Вы находитесь на странице: 1из 4

PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SMP NEGERI 2 TELLU LIMPOE

I.

LATAR BELAKANG Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah adalah kebiasaan/ perilaku positif yang dilakukan oleh setiap komponen lingkungan sekolah yaitu oleh setiap siswa, guru, penjaga sekolah, petugas kantin sekolah, orang tua siswa, dan lain-lain yang dengan kesadarannya untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya serta aktif dalam menjaga lingkungan sehat di sekolah. PHBS perlu dilakukan sekolah dengan tujuan agar siswa, guru, penjaga sekolah, petugas kantin sekolah, orang tua siswa dan lain-lain terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit, sekolah menjadi bersih dan sehat sehingga meningkatkan semangat proses belajar-mengajar dan akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.

II. PERMASALAHAN MASYARAKAT Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat Indonesia masih buruk.. Menurut indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat 2010, rata-rata presentase PHBS nasional hanya 35,68%. Artinya hanya 35,68% dari total warga Indonesia yang telah berprilaku hidup bersih dan sehat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencangkan sekolah sehat atau Health Promoting School (Sekolah yang mempromosikan kesehatan). Masalah kesehatan yang dialami oleh anak usia sekolah dan remaja sangat kompleks dan bervariasi. Karena itu PHBS perlu diterapkan oleh siswa sekolah. III. PEMILIHAN INTERVENSI Salah satu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah adalah mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun. Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali

menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung. Kerap kali ketika tangan terlihat kotor setelah memegang benda yang kotor, kuku tampak hitam, noda menempel, berdebu,barulah mencuci tangan untuk

membersihkannya. Padahal tangan yang terlihat bersih belumlah sebuah jaminan tidak kotor atau terbebas dari kuman. Kebanyakan orang tidak membiasakan diri untuk selalu mencuci tangan setelah atau sebelum aktivitas. Padahal disaat beraktivitas kita memegang sesuatu benda di sekitar kita, dimana kuman menempel dan bisa masuk dalam tubuh. Tidak terhitung berapa jumlah kuman yang ikut dan secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan yang kita makan. Kuman yang telah masuk ke dalam tubuh tentu saja akan menimbulkan berbagai penyakit. Cara mencuci tangan yang benar adalah : Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir seperti air keran atau air dari ember yang dituang dengan gayung. Gosokkan tangan dengan sabun di seluruh bagian tangan mulai dari punggung tangan, sela-sela jari, ujung-ujung jari, di bawah kuku, gerakan memutar pada jari jempol, telapak tangan, dan pergelangan tangan sekitar 10-15 detik. Bilas tangan dengan air bersih yang mengalir sampai sabun hilang Keringkan tangan dengan handuk bersih atau kertas tisu, jika tidak tersedia dapat dikeringkan dengan diangin-anginkan. IV. PELAKSANAAN Penyuluhan PHBS ini diadakan di sekolah SMP Negeri 2 Tellu Limpoe pada tanggal 25 Juni pukul 09.00 WITA, materi dibawakan dengan menggunakan media slide power point yang ditampilkan menggunakan LCD. Materi penyuluhan diawali dengan diskusi tentang perilaku hidup bersih dan sehat berupa diskusi interaktif disertai dengan simulasi teknik cuci tangan. Namun sebelumnya dilakukan pretest dan posttest untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan yang diperoleh setelah kegiatan. Peserta terdiri dari perwakilan siswa tiap kelas.

V. EVALUASI Evaluasi Struktur Persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan satu minggu sebelum pelaksanaan peyuluhan. Penyuluhan dirangkaikan dengan kegiatan pelatihan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tellu Limpoe. Evaluasi Proses Peserta yang hadir 34 orang yang terdiri perwakilan dari setiap kelas. Pelaksanaan penyuluhan berjalan sebagaimana yang diharapkan dimana peserta antusias menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri dan hampir sebagian besar peserta aktif melontarkan pertanyaan. Setelah itu dilakukan review bersama dengan meminta beberapa peserta untuk mengulangi apa yang telah disampaikan pemateri. Evaluasi Hasil Evaluasi dilakukan dengan pemberian pretest dan posttest dengan sasaran peningkatan pengetahuan sebanyak 50 %. Standar nilai yang dinyatakan lulus sebesar 70. Pada saat dilakukan pretest jumlah murid yang lulus sebanyak 4 orang, dan pada posttest jumlah murid yang dinyatakan lulus sebesar 43 orang. Maka jumlah presentasi peningkatan pengetahuan : (selisih peserta yang lulus) x 100% = 32 5 x 100% = 27 x 100 % = 79,41% (jumlah keseluruhan murid) 34 34 Jumlah peningkatan presentasi pengetahuan untuk kegiatan ini mencapai 79,41%, dan telah memenuhi standar yang ditetapkan. Hal ini membuktikan bahwa peserta memperhatikan materi yang disampaikan.

PESERTA

PENDAMPING

dr. Anggiat Humusor Ulina

dr. Hijriah Thayyib

DOKUMENTASI

Вам также может понравиться