Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB 1 PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Masalah Transportasi dalam perencanaan pembangunan daerah memegang peran yang sangat penting. Ini berarti semakin baik sarana dan prasarana transportasi, maka semakin mudah dan tepat rencana pembangunan dibuat. Sebagai contoh, dalam perencaaan pembanguan suatu daerah atau kota diperlukan data tentang seberapa banyak alat transportasi untuk memperlancar aktivitas masyarakat daam pembangunann ekonomi, social budaya, dan politik. Upaya dalam peningkatan pembanguan salah satunya dilakukan dengan pembangunan, pengembangan, dan perbaikan di bidang transportasi.upaya ini dilakukan untuk meningkatkan transportasi dan memperlancar aktivitas masyarakat yang akan meningkatkan kesejahteraan, pembanguan ekonomi, politik. Menurut Setijowarno dan Frazila (2001) transportasi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan sesuatu ( barang dan orang) dari suatu tempat ke tempat yang lain, baik dengan atau tanpa sarana. Pemindahan tersebut harus menempuh suatu jalur pemindahan atau prasarana, yaitu lintasan oleh alam, seperti : sungai , laut, dan udara. Dan untuk jalur lintasan hasil kerja manusia yaitu : jalan raya, jalan rel, pipa. Tinggi laju pertambahan kendaraan sebagai alat transportasi menyebabkan kepadatan danahkan kemacetan. Berdasarkan alasan tersebut maka timbul suatu masalah dalam transportasi, yaitu bagaimana cara mengatasi masalah masalah ynag ada dalam transportasi jalan raya. Hal ini perlu diperhatikan karena bertuujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperlancar kegiatan masyarakat. Di Yogyakarta, permasalahan transprtasi yang timbul karena kepadatan pengguna jalan raya, disebabkan terlalu banyaknya kendaraan yang melintas serta banyaknya jumlah pengendara. Kepadatan ini hanya terjadi pada beberapa titik saja dan pada waktu tertentu (pagi dan sore hari ) Kepadatan ini terjadi karena banyaknya masyarakat yang melakukan aktifitas paada jam jam tersebut . Menurut Reindhardt (2001), kendaraan yang masuk ke jalan akan selalu menambah kepadatan lalu lintas dan memungkinakan menambah kemacetan lalu lintas sehingga merugikan waktu bagi semua orang. Mengingat pentingnya masalah jalan raya kota Yogyakarta khususnya, maka perlu dicari upaya untuk menciptakan transportai jalan raya yang aman, lancar, tertib dan teratur, srta tidak menimbulkan penumpukan kendaraan di jalan raya. 1.2 Rumusan Masalah

Adapun beberapa pemasalah yang akan dibahas dalam tugas ini, yaitu : a. Bagaimana kondisi lalu lintas di perempatan Jalan Gejayan ? b. Apa penyebab kemacetan lalu lintas disana? c. Bagaimana solusi untuk mengurangi kemacetan tersebut? 1.3 Batasan masalah Dalam penulisan ini, kami hanya menuliskan hasil pengamatan yang telah kami lakukan diperempatan Jalan Gejayan, yang terletak di .(nama daerah nya). Jalan ini dipilih karena aktifitas arus lalu lintasnya yang termasuk tinggi. Dan jalan ini masuk ke dalam kelas jalan..(kelasjalan) 1.4 Tujuan Tujuan kami dalam melaksanakan pengamatan diperempatan jalan Gejayan yaitu : Untuk mengetahui kepadatan lalu lintas yang terjadi diperempatan jalan Gejayan. b. Mengetahui penyebab terjadinya kemacetan diperempatan jalan Gejayan. c. Memberikan solusi yang tepat untuk masalah kemacetan diperempatan jalan Gejayan. 1.5 Kegunaan pelaksanaan pengamatan ini yaitu :
a.

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang jalan raya, khususnya tentang rekayasa lalu lintas,untuk menerpkan teori yang telah di terima di dalam kelas perkuliahan. Untuk menambah pengetahuan tentang analisis lalu litas. Untuk meberikan masukan dan tambahan pengetahuan guna meningkatkan kesadaran bagi masyarakat dalam pengguna lalu lintas jalan raya.

BAB 2 pEMBAHASAN 2.1 Landasan Teori Menurut Setijowarno dan Frazila (2001) transportasi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan sesuatu ( barang dan orang) dari suatu tempat ke tempat yang lain, baik dengan atau tanpa sarana. Undang Undang RI Nomer 14 Tahun 1992 mendefinisikan transportasi sebagai kegiatana memindahakan barang dan atau orang dari suatu tempat ke tempat lain menggunakan kendaraan. Dan yang dimaksud kendaraan dalam Undang Undang ini yaitu suatu alat ynag bergerak di jalan baik kendaraan bermotor atau tidak bermotor. Menurut Setijowarno dan Frazila (2001) transportasi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan sesuatu ( barang dan orang) dari suatu tempat ke tempat yang lain, baik dengan atau tanpa sarana. Pemindahan tersebut harus menempuh suatu jalur pemindahan atau prasarana, yaitu lintasan oleh alam, seperti : sungai , laut, dan udara. Dan untuk jalur lintasan hasil kerja manusia yaitu : jalan raya, jalan rel, pipa. Unsur unsur transportasi meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. Manusia, yaitu unsur yang membutuhkan Barang, yaitu unsuryang dibutuhkan Kendaraan, yaitu sebagai alat pengangkut Jalan, yaitu prasarana transportasi Organisasi, yaitu sebagai pengelola transportasi

Aspek aspek transportasi menurut M. Abdulkadir tahun 1991, yaitu : 1. Pelaku adalah orang yang melakukan transportasi. Pelaku transportasi berupa badan usaha (perusahaan transportasi ) dan manusia. 2. Alat transportasi adalah alat yang digunakanuntuk menyelenggarakan transportasi. Contohnya : kendaraan bermotor, kapallaut, kapal udara, dll. 3. Barang atau pennumpang adalah muatan yang di angkut oleh alat transportasi tersebut. 4. Perbuatan adalah kegiatan mengangkut barang atau penumpang sejak pemuatan sampai dengan penurunan di tempat yang ditentukan. 5. Fungsi pengangkutan yaitu meningkatkan kegunaan dan nilai barang atau penumpang. 6. Tujuan pengngkutan yaitu sampai di tempat tujuan yang ditentukan dengan selamat, dan biaya pengangkutan lunas. 2.2 pengertian Jalan Raya

Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Prasarana merupakan prasarana yang paling awal dibuat oleh manusia guna menghubungkan suatu daerah dengan daerah lain dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Menurut Siregar (1981) pengelomokan jalan dibedakan menjadi : 1. Jalan Umum Adalah jalan yang ditujukan untuk kepentingan lalu lintas umum termasuk jalan tol. Jalan umum yang dibina oleh pemerintah daerah tingkat I disebut Jalan Daerah, jalan yang dibina oleh Daerah tingkat II disebut Jalan KabuVaten dan jalan yang dibina Vemerintah desa dinamakan Jalan Desa. 2. Jalan Khusus Adalah jalan yang digunakan Untuk kepentingan tertentu, dibinaoleh badan hokum seperti jalan pengairan, verkebunan, kehutanan, jalan komplek, dll. Peranan jalan ada tiga golongan dengan karakteristik masing masing : 1. Jalan Arteri Jalan ini melayani angkutan utama yang menghubungkan pusat pusat kegiatan dengan ciri sebagai berikut : 2. Perjalanan jarak jauh Kecepatan rata ata tinggi Jumlah jalan masuk sangat dibatasi secara efisien Jalan Kolektor

Jalan ini melayani angkutan setempat dengan ciri ciri : Perjalanan jarak dekat Kecepatan rata rata rendah Jalan masuk tidak dibatasi

Berdasarkan eraturan emerintah Nomer 43 Tahun 1993 tentang prasarana dan lalu lintas jalan, klasifikasi jalan dibagi menjadi : 1. Jalan Kelas I Jalan arteri yang daVat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan lebar 2.500mm. Ukuran panjang maksima 18000 mm. Muatan sumbu terberat >10 ton.

2. Jalan Kelas II Jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan lebar maksimal 2.500 mm. Ukuran panjang maksimal 18.000 mm. Muatan sumbu terberat maksimal 10 ton. 3. Jalan Kelas III A Jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan lebar maksimal 2500 mm. Ukuran maksimal 18.000 mm. Muatan sumbu terberat 8 ton. 4. Jalan Kelas III B Jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan lebar maksimal 2500 mm. Ukuran panjang maksimal 12.000 mm. Muatan sumbu terberat maksimal 8 ton. 5. Jalan Kelas III C Jalan local yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan lebar maksimal 2.100 mm. Ukuran panjang maksimal 9000mm . Muatan sumbu terberat maksimal 8 ton Suatu jalan harus dapat menunjukan mutu pelayanan yang ditentukan oleh kapasitas jalan dan lamanya waktu tempuh. Kapasitas jalan adalah jumlah maksimum kendaraan yang dapat melewati jalan tersebut dalam periode waktu satu jam tanpa menimbulkan kepadatan lalulintas yang menyebabkan hambatan waktu, biaya dan mengurangi kebebasan pengendara untuk menjalankan kendaraannya. Waktu tempuh adalah perubahan tak tetap dan sukar diukur secara tepat. Berdasarkan funsinya, macam macam jalan dapat dikelompokan menjadi : a. Jalan pelayanan yaitu jalan yang dibuat untuk menghubungkan suatu guna tanha dengan jalan yang lebih besar. b. Jalan penghubung yaitu jalan yang menampung lalu lintas yang dating dari jalan pelayanan. c. Jalan raya yaitu jalan utama yang merupakan urat nadi lalu lintas dalam kota dan jalan yang melintasi kota ( Warpani , 1990 ) 2.2 Marka Jalan Marka jalan adalah suatu tanda di atas permukaan dan bahu jalan yang terdiri dari gari berbentuk memanjang dan melintang termasuk symbol, huruf, dll. Kecuali rambu dan lampu lalu lintas. Marka jalan berfungsimengatur mengarahkan, dan menyalurkan lalu lintas kendaraan ataupun untuk memperingtkan atau menuntun pemakai jalan. Bentuk makra jalan antara lain :

a. Marka membujur atau memenjang terdiri dari garis memeanjang kea rah gerak lalu lintas yang berupa garis penuh daan garis putus putus. b. Marka melintang terdiri dari garis melintang atau memotong satu atau beberapa jalur lalu lintas yang davit beruva garis penuh dan garis potong potong. c. Marka bentuk lain seperti panah, garis sejajar atau serong atau tuilsan yang boleh digunakan untuk mengulangi petunjuk yang diberikan oleh rambu atau untuk menyampaikan pemberitahuan kepada pemakai jalan. Fungsi marka jalan yaitu : a. b. c. d. Meningkatkan keselamatan lalu lintas Menghindarkan dan atau mengurangi kemacetan Menunjukkan arah Mendukung pola kebijaksanaan pengendalian arus lalu lintas

2.3 Kendaraan Menurut Undang Undang Nomer 3 Tahun 1965 kendaraan bermotor adalah suatu alat angkut yang digerakkan peralatan teknik yang ada pada alat angkut tersebut digunakan untuk mengangkut barang atau oragn yang berjalan dan tidak termasuk kendaraan bermotor yang berjalan di atas rel (Hantoro, 1996) Menurut Siregar (1981) jenis jenis kendaraan yaitu : 1. Kendaraan pribadi Yaitu kendaraan yang terdiri dari kendaraan penumpang beroda empat. 2. Truk Merupakan komersial untuk angkutan barang. Truk terdiri dari yang berukuran besar dan berukuran sedang, dan berukuran kecil sert pick up yang mempunyai kemampuan kurang dari 2 ton. 3. Bis Bis digunakan untuk melayani angkutan penumpang dalam dan luar kota. 4. Sepeda motor Jumlahnya semakin hari semakin meningkat karena harganya yang terjangkau, dan daya beli masyarakat yang tinggi serta untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Pertambahan sepeda motor yang begitu pesat menyebabkan timbulnya kesulitan pengaturan lalu lintas terutama di kota besar yang lalu lintasnya sudah padat 2.4 Jalur lalulintas

Jalur lalu lintas adalah keseluruhan bagian pegeseran jalan yang diperunutukan bagi lalu lintas yang terdiri atas beberapa lajur kendaraan. Lajur kendaraan adalah bagian jalur lalu lintas yang khusus diperuntukkan unyuk dilewati oleh satu rangkaian kendaraan beroda empat atau lebih dalam satu arah Julmah minimal lajur untuk jalan dua arah adalah dua lajur. Jumlah lajur tergantung pada volume lalu lintas yang akan memakai jalan tersebut. 2.5 Median Median adalah satu jalur yang memisahkan dua jalur lalu lintas yang berlawanan arah Fungsinya yaitu : a. Menyediakan daerah netral yang diperlukan bagi kendaraan dalam keadaan bahaya agar dapat mengontrol kendaraannya. b. Menyediakan ruang untuk kanalisasiarus yang berpindah. c. Menyediakan peluang untuk berputar pada arah berlawanan. d. Mengurangi silaunya sinar lampu dari kendaraan yang berlawanan arah. e. Menyediakan ruang untuk perlindungan bagi pejalan kaki. f. Memberikan kenyamanan bagi pengendar dalam hal kebebasan sammping. 2.6 Volume Lalu Lintas Volume lalu lintas menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu. Volume lalu lintas yang tinggi membutuhkan lebar perkerasan jalan yang lebih lebar agar aman dan nyaman. Sebaliknya jika perkerasan jalan terlalu lebar namun volume lalu lintas rendah maka itu akan membahayakan pengendara Satuan volume lalu lintas adalah Lalu lintas Harian Rata rata (LHR), Volume Jam perencanaan (VJp) dan kapasitas lalu lintas harian rerata Volume pada jam sibuk terjadi beban maksimal dalma waktu yang singkat sehingga tidak ekonomis. Lalu lintas Harian Rereta (LHR) Adalah volume lalu lintas rerata dalam satu hari, dalam satu tahun dan harusdiketahui arah serta tujuan lalu lintas. Volume Jam perencanaan (VJp) Adalah volume lalulintas dalam atu jam ynag diVakai sebagai dasr Verencanaan. Volume satu jam yang dapat dipergunakan sebagai VJp harus memenuhi syarat sebagai bberikut : a. Volume tersebut tidak boleh terlalu sering terdapat pada distribusi arus lalulintas setiap jam untuk periode satu tahun b. Apabila terdapat volume lalu lintas perjam yang mewakili VJp maka kelebihan tersebut tidak boleh memiliki nilai yang terlalu besar

c. Volume tidak boleh mempunyai nilai yang sangat bsar karena akan mengakibatkan jalan sering lengang dan tidak ekonomis 2.7 Kapasitas Adalah kemampuan suatu jalan yang menerima beban lalu lintas atau jumlah kendaraan maksimal yang dapat melewati suatu penampang melintang jalan pada jalur jalan selama satu jam dengan kondisi serta arus lalu lintas saat tertentu Kapasitas jalan terdiri dari tiga golongan yaittu : a. Kapasitas dasar adalah kaasitas jalan dalam kondisi ideal b. Kapasitas rencana adalah kapasitas yang digunakan untuk perencanaan c. Kapasitas yang mungkin dengan memperhatikan terciptanya percepatan dan perlambatan

BAB III HASIL Pengamatan Pelaksaan pengamatan untuk mendapatkan informasi yang kami perlukan dari perempatan Jalan Gejayan ini yaitu pada : 1. Tanggal 27 September 2013, pukul 14.00 s/d 14.30 2. Tanggal 28 September 2013, pukul 17.05 s/d 17.55 3. Tanggal 29 September 2013, pukul 09.25 s/d 09.55 Sebelum kami melaksanakan pengamatan ini kami telah meminta ijin dari petugas kepolisian yang berjaga di pos polisi perempatan Jalan Gejayan ini. Pengamatan ini kami memerlukan beberapa persiapan sebelumnya, antara lain : 1. Persiapan alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan. 2. Persiapan stopwatch untuk mencatat waktu yang diperlukan dalam pengamatan. 3. Persiapan pelindung diri (masker, jaket. Topi). Berikut ini hasil dari pengamata yang telah kami lakukan, yaitu : 3.1 Kondisi Lalu lintas Perempatan Jalan Gejayan terletak di., merupakan jalan yang menghubungkan atau akses menuju daerah yang memiliki aktifitas yang padat. Dari arah utara menuju selatan yaitu dari arah Condong Catur menuju Kota Jogja, begitu juga sebaliknya. Dan dari arah timur menuju barat yaitu dari arah Solo menuju arah Gamping dan sebaliknya.

Gambar 31 perempatan Jalan Gejayan

Kepadatan lalu lintas yang terjadi di sini dapat kita temui pada jam jam sibuk seperti pagi jam berangkat sekolah kampus dan tempat kerja, serta di sore hari saat jam pulang kerja. Kepadatan ini terjadi karena banyaknya kendaraan yang masuk menuju daerah Jalan Gejayan. Hal ini disebabkan karena di sepanjang Jalan Gejayan banyak terdapat area sekolah, perkantoran dan area perkuliahan. Kendaraan yang memadati sepanjang area ini didominasi oleh kendaraan roda 2 dan roda 4, sedangkan untuk bus, truk,lbih banyak mendominasi di Jalur Ring Road. Kondisi fisik jalan Jalan yang terdapat di perempatan Jalan Gejayan termasuk dalam kondisi yang relative masih bagus dan halus, hanya terdapat beberapa tepi jalan yang sedikit rusak karena aktifitas pengendara sendiri yang sering berjalan di lajur pinggir untuk dapat mendahului kendaraan yang ada di depannya. Lebar lajur jalan yang dari dan menuju Jalan Gejayan 8.00 m, dan untuk lajur Ring Road m. Kondisi Trafic Light Di setiap titik pemberhentian traffic light, kondisi traffic light nya masih bagus, dengan lama waktu tunggu dan waktu jalan berbeda dari setiap titik. No. Dari Arah Waktu tunggu (detik) Waktu jalan (detik)

Kodisi Rambu lalu lintas Diperempatan Jalan Gejayan, dari semua arah yang akan belok kiri, diijinkan untuk jalan terus ke kiri. Karena ini juga sebagai salah satu cara untuk mengurangi penumpukan kendaraan di perempatan. Rambu yang mengisyaratkan untuk belok kiriini terdapat pada tiang lampu lalu lintas maupun pada tiang sendiri. Pelaku lalu lintas Banyak jenis kendaraan yang melewati jalan ini, kendaraan adalah suatu alat angkut yang digerakkan peralatan teknik yang ada pada alat angkut tersebut digunakan untuk mengangkut barang atau oragn yang berjalan dan tidak termasuk kendaraan bermotor. Kendaraan dibedakan menjadi 3 jrnis, yaitu : 1. Angkutan pribadi

Yaitu angkutan untuk masing masingindividu / keluarga yang memiliki kendaraan sebagai sarana angkutan.Contohnya : mobil pribadi, sepeda motor. 2. Angkutan umum Yaitu angkutan yang tersedia untuk umum atau masyarakat dengan mengenai biaya atau tariff angkutan Contohnya : taksi, angkutan kota, bus, ojek, dll. 3. Angkutan barang Yaitu angkutan untuk memmuat segala jenis barang yang memerlukan jasa distribusi untuk memenuhi kebuthan. Contohnya : truk, mobil box pick up,dll. Karakteristik kendaraan berdasarkan fisiknya terdiri dari : 1. Dimensi Dimensi kendaraan adalah ukuran panjang, lebar, tinggi, radius putar dan daya angkut kendaraan. Dimensi kendaraan berpengaruh trehadap lebar lajur lalu lintas, lebar bahu jalan yang diperkeras, panjang dan lebar ruang parker dll. 2. Berat Berat kendaraan tidak hanya mempengaruhi desain perkerasan tetapi juga konsumsi bahan bakar, karakteristik pengereman dan percepatan. BEban gandar atau as roda menentukan kerusakan yang diakibatkan perilaku kendaraan terhadap permukaan jalan. 3. Kinerja (performance) Ukuran utama terhadap penampilan kendaraan adalah pengereman, akselerasi, dan kecepatan serta biaya operasi kendaraan. 3.2 penyebab kemacetan Kepadatan lalu lintas yang terjadi di perempatan jalan Gejayan ini sudah Nampak sejak pagi hari. Kepadtan terjadi karena letak perempatan Jalan Gejayan yang merupakan akses masuk ke jalan Gejayan yang merupakan pusat aktifitas ekonomu di daerah ini. Di Jalan Gejayan banyak terdaVat sekolah, kamVus, kompleks perkantoran, pertokoan, restoran dll. Berikut ini beberapa penyebab kemacetan yang terjadi di perempatan Jalan Gejayan, yaitu : 1. Volume kendaraan yang meningkat Volume lalu lintas menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu. Volume lalu lintas yang tinggi membutuhkan lebar perkerasan jalan yang

lebih lebar agar aman dan nyaman. Sebaliknya jika perkerasan jalan terlalu lebar namun volume lalu lintas rendah maka itu akan membahayakan pengendara. Hasil perhitungan dari pengamatan yang telah dilakukan, perhitungan berdasarkan 1 minggu penuh pada 16 jam penting ( 06.00 s/d 22.00 ) yang mencakup hamper 93% daripada arus lalu lintas selama 24 jam. Dengan dasar bahwa Lalu lintas Harian Rerata (LHR) hari Senin s/d Jumat tetap sama sehingga dapat menghittung untuk 16 jam per haripada hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Perolehan arus lalulintas selama 1 minggu : Asumsi Verhitungan selama 16 jam diperoleh data sebagai berikut : Hari Jumlah Keluar Jumlah Masuk Jumat 9024 6048 Sabtu 8512 8864 Minggu 4096 8544 Senin sampai Jumat dianggap sama, maka arus lalu lintas seminggu (LHR) adalah : Keluar : 5*9024 + 1*8512 + 1*4096 = 57728 Masuk : 5*6048 + 1*8864 + 1*8544 = 47648 Jadi lalu lintas mingguan keluar = 57728 * 100/93 = 62073 Jadi lalu lintas mingguan masuk = 47648 * 100/93 = 51234 Sehingga diperoleh LHR keluar = 62073/7 * 100/110 = 8061 kend/hari Dan untuk LHR masuk = 51234/7 * 100/110 = 6654 kend/hari
foto

2. Sifat dari pengendara Sifat pengendara dalam mengendarai kendaraannya antara satu dengan yang lain tidak lah sama. Bagi pengendara yang menaati peraturan tentu tidak akan menimbulkan banyak masalah bagi pengendara yang lain, akan tetapi berbanding terbalik dengan pengendara yang suka melanggar peraturan, misalnya berjalan lambat di lajur kanan, berhenti di lajur kiri ketika menunggu lampu merah yang menyala, sehingga menghalangi pengendara yang akan belok kiri, dan masih banyak lagi sifat sifat pengendara yang merugikan orang lain dan yang menyebabkan terjadinya kemacetan.
foto

3. Adanya parker liar di sepanjang jalan, depan pertokoan maupun perkantoran.

Kurangnya tesedianya area parker yang luas di area pertokoan dan perkantoran menyebabkan banyak parker liar tumbuh di sepanjang jalan ini. Pengendara memanfaatkan bahu jalan untuk meletakkan kendaraan merka, sehingga menghambat laju kendaraaan lain yang ada di belakangnya.
Foto Dampak terjadinya kemacetan di jalan rya yaitu :
. Kerugian waktu, karena kecepatan yang rendah. b. Pemborosan energi. c. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yangpendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih sering. d. Meningkatkan polusi udara, karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal. e. Meningkatkan stress pengguna jalan. f. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti: ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya. 3.3 Solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas : Berikut ini beberapa solusi untuk mengurangi kepadatan lalulintas yang terjadi di perempatan Jalan Gejayan, antara lain :

1. Peningkatan kapasitas jalan Yaitu dengan meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana seperti :
a. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan. b. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah. c. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan. d. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover. e. Mengembangkan inteligent transport sistem. 2. Keberpihakan kepada angkutan umum Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan mengoptimalkan angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antaara lain : a. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum. b. Pengembangan angkutan umum lain seperti kereta ai, dll. 3. Pembatasan kendaraan pribadi

Вам также может понравиться