Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Antenatal Care merupakan point Millenium Development Goals yang ke lima. Antenatal Care atau pemeriksaan kehamilan dapat diartikan sebagai pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuba. IBG : 2001) Di Indonesia AKI masih cukup tinggi 226/100.000 kelahiran pada tahun 2009. Jauh dibawah target nasional yaitu 102/100.000 kelahiran hidup.
Trend kasus kematian ibu di Kota Bandar Lampung dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ( 2008 s/d 2012) mengalami fluktuasi. Di kota Bandar Lampung AKI mencapai 26 kasus pada tahun 2008, dan pada tahun 2009 kasus kematian ibu mengalami penurunan menjadi 14 kasus, sedangkan tahun 2010 terjadi peningkatan kembali menjadi 19 kasus kematian dan pada tahun 2011 terjadi penurunan menjadi 9 kasus dan pada tahun 2012 kematian ibu menjadi meningkat drastis menjadi 30. Dan diwilayah kerja puskesmas Kupang Kota Bandar Lampung terdapat 2 kasus kematian ibu, 1 kasus di Kupang Teba dan 1 kasus kematian ibu di temukan di kelurahan Kupang Kota. (Dinkes Bandar Lampung, 2012).
Tingginya angka kematian ibu hamil antara lain disebabkan rendahnya tingkat pengetahuan ibu hamil dan sikap ibu hamil dalam pemeriksaan antenatal care yang tidak teratur. Di kota Bandar Lampung tahun 2012 presentase kunjungan K1 mencapai target sebesar 99,70%, sedangkan kunjungan ibu hamil K4 mencapai 94,25%. Dan di wilayah kerja puskesmas Kupang Kota, kunjungan K1 pada ibu hamil presentasenya mencapai 95,8 %. Sedangkan kunjungan ibu hamil k4 mecapai 89,2 %. Angka tersebut masih dibawah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu sebesar 90 % untuk kunjungan K4.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang perlu diketahui adalah Bagaimana Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Hamil terhadap Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung Tahun 2013.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan karakteristik ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care (ANC) di Kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung
Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di Kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung 2. Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil berdasarkan usia 3. Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan 4. Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikan 5. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan kunjungan ANC 6. Untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan usia, pendidikan dan pekerjaan dengan kunjungan ANC
1.4 Manfaat Penelitian Dapat menjadi masukan untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang Antenatal Care dan dapat dijadikan sebagai bahan penelitian selanjutnya. Dapat digunakan sebagai masukan bagi bidan di Puskesmas dalam memberikan penyuluhan pada ibu hamil tentang Antenatal Care Menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam hal pemeriksaan antenatal sehingga nantinya dapat digunakan sebagai bekal peneliti dalam memberikan pelayanan ANC pada pasien
Variabel bebas
variabel terkait Waktu
1. Tujuan Khusus Mengenali dan menangani penyulit- penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas Mengenali dan mengobati penyakit penyakit yang mugkin di derita sedini mungkin Menentukan angka mrdibitas dan mortalitas ibu dan anak Memberikan nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan persalinan, nifas dan laktasi. (Mochtar 1998: 48).
2.3 Keuntungan Antenatal Care Dapat mengetahui berbagai resiko dan komplikasi hamil sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan kerumah sakit. (Manuaba,1998)
2.4 Fungsi Antenatal Care Promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana dan aktifitas pendidikan. Melakukan screening, identifikasi dengan wanita dengan kehamilan resiko tinggi dan merujuk bila perlu. Memantau kesehatan selama hamil dengan usaha mendeteksi dan menangani masalah yang terjadi.
2.5 Pemeriksaan Dalam Pelayanan Antenatal Care a. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan Fisik Umum Tinggi Badan Berat Badan, TTV: Tekanan Darah, Nadi, Pernafasan, Suhu 2. Kepala dan leher Edema pada wajah Ikterus pada mata Mulut pucat Leher; pembesaran kelenjar tiroid 3. Tangan dan kaki Edema pada ujung jari Kuku jari pucat Varises vena Reflex / patella resiko atau tidak
4. Payudara Ukuran simetris Puting susu menonjol atau masuk Keluar kolosterum atau cairan Massa ada atau tidak Nodul axilla 5. Abdomen Luka bekas operasi Tinggi fundus uteri ( jika >12 minggu)
Letak presentasi, posisi dan penurunan kepala ( kalau > 36 minggu) Denyut jantung janin ( DJJ ) jika > 18 minggu
6. Genitalia luar ( eksternal ) Varises Perdarahan Luka Cairan yang keluar Pengeluaran dari uretra dan skene Kelenjar bartholin, bengkak (massa) cairan yang keluar 7. Genitalia dalam ( internal ) Servik, cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi mobilitas, tertutup atau luka Vagina meliputi cairan yang keluar Ukuran adneksa, bentuk posisi, mobuilitas, kelunakan, massa ( pada trimester pertama) Intervensi dalam pelayanan antenatal care
Intervensi dalam pelayanan antenatal care adalah perlakuan yang diberikan kepada ibu hamil setelah dibuat diagnosa kehamilan. Adapun intervensi dalam pelayana natenatal care adalah : 1. Intervensi dasar Pemberian tetanus toxoid Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus neonatorum, pemberian TT baru menimbulkan efek perlindungan bila diberikan sekurang- kurang nya 2 kali dengen interval minimal 4 minggu kecuali bila sebelumnya ibu telah mendapatkan TT 2 kali pada kelhamilan yang lalu atau pada masa calon pengantin, maka TT cukup diberikan 1 kali (TT ulang). Untuk mnjaga efektivitas vaksin perlu diperhatikan cara penyimpanan dosis yang tepat
Pemberian tablet (Fe) a. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Zat besi pada ibu hamil dan nifas karena pada masa kehamilan dan nifas kebutuhan meningkat . b. Dimulai dengan pemberian satu tablet sehari dengan segera mungkin, setelah rasa mual menghilang, tiap tablet mangandung Fe So4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg, minimal masing-masing 90 tablet sebaiknya tidak diminum bersama-sama teh / kopi karena akan mengganggu penyerapan. Pemberian tablet multi vitamin yang mengandung mineral a. Tujuan pemberian tablet multivitamin ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin dan mineral bagi ibu hami dan janin /bayi selama hamil dan nifas b. Cara pemberian 1 tablet/ hari selama masa kehamilan dan nifas (Mochtar R 1998 : 73)
Penyuluhan bagi Ibu hamil a. Penyuluhan bagi ibu hamil sangat di perlukan, untuk memberikan pengetahuan mengenai kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, perwatan diri selama hamil serta tanda bahaya yang perlu di waspadai.
b. Prinsip penyuluhan meliputi : 1) Memperlakukan ibu hamil dengan sopan dan baik. 2) Memahami, menghargai, dan merasa keadaan ibu (status, pendidikan, sosial, ekonomi, emosi ) sebagaimana mestinya. 3) Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah di pahami 4) Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari - hari.
Trimester II
14-28 minggu a. Sama dengan trimester I ditambah kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan (deteksi gejala preeklamsi, pantau TD, evaluasi edema, proteinuria). 28-36 minggu a. Sama, ditambah: deteksi kehamilan ganda Setelah 36 b. Sama, ditambah: deteksi kelaianan letak atau kondisi minggu yang memerluka persalinan di RS.
(Saifuddin, dkk., 2002)
Trimester III
2.7 Standar Pelayanan Antenatal Care Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk 7 T (Timbang) berat badan Ukur (Tekanan) darah Ukur (Tinggi) fundus uteri Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid) Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan Tes terhadap penyakit menular sexual Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. (Saifudin, 2002).
12 minggu
16 minggu 20 minggu 22-27 minggu 28 minggu 29-35 minggu 36 minggu
20 cm ( 2 cm)
Usia kehamilan dalam minggu = cm ( 2 cm) 28 cm ( 2 cm) Di tengah umbilikus dan prosesus simfoideus Usia kehamilan dalam minggu = cm ( 2 cm) 36 cm ( 2 cm) Pada prosesus simfoideus
2.9.2 Kebijakan Teknis Kebijakan teknis itu dapat meliputi komponen-komponen sebagai berikut: 1. Mengupayakan kehamilan yang sehat 2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan. 3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman 4. Perencanaan antisipstif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi. 5. Beberapa kebijakan teknis pelayanan antenatal rutin antara lain meliputi: Deteksi dini ibu hamil melalui kegiatan P4K dengan stiker dan buku KIA, Peningkatan kemampuan penjaringan ibu hamil melalui kegiatan kemitraan Bidan dan kader. Peningkatan akses ke pelayanan dengan kunjungan rumah. (Depkes, 2009)
2.14
Prilaku Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Anderson ( 1974) dan Notoatmojo (2010) mengembangkan model peyanan kesehatan yang dikenal dengan A behavioural model of families use of health services model ini akan menjelaskan bahwa seseorang akan memutuskan pelayanan kesehatan tergantung pada : 1. Komponen predisposing 2. Komponen enabling 3. Komponen Need
2.15
Faktor- faktor yang mempengaruhi kunjungan Antenatal care a. Faktor predisposisi Umur ibu Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan b. Enabling Pendapatan Keluarga Cakupan asuransi kesehatan Jenis dan keterjangkauan sarana palayanan kesehatan c. Need Penilaian terhadap penyakit
2.16
Kerangka Teori
Predisposisi (predisposing)
Usia, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan
Memungkink an (enabling)
Kebutuhan (need)
perceived
Family resources
Demography
Social structure
Community resources
Health beliefs
= Tidak Diteliti
Variabel dependent
Pendidikan Pekerjaan
Tingkat Pengetahuan
2.18 Hipotesa
a. Ha : Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kunjuungan Antenatal care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung Ho : Tidak ada hubungan tingkat perngetahuan ibu hamil terhadap kunjungan Antenatal Care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung. b. Ha : Ada hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan usia terhadap kunjuungan Antenatal care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung Ho : Tidak ada hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan usia terhadap kunjungan Antenatal Care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung
c. Ha :
Ada hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikan terhadap kunjuungan Antenatal care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung Ho : Tidak ada hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikan terhadap kunjungan Antenatal Care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung. d. Ha : Ada hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan terhadap kunjuungan Antenatal care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung Ho : Tidak ada hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan terhadap kunjungan Antenatal Care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung.
3.2
3.3 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil pada saat pengumpulan data, yang tinggal di wilayah kelurahan Kupang Kota yaitu 45 ibu hamil
3.4 Sampel Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik sampel jenuh yaitu semua ibu hamil, pada saat pengambilan data yang tinggal di wilayah Kelurahan Kupang Kota yaitu 45 ibu hamil. 3.5 Cara Pengambilan sampel Cara yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling.
3.7
N o 1
Definisi Oprasional
Variabel Definisi Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
Tingkat pengetahuan
Kemampuan untuk kuesioner mengingat dan menjelaskan hal hal yang berkaitan dengan Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan) umur dihitung kuesioner berdasarkan ulang tahun terakhir responden yang di hitung berdasarkan tanggal, bulan dan tahun kelahiran
2 = baik (jika
skor >7) Ordinal 1 = < 20 tahun dan >35 tahun (beresiko) 2 = 20-35 tahun (tidak beresiko)
Umur
Pendidikan Pendidikan formal Kuisioner responden berdasarkan ijasah terakhir Pekerjaan Merupakan kegiatan Kuisioner utama ibu dalam rangka mendapatkan
Kunjungan Kunjungan antenatal Kuisioner adalah jumlah kunjungan ibu hamil ke tenaga kesehatan menurut Depkes sesuai dgn usia kehamilan
Ratio
3.8 Analisa Data a. Analisis Univariat Dalam penelitian ini pada analisis univariat dapat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan tentang antenatal care dan kunjungan antenatal.
b. Analisis Bivariat Penelitian ini menggunakan uji statistik non parametris yaitu uji Chi Square untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care dan karakteristik ibu hamil dengan kunjungan antenatal care
3.9
Keputuasan Uji Statistik Jika p Value nilai (0,05) maka ada hubungan antara variable independen dengan variable dependen Jika p value > niali (0,05) makan tidak ada hubungan antara variable independen dengan variable dependen.
Hasil Penelitian dan Analisa 4.2.1 Analisa Univariat 4.2.1.1 Umur responden Tabel 4.2.1.1 Distribusi responden menurut umur ibu hamil di kelurahan kupang kota Bandar Lampung Umur responden Frekuensi Presentasi (%)
7
38 45
15,6
84,4 100
4.2.1.2 Pendidikan responden Tabel 4.2.1.2 Distribusi responden menurut pendidikan dikelurahan kupang kota Bandar Lampung
Pendidikan Responden
Frekuensi
Presentasi (%)
12 33
26,7 73,3
Total
45
100
4.2.1.3 Pekerjaan Responden Tabel 4.2.1.3 Distribusi responden menurut pekerjaan di Kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung
Pekerjaan Tidak bekerja Bekerja Frekuensi 40 5 Presentasi (%) 88,9 11,1
Total
45
100
Total
45
100
Frekuensi 1
44
45
97,8
100
4.2.2 Analisa Bivariat 4.2.2.1 Hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan umur terhadap Kunjungan ANC Tabel 4.2.2.1 Hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan umur terhadap Kunjungan ANC
Kunjungan Umur Tidak sesuai usia kehamilan N <20 dan >35 1 0 1 % 2,2 0 2,2 Sesuai usia kehamilan n 6 38 44 % 13,3 84,4 97,8 N 7 38 45
Total
OR 95% CI
P Value
0,018
20-35 Total
4.2.2.2 Hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikan terhadap Kunjungan ANC
Tabel 4.2.2.2 Hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikan terhadap Kunjungan ANC Kunjungan Tidak Sesuai usia OR P Pendidika sesuai usia kehamilan Total 95% Value n kehamilan CI <SMA N 1 % 2,2 n 11 % N 24,4 12 % 26,7 0,917 0,094
0,773-1,087
SMA
Total
0
1
0
2,2
33
44
73,3 33
97,7 45
73,3
100
4.2.2.3 Hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan terhadap kunjungan ANC
Tabel 4.2.2.3 Hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan terhadap Kunjungan ANC
Kunjungan Tidak sesuai usia kehamilan N
Tidak bekerja
Pekerjaan
OR Total 95% CI
P Value
% 2,2 0
n 39 5
% 86,7 11,1
N 40 5
1 0
0,721
bekerja Total
2,2
44
97,8
45
100
N
Kurang Baik 1 0
%
2,2 0
n
0 44
%
0 97,8
N
1 44
%
2,2 97,8 0,000
Total
2,2
44
97,8
45
100
Distribusi karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan memperlihatkan sebagian ibu hamil tidak bekerja (ibu rumah tangga) yaitu sebanyak 40 responden (88,9%) Distribusi tingkat pengetahuan ibu hamil memperlihatkan bahwa sebagian besar ibu hamil berpengetahuan baik yaitu sebanyak 44 responden ( 97,8 %) Distribusi kunjungan antenatal care menunjukan bahwa ibu hamil melakukan kunjungan ANC sesuai usia kehamilannya yaitu sebanyak 44 responden (97,8%) Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikan dan pekerjaan terhadap kunjungan ANC Terdapat hubungan yang bermakna (signifikan) antara tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan ANC dimana nilai p-value sebesar 0,000.
Terdapat hubungan yang bermakna (signifikan) antara karakteristik ibu hamil berdasarkan usia terhadap kunjungan ANC dimana nilai p-value sebesar 0,018
5.2 SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mencoba memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut : Kepada Dinas kesehatan Kota Bandar Lampung Agar dapat melakukan bimbingan teknis yang berkesinambungan serta melakukan monitoring dan evaluasi setiap kali setelah mekukan bimbingan teknis.
Kepada Puskesmas Kupang Kota Agar lebih meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya kunjungan Antenatal Care, supaya pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil dapat menjadi lebih baik, terutama pengetahuan tentang tanda tanda kehamilan, bahaya kehamilan dan nutrisi yang penting selama kehamilan. Hal ini penting dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan meningkatkan kualitas kunjungan Antenatal care.
Kepada Bidan penanggung jawab baik di Puskesmas maupun bidan di Poskeskel Kupang Kota : a. Agar meningkatkan penyuluhan pada remaja di sekolah sekolah agar tidak menikah di usia muda b. Agar memberikan penyuluhan pada pasangan usia subur yang baru menikah dengan usia yang muda di posyandu posyandu untuk menunda kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang c. Meningkatkan penyuluhan pada ibu hamil/ pasangan usia subur di kelas kelas ibu hamil untuk menggunakan kontrasepsi jangka panjang untuk menjarangkan jarak kehamilan d. Pelacakan ibu hamil di tiap tiap posyandu setiap bulan untuk mengetahui data ibu hamil yang baru e. Melakukan sweping ibu hamil untuk ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas/ di poskeskel/ di posyandu.