Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. TUJUAN: Tujuan percobaan ini adalah mempergunakan desain dan cara kerja dari penguat logaritma II. BAHAN dan ALAT: a. Resistor 10kOhm (2x) b. Diode IN914 (1x) c. Op Amp 741 (1x)
F d. Kapasitor 0,1
e. Transistor jenis npn(1x) f. Osiloskup g. Signal generator III. LANDASAN TEORI Pada transistor PNP, emito dan basis mendapat tegangan, dan terjadi rekomendasi secara terus-menerus
dan arus emiter. Hole yang ada di emitor akan berkombinasi dengan elektron Base dan sebagian akan ditarik ke arah kolektor setelah melewati junction colector. Hal tersebut terjadi karena antara basis dan kolektor dipasang tegangan dengan arah berlawanan. ( Malvino. 1996: 225 ) Penguat Operasional atau disingkat Op-amp adalah merupakan sutu penguat differensial berperolehan sangat tinggi yang terterkopel DC langsung, yang dilengkapi dengan umpan balik untuk mengendalikan karakteristik tanggapannya secara menyeluruh Op-amp ini digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi linier yang bermacam-mcam atau dapat juga digunakan untuk operasi-operasi tak linier, dan seringkali disebut sebagai rangkaian terpadu linier dasar atau lebih persisnya analog. (http://henryranu.files.wordpress.com/2007/12/op-amp.pdf)
Differential amplifier adalah rangkaian yang banyak digunakan dalam IC. Perhatikan bahwa rangkaian mempunyai dua input dan dua output. Jika sinyal input diaplikasikan pada salah satu input, dengan input yang lain dihubungkan ke ground, operasi kerjanya disebut dengan single-ended. Jika dua input dengan polaritas berlawanan diaplikasikan, disebut dengan double-ended. Jika input yang sama diaplikasikan pada ke dua terminal input, disebut dengan common mode. Dalam operasi common-mode, input sinyal yang sama menghasilkan sinyal yang berlawanan pada masing-masing collector. Kedua sinyal saling meniadakan sehingga outputnya menjadi nol. Dalam praktek, nilai output tidak benar-benar nol, tapi menghasilkan sinyal yang kecil. Fitur utama dari differential amplifier adalah gain yang sangat besar jika sinyal yang berlawanan diberikan pada input, dibandingkan dengan gain yang sangat kecil yang dihasilkan dari common input. Ratio dari perbedaan penguatan ini disebut common mode rejection. (http://www.solidpdf.com/buy.htm to remove this restriction.)
IV. PROSEDUR KERJA 1. Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini: mengatur catu daya pada rangkaian
2. Memasang signal generator pada masukan dan osiloskop pada keluarann 3. Mengamati apa yang terjadi,kemudian mengisi tabel hasil pengamatan.
V. ANALISIS DATA Dik: Volt/div = 0,1 Volt Time/div = 2 ms Dit Vo = ................(volt)? Penyelesaian 1.Vpp = div x Volt/div = 3 x 0,1volt = 0.3 Volt
Vo =
Vef =
No 1. 2. 3. 4. 5.
VI. PEMBAHASAN Pada percobaan ke IV tentang penguat logaritme bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan desain dan cara kerja dari penguat logaritme sederhana dengan menggunakan Op Amp 741,di mana untuk dapat menerapkan tujuan praktikum kita merangkai skema percobaan seperti gambar di atas yang di
masukan dan keluaran gelombang, di sini di gunakan setting osiloskop: Volt/div = 0,1 Volt Time/div = 2 mS Analisis data untuk mencari nilai V pp , V p , Vef menggunakan rumus berikut: Nilai V pp = div x Volt/div
1 Nilai V p = xV pp 2
Nilai Vef =
Vp 2
Dalam setting osiloskop tersebut Bentuk keluarannya (V o ) berupa sinusoida untuk Vi lima kali percobaan masing-masing sebesar 1 Volt, 3 Volt, 5Volt, 7 Volt, 9 Volt.Di dapat nilai Vo sebesar 0,15 Volt, 0,21 Volt, 0,25 Volt, 0,26 Volt, 0,26 Volt. Nilai Vpp untuk lima percobaan sebesar 0,3 Volt, 0,42 Volt, 0,5Volt, 0,52 Volt, 0.52 Volt dan Vef masing- masing 0,105 Volt, 0,148 Volt, 0,176 Volt, 0,366Volt, 0,366Volt. Dari analisi data dapat di lihat bahwa nilai keluaran berbanding terbalik dengan nilai masukannya artinya semakin besar Vi maka nilai Vo juga ikut besar hal ini sesuai dengan konsep penguat logaritma yang mengatakan bahwa nilai keluaran sangat bergantung pada besarnya masukan begitu juga dengan nilai efektifnya. Terdapat kesamaan nilai keluaran pada masukan 7 Volt, 9 Volt,hal ini mungkin di sebabkan karena kurang telitinya praktikan dalam melihat besarnya gelombang pada osiloskop dan alat praktikum yang di gunakan kurang baik. VII. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan hail pengamatan yang di lakukan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Analisis data untuk mencari nilai V pp , V p , Vef berikut: Nilai V pp = div x Volt/div
1 Nilai V p = xV pp 2
menggunakan rumus
Nilai Vef =
Vp 2
2. Dapat di lihat bahwa nilai keluaran berbanding terbalik dengan nilai masukannya artinya semakin besar Vi maka nilai Vo juga ikut besar 3. Besamaan nilai keluaran pada masukan 7 Volt, 9 Volt,hal ini mungkin di sebabkan karena kurang telitinya praktikan dalam melihat besarnya gelombang pada osiloskop dan alat praktikum yang di gunakan kurang baik. 4. Dari analisis data nilai keluaran(Vo) lebih besar dan masukan (Vi) 5. Dalam setting osiloskop Bentuk keluarannya (Vo ) berupa sinusoida dengan panjang gelombangnya untuk lima kali percobaan 0,15 Volt, 0,21 Volt, 0,25 Volt, 0,26 Volt, 0,26 Volt b. Saran Dalam pelaksanaan praktikum, kerjaasama yang baik antara praktikan dan co.ast sangat dibutuhkan agar praktikum berjalan dengan lancar dan hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan
DAFTAR PUSTAKA Malvino, Albert Paul.1996. Prinsip prinsip Elektronika. Jakarta: Erlangga (http://henryranu.files.wordpress.com/2007/12/op-amp.pdf http://www.solidpdf.com/buy.htm to remove this restriction