Вы находитесь на странице: 1из 12

Keuntungan & Kerugian Bentuk Sediaan Obat (part.

1)
Diposkan oleh Neezha Kyeopta di 09.59

KAPSUL Keuntungan Kapsul : Dapat menutupi rasa obat yang tidak enak Bahan obat tunggal ataupun campuran dapat diberikan dalam satu kapsul Bagi beberapa penderita kapsul lebih mudah ditelan daripada tablet Kapsul dapat dilapisi dengan bahan tertentu sehingga tidak pecah atau larut dlm lambung Selain serbuk, bahan obat lain yang kering dapat dimasukkan dalam kapsul, seperti granul Kerugian Kapsul : Tidak bisa untuk zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul tidak dapat menahan penguapan Tidak bisa untuk zat-zat higroskopis (menyerap lembab) Tidak bisa untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul Tidak bisa untuk balita Tidak bisa dibagi-bagi TABLET Keuntungan Tablet : Berupa unit dose system dokter mudah/ cepat menulis kan resep & penderita cpt dilayani di apotek Mudah disimpan dan dibawa Bagi sebagian penderita: lebih mudah menelan tablet daripada kapsul Kerugian Tablet : Menyulitkan pemberian terapi individual Komposisi & dosis masing2 obat dlm tablet blm tentu sesuai dng kebutuhan penderita Jika syarat waktu disintegrasi & waktu disolusi tablet tdk terpenuhi maka sasaran kadar obat dlm plasma tdk tercapai AEROSOL Keuntungan Aerosol : Mudah digunakan & sedikit kontak dengan tangan Bahaya kontaminasi tidak ada (dimasuki udara & penguapan selama tidak digunakan), karena wadah tertutup-kedap Efektif untuk penanganan gangguan pernapasan Takaran yang dikehendaki dapat diatur Bentuk semprotan dapat diatur Iritasi yang disebabkan oleh pemakaian topikal dapat dikurangi

Kerugian Aerosol :

MDI ( Metered Dose Inhaler) biasanya mengandungbahan obat terdispersi & masalah yang sering timbul berkaitan dengan stabilitas fisiknya Efikasi klinik biasanya tergantung kemampuan pasien menggunakan MDI dengan baik & benar

SUPPOSITORIA Keuntungan Suppositoria : Dpt menghindari terjadinya iritasi pada lambung Dpt menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan Langsung dpt masuk melalui saluran darah, efek lebih cepat daripada penggunaan per oral Cocok untuk pasien yg mudah muntah atau tdk sadar

Kerugian Suppositoria : Tidak menyenangkan dalam penggunaan Absorbsi obat terkadang tidak teratur

PIL Keuntungan Pil : Mudah ditelan Menutup rasa obat yang tidak enak Relatif lebih stabil dibanding bentuk sediaan serbuk dan solutio Sangat baik untuk sediaan yg penyerapannya dikehendaki lambat Kerugian Pil : Obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat Obat yang dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung Bahan obat padat/serbuk yang voluminous dan bahan obat cair dalam jumlah besar

Obat Tetes dan Sediaan Cair Topikal

Artikel ini melingkupi : obat tetes mata, obat tetes telinga, obat tetes hidung, obat kumur, obat cuci mulut, linimentum (obat gosok), lotio, enema, dan tinctur topikal. A. Obat tetes mata obat tetes mata adalah sediaan tetes yang digunakan untuk mengobati gangguan pada indra penglihatan. ada yang digunakan untuk menyembuhkan mata merah karena iritasi ringan, maupun mengandung antibiotik untuk menyembuhkan infeksi, serta mengandung antibiotik+steroid untuk mengurangi glukosa (tekanan pada mata). pengawet untuk tetes mata seperti fenilraksa (II) nitrat, fenilraksa (II) asetat 0,002% b/v, benzalkonium klorida 0,01% b/v. pemilihan pengawet berdasarkan tingkat kesesuaian kelarutan pengawet dan zat aktif. benzalkonium k. tidak cocok pada tetes mata yang mengandung anestetikum lokal/pembius. obat tetes mata harus jernih, bebas partikel asing, serat, dan benang. Pada pembuatan tetes mata harus memperhatikan :

sterilitas kejernihan pengawet tonisitas dan stabilitas

B. Obat tetes telinga Obat tetes telinga adalah sediaan yang ditujukan untuk pengobatan telinga, dengan meneteskan kedalam telinga, pembawanya buka air, ditujukan untuk membersihkan telinga, mengobati radang atau rasa sakit. C. Obat tetes hidung Obat tetes hidung adalah obat tetes yang digunaka dengan cara meneteskan pada rongga hidung. biasanya mengandung zat adrenergik untuk mengatasi kemampatan pada hidung. D. Obat kumur Obat kumur adalah sediaan yang ditujukan untuk kesehatan mulut. Beberapa zat yang umumnya digunakan untuk sediaan obat kumur : - paraklorofenol : sebagai antiinfeksi, membersihkan saluran akar gigi - larutan karbamid peroksida : anti infeksi, membunuh/mengikis kuman - eugenol : analgesik untuk gigi

Larutan (solutio)

Baca

juga

Keuntungan

dan

Kerugian

Sediaan

Larutan

Larutan atau solutio adalah sediaan cair yang mengandung satu zat aktif atau lebih yang terlarut didalamnya, biasanya menggunakan pelarut air. Perbedaan potio dan larutan (solutio) adalah potio merupakan sediaan cair untuk konsumsi obat secara oral, sedangkan larutan (solutio) merupakan sediaan cair yang bisa digunakan secara oral, topikan, parenteral dan sebagainya.

larutan yang mengandung air dan gula disebut sebagai sirup, larutan yang mengandung hidroalkohol (kombinasi air dan etil alkohol) disebut eliksir larutan yang berbau harum disebut sipiritus jika pelarut mengandung alkohol atau aqua aromatik jika pelarutnya mengandung air larutan yang diperoleh dengan penyarian zat aktif dari bahan alam disebut ekstrak atau tinktur

Formulasi larutan umumnya mengandung:


zat aktif pelarut pelarut pembantu pengawet pewarna pendapar pengaroma dan pewarna antioksidan dan sebagainya

Istilah istilah kelarutan istilah deskriptif ---> bagian pelarut yang digunakan untuk melarutkan 1 bagian zat

sangat mudah larut ---> kurang dari 1 mudah larut ---> 1 sampai 10 larut ---> 10 sampai 30 agak sukar larut ---> 30 sampai 100 sukar larut ---> 100 sampai 1000 sangat sukar larut ---> 1000 sampai 11000 praktis tidak larut ---> lebih dari 11000

air merupakan pelarut yang paling sering digunakan. alkohol, gliserin dan propilen glikol umumnya digunakan sebagai pelarut pembantu

aseton, etiloksida dan isopropil alkohol terlalu toksik bila digunakan untuk sediaan oral Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan larutan/solutio untuk mempercepat melarutnya obat dapat digunakan beberapapa cara seperti menggunakan panas, mengecilkan ukuran partikel zat, menggunakan pelarut pembant mapun membantu kelarutan dengan melakukan pengadukan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat larutan, jngan asal campur aja ya :D : 1. kelarutan zat aktif harus jelas dan bisa larut 2. kestabilan zat aktif dalam larutan/pelarut maupun kosolven harus baik 3. dosis takaran tepat 4. penyimpanan yang sesuai

Serbuk (pulvis dan pulveres)

Serbuk dibagi menjadi 2 yaitu pulvis dan pulveres. Menurut FI III serbuk adalah campuran homogen dari dua atau lebih obat yang diserbukkan. Menurut FI IV, serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral maupun topikal. secara kimia-fisika serbuk mempunyai ukuran antara 10.000- 0,1 mikrometer. Keuntungan / kelebihan bentuk sediaan serbuk :

campuran obat dan bahan obat yang sesuai kebutuhan dosis lebih tepat, lebih stabil dari sediaan larutan disolusi/melarut cepat dalam tubuh tidak memerlukan banyak bahan tambahan yang tidak perlu

Kerugiaan serbuk / kekurangan bentuk sediaan serbuk :


kurang baik untuk zat obat yang mudah terurai karena kontak dengan udara sulit untuk ditutupi rasanya (tidak enak maupun baunya) peracikannya membutuhkan waktu yang relatif lama

Karakteristik serbuk : - homogen dan kering, homogenisitasnya dipengaruhi ukuran partikel dan densitasnya/berat jenis

- punya derajat kehalusan tertentu Pembagian Serbuk 1. Pulvis (serbuk terbagi) pulvis adalah serbuk yang dapat dibagi dalam bobot yang sama, dibungkus menggunakan kemasan untuk sekali minum, serbuk terbagi boleh dibagi secara visual/penglihatan, maksimal 10 serbuk secara bersamaan. Umumnya serbuk berbobot 0,5 gram, pengisinya laktosa. Penimbangan diperlukan apabila pasien memperoleh dosis 80% dari dosis maksimum untuk sekali atau sehari pakai. 2. Pulveres (serbuk tak terbagi) Pulveres adalah serbuk yang tidak dapat terbagi untuk pemakaiannya, contohnya serbuk tabur, serbuk gigi dan serbuk effervecent. E. Obat cuci mulut Obat cuci mulut adalah sediaan larutan pekat dalam air yang mengandung bahan deodorant, antiseptik, analgetik dan astringen, biasanya untuk membersihkan dan menghilangkan bau mulut. F. Obat gosok (linimentum) obat gosok adalah sediaan cair atau kental mengandung analgetikum dan zat yang mempunyai sifat rubefasien, melemaskan otot, atau menghangatkan. G. Lotio Lotio adalah sediaan berupa suspensi atau sistem dispersi yang digunakan sebagai obat luar (topikal), biasanya dikenal dengan sebutan lotion atau losion. H. Enema Enema atau lavement atau clysma adalah cairan untuk membersihkan atau menghasilkan efek terapi setempat atau sistemik. enema untuk terapi seperti sedatif, antelmintik, antiradang, ataupun nutrien. Macam-macam enema : - enema retensi : enema/larutan yang diberikan melalui rektum - enema untuk pengosongan : enema diberikan melalui rektum untuk membersihkan usus. - enema dengan efek terapeutik : enema untuk efek karminatif, sebagai astringen, dsb

Supositoria dan Ovula

Pengertian supositoria, ovula, keuntungan/kelebihan supositoria dan ovula, serta kekurangan supositoria : A. Supositoria Supositoria/Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak, atau melarut pada suhu tubuh (FI IV (1995). B. Ovula Ovula adalah sediaan padat yang digunakan melalui vaginal, umumnya berbentuk telur, dapat melarut, melunak, meleleh pada suhu tubu (FI III 1971) sebenarnya ovula termasuk kedalam jenis supositoria, namun digunakannya nama ovula agar merujuk pada bentuk sediaan dan rute pemeriannya yang hanya lewat vaginal Kelebihan supositoria dan ovula : - dapat digunakan untuk obat yang tidak bisa diberikan secara oral, karena gangguan cerna, pingsan dsb. - dapat diberikan pada anak bayi, lansia ang susah menelan - bisa menghindari first fast efek dihati. Kekurangan supositoria dan ovula : - daerah absorpsinya lebih kecil - absorpsi hanya melalui difusi pasif - pemakaian kurang praktis - tidak dapat digunakan untuk zat yang rusak pada pH rektum Metode pembuatan supositoria / ovula :

cetak menggunakan tangan : pencampuran, penggerusan, serta digulung menjadi silinder lalu dipotong potong sesuai ukuran yang diinginkan, gunakan talk agar tidak lengket ditangan Percetakan kompresi dinding : pembuatan sediaan dengan menggunakan alat yang dapat mencetak 1,2, dan 5 gram bobot supo. percetakan dengan cara penuangan : cara ini umumnya digunakan pada skala industri, cetakannya mampu mencetak hinggal 600 supo.

Supositoria dan Ovula

Pengertian supositoria, ovula, keuntungan/kelebihan supositoria dan ovula, serta kekurangan supositoria : A. Supositoria Supositoria/Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak, atau melarut pada suhu tubuh (FI IV (1995). B. Ovula Ovula adalah sediaan padat yang digunakan melalui vaginal, umumnya berbentuk telur, dapat melarut, melunak, meleleh pada suhu tubu (FI III 1971) sebenarnya ovula termasuk kedalam jenis supositoria, namun digunakannya nama ovula agar merujuk pada bentuk sediaan dan rute pemeriannya yang hanya lewat vaginal Kelebihan supositoria dan ovula : - dapat digunakan untuk obat yang tidak bisa diberikan secara oral, karena gangguan cerna, pingsan dsb. - dapat diberikan pada anak bayi, lansia ang susah menelan - bisa menghindari first fast efek dihati. Kekurangan supositoria dan ovula : - daerah absorpsinya lebih kecil - absorpsi hanya melalui difusi pasif - pemakaian kurang praktis - tidak dapat digunakan untuk zat yang rusak pada pH rektum Metode pembuatan supositoria / ovula :

cetak menggunakan tangan : pencampuran, penggerusan, serta digulung menjadi silinder lalu dipotong potong sesuai ukuran yang diinginkan, gunakan talk agar tidak lengket ditangan Percetakan kompresi dinding : pembuatan sediaan dengan menggunakan alat yang dapat mencetak 1,2, dan 5 gram bobot supo. percetakan dengan cara penuangan : cara ini umumnya digunakan pada skala industri, cetakannya mampu mencetak hinggal 600 supo.

Pil dan Granula

Pil atau pilulae adalah sediaan berbentuk bulat telur, umumnya digunakan secara oral. Pil berasal dari bahasa latin ''pila' yang berarti bola. Menurut farmakope indonesia pil adalah suatu sediaan berupa masa bulat mengandung satu atau lebih bahan padat. umumnya pil bulat berbobot antara 60-300 mg. bobot pengisi dan zat tambahan diperboleh 100-150 mg, umumnya berbobot 120 mg. keuntungan sediaan berbentuk pil : - mudah digunakan/ ditelan - mampu menutupi rasa yang tidak enak - relatif stabil dibandingkan larutan - sangat baik untuk sediaan yang dikehendaki penyerapannya lambat Kerugian - kurang Tahap sediaan cocok untuk obat waktu tahap pembuatan pembulatan berbentul pil yang diharapkan memberi reaksi absorbsi yang pembuatan masa pemotongan dan penyalutan penaburan pil : yang cepat lama : pil pil pil pil

Granula Granula adalahbutir-butir berbentuk bulat yang memiliki bobot maksimal 30 mg dan jika tidak dinyatakan lain memiliki kandungan zat aktif sebesar 1 mg

LAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata larutan (solution) sering dijumpai. Larutan merupakan campuran homogen antar dua atau lebih zat berbeda jenis. Ada dua komponen utama pembentukan larutan, yaitu zat terlarut (solution), dan pelarut (solvent). Fasa larutan dapat berupa fasa gas, cair, atau fasa padat bergantung pada sifat kedua komponen pembentukan larutan. Apabila fase larutan dan fase zatzat pembentukannya sama, zat yang berada dalam jumlah terbanyak umumnya disebut pelarut sedangkan zat lainnya sebagai zat terlarutnya. (http//www.solutio blogspot) Larutan merupakan sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut. Sediaan obat berbentuk larutan atau dalam farmasetika disebut sediaan cair misalnya sirup, spirit, eliksir, air aromatik, tingtur, infusa dll. Selain itu larutan sebagai obat luar misalnya losio dan larutan otik. Sediaan obat berbentuk larutan, merupakan campuran homogen dimana zat aktifnya terdistribusi secara merata sehingga dosis dapat diberikan dengan tepat. (http//www.solutio blogspot)

Faktor utama pemilihan penggunaan obat bentuk sediaan cair khususnya larutan yaitu lebih mudah ditelan dibandingkan dengan bentuk sediaan padat seperti tablet atau kapsul, sehingga lebih cocok untuk pemberian pada bayi, anak-anak, dan usia lanjut yang susah menelan obat dalam bentuk kapsul atau tablet. Sediaan tablet atau kapsul dihindari untuk anak kurang dari 5 tahun. Disamping itu, larutan juga memberikan efek yang lebih cepat karena obat cepat di absorbsi tanpa mengalami proses disintegrasi dan pelarutan karena sudah berada dalam bentuk larutan. Untuk pemakaian luar , larutan lebih mudah digunakan. Namun ada beberapa obat yang tidak stabil atau mudah rusak bila dibuat dalam larutan, sehingga harus selalu dibuat baru bila akan digunakan.(anonim.2011)

Penggunaan obat dalam bentuk sediaan cair sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama bagi bayi, anak-anak dan orang tua yang sulit mengkonsumsi obat dalam bentuk padat. (http//www.solutio blogspot) B. Permasalahan & Penyelesaian Masalah 1. R/ Solutio Acidi Borici Permasalahan Penelesaian Masalah : Menentukan kadar Acidi Borici dalam larutan : Dalam menentukan Acidi Borici dalam larutan dengan melihat

FMS dimana tercantum didalamnya Acidi Borici 3% yang akan dilakukan sesuai resep yang diminta. 2. R/ Solutio Camphorae Spirituosa : - Solutio dengan pelarut non aqua - Mengubah berat pelarut ke volume Penyelasaian Masalah : Satu bagian Camphora spiritus diencerkan dengan 70

bagian air yang merupakan campuran jernih karena kelarutan Champhora adalah 1: 700. Mengubah berat spiritus ke volume dengan menghitung BJ spiritus lalu berat spiritus dibagi BJ spiritus. 3. R/ Solutio Iodii Aquasa Permasalahan : - Bahan aktif sukar larut dalam air

saian Masalah : - Iodium ditambahkan Kalii Iodida yang akan terbentuk senyawa rangkap. 4. R/ Potio Alba Contra Tussim : - Solutio Formula Officinalis - Mengganti minyak menguap menjadi aqua aromatika

an

- Meracik SASA dalam sediaan cair Penyelesaian Masalah : - Solutio Formula Officinalis adalah resep yang dikerjakan dengan melihat panduan yang dikeluarkan oleh pemerintah diantaranya: Formularium Indonesia, Formularium Nasional, FMS, Farmakope Belanda edisi IV dan Farmakope Indonesia edisi III Pada resep terdapat Oleum Menthae PIP yang diganti dengan Aqua Menthae PIP, sebab dalam resep ini pelarut yang digunakan yaitu Aqua destillata. Dimana minyak tidak dapat larut dengan Aqua Menthae PIP. Dalam meracik SASA dalam sediaan cair akan mengalami pengendapan, sehingga perlu adanya pengolesan pada botol yang akan digunakan atau botol dilapisi Sirup Simplex. Hal ini dapat mengurangi pengendapan, SASA dalam botol sehingga SASA dapat tepat campur dengan larutan yang lain dalam sediaan obat cair tersebut. 5. R/ Gargarismakan Sine Acid Salicylic Permasalahan (ZnCl2) - Mengetahui persyaratan solutio (ZnCl22) Penyelesaian masalah : - ZnCl2 dimasukkan terakhir untuk mencegah terjadinya pengendapan kembali dan setelah dimasukkan dalam larutan kemudian dikocok. 6. R/ Elixir Paracetamol SF Permasalahan :: - Melarutkan zat yang akan mengendap kembali bila ada pengenceran

Penyelesaian masalah : -

Вам также может понравиться