Вы находитесь на странице: 1из 5

Rangkuman Pengertian katalis katalis adalah suatu senyawa kimia yang dapat mengarahkan sekaligus meningkatkan kinetika suatu

reaksi (jika reaksi tersebut secara termodinamika memungkinkan terjadi). Namun senyawa tersebut (katalis) tidak mengalami perubahan kimiawi diakhir reaksi, dan tidak mengubah kedudukan kesetimbangan kimia dari reaksi. Komponen inti katalis menurut derajat kepentingannya:
1. Selektifitas

Adalah kemampuan katalis untuk memberikan produk reaksi yang diinginkan (dalam jumlah tinggi) dari sekian banyak produk yang mungkin dihasilkan. Produk yang diinginkan tadi sering disebut sebagai yield sedangkan banyaknya bahan baku yang berhasil diubah menjadi aneka produk dikatakan sebagaikonversi. Yield = %selektifitas x konversi
2. Stabilitas

Kemampuan sebuah katalis untuk menjaga aktifitas, produktifitas dan selektifitasnya dalam jangka waktu tertentu
3. Aktifitas

Kemampuan katalis untuk mengubah bahan baku menjadi produk atau aneka produk yang diinginkan (lebih dari satu). Aktifitas = massa (kg) bahan baku yang terkonversi/(kg atau liter katalis x waktu) atau Konversi, yaitu persentase dari bahan baku mejadi aneka produk atau TON (turnover Number), yaitu banyaknya molekul yang bereaksi/(waktu, misalnya detik x setiap situs aktif) Metode untuk mengukur aktifitas katalis 1. Aktifitas dapat dinyatakan dalam konsep kinetika. Aktifitas dapat dinyatakan dari pengukuran kecepatan reaksi dalam jangkauan tertentu suhu dan konsentrasi. Kecepatan reaksi, r, dihitung sebagai kecepatan perubahan sejumlah zat, nA dari reaktan A persatuan waktu dan per satuan volume (atau per satuan massa) katalis, sehingga r ini memiliki unit mol L-1 h-1 atau mol kg-1 h-1.

2. Aktifitas dapat pula dinyatakan oleh turnover number (TON) yang didefinisikan sebagai banyaknya molekul reaktan yang terlibat dalam reaksi tiap situs aktif dan tiap detik. 3. Dalam prakteknya, sebagai perbandingan aktifitas, ukuran-ukuran berikut ini dapat pula digunakan: a. Konversi dalam kondisi reaksi tetap b. Space velocity untuk konversi tetap yang tertentu c. Space-time yield

d. Suhu yang dibutuhkan untuk suatu konversi tertentu Penggolongan Katalis 1. Katalis homogen Yaitu katalis yang dapat bercampur secara homogen dengan zat pereaksinya karena mempunyai wujud yang sama. Mempunyai fasa yang sama dengan fase reaktan Contoh: Katalis dan pereaksi berwujud gas NO(g) 2SO2 (g) + O2 2SO3 (g) H+(aq) C12H22O11(aq) + H2O(l) C6H12O6(aq) + C6H12O6(aq) Glukosa Mekanisme kerja dalam katalis homogenya: a) Koordinasi dan disosiasi Pada mekanisme ini harus ada proses dimana reaktan (missal:olefin) diaktifasi kemudian bereaksi dengan reaktan lain setelah terlebih dahulu dikoordinasikan dengan logam pusat kemudian akan mengalami disosiasi. 2. Katalis Heterogen Katalis heterogen adalah katalis yang tidak dapat bercampur secara homogen dengan pereaksinya karena wujudnya berbeda. Mempunyai fase yang berbeda dengan fase reaktan fruktosa

Katalis dan pereaksi berwujud cair

Contoh: Katalis berwujud padat, sedangkan pereaksi berwujud gas


Ni(s)

C2H4(g) + H2(g) C2H6(g) 3. Biokatalis Biokatalis adalah suatu senyawa yang digunakan dalam proses reaksi biokimia. Enzim dikenal sebagai biokatalis karena bertindak sebagai katalis pada proses metabolisme. untuk mempelajari biokatalis pada umumnya adalah banyak memepelajari kimia organi metalik Contoh: Aldehid direduksi didalam suatu sel-sel ragi , direduksi menjadi suatu etanol. Dengan reaksi sebagaiberikut: CH3 C =O + 2[H] CH3 CH2 - OH

enzim dihidrogenase Reaksi berlangsung apabila ada suatu enzim yang disebut dengan alkohol dehidrogenase. Asam dehidrogenase merupakan proses dehidrogenasi akan tetapi enzim tersebut berfungsi melakukan reaksi katalisis dari dua arah. Kondisi-kondisi dari kesetimbangan tidak dipengaruhi oleh enzim tetapi kecepatan dimana zat-zat tersebut bereaksi sehingga mencapai suatu kesetimbangan ternyata dipengaruhi enzim. Enzim adalah suatu molekul protein, akan tetapi tidak semua protein berperan sebagai enzim. Molekul-molekul protein sebagai enzim sangat besar dengan berat molekul mencapai seratus ribu. Zat dimana enzim dapat bekerja disebut substrat, substrat lebih kecil dari enzi. Hal ini memberikan gambar bahwa reaksi dimana molekul-molekul substrat tersebut menempel pada suatu molekul protein yang besar sehingga berlangsung suatu reaksi. Hasil reaksi terdesosiasi dari permukaan enzim dan molekul substrat baru melekat pada enzim dan reaksi berulang kembali sehingga bila digambarkan adalah:

E + S AS kompleks AS kompleks E + P

Pada umumnya enzim-enzim tersebut bekerja sangat spesifik terhadap substrat tertentu maka bisa di manfaatkan untuk tujuan-tujuan pengobatan KATALISATOR Faktor lain yang dengan cepatan reaksi adalah katalisator. Proses berlangsung kimia berperan untuk menurunkan energi aktifasi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar

Gambar Penurunan Energi aktifasi oleh sebuah katalisator Prinsip kerja katalis adalah menurunkan energi aktifasi dari pada lintasan reaksi yang terjadi. Katalis dapat menurunkan energi aktifasi karena ada proses absorpsi dan desorpsi. Dalam sebuah reaksi, katalisator dapat terlibat dalam reaksi namun tidak mempengaruhi hasil reaksi, seperti persamaan reaksi dibawah ini. SO2 + 2 NO2 SO3 + 2 NO (cepat) MEKANISME KERJA KATALIS: Syaratnya adalah jumlah katalis harus sangat kecil untuk meningkatkan laju reaksi tersebut

X+YZ
++

ZAT YANG MENGHAMBAT KERJA KATALIS


a. Inhibitor Inhibitor adalah zat yang dapat memperlambat reaksi atau menghentikan reaksi. kerja

inhibitor merupakan kebalikan dari katalisator yaitu meningkatkan energi aktifasi Sebagai contoh adalah reaksi logam Natrium dengan air, kehadiran logam air raksa memperlambat reaksi, seperti reaksi dibawah ini: Reaksi pembentukan; SO2 + O2 SO3 (lambat) Katalisator gas NO; 2 NO + O2 2 NO2 (cepat) Pembentukan SO3 dengan katalisator gas NO Na + H2O NaOH + H2 ..(cepat) Na + H2O NaOH + H2 .(lambat) b. Autokatalis Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang bertindak sebagai katalis yang terbentuk dengan sendirinya dalam suatu reaksi. Misal dalam reaksi KMnO4 dan H2C2O4 reaksi ini makin lama makin cepat karena terbentuk Mn2+ yang merupakan katalisator bagi reaksi tersebut. c. Racun Katalis Inhibitor yang dalam jumlah sangat sedikit, dapat mengurangi atau menghambat kerja katalis. Contoh: CO2, CS2, atau H2S merupakan racun katalis pada reaksi: 2H2 (g) + O2 (g) X + C XC XC + Y XYC XYC CZ CZ C + Z Pt 2H2O (l) Dimana: C = katalis X = reaktan Z = prduk

Вам также может понравиться