Вы находитесь на странице: 1из 7

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN SDN 4 KEBAMAN

I.

PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan perpustakaan memiliki peran penting setelah guru dan peran tersebut sangat strategis untuk memajukan sistem pendidikan nasional. Betapa tidak , dalam setiap aktifitasnya perpustakaan melakukan kontak langsung dengan para siswa, dan guru yang membutuhkan sumber tambahan dalam penyampaian pelajaran di dalam kelas. Perpustakaan merupakan salah satu lembaga yang mempunyai tugas membantu dalam pencapaian kecerdasan bangsa. Perpustakaan wajib memiliki koleksi buku teks pelajaran yang telah ditetapkan sebagai buku teks wajib pada satuan pendidikan dalam jumlah mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan pendidik. Perpustakaan mengembangkan pula koleksi lain yang mendukung pelaksanaan kurikulum pendidikan. Perpustakaan sekolah mempunyai tugas lain pula, yakni melayani peserta didik kesetaraan yang dilaksanakan di lingkungan satuan pendidikan bersangkutan. Perpustakaan dengan kesadaran bahwa perpustakaan salah satu sarana pendidikan yang sangat penting. Lewat perpustakaan sekolah diharapkan tumbuh budaya baca sedari dini dan nantinya menulis. Perpustakaan itu jantung dari pendidikan dan sekolah.

II. VISI, MISI PERPUSTAKAAN VISI : Mengoptimalkan perpustakaan sebagai pusat belajar dan pusat informasi yang dinamis

MISI : 1. Mewujudkan perpustakaan yang sejuk, nyaman dan menarik. 2. Menciptakan gemar membaca di kalangan siswa, guru dan karyawan. 3. Menyediakan bahan informasi untuk mendukung proses belajar mengajar.

III. TUJUAN KEBIJAKAN Kebijakan pengembangan koleksi bertujuan memberikan pedoman dalam

menyelenggarakan pengembangan koleksi perpustakaan SDN 4 Kebaman baik melalui hadiah, pembelian maupun tukar menukar dengan menunjukkan langkah-langkah / prosedur yang perlu ditempuh agar dalam pemilihan koleksi perpustakaannya tepat dan berdaya guna.

Secara

umum,

pengembangan

koleksi

perlu

merujuk

pada

prinsip-prinsip

pengembangan koleksi, yaitu sebagai berikut. a. Relevansi b. Kelengkapan c. Kemutakhiran d. Kerjasama

IV. KOMUNITAS YANG DILAYANI Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dan fasilitas penyelenggara pendidikan yang ada di sekolah. Perpustakaan sekolah berada pada lingkungan sekolah dan sepenuhnya dikelola oleh sekolah. Adapun komunitas yang dilayani oleh perpustakaan sekolah ini adalah : Siswa siswi SDN 4 Kebaman Guru dan Karyawan SDN 4 Kebaman

V. TANGGUNG JAWAB ATAS PENGEMBANGAN KOLEKSI Di Perpustakaan SDN 4 Kebaman yang bertanggung jawab atas pengembangan koleksi adalah Pustakawan atas persetujuan dari Kepala Sekolah. Pustakawan bertugas membuat daftar usulan koleksi. Daftar usulan tersebut dimintakan persetujuan Kepala Sekolah . Agar terbentuk suatu koleksi yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, pustakawan bertugas melakukan seleksi bahan pustaka yang disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam melaksanakan tugas tersebut pustakawan melakukan kerja sama dengan para guru untuk mengajukan daftar usulan buku sesuai dengan kebutuhan masing-masing tingkatan kelas untuk menunjang proses belajar mengajar.

VI. PENDANAAN DAN ALOKASI Pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan dengan cara pembelian, hadiah dan tukarmenukar. Di Perpustakaan SDN 4 Kebaman, kegiatan pembelian bahan pustaka diperoleh melalui dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Dana tersebut dialokasikan untuk pembelian bahan pustaka buku dengan memperhatikan kebutuhan yang ada.

VII. PEMILIHAN dan PENGADAAN KOLEKSI Langkah pertama adalah mengidentifikasi koleksi apa yang akan dipilih untuk dijadikan koleksi perpustakaan sekolah. Catat data koleksi yang dipilihnya, misalnya judul, pengarang, penerbit, keunggulan dan kelemahan, dan juga harganya. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah bisa dilakukan langsung oleh petugas perpusakaan atau guru pustakawan, namun akan lebih baik supaya mempertimbangkan aspek kebutuhan murid dan guru di lingkungan sekolah yang bersangkutan. Oleh karenanya, pustakawan atau petugas perpustakaan bisa meminta pertimbangan kepada para guru dan kepala sekolah dalam hal ini.

1. Pemilihan Secara umum, prinsip pemilihan koleksi untuk suatu perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut. a. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum yang berlaku di sekolah. b. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan sistem pendidikan secara nasional. c. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan daerah tempat perpustakaan sekolah tersebut berada. d. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan tingkat kemampuan membaca siswa usia sekolah. e. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan sistem perpustakaan nasional. f. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan dana yang tersedia.

2. Pengadaan Pengadaan koleksi adalah mengusahakan koleksi yang belum dimiliki perpustakaan sekolah, dan menambah koleksi yang sudah dimiliki perpustakaan sekolah tetapi jumlahnya masih kurang. Dalam pengadaan koleksi guru pustakawan hendaknya meminta saran-saran, baik kepada kepala sekolah, guru-guru, maupun kepada siswa. Permintaan saran-saran tersebut bisa secara langsung atau tidak langsung. Selain itu, dalam rangka pengadaan koleksi guru pustakawan hendaknya juga mempertimbangkan kurikulum sekolah, kemampuan membaca siswa, kemampuan bahasa siswa, bakat dan minat siswa. Walaupun guru pustakawan meminta saran-saran, keputusan terakhir pengadaan koleksi terletak pada guru pustakawan sebab guru pustakawan

mengetahui koleksi yang sudah dimiliki oleh perpustakaan sekolah, koleksi yang dibutuhkan, keadaan keuangan, sarana dan prasarana perpustakaan sekolah. Oleh sebab itu, guru pustakawan harus mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan pengadaan koleksi yaitu jenis koleksi yang harus dimiliki, perencanaan pengadaan koleksi dan cara pengadaan koleksi. Dalam perencanaan pengadaan koleksi, ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh guru pustakawan, yaitu sebagai berikut. a. Inventarisasi koleksi yang harus dimiliki. Untuk menginventarisasi koleksi ini, pustakawan bisa berpedoman pada buku-buku yang memuat daftar bahan pustaka. Untuk memperoleh daftar buku itu bisa menghubungi penerbit-penerbit baik penerbit dalam negeri ataupun penerbit luar negeri.

b. Inventarisasi koleksi yang dimiliki. Pustakawan bisa berpedoman pada buku induk perpustakaan sekolah, apabila belum memiliki buku induk maka pustakawan harus menginventarisasikan semua koleksi tapi membutuhkan waktu yang lama.

c. Analisis kebutuhan koleksi Membandingkan antara inventarisasi koleksi yang harus dimiliki (langkah a) dengan hasil inventarisasi koleksi yang sudah dimiliki (langkah b).

d. Menetapkan prioritas Apabila dana yang tersedia terbatas namun kebutuhannya banyak, maka diprioritaskan yang lebih dibutuhkan oleh perpustakaan. Ada beberapa hal yang perlu dijadikan dasar pertimbangan dalam menetapkan prioritas: 1) Kurikulum sekolah 2) Bakat, Minat, Pengetahuan, Kecakapan, dan Keterampilan siswa 3) Tingkat usia siswa 4) Sumber-sumber pengadaan koleksi 5) Keadaan ruang dan peralatan perpustakaan sekolah yang tersedia 6) Anggaran yang tersedia untuk pengadaan koleksi

e. Menentukan cara pengadaan koleksi Setelah menentukan semua daftar koleksi yang dibutuhkan maka segera mencarinya dengan cara membeli, tukar menukar koleksi, meminjam atau hadiah.

Pada umumnya koleksi khususnya yang berupa buku merupakan bantuan dari pemerintah. Tetapi bantuan tersebut terbatas dan tidak selalu ada, sehingga guru pustakawan dituntut untuk memperoleh koleksi dengan cara lain yaitu sebagai berikut. a. Pembelian b. Hadiah c. Tukar menukar d. Pinjaman e. Penggandaan

VIII. PENYIANGAN Penyiangan koleksi adalah suatu praktik dari pengeluaran atau pemindahan ke gudang, duplikat bahan pustaka, buku-buku yang jarang digunakan, dan bahan pustaka lainya yang tidak lagi dimanfaatkan lagi oleh pengguna.Ada 4 alasan utama dilakukan penyiangan yaitu Menghemat tempat, Meningkatkan akses pada koleksi, Menghemat dana, Menyisihkan tempat untuk materi baru. Di perpustakaan sekolah koleksinya banyak dipenuhi dengan buku-buku wajib yang erat kaitanya dengan kurikulum. Dengan seringnya pergantian buku-buku wajib sekolah, tentunya pustakawan secara kontinu perlu melakukan penyiangan

Kriteria penyiangan 1. Perpustakaan memiliki peraturan tertulis tentang penyiangan. 2. Hendaknya perpustakaan meminta bantuan dari para spesialis subjek dari bahan pustaka yang akan disiangi, untuk bersama-sama menentukan apa yang harus dilakukan terhadap hasil penyiangan itu.

Prosedur penyiangan koleksi 1. Subjek tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pengguna perpustakaan. 2. Bahan pustaka yang sudah usang isinya. 3. Edisi terbaru sudah ada s dikeluarkan dari sehingga yang lama dapat dikeluarkan dari koleksi 4. Bahan pustaka terlalu rusak dan tidak bisa diperbaiki 5. Bahan pustaka yang isinya tidak lengkap dan tidak dapat diusahakan gantinya 6. Bahan pustaka yang jumlah duplikatnya banyak, tetapi frekuensi pemakainya rendah. 7. Bahaan pustaka terlarang 8. Bahan pustaka yang tidak digunakan lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2008. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo. Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia. Saleh, Abdul Rahman. 2012. Materi Pokok Manajemen Perpustakaan; 1-9;PUST 2229. Tangerang Selatan: Univeristas Terbuka. Yulia,Yuyu.2009. Materi Pokok Pengembangan Koleksi; 1-9; PUST 2230. Jakarta: Universitas Terbuka.

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN SDN 4 KEBAMAN


Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Perputakaan

Disusun Oleh : Yahda Ariz Suwandaru 018664424

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ JEMBER POKJAR SRONO PROGRAM STUDI D2 PERPUSTAKAAN BANYUWANGI 2013

Вам также может понравиться