Вы находитесь на странице: 1из 12

TUGAS

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

INDIVIDU

OLEH ABU BAKAR NIM : 11153103014

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2013

1. Perbedaan perancangan terstruktur dan berorientasi objek


A. Perancangan Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD) Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasil turunan dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan dengan metode terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia nyata. Perancangan ini bertujuan untuk membuat model solusi terhadap problem yang sudah dimodelkan secara lengkap pada tahap analisis terstruktur. Ada empat kegiatan perancangan yang harus dilakukan, yaitu: 1. Perancangan arsitektural; kita merancang struktur modul P/L dengam mengacu pada model analisis yang sesuai (DFD). Langkahnya adalah: mengidentifikasi jenis aliran (transform flow atau transaction flow), menemukan batas-batas aliran (incoming flow dan outgoing flow), kemudian memetakannya menjadi striktur hirarki modul. Selanjutnya, kita alokasikan fungsi-fungsi yang harus ada pada modul-modul yang tepat. 2. Perancangan data; kita merancang struktur data yang dibutuhkan, serta merancang skema basisdata dengan mengacu pada model analisis yang sesuai (ERD). 3. Perancangan antarmuka; kita merancang antarmuka P/L dengan pengguna, antarmuka dengan sistem lain, dan antarmuka antar-modul. 4. Perancangan prosedural; kita merancang detil dari setiap fungsi pada modul. Notasi yang digunakan bisa berupa flow chart, algoritma, dan lain-lain
Kelebihan

Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer. Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.

SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry. SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan. SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.

Kekurangan SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan nonfungsional. Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses. Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru). Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi. Pada SAAD sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem. SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna. SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).

B. Perancangan Berbasis Objek (Object-oriented Analysis and Design / OOAD)

Metode OOAD melakukan pendekatan terhadap masalah dari perspektif obyek, tidak pada perspektif fungsional seperti pada pemrograman terstruktur. Akhir-akhir ini penggunakan OOAD meningkat dibandingkan dengan pengunaan metode pengembangan software dengan metode tradisional. Sebagai metode baru

dan sophisticated bahasa pemrograman berorientasi obyek diciptakan, hal tersebut untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan pendekatan berorientasi obyek pada aplikasi bisnis. Metode pengembangan perangkat lunak berorientasi objek yang sudah dikenal, dan diantaranya adalah : Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD) dari Peter Coad dan Edward Yourdon [1990]. Object Modeling Technique (OMT) dan James Rumbaugh, Michael Blaha, William Premerlan, Frederick Eddy dan William Lorensen [1991]. Object Oriented Software Engineering (OOSE) dan Ivar Jacobson [1992]. Booch Method dan Grady Booch [1994]. Sritrop dan Steve Cook dan John Daniels [1994]. UML (Unified Modeling Language) dari James Rumbaugh. Grady Booch dan Ivar Jacobson [1997].
Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu: a. Encapsulation Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses. b. Inheritance Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya. c. Polymorphism Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.

Kelebihan

Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem

Dibandingkan

dengan

SSAD,

waktu

pengembangan,

level

organisasi,

ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000). Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.

Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.

Kekurangan

Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple. Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD. Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD. Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem. Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem.

OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005).

2. Apa itu UML (Unifed Modeling Language)


Object-Oriented Modeling Language muncul pertengahan1970 an dan akhir dari 1980 an yang digunakan sebagai sebuah metodologi seiring dengan munculnya Object-Oriented Programming Language baru dan semakin pesatnya permintaan aplikasi sistem komputer yang kompleks sehingga dimulailah delevopmen alternatif lain untuk melakukan analisa dan desain. Dari tahun 1989 sampai dengan 1994, object-oriented method demikian banyaknya. Tapi tetap saja metoda-metoda tesebut belum mampu menghandle kebutuhan penggunananya.

Akhirnya ada 3 generasi baru yang paling berpengaruh yaitu Booch, Jacobson's OOSE (Object-Oriented Software Engineering) dan RUmbaugh's OMT (Object Modelling Technique). Method yang lain juga adalah Fusion, Shlaer-Mellor, and Coad-Yourdon. Setiap method ini mempunyai kelebihan dan kelemahannya. Kalau dilihat secara cepat, Booch sangat membantu saat desain dan fase pembuatan proyek. OOSE memberikan support terbaik pada use case sebagai pemetaaan keperluan dan analisa.OMT sangat berguna ada analisis dan sistem informasi dataintensive. Kejadian paling penting terjadi pada saat Grady Booch (Rational Software Corporation), Ivar Jacobson (Objectory), dan James Rumbaugh (General Electric) mulai mengadopsi method masing-masing dan berkolaborasi membuat bahasa yang terpadu/unified. Ada 3 target yang ingin mereka capai dengan unifikasi ini : membuat sistem model, dari concept ke executable, menggunakan teknik Object Oriented mengatasi masalah scale yang biasanya terjadi pada sesuatu yang kompleks membuat modeling language yang berguna baik bagi manusia ataupun mesin. UML resmi didevelop pada bulan Oktober 1994 ketika Rumbaugh bergabung dengan Booch. Draft dari Unified Method versi 0.8 di release Oktober 1995. Pada tahun yang sama skope UML ekspansi ke OOSE untuk release UML 0.9 pada bulan Juni 1996. UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek, maka semua elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma object oriented. UML adalah salah satu tool / model untuk merancang pengembangan software yang berbasis object oriented. UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponenkomponen yang diperlukan dalam sistem software.

3. Diagram Diagram Yang Terdapat Pada UML

UML sendiri terdiri atas pengelompokkan diagram-diagram sistem menurut aspek atau sudut pandang tertentu. Diagram adalah yang menggambarkan permasalahan maupun solusi dari permasalahan suatu model. UML mempunyai 9 diagram, yaitu : 1. Diagram Use Case

Diagram Use Case berguna dalam tiga hal : Menjelaskan fasilitas yang ada (requirements) Use Case baru selalu menghasilkan fasilitas baru ketika sistem di analisa, dan design menjadi lebih jelas. Komunikas dengan klien Penggunaan notasi dan simbol dalam diagram Use Case membuat pengembang lebih mudah berkomunikasi dengan klienkliennya. Membuat test dari kasus-kasus secara umum Kumpulan dari kejadian-kejadian untuk Use Case bisa dilakukan test kasus layak untuk kejadian-kejadian tersebut.

2. Diagram Class

3. Diagram Package

4. Diagram Sequence

5. Diagram Collaboration

Contoh diagram Collaboration

6. Diagram StateChart

Contoh diagram StateChart

7. Diagram Activity

8. Diagram Component dan Deployment

4. Perancangan Orientasi Objek Tahapan untuk menganalisis spesifikasi atau kebutuhan akan sistem yang akan dibangun dengan konsep berorientasi objek,apakah benar kebutuhan yang ada dapat diimplementasikan menjadi sistem berorientasi objek. Analisis ini sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar memahami implementasi sistem yang berbasis atau berorientasi objek ,karena tanpa

pemahaman ini maka sistem yang dihasilkan bisa jadi tidak realistis jika diimplementasikan. OOA (Object Oriented Analysis) biasanya menggunkan kartu CRC untuk membangun kelas-kelas yang akan digunakan atau menggunakan UML pada bagian diagram Use Case,diagram kelas dan diagram objek.

Konsep Dasar Berorientasi Objek Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dalam sistem. Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek dunia nyata. Dalam rekayasa perangkat lunak konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada tahap analisis,perancangan, pemograman dan pengujian perangkat lunak. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan pada masing-masing tahap tersebut

dengan aturan dan alat bantu pemodelan tertentu. Sistem berorientasi objek merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan berdasarkan metode berorientasi objek adalah sebuah sistem yang komponennya dibungkus (enkapsulasi) menjadi kelompok data dan fungsi. Setiap komponen dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat komponen lain dan dapat berinteraksi satu sama lain. dari

Вам также может понравиться