Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Lanjutan......
Diagnosis Pasti
Telah terjadi pembukaan lengkap
Tampak bagian kepala janin
Periksa
nadi ibu setiap 30 menit Pantau frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit. Memastikan kandung kemih kosong melalui bertanya kepada ibu secara langsung sekaligus dengan melakukan palpasi. Penuhi kebutuhan hidrasi, nutrisi ataupun keinginan ibu.
Periksa
penurunan kepala bayi melalui pemeriksaan abdomen setiap 30 menit dan pemeriksaan dalam setiap 60 menit atau jika ada indikasi Upaya meneran ibu Apakah ada presentasi majemuk atau tali pusat disamping kepala Putaran paksi luar segera setelah bayi lahir Adanya kehamilan kembar setelah bayi pertama lahir
1. Saat bayi belum lahir Lakukan pemeriksaan DJJ setiap selesai menera atau setiap 5-10 menit Amati warna air ketuban jika selaputnya sudah pecah Periksa kondisi kepala, vertex, caput, molding
apakah bayi menangis kuat dan atau tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak aktif atau lemas.
Kontraksi ini dikendalikan oleh syaraf intrinsik, tidak disadari, tidak dapat oleh ibu bersalin, baik frekuensi
diatur
1).Rasa sakit dari fundus merata ke seluruh uterus sampai berlanjut ke punggung bawah.
uterus.
1). Memberikan kesempatan pada jaringan otot-otot uterine untuk beristirahat agar tidak menurunkan fungsinya oleh karena kontraksi yang kuat secara terus menerus. 2). Memberikan kesempatan kepada ibu untuk istirahat, karena rasa sakit selama kontraksi. 3). Menjaga kesehatan janin karena pada saat kontraksi uterus mengakibatkan konstriksi pembuluh darah plasenta sehingga bila secara terus menerus berkontraksi, maka akan menyebabkan hipoksia, anoksia, dan kematian janin.
Uterus terbentuk dari pertemuan duktus Muller kanan dan kiri digaris tengah sehingga otot rahim terbentuk dari dua spiral yang saling beranyaman dan membentuk sudut disebelah kanan dan kiri. (Myles, 2009). Perubahan bentuk : Bentuk uterus menjadi oval yang disebabkan adanya pergerakan tubuh janin yang semula membungkuk menjadi tegap, sehingga uterus bertambah panjang 5-10 cm.
1. Segmen atas : bagian yang berkontraksi, bila dilakukan palpasi akan teraba keras saat kontraksi. 2. Segmen bawah : terdiri atas uterus dan cerviks, merupakan daerah yang teregang, bersifat pasif. Hal ini mengakibatkan pemendekan segmen bawah uterus. 3. Batas antara segmen atas dan segmen bawah uterus membentuk lingkaran cincin retraksi fisiologis. Pada keadaan kontraksi uterus inkoordinasi akan membentuk cincin retraksi patologis yang dinamakan cincin bandl.
Saat
persalinan menjadi
segmen tebal,
atas dan
berkontraksi,
dilalui bayi.
1. Setelah kontraksi, otot tersebut tidak berelaksasi kembali ke keadaan sebelum kontraksi, tetapi menjadi sedikit lebih pendek walaupun dan sebelum kontraksi. Kejadian ini disebut retraksi. Dengan retraksi ini, maka rongga rahim mengecil anak secara perlahan didorong ke bawah dan tidak naik lagi keatas setelah his hilang. Akibat retraksi ini, segmen atas makin tebal dengan majunya persalinan apalagi setelah bayi lahir.
2. Kontraksi tidak sama kuatnya, tetapi paling kuat didaerah fundus uteri dan berangsur berkurang kebawah. Kontraksi yang paling
1.
Tekanan darah
Tekanan darah dapat meningkat 15 samapai 25 mmHg selama kontraksi pada kala dua. Upaya mengedan pada ibu juga dapat memengaruhi tekanan darah, menyebabkan tekanan darah meningkat dan kemudian menurun dan pada akhirnya berada sedkit diatas normal. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi tekanan darah dengan cermat diantara kontraksi. Rata-rata peningkatan tekanan darah 10 mmHg di antara kontraksi ketika wanita telah mengedan adalah hal yang normal (Varney, 2008).
2.
Metabolisme
Peningkatan metabolisme yang terus-menerus berlanjut sampai kala dua disertai upaya mengedan pada ibu yang akan menambah aktivitas otot-otot rangka untuk memperbesar peningkatan metabolisme (Varney, 2008).
3. Denyut nadi
Frekuensi denyut nadi ibu bervariasi pada setiap kali mengedan. Secara keseluruhan, frekuensi nadi meningkat selama kala dua
4. Suhu Peningkatan suhu tertinggi terjadi pada saat persalinan dan segera setelahnya. Peningkatan normal adalah 0,5 sampai 1oC (Varney, 2008).
peningkatan
metabolisme
yang
terjadi
(Varney,
6. Perubahan Ginjal Sedikit proteinuria (1+) umum ditemukan pada sepertiga wanita bersalin. Proteinuria 2+/lebih, merupakan kondisi yang abnormal. Kondisi ini dapat diakibatkan peningkatan lebih lanjut curah jantung selama persalinan dan peningkatan laju filtrasi glomelurus dan aliran plasma
8. Dorongan Mengejan Beberapa wanita merasakan dorongan mengejan sebelum serviks berdilatasi lengkap dan sebagian lagi tidak merasakan.(Myles, 2009). Kontraksi menjadi ekspulsif pada saat janin turun lebih jauh kedalam vagina. Tekanan dan bagian janin yang berpresentasi menstimulasi reseptor saraf di dasar pelvik (hal ini disebut reflek ferguson) sehingga ibu mengalami dorongan untuk mengejan.
keluarga
untuk
mendampingi
ibu
selama
persalinan da kelahiran.
Alasan: Dukungan dari atau pendamping selama persalinan berkaitan dengan hasil persalinan yang lebih baik ( enkin,
et al, 2000).
Berikan
dukungan dan semangat pada ibu dan anggota keluarganya. Jelaskan proses kelahiran dan kemajuan persalinan kepada ibu dan keluarganya. Tentramkan hati ibu selama kala II persalinan. Berikan bimbingan dan bantuan jika memang di perlukan.
Anjurkan
ibu untuk minum selama persalinan kala dua. Alasan : ibu bersalin mudah sekali mengalami dehidrasi selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Cukupnya asupan cairan dapat mencegah ibu mengalami hal tersebut. (Enkin, et, al, 2000).
Setelah pembukaan lengkap, anjurkan ibu hanya meneran apabila ada dorongan kuat dan spontan untuk meneran. Anjurkan ibu beristirahat diantara kontraksi. Alasan : meneran secara berlebihan menyebabkan ibu sulit bernafas sehingga terjadi kelelahan yang tidak perlu dan meningkatkan risiko asfiksia pada bayi sebagai akibat turunnya pasokan oksigen melalui plasenta. (Enkin, et, al, 2000).
(DTT). Gunakan gulungan kapas atau kasa yang bersih, bersihkan mulai dari bagian atas ke bawah (dari bagian anterior vulva ke arah rektum) untuk mencegah kontaminasi tinja.
Jangan melakukan kateterisasi kandung kemih secara rutin sebelum atau setelah kelahiran bayi dan/atau plasenta. Kateterisasi kandung kemih hanya dilakukan bila terjadi retensi urin dan ibu tidak mampu berkemih sendiri. Alasan: selain menyakitkan, kateterisasi akan meningkatkan risiko infeksi dan trauma atau perlukaan pada saluran kemih ibu. (Mose, Johanes, dkk. 2009)
memberikan
rasa nyaman bagi ibu dan memberikan kemudahan baginya untuk beristirahat diantara kontraksi. Keuntungan dari kedua posisi ini adalah gaya gravitasi untuk membantu ibu melahirkan bayinya.
terdapat
gaya gravitasi yang lebih besar dibandingkan dengan posisi lain.Posisi ini juga dapat mengurangi rasa nyeri karena proses kelahiran biasanya lebih cepat.
Posisi merangkak sering kali membantu Ibu mengurangi nyeri punggung saat persalinan. Posisi berbaring miring kekiri memudahkan Ibu untuk beristirahat diantara kontraksi jika ia mengalami kelelahan dan juga dapat mengurangi resiko terjadinya laserasi perineum.
1. Anjurkan untuk meneran mengikuti dorongan alamiahnya selama kontraksi. 2. Beritahukan untuk tidak menahan nafas saat meneran. 3. Minta untuk berhenti meneran dan beristirahat diantara kontraksi. 4. Ibu kan meneran jika lutut ditarik kearah dada dan dagu ditempelkan ke dada. Minta Ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran.
5. Tidak diperbolehkan untuk mendorong fundus untuk membantu kelahiran bayi. 6. Dorongan pada fundus meningkatkan distosia bahu atau ruftura uteri. Peringatkan anggota keluarga Ibu untuk tidak mendorong fundus bila mereka mencoba melakukan itu.
Catatan :
Jika Ibu adalah primigravida dan bayinya belum lahir atau persalinan tidak akan terjadi setelah 2 jam meneran maka ia harus segera dirujuk ke fasilitas rujukan. Lakukan hal yang sama apabila seorang multigravida belum juga melahirkan bayinya atau persalinan tidak akan segera terjadi setelah 1 jam meneran.
1.
2.
Sering timbul rasa jengkel, tidak nyaman, saat bersalin ibu measa nyeri akibat kontrksi uterus yang semakin kuat dan semakin sering, berkeringat, dan mules ini menyebabkan rasa tidak nyaman. Badan selalu kegerahan, karea saat ini metabolisme ibu meningkat denyt jantung meningkat, nadi suhu,pernapasan,meningkat ibu lebih banyak berkerngat, akibatnya ibu merasa lelah dan kehausan.
3.
4.
Tidak sabaran, sehingga harmony antara ibu dan janin terganggu. Setiap ibu akan tiba pada tahap persalnan dengan antisipasinya dan tujuannya sendiri serta rasa takut dan kekahawatian