambatnya tahun 2020. Pada tahun 1997, KTT APEC diadakan di Vancouver, Kanada. Kontroversi timbul ketika kepolisian setempat menggunakan bubuk merica untuk meredakan aksi para pengunjuk rasa yang memprotes kehadiran Soeharto yang menjabat sebagai presiden Indonesia pada saat itu. Pada tahun 2003, kepala organisasi Jemaah Islamiyah Riduan Isamuddin alias Hambali berencana melancarkan serangan pada KTT APEC di Bangkok, Thailand. Hambali ditangkap di kota Ayutthaya oleh kepolisian setempat sebelum ia dapat melaksanakan serangan itu.Pada tahun 2004, Chili menjadi negara Amerika Selatan pertama yang menjadi tuan rumah KTT APEC. Peran Serta Indonesia Dalam APEC Pada bulan Agustus 2005, Departemen Luar Negeri (Deplu) bekerja sama dengan CSIS mengadakan workshop dengan tema APEC dan Indonesia di Persimpangan Jalan. Workshop ini, yang dihadiri kalangan swasta, akademisi, LSM, dan pemerintah, dibagi menjadi dua sesi. Sesi Pertama membahas tema Mid-Term Stocktake: Kemajuan dan Tantangan dalam Bidang Liberalisasi dan Fasilitasi Menuju Bogor Goals. Fokus sesi ini adalah mengidentifikasi sejauh mana liberalisasi perdagangan dan investasi dalam forum APEC telah dicapai. Berbagai hambatan pada bidang-bidang yang belum mencapai kemajuan juga dibahas dalam sesi ini. Tema Sesi Kedua adalah APEC dan Indonesia: Relevansi APEC dalam Membahas Isu-Isu di luar Isu-Isu Ekonomi. Sesi ini membahas prioritas jangka panjang Indonesia di APEC dan relevansi APEC sebagai forum untuk membahas isu-isu non-ekonomi, seperti isu sosial dan keamanan. Seminar diawali oleh laporan Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, Deplu dan dilanjutkan oleh pidato pembukaan Menteri Luar Negeri serta keynote speech Menteri Perdagangan. Menteri Luar Negeri menekankan bahwa, sebagai salah satu pendiri kerjasama ini, Indonesia memainkan

peran yang sangat menentukan untuk merumuskan visi APEC dan telah berperan aktif dalam mencetuskan Bogor Goals, yaitu mewujudkan kawasan perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka tahun 2010 untuk ekonomi maju serta 2020 untuk ekonomi berkembang. Menlu menggarisbawahi agar Indonesia dapat kembali memainkan peran kepemimpinan dalam proses APEC. Menteri Perdagangan dalam sambutannya, menekankan bahwa APEC merupakan forum kerjasama yang penting bagi Indonesia. APEC dapat bermanfaat bagi Indonesia khususnya dalam hal peningkatan fasilitas perdagangan dan investasi serta Economic and Technical Cooperation (ECOTECH). Menteri Perdagangan menggarisbawahi bahwa kerjasama APEC tetap relevan mengingat anggotanya dapat mendiskusikan isu-isu perdagangan dan investasi tanpa harus bernegosiasi, suatu hal yang tidak dapat dilakukan di World Trade Organization (WTO). Para pembicara yang tampil pada Sesi Pertama adalah Mahendra Siregar, Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional Menko Perekonomian, Pos M. Hutabarat, Staf Ahli Depdag, dan David Parsons, APEC Business Advisory Council (ABAC), sedangkan para pembahas adalah Wisber Loeis, Mantan Dirjen HELN Deplu, dan Alexander Chandra, Institute for Global Justice. Direktur Perdagangan dan Perindustrian Multilateral, Deplu bertindak sebagai moderator pada sesi ini. Para pembicara pada Sesi Kedua adalah Ali Alatas, Mantan Menlu RI, dan Hadi Soesastro, Centre for Strategic and International Studies (CSIS), sedangkan yang bertindak sebagai pembahas adalah Lepi Tarmidi, Universitas Indonesia (UI), dan Abdullah Hehamahua, Penasehat KPK. Direktur Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, Deplu bertindak sebagai moderator . Latar Belakang Pembentukan APEC Konperensi negara-negara kawasan Asia Pasifik yang dilaksanakan atas prakarsa Australia pada bulan November 1989 di Canberra merupakan forum antar pemerintah yang kemudian dikenal dengan nama Asia Pacific Ekonomic Cooperation atau disingkat APEC. Latar belakang berdirinya APEC ditandai dengan kebutuhan pembangunan ekonomi regional akibat globalisasi sistem perdagangan, dan adanya perubahan berbagai situasi politik dan ekonomi dunia sejak pertengahan tahun 1980-an Kemajuan teknologi di bidang transportasi dan telekomunikasi semakin mendorong percepatan perdagangan global yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan yang cepat pada pasar uang, arus modal, dan meningkatnya kompetisi untuk memperoleh modal, tenaga kerja terampil, bahan baku, maupun pasar secara global. Globalisasi perdagangan ini mendorong meningkatnya kerja sama ekonomi di antara negara-negara seka-wasan seperti Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) yang menerapkan sistem pasar tunggal untuk Eropa; North American Free Trade Area (NAFTA) di kawasan Amerika Utara; ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan Asia Tenggara; dan Closer Economic Relations (CER) yang merupakan kerja sama ekonomi antara Australia dan Selandia Baru.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada dekade 80-an juga ditandai oleh berakhirnya perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dan diikuti dengan berkurangnya persaingan persen-jataan. Forum-forum internasional yang seringkali didominasi dengan pembahasan masalah pertahanan dan keamanan, mulai digantikan dengan pembahasan masalah-masalah ekonomi dan perdagang-an. Sejalan dengan perubahan tersebut, timbul pemikiran untuk mengalihkan dana yang semula digunakan untuk perlombaan senjata ke arah kegiatan yang dapat menunjang kerja sama ekonomi antar negara. Kerja sama APEC dibentuk dengan pemikiran bahwa dinamika perkembangan Asia Pasifik menjadi semakin kompleks dan di antaranya diwarnai oleh perubahan besar pada pola perdagangan dan investasi, arus keuangan dan teknologi, serta perbedaan keunggulan komparatif, sehingga diperlukan konsultasi dan kerja sama intra-regional. Anggota ekonomi APEC memiliki keragam-an wilayah, kekayaan alam serta tingkat pembangunan ekonomi, sehingga pada tahun-tahun per-tama, kegiatan APEC difokuskan secara luas pada pertukaran pandangan (exchange of views) dan pelaksanaan proyek-proyek yang didasarkan pada inisiatifinisiatif dan kesepakatan para anggotanya. - See more at: http://www.g-excess.com/2769/pengertian-apec-atau-asia-pasific-economiccooperation/3/#sthash.9KJ5JQGj.dpuf Tujuan Pendirian APEC Pada Konperensi Tingkat Menteri (KTM) I APEC di Canberra tahun 1989, telah disepakati bahwa APEC merupakan forum konsultasi yang longgar tanpa memberikan Mandatory Consequences kepada para anggota-nya. Dari kesepakatan yang diperoleh dalam pertemuan tersebut dapat disimpulkan bahwa APEC memiliki dua tujuan utama: 1. Mengupayakan terciptanya liberalisasi perdagangan dunia melalui pembentukan sistem perdagangan multilateral yang sesuai dengan kerangka GATT dalam rangka memajukan proses kerja sama ekonomi Asia Pasifik dan perampungan yang positif atas perundingan Putaran Uruguay. 2. Membangun kerja sama praktis dalam program-program kerja yang difokuskan pada kegiatankegiatan yang menyangkut penyelenggaraan kajian-kajian ekonomi, liberalisasi perdagangan, investasi, alih teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia. Sesuai kepentingannya, APEC telah mengembangkan suatu forum yang lebih besar substansinya dengan tujuan yang lebih tinggi, yaitu membangun masyarakat Asia Pasifik dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang merata melalui kerja sama perdagangan dan ekonomi. Pada pertemuan informal yang pertama para pemimpin APEC di Blake Island, Seattle, Amerika Serikat tahun 1993, ditetapkan suatu visi mengenai masyarakat ekonomi Asia Pasifik yang didasarkan pada semangat keterbukaan dan kemitraan; usaha kerja sama untuk menyelesaikan tantangan-tantangan dari perubahan-perubahan; pertukaran barang, jasa, investasi secara bebas; pertumbuhan ekonomi dan standar hidup serta pendidikan yang lebih baik, serta pertumbuhan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

- See more at: http://www.g-excess.com/2769/pengertian-apec-atau-asia-pasific-economiccooperation/4/#sthash.qYWgeoOa.dpuf


OTO Health Dunia Lifestyle Foods Techno Spesifikasi Travel Umum Indopedia Lyrics Video

Pengertian APEC atau Asia Pasific Economic Cooperation


Home Sains IPS on 21 January 2010 16 Comments Sekretariat APEC

Sekretariat APEC dibentuk pada tahun 1993. Para pegawai Sekretariat APEC terdiri atas 21 pejabat dari seluruh negara anggota ekonomi dan beberapa orang staf lokal. Sekretariat APEC dipimpin oleh seorang Direktur Eksekutif dengan masa tugas satu tahun dan berasal dari negara anggota ekonomi yang sedang menjadi ketua APEC. Indonesia menempatkan wakil-nya di Sekretariat APEC dan mendapat tugas sebagai Direktur Bidang Gender dan Policy Level Group on Small and Medium Enterprises (PLG SME) sejak tahun 1998. Sekretariat APEC yang berdomisili di Singapore, dalam melaksanakan tugasnya terbagi dalam beberapa bidang yakni, Sekretariat APEC di bidang Committee on Trade and Investment (CTI), bidang services, Tariff and Non Tariff Measures (NTMs), bidang Standards and Conformance (SCSC), bidang Customs Procedures (SCCP), bidang Intelectual Pro-perty Right (IPEG), Competition Policy, Government Procurement (GPEG), Deregulation, Rules of Origin, Dispute Mediation, Mobility of Business People, Implementation of Uruguay Round Outcomes (UR Outcomes), Early Voluntary Sectoral Liberalization (EVSL), Economic Committee, Budget and Management Committee (BMC), ECOTECH, Energy, Fisheries, Human Recources Development (HRD), Industrial Science and Technology (ISTWG), Marine Resource Conservation, Telecommunications, Tourism, Trade Promotion, Transportation, Policy Level Group on Small and Medium Enterprises (PLG SME), Agrculture Technical Cooperation Reports Group (ATC), APEC Study Centers, Sustainable Development, Infrastructure Workshop,

Gender Issues Sustainable Recovery, Management Review, Electronic Commerce, APEC Food System, Public Affairs, Communications and Database.

Sekretariat APEC berfungsi untuk: - menunjang mekanisme kegiat-an APEC - menyediakan advisory teknis untuk koordinasi pembinaan bidang perdagangan - mengenalkan dan menginfor-masikan peranan APEC kepada masyarakat dunia. - See more at: http://www.g-excess.com/2769/pengertian-apec-atau-asia-pasific-economiccooperation/5/#sthash.Y3hpARDb.dpuf

KTT APEC 2013 Berlalu Tanpa Ada Hasil Baru


Selasa, 08/10/2013 - 17:04

REUTERS/"PRLM" PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono membacakan deklarasi KTT APEC 2013 di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali Selasa (8/10/2013).*

NUSA DUA, (PRLM).- Pertemuan para pemimpin ekonomi APEC (AELM) 2013 di Nusa Dua, Bali, resmi berakhir, Selasa (8/10/2013), yang ditandai dengan pembacaan Deklarasi KTT APEC

2013 oleh Ketua APEC 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali. Isi deklarasi tersebut masih merupakan refleksi dari Bogor Goals yang digagas di Indonesia pada tahun 1994 lalu yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi dunia. Ada tujuh poin penting dalam deklarasi yang dibacakan SBY, Selasa (8/10/2013) sore itu. Pertama, SBY menegaskan bahwa semua pemimpin ekonomi APEC sepakat untuk bekerja lebih keras lagi mewujudkan Bogor Goals. Dalam hal ini, salah satu poin Bogor Goals yang belum tercapai adalah mewujudkan liberalisasi perdagangan di kalangan ekonomi berkembang pada 2020. Sementara untuk ekonomi maju, itu telah terealisasi pada 2010 lalu. Liberalisasi perdagangan, kata SBY, sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Asia-Pasifik sebagai mesin ekonomi global dengan kontribusi GDP (pendapatan per kapita) lebih dari 50 persen dari total GDP dunia itu. "Kami berbagi pandangan bahwa semua ekonomi di APEC harus terus tumbuh," ujar SBY dalam jumpa pers di Hotel Sofitel, Selasa sore. Sementara,poin kedua adalah APEC sepakat mendukung dan meningkatkan perdagangan di dalam kawasan Asia Pasifik melalui kerjasama multilateral,seperti WTO. Terkait WTO ini, SBY menambahkan, para pemimpin APEC sepakat untuk menyukseskan konferensi WTO di Bali pada Desember 2013 mendatang. Sejumlah isu penting yang akan dibahas pada pertemuan WTO itu adalah soal ketahanan pangan dan hambatan perdagangan yang juga menjadi agenda APEC pada pertemuan pejabat senior awal pekan lalu di Nusa Dua. Selain itu, para pemimpin ekonomi di Asia Pasifik ini juga sepakat untuk mempercepat pengupayaan pembangunan yang berkaitan dengan konektivitas antar wilayah. Pasalnya, kata SBY, konektivitas bisa mengurangi biaya. Selanjutnya, masih dalam tujuh kesimpulan yang dibacakan SBY itu, para pemimpin APEC juga setuju untuk bekerjasama menerapkan pembangunan berkelanjutan.Dalam hal ini, mereka sepakat memfasilitasi kelompok UKM (usaha kecil dan menengah) dan juga kelompok pengusaha perempuan agar kedua grup ini bisa mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan. Sementara, poin kelima dari hasil KTT APEC 2013 adalah para pemimpin ekonomi APEC setuju untuk meningkatkan kerjasama di bidang energi , ketahanan pangan dan keamanan air. Kerjasama ini penting dilakukan untuk mengantisipasi masalah rawan pangan dan menipisnya sumber daya alam global di masa mendatang. Kemudian, pada poin keenam, para pimpinan ekonomi APEC ini juga sepakat untuk aktif mendukung sejumlah pertemuan multilateral lainnya seperti KTT ASEAN dan KTT G20. Terakhir, para pimpinan ekonomi APEC sepakat berkolaborasi melalu ABAC ( APEC Business Advisory Council) untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di kawasan Asia-Pasifik .

Usai pembacaan kesimpulan tersebut, KTT APEC pun resmi ditutup. Mereka pun akan segera kembali ke negara masing-masing. Mayoritas akan pulang pada Selasa (8/10/2013) malam. Sebagian lainnya pulang pada Rabu (9/10/2013) pagi. (A-133/A-88)***
REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Para Pemimpin KTT Forum Kerja Sama Asia Pasifik (APEC) menyatakan komitmennya untuk melawan proteksionisme yang dianggap dapat memperlambat perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia. "Kami sepakat untuk memperpanjang komitmen hingga 2016 dan menegaskan kembali upaya untuk mengentaskan proteksionisme serta pembatasan perdagangan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika membacakan hasil KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, Selasa (8/10). Dua puluh satu pemimpin ekonomi APEC itu juga menyatakan tekadnya untuk tidak membatasi perdagangan dengan kebijakan yang berorientasi ke dalam negeri. "Dengan komitmen itu kami menegaskan pentingnya upaya untuk menghambat langkah proteksionisme lewat mekanisme WTO dan organisasi internasional lainnya," kata Presiden. Sebelumnya Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Roberto Azevedo, yang hadir sebagai undangan dalam KTT APEC mendorong agar ke-21 ekonomi APEC mengadopsi sistem perdagangan multilateral. "APEC terdiri dari negara-negara yang merupakan para pedagang dan pelaku ekonomi besar, saya yakin mereka selalu mendukung sistem perdagangan multilateral secara aktif," kata Azevedo, usai mengikuti sesi panel dengan para menteri APEC, Sabtu (5/10). Indonesia sendiri juga mendorong peningkatan perdagangan jasa yang bersifat multilateral di kawasan Asia Pasifik serta mendorong adanya pembangunan konektivitas APEC yang mendukung konektivitas di ASEAN dan Indonesia.

INILAH.COM, Nusa Dua - Bahasan tingkat Menteri APEC 2013 di Nusa Dua Bali selama dua hari menghasilkan 103 butir pernyataan bersama. Pertemuan APEC Ministrial Meeting (AMM) yang berlangsung 4-5 Oktober 2013 yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa dan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan membicarakan langkah APEC di masa depan untuk tetap berdaya tahan dan kuat memainkan peranan sebagai penumpu ekonomi global. Dua hari ini kami memimpin pembahasan tingkat Menteri Perdagangan dan Menteri Perekonomian APEC kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa ketika jumpa pers, Minggu pagi (6/10/2013) bersama Menteri Perdagangan Indonesia, Gita Wiryawan. Ratusan pernyataan ini melibatkan 23 Menlu dan Mendag dan 14 pejabat setingkat wakil menlu dan wakil menteri perdagangan. Disamping dihadiri oleh beberapa observer termasuk sekjen ASEAN dan Dirjen WTO. Bahasan yang terkumpul di tingkat menteri ini berasal dari ratusan draft di tingkat Dirjen yang berlangsung dalam setahun ini.

Gita Wirjawan menekankan bahwa pertemuan APEC membicarakan tiga prioritas, yaitu pencapaian Bogor Goals, konektivitas dan pertumbuhan yang merata. Selama ini yang menggaung adalah liberalisasiperdagangan dan investasi, tapi seharusnya APEC bisa dimanfaatkan sebagai jembatan antara negara-negara maju, negara berkembang dan yang kurang berkembang, kata Gita Wirjawan. Dokumen pernyataan bersama menteri-menteri APEC pada KTT ke 25 ini terdiri dari 19 halaman ditambah dengan enam lampiran. Sebanyak 103 pernyataan itu antara lain menekankan pentingnya serangkaian reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas, partisipasi angkatan kerja dan penciptaan lapangan kerja berkualitas. 103 pernyataan ini akan dibawa ke para CEO APEC 7-8 Oktober 2013. Dua dokumen utama atau penting pada tingkat Pemimpin yang disepakati untuk direkomendasikan adalah soal konektivitas dan dan pengembangan infrastruktur dan investigasi, kata Marty. Ide Indonesia juga terakomodir dengan pada butir ke 26.Ini adalah produk yang lebih inklusif partisipasinya dibanding yang kita lakukan di Vladivostok tahun lalu dimana anggota APEC itu menyodorkan aspirasi mereka agar produk-produk mereka bisa dianggap ramah lingkungan, kata Gita.

Memacu Industri Nasional yang Tangguh (2)


Kamis, 10 Oktober 2013, 07:15 WIB
Komentar : 0

Sejumlah pengunjung melihat produk unggulan yang dipamerkan di Pameran Produk Indonesia (PPI) di Bandung, Jabar, Ahad (29/9). A+ | Reset | A-

REPUBLIKA.CO.ID, Produk IKM berbasis inovasi dan kreatifvitas menjadi salah satu industri andalan pemerintah Indonsia. Mengapa industri berbasis kreatif? Karena ekonomi kreatif menjadi salah satu solusi untuk perkembangan ekonomi sebuah bangsa di saat situasi keuangan global mengalami pelemahan. Apalagi, sumber daya energi semakin berkurang dalam beberapa dekade mendatang. Sebagai dasar pengembangan industri kreatif di Indonesia, Menperin MS Hidayat mendorong masyarakat dan pelaku IKM untuk menggali dan mengembangkan keunikan budaya lokal. Industri kreatif dinilai menjadi salah satu sektor yang terus didorong untuk memasuki masyarakat ekonomi ASEAN (AEC). Industri kreatif bisa menghasilkan produk unik dengan nilai seni tinggi dan dapat bersaing di pasar. Industri ini juga mampu menyerap banyak tenaga kerja, katanya. Menyadari potensi pengembangan produk IKM tak hanya di Pulau Jawa, Kemenperin berusaha meningkatkan produksi IKM di luar Pulau Jawa pada 2014. Selama ini, kebanyakan produk IKM hanya tumbuh berkembang di Pulau Jawa. Sampai 2011, jumlah IKM mencapai 3,8 juta unit dari berbagai macam produksi, dengan sebaran 75 persen berada di Pulau Jawa dan 25 persen di luar Pulau Jawa. Menperin berharap pada tahun 2014, sebarannya bergeser menjadi 60 persen di Jawa dan 40 persen di luar Jawa pada 2014. Untuk meningkatkaan IKM di luar pulau Jawa, pemerintah mengajukan pemberian kredit usaha rakyat (KUR) serta meningkatkan infrastruktur. Mencetak wirausaha IKM Untuk mencetak lebih banyak wirausahawan baru, khususnya di sektor IKM dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Kemenperin menargetkan dapat mencetak tiga ribu wiraswasta baru pada sektor industri kerakyatan pada 2014. Saat ini, terdapat sekitar lima ribu wiraswasta wanita yang telah dididik oleh Ditjen IKM Kemenperin. Untuk mencetak ribuan wirausaha baru setiap tahunnya, Kemenperin menggandeng beberapa universitas untuk menjaring mahasiswa atau lulusan yang memiliki minat tinggi untuk menjadi wiraswasta. "Kemenperin dan perguruan tinggi (PT) menyediakan inkubator, pendampingan, dan pemberian peralatan kepada calon wirausaha," ujar Dirjen IKM Kemenperin, Euis Saedah. Inkubator ini digelar PT bersama Kemenperin ini di antaranya Universitas Sumatera Utara (USU) dan Unuversitas Hasanuddin. Untuk melakukan penjaringan terhadap calon peserta, diadakan rekrutmen dengan tahapan psikotes. Setelah itu, calon peserta diajari tentang kewirausahaan dan produksi. Setelah diketahui minat bisnis mereka, peserta akan diminta untuk membuat rencana bisnis yang nantinya akan dipresentasikan. Peserta terbaik akan diberi bantuan peralatan. Sejumlah pihak berharap sektor IKM atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) daerah kembali menjadi andalan penopang perekonomian nasional di tengah resesi ekonomi global, yang lambat laun berimbas ke ekonomi nasional. Pelemahan sektor ekonomi dalam negeri terindikasi dari berbagai permasalahan saat ini, seperti defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan, hingga pelemahan nilai tukar rupiah.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan P Roeslani mengatakan, kontribusi UMKM/IKM bagi penguatan ekonomi daerah sangat besar. Dengan potensi yang ada, masa depan Indonesia ada di daerah-daerah. Potensi di daerah dinilai beragam, mulai sektor pariwisata, pertambangan, pertanian, hingga industri kecil dan menengah, serta beberapa potensi lain. Masing-masing daerah memiliki keunggulan yang khas. Semua pihak, terutama kepala daerah serta pelaku usaha di daerah, diminta melakukan upaya-upaya penguatan sektor itu agar bisa meningkatkan produktivitas dan lebih berdaya saing. UMKM, katanya, bisa menjadi salah satu penopang ekonomi saat krisis dan itu sudah terbukti, yakni tahun 1997/1998. "Oleh karena itu, penguatan UMKM harus dilakukan agar bisa berkontribusi tidak hanya bagi penguatan ekonomi daerah saja, tetapi juga nasional, ujar Rosan, Kamis (26/9). UMKM jadi isu dunia Isu pengembangan dan penguatan UMKM juga menjadi perbincangan para kepala negara di KTT APEC, Bali, pada 7-8 Oktober 2013. Para Pemimpin APEC berkomitmen untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi UMKM, yang diharapkan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi APEC. Dalam hasil KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, yang berakhir pada Selasa (8/10), pertumbuhan ekonomi global yang kuat, seimbang dan berkelanjutan diharapkan dapat dimotori oleh keterlibatan kaum muda, pebisnis wanita, dan UMKM. "Mereka semua adalah tulang punggung ekonomi APEC," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang membacakan hasil KTT APEC ke-21 dihadapan oleh 20 pemimpin ekonomi dari kawasan Asia Pasifik. Beberapa langkah yang disepakati untuk memberdayakan motor-motor baru pertumbuhan ekonomi tersebut adalah memperluas partisipasi wanita dalam bisnis dengan menciptakan lingkungan yang nyaman berbasis reformasi gender secara struktural. Dukungan terhadap pelaksanaan berbagai latihan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi serta pembangunan budaya kewirausahaan juga menjadi langkah konkret yang disepakati para Pemimpin APEC. APEC juga berkomitmen untuk bersama-sama memfasilitasi pembiayaan perdaganan lintas regional, karena instrumen tersebut dapat meningkatkan peluang meluasnya perdagangan internasional yang dilakukan UMKM. n

Memacu Industri Nasional yang Tangguh (1)


Kamis, 10 Oktober 2013, 07:10 WIB
Komentar : 0

Sekjen Kemenperin Anshari Bukhari mencoba gitar Secco di Pameran Produk Indonesia (PPI), di Bandung, Ahad (29/9). A+ | Reset | AREPUBLIKA.CO.ID, Gitar buatan luthier asal Bandung ini justru dipesan musisi di belasan negara. Wajah luthier atau pembuat gitar, Yosefat Wenardi Wigono, mirip orang Jepang. Namun, pria kelahiran 50 tahun silam ini justru kelahiran Kota Purwokerto, Jawa Tengah. Sejak merintis usaha pembuatan gitar tahun 1999, Yosefat menetap di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Sejumlah jenis gitar karya Yosefat dengan brand 'Secco Guitar' disukai musisi dan konsumen di Jepang. Hal itu tak lepas keseriusan dan ketekunan Yosefat dalam membuat gitar akustik. Untuk mengasah kemampuannya, Yosefat berguru dengan Ki Anong Naeni, guitar luthier kawakan terkenal di Bandung. Awalnya, gitar produksi buatan Secco diproduksi secara massal, namun akhirnya diproduksi sesuai pesanan dengan kualitas lebih baik dan kelas wahid. Pada 2011, sejumlah jenis gitar produk Secco mulai dipamerkan di Singapura dan Malaysia. Di dua negara ini, pesanan muncul dari Turki dan Selandia Baru. Kualitas produk gitar Secco semakin dikenal para pemusik nasional maupun internasional. Hingga akhir September 2013, sejumlah jenis gitar Secco dikoleksi sekitar 250 pemusik (baik gitaris maupun musisi). Salah satunya penyanyi kawakan Iwan Fals dan Sawung Jabo. "Iwan Fals sudah memiliki tiga gitar akustik produksi Secco. Gitar tersebut dibelinya dengan harga 2.500 sampai 4.000 dolar AS per unit. Iwan Fals memang suka dengan produk-produk buatan Indonesia," kata Yosefat Wenardi kepada wartawan Republika, Zaky Al Hamzah, saat mengikuti Pameran Produksi Indonesia (PPI) 2013 di Bandung, Jawa Barat, akhir September kemarin. Pada 2004, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menyenangi musik dan mencipta lagu, juga menjadi salah satu kolektor gitar merek Secco. Tipe gitar yang dimiliki SBY

adalah Steal Dreadnought. "Pak SBY membeli gitar produk saya tahun 2004 lalu, waktu itu harganya masih 1.500 dollar AS," ujar luthier penyuka jalan-jalan ini. Apresiasi yang diberikan kepala negara dan penyanyi terkenal itu sangat membanggakan dirinya sekaligus tantangan untuk menghasilkan karya yang lebih baik. Kini, sejumlah gitar Secco sudah dipesan sejumlah musisi dan konsumen berbagai negara, di antaranya Jepang, Malaysia, Jerman, AS, Selandia Baru, Jerman, Singapura, Kanada dan Prancis. Keikutsertaan dalam Pameran Produk Indonesia (PPI) sebagai upaya mempromosikan gitar lokal berstandar dunia. Wen bangga produk gitarnya asal Bandung semakin dikenal di pasar internasional. Selain produk gitar Secco, pameran tersebut menghadirkan sejumlah merek-merek lokal, seperti kendaraan bermotor Viar, industri animasi, produsen gitar yang mampu menembus pasar ekspor seperti Secco dan Genta, produk fesyen seperti Kloom, kosmetik Wardah, Cimory dan lain-lain. Untuk produk ekspor seperti sepatu merek 'Parker'. Lina Marlina, staf produk sepatu merek Parker, mengaku bahwa PPI kali ini ikut menaikkan merek produknya. Sepatu buatan Parker, katanya, merupakan sepatu untuk komoditas ekspor, khususnya di Italia. Konsumen di pasar domestik adalah kalangan menengah ke atas, ujarnya. Dalam tiga hari pameran, total omzet penjualan mencapai Rp 20 juta. Harga termurah produk sepatu merek Parker sekitar Rp 400 ribu per unit dan termahal Rp 3,5 juta per unit. Melalui pameran ini, Lina berharap konsumen Indonesia, khususnya di Bandung, semakin mencintai dan membeli produk-produk buatan lokal. Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Publik Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Hartono mengatakan, selama tiga hari pameran jumlah pengunjung terus meningkat. Pada hari pertama (26/9) jumlah kunjungan mencapai 1.029 orang, naik menjadi 1.732 orang pada hari kedua (27/9), dan menjadi 2.735 orang pada Sabtu (28/9). PPI kali ini diikuti sebanyak 114 peserta terdiri dari empat unit Kemenperin, tiga BUMN industri strategis, dan 107 peserta dari Surabaya, Yogyakarta, Medan, Semarang, Kudus, Cirebon, Jakarta, serta Bandung dan sekitarnya. Untuk pengunjungnya, selain dari Bandung dan kota sekitarnya, mereka tiba dari Jakarta, Cirebon, Semarang, Kudus, Surabaya, dan Malang. Bahkan ada pengunjung dari Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Australia yang sedang berburu barang bagus dari Indonesia. Hartono menekankan target utama PPI ini bukan pada penjualan, namun pengenalan produk berkualitas dari dalam negeri. "PPI lebih ditujukan untuk peningkatan kecintaan masyarakat dalam menggunakan produk nasional," katanya. Meski tak menargetkan penjualan, namun selama tiga hari pameran, hasil penjualan dari 114 peserta sekitar Rp 426 juta. Peserta pameran yang memajang produk pakaian wanita, Yuni Triwahyuni Ediawati berharap dari PPI ini, pihaknya mendapat pesanan dalam jumlah besar dari pembeli lokal dan luar negeri. "Saya berharap dari ajang ini memperluas pasar produk kami dan mendapat order besar. Sasaran kami bukan menjual ritel (eceran)," kata pemilik butik dengan merek Yuni Collection ini. Sekjen Kemenperin, Anshari Bukhari menjelaskan, PPI kali ketujuh ini menjadi ikon unjuk kemampuan industri nasional dalam lima tahun terakhir agar industri dalam negeri semakin

tangguh. Dalam ajang yang berlangsung empat hari itu, menurut dia, Kemenperin ingin menunjukkan produk-produk inovasi berbasis kreativitas dengan mutu yang tinggi, yang bisa diproduksi di dalam negeri. Maka, melalui PPI yang berlokasi di arena Trans Studio, Bandung ini, Kemenperin menggandeng para produsen produk kreatif berkualitas tinggi baik di bidang garmen, sepatu, aksesoris, kosmetik, kendaraan bermotor, serta alat musik dan animasi, serta makanan dan minuman olahan. "Produk berbasis kreativitas didorong bisa bersaing lagi dengan produk murah impor yang kualitasnya tidak bagus, karena merugikan konsumen," ujar Anshari. Peran industri kreatif Kemenperin menyatakan industri kreatif termasuk dalam industri kecil dan menengah (IKM) yang memiliki peran strategis. Pasalnya, sektor ini mampu memberikan sumbangan yang cukup besar bagi perekonomian nasional dan menghadapi krisis keuangan global saat ini. Dirjen IKM Kemenperin, Euis Saedah mengatakan, jumlah IKM pada 2013 sebanyak 3,9 juta unit. Jumlah IKM itu mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10,3 juta orang dan memberikan kontribusi terhadap nilai ekspor 19,579 miliar dolar AS. Nilai produksi IKM mencapai Rp 753 triliun atau berkontribusi 10 persen dalam pembentukan pendapatan domestik bruto (PDB) sektor industri terhadap PDB nasional. Kenaikan harga BBM diakui memengaruhi ongkos produksi sekitar satu persen terhadap nilai produksi IKM. Untuk itu, kami mengharapkan kepada seluruh IKM untuk selalu melakukan inovasi dan kreativitas agar pengaruh dari kenaikan BBM tidak terlalu besar terhadap pengembangan IKM, katanya saat pembukaan pameran industri kreatif Yogyakarta di gedung Kemenperin, Jakarta, Selasa (17/9). Meski kualitas produk industri IKM berbasis inovasi dan kreativitas tidak kalah bersaing dengan produk impor, namun kemampuan persaingan antarnegara dalam mengisi pasar domestik maupun ekspor, perlu terus diupayakan. Pasalnya, pada awal 2015 nanti, negara-negara di ASEAN menyepakati pembentukan liberalisasi perdagangan dan investasi atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC). Pemberlakuan AEC tersebut dapat menjadi tantangan sekaligus menjadi peluang bagi IKM untuk memasarkan produknya pada pasar ASEAN tanpa adanya hambatan tarif bea masuk maupun hambatan nontarif barrier lainnya, kata Euis. Dalam upaya meningkatkan kualitas produk IKM yang sesuai standar dan mutu serta kemampuan memenuhi pesanan yang besar dalam waktu singkat, pihaknya terus berupaya melakukan peningkatan kemampuan SDM IKM melalui berbagai macam pelatihan serta memberikan fasilitasi bantuan mesin peralatan, baik program revitalisasi maupun program restrukturisasi untuk dapat meningkatkan produktivitas IKM. Kami juga telah banyak membantu para IKM untuk melakukan promosi dengan memfasilitasi keikutsertaan pada pameran, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, papar dia. Salah satunya PPI di atas dan pameran industri kreatif Yogyakarta di gedung Kemenperin, 17-21

September 2013. Pameran ini diikuti 63 perajin IKM seperti batik, tenun, kulit, kayu, rajut, perak, tembaga, kerajinan wayang, herbal, aneka makanan, dan lainnya. n

Bertemu di Brunei, ASEAN Bahas Perdagangan Bebas


Rabu, 09 Oktober 2013, 14:37 WIB
Komentar : 1

ASEAN A+ | Reset | AREPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SRI BEGAWAN -- Pemimpin negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN bertemu di Brunei untuk membahas sengketa wilayah dan perdagangan bebas. Keberadaan Cina diharapkan mengambil peran penting setelah Presiden AS Barack Obama membatalkan kehadirannya. Para pemimpin ASEAN bertemu sebelum meneruskan pembicaraan dengan delapan negara. Termasuk Cina, Jepang, Korea Selatan, dan India dalam pertemuan tertutup selama dua hari. Mereka akan membahas isu ketegangan batas maritim dan membuat momentum baru untuk inisiatif perdagangan bebas. Obama terpaksa membatalkan pertemuan dengan negara ASEAN, termasuk pertemuan APEC yang sebelumnya digelar di Bali. Dia membatalkan perjalanan karena masalah anggaran dalam negeri yang membuat sebagian layanan pemerintahan ditutup. Ketidakhadiran AS membuat Cina bisa menjadi sorotan. Al-jazeera, Rabu (9/10), melaporkan ASEAN ingin membuat sebuah komunitas seperti Uni Eropa pada akhir 2012. Yaitu ketika ada aliran perdagangan bebas untuk barang, jasa, dan investasi.

Cina berencana mendirikan sebuah bank investasi di Asia untuk membantu proyek infrastruktur. Di sisi lain, perebutan wilayah di Laut Cina Selatan menjadi agenda yang akan diselesaikan dalam pertemuan. Cina dan Taiwan mengklain perairan yang kaya sumber daya tersebut. Sementara, anggota ASEAN seperti Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam mengklaim beberapa bagian wilayah. Pejabat AS mengatakan resolusi konflik yang damai dan kebebasan navigasi di perairan yang diperebutkan sebagai kepentingan nasional. Tetapi, Cina memperingatkan AS harus tetap berada di luar sengketa Asia.
Sejarah Hubungan Diplomatik

Catatan Hubungan Diplomatik antara Korea-Indonesia


1949.12 Pengakuan Negara Republik Indonesia 1966.08 Hubungan tingkat Konsulat dengan Indonesia terjalin 1966.12 Korea membuka Konsulat Jenderal di Jakarta 1968.02 Indonesia membuka Konsulat Jenderal di Seoul 1973.09 Hubungan diplomatik tingkat Duta Besar terjalin

Tukar-menukar Kunjungan Pejabat Tinggi Pemerintah


2000.02 Presiden Wahid melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea 2000.10 Presiden Wahid melakukan kunjungan ke Korea (ASEM) 2000.11 Presiden Kim Dae-jung melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia 2002.03 Presiden Megawati melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea 2003.07 Menteri Luar Negeri Yoon Young-kwan melakukan kunjungan ke Indonesia(ASEM) 2003.12 Utusan Khusus Presiden Nana Suteresna melakukan kunjungan ke Korea 2004.05 Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda melakukan kunjungan ke Korea 2005.01 Perdana Menteri Lee Hae-chan melakukan kunjungan ke Indonesia(Asia-Africa Summit Meeting) 2005.11 KTT Korea-Indonesia (APEC, Busan) 2006.02 Utusan Khusus Presiden Nana Suteresna melakukan kunjungan ke Korea 2006.04 Menteri Luar Negeri Ban Ki-moon melakukan kunjungan ke Indoneisa 2006.04 Ketua DPR Agung Raksono melakukan kunjungan ke Korea 2006.12 Presiden Roh Moo-hyun melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia(Joint Declaration on Strategic Partnership between RI and ROK) 2007.07 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea 2007.12 Sekjen PBB Ban Ki-moon melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia 2008.02 Wakil Presiden M Jusuf Kalla melakukan kunjungan ke Korea(Upacara pelantikan Presiden Lee Myung-bak) 2008.07 KTT Korea-Indonesia (G-8) 2009.01 Menteri Luar Negeri Yu Myung-hwan melakukan kunjungan ke Indonesia

2009.03 Presiden Lee Myung-bak melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia 2009.05 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea(Korea-ASEAN Commemorative Summit) 2010.10 KTT Korea-Indonesia (ASEAN+3) 2010.11 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea(KTT G-20) 2010.12 Presiden Lee Myung-bak melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia(Memimpin bersama Bali Democratic Forum dengan Presiden RI) 2011.07 Menteri Luar Negeri Kim Sung-hwan melakukan kunjungan ke Indonesia(ASEAN+3, Korea-ASEAN, EAS, ARF Ministerial Meeting) 2011.11 Presiden Lee Myung-bak melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia(KTT ASEAN+3, Korea-ASEAN, EAS) 2012.03 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea(KTT Keamanan Nuklir Seoul 2012) 2012.11 Presiden Lee Myung-bak melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia(Bali Democratic Forum)

Вам также может понравиться