Вы находитесь на странице: 1из 3

57

BAB V PENUTUP

5.1.

Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik suatu

kesimpulan sebagai berikut: 1. Manfaat dari pembangunan Bendungan Telaga Tunjung, yaitu: a. Manfaat tangible, yaitu berupa peningkatan hasil pertanian karena terpenuhinya irigasi lahan seluas 2.410 ha. b. Manfaat intangible, yaitu: 1. Merangsang pembangunan di perdesaan dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain selain pertanian. 2. Menggali potensi-potensi daerah. 3. Meredam alih fungsi lahan (konservasi lahan). 4. Antisipasi terhadap kejenuhan obyek wisata lain dan membuka pangsa pasar. 5. Menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap daerahnya dengan adanya daya tarik obyek wisata yang mendatangkan wisatawan ke daerah tersebut. 6. Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam berkesenian, berbudaya, dan beragama sehingga adat dan tradisi tetap lestari. 7. Menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga urbanisasi berkurang. 8. Meningkatnya nilai produksi pertanian. 9. Terpenuhinya kebutuhan akan air bersih. 2. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh: a. Manfaat dari hasil pertanian, dengan nilai present total sebesar Rp. 249.643.534.836,-. b. Pendapatan dari pariwisata dan pengelolaan air bersih, dengan nilai present total sebesar Rp. 96.676.048.230,-.

58

c. Kerugian yang berasal dari alih fungsi lahan dan gagal panen, dengan nilai present total sebesar Rp. 17.207.356.145,-. d. Total biaya yang diperlukan untuk pembangunan bendungan, fasilitas pengembangan pariwisata, dan instalasi pengolahan air sebesar Rp. 163.772.160.950,-. 3. Nilai Benefit Cost Ratio yang dihasilkan adalah 2,02 yang berarti proyek layak dan ekonomis untuk dijalankan. 4. Dari Analisa Sensitifitas diketahui bahwa: a. Perubahan MARR menjadi 10% dari MARR awal sebesar 5% mengakibatkan proyek menjadi tidak layak. b. Peningkatan biaya konstruksi bendungan dan pengembangan pariwisata sebesar 145% dari biaya semula menyebabkan proyek menjadi tidak layak. 5.2. Saran Dari penelitian yang dilakukan terhadap Bendungan Telaga Tunjung disarankan beberapa hal untuk penelitian serupa, yang akhirnya akan sangat berpengaruh pada hasil yang didapatkan. 1. Dalam melakukan Analisa Benefit Cost Ratio sebaiknya menggunakan harga-harga yang berlaku di lapangan sehingga prediksi yang dilakukan untuk waktu yang akan datang lebih mendekati keadaan sebenarnya. 2. Menggunakan data historis dalam jangka waktu yang panjang untuk melakukan prediksi dan memperhitungkan resiko. 3. Mengamati dengan jelas parameter Benefit Cost Ratio yang digunakan dalam perhitungan.

Daftar Pustaka

DeGarmo, E Paul, William G Sullivan, James A Bontadelli, Elin M Wicks. 1999. Ekonomi Teknik, Edisi Kesepuluh. PT Ikrar Mandiriabadi, Jakarta. Goldsmith, Edward dan Nicholas Hildyard. 1993. Dampak Sosial Dan Lingkungan Bendungan Raksasa. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Hidayat, Praditya Anthoni. 2005. Tugas Akhir: Analisa Manfaat Biaya Bendungan Nipah di Kabupaten Sampang. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Linsley, Ray K, Joseph B. Franzini. 1996. Teknik Sumber Daya Air, Jilid 2, Edisi Ketiga. PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta. Pujaastawa, I. B. G, I G. P. Wirawan, I M. Adhika. 2005. Pariwisata Terpadu: Alternatif Model Pengembangan Pariwisata Bali Tengah. Universitas Udayana, Badung-Bali. Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional, Jilid I, Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta. Sosrodarsono, Suyono, Kensaku Takeda. 2002. Bendungan Type Urugan. PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Undang-undang RI No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan.

59

Вам также может понравиться