Вы находитесь на странице: 1из 12

KOMPLIKASI TRANSURETRAL RESECTION OF PROSTATE (TURP)

DISKUSI TOPIK

DISUSUN OLEH: JOSEPB NUGROHO HALOMOAN SIMARMATA NIM I11106032

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER PONTIANAK 2011

Komplikasi Pasca Pembedahan TURP (Trans Urethral Resection of the Prostate)


Benign Prostat Hyperplasia (BPH) merupakan penyakit yang berhubungan dengan penuaan yang paling sering terjadi pada pria. Gejala yang dirasakan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang normal dan menganggu pola tidur. Gejala yang dialami biasanya berupa peningkatan frekuensi berkemih, urgensi, penururnan aliran air kencing dan adanya rasa tidak puas setelah buang air kecil. Tatalaksana BPH mencakup tatalaksana non bedah dan pembedahan. Salah satu pembedahan yang sering dilakukan adalah Transurethral Rectoplasty of the Prostate (TURP). TURP masih merupakan salah satu terapi standar dari Hipertropi Prostat Benigna (BPH) yang menimbulkan obstruksi uretra. Operasi ini sudah dikerjakan mulai beberapa puluh tahun yang lalu di luar negeri dan berkembang terus dengan makin majunya peralatan yang dipakai. Tapi di Indonesia ini relatif baru. Terapi ini populer karena trauma operasi pada TURP jauh lebih rendah dibandingkan dengan prostatektomi secara terbuka.

Dalam TURP dilakukan reseksi jaringan prostat dengan menggunakan kauter yang dilakukan secara visual. Dalam TURP dilakukan irigasi untuk mengeluarkan sisa-sisa jaringan dan untuk menjaga visualisasi yang bisa terhalang karena perdarahan. Karena seringnya tindakan ini dilakuan maka komplikasi tindakan serta pencegahan komplikasi makin banyak diketahui. Komplikasi pasca TUR dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu komplikasi jangka pendek dan komplikasi jangka panjang. Komplikasi akut adalah ruptur dari vesika urinaria, perforasi rectal, inkontinensia, insisi pada orifisum uretra sehingga dapat terbentuk striktura, perdarahan, epididimitis, sepsis dan TUR syndrome. Sementara itu komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi antara lain adalah: ejakulasi retrograd, gangguan ereksi, inkontinensia, perlunya operasi ulang.

Komplikasi Akut 1. Sindroma TUR a. Definisi Sindroma TUR adalah suatu keadaan klinik yang ditandai dengan kumpulan gejala akibat gangguan neurologik, kardiovaskuler, dan elektrolit yang disebabkan oleh diserapnya cairan irigasi melalui venavena prostat atau cabangnya pada kapsul prostat yang terjadi selama operasi b. Angka kejadian Diperkirakan 2% dari pasien yang dilakukan TURP mengalami Sindrom TUR dari berbagai tingkat. Suatu penelitian yang dilakukan di Filipina menunjukkan angka kekerapan sebesar 6%. Penelitian yang lain menunjukkan frekuensi Sindoma TUR sampai 10%. Penelitian Marrero menunjukkan frekuensi Sindrom TUR meningkat bila: 1) Prostat yang ukurannya lebih dari 45 gr 2) Operasi yang berlangsung lebih dari 90 menit

3) Pasien yang mengalami hiponatremi relatif 4) Cairan irigasi 30 liter atau lebih Karena itu TURP hanya boleh dilakukan kalau ahli bedah yakin bahwa operasi pasti dapat diselesaikan tidak lebih dari 90 menit. Tetapi menurut penelitian ternyata Sindroma TUR dapat terjadi pada operasi yang berlangsung 30 menit. Sebaliknya risiko Sindrom TUR akan menurun bila: 1) Dipakai cairan irigasi yang tidak menimbulkan hemolisis (isotonik) 2) Tekanan cairan irigasi yang masuk (in flow) dijaga serendah mungkin c. Gejala Sindrom TUR dapat terjadi kapanpun dalam fase perioperatif dan dapat terjadi beberapa menit setelah pembedahan berlangsung sampai beberapa jam setelah selesai pembedahan. Penderita dengan anestesi regional menunjukkan keluhan-keluhan sebagai berikut: Pusing Sakit kepala Mual Rasa tertekan di dada dan tenggorokan Napas pendek Gelisah Bingung Nyeri perut

Tekanan sistolik dan diastolik meningkat, nadi menurun. Bila penderita tidak segera di terapi maka penderita menjadi sianotik, hipotensif dan dapat terjadi cardiac arrest. Beberapa pasien dapat menunjukkan gejala neurologis. Mula-mula mengalami letargi dan kemudian tidak sadar, pupil mengalami dilatasi. Dapat terjadi kejang tonik klonik dan dapat berakhir dengan koma. Bila pasien mengalami anestesi umum, maka diagnosa dari sindrom TURP menjadi sulit dan sering terlambat. Salah satu tanda adalah kenaikan dan penurunan tekanan darah yang tidak dapat diterangkan sebabnya. Perubahan ECG dapat berupa irama nodal, perubahan segmen

ST, munculnya gelombang U, dan komplek QRS yang melebar. Pada pasien yang mengalami sindrom TURP, pulihnya kembali kesadaran karena anestesi dan khasiat muscle relaxant dapat terlambat. d. Patogenesis Sejumlah besar cairan dapat diserap selama operasi terutama bila sinus vena terbuka secara dini atau bila operasi berlangsung lama. Rata-rata diperkirakan terjadi penyerapan 20cc cairan permenit atau kira-kira 10001200cc pada 1 jam pertama operasi, sepertiga bagian di antaranya diserap langsung ke dalam sistem vena. Dan hal ini akan menimbulkan hiponatremia dilusional Faktor utama yang menyebabkan timbulnya sindroma TURP adalah circulatory overload, keracunan air, dan hiponatremia Circulatory Overload Dengan adanya circulatory overload, volume darah meningkat, tekanan darah sistolik dan diastolik menurun dan dapat terjadi payah jantung. Cairan yang diserap akan menyebabkan pengenceran kadar protein serum, menurunnya tekanan osmotik darah. Pada saat yang sama, terjadi peningkatan tekanan darah dan cairan di dorong dari pembuluh darah ke dalam jaringan interstitial dan menyebabkan udema paru dan cerebri. Di samping absorbsi cairan irigasi ke dalam peredaran darah sejumlah besar cairan dapat terkumpul di jaringan interstitial periprostat dan rongga peritoneal. Setiap 100 cc cairan yang masuk ke dalam cairan interstitial akan membawa 10-15 ml eq Na. Lamanya pembedahan berhubungan dengan jumlah cairan yang diserap. Morbiditas dan mortalitas terbukti tinggi bila pembedahan berlangsung lebih dari 90 menit. Penyerapan cairan intravaskuler berhubungan dengan besarnya prostat sedang penyerapan cairan interstitial tergantung dengan integritas kapsul prostat. Circulatory overload sering terjadi bila prostat lebih dari 45 gram. Faktor penting yang berhubungan dengan kecepatan penyerapan cairan adalah tekanan hidrostatik dalam jaringan prostat. Tekanan ini berhubungan dengan tingginya tekanan cairan irigasi dan tekanan dalam

kandung kencing selama pembedahan. Tinggi dari cairan irigasi adalah 60 cm yang dapat memberikan kecepatan 300 cc cairan permenit dengan visualisasi yang baik Keracunan air Beberapa pasien dengan sindrom TUR menunjukkan gejala dari keracunan air karena meningkatnya kadar air dalam otak. Penderita menjadi somnolen, inkoheren dan gelisah. Dapat terjadi kejang-kejang dan koma, dan posisi desereberate. Dapat terjadi klonus dan refleks babinsky yang postif. Terjadi papil udem dan midriasis. Gejala keracunan air terjadi bila kadar Na 15-20 meq/liter di bawah kadar normal. Hiponatremia Gejala hiponatremia adalah gelisah, bingung, inkoheren, koma, dan kejang-kejang. Bila kadar Na di bawah 120 meq/liter, terjadi hipotensi dan penurunan kontraktilitas otot jantung. BIla kadar Na di bawah 115 meq/liter, terjadi bradikardi dan kompleks QRS yang melebar, gelombang ektopik ventrikuler dan gelombang T yang terbalik. Di bawah 100 meq/liter terjadi kejang-kejang, koma, gagal napas, takikardi ventrikel, fibrilasi ventrikel, dan cardiac arrest. e. Pilihan Cairan Irigasi Untuk operasi TUR dapat dipakai beberapa macam cairan irigasi. Salin tidak dapat dipakai karena cairan ini merupakan penghantar listrik dan akan mengganggu proses pemotongan dan kauterisasi. Di samping itu arus listrik dapat dihantarkan ke alat resektoskop dan dapat mengenai ahli bedah. Belakangan ini telah ditemukan mesin resektoskop yang lebih moderen yang dapat menggunakan salin sebagai cairan irigasinya tapi alat tersebut masih sangat mahal. Salin merupakan cairan irigasi yang ideal karena sifatnya yang isotonik sehingga tidak mengganggu bila terserap. Cairan lain yang dapat dipakai adalah air steril, glysin 1,2%, 1,5%, atau 2,2%. Cairan lain yang dapat dipakai adalah sorbitol atau manitol 3%. Di negara maju air steril sudah jarang dipakai karena jika diserap dalam jumlah besar dapat menyebabkan hiponatremia, hemolisis intra vaskuler

dan hiperkalemia. Karena itu sorbitol, manitol, atau glisin lebih banyak dipakai. Sorbitol/manitol atau glisin dapat mencegah hemolisis

intravaskuler tetapi tidak dapat mencegah hiponatremia dilusional karena bisa terjadi penyerapan cairan dalam jumlah besar tanpa penambahan natrium. Cairan yang banyak dipakai di luar negeri adalah glisin. Tetapi penyerapan glisin dalam jumlah besar dapat menyebabkan beberapa akibat dan sebenarnya cairan sorbitol dan manitol lebih baik dibandingkan dengan glisin. Tetapi harganya lebih mahal. Cairan non ionik yang dapat dipakai adalah larutan glukose 2,5%-4%. Untuk negara yang sedang berkembang, Collins dan kawan-kawannya menganjurkan pemakaian dektrose 5% yang lebih ekonomik dibandingkan dengan cairan glisin dan lebih jarang menimbulkan hemolisis serta lebih aman dibandingkan air steril. Tetapi larutan dextrose tidak disukai karena dapat menyebabkan hipoglikemi tissue charring pada tempat reseksi dan menimbulkan rasa lengket pada sarung tangan ahli bedah dan peralatan. Di Amerika Serikat, cairan irigasi yang paling banyak dipakai adalah Cytal yang merupakan campuran antara sorbitol 2,7% dan manitol 0,54%. f. Terapi Pada hiponatremia ringan atau sedang, pemberian furosemide intravenous dan infus normosalin mungkin sudah cukup. Tindakan ini akan menurunkan kelebihan beban cairan melalui diuresis dan menjaga kadar Na dalam batas normal. Pemberian furosemide sebaiknya dimulai selama pasien masih di dalam kamar operasi kalau terjadi perdarahan yang banyak dan waktu operasi lebih dari 90 menit atau bila kadar natrium menurun. Pada kasus hiponatremi berat diberikan infus 3% saline sebanyak 150-200 cc dalam waktu 1-2 jam. Tindakan ini harus selalu disertai furosemide intravena, terutama pada pasien dengan risiko terjadinya payah jantung kongestif. Pemberian hipertonik saline ini dapat diulangi bila perlu.

Selama pemberian saline hipertonik, kadar elektrolit harus diperikasa tiap 2-4 jam untuk mencegah terjadinya hipernatremia. Pada penderita hiponatremia yang menunjukkan gejala, gejala itu bisa dihilangkan dengan peningkatan kadar natrium 4-6 meq/liter saja. Dalam 12-24 jam pertama, hanya setengah dari kekurangan kadar natrium yang perlu diatasi dengan pemberian saline 3%. Setelah itu, pemberian saline 3% sebaiknya segera digantikan dengan normal saline. Jangan meningkatkan kadar natrium lebih dari 20 meq/liter dalam waktu 24 jam. Dianjurkan untuk menaikkan kadar natrium secara perlahan. Karena pemberian saline 3% hanya dipakai untuk tidak lebih dari separuh dari penggantian kalium, maka pada pasien dengan hiponatremia berat hanya memerlukan 300-500cc saline 3%. Bila terjadi udem paru-paru, harus dilakukan intubasi trakeal dan ventilasi tekanan positif dengan menggunakan oksigen 100%. Bila terjadi kehilangan darah yang banyak maka transfusi dilakukan dengan menggunakan Packed Red Cells (PRC). Bila terjadi DIC diberikan fibrinogen sebanyak 3-4 gram intravena diikuti dengan pemberian heparin 2000 unit secara bolus dan diikuti 500 unit per jam. Dapat juga diberikan fresh frozen plasma dan trombosit, tergantung dari profil koagulasi. g. Pencegahan Identifikasi gejala-gejala awal sindrom TUR diperlukan untuk mencegah manifestasi berat dan fatal pada pasien-pasien dengan pembedahan urologi endoskopik. Bila diketahui adanya hiponatremi yang terjadi sebelum operasi terutama pada pasien-pasien yang mendapat diuretik dan diet rendah garam harus segera dikoreksi. Karena itu pemeriksaan natrium sebelum operasi TUR perlu dilakukan. Pemberian antibiotik profilaktik mungkin mempunyai peran penting dalam

pencegahan bakteremia dan septicemia. Untuk penderita-penderita dengan penyakit jantung, perlu dilakukan monitoring CVP atau kateterisasi arteri pulmonalis.

Tinggi cairan irigasi yang ideal adalah 60 cm dari pasien. Lamanya operasi TURP tidak boleh lebih dari 1 jam. Bila diperlukan waktu lebih dari 1 jam, maka TURP sebaiknya dilakukan bertahap. Pemeriksaan natrium serum sebaiknya dilakukan tiap 30 menit dan perlu dilakukan koreksi sesuai dengan hasil serum natrium. Perlu dilakukan pemberian furosemid profilaksis untuk mencegah overload cairan. Bila perlu dilakukan transfusi darah, sebaiknya dilakukan dengan PRC bukan dengan whole blood. Perlu dilakukan pencegahan hipotermi misalnya dengan menghangatkan cairan irigasi sampai 37C 2. Perdarahan Komplikasi tersering pasca TURP adalah perdarahan. Perdarahan dapat disebabkan oleh spasme prostat ataupun pergerakan. Teknik hemostasis saat pembedahan yang baik dan pemasangan kateter dan inflasi balon yang cukup dapat mengontrol perdarahan yang terjadi. Sumber perdarahan umumnya berasal dari pembuluh darah vena. Tindakan yang dapat dilakukan pada pasien dengan komplikasi ini adalah : pemeriksaan tanda vital tiap 4 jam, observasi jumlah dan warna urin tiap 2 jam, tingkatkan irigasi dari kandung kemih untuk mencegah terjadinya obstruksi. Pasien dapat diminta untuk tetap berbaring atau seapruh duduk. Hal ini dikarenakan posisi duduk dapat mengakibatkan peningkatan aliran balik dan tekanan kandung kemihsehingga mengakibatkan terjadinya perdarahan. Tatalksana yang dilakukan adalah penggantian darah yang terbuang, dapat fengan tranfusi atau cairan intra vena lainnya. Hal ini ditujukan untuk mencegah terjadinya syok hipovolemik. Perdarahan dapat pula terjadi setelang selang beberapa hari hingga minggu pasca operasi. Hal ini dapat terjadi akibat aktivitas fisik yang berat atau kontraksi dari vasika urinaria. Untuk mencegahnya, pasien diindtruksikan untuk meminum air minimal 12 gelas per hari dam menghindari konsumsi alkohol, kafein dan makanan pedas yang dapat menstimulasi kandung kencing. Pasein hendaknya tidak melakukan aktivitas yang berat selama paling tidak 2 minggu. Juga pasien hendaknya diminta untuk kembali ke

dokter apabila perdarahan yang terjadi tidak berhenti dalam 1 jam setelah penghentian aktivitas maupun peningkatan frekuensi minum. 3. Infeksi-Bakteremia Bakteri yang berada di saluran kencing dapat memasuki sirkulasi sistemik melalui pembuluh darah prostat yang terbuka saat pembedahan. Pasien-pasien berkateter memilki resiko 50% lebih tinggi. Semakin lama kateter terpasang, semakin besar pula resiko terjadinya infeksi. Dilaporkan bahwa terdapat bakteri pada urin pasien yang telah 10 hari dipasngi kateter. Kejadian infeksi saluran kemih bisanya terjadi pada saat 2 minggu pasca operasi. Bila pemasangan kateter jangka opanjang diperlukan pasca TURP, maka perlu dilakukan perwatan yang seksama dan hati-hati. Komplikasi terberat adalah berupa syok septik yang terjadi pada saat bakteri berhadil memasuki sirkulasi sitemik. Bakteremia dapat diatasi dengan pemberian antibiotik

aminoglikosida sebelum pembedahan. Irigasi dari kateter harus selalu menjadi perhatian. Tanda-tanda dari syok septik yang perlu diwaspadai antara alin adalah : mengigil, hipotensi yang mendadak, takikardi dan hipertermia. 4. Obstruksi Kateter Kateter urin dapat tersumbat oleh bekuan darah atau sisa sisa jaringan. Untuk mengatasinya dapat dilakukan irigasi untuk membuang bekuan dan debris. Pembersihan bekuan juga dapat dilakukan dengan memindahmindahkan posisi berbaring pasien. Irigasi dapat dialkukan secara berkala (intermitten blader irigation) atau terus menerus (continous blader irrigation). Cairan yang digunakan adalah normal salin. Irigasi dilakukan hingga didapatkan cairan yang keluar berwarena jerbih atau merah terang.

Komplikasi Jangka Panjang Sebagian besar pasien tidak mengalami masalah jangka panjang setelah menjalani TURP. Namun beberapa efek jangka panjang yang dapat dialami setelaha menjalani TURP antara alin adalah :

1. Ejakulasi retrograd Salah satu komplikasi pasca operasi TURP adalah dry orgasm atau ejakulsai retrograd. Kondisi ini terjadi pada 65% pasien. Saat ejakulasi terjadi, sememn yang diproduksi justru dikeluarkan ke arah kandung kemih, bukannya ke arah penis seperti sebagaimana mestinya. Kondisi ini tidak berbahaya. Semen akan dikeluarkan saat pasien buang air kecil. Gairah seksual dan pencapaian orgasme tidak terganggu. 2. Disfungsi ereksi Nervus yang mengendalikan ereksi secara anatomis terletak dio dekat kelenjar prostat. Nervus ini bisa saja rusak saat operasi dilakukan. Namun banyak penelitian menyatakan bahwa TURP tidak mengakibatkan gangguan ereksi. Beberapa trial justru menyatakan bahwa fungsi ereksi justru membaik pasca dilakukannya TURP. 3. Kelenjar prostat yang membesar lagi Komplikasi lainnya adalah terbentuknya jaringan fibrotik. Hal ini dapat mengakibatkan terajdinya striktura uretra atau kontraski dari leher kandung kemih.kurang dari 7% pasien yang mengalamikomplikasi ini. Intervensi bedah diperlukan untuk mengatasi komplikasi ini. Selain itu, kelenjar prostat juga dapat mengalami pembesaran kembali setelah dilakukannya operasi. Hal ini terjadi pada 5 % pasien yang menjalani TURP. Hal ini dapat mengakibatkan seorang pasien dapat menjalani TURP lebih dari satu kali. Dari hasil penelitian didapatkan hanya 15% pasien yang memerlukan pembedahan lagi pasa\ca ditangani dengan TURP. 4. Inkontinensia 1 dari 50 pasien yang menjalani TURP mengalami inkontinensia. Inkontinensia dapat terjadi bila otot sphincter di leher kandung kemih rusak saat operasi dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Priyadarshi S. 2007. Management of BPH-An update. Online article at www.emedicine.com/MED/tropic/3071.htm. (dilihat pada tanggal 3 Mei 2011) 2. Laksono, BT., Suhardjendro,Soemohardjo, S. 2008. Sindroma TUR. Jurnal Online http://biomedikamataram.wordpress.com (dilihat pada tanggal 3 Mei 2011) 3. Tanagho, EA., Mc Anninch, JW. 2008. Chapter 10 Retrograde Instrumenstation in Urinary Tracts in Smiths General Urology 17th Edition. Mc Graw Hill: New York. 4. NHS Direct. 2006. Transurethral resection of the prostate (TURP) An operation to cut away part of your enlarged prostate. Online Artikle from British Medical Journal. www.nhsdirect.nhs.uk (dilihat pada tanggal 3 Mei 2011) 5. Wasson, D. 2006. Transurethral Resection of the Prostate. Jurnal Online http://perspective/transuretral_resection_vol01.pdf (dilihat pada tanggal 3 mei 2011)

Вам также может понравиться

  • Komplikasi Turp
    Komplikasi Turp
    Документ15 страниц
    Komplikasi Turp
    Lalu Karisma Aditya
    Оценок пока нет
  • TUR SYNDROM
    TUR SYNDROM
    Документ14 страниц
    TUR SYNDROM
    yuli ariyanti
    Оценок пока нет
  • SINDROM TURP
    SINDROM TURP
    Документ15 страниц
    SINDROM TURP
    Nor Ubudiah Seti
    Оценок пока нет
  • Manajemen Anastesi Pada Sindroma Turp
    Manajemen Anastesi Pada Sindroma Turp
    Документ26 страниц
    Manajemen Anastesi Pada Sindroma Turp
    Eta Etii
    Оценок пока нет
  • LP Post Turp
    LP Post Turp
    Документ10 страниц
    LP Post Turp
    Eka Ama PutriJayanti
    Оценок пока нет
  • 11.dasar-Dasar Anestesi Untuk Operasi Urology 11
    11.dasar-Dasar Anestesi Untuk Operasi Urology 11
    Документ26 страниц
    11.dasar-Dasar Anestesi Untuk Operasi Urology 11
    Dirga Rasyidin L
    Оценок пока нет
  • Askan Urologi
    Askan Urologi
    Документ36 страниц
    Askan Urologi
    Annaba Alwi
    Оценок пока нет
  • Manajemen Anastesi Pada Sindroma Turp
    Manajemen Anastesi Pada Sindroma Turp
    Документ26 страниц
    Manajemen Anastesi Pada Sindroma Turp
    Stella Putri Wanda
    Оценок пока нет
  • Morgan Bab 32
    Morgan Bab 32
    Документ22 страницы
    Morgan Bab 32
    alyntya melati
    Оценок пока нет
  • Tugas TURP
    Tugas TURP
    Документ27 страниц
    Tugas TURP
    Bayurizky Prabowo
    Оценок пока нет
  • Syok Hipovolemik
    Syok Hipovolemik
    Документ13 страниц
    Syok Hipovolemik
    Connie F Daimboa
    Оценок пока нет
  • Syok Hipovolemi
    Syok Hipovolemi
    Документ10 страниц
    Syok Hipovolemi
    Maria Tarry Mirani
    Оценок пока нет
  • Askan Urologi
    Askan Urologi
    Документ3 страницы
    Askan Urologi
    Ge Ze
    Оценок пока нет
  • Sindrom TURP Referat PPT Soni Pilson
    Sindrom TURP Referat PPT Soni Pilson
    Документ19 страниц
    Sindrom TURP Referat PPT Soni Pilson
    Siti Sapura
    Оценок пока нет
  • ANESTESI DALAM BEDAH UROLOGI
    ANESTESI DALAM BEDAH UROLOGI
    Документ32 страницы
    ANESTESI DALAM BEDAH UROLOGI
    NisaTriana
    100% (2)
  • Hipernatremia
    Hipernatremia
    Документ7 страниц
    Hipernatremia
    Doortua Butarbutar
    Оценок пока нет
  • OPTIMALKAN KESEHATAN
    OPTIMALKAN KESEHATAN
    Документ10 страниц
    OPTIMALKAN KESEHATAN
    ekadeny
    Оценок пока нет
  • TURP Pasca Operasi
    TURP Pasca Operasi
    Документ17 страниц
    TURP Pasca Operasi
    supergirl2123
    Оценок пока нет
  • TERAPI CAIRAN LOBEKTOMI
    TERAPI CAIRAN LOBEKTOMI
    Документ4 страницы
    TERAPI CAIRAN LOBEKTOMI
    windaintanp
    Оценок пока нет
  • Kegawatdaruratan Syok Hipovolemik
    Kegawatdaruratan Syok Hipovolemik
    Документ4 страницы
    Kegawatdaruratan Syok Hipovolemik
    Ratih Kusuma
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan TURP Syndrome
    Asuhan Keperawatan TURP Syndrome
    Документ32 страницы
    Asuhan Keperawatan TURP Syndrome
    Hendra Kurnia Rakhma
    Оценок пока нет
  • SYOKHIPOVOLEMIK
    SYOKHIPOVOLEMIK
    Документ17 страниц
    SYOKHIPOVOLEMIK
    Thezza
    Оценок пока нет
  • Irigasi Manual
    Irigasi Manual
    Документ4 страницы
    Irigasi Manual
    Ajeng Dwi
    Оценок пока нет
  • IRIGASI MEDIS
    IRIGASI MEDIS
    Документ17 страниц
    IRIGASI MEDIS
    EDI C
    Оценок пока нет
  • Muhammad Andika Ginting
    Muhammad Andika Ginting
    Документ9 страниц
    Muhammad Andika Ginting
    Al Ahda
    Оценок пока нет
  • Dan FX Resiko Turp - Shinta
    Dan FX Resiko Turp - Shinta
    Документ10 страниц
    Dan FX Resiko Turp - Shinta
    amlshntaa
    Оценок пока нет
  • CRF50
    CRF50
    Документ20 страниц
    CRF50
    Setiawan Dheni
    Оценок пока нет
  • Parasentesis II Ascites Khiki Zhakaria, S. Ked
    Parasentesis II Ascites Khiki Zhakaria, S. Ked
    Документ28 страниц
    Parasentesis II Ascites Khiki Zhakaria, S. Ked
    Khiki Zhakaria
    Оценок пока нет
  • Persiapan Perioperatif Pasien Gawat Darurat
    Persiapan Perioperatif Pasien Gawat Darurat
    Документ37 страниц
    Persiapan Perioperatif Pasien Gawat Darurat
    Ayuningtyas Dian
    100% (1)
  • Care of The Post Trombekromi Patient
    Care of The Post Trombekromi Patient
    Документ11 страниц
    Care of The Post Trombekromi Patient
    To Travel is to Live
    Оценок пока нет
  • Syok Hemoragic
    Syok Hemoragic
    Документ10 страниц
    Syok Hemoragic
    Fung Jamin Farindo
    Оценок пока нет
  • Sop Hemodialisa
    Sop Hemodialisa
    Документ20 страниц
    Sop Hemodialisa
    SunggingPanduWijaya
    Оценок пока нет
  • Lp+askan Turp
    Lp+askan Turp
    Документ51 страница
    Lp+askan Turp
    febrian arya
    Оценок пока нет
  • Trauma Organ
    Trauma Organ
    Документ7 страниц
    Trauma Organ
    Adidya Rizky Pambudi
    Оценок пока нет
  • IK 2019 1733066P Chapter1
    IK 2019 1733066P Chapter1
    Документ12 страниц
    IK 2019 1733066P Chapter1
    elizabeth tan
    Оценок пока нет
  • Case Anastesi Cairan
    Case Anastesi Cairan
    Документ25 страниц
    Case Anastesi Cairan
    Salwa Badruddin
    Оценок пока нет
  • Anestesi Urologi
    Anestesi Urologi
    Документ32 страницы
    Anestesi Urologi
    hermanu adi
    Оценок пока нет
  • Syok Hemoragik
    Syok Hemoragik
    Документ14 страниц
    Syok Hemoragik
    putripermata23
    100% (2)
  • File 977567
    File 977567
    Документ12 страниц
    File 977567
    wkwwkwk wkwkw
    Оценок пока нет
  • Circulation Management (Syok)
    Circulation Management (Syok)
    Документ11 страниц
    Circulation Management (Syok)
    Hery Sos
    Оценок пока нет
  • TURP LAPORAN
    TURP LAPORAN
    Документ10 страниц
    TURP LAPORAN
    FirmanRidhani
    100% (1)
  • Laporan Pendahuluan Fix Kasus 1
    Laporan Pendahuluan Fix Kasus 1
    Документ23 страницы
    Laporan Pendahuluan Fix Kasus 1
    Farah Fildzah
    Оценок пока нет
  • Turp Syndrome
    Turp Syndrome
    Документ15 страниц
    Turp Syndrome
    gilbie1402
    Оценок пока нет
  • Terapi Cairan Intraoperatif
    Terapi Cairan Intraoperatif
    Документ40 страниц
    Terapi Cairan Intraoperatif
    xrxaxnx
    100% (1)
  • Analisa Sintesa Pemasangan Kateter Pada Ps AMI Icu
    Analisa Sintesa Pemasangan Kateter Pada Ps AMI Icu
    Документ7 страниц
    Analisa Sintesa Pemasangan Kateter Pada Ps AMI Icu
    Yuni Etika Islamiyah
    Оценок пока нет
  • PRIMER SURVEY
    PRIMER SURVEY
    Документ9 страниц
    PRIMER SURVEY
    Ifan Sastra
    Оценок пока нет
  • TURP SYNDROME
    TURP SYNDROME
    Документ30 страниц
    TURP SYNDROME
    indah
    Оценок пока нет
  • Trauma Lien
    Trauma Lien
    Документ5 страниц
    Trauma Lien
    Fitria Dewinur
    Оценок пока нет
  • CKD Asuhan
    CKD Asuhan
    Документ16 страниц
    CKD Asuhan
    Rosiana Kurnia Shabella
    Оценок пока нет
  • Pemberian Cairan IV
    Pemberian Cairan IV
    Документ7 страниц
    Pemberian Cairan IV
    Anindini Winda Amalia
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Syok Hipovolemik
    Laporan Pendahuluan Syok Hipovolemik
    Документ11 страниц
    Laporan Pendahuluan Syok Hipovolemik
    desti nurfadilah
    Оценок пока нет
  • LP Hemodialisa (Raifal Esa Ramadhan)
    LP Hemodialisa (Raifal Esa Ramadhan)
    Документ7 страниц
    LP Hemodialisa (Raifal Esa Ramadhan)
    Farhan 17
    Оценок пока нет
  • Anak Muda Tau Telanjang Vpvcara Ngilangin Panta Lobang
    Anak Muda Tau Telanjang Vpvcara Ngilangin Panta Lobang
    Документ6 страниц
    Anak Muda Tau Telanjang Vpvcara Ngilangin Panta Lobang
    nathanielfarrel96
    Оценок пока нет
  • LP Pak Agus NEW
    LP Pak Agus NEW
    Документ7 страниц
    LP Pak Agus NEW
    Fadilah Eka
    Оценок пока нет
  • Jadwal Orientasi Tenaga Gizi
    Jadwal Orientasi Tenaga Gizi
    Документ1 страница
    Jadwal Orientasi Tenaga Gizi
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • TB PENGOBATAN
    TB PENGOBATAN
    Документ30 страниц
    TB PENGOBATAN
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • START
    START
    Документ1 страница
    START
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • 78surat Tugas Puskesmas Pantai PDF
    78surat Tugas Puskesmas Pantai PDF
    Документ1 страница
    78surat Tugas Puskesmas Pantai PDF
    deernaz
    Оценок пока нет
  • Dinkes
    Dinkes
    Документ9 страниц
    Dinkes
    Siti Badriyah
    Оценок пока нет
  • Format Ruangan Lingkungan
    Format Ruangan Lingkungan
    Документ2 страницы
    Format Ruangan Lingkungan
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Daftar Tilik DISPEPSIA
    Daftar Tilik DISPEPSIA
    Документ1 страница
    Daftar Tilik DISPEPSIA
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Bahan Covid-19 DR - Mey 1
    Bahan Covid-19 DR - Mey 1
    Документ66 страниц
    Bahan Covid-19 DR - Mey 1
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Daftar Tilik Rujukan Eksternal
    Daftar Tilik Rujukan Eksternal
    Документ1 страница
    Daftar Tilik Rujukan Eksternal
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • SOP Rujukan Pasien Umum Puskesmas Paloh
    SOP Rujukan Pasien Umum Puskesmas Paloh
    Документ2 страницы
    SOP Rujukan Pasien Umum Puskesmas Paloh
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Lembar List
    Lembar List
    Документ2 страницы
    Lembar List
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Cek Keadaan Korban Kecelakaan dan Tindakan Pertolongan Pertama
    Cek Keadaan Korban Kecelakaan dan Tindakan Pertolongan Pertama
    Документ1 страница
    Cek Keadaan Korban Kecelakaan dan Tindakan Pertolongan Pertama
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Form Ruangan
    Form Ruangan
    Документ2 страницы
    Form Ruangan
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • MATRIKS PDCA Dan Bukti Kegiatan PDCA
    MATRIKS PDCA Dan Bukti Kegiatan PDCA
    Документ6 страниц
    MATRIKS PDCA Dan Bukti Kegiatan PDCA
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Ceklist Lingkungan Fisik
    Ceklist Lingkungan Fisik
    Документ2 страницы
    Ceklist Lingkungan Fisik
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Format Ruangan Lingkungan
    Format Ruangan Lingkungan
    Документ2 страницы
    Format Ruangan Lingkungan
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Ceklist Lingkungan Fisik
    Ceklist Lingkungan Fisik
    Документ2 страницы
    Ceklist Lingkungan Fisik
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Format Ruangan Lingkungan
    Format Ruangan Lingkungan
    Документ2 страницы
    Format Ruangan Lingkungan
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Sop Penyampaian Informasi
    Sop Penyampaian Informasi
    Документ2 страницы
    Sop Penyampaian Informasi
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • SOP
    SOP
    Документ5 страниц
    SOP
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Apar
    Apar
    Документ6 страниц
    Apar
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • 7.2.3 Ep1 Sop Triase
    7.2.3 Ep1 Sop Triase
    Документ3 страницы
    7.2.3 Ep1 Sop Triase
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • DEMAM
    DEMAM
    Документ40 страниц
    DEMAM
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Ceklis Pengumpulan Sampah
    Ceklis Pengumpulan Sampah
    Документ1 страница
    Ceklis Pengumpulan Sampah
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Alur Syok Anafilakti
    Alur Syok Anafilakti
    Документ1 страница
    Alur Syok Anafilakti
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Form Sanitasi
    Form Sanitasi
    Документ1 страница
    Form Sanitasi
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Monitoring Kebersihan
    Monitoring Kebersihan
    Документ2 страницы
    Monitoring Kebersihan
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Cek Keadaan Korban Kecelakaan dan Tindakan Pertolongan Pertama
    Cek Keadaan Korban Kecelakaan dan Tindakan Pertolongan Pertama
    Документ1 страница
    Cek Keadaan Korban Kecelakaan dan Tindakan Pertolongan Pertama
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • Alur Pelayanan
    Alur Pelayanan
    Документ3 страницы
    Alur Pelayanan
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет
  • ASUHAN Farmasi
    ASUHAN Farmasi
    Документ2 страницы
    ASUHAN Farmasi
    Meilani Ayu Lestari
    Оценок пока нет