Вы находитесь на странице: 1из 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: a. b. c. d. e.

Pengaruh metode Inkuiri Terbimbing terhadap prestasi belajar fisika. Pengaruh metode Inkuiri Bebas terhadap prestasi belajar fisika.. Pengaruh penggunaan gaya befikir kognitif independent. Pengaruh penggunaan gaya befikir kognitif dependent Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing dan gaya berfikir kognitif field dependent. f. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing dan gaya berfikir kognitif field independent. g. Pengaruh penggunaan metode inkuiri bebas terhadap gaya berfikir kognitif field independent. h. Pengaruh penggunaan metode inkuiri bebas terhadap gaya berfikir kognitif field dependent. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada: 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 29 Jakarta. Dengan alamat Jalan Kramat No. 6, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

69

70

2.

Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei pada siswa kelas X semester genap pada tahun pelajaran 2012 / 2013. Tabel 3.1 Jadwal Aktivitas Penelitian

Kegiatan Pengajua n judul Pembuat an Proposal Pembuat an Instrume n Perijinan Penelitian Penelitian lapangan Pengolah an data Penusuna n Hasil Penelitian Ujian

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

C.

Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi

Eksperimen28. Quasi eksperimen atau eksperimen semu merupakan eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, fan R&D cet ke 10. Bandung; Alfabeta. Hlm 114
28

71

penuh terhadap variable dan kondisi eksperimen. Didalam menjalankan penelitian, peneliti menggunakan dua kelompok pengamatan. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen I, yaitu kelas yang diberikan metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, dan kelompok kedua adalah kelas eksperimen II, yaitu kelas yang diberikan metode Inkuiri Bebas. Desain penelitian yang digunakan adalah desain factorial 2x2. Dipilihnya desain ini karena melibatkan dua variabel bebas dan variabel atribut. Desain factorial dapat diartikan sebagai struktur penelitian di mana dua variabel bebas atau lebih saling diperhadapkan untuk saling mengkaji akibat-akibatnya yang mandiri dan yang interaktif terhadap satu variabel terikat. Penelitian ini mempunyai tiga variabel yang terdiri dari dua variabel bebas yaitu pemberian model pembelajaran dan gaya kognitif siswa, serta variabel terikat yaitu prestasi belajar fisika siswa. Variabel bebas terdiri dari variabel aktif yaitu pemberian model pembelajaran, dan variabel atribut yaitu gaya kognitif siswa FI dan FD. Struktur desain dapat dilihat pada tabel berikut ini :

72

Tabel 3.2 Desain Penelitian Faktorial 2x2


Metode Pembelajaran Inquiry Terbimbing(A1) Gaya Berfikir G.K FI (B1) G.K FD (B2) k A1 B1 A1 B2 Perlakuan Inquiry Bebas b (A2) A2 B1 A2 B2

Keterangan : A1 = kelompok siswa yang diberi model pembelajaran Inquiry Terbimbing A2 = kelompok siswa yang diberi model pembelajaran Inquiry Bebas B1 B2 = kelompok siswa yang diberi gaya kognitif tipe FI = kelompok siswa yang diberi gaya kognitif tipe FD

A1 B1 = Prestasi belajar fisika yang diberi model pembelajaran inquiry terbimbing dan gaya kognitif tipe FI A2 B1 = Prestasi belajar fisika yang diberi model pembelajaran inquiry bebas dan gaya kognitif tipe FI A1 B2 = Prestasi belajar fisika yang diberi model pembelajaran inquiry terbimbing dan gaya kognitif tipe FD

73

A2 B2 = Prestasi belajar fisika yang diberi model pembelajaran inquiry bebas dan gaya kognitif tipe FD Pengumpulan data menggunakan tes tertulis dangan instrumen soal tes, yaitu untuk mengukur hasil belajar fisika siswa dengan standar kompetensi menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi.

D.

Teknik Pengambilan sampel Teknik yang digunakan untuk memperoleh sampel penelitian ini

adalah teknik Simple Random Sampling29. Teknik acak sederhana yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) pupolasi untuk dipilih menjadi anggota sampel dengan populasi sebagai berikut : 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.30 a. Populasi Target Dalam penelitian ini populasi targetnya adalah seluruh siswa SMA Negeri 29 Jakarta yang terdaftar pada semester genap tahun pelajaran 2012-2013. b. Populasi Terjangkau
Sugiono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung; Alfabeta. Hlm 63 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D cet ke-7 .Bandung:Alfabeta. Hlm.117
30 29

74

Dalam penelitian ini populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 29 Jakarta yang terdaftar pada semester genap tahun pelajaran 2012-2013. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktersitik yang dimiliki oleh populasi tersebut31. Sampel dipilih dari populasi

terjangkau sebanyak dua kelas. Untuk lebih jelasnya penyebaran anggota sample dapat dilihat table berikut : Tabel 3.3 Sebaran jumlah Subjek Penelitian Kelas Kelas X-2 Populasi Terjangkau 40 Siswa Sampel 40 Siswa Keterangan Kelas eksperimen I (Inkuiri Kelas X-3 40 siswa 40 Siswa Terbimbing) Kelas Eksperimen II (Inkuiri Bebas) Jumlah 80 80

a.

Prosedur Pengambilan Sampel


31

Sugiyono. Ibid. Hlm.117

75

Pengambilan sample digunakan teknik Random Sampling yaitu seluruh inidividu yang menjasi anggota populasi memiliki peluang yang sama dan bebas dipilih menjadi sampel. Teknik ini dapat digunakan dengan ketentuan kedua kelas tersebut yang mempunyai kondisi awal yang sama dengan cara mengadakan uji kesamaan rata-rata nilai tes kedua kelas tersebut. Sampel diambil sebanyak dua kelas yang berasal dari populasi terjangkau yang mana kedua kelas tersebut mempunyai kondisi awal yang relatif sama dan homogennya. Dari dua kelas tersebut kemudian ditentukan secara acak untuk menentukan kelas mana yang akan menjadi kelas eksperimen dan kelas Eksperimen kontrol. b. Ukuran Sampel Ukuran seluruhnya berjumlah masing masing kelas X yaitu kelas X-2 sebanyak 40 siswa untuk kelas eksperimen dan kelas X-3 sebanyak 40 siswa untuk kelas kontrol. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian Variable adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian32. Berhubung kategorisasi variable

penelitian, maka berikut ini disajikan contoh penjabaran variable dan dilengkapi dengan cara memperoleh data, sebagai berikut :
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi Revisi 2010). Jakarta; Rineka Cipta. Hlm 161
32

76

Variabel (X) bebas

: Pembelajaran berfikir Kognitif

metode Inkuiri dan Gaya

Variabel (Y) terikat 2. Sumber Data

: Prestasi belajar Fisika

Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta atau angka33. Sumber data penelitian ini adalah sampel siswa SMA Negeri 29 Jakarta yang terdiri dari : Kelas eksperimen I Kelas eksperimen II : kelas X-3 dengan jumlah siswa 40 orang : Kelas X-2 dengan jumlah siswa 40 orang

Data yang diambil berasal dari nilai hasil tes formatif (ulangan harian siswa) pada pokok bahasan Listrik Dinamis kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi pelakuan. 3. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen test yang terdiri dari pretest dan posttest. Instrumen tes dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Pretest adalah tes yang dilaksanakan sebelum diberi pelakuan

yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikann perlakuan. b. Posttest adalah tes yang dilaksanakan setelah diberikan

perlakuan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akhir siswa setelah diberikan perlakuan. 4. Definisi Konseptual
33

Ibid. Hlm 161

77

Definisi konsep yang akan dibahas dalam penelitian kali ini adalah : a. Inkuiri adalah metode pembelajaran yang berpusat kepada siswa dimana siswa memperoleh informasi melalui observasi atau eksperimen untuk memecahkan suatu masalah dengan kemampuan berfikir logis, dan kritis. b. Gaya berfikir kognitif adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap informasi, cara mengingat dan cara menyelesaikan soal. c. Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang pada saat atau periode tertentu setelah melakukan usahausaha belajar. il belajar fisika adalah 5. Definisi Operasional Data diperoleh dan dikumpulkan dengan menggunakan

instrumen penelitian, yaitu seperangkan soal pretest dalam bentuk pilihan ganda yang diambil sebelum mendapatkan perlakuan dan posttest dalam bentuk uraian yang diambil setelah siswa mendapatkan perlakuan. Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis yaitu berupa uraian. Tes yang digunakan tersebut disesuaikan berdasarkan taksonomi Bloom dengan aspek hafalan (C1), aspek pemahaman (C2), aspek penerapan (C3), dan aspek analisis (C4). Penyusunan soal disesuaikan dengan materi yang diberikan. Dalam penelitian ini materi yang dberikan adalah Listrik Dinamis. Jumlah total soal yang diberikan

78

kepada siswa dalam penelitian ini sebanyak 10 soal. Adapun langkahlangkah yang dilakukan dalam menyusun tes penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Membuat kisi-kisi soal untuk meteri yang diberikan berdasarkan indikator pencapaian. b. c. Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi. Melakukan uji coba soal dengan tujuan mengetahui validitas, reabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda dari soal tersebut. d. Setelah melakukan uji validitas soal, reabilitas dan lain-lainnya, kemudian soal tersebut dapat digunakan untuk melakukan pretest dan posttest. Teknik penilaian pada penelitian ini adalah menggunakan skala 100 (seratus). Untuk menghitung skor penilaian dilakukan dengan skala skor 4 dan 5 (skore 0 untuk siswa yg tidak menjawab , 1-5 untuk siswa yang menjawab

F.

Proses Eksperimen dan Kontrol 1. Proses Perlakuan Eksperimen Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen berupa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Inkuiri

79

Terbimbing diberikan sebanyak 6 kali pertemuan berdasarkan dengan silabus dan rppyang talah disusun sebelumnya. Pertemuan 1 : Hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan. Pertemuan 2 : Hambatan seri dan paralel. Pertemuan 3 : Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff. Pertemuan 4 : Penggunaan arus searah dan arus bolak-balik. Pertemuan 5 : Energi dan daya listrik. Pertemuan 6 : Alat ukur listrik. Rpp disusun berdasarkan langkah-langkah pembelajaran pada metode pembelajaran Inkuiri Terbimbing yang disesuaikan dengan SK dan KD yang tetapkan kurikulum. Adapun perlakuan yang diberikan kepada siswa disusun dengan urutan sebagai berikut : a. Guru memberikan informasi yang akan dijadikan permasalahan yang akan di selesaikan oleh siswa. b. c. Guru membentuk kelompok diskusi. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan materi yang telah dijelaskan sebelumnya secara berkelompok. d. Guru memberikan lembar kerja siswa yang dikerjakan secara individu dengan bantuan kelompok. e. Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan soal, ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya serta

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. f. Guru memberikan penguatan apabila ada siswa yang belum tuntas.

80

Dalam proses perlakuan yang berlangsung selama 6 pertemuan, masih terdapat beberapa kekurangan pada awal-awal pertemuan baik itu dari siswa maupun guru sebagai fasilitator. Siswa masih sangat bergantung kepada teman dalam kelompoknya dalam penyelesaian soal. Selain itu, penejalasan guru yang masih sukar untuk diterima oleh siswa. Namun upaya perbaikan terus dilakukan sampai akhir pertemuan. 2. Proses Perlakuan Kontrol Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen berupa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Inkuiri Bebas, diberikan sebanyak 6 kali pertemuan berdasarkan dengan silabus dan rppyang talah disusun sebelumnya. Pertemuan 1 : Hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan. Pertemuan 2 : Hambatan seri dan paralel. Pertemuan 3 : Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff. Pertemuan 4 : Penggunaan arus searah dan arus bolak-balik. Pertemuan 5 : Energi dan daya listrik. Pertemuan 6 : Alat ukur listrik. Rpp disusun berdasarkan langkah-langkah pembelajaran pada metode pembelajaran Inkuiri Bebas yang disesuaikan dengan SK dan KD yang tetapkan kurikulum. Adapun perlakuan yang diberikan kepada siswa disusun dengan urutan sebagai berikut : a. Guru Memberikan informasi yang akan di jadikan permasalahan yang akan diselesaikan oleh siswa.

81

b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan materi yang telah dijelaskan sebelumnya secara berkelompok. c. Guru memberikan lembar kerja siswa yang dikerjakan secara individu dengan bantuan kelompok. d. Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan soal, ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya serta

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. e. Guru memberikan penguatan apabila ada siswa yang belum tuntas. Dalam proses perlakuan yang berlangsung selama 6 pertemuan, masih terdapat beberapa kekurangan pada awal-awal pertemuan baik itu dari siswa maupun guru sebagai fasilitator. Siswa masih sangat bergantung kepada teman dalam kelompoknya dalam mencari materi yang akan mereka bahas. Selain itu, penejalasan guru yang masih sukar untuk diterima oleh siswa. Namun upaya perbaikan terus dilakukan sampai akhir pertemuan. G. Ujicoba Instrumen Penelitian Sebelum digunakan untuk pengambilan data penelitian, instrumen tersebut terlebih dahulu di uji coba, agar dapat mengetahui validitas dan reabilitas. Sebelum digunakan pada sampel, instrumen tersebut diujikan kepada siswa kelas X-1 SMA Negeri 29 Jakarta pada tahun pelajaran 20132013. Adapun ujicoba instrumen sebagai berikut : 1. Validitas

82

Validitas adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu pengukuran/diagnosis dengan arti atau tujuan criteria belajar atau tingkah laku.34 Sebuah instrument dikatakan mempunyai validitas yang tinggi (valid), jika teknik evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur. Untuk menguji validitas dari instrument penelitian, peneliti menggunakan rumus Product Moment Correlation (Metode Pearson). Adapun rumusnya sebagai berikut:

Keterangan: rxy = indeks korelasi antara dua variable yang dikorelasikan X = skor tiap items Y = skor total items N = jumlah responden uji coba. Untuk menginterprestasikan nilai validitas tes yang diperoleh, kriteria korelasi koefisien adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Interpretasi validitas35


Interval koefisien 0,00 0,20
34

Kriteria validitas Sangat rendah (hampir tidak ada korelasi)

Suharsimi, Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi. Jakarta : Rieneka cipta. hlm 178
35

83

0,20 0,40 0,40 0,70 0,70 0,90 0,90 1,00

Korelasi rendah Korelasi cukup Korelasi tinggi Korelasi sangat tinggi

2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data kerena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarah kepada responden untuk memilih jawabanjawaban tertentu. Pengertian reliabilitas mengandung arti bahwa instrument yang digunakan cukup baik, sehingga mampu mengungkap data yang bias dipercaya. Jadi hal yang dapat dipercaya adalah datanya, bukan semata-mata instrumennya. Karena intrntrumen yang digunakan berupa uraian. Maka untuk menghitung reliabilitas instrument ini, peneliti menggunakan rumus Alpha. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Keterangan: R11 b t k = reliabilitas instrumen = jumlah varians butir. = jumlah varians total. = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

84

Untuk menghitung varians skor tiap butir soal dan variana total digunakan rumus: 1) Menentukan varians tiap butir soal

Keterangan: b X N = jumlah varians butir. = skor butir soal = jumlah siswa

2) Menentukan varians total

t Y N

= jumlah varians total. = jumlah skor total. = jumlah siswa Adapun tolok ukur untuk menginterprestasikan derajat

reliabilitas instrument yang diperoleh, adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Interprestasi Reliabilitas. Interval Koefisien Kriteria Reliabilitas. 0,81 1,00 Sangat tinggi 0,61 0,80 Tinggi 0,41 0,60 Cukup 0,21 0,40 Rendah 0,00 0,20 Sangat rendah

85

3. Taraf Kesukaran Soal Taraf atau tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar atau salah pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks.36 Untuk menghitung taraf kesukaran soal dari suatu tes dipergunakan rumus sebagai berikut: 1) Menentukan nilai rata-rata tiap butior soal

2) Menghitung taraf kesukaran soal, dengan rumus

Keterangan: TK = indeks taraf kesukaran yang dicari Kriteria tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Interprestasi Indeks Taraf Kesukaran Soal Indeks 0,00 0,30 0,31 0,70 0,71 1,00 4. Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Sukar Sedang Mudah

36

Zainal arifin. Evaluasi Pembelajaran, hlm. 2007

86

Daya pembeda suatu soal adalah bagaimana kemampuan suatu soal itu untuk membedakan siswa-siwa yang termasuk kelompok pandai dengan siswa-siswa yang termasuk kelompok kurang.37 Dalam menguji daya pembeda (DP) suatu soal, kita mengelompokkan hasil tes tersebut menjadi tiga kelompok berdasarkan rangking dari keseluruhan skor yang diperoleh.: 1) Kelompok pandai atau upper group (25% dari rangking bagian atas). 2) Kelompok kurang atau low group (25% dari rangking bagian bawah). 3) Kelompok sedang atau middle group (50% dari bagian tengah). Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda suatu soal, adalah sebagai berikut: 38

Keterangan: DP X KA X KB Skor maks. Nilai = indeks PD atau daya pembeda yang dicari. = nilai rata-rata kelompok atas. = nilai rata-rata kelompok bawah. = skor maksimum. daya pembeda yang diperoleh, kemudian

diinterprestasikan pada kategori berikut ini: Tabel 3.6


37 38

Ngalim Purwanton. Prinsip-primsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Op Cit. hlm. 155 Zainal Arifin. Op. Cit, hlm. 133

87

Interprestasi Daya Pembeda Instrument Tes


Nilai DP 0,40 ke atas 0,30 0,39 0,20 0,29 0,19 ke bawah Interprestasi Sangat baik Baik Cukup, soal perlu diperbaiki Kurang baik, soal harus dibuang

5. Analisis data penelitian Data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah berupa data mentah yang belum memiliki makna yang berarti. Agar data tersebut lebih berarti dan memberikan gambaran tentang permasalahan yang sedang diteliti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu. Data yang diperoleh dari hasil penelitian sangat beragam, maka untuk mempermudah menganalisisnya akan dikelompokkan berdasarkan variable instrument penelitian yang digunakan. Adapun proses yang dilakukan oleh peneliti untuk menganalisis data adalah sebagai berikut: a. Analisis data hasil tes39 1) Memberikan skor hasil pretest dan post test Sebelum melakukan analisis data, semua data hasil pretest dan post test direkap dan diberikan skor atau penilaian. 2) Melakukan analisis statistic untuk menguji data hasil penelitian, melalui tahap-tahap sebagai berikut: a) Menentukan skor tertinggi dan skor terendah

39

Sudjana. Sudjana. 2005. Metode Statika. Bandung: Tarsito. hlm 46-80

88

b) Menetukan rentang skor (R) = Xt (skor tertinggi) Xr (Skor terendah) c) Menentukan besarnya kelas interval (k) dengan menggunakan rumus Strugess.

Keterangan: k 1 n = banyaknya kelas yang dikehendaki atau dicari = bilangan tetap = banyaknya skor (siswa yang diteliti)

d) Menentukan panjang interval kelas (p)

e) Membuat tabel distribusi frekuensi Table 3.8 Table Distribusi Frekuensi Interval No. kelas 1 2 .. .. Jumlah .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. fi xi xi 2 fi . xi fi . xi 2

89

f) Menentukan frekuensi relative dan membuat tabel frekuensi komulatif dengan rumus : (1).Frekuensi Relatif

Keterangan : fr = Frekuensi relatif f H. Teknik Analisis data 1. Uji Persyaratan Analisis Statistik Dalam pengolahan data hasil penelitian ini, peneliti = Frekuensi absolut.

menggunakan rumus statistika. Langkah-langkah yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian ini sebagai berikut :
a.

Membuat daftar distribusi frekuensi40 1) Menghitung rentang data (R) R = Data terbesar Data terkecil 2) Menentukan banyak kelas interval (K) K = 1 + 3,3 log n Dengan n menyatakan banyak data dan hasil akhir dijadikan bilangan bulat. 3) Menentukan panjang kelas interval (P)
40

Sudjana. 2005. Metoda Statistika (edisi 6). Bandung; Tarsito. Hlm 47

90

Harga P diambil sesuai dengan ketelitian satuan data yang digumakan. Jia data berbentuk satuan, ambil harga p teliti sampai satuan. Untuk data satu desimal, p ini juga diambil hingga satu desimal, dan begitu seterusnya. 4) Menentukan ujung bawah kelas interval pertama Untuk ini bisa diambil sama dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dati data terkecil tetapi selisihnya harus kurang dari data panjang kelas yang telah ditentukan. Selanjutnya daftar diselesaikan dengan menggunakan hargaharga yang telah dihitung. 2. Uji Normalitas data Menurut sudjana uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui distribusi sampel yang normal, perhitungan uji normalitas dilakukan melalui uji Chi Kuadrat dengan taraf signifikan = 0,05. Langkahlangkahnya sebagai berikut41: 1) Hipotesis Statistik Normalitas : H0 : data berdistribusi normal H1 : data tidak berdistribusi normal 2) Menentukan harga X20 Untuk pengujiaan H0 tersebut dilakukan dengan prosedurprosedur sebagai berikut.
41

Ibid. Hlm 466

91

a) Pengamatan X1, X2, , Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, , Zn

dengan menggunakan rumus : Z i = Keterangan : Zi


X

Xi X S

: bilangan baku : Rata rata : Simpangan baku

b) Untuk tiap tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi kurva normal, kemudian hitung peluang Fi(Zi) = P(ZZi) c) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, , Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi), maka :
S ( Zi ) = banyaknya Z 1 , Z 2 ,...Z n yang Z i n
Fk i n

S (Z i ) =

d) Hitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya. Ambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih tersebut harga mutlak inilah yang disebut X2hitung (Xo) kemudian dibandingkan dengan X2 tabel 3) Menentukan harga L-tabel Berdasarkan daftar nilai kritis untuk uji chi, nilai tabel pada taraf signifikansi 0,05.

92

4) Kriteria pengujian : Terima Ho jika Xo < Ltabel, maka data berdistribusi normal. Tolak Ho jika Xo >L tabel , makadata berdistribusi tidak normal. 3. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas butir soal dilakukan dengan tujuan untuk melihat sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis yang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Pengujian homogenitas varians suatu kelompok data pada penelitian ini menggunakan uji Bartlett. Adapun proses pengujian dan rumus yang digunakan dalam uji homogenitas varians kelompok data adalah sebagai berikut: a. Menentukan varians dari setiap kelompok sampel b. Menghitung varians gabungan, dengan rumus:

c. Menghitung nilai B, dengan rumus:

d. Menghitung harga Chi-Kuadrat, dengan rumus:

Dengan kriteria pengujian: jika jika , maka tolak Ho (tidak homogen) , maka terima Ho (homogen)

93

I.

Uji Hipotesis Penelitian 1. Hipotesis Statistik a.

b.

c.

d.

Keterangan : 11 : Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang diajarkan menggunakan metode Inkuiri Terbimbing dan gaya berfikir kognitif independent( kelas eksperimen ) 12 : Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang diajarkan menggunakan metode Inkuiri Terbimbing dengan gaya

berfikir kogniif dependent 21 : Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang diajarkan menggunakan metode Inkuiri Bebas dan gaya berfikir kognitif independent( kelas Kontrol ) 22 : Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang diajarkan menggunakan metode Inkuiri Bebas dengan gaya berfikir kogniif dependent

94

H0

: Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh metode inkuiri dengan gaya berfikir kognitif

H1

: Hipotesis tandingan (hipotesis kerja), terdapat pengaruh metode inkuiri dengan gaya berfikir kognitif..

2. Pengujian Hipotesis Analisis data dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh prestasi belajar siswa yang dengan metode Inkuiri dan gaya berfikir kognitif.dilakukan dengan menggunakan uji anava 2x2 yang kemudian dengan uji tukey. Pengambilan keputusan a) Kriterian keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel. Jika : Fhitung Ftabel, maka Ho diterima Nilai FAKhitung dari tabel F sebesar = 6,43 Nilai Ftabel = 2,52 Membandingkan Ftabel dan Fhitung Ternyata: 6,43>2,52, maka Ho ditolak Keputusannya: Terdapat Pengaruh yang signifikan dengan menggunakan metode inkuiri dan gaya berfikir kognitif independent terhadap prestasi belajar siswa.

Вам также может понравиться