Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Penelitian eksperimen merupakan penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan dengan mengurangi/mengeliminasi/menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu (Suharsimi, 2006:3). B. Kerangka Berfikir Percobaan ini dilakukan untuk membuktikan kinerja sistem perubahan sudut bukaan camshaft dapat bekerja dengan baik atau tidak. Sebelum melakukan pengujian ini dicari dahulu waktu bukaan katup intake dan exhaust pada camshaft standart Camshaft Standart Open Close . Setelah mengetahui data camshaft standart maka dilakukan pengujian mengenai performa mesin dengan menggunakan tiga variasi sudut ( standart, variasi 1, dan variasi 2). Variasi yang akan dibuat dengan mengubah derajat pada katup intake. 20 intake 10 sebelum TMA 22 setelah TMB exhaust 37 sebelum TMB 5 setelah TMA
21
Spesifikasi cam yang sudah dibuat variasi sebagai brikut: Variasi 1 dipersempit Camshaft Standart Open Close intake 11 sebelum TMA 21 setelah TMB exhaust 37 sebelum TMB 5 setelah TMA
Dengan mepersempit LSA, maka overlaping semakin besar, sehingga campuran udara dan bahan bakar dapat dengan mudah masuk sebelum piston mengisap karena adanya gaya kelembamam dari gas buang yang akhirnya memperingan kerja piston waktu langkah hisap. Variasi 2 diperlebar Camshaft Standart Open Close intake 9 sebelum TMA 23 setelah TMB exhaust 37 sebelum TMB 5 setelah TMA
Dengan memperlebar LSA, maka overlaping semakin kecil, sehingga campuran udara dan bahan bakar telat masuk karena tidak ada bantuan gaya kelembaman dari gas buang yang akhirnya menambah kerja piston waktu langkah hisap.
C. Hipotesis 1. Dengan mempersempit LSA performa akan naik, dan memperlebar LSA performa akan turun.
22
2. Dengan memperlebar LSA performa akan naik, dan mempersempit LSA performa akan turun. D. Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin sepeda motor Honda Supra X 125 tahun 2008 yang masih standar sesuai spesifikasinya dan poros camshaft yang sudah diubah sudut LSA nya yang akan dibandingkan dengan poros camshaft standart. E. Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas Variabel bebas atau disebut dengan independent variable dalam penelitian ini adalah perubahan sudut camshaft dari standartnya. 2. Variabel terikat Variabel terikat atau hasil disebut dengan dependent variable dalam penelitian ini adalah torsi, daya efektif, konsumsi bahan bakar spesifik dan tekanan efektif rata-rata.
3. Variabel kontrol Variabel kontrol disebut pembanding hasil penelitian eksperimen yang dilakukan. Variabel kontrol dalam penelitian ini ialah:
23
a.
Kendaraan Honda Supra X 125 tahun 2008 dengan variasi putaran mesin 3000 rpm sampai 9000 rpm, dengan range putaran 500 rpm.
b.
Temperatur oli mesin saat pengujian 60oC (temperatur optimal kerja mesin).
c. d. e. f.
Celah katup in 0,10 - 0,14 mm dan katup ex 0,16 - 0,20 mm Celah busi dalam kondisi standart (0,8 0,9 mm). Temperatur udara sekitar 25-35 C Kelembaban udara (humidity) 60 %
F. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian eksperimen ini dilakukan setelah melakukan ujian seminar proposal skripsi. 2. Tempat Penelitian eksperimen ini dilakukan di PT. Banyuwangi Motor Jalan Undaan Kulon 115-117 Surabaya. E. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan eksperimen melalui pengujian terhadap obyek yang akan diteliti dan mencatat data-data yang diperlukan. Data-data yang diperlukan adalah komposisi yang sesuai pada variabel bebas untuk mendapatkan nilai performa yang maksimal.
24
F. Objek, Peralatan dan Instrumen Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian ini menggunakan mesin motor Honda Supra X 125 tahun 2008. a. Spesifikasi: : 1.881 x 706 x 1.081,5 mm. : 1.239 mm. : 130 mm. : 105.6 kg (tipe CW) 105.7 kg (tipe spoke) Tipe rangka Tipe suspensi depan Tipe suspensi belakang Ukuran ban depan Ukuran ban belakang Tipe Velg : Tulang punggung. : Teleskopik. : Lengan ayun dengan pegas ganda. : 70/90 17 M/C 38P : 80/90 17 M/C 44P : Cast wheel Alumunium Alloy (tipe CW) Spoke / Jari-jari (tipe Spoke) Rem Depan
ganda
Panjang x lebar X tinggi Jarak sumbu roda Jarak terendah ke tanah Berat kosong
25
Rem Belakang Kapasitas tangki bahan bakar Sistem bahan bakar Tipe mesin Diameter x langkah Volume langkah Perbandingan kompresi Daya maksimum Torsi maksimum
: Tromol : 3,7 liter. : Karburator. : 4 langkah, SOHC, pendinginan udara. : 52,4 x 57,9 mm. : 124,8 cc. : 9,0 : 1 : 9,18 PS/ 7.500 rpm. : 0,99 kgf.m/ 5.000 rpm.
Kapasitas minyak pelumas mesin : 0,7 liter pada penggantian periodik. Kopling : Ganda, otomatis, sentrifugal, tipe basah. Gigi transmisi Pola pengoperan gigi Starter Aki Busi Sistem pengapian : 4 kecepatan rotari / bertautan tetap. : N-1-2-3-4-N : Pedal dan elektrik. : MF 12 V 3,5 Ah. : ND U20EPR9 / NGK CPR6EA-9 : Full transistorized
26
2. Peralatan Penelitian Peralatan penelitian yang akan digunakan adalah blower. Blower digunakan untuk mendinginkan mesin. Adapun spesifikasinya sebagai berikut: a. Blower 1) Merk 2) Model 3) Power 4) SNI 5) Pilihan 3. Instrumen Penelitian a. Inertia Chasis Dynamometer Inertia Chasis dynamometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur torsi yang dihasilkan mesin. Chasis dynamometer di PT. Banyuwangi Motor Surabaya dengan spesifikasinya sebagai berikut: 1) Nama 2) Tegangan 3) Range operasi 4) Kemampuan 5) Tipe sensor 6) Tipe input 7) Produksi : Rextor Pro-dyno. : 220 v 50/60 Hz. : 6.000 rpm dengan 150 gigi. : 15 KHz. : Digital Pick-Up. : Logical level (aktif pada tingkat tinggi). : PT. Rextor Technology Indonesia. : Krisbow : EF 50 S : 200 220 V AC Hz 160 watt : 04 6292. 2, 2 . 80 : 3 Kecepatan
27
b.
Fuel Meter Fuel meter digunakan untuk mengukur laju aliran bahan bakar yang dikonsumsi oleh mesin. Pada pengujian ini, gelas ukur yang digunakan di fuel meter berkapasitas 5-10 ml.
c.
Stopwatch Fungsi Stopwatch sebagai alat bantu dalam menghitung waktu konsumsi bahan bakar pada saat pengujian. Spesifikasi stopwatch yang digunakan sebagai berikut: 1) Merk 2) Penunjukan Data 3) Ketelitian : Seiko. : Digital. : 0,01 detik.
d.
Rpm Counter dan Oil Temperature Meter 1) Rpm Counter adalah alat yang digunakan untuk mengukur putaran mesin. Adapun spesifikasinya sebagai berikut. a) Merk : Brain Bee : MGT 300 / 080317000579 : 2008 : Italia : 0 9990 Rpm : 10 Rpm : 0 40oC : 11 45 Vdc : 12 bulan
28
2) Oil Temperature Meter: alat yang digunakan untuk mengukur temperatur oli mesin. a) Rpm Meansurement Range : 0 9990 Rpm : 20 200oC : 11 45 Vdc : 040oC
d) Operating
e. 4 in 1 Multi-Function Environtment Meter 4 in 1 Multi-Function Environtment Meter merupakan alat yang mempunyai empat fungsi khusus, yaitu mengukur kebisingan (sound level meter), mengukur intensitas cahaya (light meter), mengukur kelembapan udara (humidity meter), dan mengukur temperatur (temperature meter). 1) a) Merk b) Measurement Range i. A LO (Low) Weighting ii. A HI (High) Weighting iii. C LO (Low) Weighting iv. C HI (High) Weighting c) Frequence Range d) Frequence Weighting e) Time Weighting f) Maximum Hold : 35-100 dB. : 65-130 dB. : 35-100 dB. : 65-130 dB. Sound Level Meter : Krisbow KW06-291.
29
g) Accurancy
h) Microphone 2) 1.
:Electric condenser microphone. Light Meter Measuring Range : 20, 200, 2000,
20.000 lux (20.000 lux range reading). 2. Overate Display is displayed. 3. Accuracy (calibrated to standart incandescent lamp at temperature 2856 k). 4. 5. 6. diode with. 3) Temperature Meter a) Measurement Range i. Humidity 25% - 95%RH ii. Temperature : -20.0C -+ 50.0C. -4F -+ 200.0C. Humidity Repeability Temperature Characteritic Photo Detector : 2 %. : 0.1 % / C. : One silicon photo : 5 % rdg 10 dgts : Highest digit of 1
30
iii. (K-type)
b) Resolution c) Humidity
d) Response time of humidity sensor: Approx 6min. e) Temperature i. 3%rdg 2C (at -20.0C -+ 200.0C). ii. 3.5%rdg 2C (at -20.0C -+ 750.0C ). iii. 3%rdg 2F (at -40.0F -+ 200.0F ). iv. 3.5%rdg 2F (at -40.0F -+ 1400.0F ). f) Input Protection : 60 V dc or 24 V ac rms
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.
31
Standart Pengujian Untuk mendapatkan data penelitian yang akurat, maka pengujian hendaknya dilakukan berdasarkan standar pengujian yang ada. Metode pengujian performa mesin berdasarkan SAE J1349 yaitu Engine Power Test Code-Spark Ignition and Compression Ignition-Net Power Rating . Pengujian ini dilakukan pada kondisi bukaan throttle kontinyu mulai dari idle sampai bukaan throttle maksimum (akselerasi). Data sensor putaran roller dengan pembebanan inersia dan putaran mesin secara otomatis akan terbaca data acquisition dan dikalkulasi oleh program komputer. Setelah itu hasil kalkulasi torsi, daya, kecepatan, waktu, dan jarak tempuh ditunjukkan melalui monitor.
Prosedur Pengujian 1. Persiapan Pengujian dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: a. Melakukan tune up pada sepeda motor yang akan diuji. b. Melepas cover samping sepeda motor. c. Menaikkan sepeda motor ke atas chassis dynamometer. d. Mengencangkan tali pengikat body sepeda motor.
32
e. Menyiapkan peralatan pendukung, yaitu: sensor putaran mesin, chasis dynamometer, data acquisition, rpm counter, oil temperature meter, fuel meter, stopwatch, dan blower. f. Menghidupkan software inersia chasis dynamometer (sport dyno 33). g. Tekan switch data acquisition untuk mengisi spesifikasi kendaraan (merk sepeda motor dan volume silinder) pada software inersia chasis dynamometer (sport dyno 33). h. Memilih faktor koreksi (ISO 1585, SAE J1349, DIN 70020, atau JIS D1001). i. Memasukkan data ambient temperature dan humidity. j. Memilih range putaran mesin untuk pengujian (500 rpm). 2. Pengujian a. Torsi dan daya Prosedur yang harus dilakukan pada tahap pengujian ini adalah sebagai berikut: 1) Menyalakan blower (kipas) 2) Menghidupkan mesin kendaraan sampai temperatur 60-70C atau sesuai rekomendasi manufaktur dan sistem asesori dalam kondisi mati. 3) Memposisikan gigi transmisi netral dengan putaran idle 1400 100 rpm. 4) Memasukkan gigi transmisi pada posisi 4 (top gear).
33
5) Menaikkan putaran mesin hingga putaran 3000 rpm sampai roda belakang berputar. 6) Menekan tombol switch untuk merekam data. 7) Melakukan akselerasi hingga didapatkan putaran mesin maksimum (9000 rpm). 8) Menekan tombol switch untuk mengakhiri data. 9) Menurunkan putaran mesin hingga putaran idle. 10) Menyimpan data dan mencetak data hasil pengujian. 11) Memposisikan transmisi pada posisi netral. 12) Melakukan percobaan 1 3 untuk kelompok standard dan kelompok eksperimen. 13) Pengujian dan pengambilan data dilakukan minimal 3 kali untuk masing-masing kondisi agar didapatkan hasil yang valid. b. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik 1) Menyalakan blower. 2) Menhidupkan mesin kendaraan sampai temperatur 60 - 70 C atau sesuai rekomendasi manufaktur dan sistem asesori dalam kondisi mati.
34
3) Memposisikan gigi transmisi pada kondisi netral dengan putaran idle 1400 100 rpm. 4) Memasukkan gigi transmisi pada posisi 4 (top gear). 5) Mengukur konsumsi bahan bakar pada putaran 3000 9000 rpm dengan range 500 rpm. 6) Mencatat waktu bahan bakar (ml/detik). 7) Melakukan percobaan 1 3 untuk kelompok standard dan kelompok eksperimen. 8) Pengujian dan pengambilan data dilakukan minimal tiga kali untuk masing-masing kondisi agar didapatkan data yang valid. c. Tekanan efektif rata-rata Data untuk tekanan efektif rata-rata diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus. 3. Akhir pengujian Prosedur yang harus dilakukan pada tahap persiapan adalah sebagai berikut: a. Menurunkan putaran engine secara perlahan sampai idle. b. Mematikan engine. c. Mematikan blower. 6 Analisis Data
35
Analisa data dilakukan dengan metode deskripsi, yaitu dengan mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai realita yang diperoleh selama pengujian. Data hasil penelitian yang diperoleh dimasukkan dalam tabel dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Selanjutnya dideskripsikan dengan kalimat sederhana sehingga mudah dipahami untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang diteliti. 7 Diagram Alur Penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian dapat dilihat sesuai diagram dibawah ini:
Mulai Studi Rumusan Persiapan Alat dan Bahan Sepeda Motor Honda Supra X 125 Tahun 2008 Engine Overhaul
Didukung: Didukung: Literature Literature Penelitian Penelitian sebelumnya sebelumnya
Pengujian Mesin
Pengujian Mesin
36
Kesimpulan Selesai