Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KATA PENGANTAR
Segala sesuatu yang berawal dari keingintahuan dan proses pembelajaran akan membuat seseorang menjadi semakin berilmu. Bagai ilmu padi, semakin berisi maka sebaiknya ia semakin menunduk. Semakin banyak ilmu yang dimiliki, maka semakin memahami bahwa semua ini hanya milik Tuhan semata. Segala yang dijalani, segala \DQJ GLDODPL VHJDOD \DQJ GLQLPDWL KDQ\DODK NHSXQ\Dan Tuhan semata. Segala ujian yang dihadapi akan menambah ilmu dan kemampuan yang dimiliki adalah semata untuk VHODOX PHQV\XNXUL QLPDW 7XKDQ <0( .HKLODQJDQ NHSXQ\DDQ KDQ\DODK VHEXDK EHQGD yang datang dan pergi. Manusia akan sangat kaya dan sukses ketika ia menjadi berarti dan berilmu serta mempunyai akhlak yang mulia. Alhamdulillah, berkat restu dari Allah SWT diktat METODE NUMERIK ini telah diselesaikan dengan baik. Segala kesempurnaan hanya milik Allah SWT, begitu juga dengan diktat ini, yang merupakan intisari dari perjalanan seorang mahasiswa yang mengontrak mata kuliah METODE NUMERIK pada semester V program studi TEKNIK INFORMATIKA UNINDRA. Materi pada diktat ini mencakup seluruh materi yang ada sebagai aplikasi pemrograman berbasis matematika. Perumusan yang telah dipelajari sejak semester I sampai dengan semester IV akan digunakan untuk pembuatan program sesuai dengan studi kasus yang diberikan per individu sebagai tugas besar di akhir semester. Waktu pengerjaan adalah 1 bulan. Suatu kebanggaan bagi saya untuk dapat menyelesaikan diktat ini serta
mengaplikasikannya sehingga dapat digunakan oleh mahasiswa. Semoga dengan adanya diktat ini dapat membantu kinerja mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta penyelesaian pembelajaran sebagai mahasiswa pada umumnya. Jakarta, Juli 2010
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi Satuan Acara Pengajaran Pendahuluan Materi Ujian Tengah Semester a. Teori Kesalahan b. Solusi Persamaan Linier c. Solusi Persamaan Non Linier Studi Kasus Sistematika Penulisan Makalah Aturan Penilaian Materi Ujian Akhir Semester a. Interpolasi b. Integrasi Numerik c. Persamaan Diferensial Daftar Pustaka
2 3 4 6
8 10 13
24 31 33
34 39 42 45
TUJUAN
MATERI
Memberi gambaran singkat tentang - Dasar Numerik konsep dasar metode numerik dalam hubungannya dengan matematika dan kaitannya dengan komputer serta aturan perkuliahan. - Perkembangan Komputer
II
Teori Kesalahan
dan macam
memperhitungkan - Angka Signifikan dan kesalahan yang secara Keterbatasan Komputer - Kesalahan mutlak - Kesalahan pemotongan dan pembulatan relatif dan pendekatan
dalam
III
Mampu
memahami
serta
dapat
Metode
Gauss-Jourdan
(Identitas Matriks)
IV
Mampu memahami dan dapat mencari akar-akar persamaan baik aljabar maupun transenden dengan berbagai metode pendekatan
Idem
VI
Idem
VII VIII IX
Studi Kasus
memahami antara
regrasi
XI XII XIII
Polonomial Lagrange Polinomial Newton dan dapat Metode Trapezoida tertentu metode
integrasi
XIV
Persamaan Diferensial
Mampu memahami dan dapat memecahkan persamaan diferensial biasa dengan berbagai metode pendekatan
Metode Euler
XV XVI
Lanjutan
Lanjutan
Metode Runge-Kutta
PENDAHULUAN
Metode Numerik adalah teknik dimana masalah matematika diformulasikan sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan oleh pengoperasian Aritmetika. Selain itu, Metode Numerik juga merupakan cara penyelesaian Matematis yang dikembangkan dari cara analisis dan memasuki wilayah simulasi. Simulasi dilangsungkan dengan menggunakan media komputer. Metode komputasi yang digunakan disebut algoritma. Proses penyelesaian mungkin memerlukan puluhan sampai jutaan operasi, tergantung pada kompleksitas problema yang harus diselesaikan, tingkat keakuratan yang diinginkan, metode yang dipakai dan sebagainya. Apabila jumlah operasi hitung yang diperlukan hanya berjumlah puluhan, maka problema dapat diselesaikan secara manual atau dengan menggunakan kalkulator. Tetapi, jika suatu kasus memerlukan jutaan operasi hitung, maka penyelesaiannya harus dilakukan dengan bantuan komputer berkecepatan tinggi. Disinilah kemajuan teknologi komputer memegang peranan penting dalam komputasi numerik. Meskipun demikian, pemilihan metode yang efisien merupakan aspek lain yang menjadi perhatian dalam komputasi numerik. Hal ini akan semakin terasa di dalam menyelesaikan problema-problema berskala besar yang melibatkan ribuan variabel. Selain sumber-sumber tersebut, kesalahan numerik juga dapat disebabkan oleh kekurang-cermatan manusia (human error), penggunaan alat ukur dan penggunaan mesin hitung, kalkulator atau komputer. Kekurangcermatan manusia dapat menyebabkan kesalahan di dalam merumuskan model matematika suatu fenomena alam dan hasil pengukuran (kesalahan membaca alat ukur). Pemakaian alat ukur yang tidak akurat juga akan menghasilkan pengukuran (data) yang mengandung galat. Keterbatasan mesin hitung, kalkulator atau komputer dalam menyajikan suatu bilangan akan menghasilkan kesalahan-kesalahan pembulatan atau pemotongan.
Suatu galat dapat disebabkan kekurang-telitian model matematika dan galat bawaan dari data masukan bersifat inherent (bawaan/melekat). Galat ini tetap ada, sekalipun penyelesaiannya diperoleh menggunakan metode eksak. Tingkat keakuratan suatu model matematika dalam menjelaskan suatu fenomena alam dapat diuji dengan membandingkan hasil-hasil beberapa eksperimen dan beberapa hasil penyelesaian khusus menggunakan beberapa parameter masukan. 6 elemen utama pemrograman yang langsung berkaitan dengan metode numerik adalah sebagai berikut : Konstanta dan variable Masukan-keluaran (input-output) Komputasi Kontrol Subprogram Dokumentasi
Angka Signifikan (Penting) /Angka Bena Sebagai ilustrasi, misalkan kita menghitung berat badan. Berdasarkan timbangan diperoleh berat badan kita adalah 62 atau 63 kg. Mungkin lebih tepatnya sekitar 63 kg. Jika untuk ketelitian data menginginkan 1 digit di belakang koma dapat diperkirakan nilainya 62,7 kg atau 62,9 kg. Adanya keterbatasan timbangan tadi menyebabkan kita tak dapat memastikan (menduga saja), untuk digit ketiga (digit kedua di belakang koma). Jadi akan menjadi aneh jika diperkirakan bahwa berat badan seseorang 62,897653657 kg. Angka signifikan atau digit menyatakan suatu keandalan sebuah nilai numerik. Banyaknya angka signifikan adalah banyaknya digit tertentu yang dapat meyakinkan kita.
Aplikasi untuk mencari Invers Jika eliminasi Gauss-Jordan diterapkan dalam matriks persegi, metode tersebut dapat digunakan untuk menghitung invers dari matriks. Eliminasi Gauss-Jordan hanya dapat dilakukan dengan menambahkan matriks identitas dalam dimensi yang sama, serta melalui operasi-operasi matriks:
10
Dengan melakukan operasi baris dasar pada matriks[AI] sampai A menjadi matriks identitas, maka didapatkan hasil akhir:
Tugas Individu I : Waktu pengerjaan 1 minggu dari pertemuan ini, lewat dari batas tersebut dengan alasan apapun tidak akan diterima tugas tersebut. Penerimaan tugas hanya berlaku untuk tulisan tangan dan diterima oleh dosen yang bersangkutan di kelas masing-masing. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan masing-masing 5 soal dari soal-soal yang ada. ( 1 Soal wajib silahkan dipilih dari soal no 12 15, soal no 1-11 yang dikerjakan boleh sama tetapi hanya satu soal saja ) 1. x + y + z = 9; x y + z = -1; x + y z = 5 2. 3x + 7y +z = 14; 2x 5y + 4z = 13; x + 2y + 3z = 15 3. 2x y +3z = 15; x y +5z = 19; 4x + 2y +7z = 25 4. x - 2y + z = 11; x 3y + 2z = 12; 2x 7y 3z = -17 5. 2x 3y 2y = 1; x + y + 3z = -9; x 2y 5z =12 6. x 2y 4z = -1; 7x 8y +2z = -3; -x 6y +9z = 24 7. 1 x 2 3 x 5 1 y 3 2 y 3 1 z 4 3 z 4 2; 3 x 2 5 x 3 y 1 y 2 4 z 3 1 z 2 7; x 1 y 9 y 1 z 2 5 z 6 2
8.
6;
50 ; x
24
11
11. 2x +y +3z = 4; x 3y +4z = 3; 3x 2y +7z = 7 RWKHU 12. 0 JRHV WR PDUNHW WRJHWKHU ZLWK 6DULPLQ WR EX\ PDQJR EDQDQD JXDYD 7KH price of 2 bananas, 2 mangoes, and 4 guavas is Rp 18.000,00. The price of 4 bananas, 1 mango, and 1 guava is 18.000,00. The price of 2 mangoes, 3 bananas, and 1 guava Rp 16.000,00. By an amount of Rp 50.000,00 find the number of mangoes, bananas, and guavas that can be bought by mother, n.b the number of bananas is as many as possible and the three fruits should be bought ? 13. From two supermarkets of one company it is abtained that data of selling of meat and fish in one week as shown in the following table. Meat (kg) Fish (kg) Total sells (in thousand rupiahs) Supermarket A Supermarket B 80 70 20 40 2960 3040
Then the price of fish/kg in the two supermarket is . . . 14. Mr. Agus works for 6 days which 4 days are overtime to get Rp 74.000,00. Mr. Bardi works for 5 days which 2 days are overtime to get Rp 55.000,00. Mr. Agus, Mr. Bandi, and Mr. Dodo work under the same payment system. If Mr. Dodo works for 5 days overtime, then the payment that he shall receive is . . . 15. Evie works for one week which 3 days are overtime to get Rp.120.000,00. Roni works for one week which 5 days are overtime to get Rp 130.000,00. Evie, Roni, and Ina works under the same payment system. If Ina works for one week overtime, Then find the payment that she shall receive.
12
METODE PENCARIAN AKAR Dalam metode numerik, pencarian akar f(x) = 0 dilakukan secara iteratif (looping). Secara umum metode pencarian akar dapat dikelompokkan menjadi dua jenis , yaitu ; Metode Tertutup (Bracketing Method) dan Metode Terbuka. 1. METODE TERTUTUP Meode ini menggunakan selang [a,b] untuk mencari akar yang berada pada selang
tersebut. Dalam selang tersebut dapat dipastikan minimal terdapat satu buah akar, karena itu metode jenis ini selalu berhasil menemukan akar. Ada dua metode klasik yang termasuk ke dalam metode tertutup, yaitu metode bagi dua dan metode regula-falsi. a. Metode bagi dua Metode ini dapat dilakukan dengan memperhatikan bagan berikut :
[a,b] ] bagi dua di
[a,c] ]
Ya
SoavP aW aUVaU
tidak
SoavP aW aUVU
13
Selang yang baru dibagi dua lagi dengan cara yang sama. Begitu seterusnya, kondisi berhenti dapat dipilih salah satu dari tiga kriteria berikut : 1. Lebar selang baru : selang yang mengukur akar. 2. Nilai fungsi di hampiran akar : f(c) = 0. Beberapa bahasa pemrograman membolehkan pembandingan dua buah bilangan riil, sehingga perbandingan f(c) = 0 dibenarkan. Tetapi, dapat pula kita uji f(c) = 0 dengan menghampiri nilai f(c) < epsilon mesin. , dalam hal ini adalah nilai toleransi lebar
3. Galat relatif hampiran akar : relatif yang diinginkan. Dengan jumlah iterasi dapat diprediksi menggunakan :
adalah galat
Contoh : Tentukan akar persamaan f(x) = ! Penyelesaian : Tabel berikut adalah tabel yang menggunakan metode bagi dua. Jumlah iterasi yang dibutuhkan : di dalam selang [0,1] dan
Jadi, dibutuhkan minimal 17 kali iterasi (r = 0 sampai dengan r = 16) agar galat akar hampiran kurang dari
14
I 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
A 0,000000 0,500000 0,500000 0,500000 0,562500 0,593750 0,593750 0,601563 0,601563 0,603516 0,604492 0,604980 0,605225 0,605225 0,605225 0,605255 0,605255
c 0,500000 0,750000 0,625000 0,562500 0,593750 0,609375 0,601563 0,605469 0,603516 0,604492 0,604980 0,605225 0,605347 0,605286 0,605255 0,605270 0,605263
b 1,000000 1,000000 0,750000 0,625000 0,625000 0,625000 0,609375 0,609375 0,605469 0,605469 0,605469 0,605469 0,605469 0,605347 0,605286 0,605286 0,605270
f(a) 1,000000 0,398721 0,398721 0,398721 0,173023 0,048071 0,048071 0,015581 0,015581 0,007380 0,003268 0,001210 0,000179 0,000179 0,000179 0,000051 0,000051
f(c) 0,398721 -0,695500 -0,084879 0,173023 0,048071 -0,017408 0,015581 -0,000851 0,007380 0,003268 0,001210 0,000179 -0,000336 -0,000078 0,000051 -0,000014 0,000018
f(b) -2,281718 -2,281718 -0,695500 -0,084879 -0,084879 -0,084879 -0,017408 -0,017408 -0,000851 -0,000851 -0,000851 -0,000851 -0,000851 -0,000336 -0,000078 -0,000078 -0,000014
selang baru [c,b] [a,c] [a,c] [c,b] [c,b] [a,c] [c,b] [a,c] [c,b] [c,b] [c,b] [c,b] [a,c] [a,c] [c,b] [a,c] [c,b]
lebarnya 0,500000 0,250000 0,125000 0,062500 0,031250 0,015625 0,007813 0,003906 0,001953 0,000977 0,000488 0,000244 0,000122 0,000061 0,000031 0,000015 0,000008
Jadi, hampiran akarnya adalah x = 0,605263 b. Metode Regula Falsi Meskipun metode bagidua selalu menemukan akar, tetapi kecepatan konvergensinya sangat lambat. Kecepatan konvergensi dapat ditingkatkan bila nilai f(a) dan f(b) juga turut diperhitungkan. Logikanya, jika f(a) lebih dekat ke nol daripada f(b) tentu akar lebih dekat ke x = a daripada ke x = b. Metode yang memanfaatkan niai f(a) dan f(b) ini adalah metode regula-falsi (metode posisi palsu). Dengan metode regula-fasi dibuat garis
15
lurus yang menghubungkan titik (a,f(a)) dan (b,f(b)). Perpotongan garis tersebut dengan sumbu-x merupakan taksiran akar yang diperbaiki. Garis lurus tadi seolah-olah berlaku manggantikan kurva f(x) dan memberikan posisi palsu dari akar. y y = f(x) a C c A Perhatikan gambar di atas : gradien garis AB = gradien garis BC b x B
, sebab salah
satu titik ujung selang, dalam hal ini b, selalu tetap untuk setiap iterasi r = 0,1,2, . . . . Titik ujung selang yang tidak pernah berubah itu dinamakan titik mandek (stagnant point). Pada titik mandek, r =0,1,2,. . . Yang dapat mengakibatkan program mengalami looping.Untuk mengatasi hal ini, kondisi berhenti pada algoritma regula-falsi harus ditambah dengan memeriksa apakah nilai f(c) sudah sangat kecil sehingga medekati nol. Maka, dilakukan perbaikan Metode Regula-Falsi untuk mengatasi kasus titik mandek. Caranya, pada akhir iterasi r = 0, diperoleh selang baru untuk iterasi r = 1. Berdasarkan
16
selang baru tersebut, tentukan titik ujung selang yang tidak berubah (jumlah perulangan > 1) yang kemudian menjadi titik mandek. Nilai f pada titik mandek itu diganti menjadi setengah kalinya, yang akan dipakai pada iterasi r = 1. Misalkan, setelah menghitung nilai c 0 pada iterasi, ujung selang b tidak berubah . Titik b menjadi titik mandek. Karena itu, untuk iterasi selanjutnya yang digunakan adalah f(b)/2. Dengan cara ini titik mandek dapat dihilangkan. Contoh : Tentukan akar persamaan f(x) = ! Penyelesaian : Tabel berikut adalah tabel yang menggunakan metode regula falsi yang diperbaiki. Tabel iterasi untuk menghitung f(x) = adalah :
selang baru [c,b] [a,c] [c,b] [c,b] [a,c] [a,c]
I 0 1 2 3 4 5
17
2. METODE TERBUKA Dalam metode terbuka tidak diperlukan selang untuk mengurung akar. Yang diperlukan tebakan awal akar atau dua buah tebakan yang tidak perlu mengurung akar. Hampiran akar didasarkan pada hampiran akar sebelumnya melalui prosedur iterasi. Terkadang iterasinya bisa konvergen ke akar, atau isa pula divergen. Jika iterasinya konvergen, makakonvergensi tersebut berlangsung sangat cepat dibandingkan metode tertutup. a. Metode Iterasi Titik-Tetap (fixed-point itteration) Metode ini kadang-kadang dimakan juga metode iterasi sederhana atau metode langsung. Kesederhanaan metode ini karena pembentukan prosedur iterasinya mudah dibentuk. Susunlah persamaan f(x) = 0 menjadi bentuk x = g(x). Lalu, bentuklah menjadi prosedur iterasi Dan terkalah sebuah nilai awal x0, lalu hitung nilai x 1, x 2 , . . . , yang konvergen ke akar sejati s sedemikian sehingga f(s) = 0 dan s = g(s). Iterasi berhenti jika kondisi berada pada Contoh : Tentukan akar persamaan f(x) = x 2 2x 3 = 0 dengan Metode Iterasi Titik-7HWDS 0 = 0,00001 ! Penyelesaian : x2 2x 3 = 0 x2= 2x + 3
18
. Misalkan
4,000000 3,316625 3,103748 3,034385 3,011440 3,003811 3,001270 3,000423 3,000141 3,000047 3,000016 3,000005 3,000002 3,000001 3,000000
0,000000 0,683375 0,212877 0,069362 0,022945 0,007629 0,002541 0,000847 0,000282 0,000094 0,000031 0,000010 0,000003 0,000001 0,000000
Jadi, hampiran akarnya x = 3,000000 b. Metode Newton-Rhapson modifikasi Deret Taylor Diantara semua metode pencarian akar, metode Newton-Rhapsonlah yang paling terkenal dan paling banyak dipakai dalam terapan sains dan rekayasa. Metode ini paling disukai karena konvergensinya paling cepat diantara metode lainnya. Metode Newton-Rhapson yang akan dibahas pada perkuliahan metode numerik untuk Tehnik Informatika adalah yang sudah dimodiikasi dengan bantuan deret Taylor. Prosedur iterasinya adalah :
19
Contoh : Tentukan akar persamaan f(x) = x 2 2x 3 = 0 dengan Metode Newton Rhapson, 0 001 dan tebakan awal x = 2!0
Penyelesaian : f(x) = x2 2x 3 I[ [2
Tabel Iterasinya : R 0 1 2 3 4 5 Jadi, hampiran akarnya x = 3,000000 c. Metode Secant Tahapan iterasi metode Newton-Rhapson memerlukan perhitungan turunan fungsi, I[ 7HWDSL WLGDN VHPXD IXXQJVL GDSDW GLFDUL WXUXQDQQ\D GHQJDQ PXGDK WHUXWDPD fungsi yang bentuknya rumit. Turunan tersebut dapat dihilangkan dengan cara menggantinya dengan benuk lain yang ekivalen. Modifikasi metode tersebut dinamakan metode secant.
20
Contoh : Tentukan akar persamaan f(x) = x 2 2x 3 = 0 dengan Metode Secant, 0 0,00001 dan tebakan awal x0= 0,5 dan x = 1 0,75! Penyelesaian : f(x) = x2 2x 3 Prosedur iterasi Secant : xr xr f ( xr )( xr xr 1 ) f ( xr ) f ( xr 1 )
Tabel Iterasinya :
r 0 1 2 3 4 5 6 0.500000 0.750000 -4.500000 0.065217 -0.420608 -1.262028 -0.958775
f (x r )
-3.750000 -3.937500 26.250000 -3.126181 -1.981873 1.116771 -0.163201 0.000000 0.250000 5.250000 4.565217 0.485825 0.841420 0.303253
21
7 8 9 10
Ternyata, hampiran akarnya mengarah ke akar yang lain x = -1 (yang merupakan solusi dari persamaan tersebut). Tugas Individu II : Waktu pengerjaan 1 minggu dari pertemuan ini, lewat dari batas tersebut dengan alasan apapun tidak akan diterima tugas tersebut. Penerimaan tugas hanya berlaku untuk tulisan komputer (dihitung secara manual atau komputasi) dan diterima oleh dosen yang bersangkutan di kelas masing-masing. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan masingmasing satu soal. (Setiap mahasiswa dalam satu kelas tidak boleh mengerjakan soal yang sama ! ). Tentukan solusi dari persamaan non linier berikut dengan metode terbuka 1 buah dan metode tertutup 2 buah, bandingkan hasil yang anda peroleh dan jelaskan! ! 1. f x x2 1 x x2 x x2 1 x x2 1 x 1 x2 3 x 1 x2 2x 8 x 2 4 7. f x x2 6x 5 x 3 9 x 20 x 6 7 x 16 x 3 3x 3 x 2 7x 4 6x 8 x2
2.
f x
8.
f x
x2
3.
f x
9.
f x
x2
4.
f x
x2
5.
f x
2 x2 x2
6.
f x
13. f x
8 2x
22
14. f x 15. f x
x2
2x 3 35. f x 36. f x x 3 x3
2
6x 9 x2
16. x2-5x -24 = 0 17. x2+ 2x -5 =0 18. 4x2+ 12x -9 =0 19. 9x2+ 5x = 2 20. 4x2-x -7 =0 21. x2-6x -16 =0 22. x2+ 2x - 48 =0 23. 3x2+ 8x -3 =0 24. x2+ 9x -10 =0 25. 16x2- 9 =0 26. f x 27. f x 28. f x 29. f x 3x 6
9
6x 3
39. f x 40. f x
x5 12 x 4
5x 2 12 x 30 x3 5 x 2 x4 7x 3
6 x3 12 x 2 10 x 3
x 3 3x 1 x2 4x 3
23
Makalah ini ditulis berdasarkan studi kasus yang anda ambil untuk menggantikan nilai UAS (Tugas Individu). Kecuali nilai anda tidak memuaskan, silahkan mengerjakan UAS untuk tambahan nilai. Jika anda mengumpulkan paling lambat : Kelas Pagi : 5 Januari 2011 pukul 12.00 Kelas Sore : 5 Januari 2011 pukul 20.00 Maka dosen ybs dapat mengevaluasi lebih dini untuk nilai total Mata Kuliah Metode Numerik. Jika melewati batas waktu tersebut, makalah tidak akan diterima dengan alasan apaapun! Hasil pengerjaan dilaporkan dalam bentuk PRINT OUT!!!! Tidak diterima dalam bentuk lain. Silahkan pilih sendiri (tidak ada mahasiswa yang mengerjakan kasus yg sama), satu mahasiswa boleh mengerjakan satu kasus tetapi dengan metode yang berbeda (polinom lagrange atau polinom newton). Ketua kelas melaporkan kepada dosen ybs hasil keputusan pemilihan kasus via email : itowarsito31@yahoo.co.id
Kode A
Keterangan Diketahui jumlah kecelakaan lalu-lintas di DKI Jakarta, 20002008. Thn 00 Jml 01 02 03 05 07 08
Estimasi jumlah kecelakaan di tahun 2004 ! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Diketahui jumlah pencari kerja yang mendaftarkan di kantor tenaga kerja,DKI Jakarta 1991-1998. Thn 91 92 94 95 96 97
200743519120A
Jml
Estimasi jumlah pencari kerja di tahun 1993 ! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Diketahui harga rata-rata perdagangan karet dalam rupiah/100kg di Jakarta 1967 1972. Thn 67 Jml 68 69 71 72
Estimasi harga rata-rata perdagangan karet di tahun 1970! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Seorang penerjun payung terjun dari pesawat. Jarak (kecepatan merupakan turunan pertama dari fungsi jarak) adalah :
t t
d
0
v t dt
0
gm 1 e c
c/m t
dt
Berikut adalah table pendinginan angin! Temperatur( 0 F) Kecepatan 0 Angin 10 (mph) 20 -30 -30 -58 -81 -20 -20 -45 -68 -10 -10 -31 -52
25
30
-94
-78
-63
Tentukan temperature saat kecepatan angin sebesar 15 mph! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Suatu dealer mobil ingin mengetahui gambaran hasil penjualan selama 150 hari, diperoleh :
Mobil/hari 0 Jml 24
1 32
2 40
4 12
5 9
6 6
Hitung frekuensi jumlah mobil yang terjual 3 buah/hari ! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Tinggi Frekuensi
60 1
65 2
70 8
75 6
80 3
Estimasi jumlah balita yang mempunyai tinggi badan 72 cm ! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
26
Tahun Hasil
2006 100
2007 145
Tentukan jumlah produksi tahun 2005! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
%HULNXW GDWD KDVLO SHQMXDODQ FRPSXWHU GL 7RNR $QJLQ 5LEXW dari bulan Januari sampai bulan April 2007
Bulan Hasil
Jan 25
Feb 31
Maret 23
April 35
Estimasi hasil penjualan computer pada bulan ke 5! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Berikut data jumlah pemakaian tenaga listrik dalam KwH di DKI Jakarta tahun 2009 Bulan Jan Feb Maret April Juni
Pemakaian 110693 108183 104910 117652 124166 Estimasi jumlah pemakaian tenaga listrik pada bulan ke 5! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Berikut data jumlah uang yang disimpan di Bank Tabungan Pos di Indonesia(dalam juta) !
27
Tahun Deposit
2000 2001 71 49
2003 95
2004 128
2005 156
Estimasi jumlah uang yang disimpan pada tahun 2002! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Berikut adalah jumlah uang yang beredar dalam milyar dan harga beras dalam Rp./kg Jml Harga 183,44 250,29 320,76 474,01 669,00 36,88 42,55 40,81 49,93 76,51
Estimasi harga beras jika jumlah uang yang beredar 300! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Berikut jumlah pengeluaran untuk iklan (X) dalam juta dan jumlah penjualan produk (Y) dalam juta. X Y 36 192 28 113 41 294 19 28 32 123 22 51 38 252
Estimasi jumlah penjualan produk jika jumlah pengeluaran untuk iklan 50 juta! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Berikut luas tanah panen dalam hektar (X) dan hasil produksi dalam metric ton (Y) X 415831 410663 474519 414211 507249
28
Estimasi hasil produksi jika luas tanah panen adalah 450000! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Berikut data rata-rata harga perdagangan besar kopi robusta di pasar Jakarta (Y) serta jumlah peredaran uang di Indonesia(X). X Y 51,47 113,89 183,44 250,29 320,76 42,41 10966 11128 14902 14902
Estimasi rata-rata harga perdagangan besar kopi robusta jika jumlah peredaran uang sebesar 120! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Berikut pendapatan perkapita (X) dan konsumsi perkapita (Y) QHJDUD 1XVDQWDUD X 189000 220500 245700 252000 270900 283500 Y 151200 176400 196560 201600 216720 226800 Estimasi konsumsi perkapita negara tersebut, jika pendapatannya 230000! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Berikut jumlah rata-rata pendapatan dalam milyar (X) dan rata-rata biaya pelayanan dalam milyar (Y) dari 94 perusahaan perhotelan di daerah pariwisata
29
X Y
96 6
83 22
126 18
61 8
59 12
90 10
82 17
88 11
Estimasi biaya pelayanan jika pendapatan sebesar 100! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Berikut data PT.Pesona Indah tentang promosi dan penjualan produk Minuman Ringan. Promosi (juta) Penjualan (Milyar) 10 25 20 30 30 40 40 50
Estimasi biaya penjualan jika biaya promosi 50 juta! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Berikut adalah table pendinginan angin! Temperatur( 0 F) Kecepatan 0 Angin 10 (mph) 20 30 -30 -30 -58 -81 -94 -20 -20 -45 -68 -78 -10 -10 -31 -52 -63
Tentukan kecepatan angin saat temperature sebesar -25 0F! T Berikut data hasil produksi rata-rata padi kering per hektar dalam kuintal! Jumlah Desa 20 30 10 5 35
30
Hasil
48,00
46,97
Estimasi hasil produksi jika jumlah desa 15! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Berikut jumlah rata-rata pendapatan dalam milyar (X) dan rata-rata biaya promosi dalam milyar (Y) dari 94 perusahaan perhotelan di daerah pariwisata X Y 80 20 98 20 74 10 76 20 113 30 80 10
Estimasi biaya penerimaan jika biaya promosi sebesar 50! Polinom Lagrange (A) Polinom Newton (B)
Penjelasan studi kasus dan metode yang digunakan, teori boleh diambil dari buku,artikel,blog, web atau apapun yang bersifat resmi. Sumber harus ditulis pada daftar pustaka sesuai kaidah EYD. Bab III Pembahasan Dalam bab ini penulis wajib menjelaskan metode yang diaplikasikan untuk penyelesaian studi kasus. Penyelesaiannya dengan cara manual atau cara automatis (program). Jelaskan diagram alirnya terlebih dahulu, kemudian tampilkan source code baru kemudian Java Swing (jika menggunakan Java) tampilkan input dan output hasil program tersebut. Bab IV Kesimpulan dan Saran Jelaskan kesimpulan yang anda dapatkan setelah mengerjakan makalah tersebut dan berikan saran dan kritik terhadap yang anda kerjakan. Daftar Pustaka Penulisan sesuai dengan EYD, sumber harus dari buku atau jurnal yang terkait sesuai : -5) (tidak
Aturan Penulisan Makalah Batas Margin : Batas Atas dan Kiri 4, Batas Bawah dan Kanan 3. (Tidak Sesuai : -5) Huruf Penulisan Times new roman 12, kecuali judul bab : 14 (Tidak sesuai : -5) Cover (Cover tidak sesuai nilai : -5)
32
Keterangan Cara Penilaian : Keterangan 100 Makalah : 1. 2. 3. 4. 5. Kata Pengantar BAB I BAB II BAB III BAB IV x x x x x TEORI DASAR 1. STUDI KASUS 2. METODE DAFTAR PUSTAKA DAFTAR ISI SOURCE CODE DIAGRAM ALIR JAVA SWING (aplikasi) : 1. INPUT 2. OUTPUT x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x X X x x x x x x x x x x Tidak Lengkap 90 Skala 80 70 60 50
33
Pelajarilah jagad raya ini. Jangan kecewa karena dunia tidak mengenal anda, tetapi kecewalah karena anda tidak mengenal dunia (Kong Fu Tse t filusuf China)
INTERPOLASI
Pengertian Interpolasi
Bila data diketahui mempunyai ketelitian yang sangat tinggi, maka kurva kecocokannya dibuat melalui setiap titik, persis sama kalau kurva fungsi yang sebenarnya dirajah (ditelusuri) melalui setiap titik itu. Disebutkan bahwa kita menginterpolasi titik-titik data dengan sebuah fungsi. Bila fungsi kecocokan yang digunakan berbentuk polinom, polinom tersebut dinamakan polinom interpolasi. Pekerjaan menginterpolasi titik data dengan sebuah polinom disebut interpolasi (dengan ) polinom. Contoh data yang mempunyai ketelitian tinggi adalah titik-titik yang dihitung dari fungsi yang telah diketahui atau data tabel yang terdapat pada acuan ilmiah (data percepatan gravitasi bumi). Selain dengan polinom, interpolasi titik-titik data dapat dilakukan dengan fungsi spline, fungsi rasional (pecahan) atau deret Fourier. Jenis Interpolasi : a. Linier
b. Polinom Newton dan Lagrange a. Interpolasi Linier Interpolasi linier adalah interpolasi dua buah titik dengan sebuah garis lurus. Misal diberikan dua buah titik (x 0,y 0) dan (x ,y yang menginterpolasi kedua titik tersebut adalah persamaan 1 ).Polinom 1 garis lurus yang berbentuk :
34
Dengan kurva polinom ini adalah berupa garis lurus. Contoh : Perkirakan jumlah telur yang dihasilkan seorang peternak ayam pada bulan ke-5 berdasarkan data tabulasi berikut : Bulan Jumlah Telur (Butir) Penyelesaian : 1 1525 11 1785
Jadi, diperoleh jumlah telur yang dihasilkan oleh ternak-ternak tersebut pada bulan ke-5 adalah 1629 butir. b. Polinomial Lagrange Tinjau kembali persamaan polinom linier pada a. :
Ket :
Ket :
Contoh : Estimasi fungsi f(x) = cos x dengan polinom Interpolasi derajat tiga di dalam selang [0.0, 1.2]. Gunakan empat titik, . Perkirakan nilai dengan x = 0,5 . (Gunakan 5 angka bena) Penyelesaian : xi yi 0,0 1,0000 0,4 0,9211 0,8 0,6967 1,2 0,3624
36
Sebagai perbandingan nilai sejatinya adalah Note : Polinom Lagrange berlaku untuk semua titik baik yang berjarak sama ataupun tidak berjarak sama. Polinom Lagrange kurang disukai dalam praktek karena alasan berikut : Jumlah komputasi yang dibutuhkan untuk satu kali interpolasi adalah besar. Interpolasi untuk nilai x yang lain memerlukan jumlah komputasi yang sama karena tidak ada bagian komputasi sebelumya yang dapat digunakan. Bila jumlah titik data meningkat atau menurun, hasil komputasi sebelumnya tidak dapat digunakan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya hubungan antara dan pada polinom Lagrange.
c. Polinomial Newton Polinom Newton dibuat untuk mengatasi kelemahan ini. Dengan polinom Newton, polinom yang dibentuk sebelumnya dapat dipakai untuk membuat polinom derajat yang makin tinggi. Polinom Newton ditulis dalam bentuk rekursif sebagai : 1. Rekurens : + 2. Basis :
Berikut ini adalah polinom interpolasi selisih terbagi Newton dalam bentuk tabel selisih terbagi. i 0 1 2 3 ST-1 ST-2 ST-3
37
Contoh : Hitunglah f(9,2) dari nilai-nilai (x,y) yang diberikan pada tabel di bawahi dengan polinom berderajat tiga. (7 angka bena dari f(x) = ln x) i 0 1 2 3 8,0 9,0 9,5 11,0 2,079442 2,197225 2,251292 2,397895
Penyelesaian : Tabel selisih terbagi : i 0 1 2 3 8 9 9,5 11 2,079442 2,197225 2,251292 2,397895 ST-1 0,117783 0,108134 0,097735 ST-2 -0,006433 -0,005199 ST-3 0,000411
Contoh cara menghitung nilai selisih-terbagi pada tabel adalah : f[x2, x 1] = = = 0,108134
=-0,006433
2,079442 + 0,117783(x - 8) - 0,006433(x - 8)(x 9) + 0,000411(x - 8)(x 9)(x 9,5) Taksiran nilai fungsi pada x = 9,2 adalah 2,079442 + 0,141340 - 0,001544 + 0,000030 = 2,219208 Jika dibandingkan dengan nilai sejatinya .
38
Jangan ikuti kemana jalan menuju, tetapi buatlah jalan sendiri dan tinggalkan jejak (Anonim)
INTEGRASI NUMERIK
Di dalam kalkulus, integral adalah satu dari dua pokok bahasan yang mendasar disamping turunan. Dalam kuliah kalkulus, anda telah diajarkan cara memperoleh solusi analitik (dan eksak) dari integral tak-tentu maupun tentu. Integral tak-tentu diyatakan sebagai Terapan integral dalam Bidang Sains dan Rekayasa Integral mempunyai banyak terapan dalam bidang sains dan rekayasa. Dalam praktek rekayasa, seringkali fungsi yang diintegrasikan (integrand) adalah fungsi empirik yang diberikan dalam bentuk tabel, atau integrand-nya tidak dalam bentuk fungsi elementer (seperti sinh x, fungsi Gamma, dsb). Contoh persoalan : 1. Dalam bidang fisika, integral digunakan untuk menghitung persamaan kecepatan.Misalnya kecepatan sebuah partikel merupakan fungsi waktu menerus yang diketahui terhadap waktu, v(t). Jarak total d yang ditempuh oleh partikel ini selama waktu t diberikan oleh : 2. Dalam bidang aktuaria (tehnik perhitungan asuransi), integral digunakan untuk menghitung besar premi tahunan asuransi jiwa dari seseorang berusia x tahun dengan jangka waktu atau periode asuransi selama t tahun, yang benefitnya dibayarkan sesaat setelah nasabah meninggal, yaitu : Dalam perkuliahan ini hanya dibahas salah satu dasar dari metode Newton-Cotes, yaitu : Kaidah trapesium. .
39
h x0 x1 x
Bila selang [a,b] dibagi atas n buah pias trapesium, kaidah integrasi yang diperoleh adalah kaidah trapesium gabungan :
b x1 x2 xn
f x dx
a x0
f x dx
x1
f x dx k
xn
1
f x dx h f xn 2
1
h h f x0 f x1 f x1 2 2 h f x0 2 f x1 2 f x2 2 n 1 h f 0 2 f1 f n 2 i 1
f x2 k
f xn
2 f xn
f xn
Dengan fr =f(x r), r = 0,1,2, . . . , n. Menentukan jumlah pias adalah dengan n = (b-a)/h Contoh :
3. 4
Hitunglah
Perkirakan juga batas-batas galatnya ! Gunakan 5 angka bena. Penyelesaian : Jumlah selang : n = (3.4 1.8)/0,2 = 8
r 0 1 2 3 4 xr 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 f(xr ) 6.050 7.389 9.025 11.023 13.464
40
5 6 7 8
Nilai integrasinya,
3.4
e x dx
1.8
h f0 2
2 f1 2 f 2 k
2 f6
2 f7
f8
2 ,9 025
,20 086
,24 533
,29 964
e x dx
1.8
ex
,1 8
3, 4
,3 4
8 e ,1
29,964
,6 050
23,914
41
Rasa ingin tahu adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan (Anonim)
PERSAMAAN DIFFERENSIAL
Penyelesaian PDB secara numerik berarti menghitung nilai fungsi di x r+1 = xr + h, dengan h adalah ukuran langkah (step ) setiap iterasi. Pada metode analitik, nilai awal berfungsi untuk memperoleh solusi yang unik, sedangkan pada meode numerik nilai awal (initial value) berfungsi untuk memulai iterasi. Pada perkuliahan ini akan dibahas mengenai metode yang paling dasar,yaitu : Metode Euler 'LEHULNDQ 3'% RUGH VDWX G\G[ \ Misalkan yr = y(x r) adalah hampiran nilai y di xryang dihitung dengan metode euler, yaitu : y(x r+1) = y(xr)+hf(xr ,yr ) Contoh : Diketahui PDB dy/dx = x+y dan y(0) = 1 Gunakan metode Euler untuk menghitung y(0,10) dengan menghitung langkah h = 0,05 dan h = 0,02. Jumlah angka bena = 5. Diketahui solusi sejati PDB tersebut adalah y(x) = e x x -1. Penyelesaian : a. Diketahui : a = x0= 0 b = 0,10 h = 0,05 Dalam hal ini. f(x,y) = x+y, dan penerapan dalam metode Euler adalah : y(x y(xr )+0,05f(xr ,yr )
R xr yr
r+1)
42
0 1 2
y ,0 10
e0,10
,0 01 1
,1 1103
Sehingga galatnya = 1,1103 1,1050 = 0,053. b. Diketahui a = x0= 0 b = 0,10 h = 0,02 Dalam hal ini. f(x,y) = x+y, dan penerapan dalam metode Euler adalah : y(x r+1) = y(xr )+0,02f(xr ,yr )
R 0 1 2 3 4 5 xr 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 yr 1.0000 1.0200 1.0408 1.0624 1.0849 1.1082
y ,0 10
e0,10
,0 01 1
,1 1103
Sehingga galatnya = 1,1103 1,1082 = 0,031. Dari contoh di atas dapat terlihat kita dapat mengurangi galat dengan memperbanyak langkah (memperkecil h).
43
Metode Runge Kutta 'LEHULNDQ 3'% RUGH VDWX G\G[ \ Misalkan yr = y(x r) adalah hampiran nilai y di xryang dihitung dengan metode euler, yaitu : y(x r+1) = y(xr)+hf(xr ,yr ) Contoh : Diketahui PDB dy/dx = x+y dan y(0) = 1 Gunakan metode Euler untuk menghitung y(0,10) dengan menghitung langkah h = 0,05 dan h = 0,02. Jumlah angka bena = 5. Diketahui solusi sejati PDB tersebut adalah y(x) = e x x -1. Penyelesaian : c. Diketahui : a = x0= 0 b = 0,10 h = 0,05 Dalam hal ini. f(x,y) = x+y, dan penerapan dalam metode Euler adalah : y(x y(xr )+0,05f(xr ,yr )
R 0 1 2 xr 0.00 0.05 0.10 yr 1.0000 1.0500 1.1050
r+1)
y ,0 10
e0,10
,0 01 1
,1 1103
h = 0,02 Dalam hal ini. f(x,y) = x+y, dan penerapan dalam metode Euler adalah : y(x r+1) = y(xr )+0,02f(xr ,yr )Jakarta
R 0 1 2 3 4 5 xr 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 yr 1.0000 1.0200 1.0408 1.0624 1.0849 1.1082
y ,0 10
e0,10
,0 01 1
,1 1103
Sehingga galatnya = 1,1103 1,1082 = 0,031. Dari contoh di atas dapat terlihat kita dapat mengurangi galat dengan memperbanyak langkah (memperkecil h).
DAFTAR PUSTAKA
http://2.bp.blogspot.com/_qVaCsbwu7Ws/SweLw6OZ2uI/AAAAAAAAAPQ/FveJyQzmcA/s1600/MN+02+%28Teori+Galat%29_01.gif http://ibumei . wordpress . com/2009/11/24/metode-numerik-bab-1-galat/ http://is.its-sby.edu/subjects/numerical_methods/Irfan_Metode_Numerik.pdf Munir, Rinaldi. 2008. METODE NUMERIK. ITB. Bandung Slamet, Sumantri dan Mia Indrika. 1988. MONOGRAPH : METODA NUMERIK. PAU
45