Вы находитесь на странице: 1из 14

KHASIAT TANAMAN MAHKOTADEWA

OLEH : KELOMPOK 18 MUSFIRAH LUKMAN (K21111 263)

MARDHIATI

(K21111 264)

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

I.1 PENGANTAR Kesehatan adalah hal yang sangat berharga. Tubuh yang sehat akan dapat melakukan semua aktifitas yang kita inginkan. Tetapi akhir-akhir ini berbagai penyakit sering menyerang masyarakat, baik penyakit ringan maupun penyakit yang sangat serius misalnya kanker. Di era modern seperti sekarang, banyak cara medis untuk mengobati berbagai penyakit, tetapi belum tentu semua orang dapat menjangkau cara medis tersebut. Bagi masyarakat kalangan bawah untuk bias melakukan pengobatan medis tersebut sangat sulit karena faktor ekonomi yang sangat kurang. Di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif dalam 20 tahun ini semakin meningkat, tidak hanya sekedar karena trend back to nature, namun juga dikarenakan pengobatan alternative menggunkan obat herba merupakan sumber layanan kesehatan yang mudah diperoleh dan sangat terjangkau oleh masyarakat luas. Selain itu, bukti empiris dan dukungan ilmiah yang semakin banyak menyebabkan pengobatan alternative (pengobatan herba) semakin popular di kalangan masyarakat Indonesia. Kecenderungan kuat untuk menggunakan pengobatan dengan bahan alam, tidak hanya berlaku di Indonesia, tetapi juga berlaku di banyak negara karena cara-cara pengobatan ini menerapkan konsep back to nature atau kembali ke alam yang diyakini mempunyai efek samping yang lebih kecil dibandingkan obat-obat modern. Mengingat peluang obat-obat alami dalam mengambil bagian didalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat cukup besar dan supaya dapat menjadi unsur dalam sistem ini, obat alami perlu dikembangkan agar dapat memenuhi persyaratan keamanan, khasiat dan mutu. Obat alami bukan hanya untuk manusia, tetapi juga untuk hewan. Saat ini obat-obatan herba banyak ditemukan dalam bentuk jamu ataupun olahan masyarakat itu sendiri untuk dikonsumsi pribadi. Memanfaatkan tanaman herba untuk mengobati berbagai macam penyakit memiliki dampak negatif lebih sedikit daripada mengkonsumsi obat-obatan kimia. Sekarang ini banyak sekali macam dari obat kimia yang dikeluarkan oleh tim medis, padahal dengan begitu akan memberikan efek jangka panjang bagi tubuh yang kurang baik. Oleh karena itu, masyarakat mulai beralih dari mengkonsumsi obat-obat kimia menjadi memanfaatkan tanaman untuk obat herba sebagai perwujudan dari back to nature. Salah satu contoh tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk obat herba adalah tanaman mahkota dewa. Pada awalnya tanaman mahkota dewa dianggap sebagai tanaman yang beracun, namun seiring dengan perkembangan teknologi, para peneliti telah menemukan kandungan yang terdapat dalam tanaman ini yang baik digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Mahkota dewa adalah tanaman perdu yang banyak dijumpai di pekarangan ataupun di halaman luas, sehingga untuk memanfaatkan tanaman ini sebagai obat herba sangatlah mudah karena terjangkau oleh masyarakat. Mahkota dewa merupakan tanaman yang bisa dikatakan multifungsi, karena mulai dari

akar sampai buahnya bisa dimanfaatkan, bagian yang biasa dimanfaatkan untuk pengobatan adalah daun, dan buahnya. Tanaman mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan tanaman perdu yang paling banyak dijumpai di daerah Papua, Irian Jaya. Tanaman ini tumbuh di pekarangan maupun di tempat terbuka lainnya, tingginya sekitar 3 sampai 4 meter. Sudah saatnya masyarakat mengetahui pentingnya kembali ke alam (back to nature) dengan memanfaatkan tanaman yang ada untuk pengobatan herba. Di Indonesia, masyarakat mulai beralih dari mengkonsumsi obatobatan kimia menjadi mengkonsumsi obat alterntaif (herba) atau back to nature. Banyak sekali tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk obat herba, salah satunya adalah tanaman mahkota dewa yang multifungsi. Dalam tanaman mahkota dewa ini mengandung senyawa alkaloid, polifenol, saponin, flavonoid, dan asam-asam lemak. Senyawa-senyawa tersebut bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, diantaranya penyakit kanker, rematik, hipertensi, eskem (gatal-gatal), mengobati jantung koroner. Bagian dari tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat herba adalah bagian buah dan daunnya, biji dari mahkota dewa bersifat racun (toksik) dan lebih baik dikonsumsi dalam dosis rendah dan sesuai petunjuk dokter. Memanfaatkan tanaman mahkota sebagai obat herba multifungsi adalah cara yang baik untuk menerapkan back to nature. Selain itu, menggunakan obat herba sangatlah mudah dan efisien karena mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Dengan mengonsumsi obat herba, akan memberikan efek jangka panjang yang baik bagi tubuh dibandingkan mengkonsumsi obat-obatan kimia. Sudah saatnya masyarakat kembali ke alam (back to nature) dengan memanfaatkan tanaman di sekitarnya untuk dijadikan obat herba yang menguntungkan. Indonesia merupakan negara memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan terkenal hingga penjuru dunia. Indonesia secara astronomis terletak pada 6oLU 11oLS dan 95oBT141oBT. Berdasarkan letak lintang tersebut Indonesia termasuk negara yang beriklim tropis. Beraneka ragam tumbuhan dapat tumbuh di negara yang memiliki iklim tropis, salah satunya adalah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa). Alam Indonesia banyak terdapat hutan yang di dalamnya memiliki potensi untuk lebih digali lagi sebagai ilmu pengetahuan dan perlu adanya kreatifitas manusia dalam mengolahnya. Di antara berbagai pohon, tentu ada yang berguna untuk dikelola dalam kelangsungan hidup manusia terutama kesehatan. Pohon multikasiat merupakan pohon yang sangat berguna karena dapat mengobati berbagai penyakit, misalnya makota dewa. Mahkota dewa merupakan tanaman perdu yang batang, daun, dan buahnya sangat ampuh untuk menaklukkan berbagai penyakit karena mengandung antioksidan yang tinggi, namun bijinya sangat beracun Tanaman ini merupakan tanaman obat yang sedang popular karena daun dan buahnya dianggap mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Manfaat mahkota dewa saat ini sedang marak diperbincangkan. Telah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan, dan terbukti tanaman eksotis yang berasal dari tanah papua ini memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Meskipun rasanya sangat pahit, namun banyak orang yang mengkonsumsi buah ini dikarenakan khasiatnya yang terbukti sangat ampuh dan mempu menyembuhkan berbagai macam jenis pernyakit. Mahkota dewa bisa dijadikan sebagai obat herba yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tetapi masih banyak masyarakat yang tidak

mengetahui kandungan dan manfaat dari tanaman mahkota dewa ini. Oleh karena itu, artikel ini disusun supaya masyarakat lebih mengetahui manfaat dari mahkota dewa. Sekarang ini masyarakat mulai mengkonsumsi obat-obatan yang berasal dari alam (herba) karena menghindari penggunaan obat kimia yang mempunyai dampak bagi kesehatan tubuh. Salah satunya dengan beralih kepada tanaman mahkota dewa yang dijadikan obat herba sebagai contoh dari back to nature. Sudah saatnya masyarakat kembali memanfaatkan tanaman yang ada di sekitarnya untuk dimanfaatkan sebagai obat herba yang mempunyai dampak negative lebih sedikit daripada menggunakan obat kimia. Tanpa disadari ternyata manfaat dari tanaman yang dianggap racun ternyata multifungsi.

Mengenal Tanaman Mahkota Dewa Tanaman mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan tanaman perdu yang paling banyak dijumpai di daerah Papua, Irian Jaya. Meski pada faktanya, di daerah lainnya kita juga masih bisa menjumpai tanaman ini, namun Papua terlanjur dikenal sebagai daerah asal tanaman perdu tersebut. Secara fisik, mahkota dewa terlihat sama dengan yang lainnya. Namun para ahli tanaman menbagi klasifikasi mahkota dewa ke dalam 1200 spesies yang disinyalir persebaran tumbuhnya tersebar ke 67 negara di dunia. Hampir semua bagian dari tanaman ini mengandung khasiat yang besar pengaruhnya bagi dunia pengobatan alternatif. Bagian-bagian tanaman ini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanaman mahkota dewa banyak ditemukan dan ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias atau di kebun-kebun sebagai tanaman peneduh. Asal tanaman mahkota dewa masih belum diketahui. Mahkota dewa tumbuh subur di tanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1.200 m dpl. Tanaman yang memiliki nama latin (Phaleria macrocarpa) ini tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m. Tanaman mahkota dewa yang pada awalnya dijauhi karena dianggap sangat beracun kini semakin banyak dicari orang baik dalam bentuk mentah maupun hasil olahan jadinya. Di berbagai daerah, tanaman yang memiliki nama latin (Phaleria macrocarpa) ini memiliki julukan yang berbeda-beda. Julukan tersebut antara lain mahkota dewa, pusaka dewa, pohon drajat, mahkota ratu, mahkota raja, tri mahkota, sedangkan di daerah Jawa Tengah menamainya dengan mahkota raja, mahkota dewa, mahkota ratu. Di daerah Banten dikenal dengan nama raja obat. Di negara China menyebutnya dengan nama Pau yang artinya obat pusaka dan orang Barat menyebutnya dengan nama The crown of god. Sedangkan keluarga daerah lain ada yang menyebut mahkota sewu. Maka dari itu untuk menyamakan namanya supaya mudah disatukan di berbagai daerah, dibuatlah nama latin dengan menggunakan istilah (Phaleria macrocarpa). Morfologi Tanaman Mahkota Dewa Tanaman mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) masuk dalam famili Thymelaece. Tanaman perdu yang merupakan tanaman berkeping dua (dikotil) ini mempunyai ketinggian berkisar 3 sampai 4 meter. Hampir semua bagian dari tanaman ini bisa dimanfaatkan sebagi obat herba yang alami. Adapun klasifikasi dari tanaman mahkota dewa ini adalah sebagai berikut: Kingdom : tumbuhan (plantae)

Sub kingdom : tumbuhan berpembuluh (Tracheobionta) Sub divisi Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) : Magnoliophyta (tumbuhan bebiji tertutup)

Kelas Sub kelas Ordo Family Genus

: Magnoliopsida (dikotil) : Rosidae : Myrtales : Thymelaeceae : Phaleria

Spesies : Phaleria macrocarpa Bagian-bagian dari tanaman mahkota dewa 1. Batang Batangnya terdiri dari kulit dan kayu. Kulit batang berwarna cokelat kehijauan, sementara kayunya berwarna putih. Batang mahkota dewa bergetah. Diameternya dapat mencapai 15 cm dan percabangan batang cukup banyak. Batangnya bulat, permukaannya kasar, warnanya cokelat, berkayu dan bergetah, percabangan simpodial. 2. Daun Daun dari mahkota dewa ini adalah tunggal, letaknya berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya lanset atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi daunnya rata, pertulangan menyirip, permukaan licin dan tidak berbulu, daunnya berwarna hijau tua, permukaan bagian atas berwarna lebih tua daripada permukaan bagian bawah, panjang daunnya antara 7-10 cm, lebar 3-5 cm. 3. Bunga Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih, dan harum. Bunga mahkota dewa merupakan bunga majemuk yang tersusun dalam kelompok 2-4 bunga. Pertumbuhan bunga menyebar di batang atau ketiak daun. Warnanya putih, bentuknya seperti terompet kecil, dan baunya harum. Ukurannya kira-kira sebesar bunga pohon cengkeh. Bunga ini keluar sepanjang tahun atau tak kenal musim, tetapi paling sering tumbuh pada musim hujan. 4. Buah Buah mahkota dewa merupakan ciri khas tanaman mahkota dewa. Bentuknya bulat, permukaan licin dan beralur. Pada malam hari, jika terkena sinar lampu tampak seperti berkilau. Buahnya mampu tumbuh dengan lebar. Buah mahkota dewa terdiri dari kulit, daging, cangkang dan biji. Buah bentuknya bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin, beralur, ketika muda warnanya hijau dan merah setelah masak. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Buah mahkota dewa saat muda berwarna hijau, sedangkan saat tua, warnanya menjadi merah marun. Ketebalan kulit

sekitar 0,5-1mm. Daging buah berwarna putih. Ketebalan daging bervariasi, tergantung pada ukuran buah. 5. Biji Biji mahkota dewa merupakan bagian yang paling beracun, biji buah berbentuk bulat, dan berwarna putih, diameternya mencapai 2 cm. Biji bulat, keras, berwarna cokelat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecokelatan. 6. Cangkang Cangkang buah adalah batok pada buah. Jadi, cangkang merupakan bagian buah yang paling dekat dengan biji. Cangkang buah berwarna putih dan ketebalannya bisa mencapai 2 mm. Rasa cangkang buah sepat-sepat pahit, tetapi setelah matang rasanya sepat-sepat manis. Berikut ini adalah gambar dari tanaman Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)

Sumber: id.m.wikipedia.org

Kandungan dari Tanaman Mahkota Dewa Untuk mengungkap lebih lanjut manfaat mahkota dewa, beberapa penelitian ilmiah yang jumlahnya sangat terbatas telah dilakukan, tetapi hasilnya masih berkisar pada uji farmakologi, penapisan fitokimia. Hasil antioksidan bahwa buah mahkota dewa mempunyai daya inhibisi yang sangat tinggi, hasil penapisan fitokimia disebutkan bahwa tumbuhan mahkota dewa mengandung sekelompok senyawa alkaloid, polifenol, saponin, flavonoid, dan asam-asam lemak. Sudah banyak bukti menunjukkan bahwa ekstrak buah mahkota dewa dengan kadar yang tepat berhasil mengatasi beberapa penyakit yang ringan seperti gigitan serangga, iritasi kulit dan jerawat sampai penyakit yang cukup berat seperti kanker, diabetes mellitus, liver, dan stroke. Tanaman mahkota dewa mengandung zat kimia yaitu zat antihistamin yang mampu mencegah alergi. Disamping itu, tanaman mahkota dewa bersifat axytosin dan sintosinon yang merangsang kerja otot rahim untuk

mempermudah proses melahirkan selama persalinan. Kandungan kimia pada daun mahkota dewa adalah antihistamin, alkaloid, saponin, dan polifend. Adapun kandungan kimia yang terdapat dalam mahkota dewa adalah sebagai berikut: 1. Alkaloid Berfungsi sebagai detoksifikasi yang dapat menetralisir racun-racun di dalam tubuh. Senyawa alkanoid dalam ekstrak etanol bersifat toksik terhadap sel normal dan mononuclear. Alkaloid dapat menghambat proliferasi (anti-prolifcrasi) dan menghambat apoptosis (pro-apoptosis) sel kanker Raji dan HeL. 2. Polifenol Polifenol pada Mahkota Dewa dapat menghambat pertumbuhan sel kanker pada penderita kanker stadium awal. Polifenol menurunkan kadar gula darah penderita diabetes mellitus. Polifenol berfungsi sebagai anti-histamin (anti-alergi) Mahkota Dewa dipercaya dapat mencegah dan membantu proses penyembuhan berbagai macam penyakit antara lain, tekanan darah tinggi, meningkatkan vitalitas bagi penderita diabetes, kanker (zat damnacanthal:menghambat pertumbuhan sel kanker), asam urat, lever, alergi, ginjal, jantung, berbagai macam penyakit kulit, mengatasi ketergantungan obat, rematik, meningkatkan stamina. 3. Flavonoid Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah, mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner, mengandung anti-inflamasi (anti-radang), berfungsi sebagai anti-oksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan. 4. Saponin Menjadi sumber anti-bakteri dan anti-virus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, mengurangi penggumpalan darah. Penelitian terhadap kandungan kimia menunjukkan bahwa dari ekstrak heksan, etil asetat dan methanol cangkang biji dan daging buah amhkota dewa diperoleh senyawa flavonoid, fenol, tannin, saponon dan sterol/terpen. Isolasi yang dilakukan memperoleh suatu golongan polifenol yang telah diketahui strukturnya, yaitu lignin yang dianggap bersifat toksik. Berikut ini adalah bukti penelitian yang dilakukan bebrapa ahli untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam tanaman mahkota dewa: Pengaruh perasan daging buah mahkota dewa terhadap kadar asam urat, dilakukan oleh Hasturani. Penelitian dilakukan pada ayam jantan jenis Lohman Brown umur 2-4 bulan yang diinduksi dengan diet purin tinggi (jus hati ayam, daun melinjo dan pakan ayam BR2) selama 7 hari. Disarankan oleh peneliti tersebut agar buah mahkota

dewa tidak dikonsumsi oleh wanita hamil, dan disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut pada spesies yang mempunyai kekerabatan dengan manusia. Menunjukkan bahwa ekstrak air buah mahkota dewa dapat menghambat pertumbuhan sel HeLa setelah inkubasi 24 jam. Ekstrak buah mempunyai potensi penghambatan IC50 sebesar 196,74 mg/ml, IC50 daunnya 812,45 mg/ml, dan IC50 doksorubisin lebih kecil dari 1 mg/ml. Dari hasil ini, terlihat bahwa potensi penghambatan buah lebih besar + 4 kali daripada daunnya. Uji antihistamin Dengan alasan bahwa buah mahkota dewa sering digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi eksem, gatal-gatal, penyakit kulit yang diperkirakan dengan adanya alergi, maka Sumastuti melakukan uji efek antihistamin ekstrak air daun dan buah mahkota dewa pada ileum marmot terpisah. Efek antihistamin dibandingkan dengan difenhidramin HCl.

Manfaat ramuan mahkota dewa dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit, seperti: Seorang ahli farmakologi dari Fakultas Kedokteran UGM, dr. Regina Sumastuti, berhasil membuktikan bahwa mahkota dewa mangandung zat anthistamin. Zat ini merupakan penangkal alergi. Dengan begitu, dari sudut pandang ilmiah, mahkota dewa bisa menyembuhkan aneka penyakit alergi yang disebabkan histamine, seperti biduren, gatal-gatal, selesma, dan sesak napas. Penelitian dr. Regina juga membuktikan bahwa mahkota dewa mampu berperan seperti oxytosin atau sintosinon yang dapat memacu kerja otot Rahim sehingga persalinan berlangsung lancar. Senyawa flavonoida sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, bunga, buah, dan biji. Kebanyakan flavonoida ini berada di dalam tumbuh-tumbuhan kecuali alga. Namun ada juga flavonoida yang terdapat pada hewan. Senyawa flavonoida yang terkandung dalam mahkota dewa berfungsi untuk: 1. Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah penyumbatan pada pembuluh darah 2. Mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah 3. Mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner 4. Mengandung anti inflamasi (anti radang) 5. Berfungsi sebagai anti-oksidan 6. Membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan Adapun penyakit yang dapat disembuhkan dengan memanfaatkan tanaman mahkota dewa adalah sebagai berikut:

Kanker Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali. Kanker payudara merupakan kanker yang tumbuh pada jaringan payudara, pada umumnya kanker payudara diderita kaum wanita, tetapi kaum pria juga dapat terserang kanker payudara walau kemungkinannya kecil. Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma ganas yang berasal dari Parenchyma. Penyakit kanker payudara dapat diketahui dengan cara pengambilan sample jaringan sel payudara yang mengalami pembenjolan (tindakan biopsy). Dengan cara itu, akan diketahui jenis pertumbuhan sel yang dialami. Mahkota dewa dapat digunakan sebagai obat anti kanker, yaitu dengan cara mengambil daging mahkota dewa kering 5 gram, temu putih kering 15 gram, sambiloto kering 10 gram, cakar ayam kering 15 gram, kemudian dicuci bersih dan direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas, ramuan diminum 3 kali sehari satu jam sebelum makan. Diabetes Mellitus Diabetes mellitus merupakan penyakit kelebihan kadar gula dalam darah, yaitu gangguan kronis yang ditandai dengan metabolism karbohidrat dan lemak yang diakibatkan oleh kekurangan hormone insulin dalam tubuh. Mahkota dewa dapat digunakan sebagai obat anti kanker, yaitu dengan cara mengambil daging mahkota dewa kering 5 gram, temu putih kering 15 gram, sambiloto kering 10 gram, cakar ayam kering 15 gram, kemudian dicuci bersih dan direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas, ramuan diminum 3 kali sehari satu jam sebelum makan. Gatal-gatal (Eskem) Penyakit gatal-gatal ini biasanya disebabkan karena alergi ataupun karena aktivitas bakteri maupun terkena serangga. Akibatnya kulit menjadi gatal dan terkadang sampai iritasi, misalnya biduren karena alergi. Dengan memanfaatkan daun mahkota dewa segar yang digiling sampai halus kemudian ditempelkan atau dibalutkan pada kulit yang gatal dan balutan tersebut diganti selama 2 sampai 3 kali dalam sehari, gatal-gatal akan berkurang. Rematik Rematik adalah istilah umum yang digunakan dokter atau orang awam untuk menyatakan nyeri dan kekakuan pada sendi, otot, tulang, dan jaringan ikat di sekitar organ-organ tersebut. Jenisnya mencapai ratusan. Namun dari jumlah sebanyak itu yang paling umum adalah osteoartritis, yaitu penyakit sendi degeneratif yang dapat mengakibatkan tulang rawan sendi rusak dan berkembang lambat. Mahkota dewa dapat digunakan sebagai obat rematik, yaitu dengan cara mengambil daging mahkota dewa kering 5 gram, temu putih kering 15 gram, sambiloto

kering 10 gram, cakar ayam kering 15 gram, kemudian dicuci bersih dan direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas, ramuan diminum 3 kali sehari satu jam sebelum makan.

Hipertensi Hipertensi atau tekananan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140 / 90 mmHg. Hipertensi dalam bahasa inggrisnya adalah Hypertension, Hypertension berasal dari dua kata yaitu Hyper yang berarti tinggi, dan Tension yang berarti tegangan. Mahkota dewa dapat digunakan sebagai obat hipertensi, yaitu dengan cara mengambil daging mahkota dewa kering 5 gram, temu putih kering 15 gram, sambiloto kering 10 gram, cakar ayam kering 15 gram, kemudian dicuci bersih dan direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas, ramuan diminum 3 kali sehari satu jam sebelum makan. Liver Liver merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dan terletak di bagian kanan atas perut yang terdiri atas dua bagian, lobus kiri dan lobus kanan. Pada umumnya liver lebih dikenal sebagai penyakit yang berhubungan dengan organ hati atau biasa juga disebut sebagai hepatitis. Seperti yang kita ketahui bahwa hepatitis adalah peradangan pada hati ini bisa terjadi karena mengkonsumsi toxin yang terbawa oleha bahan makanan, obatobatan yang banyak mengandung bahan kimia atau bisa juga disebabkan oleh suatu agen infeksi (virus) atau karena keracunan. Mahkota dewa dapat digunakan sebagai obat liver, yaitu dengan cara mengambil daging mahkota dewa kering 5 gram, temu putih kering 15 gram, sambiloto kering 10 gram, cakar ayam kering 15 gram, kemudian dicuci bersih dan direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas, ramuan diminum 3 kali sehari satu jam sebelum makan. Mengurangi rasa sakit saat perdarahan dan pembengkakan serta mempermudah penggumpalan darah Jantung Koroner Jantung coroner disebut sebagai arteri koroner (Coronary Artery Disease), namun pada umunya penyakit ini sering dinamakan penyakit jantung koroner, dimana penyakit ini dapat dilihat dengan adanya gejala pada penderita nya berupa endapan lemak yang mana endapan lemak ini selama beberapa waktu berkumpul di dala sel yang akibatnya tentu saja akan menyumbat aliran darah yang akan masuk ke dalam jantung manusia. Kandungan flavanoid padanya mengurangi resiko penyakit jantung koroner. Mengurangi timbunan lemak pada dinding pembuluh darah sehingga peredaran darah menjadi lancar.

Bagian tanaman mahkota dewa yang berkhasiat untuk obat adalah daging buahnya yang mengandung alkaloid, tannin, flavonoid, fenol, saponin, lignan, minyak astiri dan sterol. Senyawa lignan baru yang terdapat pada ekstrak daging buah mahkota dewa berfungsi sebagai anti kanker dan anti oksidan. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buah digunakan setelah dikeringkan. Penggunaan tanaman obat harus berdasarkan asas manfaat dan keamanan. Bagian buah terutama bijinya juga beracun, jika buah segar dimakan secara langsung, bisa menyebabkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, kejang. Menggunakan dosis yang berlebihan juga dapat menimbulkan efek samping seperti kepala kronis. Dari beberapa efek yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi mahkota dewa, dapat diminimalisir dengan cara sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Meminum susu dan gula jawa untuk efek mual dan pusing yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi obat herba dari mahkota dewa Mengkonsumsi bengkoang setiap hari untuk efek sariawan yang terjadi setelah mengkonsumsi mahkota dewa Mengkonsumsi temulawak untuk nyeri lambung setalah mengkonsumsi mahkota dewa Menggunakan minyak made untuk gatal-gatal yang ditimbulkan akibat menggunakan mahkota dewa

Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) bijinya beracun dan bisa membuat mabuk dan tertidur lemas. Maka dari itu, pengirisan dan pengolahannya jangan menggunakan bijinya. Daging buah dan daunya saja yang aman dikonsumsi dan sangat berkhasiat untuk pengobatan kanker, diabetes, asam urat dan penyakit kronis lainnya.

Bentuk Sediaan Tanaman Mahkota Dewa

Kesimpulan Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan tanaman perdu yang memiliki banyak manfaat, terutama dalam bidang kesehatan. Tanaman ini mengandung senyawa alkaloid, polifenol, saponin, flavonoid, dan asam-asam lemak. Senyawa yang terkandung dalam mahkota dewa mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, diantaranya, kanker, eskem (gatalgatal), reumatik, hipertensi, mencegah terjadinya jantung coroner, dan sebagainya. Memanfaatkan tanaman mahkota dewa sebagai obat-obatan herba merupakan wujud penerapan back to nature atau kembali ke alam. Saran Sebelum menggunakan tanaman untuk dijadikan sebagai bahan obat-obatan herba, sebaiknya perlu mengetahui kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman tersebut supaya efek negative dari mengkonsumsi obat herba dapat diminimalisir. Misalnya pada mahkota dewa, biji mahkota dewa mengandung senyawa toksik (racun), sehingga dalam mengkonsumsinya harus dengan dosis rendah atau mungkin tidak digunakan sebagai bahan pembuatan obat herba, cukup menggunakan daun dan buahnya saja.

DAFTAR PUSTAKA Harmanto, Ning. 2005. Mahkota Dewa Obat Pusaka Para Dewa. Depok: Agromedia Pustaka Kusmiadi, Riwan. 2008. Khasiat Mahkota Dewa.http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Khasiat%20Mahkota%20Dewa&&nomoru rut_artikel=42. (Diakses pada 27 Mei 2013) Majalah Farmasi Indonesia. 2008. Penentuan Struktur Kimia Antioksidan Benzofenon Glikosida Dari Ekstrak n-butanol Buah Mahkota Dewa [Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.]. http://mfi.farmasi.ugm.ac.id/files/news/4.__17-4-2007-risma.pdf. (Diakses pada 25 Mei 2013)

Widowati, Lucie. 2005. Kajian Hasil Penelitian Mahkota Dewa. http://jbai.iregway.com/index.php/jurnal/article/view/55/47. (Diakses pada 25 Mei 2013) http://lindatriana1.blogspot.com/2013/06/back-to-nature-ala-mahkota-dewa.html

Вам также может понравиться