Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan berbagai

kemajuan dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi yang demikian pesat membawa perubahan yang sangat besar terutama dalam dunia perindustrian. Mesin-mesin yang digunakan dalam dunia perindustrian mengalami kemajuan fungsi sejalan dengan waktu. Mesin didefinisikan sebagai kumpulan sejumlah komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan saling bekerja sama untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Salah satu jenis mesin yang digunakan oleh sejumlah industri saat ini adalah mesin injection molding. Injection molding adalah suatu metode pembentukan material termoplastik dimana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang kemudian didinginkan oleh air sehingga mengeras. Sekarang ini dapat dipastikan bahwa setiap kantor, kendaraan, rumah, pabrik terdapat sejumlah benda dari plastik yang dibuat dengan cara injection molding. Mesin injection molding tersusun dari beberapa komponen antara lain motor, poros, kopling, roda gigi, pasak, pegas, bantalan, screw, heater band, barrel dan lainlain. Ketika mesin injection molding beroperasi, motor pada mesin tersebut berputar dan menghasilkan daya. Daya tersebut diteruskan dari poros yang

terhubung dengan motor ke poros yang terhubung dengan screw, sehingga screw dapat berputar. Untuk meneruskan daya ini, dibutuhkan suatu komponen yaitu kopling. Kopling menerima sejumlah tegangan selama kopling bekerja. Pada mesin injection molding, kopling mengalami tegangan tarik, puntir, dan geser. Salah satu jenis kopling yang digunakan pada mesin injection molding adalah kopling jepit. Kopling jepit termasuk jenis kopling kaku. Kopling jepit mirip dengan kopling tabung, hanya saja tabungnya dibelah dua dan disatukan menggunakan baut. Karena poros yang dihubungkan dengan kopling memiliki sumbu yang sama maka digunakan jenis kopling kaku. Transmisi daya dilakukan melalui pasak dan gesekan antara kopling dan poros. Kopling jepit dapat mentransmisikan daya yang cukup besar serta pemasangan dan pelepasan kopling jepit sangat mudah.

1.2

Tujuan Perancangan Tujuan perancangan pada tugas Proyek Perancangan Mesin 1 yang disusun

oleh penulis adalah untuk memperluas dan memperdalam pemahaman mengenai elemen-elemen mesin terutama berkaitan dengan kopling jepit.

1.3

Manfaat Perancangan Manfaat perancangan pada tugas Proyek Perancangan Mesin 1 adalah

penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari mata kuliah Elemen Mesin 1.

1.4

Batasan Perancangan Batasan perancangan pada perancangan kopling jepit pada mesin injection

molding ini meliputi perhitungan poros, kopling, pasak, dan baut. Perancangan kopling jepit pada mesin injection molding dimulai dengan data awal:

Daya motor (P)

: 21 kW

Putaran motor (n) : 285 rpm

1.5

Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam melakukan perancangan pada proyek

perancangan mesin ini adalah metode analitis dan studi pustaka dimana penelitiannya dilakukan berdasarkan hasil perhitungan dari data awal yang telah diketahui serta menggunakan beberapa referensi buku. Berdasarkan metode tersebut, maka diagram alir perancangan adalah sebagai berikut:

START

Studi literatur
Daya yang ditransmisikan P (Watt) Putaran poros n (rpm)

Momen puntir T (Nmm)

Perhitungan poros: Bahan poros, kekuatan tarik t (N/mm2) Faktor keamaan SF

Tegangan geser poros yang diijinkan (N/mm2)

Diameter poros ds (mm)

Perhitungan pasak: Lebar pasak w (mm) Tebal pasak t (mm) Panjang pasak l (mm)

Bahan pasak, kekuatan tarik t (N/mm2) Faktor keamanan SF

Tegangan geser pasak yang diijinkan s (N/mm2)

Tegangan pasak kopling yang terjadi s (N/mm2)

Tidak

s < s Ya

Perhitungan kopling: Diameter luar kopling D (mm) Panjang kopling L (mm)

Bahan kopling, kekuatan tarik t (N/mm2) Faktor keamaan SF

Tegangan geser kopling yang diijinkan c (N/mm2)

Tegangan geser kopling yang terjadi c (N/mm2)

Tidak

c < c Ya Perhitungan baut: Jumlah baut n Koefisien gesek

Bahan baut, kekuatan tarik t (N/ mm2) Faktor keamanan SF

Gambar 1.1 Diagram alir perancangan kopling jepit

Вам также может понравиться