Вы находитесь на странице: 1из 17

Developmental Care

Developmental Care adalah praktik professional, edukasi, dan penelitian dimana perawat perlu mengeksplorasi, mengevaluasi, dan menemukan secara terus menerus perubahan teknologi lingkungan di unit perawatan intensif neonatal (NICU) yang berfokus meminimalisasi efek jangka pendek dan jangka panjang akibat pengalaman rumah sakit pada bayi dalam kondisi kritis terhadap ancaman fisik, psikologis, dan emosional. Developmental Care meliputi memodifikasi lingkungan neonates dan belajar untuk membaca serta merespon perilaku bayi dalam pemenuhan kebutuhannya. Developmental Care adalah kegiatan praktik professional dengan cara memodifikasi lingkungan perawatan, membaca, dan mempelajari respon bayi agar dapat mendukung perkembangan bayi dan meminimalisir efek jangka pendek dan jangka panjang baik fisik, psikologis, dan emosional akibat pengalaman hospitalisasi. Developmental Care didasarkan pada teori bahwa otak bayi akan berkembang hingga bayi lahir dan akan terus berlanjut hingga usia 3 tahun. Perubahan otak janin terjadi pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Perkembangan alami otak bayi in utero terhenti ketika bayi lahir premature. Perkembangan otak akan terganggu ketika seorang bayi lahir premature. Pertumbuhan otak tidak hanya tergantung pada faktor endogen saja tetapi juga dipengaruhi input sensori dan pengalaman. Perawatan harus dapat memfasilitasi perkembangan otak bayi untuk tetap mengalami sinaptogenesis, apoptisis, dan mielinisasi juga perkembangan area korteks abu-abu. Tingkah laku bayi memberikan makna komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan secara sistematis dan menyesuaikan kegiatan perawatan apabila terlihat tanda-tanda stress. Pemberian sensori yang tepat ditambah gangguan yang minimal serta perawatan yang tergantung pada isyarat bayi memberikan hasil medis dan perkembangan memuaskan. Apabila pemberi perawatan tidak memperhatikan aspek perkembangan otak bayi maka akan terjadi deficit neuropsychological antara lain kesulitan bicara dan bahasa, keterlambatan motorik halus dan kasar,

deficit

perhatian

serta

maslaah-masalah

sosioemosional

dan

hubungan

interpersonal. Beberapa sumber stress pada bayi di NICU yang akan mengganggu perkembangan system saraf dan apparatus sensorik yaitu suara dan radiasi gelombang elektromagnetik. 5 inti dalam Developmental Care: memfasilitasi tidur, pengkajian dan manajemen stress, dan nyeri, aktifitas seari-hari, asuhan berpusat pada keluarga, dan lingkungan mendukung penyembuhan. Kategori intervensi: 1. Modifikasi lingkungan (penerangan dan suara) Mengurangi kebisingan; tingkat kebisingan akibat peralatan

monitoring, alarm, dan aktifitas umum berhubungan dengan insiden perdarahan intracranial khsunya bayi berat lahir sangat rendah. Perawat harus mengurangi bising akibat menutup pintu incubator, mendengarkan radio. Berbicara terlalu keras, dan memindahkan peralatan. Aktifitas keperawatan seperti mengukur TTV, merubah posisi, menimbang berat badan, dan mengganti popok berhubungan dengan peningkatan TIK. Telinga bayi akan sensitive terhadap suara pada 40 dBA dan riiko kerusakan terjadi dimulai pada suara level 7880 dBA, serta pada level 100-110 dBA bayi berisiko mengalami kerusakan permanen pada system pendengarannya. Rekomendasi dari American Association of Pediatric (AAP) tingkat kebisingan NICU harus dibawah 45 dBA. Umumnya di NICU 38-75 dBA atau sampai 57-90 dBA. Mengurangi penerangan Lampu prosedur yang ditingkatkan perlahan pada bayi premature akan mempermudah bayi beradaptasi terhadap penerangan yang tajam dan mencegah penurunan saturasi oksigen. Mata bayi harus dilindungi dari lampu prosedur. Kadar pencahayaan dianjurkan berkisar 10-600 lux (=1-60 foot candles) pada setiap tempat tidur. Pencahayaan diatas 100 kHz akan menyebabkan pemanasan lokal pada jaringan.

Tindakan yang dpaat dilakukan: melakukan siklus penerangan dengan member stimulus siang hari (terang) dan malam hari (gelap), menutup incubator dengan kain, mencegah pencahayaan langsung, mencatat respon bayi terhadap cahaya. Sentuhan terapeutik; dapat menurunkan denyut nadi dan pernapasan, meningkatkan istirahat, meningkatkan koordinasi dalam mennghisap, menelan, dan bernapas, serta meningkatkan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan. Memanggil bayi dengan namanya secara lembut serta menyentuh perlahan bagian tubuh bayi mengurangi gangguan yang mendadak sebelum tindakan. 2. Minimal Handling Minimal handling atau tidak sering memanipulasi bayi bertujuan untuk melindungi dan mempertahankan stabilitas kondisi bayi dengan

merencanakan dan mengelompokkan prosedur dengan petugas kesehatan lain. 3. Pemberian posisi yang tepat Untuk mempertahankan fungsi neuromuscular dan osteo articular. Posisi yang tepat dan anatomis merupakan komponen penting. Prinsip: posisi hendaknya diubah secara teratur untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang simetri, posisi prone (menelungkupkan bayi dengan memfleksikan ekstremitas bawah dan kepala dimiringkan ke salah satu sisi), miring (dengan memposisikan bayi ke salah satu sisi dengan memfleksikan tangan dan kaki sehingga berada di tengah-tengah tubuh), dan supine (memfleksikan ekstremitas bawah) 4. Family center care Mendekatkan interaksi orang tua dengan bayi

Keberhasilan Developmental Care dilihat dari tingkah lak bayi dan tingkah laku merupakan refleksi dari pengaturan system saraf pusat. Menurut Hockenberry dan Wilson (2009) pendekatan Developmental Care dapat dilakukan dengan beberapa cara:

1. Menciptakan suasana malam hari untuk meningkatkan pola tidur bayi

dengan mematikan lampu ruangan sehingga ruangan menjadi gelap atau redup, menutup incubator dengan selimut atau kain penutup dan memakaikan penutup mata pada bayi
2. Meminimalkan

stimulasi

lingkungan,

perawat

hendaknya

selalu

memonitor dan memperhatikan tanda perubahan fisiologis dan perilaku bayi selama melakukan prosedur untuk mencegah kemungkinan terjadinya stress pada bayi. Bayi memerlukan penanganan secara lembut, emngontrol pergerakan bayi karena ada beberapa bayi yang tidak stabil apabila dipindahkan tiba-tiba dan apabila terjadi gerakan yang tidak teratur maka bayi harus diperbaiki kembali pada posisi tulang belakang fleksi , ekstremitas bawah mendekati tubuh.
3. Membantu memperbaiki posisi bayi dengan miring dan fleksi pada tulang

belakang, terutama sebelum prosedur invasive untuk mengurangi distress


4. Pembedongan dapat dilakukan seblelum prosedur invasive untuk

mengurangi respon nyeri pada bayi.


5. Nesting (pembatasan) dilakukan dengan cara menggulung selimut atau

kain diletakkan pada tempat tidur bayi bagian bawah untuk membantu mempertahankan posisi fleksi ketika bayi terlentang atau miring
6. Skin to skin contact (kangaroo care) dan pijatan sesaat dapat menurunkan

stress pada bayi premature. Kontak kulit pasif antara ibu dan bayi secara regular dapat meringankan stress. Orang tua baik ibu maupun ayah tidak mengenakan baju atas demikian juga bayi, kecuali memakai popok. Bayi diposisikan vertical pada dada ortu, sehingga terjadi kontak langsung kulit bayi dengan kulit ortu, kontak mata serta kedekatan secara langsung
7. Cobedding

of twins intervensi perkembangan

yang memberikan

lingkungan yang lebih baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi, dimana bayi kembar ditempatkan pada satu tempat tidur atau incubator dapat menjadikan termoregulasi membaik, episode apneu atau bradikardi berkurang, berat badan lebih cepat meningkat dan mengurangi jumlah hari rawat.

Dampak Developmental Care pada BBLR 1. Dampak jangka pendek Menurunkan kejadian penyakit paru kronik, infeksi, retinopaty

prematurity, dan intraventriculer haemorragic pada bayi premature sebelum dan setelah program pelatihan Developmental Care, serta meningkatkan BB bayi. 2. Dampak jangka panjang Meningkatkan fungsi hemisfer kanan dan lobus frontal pada

neuropsikologis dan neurofisiologis pada usia 8 tahun.

Kangaroo Mother Care

Kangaroo Mother Care (KMC) adalah kontak kulit antara ibu dan bayi secara dini, terus-menerus serta dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannnya adalah agar bayi kecil tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir atau bayi telah stabil. Kangaroo Mother Care dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah setelah bayi pulang. Bayi tetap dapat di rawat dengan Kangaroo Mother Care meskipun belum dapat menyusu, berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif pemberian minum. Metode ini meniru perilaku binatang asal Australia yang menyimpan anaknya di kantung perutnya, sehingga diperoleh suhu optimal bagi kehidupan bayi. Metode ini dikembangkan di Kolombia. Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ini ditemukan sejak tahun 1983, kemudian metode Kanguru mulai dikembangkan sejak 1978 oleh Neos Edgar Rey dan Hector Martinez, peneliti pada Instituto Materno Infantil in Santa Fe de Bogota Kolombia.Metode yang pertama kali dilakukan oleh Doctors Rey dan Martinez di Bogota, Colombia pada tahun 1979 ini awalnya dicetuskan karena begitu banyaknya bayi berat lahir rendah, keterbatasan tenaga dan fasilitas kesehatan, serta tingginya angka mortalitas di rumah sakit karena infeksi. Menurut Ludington Hoe, J.Obset Gynecol Neonatal Nurs, KMC merupakan Lingkungan yang baik untuk bayi premature segera setelah lahir. Di Indonesia, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (Depkes dan Kesos) telah mengembangkan kebijakan Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Metode kanguru digunakan sebagai salah satu cara pencegahan hipotermia dalam Perawatan Neonatal Dasar. Di Indonesia lebih banyak dikenal dengan nama Perawatan Metode Kanguru (PMK) atau cukup menyebut Perawatan Bayi Lekat (PBL). Menurut Prof Dr.dr.Hadi Pratomo, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, UI ada beberapa istilah Lokal KMC di Indonesia misalnya Bedako di (OKU, Sumsel), Kadu dan Makaleppe di Maros, Sulsel, Perawatan Bayi Tegak, Perawatan Bayi Tempel, Kekepan di Garut, Perawatan Bayi Lekat di Yogya, Metoda Kussu di Kuskus, Maluku .

Menurut Hadi, berdasarkan perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1995 hampir semua (98 persen) dari lima juta kematian neonatal terjadi di negara berkembang. Lebih dari dua pertiga kematian itu terjadi pada periode neonatal dini. Umumnya karena berat badan lahir kurang dari 2.500 gram. Menurut WHO, 17 persen dari 25 juta persalinan per tahun adalah BBLR dan hampir semua terjadi di negara berkembang. Pengertian Asuhan Metode Kanguru Asuhan Kangaroo Mother Care merupakan asuhan yang dirancang untuk neonatus dengan berat badan lahir rendah atau kurang bulan. Asuhan ini dikenal juga dengan metode skin to skin yaitu kontak kulit dengan kulit anatara ibu dan bayi dengan mempertahankan suhu tubuh normalnya yang dilakukan sejak dini dan berkelanjutan baik selama masih di rumah sakit maupun di rumah, disertai pemberian ASI eksklusif dan pemantauan terhadap tumbuh kembang bayi. Metode asuhan kanguru dapat dilakukan kepada hampir semua bayi kecil. Bayi dengan sakit yang parah yang memerlukan perawatan khusus bisa menunggu hingga pulih sebelum memulai metode ini. Sesuai metode ini untuk jangka pendek bisa dilakukan saat pemulihan ketika bayi masih memerlukan perawatan medis (cairan IV, oksigen tambahan konsentrasi rendah). Kontak kulit dengan kulit harus dimulai secar bertahap dengan transisi secara hati-hati sehingga menjadi berkesinambungan. Sesi selama 60 menit atau kurang harus dihindari karena perubahan yang terlalu sering akan membuat bayi stress. Waktu kontak kulit dengan kulit diperpanjang secara bertahap agar menjadi selama mungkin. Ibu bisa tidur dengan bayi yang diletakan dengan posisi kanguru benar. Lamanya bayi dalam posisi Kanguru kalau mungkin 24 jam terus menerus. Kalau ibu tidak sempat bisa fungsinya sementara diganti oleh keluarga lain. Bayi yang dirawat di NICU mengingat keadaan bayi, maka metode Kanguru dilakukan secara bertahap, paling tidak selama 1 jam (agar tidak mengganggu waktu istirahatnya bayi) sebelum terus menerus selama 24 jam. Untuk metode asuhan kanguru secara terus menerus, kondisi neonatus harus stabil. Kemampuan minum (untuk menghisap dan menelan) bukan

merupakan persyaratan esensial, metosde ini bisa dilakukan walaupun dilakukan melalui sonde. Kriteria bayi dalam asuhan metode kanguru : a. Bayi dengan berat badan 2000 g b. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai c. Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik d. Perkembangan selama di inkubator baik e. Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan Menurut Perinasia (Perkumpulan Perinatologi Indonesia) Tahapan yang harus dipersiapkan sebelum memulai metode ini, yaitu antara lain : a. Persiapan ibu Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun 2-3 kali sehari. Membesihkan kuku dan tangan Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi,ibu dapat menggunakan handuk/ kain (dilipat diagonal,difiksasi dengan ikatan atau peniti yang aman di baju ibu),kain lebar yang elastik, atau kantong yang dibuat sedemikian rupa untuk menjaga tubuh bayi. Bisa juga memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu.bayi diletakkan di antara payudara ibu,baju ditangkupkan. Kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar ibu tidak jatuh. Selama pelaksanaan Metode Kanguru ibu tidak memakai BH Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju atau kain Memakai kain baju yang dapat direnggang

b. Persiapan Bayi Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan hangat Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi,kaos kaki, dan popok selama penggunaan metode ini.

Posisi bayi vertikal ditengah payudara atau sedikit ke samping kanan/kiri sesuai dengan kenyamanan bayi serta ibu.Usahakan kulit bayi kontak langsung dengan kulit ibunya terus menerus

Saat ibu duduk atau tidur posisi bayi tetap tegak mendekap ibu. Setelah bayi dimasukkan ke dalam baju, ikat kain selendang di sekeliling atau mengelilingi ibu dan bayi.

Adapun tahapan yang dilakukan selama asuhan metode kanguru yaitu: a. Posisi kanguru Bayi diletakkan diantara payudara ibu dalam posisi tegak dengan dada bayi menempel pada dada ibu. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah. Kedua tungkai bayi ditekuk sedikit seperti posisi kodok. Dalam posisi berdiri tubuh ibu dan bayi diikat dengan kain selendang atau kemben berbahan elastis untuk menahan badan bayi agar tidak jatuh. Pastikan bahwa kain melekat erat dibagian dada dan bukan dibagian perut, jangan mengikat terlalu keras dibagian perut bayi tapi harus disekitar epigastrium ibu. Dengan cara ini bayi leluasa bernafas dengan perut dan nafas ibu akan menstimulasi bayinya . Selanjutnya bayi hanya mengenakan popok, topi hangat, dan kaus kaki. Tetapi apabila suhu sedang dingin, boleh dipakaikan baju tanpa lengan berbahan katun yang dibuka di bagian depannya, agar dada bayi tetap dapat menempel (kulit ke kulit) pada dada ibu. Ibu dapat bebas bergerak,seperti duduk,berjalan, berdiri, makan, dan lainlain. Pada waktu tidur, Kangaroo Mother Care dapat dilakukan dengan cara posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.

b. Perawatan bayi dengan posisi kanguru Sebagian besar perawatan tetap dapat dilakukan meskipun pada posisi kanguru ini termasuk menyusui harus tetap dilakukan. Bayi hanya dilepaskan dan kontak kulit dengan kulit saat: Mengganti popok, melakukan tindakan higiene dan perawatan tali pusat Penilaian klinis sesuai jadwal yang ditentukan rumah sakit. Tidak perlu dan di rekomendasikan untuk dimandikan setiap hari

c. Pemantauan kondisi bayi Suhu Bayi yang cukup minum dan dalam kondisi kontak kulit dengan kulit, dapat dengan mudah mempertahankan suhu tubuh normalnya yaitu antara 36,5 C-37 C saat berada dalam posisi kanguru. Saat posisi ini dimulai ukur suhu aksila setiap 6 jam hingga stabil selam 3 hari berturut-turut setelahnya pengukuran dilakukan hanya 2 kali sehari. Pernafasan Frukuensi pernafasan normal BBLR atau kurang bulan berkisar antara 30-60 kali permenit, dan nafas akan bergiliran dengan interval tidak bernafas (apnea). Jika interval terlalu lama (20 detik atau lebih) dan bibir serta muka bayi menjadi biru, sianosis dan nadinya rendah, bradikardia,atau risiko kerusakan otak. Penelitian menunjukan bahwa kontak kulit dengan kulit dapat membuat pernafasan lebih teratur pada bayi kurang bulan dan bisa menurunkan insidensi apnea. Tanda bahaya Keadaan penyakit serius pada bayi kecil biasanya samar dan terabaiakn dengan mudah hingga penyakit menjadi lebih berat dan sulit diatasi. Penting bagi ibu untuk mengenali tanda-tanda tersebut dan memeberikan perawatan yang diperlukan. Tanda-tanda tersebut antara lain : sulit

bernafas, retraksi, merintih, bernafas sangat lambat atau sangat perlahan, Apnea yang sering dan lama, bayi teraba dingin, suhu tubuhnya dibawah normal meskipun dijaga kesehatannya. Sulit minum: bayi tidak bangun untuk minum, berhenti minum atau muntah Kejang, Diare, Kulit menjadi kuning

Menyusui Posisi Kangaroo Mother Care ideal untuk menyusui bayi Ajari ibu cara menyusui dan perlekatan yang benar. Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi, dorong ibu agar mampu melakukannya. Bila ibu tidak dapat menyusui,berila h ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum. Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari. Bila ibu menyusui catat waktu ibu menyusui bayinya. Setiap ibu memproduksi ASI yang khusus untuk bayinya, tapi ibu dan bayi kurang bulan menghasilkan ASI rendah laktosa yang penting untuk pencernaan karena bayi kurang bulan tidak mempunyai laktisa enzim yang menguraikan gula tertentu. Kandungan ASI manusia berubah sesuai pertumbuhan neonatus. ASI, terutama kolostrum, kaya akan antibody imunoglobin, yang melindungi terhadap infeksi. Selain itu, ASI manusia mengandung zat anti infeksi yang lainnya seperti hormon interferon, pakar pertumbuhan dan komponen anti inflamasi.Bayi yang sangat kurang bulan/sakit sehingga tidak bisa menyusui akan mendapatkan manfaat ASI yang diberikan melalui pipet. Untuk bayi dengan usia kehamilan kurang dari 30-32 minggu ASI, biasanya diberikan melalui selang nasogastrik, yang bisa digunakan juga untuk ASI yang diperah ibu bisa membiarkan bayi menghisap jarinya saat diberi minum melalui sonde dan hal ini bisa dilakukan dalam posisi kanguru.Untuk bayi dengan usia kehamilan lebih dan 30-32 minggu ini bisa digunakan cangkir ASI yang telah diperah, dalam pemberian cara ini bayi dilepaskan dari posisi kanguru, ditutup dengan selimut hangat dan kembali ke posisi kanguru setelah selesai minum. Bayi dengan usia kehamilan lebih dari 32 minggu bisa belajar dengan menghisap puting, sehingga bayi dalam menyusui tetap dalam posisi kanguru.

Pertumbuhan Timbang bayi kecil sekali sehari, penimbangan lebih sering akan mengganggu bayi dan menyebabkan kecemasan pada ibu. Saat bayi mulai bertambah berat timbang setiap dua hari sekali selama satu minggu dan kemudian sekali seminggu hingga bayi cukup bulan. Menimbang bayi dengan cara, misalnya telanjang, timbangan yang telah dikalibrasi, letakkan handuk bersih dan hangat pada timbangan untuk menghindari bayi dingin. Timbang bayi ditempat dalam lingkungan yang hangat. Catat beratnya setiap melakukan penimbangan.

d. Penjelasan kepada ibu Jelaskan pada ibu mengenai pola pernafasan dan warna bayi normal serta kemungkinan variasinya yang masih dianggap normal. Mintalah pada ibu waspada terhadap tanda yang tidak biasanya ditemui atau tidak normal. Jelaskan juga bahwa KMC penting agar pernafasan bayi baik dan mengurangi resiko terjadinya apnoe, dibanding bayi yang diletakkan di boks. Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada atau punggung, atau menyentil kaki bayi) bila bayi tampak biru di daerah lidah, bibir atau sekitar mulut atau pernafasan berhenti lama Bila suhu normal selama 3 hari berturut-turut, ukur suhu setiap 12 jam selama 2 hari kemudian hentikan pengukuran.

e. Penghentian asuhan metode kanguru. Metode ini dijalankan sampai berat badan bayi 2500 gram atau mendekati 40 minggu,atau samapai kurang nyaman dengan Kangaroo Mother Care, misalnya : Sering bergerak Gerakan ekstremitas berlebihan Bila akan dilakukan Kangaroo Mother Care bayi menangis.

Bila bayi sudah kurang nyaman dengan Kangaroo Mother Care, anjurkan ibu untuk menyapih bayi dari KMC, dan dapat melakukan kontak kulit lagi pada waktu bayi sehabis mandi,waktu malam yang dingin,atau kapan saja dia menginginkan. Bayi juga diberhentikan pada asuhan metode kanguru yaitu jika memenuhi kriteria berikut ini: Kesehatan umum bayi baik dan tidak ada penyakit seperti apnea dan infeksi Bayi minum dengan baik dan mendapatkan ASI ekslusif. Berat badan bayi naik (sedikitnya 15 g/kg/per hari paling sering dalam 3 hari berturut-turut) Suhu bayi stabil saat dalam posisi kanguru (selama 3 hari berturut-turut)

f. Prinsip Metode Asuhan Kanguru Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam inkubator dengan meniru kanguru. Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal (36,5 o C- 37,5 o C). Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak langsung kulit bayi dengan secara terus-menerus.Bayi yang dapat bertahan dengan cara ini adalah yang keadaan umumnya baik, suhu tubuhnya stabil(36,5 o C- 37,5 o C) dan mampu menyusui dengan baik. Metode ini dihentikan jika bayi telah mencapai bobot badan minimal 2500 g dan suhu tubuh optimal 37 o C, dan bayi bisa menyusui dengan baik.

g. Manfaat Asuhan Metode Kanguru Beberapa penelitian menyebutkan metode ini memberikan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh bayi dan ibu: Untuk meningkatkan Berat Badan terutama pada BBLR Menjaga kehangatan, agar suhu tubuh bayi tetap normal. Suhu optimal didapat lewat kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin contact). Suhu ibu merupakan sumber panas yang efisien dan murah.

Mempercepat pengeluaran ASI dan meningkatkan keberhasilan menyusui sehingga Inisiasi Menyusu Dini juga akan cepat tercapai dalam tahap metode ini dan apabila ASI sudah keluar manfaat ekonomis juga akan dirasakan. Ibu selain mudah, praktis dan murah dapat meyusui bayinya, tidak perlu juga membeli susu formula yang harganya cukup mahal

Menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi. Metode ini tentunya akan lebih mendekatkan ikatan batin ibu dan si bayi, karena apabila bayi berada di inkubator, tentunya hubungan bayi dan ibu akan terbatas. Dengan metode Kangaroo Mother Care ini akan diketahui pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti skin to skin contact. Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim. Bayi dapat merasakan sentuhan lembut ibu, ungkapan rasa sayang dan perhatian seorang ibu. Bayi prematur yang mendapat banyak sentuhan ibu, menurut penelitian, menunjukkan kenaikan berat badan yang cepat dari pada jika si bayi jarang disentuh.

Perlindungan dari infeksi Mengurangi lama menangis pada bayi Dapat mengurangi biaya rumah sakit. Hal ini berkaitan dengan penggunaan ikubator di rumah sakit yang cukup mahal, sehingga dengan menggunakan asuhan metode kanguru dapat mengurangi biaya rumah sakit

Metode bisa dilakukan oleh anggota keluarga lain, jika ibu perlu istirahat, termasuk ayah, saudara,atau petugas kesehatan. Bila tidak ada yang menggantikan , bayi diberi pakaian hangat atau topi, dan diletakkan di box bayi dalam ruangan yang hangat.

Adapun salah satu kekurangan dari asuhan metode kanguru yaitu, Waktu ibu cenderung lebih banyak digunakan untuk metode ini, sehingga tidak dapat melakukan aktivitas lain yang lebih berat(sangat aktif).

h. Memulangkan bayi Butuh waktu beberapa hari/minggu sampai bayi siap dipulangkan, tergantung berat lahir. Ibu dan bayi dapat dipulangkan jika: Tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Berat badan naik >20 gram/hari selama 3 hari berturut-turut. Beri dorongan bahwa ibu dapat merawat bayinya dan dapat melanjutkan KMC di rumah, dan dapat kembeli untuk melakukan kunjungan tindak lanjut secara rutin.

i. Kunjungan tindak lanjut Satu minggu setelah pulang, timbang bayi setiap hari bila memungkinkan dan diskusikan setiap masalah yang ada dengan ibu.Beri dukungan pada ibu. Pada minggu ke dua lakukan kunjungan 2 kali per minggu sampai bayi berumur 40 hari atau berat bayi 2500 gram.Timbang bayi dan nasehati ibu untuk menghentikan Kangaroo Mother Care bila bayi mulai kurang toleran. Bila sudah lepas Kangaroo Mother Care, lanjutkan kunjungan tindak lanjut tiap bulan sampai bayi berumur beberapa bulan untuk memantau pemberian minum dan tumbuh kembang bayi.

PAPER DEVELOPMENTAL CARE dan Kangaroo Mother Care Untuk memenuhi tugas panum Keperawatan Anak

Disusun oleh : Azka Fathiyatir Rizqillah Eva Dwi Mayrani Evi Apriani Menik Kartini Nurul Laily Ramadani Rina Achiriyani Siti Shofiyah

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

Daftar Pustaka Zubaidah. 2012. Pengaruh Pemberian Development Care terhadap

Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Perawat dalam Merawat BBLR di RSUP dr. Karyadi Semarang. Fakultas Ilmu Keperawatan Program Magister Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Herliana, Lia. 2011. Pengaruh Developmntl Care terhadap Reapon Nyeri pada Bayi Prematur yang Dilakukan Prosedur Invasif. Fakultas Ilmu Keperawatan Magister Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Вам также может понравиться