Вы находитесь на странице: 1из 26

PENGANTAR

Puji syukur pada Allah Yang Maha Kuasa, akhirnya revisi Buku Rancangan Pengajaran (BRP) Modul Saraf Jiwa untuk tahun ajaran 2012 2013 selesai dikerjakan. Perbaikan demi perbaikan telah dilakukan, namun masih terasa banyak hal yang masih perlu ditingkatkan, dan tentunya masih akan terus dikembangkan demi tercapainya pendidikan yang berkualitas sehingga dapat mengantar mahasiswa untuk memasuki tahap clinical practices yang lebih optimal terutama di bidang neurologi dan psikiatri. Dengan segala upaya dan sumber daya yang ada, tanpa terasa pelaksanaan Modul Saraf Jiwa ini telah memasuki tahun ke-empat. Modul ini dilaksanakan pada periode tanggal 26 November 2012 sampai dengan 4 Januari 2013. Diharapkan modul ini bersama modul pre-klinik lainnya memberikan bekal pengetahuan dasar di bidang saraf dan jiwa, sehingga mampu meningkatkan kemampuan clinical dan therapeutic reasoning sebelum melaksanakan modul klinik. Dalam jangka panjang diharapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam modul ini dapat mengantarkan mahasiswa menjadi sarjana yang dapat mengerti permasalahan di bidang saraf dan jiwa baik di klinik maupun di komunitas. Tim penyusun mengucapkan terima kasih atas kritik-masukan untuk perbaikan modul serta segala bantuan dalam penyusunan-pelaksanaan modul ini.

Jakarta, Oktober 2012

Tim Penyusun Modul Saraf dan Jiwa Tahun 2012 - 2013

1
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

PENDAHULUAN
Latar belakang

Setelah kita mempelajari semua alat tubuh manusia, apakah pernah terpikirkan bagaimana alat-alat tubuh tersebut bekerja bersama dalam harmoni dalam kehidupan manusia? Sistem apakah yang mengaturnya? Sistem saraf adalah salah satu sistem yang mengatur aktivitas semua alat tubuh. Sistem saraf berperan dalam kesadaran manusia, aktivitas motorik dan koordinasinya, sensasi rasa/sensorik, aktivitas otonom dan juga dalam proses mengingat, kegiatan belajar, berbahasa, menghitung dan aktivitas yang lebih kompleks lainnya. Apakah yang akan terjadi bila sistem saraf terganggu ? Semua aktivitas saraf dan jiwa yang normal dapat diidentifikasi oleh seorang dokter, sehingga dokter dapat mengenal tanda dan gejala bila terjadi gangguan. Mungkin kita pernah melihat seseorang berperilaku aneh atau muncul aktivitas motorik sesisi tubuh yang tidak terkendali dan berlangsung sesaat. Seorang dokter dapat mengidentifikasi fenomena tersebut sebagai suatu gangguan di bidang saraf/jiwa. Problem psikiatrik merupakan problem yang sering kali dijumpai pada pasien yang datang berobat baik di rumah sakit, puskesmas ataupun praktek umum lainnya. Karena itu, perlu ada keselarasan dalam penanganan aspek biologis, psikologis dan sosio-kultural seorang individu, yang merupakan suatu pendekatan yang bersifat eklektik-holistik. Kondisi ini merupakan hal yang sangat penting dalam praktek kedokteran yang bersifat humanistik. Modul saraf dan jiwa merupakan modul ke-tigabelas dalam tahap II Kurikulum FKUI 2005 dengan muatan 5 SKS dan berlangsung selama 6 minggu. Modul ini ditambah dengan pengalaman klinik di tahap III, diharapkan mampu memberi bekal kepada mahasiswa kedokteran agar kelak setelah menjadi dokter dapat memahami dan menangani secara dini beberapa problem saraf dan jiwa yang sering dijumpai. Dengan demikian, maka tidak ada lagi keterlambatan diagnosis dan penanganan, dan cakrawala ilmu pengetahuan di bidang saraf dan jiwa akan semakin terbuka lebar.

2
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

Tujuan modul Melalui modul saraf dan jiwa dan modul lain yang telah dijalani mahasiswa, ingin dicapai 7 area kompetensi sampai derajat 1 sesuai dengan yang tercantum dalam KBK FKUI 2005 terkait bidang saraf dan jiwa yang harus dimiliki oleh seorang dokter setelah selesai menjalani pendidikannya. Ketujuh area kompetensi tersebut adalah : 1. Komunikasi efektif 2. Keterampilan klinik dasar 3. Ilmu dasar untuk praktek dokter 4. Pengelolaan masalah kedokteran dan kesehatan 5. Teknologi informasi 6. Mawas diri dan belajar sepanjang hayat 7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek

Tujuan khusus Setelah menyelesaikan modul saraf dan jiwa mahasiswa diharapkan mampu: 1. Berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya mengelola masalah klien serta pada pasien simulasi saraf dan jiwa dengan mengintegrasikan penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik antara dokter dengan pasien simulasi dan tenaga profesional lain yang terlibat dalam penanganan masalah saraf dan jiwa dalam kegiatan keterampilan klinik dasar (KKD). 2. Menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien dengan kelainan saraf dan jiwa dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik. 3. Memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium dan penunjang lain dan menafsirkan hasilnya 4. Menegakkan diagnosis dari data sekunder dan menyusun rencana tata laksana masalah saraf dan jiwa yang meliputi tatalaksana farmakologi dan nonfarmakologi pada individu, keluarga, dan komunitas dengan menerapkan pendekatan kedokteran berbasis bukti/ evidence based medicine(EBM). 5. Melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah saraf dan jiwa dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata laksananya. 6. Mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut masalah saraf dan jiwa dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan status kesehatan pasien 7. Mampu mengenali isu dan dilema etik serta masalah medikolegal dalam situasi klinik yang berkaitan dengan masalah saraf dan jiwa dan mengetahui saat dan cara yang tepat untuk mendapatkan bantuan pakar atau sumber lain dalam menyelesaikan pilihan etik dan medikolegal tersebut. 3
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

8. Peka terhadap tata nilai pasien simulasi dan mampu memadukan pertimbangan moral dan pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan dengan gangguan saraf dan jiwa. Cabang ilmu terkait : Patologi Anatomik, Patologi Klinik, Farmakologi, Mikrobiologi, Parasitologi, Radiologi, Neurologi, Psikiatri dan Rehabilitasi Medik.

4
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa yang dapat mengikuti modul saraf-jiwa adalah mahasiswa yang telah lulus pendidikan dokter tahap I, sehingga telah mencapai berbagai keterampilan belajar sesuai dengan tujuan tahap I General Education yang dilatihkan dalam Modul Pendidikan Dasar Perguruan Tinggi (PDPT). Mahasiswa ini telah melewati modul neuroscience, mencapai keterampilan belajar sepanjang hayat, berbagai keterampilan generik dan sikap peduli terhadap lingkungan/masyarakat.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

SASARAN PEMBELAJARAN

Sasaran Pembelajaran Terminal Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, radiologik dan epidemiologik penyakit saraf dan jiwa mahasiswa mampu mmenafsirkan data dan menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan ilmu dasar kedokteran, teknologi kedokteran terkini dan teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan perkembangan etik. Sasaran pembelajaran penunjang Pada proses pembelajaran, mahasiswa tahap II diharapkan mencapai kemampuan sebagai berikut: 1. Apabila diberi data sekunder pasien yang mencakup: - Hasil anamnesis (keluhan pasien, riwayat kehidupan pasien, riwayat penyakit dahulu dan penyakit dalam keluarga, lingkungan sosial budaya geografi pasien) - Hasil pemeriksaan fisik umum lengkap, neurologik, dan psikiatrik - Pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologik, patologik anatomik, mikrobiologik, neurofisiologi, neurovaskuler, dll) mahasiswa mampu: Merumuskan masalah pasien dari berbagai aspek seperti aspek biologik, psikiatrik, dan sosio-kultural. Menjelaskan struktur dan fisiologi organ yang terkait dengan masalah pasien dari aspekpatofisiologik, psikopatologik, dan patogenesis. Menjelaskan dasar ilmiah kelainan yang dijumpai pada pasien dan menentukan arah jenis lesi patologik, serta berdasarkan ilmu kedokteran dasar yang sudah dipelajari sebelumnya. Mengidentifikasikan berbagai jenis gejala neurologik, serta psikopatologi yang dijumpai pada pasien dan menjelaskannya sesuai dengan ilmu neurosains yang telah dimiliki. Merumuskan berbagai diagnosis banding dari gejala klinis yang didapat pada pasien. Menetapkan pemeriksaan laboratorium / penunjang lain berdasarkan patofiologi, psikopatologik dan patogenesis dari masalah yang ada dan mampu menginterpretasikan hasil

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

pemeriksaan tersebut dalam usaha untuk mendapatkan diagnosis kerja. Merencanakan penatalaksanaan terapi (medikamentosa dan nonmedikamentosa) untuk permasalahan yang dijumpai pada pemicu. Menjelaskan dasar terapi medikamentosa dan non-medikamentosa sesuai dengan permasalahan yang ada. Menjelaskan prognosis, gejala sisa, pengaruh penatalaksanaan, pengaruh penyakit pasien terhadap keluarga, sistem pembiayaan serta tempat pelayanan rujukan bila diperlukan. Dengan kriteria keberhasilan sesuai dengan kasus neuropsikiatri yang dihadapi. 2. Bila diberi pasien simulasi (roleplay) dengan masalah saraf dan jiwa, mahasiswa mampu: Melakukan anamnesis dan wawancara psikiatrik yang sesuai dengan masalah dengan pendekatan etik-humanistik (pada modul KKD) Melakukan pemeriksaan fisik yang rutin secara lege artis sesuai masalah (pada modul KKD) Melakukan pemeriksaan neurologik dan psikiatrik, untuk mendapat status neurologik dan status mental lengkap (pada modul KKD) Dengan kriteria keberhasilan sesuai dengan kompetensi ketrampilan tahap 3 (Standar Kompetensi Dokter Indonesia).

3. Bila diberikan pemicu yang berisi data masalah dalam suatu komunitas /masyarakat, mahasiswa mampu Menentukan besarnya masalah tersebut dalam komunitas/ masyarakat. Menentukan faktor penyebab atau faktor terkait dengan individu maupun lingkungannya dengan terjadinya masalah. Membuat rencana penyelesaian (pencegahan, deteksi dini, pengobatan, rehabilitasi) masalah ini di komunitas/masyarakat. Dengan kriteria keberhasilan sesuai dengan kasus neuropsikiatri yang dihadapi.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

LINGKUP BAHASAN
Lingkup bahasan Konsep psikiatri dan kesehatan jiwa Pokok bahasan Konsep dasar di bidang psikiatri Psikiatri dan peran psikiatri di bidang kedokteran Konsep dasar kesehatan jiwa Sub pokok bahasan Konsep biopsikososial Konsep ekletik holistik Peran agama dan budaya di bidang psikiatri

Peran dan kewenangan dokter dalam pelayanan kesehatan jiwa Kesehatan jiwa masyarakat Peran kesehatan jiwa dalam di layanan kesehatan primer dan rumah sakit. Aspek neurobiologi dan neurokimiawi dalam berbagai jenis gangguan jiwa (psikotik, gangguan mood, dan gangguan cemas, dll) Aspek sosiokultural dalam terjadinya berbagai jenis gangguan jiwa Definisi Aspek psikobiologi dari stres. Dampak stres pada individu Berbagai jenis mekanisme adaptasi Penampilan umum dan kontak psikis Kesadaran (kesadaran berkabut) Sikap dan tingkah laku motorik (ekopraxia, katatonia, negativisme, katapleksia, stereotipi, manerisme, automatisme, mutisme, overaktivitas, hipoaktivitas, agresivitas, acting out, abulia, dll) Berbagai jenis gangguan persepsi dalam kaitannya dengan gangguan jiwa, seperti halusinasi (auditorik, 8

Sistem kesehatan jiwa nasional

Penyebab umum gangguan jiwa

Aspek psikobiologi pada gangguan jiwa Aspek sosiokultural dalam gangguan jiwa Stresor psikososial Mekanisme adaptasi

Stress dan mekanisme adaptasi

Psikopatologi dan simptomatologi

Keadaan umum Gangguan persepsi Gangguan mood dan afek Gangguan proses pikir Gangguan pembicaraan Reality testing ability

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

Pemeriksaan psikiatrik

Hubungan dokterpasien Wawancara psikiatrik

visual, taktil, somatik, dll), ilusi, depersonalisasi, dan derealisasi Berbagai jenis mood yang umum dijumpai dalam gangguan jiwa (eutimia, disforia, ekspansif, iritabel, depresi, anhedonia, aleksitimia, dll) Berbagai jenis afek yang umum ditemukan dalam gangguan jiwa (tumpul, terbatas, datar, labil, dll) Gangguan proses pikir (neologisme, sirkumstansial, tangensial, inkoherensi, perseverasi, asosiasi longgar, waham, preokupasi, obsesi, fobia dll) Berbagai jenis gangguan pembicaraan (logorea, disprosodia, disartria, disfonia, dll) Derajat tilikan Daya nilai sosial Uji daya nilai Penilaian Reality testing ability Hubungan dokter pasien Mendengarkan secara aktif Empati Komunikasi non-verbal Komunikasi dengan pasien yang agresif, depresif, cemas, takut, diam/menolak bicara dan marah, Membuka, mengontrol dan menutup wawancara Pemeriksaan status mental (identifikasi berbagai jenis psikopatologi spesifik). Hierarkhi gangguan jiwa Gambaran dan gejala klinis dari berbagai jenis gangguan jiwa (gangguan mental organik dan penyalahgunaan zat, gangguan psikotik, gangguan mood, gangguan cemas) Evaluasi multiaksial (aksis I s/d V) Anatomi pembuluh darah otak 9

Klasifikasi dan gejala klinis gangguan jiwa

Penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa

Vaskularisasi otak

Struktur anatomi

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

vaskularisasi otak Teritori pembuluh darah dan gambaran klinis Terapi biologik Terapi psikososial

Penatalaksanaan di bidang psikiatrik

Gangguan kesadaran

Komponen kesadaran Struktur anatomi dan biomolekular yang menentukan kesadaran Patofisiologi gangguan kesadaran neurologik dan non-neurologik

Tekanan intrakranial dan sindrom herniasi otak

Hubungan cerebral blood flow dengan intracranial pressure

Teritori pembuluh darah otak Gambaran klinis gangguan vaskularisasi otak Pemeriksaan penunjang untuk vaskularisasi otak Psikofarmakologi Terapi elektro konvulsi Psikoterapi Rehabilitasi mental Anatomi dan biomolekular ARAS dan korteks serebri Komponenkesadaran: alertness dan isi kesadaran Somnolen, koma, stupor, acute confusional state, delirium, akinetik mutisme, locked-in syndrome dan vegetative state Skala Koma Glasgow Tanda klinis yang memiliki nilai lokalisasi pada gangguan kesadaran. Proses eksplorasi dan menentukan etiologi pasien dengan gangguan kesadaran Tatakelola pasien dengan gangguan kesadaran Mati Batang Otak Prinsip Monroe Kelli Tanda klinis dan sindrom herniasi otak Etiologi dan patogenesis peningkatan tekanan intrakranial

Gangguan motorik

Lesi supratentorial dan infratentorial Kelumpuhan neurogen tipe sentral (UMN) dan tipe perifer (LMN) Kelumpuhan miogen Gangguan neuromuscular junction

Anatomi dan biologi molekular sistem motorik Etiologi dan patofisiologi gangguan motorik Pemeriksaan klinis dan neurofisiologi fungsi motorik Pendekatan pada pasien dengan hemiparesis, monoparesis, tetraparesis, paraparesis dan 10

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

Movement disorder

Gangguan gait Klasifikasi movement disorders

gangguan gait Anatomi dan biologi molekular movement disorder Penyakit Parkinson Gangguan lain : korea, tardive dyskinesia dan sindroma dyskinesia, balismus, akathisia dan distonia Anatomi dan biologi molekular sistem sensorik Neurofisiologi aktivitas sensorik Patogenesis dan etiologi gangguan sensorik Pemeriksaan fungsi sensorik Bentuk klinis gangguan sensorik dan nyeri neuropatik Pemeriksaan saraf kranial Etiologi gangguan saraf kranial Diagnosis topis gangguan saraf kranial Disfagi neurogenik Anatomi dan lokalisasi gangguan fungsi luhur Pemeriksaan klinis gangguan fungsi luhur Gangguan kognitif lain yang sering dijumpai di klinik

Gangguan sensorik dan nyeri

Gangguan eksteroseptif dan proprioseptif Nyeri neuropatik

Gangguan saraf kranial

Anatomi Gangguan saraf kranial I - XII

Fungsi kortikal luhur

Ganguan atensi Ganguan bahasa Ganguan memori Ganguan visuospasial Gangguan eksekutif Epilepsi idiopatik/kriptoge nik Epilepsi simptomatik Pseudoseizure Syncope

Seizure

Infeksi pada sistem saraf

Infeksi parasit Infeksi bakteri Infeksi jamur Infeksi virus

Definisi seizure dan klasifikasi seizure Definisi dan klasifikasi epileptic seizure Patogenesis fokus epileptogenik/epileptogenesis Diagnosis diferensial seizure Tatalaksana serangan konvulsi dan status epileptikus Penatalaksanaan epilepsi Infeksi parasit o Toksoplasmosis o Sistiserkus o Malaria Infeksi bakteri 11

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

Pemeriksaan laboratorium pada masalah neurologi

Analisis cairan otak

Cairan otak normal dan cairan otak pada berbagai gangguan patologi di sistem saraf Trauma Kelainan kongenital Neoplasma Vaskuler Degeneratif Obat otonom Obat CNS lainnya

o TBC o Streptokokus pneumonia o Niseria meningitidis Infeksi jamur o Cryptococcus spp o Aspergilus Infeksi virus o HIV o Herpes o Rabies o Polio Analisa cairan otak dan pemeriksaan laboratorium pada berbagai penyakit di sistem saraf

Neuropatologi

Gambaran kerusakan saraf Hidrosefalus, meningokel, spina bifida, cortical dysplasia primer, sekunder, Intrakranial, spinal, dan saraf perifer.

Farmakologi obat pada sistem saraf pusat dan perifer Radiologi sistem saraf

Peranan pemeriksaan radiologi pada diagnosis kelainan di sistem saraf pusat dan perifer

Farmakologi obat yang bekerja pada sistem saraf pusat Interaksi obat dan efek samping dari obat Sken otak MRI otak dan medula spinalis SPECT, PET-scan

DAFTAR PUSTAKA PATOLOGI ANATOMI 1. Frosch MP, Anthony DC, Girolani UD. The Central Nervous System. In: Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster JC. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 8th Edition. Saunders Elservier: 2010. pp. 1279-1344 (Chapter 28).

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

12

2. Ironside JW. Central and Peripheral Nervous Systems. In: Underwood JCE. General and Systematic Pathology, 5rd Edition. Churchil Livingstone Elsevier : 2009. pp. 748800 (Chapter 26). 3. Reid R, Roberts F, Macduff E, Callander R. Pathology Illustrated: Nervous System. 7th ed. London; Churchill Livingstone. 2011. pp. 525-84 (Chapter 15). PATOLOGI KLINIK 1. Ringsrud KM LJ. Chemical examination of urine. Urinalysis and body fluids: A Color Text and Atlas. St. Louis, Missouri: Mosby; 2005. p. 44-73. 2. Mundt LA, Shanahan K. Cerebrospinal Fluid. In: Graffs Textbook of Urinalysis and body fluids. Philadelphia: Lippincott, Williams & Wilkins; 2010. p. 227-40. MIKROBIOLOGI 1. Jawetz, Melnick and Adelbergs: Medical Microbiology. In: Brooks GF, Butel JS, Morse SA (eds). 23th ed. California; Appleton and Lange: 2007. 2. Mims C, Dockrell HM, et al. Medical Microbiology. 3rd ed. New York; Mosby: 2004. 3. Wilson WR, Sande MA, et al (Eds). Current Diagnosis and Treatment of Infectious Disease. New York; Lange Medical Books/Mc. Graww Hill: 2001. PARASITOLOGI 1. John DT, Petri WA,Jr. Markell and Voges Medical Parasitology, 9th ed. St. Louis, Missouri. Saunders Elsevier. 2006. Pp. 79-106, 139-50, 214-21 2. Gill GV, Beeching NJ. Tropical Medicine (Lecture Notes). 5th ed. Blackwell Publishing: 2004. 3. Roberts LS, Janovy J,Jr. Gerald D Schmidt & Larry S R. Foundation of Parasitology 7th ed. Mc Graw Hill. Int.al ed. 2005. Pp. 134-8, 345-50, 147-64

FARMAKOLOGI 1. Bertram G. Katzung. Basic and clinical pharmacology 11th ed, 2009, section II: autonomic drugs: Chapter 6. Introduction to Autonomic Pharmacology, p 77-94; Chapter 7. Cholinoceptor-Activating & Cholinesterase-Inhibiting Drugs, p 95112; Chapter 8. Cholinoceptor-Blocking Drugs, p 113-126; Chapter 9. Adrenoceptor Agonists & Sympathomimetic drugs, p 127-148; Chapter 10. Adrenocepor Antagonist drugs, p 149-166. 2. Bertram G. Katzung. Basic and clinical pharmacology 11th ed, 2009, Section V: Chapter 21. Introduction to the pharmacology of CNS drugs, p. 357-369; Chapter 22. Sedative-Hypnotic Drugs, p. 371-386; Chapter 23. The Alcohols, p. 387-398; Chapter 24. Antiseizure Drugs, p. 399-422; Chapter 28. Pharmacologic management of Parkinsonism and other movement disorders, p. 469-485; Chapter 29. Antipsychotic Agents and Lithium, p. 487- 507; Chapter 30. Antidepressant agents, p 509-530.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

13

RADIOLOGI 1. FKUI. Buku Ajar Radiologi. Jakarta; FKUI. 2. David Sutton. Textbook of radiology and imaging. 7th ed. Churchill Livingstone: 2003. 3. David Stark, William G Bradley. Magnetic Resonance Imaging. 3 ed. Mosby: 1999. PSIKIATRI 1. Kaplan HI, Sadock BJ. Synopsis of Psychiatry, Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. 9 th edition. Philadelphia; Lippincott Williams & Wilkins: 2003 2. Patel V. Where There is No Psychiatrist-A Mental Health Care Manual. The Royal College of Psychiatrist: 2003. 3. Direktorat Kesehatan Jiwa, Depkes RI. PPDGJ III dan Suplemen PPDGJ III. Jakarta; Depkes RI: 1995. NEUROLOGI 1. Adams. Principles of Neurology. New York; Mc Graw-Hill: 2005. 2. Lumbantobing SM. Neurologi klinik. Pemeriksaan fisik dan mental. Jakarta; Balai Penerbit FKUI: 1998. 3. Peter Duus. Topical diagnosis in neurology. Stutgaart; George Thieme Verlag: 1989.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

14

METODE PEMBELAJARAN

Kuliah ( 33 jam) Bertujuan memberikan wawasan mengenai luasnya lingkup bahasan dan permasalahan dalam Ilmu saraf dan jiwa, memberikan pemahaman tentang konsep-konsep, istilah-istilah dan mekanisme, terutama yang sulit dan membangkitkan minat dan semangat mahasiswa untuk mau belajar lebih mendalam. a. Introduksi b. Neuropatologi c. Konsep umum psikiatri dan kesehatan jiwa d. Gangguan kesadaran e. Penyebab umum gangguan jiwa f. Stress dan mekanisme adaptasi g. Klasifikasi gangguan jiwa dan evaluasi multiaksial h. Analisa cairan otak dan pemeriksaan patalogi klinik i. Psikopatologi dan simptomatologi j. Bakteri, virus dan jamur penyebab infeksi otak k. Gambaran dan gejala klinis gangguan jiwa l. Epilepsi m. Psikofarmakologi 1 n. Pemeriksaan radiologi pada pada pasien dengan gangguan saraf dan jiwa o. Parasit penyebab infeksi otak p. Psikofarmakologi 2 q. Vaskularisasi otak r. Tekanan intrakranial dan sindroma herniasi otak s. Fungsi kortikal luhur t. Pemeriksaan psikiatrik u. Movement Disorder v. Gangguan sensorik w. Kelumpuhan Ekstremitas x. Terapi psikososial di bidang psikiatri y. Gangguan saraf kranial z. Obat lain yang bekerja pada sistem saraf Praktikum( 26 jam) Praktikum terdiri atas praktikum Ilmu Kedokteran Dasar dan Ilmu Kedokteran Klinik

Kode mata Akuliah

SJ-1 SJ-2 SJ-3 SJ-4 SJ-5 SJ-6 SJ-7 SJ-8 SJ-9 SJ-10 SJ-11 SJ-12 SJ-13 SJ-14 SJ-15 SJ-16 SJ-17 SJ-18 SJ-19 SJ-20 SJ-21 SJ-22 SJ-23 SJ-24 SJ-25 SJ-26 Kode praktikum

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

15

A.1. Praktikum Ilmu Kedokteran Dasar (10 jam) 1. Praktikum morfin praktikum - demonstrasi 2 jam 2. Praktikum mikrobiologi: pemeriksaan laboratorium untuk bakteri, virus dan jamur penyebab infeksi saraf (2jam: demo) 3. Praktikum PA: makroskopik, mikroskopik lesi yang sering ditemukan pada sistem saraf ( 2 jam ) 4. Praktikum Parasitologi: Toksoplasmosis dan Sistiserkosis (2jam) 5. Praktikum Patologi klinik: Pemeriksaan cairan otak ( 2 jam) A.2. Praktikum Ilmu Kedokteran Klinik(16 jam) Praktikum ilmu kedokteran klinik untuk meningkatkan pemahaman antara kaitan klinis (tanda dan gejala) dengan psikoneuro-anatomi dan psiko-neuro-fisiologi. I. Ilmu Psikiatri ( 8 jam) 1. Praktikum psikopatologi 1, mencakup identifikasi, penilaian keadaan umum pasien dan aktivitas psikomotor (2 jam) 2. Praktikum psikopatologi 2, mencakup identifikasi berbagai jenis gangguan persepsi ( 2 jam) 3. Praktikum psikopatologi 3, mencakup identifikasi berbagai jenis gangguan mood dan afek (2 jam) 4. Praktikum psikopatologi 4, mencakup identifikasi berbagai jenis gangguan proses pikir (2 jam) II. Ilmu Neurologi (8 jam) 1. Gangguan kesadaran dan kejang (2 jam) 2. Vaskularisasi otak dan gangguan bahasa (2 jam) 3. Kelumpuhan UMN, sensorik dan gangguan gerak (2 jam) 4. Saraf kranialis dan kelumpuhan LMN (2 jam) 3 Belajar berdasarkan Masalah Belajar berdasarkan masalah terdiri atas diskusi kelompok, belajar mandiri dan pleno A Diskusi kelompok dengan 4 pemicu (19 jam) 1. Pemicu I (4 jam) 2. Pemicu II (5 jam) 3. Pemicu III (5 jam) 4. Pemicu IV (5 jam) B Belajar mandiri (108 jam) C Pleno dan umpan balik (4 Pemicu) @ 3 jam (12 jam)

P-F P-M P-PA P-Par P-PK

P-J1

P-J2 P-J3 P-J4

P-N1 P-N2 P-N3 P-N4 Fasilitator

Moderator Nara sumber

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

16

SUMBER DAYA
SDM Daftar Narasumber SARAF & JIWA 2012/2013 JUDUL KULIAH Introduksi Neuropatologi Konsep umum psikiatri dan kesehatan jiwa Gangguan kesadaran Penyebab umum gangguan jiwa Stress dan mekanisme adaptasi Klasifikasi gangguan jiwa dan evaluasi multiaksial Analisa cairan otak dan pemeriksaan patalogi klinik Psikopatologi dan simptomatologi Bakteri, virus dan jamur penyebab infeksi otak Gambaran dan gejala klinis gangguan jiwa Epilepsi Psikofarmakologi 1 Pemeriksaan radiologi pada pada pasien dengan gangguan saraf dan jiwa Parasit penyebab infeksi otak Psikofarmakologi 2 Vaskularisasi otak Tekanan intrakranial dan sindroma herniasi otak Fungsi kortikal luhur

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

DEPARTEMEN NARASUMBER dr. Rangga Putra Nugraha Patologi dr. Muhammad Inam Anatomi Ilmawan, M.Biomed Psikiatri Saraf Psikiatri Psikiatri Psikiatri Patologi Klinik Psikiatri Mikrobiologi Psikiatri Saraf Farmakologi Radiologi Parasitologi Farmakologi Saraf Saraf Saraf dr. Jojor Sp.KJ dr. Agus Daramwan, Sp.S dr. Jojor Sp.KJ dr. Jojor Sp.KJ dr. Jojor Sp.KJ dr. Justina Maria, Sp.PK dr. Jojor Sp.KJ Staf FK UI dr. Jojor Sp.KJ dr. Agus Daramwan, Sp.S dr. Pandu Indra Bangsawan, M.Kes dr. Nurprasetyo, Sp.Rad dr. Ibnu dr. Pandu Indra Bangsawan, M.Kes dr. Agus Daramwan, Sp.S dr. Agus Daramwan, Sp.S dr. Agus Daramwan, Sp.S 17

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

20 21 22 23 24 25 26

Pemeriksaan psikiatrik Movement Disorder Gangguan sensorik Kelumpuhan Ekstremitas Terapi psikososial di bidang psikiatri Gangguan saraf kranial Obat lain yang bekerja pada sistem saraf

Psikiatri Saraf Saraf Saraf Psikiatri Saraf Farmakologi

dr. Jojor Sp.KJ dr. Agus Daramwan, Sp.S dr. Agus Daramwan, Sp.S dr. Agus Daramwan, Sp.S dr. Jojor Sp.KJ dr. Agus Daramwan, Sp.S dr. Pandu Indra Bangsawan, M.Kes

Diskusi Kelompok No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pleno No. 1. 2. 3. 4. Topik Pleno pemicu 1 Pleno pemicu 2 Pleno pemicu 3 Pleno pemicu 4 Narasumber dr. Agus Darmawan Sp.S dr. Agus Darmawan Sp.S dr. Agus Darmawan Sp.S Psikiatri Kegiatan DK1P1 DK2P1 DK1P2 DK2P2 DK1P3 DK2P3 DK1P4 DK2P4 Fasilitator Staf PSPD FK Untan Staf PSPD FK Untan Staf PSPD FK Untan Staf PSPD FK Untan Staf PSPD FK Untan Staf PSPD FK Untan Staf PSPD FK Untan Staf PSPD FK Untan Jumlah Fasilitator 6 6 6 6 6 6 6 6

Praktikum No. Topik 1. Farmakologi : praktikum morfin 2. Narasumber Kelompok dr. Pandu Indra Bangsawan, 3 M.Kes Mikrobiologi : pemeriksaan Staf FK UI 3 laboratorium untuk bakteri, virus dan jamur penyebab infeksi saraf PA : makroskopik, mikroskopik dr. Muhammad Inam 3 lesi yang sering ditemukan pada Ilmawan, M.Biomed sistem saraf 18

3.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

4. 5.

Parasitologi : Toksoplasmosis dr. Ibnu dan Sistiserkosis Patologi Klinik : Pemeriksaan dr. Justina Maria, Sp.PK cairan otak

2 3

Keterampilan Klinik Dasar No. Topik 1. psikopatologi 1, mencakup identifikasi, penilaian keadaan umum pasien dan aktivitas psikomotor 2. psikopatologi 2, mencakup identifikasi berbagai jenis gangguan persepsi 3. psikopatologi 3, mencakup identifikasi berbagai jenis gangguan mood dan afek 4. psikopatologi 4, mencakup identifikasi berbagai jenis gangguan proses pikir 5. Pemeriksaan saraf kranial dan refleks Narasumber dr. Jojor, Sp.KJ

dr. Jojor, Sp.KJ dr. Jojor, Sp.KJ dr. Jojor, Sp.KJ dr. Agus Darmawan, Sp.S

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

19

EVALUASI
1. Evaluasi Hasil Pembelajaran Formatif: Saat kuliah interaktif dan praktikum (quiz formatif, nilai laporan praktikum formatif). Sumatif: MCQ 1 MCQ2 Ujian praktikum (terpadu: patologi anatomi, mikrobiologi dan parasitologi, ujian praktikum psikiatri dan ujian praktikum neurologi) Kisi-kisi: Bentuk Ujian tulis MCQ 1 Ujian tulis MCQ 2 Ujian Praktikum Observasi/ evaluasi dispok oleh fasilitator Nilai laporan praktikum Bobot (%) 25 25 20 20 10

Nilai akhir = Total Bobot Penilaian Nilai Batas Lulus = 55 Peserta didik menjalani remedial bila nilai akhir <55 2. Evaluasi Program Pendidikan /Modul Efektivitas: Parameter: Keberhasilan mahasiswa (kelulusan) >90% Nilai batas lulus mahasiswa: 55 Efisiensi: Parameter: Kehadiran dan ketepatan waktu narasumber: >90% Kehadiran dan ketepatan waktu fasilitator: >90% Fasilitator yang digantikan < 20%

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

20

LAMPIRAN 1
KUMPULAN PEMICU Pemicu 1 (Patofisiologi) : Ny S, 56 tahun, ditemukan pingsan saat tidur malam oleh suaminya. Kemudian suami memanggil tetangga sebelah rumah, seorang dokter, saat diperiksa pasien tidak sadar. Pasien kemudian dibawa ke rumah sakit, dalam pemeriksaan status generalis tidak didapatkan adanya kelainan. Pasien tidak memberikan kontak yang adekuat selama 1 hari dalam perawatan. Hari kedua perawatan pasien mulai mengenali keluarganya, tetapi tidak dapat berbicara karena lidah terasa kaku dan tertarik ke belakang. Pada hari ketiga perawatan, pasien mulai dapat berbicara kembali dengan lancar. Pemeriksaan neurologis pada hari kedua, tidak dijumpai adanya tanda rangsang meningeal, pupil bulat diameter 3 mm, isokor, refleks cahaya langsung dan tak langsung (+/+), tidak ada kelumpuhan saraf kranialis, fungsi motorik dengan kekuatan 5 pada keempat ekstremitas, refleks fisiologis dalam batas normal, tidak dijumpai adanya refleks patologis, sistem sensorik dalam batas normal, serta fungsi otonom dalam batas normal. Dalam riwayat penyakitnya didapatkan informasi bahwa empat bulan terakhir ini pasien sibuk mengurus cucu pertamanya yang tinggal 300 m dari rumah pasien. Pasien merasakan sangat repot karena harus mengurus 2 rumah sehingga ia merasa kelelahan dan tidak dapat mengikuti pengajian lagi seperti biasanya (sebelum dia mempunyai cucu), serta tidak mempunyai waktu untuk mengurus keuangan pengajian.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

21

Pemicu 2 (Discussion Problem) Seorang laki-laki berusia 61 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan kelemahan tubuh sisi kanan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan timbul mendadak saat pasien sedang berkebun. Pasien menderita hipertensi dan DM sejak 12 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis TD 170/90mmHg, frekuensi nadi 120x/menit, ireguler, frekuensi napas 24x/menit, suhu 36,5C Pada pemeriksaan neurologis didapatkan, saat pasien diminta tersenyum tampak mulut tertarik ke kiri. Saat diminta memejamkan mata pasien dapat memejamkan mata dengan kuat. Pada saat lidah dijulurkan tampak lidah berdeviasi ke kanan. Posisi tungkai kanan tampak eksorotasi dan tidak dapat diangkat. Lengan kanan masih dapat diangkat tetapi tidak dapat menahan saat diberi tahanan kuat oleh dokter. Pasien tidak dapat mengulangi kata-kata yang disebutkan oleh dokter. Pasien juga tampak cenderung diam. Bila menginginkan sesuatu pasien hanya menunjuk-nunjuk dan hanya bisa mengucapkan 1-2 kata. Pasien akan marah apabila keluarga tidak memahami maksudnya. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 12.000 gr/dl, d-dimer: 1200

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

22

Pemicu 3 (Strategy problem) : Seorang laki-laki berusia 28 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan kedua tungkai tidak dapat digerakkan, berat badan dan nafsu makan menurun sejak 2 bulan yang lalu. Kadang-kadang disertai keringat malam. Keluhan diawali dengan rasa nyeri di daerah punggung 6 bulan yang lalu. Nyeri terkadang dirasakan menjalar ke paha kanan. Sejak 4 bulan yang lalu kedua tungkai sering kesemutan dan mulai baal. Baal dirasakan dari daerah perut sampai ke bawah Dua bulan yang lalu pasien mulai merasakan kedua tungkainya lemah. Makin lama makin berat sampai akhirya tidak dapat digerakkan. Dua minggu terakhir pasien mulai sulit buang air besar dan buang air kecil. Satu tahun sebelum pasien mengalami gejala ini, ia dipecat dari tempat kerjanya. Sejak saat itu pasien dilaporkan bahwa ia mudah tersinggung dan menjadi marah. Dengan adanya gejala di atas, reaksi emosi pasien menjadi lebih labil dan membuat keluarganya menjadi resah. Pada pemeriksaan fisik di sekitar vertebra torakal tampak benjolan yang teraba keras, terfiksir dan tidak ada nyeri tekan. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan hipestesi terhadap rasa raba dan nyeri setinggi dermatom T10 ke bawah. Prorioseptif dan rasa vibrasi kedua tungkai terganggu. Kekuatan motorik kedua tungkai 0. Klonus patela dan akiles +/+. Rossolimo dan MendelBechtrew +/+. Pemeriksaan status mental didapatkan mood yang iritabel, afek gelisah dan serasi. Tidak dijumpai adanya gangguan persepsi dan isi pikir pasien lebih banyak didominasi oleh kekecewaan pasien akan kondisi dirinya yang mengalami sakit seperti itu.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

23

Pemicu 4 (Discussion problem) : Rara, 22 tahun, seorang mahasiswi, datang ke IGD, dibawa oleh keluarganya. Mereka berasal dari provinsi Lampung. Ia mengalami diare dan muntah-muntah sejak 5 hari yang lalu dan masih berlangsung sampai saat ini. Ia juga terlihat lebih sering berada di kamarnya, berbaring, enggan berbicara, dan hanya minum sesekali. Sejak 2 hari yang lalu ia berbicara kacau, mudah marah, dan memukul orang-orang di dekatnya. Ibu pasien berusaha menenangkan Rara, namun ia tetap gelisah, dan mencengkeram tangan ibunya serta terus berbicara meracau. Orangtuanya merasa bingung karena Rara biasanya bersifat sopan dan santun. Mereka bertambah kaget setelah Rara berulang kali mengatakan bahwa orang-orang di sekitarnya berbuat jahat kepadanya dan ia yakin ada orang yang telah meracuni makanannya. Saat masuk IGD, Rara tampak gelisah, mudah menjadi marah, berulangkali turun dari tempat tidur periksa, bicara kacau. Ia berulang kali menyatakan bahwa ia melihat bayangan putih yang menakutkan, kemudian memeluk ibunya erat-erat. Dalam pemeriksaan fisik dijumpai tanda vital seperti; tekanan darah 130/90 mmHg, denyut nadi 110 kali/menit, dan suhu 38,50C. Orang tuanya menceritakan bahwa Rara adalah mahasiswi yang baik dan rajin. Dia selalu mematuhi aturan dan berusaha mendapatkan nilai yang baik. Rara hanya mempunyai sedikit teman, sangat tertutup, dan selalu berusaha menyenangkan hati teman-temannya.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

24

LAMPIRAN 2
PROBLEM BASED LEARNING : PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (BDM)

A. FALSAFAH DASAR Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan dalam menjelaskan terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran mahasiswa, perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama dengan ketrampilan berpikir analitik yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menanggulangi masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu tertentu. Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran pasien/masyarakat, karena itu penerapan langkah penanggulangan masalah secara ilmiah perlu menjadi satu kemahiran, di samping pembinaan sikap kepedulian terhadap lingkungan sejak awal. Secara khusus metode belajar berdasarkan masalah (BDM/PBL) bertujuan memantapkan pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah diketahui mahasiswa dengan pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan kesinambungan pengetahuan yang dipelajarinya. Cara pembelajaran ini sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan setelah seseorang lulus dari pendidikan dokter, karena seorang dokter senantiasa akan menghadapi masalah, dan melakukan langkah penanggulangan masalah dengan menerapkan ilmu pengetahuan dasar kedokteran. Pemantapan pembelajaran terjadi kalau mahasiswa dapat mengadakan elaborasi pengetahuan yang telah dikuasainya. B. LANGKAH BDM 1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi. 2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya. 3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang memerlukan penjelasan, yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai. 4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan. 5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki. 6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi sumber pembelajaran yang sesuai. 7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan. 8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari (pengetahuan lama dan baru). 9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan. 10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari. 11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari. 12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan menerapkannya pada masalah lain.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

25

Prof. Dr. Teguh Ranakusuma, SpS(K) Dr. Natalia Widiasih R, SpKJ Dr. Riwanti Estiasari, SpS DR. Dr. Tjhin Wiguna, SpKJ (K) Dr. Darma Imran, SpS Dr. Fitri Oktaviana, SpS Dr. Petrin R L.S, SpKJ Dr.dr. Diana Aulia, SpPK(K) Dra. Ika Ningsih, DMM, M.BioMed Dr. Esti Dwi Sabarati, SpPA(K) Dr. Robiatul Adawiyah, M.Biomed Dr. Wawaimuli Arozal, MBiomed, PhD Dr. Hartono Tjahjadi, SpPA

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Saraf dan Jiwa - FKUI 26 November 2012 - 4 Januari 2013

26

Вам также может понравиться