Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pendahuluan
IBS adalah yang gangguan paling umum ratarata pada ahli gastroenterologi di Amerika Serikat. Prevalensi IBS terbukti lebih umum pada wanita dibandingkan laki-laki, dengan ratarata usia 20.
Tujuan Penulisan
Mengetahui tentang Irritable bowel syndrome, penyebab, dan gejalanya. Mengetahui penatalaksaan yang tepat untuk Irritable bowel syndrome. Untuk memenuhi sebagian syarat mengikuti ujian kepaniteraan klinik di bagian ilmu penyakit dalam.
Prevalensi
Kejadian dari iBS mencapai 15% dari penduduk Amerika. Di Asia bervariasi antara 3,5 dan 25% dengan prevalensi terendah dari Iran10 dan tertinggi di Jepang.11 Pakistan dan Turki, tingkat prevalensi masingmasing 14% dan 10%.12,13 IBS lebih banyak perempuan dan mencapai 3 kali lebih besar dari laki-laki.
Etiologi
Sampai saat ini tidak ada teori yang menyebutkan bahwa IBS disebabkan oleh satu faktor saja. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya IBS antara lain gangguan motilitas, intoleransi makanan, abnormalitas sensoris, abnormalitas dari interkasi aksis brain-gut, hipersensitifitas viseral, dan paska infeksi usus.
Etiologi...
IBS predominan diare terjadi peningkatan kontraksi usus dan memendeknya waktu transit kolon dan usus halus. IBS predominan konstipasi terjadi penurunan kontraksi dan memanjangnya waktu transit kolon dan usus halus. IBS post infeksi (1/3 kasus IBS) disebabkan virus, giardia, dan amoeba.
Patofisiologi
Perubahan respon sirkuit stres umum
Amigdala otonom
Cemas kronis hypothalamic-hipofisis-adrenal (HPA) dan sistem
hiperalgesia visceral
Pergantian dari sintem otonom dan neuroendokrin dalam menanggapi stimulasi viseral
Peningkatan sensitivitas kolon terhadap respon stres, makanan, rangsangan fisik, CCK dan kortikotropin releasing factor (CRF)
Serotonin memainkan peran penting dalam regulasi motilitas, sensation dan sekresi GI ketidakseimbangan dalam fungsi 5HT karena kerusakan dalam mekanisme sekresi dan pengambilannya oleh SERT dalam gangguan fungsional GI Peradangan derajat ringan
Patofisiologi...
IBS Post infeksi pelepasan mediator tertentu seperti nitrit oxide, interleukin, histamin dan protease menyebabkan stimulasi dari sistem saraf enterik, menyebabkan gangguan motilitas, sekresi dan hiperalgesia saluran GI. IBS-IBD Gangguan dalam regulasi dari imun sistem pada pasien yang menderita IBD selama fase remisi dapat meningkatkan prevalensi IBS Peran flora bakteri di IBS Perubahan dalam jumlah dan kualitas bakteri (Lactobacillus dan enterococci) menyebabkan efek selektif pada disfungsi sensorik-motorik, malabsorpsi asam empedu, iritasi mukosa dan peradangan, meningkatkan fermentasi makanan dan produksi gas.36,37 Peran faktor genetik dalam IBS IBS telah terbukti dua kali lebih umum antara kembar monozigot dibandingkan dengan kembar dizigotik.40,4 produksi faktor imunologi tertentu seperti, T-helper 1, 2, ILS-4, 6 dan IL-10 yang dapat mempengaruhi kerentanan individu untuk post-infeksi IBS
Gejala klinis
Sakit perut kronis Perubahan kebiasaan buang air besar diare Konstipasi Gejala lainnya di GI : gastro-esophageal refluks, disfagia, cepat kenyang, intermitten dispepsia, mual dan nyeri dada non-cardiac Gejala Ekstraintestinal : gangguan fungsi seksual, dismenore, dispareunia dan peningkatan frekuensi dan urgensi untuk buang air kecil.
Penegakan Diagnosis
Penatalaksanaan
Gangguan tidak memiliki pengobatan definitif tetapi dapat dikontrol dengan menghilangkan beberapa faktor eksaserbasi. Menemukan keparahan penyakit dan gejala utama pasien dianggap sebagai yang tujuan utama pengobatan.
Penatalaksanaan...
1.
2. a.
Manajemen non-farmakologis: kebiasaan diet Perawatan psikososial Manajemen Farmakologi: Manajemen IBS dengan gejala nyeri yang dominan: Obat anti-spasmodic: anti-Muscarinic : dicyclomine dan hiosin muscle relaxant selain anti-cholinergics: misalnya, mebeverine dan Pinaverium kalsium kanal bloker : Colpermin dan minyak peppermint. Obat anti-depresan: TCA tidak lebih efektif dari SSRI Probiotik: membawa efek positif pada motilitas usus, sensitivitas dan rasa sakit pada pasien IBS.83,84
Penatalaksanaan...
Penatalaksanaan...
c. Pengelolaan IBS-sembelit dominan: 12 gram serat sehari Laxatif osmotik : Magnesium, fosfat dan emolien TCA dan SSRI : Amitriptyline (10 mg), Fluoxetine (20 mg) d. Manajemen IBS dengan gejala utama diare: Lopramide setiap pagi Antagonis reseptor 5-HT3, alosetron (1 mg) dua kali sehari untuk period 12 minggu TCA Probiotik
Diagnosis Banding
Tabel 4. Daftar pertanyaan untuk diagnosis IBS Apakah nyeri yang dirasakan berpindah-pindah atau hanya pada satu
tempat?
(pada IBS berpindah-pindah) Seberapa sering nyeri dirasakan
(pada IBS tidak tentu) Berapa lama nyeri dirasakan? (pada IBS sebentar) Bagaimana keadaan nyeri jika pasien buang air besar atau flatus?
Diagnosis Banding...
Warning Sign:
onset umur lebih dari 55 tahun riwayat keluhan pertama kali kurang dari 6 bulan perjalanan penyakitnya progresif atau sangat berat gejala-gejala timbul pada malam hari perdarahan per anus Anoreksia berat badan turun riwayat keluarga menderita kanker pada pemeriksaan fisik ditemukan kelainan misal adanya distensi abdomen, anemia atau demam
Diagnosis Banding...
kanker kolorektal Divertikulitis inflammatory bowel disease (IBD) obstruksi mekanik pada usus halus atau kolon infeksi usus maldigesti dan malabsorpsi endometriosis pada pasien yang mengalami nyeri perut saat menstruasi.
Prognosis
tidak akan meningkatkan mortalitas gejala membaik dan hilang dalam 12 bulan pada 50% kasus kurang dari 5% memburuk sisanya dengan gejala menetap.
Kesimpulan
Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah salah satu penyakit gastrointestinal fungsional ditandai dengan adanya nyeri perut, distensi, dan gangguan pola defekasi tanpa gangguan organik dengan gejala cukup bervariasi. Pemeriksaan fisik dan laboratorium yang spesifik pada pasien IBS tidak ada. Anjuran mengenai kebiasaan diet dan terapi obat berdasarkan gejala utama IBS dianjurkan.