Вы находитесь на странице: 1из 9

.

PENDAHULUAN

Harmonisasi hubungan pemerintah pusat dan daerah, saat ini sedang diuji melalui krisis hubungan yang mengarah pada perlawanan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat, misalnya komitmen pembangunan transportasi akarta oleh pemda D!" akarta yang tidak jelas selama #$ tahun sehingga menimbulkan keke%ewaan pemerintah pusat, permasalahan keterbatasan kuota &&' di !alimantan &arat sehingga gubernur !albar memberikan an%aman akan menutup penambangan minyak, berlarut(larutnya masalah penembakan warga di Papua yang tidak segera diselesaikan sehingga memun%ulkan disintegrasi masyarakat Papua terhadap N!)" dan lainnya. Disharmonisasi hubungan pemerintah pusat dengan pemeritah daerah tersebut tidak boleh dibiarkan berkepanjangan dikarenakan akan sangat berpotensi ter%iptanya kon*lik politik yang akan berujung terganggunya perwujudan N!)" pada masa yang akan datang. "mplementasi otonomi daerah bukan bertujuan untuk meme%ah(belah N!)", melainkan otonomi daerah merupakan sebuah solusi %erdas untuk lebih mempererat N!)" dengan melihat dan memahami beberapa perbedaan antar daerah menuju pada per%epatan kesejahteraan masyarakat di daerah yang lebih merata melalui sikronisasi peren%anaan pembangunan nasional dan persamaan persepsi %ara pandang berwawasan nusantara. +uatu bangsa yang telah bernegara mempunyai %ita(%ita yang luhur dilandasi *alsa*ah hidup bangsa dan ideologi serta %ara pandangnya. ,awasan Nusantara merupakan %ara pandang dan sikap bangsa "ndonesia mengenai diri dan "ingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk men%apai tujuan nasional. Dalam upaya men%apai tujuan nasional tersebut, setiap bangsa melakukan kegiatan pembangunan disegala bidang dengan berpedoman kepada wawasan nusantara yang memandang negara dan bangsanya sebagai satu kesatuan yang utuh. Dalam melakukan pembangunan, se%ara langsung maupun tidak langsung selalu akan menghadapi tantangan, an%aman, hambatan dan gangguan, seperti dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan teknologi yang sangat %epat dan mun%ulnya permasalahan dengan berbagai e*ek domino. +aat ini, bangsa "ndonesia telah memiliki 'asterplan Per%epatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi "ndonesia atau lebih dikenal dengan 'P-E" yang merupakan dokumen kerja yang si*atnya melengkapi dokumen lain yang sudah ada, seperti )en%ana Pembangunan angka Panjang, )en%ana Pembangunan angka 'enengah, di tingkat nasional maupun daerah. 'P-E" merupakan sebuah roadmap yang disusun sebagai upaya untuk melakukan trans*ormasi ekonomi untuk mendorong akti.itas perekonomian sekaligus memper%epat pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan daya saing. Upaya trans*ormasi ekonomi tersebut tentunya dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh potensi dan tantangan yang dimiliki oleh "ndonesia. +elain itu, 'P-E" ini sekaligus sebagai pijakan awal dalam hal mengembangkan komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah serta dunia usaha untuk melaksanakan berbagai langkah(langkah pembangunan yang konkret. 'P-E" bertujuan untuk mendorong terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berimbang, berkeadilan dan berkelanjutan. 'elalui langkah per%epatan tersebut, "ndonesia akan dapat mendudukkan dirinya sebagai sepuluh negara besar dunia pada tahun /$/0, dan enam negara besar pada tahun /$0$.

Untuk men%apai 1isi "ndonesia /$/0, dirumuskan tiga strategi dasar, yaitu pengembangan potensi ekonomi melalui koridor ekonomi2 penguatan konekti.itas nasional2 dan penguatan kemampuan +D' dan "ptek Nasional. 3antangan besar yang akan dihadapi oleh bangsa "ndonesia adalah masih rendahnya keterkaitan antar wilayah yang ditunjukkan dengan masih rendahnya ketersediaan in*rastruktur untuk mendorong akti.itas perekonomian. !etersediaan in*rastruktur di beberapa wilayah di "ndonesia, khususnya di wilayah timur "ndonesia masih kurang memadai. Dalam kaitan itulah permasalahan konekti.itas nasional menjadi sangat signi*ikan pada enam koridor ekonomi, persoalan konekti.itas antar koridor sangat terkait dengan ketersediaan in*rastruktur yang memungkinkan keterhubungan antar pulau dan wilayah dengan lebih %epat dan lebih murah. 'aka memperkuat konekti.itas nasional melalui sinergitas dengan perspekti* wawasan nusantara pada ren%ana aksi pembangunan nasional menjadi sangat diperlukan. 4leh karena itu, pembangunan in*rastruktur di "ndonesia perlu di*okuskan dan disinergitaskan untuk meningkatkan konekti.itas antar wilayah. Hal ini ditujukan untuk mengurangi biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat mendorong daya saing serta memper%epat distribusi produk. +ehingga dampaknya akan mendorong hubungan yang harmonis antara pemerintah pusat dan daerah. Adapun pembagian peran masing(masing dalam koridor ekonomi "ndonesia, pemerintah pusat hanya akan terbatas pada regulasi dan alokasi in.estasi pusat, sedangkan pemerintah daerah yang merupakan lokasi dari koridor ekonomi "ndonesia dan berperan sebagai dire%t user dari koridor yang telah ditetapkan mempunyai peran dalam penentuan regulasi dan alokasi in.estasi di daerahnya. +eluruh kegiatan prioritas konekti.itas dalam 'P-E" dilaksanakan melalui pengembangan sinergitas pembangunan antara Pemerintah pusat dan daerah serta antar wilayah. +inergitas pembangunan antar wilayah melalui penguatan konekti.itas nasional yang meman*aatkan posisi geo(strategis regional dan global akan menjadi tulang(punggung yang membentuk postur konekti.itas nasional dan sekaligus diharapkan ber*ungsi menjadi instrumen pendorong dan penarik keseimbangan ekonomi wilayah. Hal ini tidak hanya dapat mendorong kegiatan ekonomi yang lebih merata ke seluruh wilayah "ndonesia, tetapi dapat juga men%iptakan kemandirian dan daya saing ekonomi nasional yang terintegrasi satu sama lain. #. "". ANAL"+"+ PE'&AHA+AN

&erdasarkan penjelasan dalam pendahuluan pada tulisan ini, permasalahan yang akan diselesaikan dalam analisis pembahasan meliputi 5 &agaimanakah ren%ana aksi sinergitas pembangunan konekti.itas 'P-E" dengan perspekti* wawasan nusantara 6 &agaimanakah sinergitas pembangunan konekti.itas 'P-E" mampu mewujudkan harmonisasi hubungan pemerintah pusat dan daerah 6

2.1 Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Awal penyusunan 'asterplan Per%epatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi "ndonesia 7'P-E"8 didasarkan oleh berbagai in*ormasi dan pertimbangan yang men%akup berbagai potensi dimiliki oleh "ndonesia, khususnya potensi sumber daya alam. !ekayaan alam yang melimpah yang dimiliki oleh

"ndonesia merupakan potensi yang tidak ternilai yang dapat dikembangkan untuk mendorong pembangunan ekonomi "ndonesia. 'aka penyusunan 'P-E" didasarkan pada berbagai prinsip dasar keberhasilan pembangunan yang membutuhkan perubahan %ara pandang dan perilaku seluruh komponen bangsa. Perubahan tersebut harus dimulai dari Pemerintah dengan birokrasinya yang kemudiaan diikuti dengan peningkatan produkti.itas, ino.asi, dan kreati*itas melalui pengembangan "P3E!. +elain itu, peran dunia usaha juga harus ditingkatkan dalam pembangunan ekonomi. 2.1.1 Strategi utama dalam implementasikan MP3EI 'P-E" mempunyai - 7tiga8 strategi utama yang dioperasionalisasikan dalam inisiati* strategi%. +trategi pertama adalah pengembangan potensi melalui 9 koridor ekonomi yang dilakukan dengan %ara mendorong in.estasi &U'N, +wasta Nasional dan :D" dalam skala besar di // kegiatan ekonomi utama. Penyelesaian berbagai hambatan akan diarahkan pada kegiatan ekonomi utama sehingga diharapkan akan terjadi peningkatan realisasi in.estasi untuk mema%u pertumbuhan ekonomi di 9 koridor ekonomi. &erdasarkan potensi yang ada, maka sebaran sektor *okus dan kegiatan utama di setiap koridor ekonomi, diantaranya sebagai berikut5 3abel #. !oridor Ekonomi 'P-E" No Lokasi !oridor Ekonomi :okus dan !egiatan Utama # +umatera !elapa +awit, !aret, &atubara, &esi(&aja, Perkapalan, dan !+N +elat +unda / awa "ndustri 'akanan 'inuman, 3ekstil, Permesinan, 3ransportasi, Perkapalan, Alutsista, 3elematika, 'etropolitan adebotabek. - !alimantan !elapa +awit, &atubara, Alumina;&auksit, 'igas, Perkayuan, &esi(&aja < +ulawesi Pertanian Pangan, !akao, Perikanan, Nikel, 'igas 0 &ali dan Nusa 3enggara Pariwisata, Peternakan, Perikanan 9 Papua dan !ep. 'aluku :ood Estate, 3embaga, Peternakan, Perikanan, 'igas, Nikel No # / < 0 9 Lokasi Koridor Ekonomi +umatera awa !alimantan +ulawesi &ali dan Nusa 3enggara Papua dan !epulauan 'aluku Fokus dan Kegiatan tama !elapa +awit, !aret, &atubara, &esi(&aja, Perkapalan, dan !+N +elat +unda 'akanan 'inuman, 3ekstil, Permesinan, 3ransportasi, Perkapalan, Alutsista, 3elematika, 'etropolitan adebotabek. !elapa +awit, &atubara, Alumina;&auksit, 'igas, Perkayuan, &esi(&aja Pertanian Pangan, !akao, Perikanan, Nikel, 'igas Pariwisata, Peternakan, Perikanan :ood Estate, 3embaga, Peternakan, Perikanan, 'igas, Nikel

+trategi kedua, memperkuat konekti.itas nasional melalui sinkronisasi ren%ana aksi nasional untuk mere.italisasi kinerja sektor riil. Untuk itu akan ditetapkan jadwal penyelesaian masalah peraturan nasional dan in*rastruktur utama nasional. 'enurut laporan 'enko Perekonomian, berdasarkan hasil diskusi dengan para pemangku kepentingan, khususnya dunia usaha, teridenti*ikasi sejumlah regulasi dan perijinan yang memerlukan debottlene%king yang meliputi5 #. 'emper%epat penyelesaian peraturan pelaksanaan undang(undang /. 'enghilangkan tumpang tindih antar peraturan yang sudah ada baik ditingkat pusat dan daerah, maupun antara sektor; lembaga -. 'ere.isi atau menerbitkan peraturan yang sangat dibutuhkan untuk mendukung strategi 'P-E" 7seperti &ea keluar beberapa komoditi8 <. 'emberikan insenti* kepada kegiatan(kegiatan utama yang sesuai dengan strategi 'P-E" 0. 'emper%epat dan menyederhanakan proses serta memberikan kepastian perijinan Adapun Elemen Utama dari +trategi !edua adalah5 #. 'enghubungkan pusat(pusat pertumbuhan utama untuk memaksimalkan pertumbuhan berdasarkan prinsip keterpaduan, bukan keseragaman. /. 'emperluas pertumbuhan dengan menghubungkan daerah tertinggal dengan pusat pertumbuhan melalui inter(modal supply %hain systems. -. 'enghubungkan daerah terpen%il dengan in*rastruktur = pelayanan dasar dalam menyebarkan man*aat pembangunan se%ara luas. 7Pertumbuhan yang inklusi*8 +trategi ketiga, pengembangan >enter o* E?%ellen%e di setiap koridor ekonomi. Dalam hal ini akan didorong pengembangan +D' dan "P3E! sesuai kebutuhan peningkatan daya saing. Per%epatan trans*ormasi ino.asi dalam ekonomi yang dilakukan melalui5 #. Pengembangan modal manusia berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan ino.asi se%ara teren%ana dan sistematis. /. 'emasukkan unsur +istem "no.asi Nasional 7+"NA+8 dan berbagai upaya trans*ormasi ino.asi dalam kegiatan ekonomi. 'P-E" diharapkan akan menjadi sebuah peta jalan bagi bangsa "ndonesia untuk menjadi kekuatan utama dunia. 'elalui - strategi utama yang kemudian dijabarkan dalam inisiati* strategik tersebut, untuk berupaya menjadi negara maju dan merupakan kekuatan #/ besar dunia. 2.1.2 Pengembangan konekti!itas koridor ekonomi

Dalam 'asterplan Per%epatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi "ndonesia 7'P-E"8 telah dikembangkan enam koridor ekonomi yang disusun berdasarkan pembagian wilayah atas dasar potensi sumberdaya alam yang dimiliki dengan mempertimbangkan keterkaitan antar wilayah. Pada setiap koridor tersebut akan dikembangkan konekti.itas intra wilayah serta antar wilayah dengan tujuan menghubungkan pusat(pusat ekonomi utama yang ada di dalam setiap koridor dan antar koridor serta dengan pasar dunia. Penguatan konekti.itas ditujukan untuk memperluas pembangunan ekonomi ke wilayah sekitarnya, khususnya ke wilayah tertinggal, terpen%il serta wilayah perbatasan. +ehingga dapat dikatakan bahwa suksesnya per%epatan dan perluasan pembangunan ekonomi "ndonesia sangat tergantung seberapa kuat derajat konekti.itas ekonomi nasional dan internasional "ndonesia. Peningkatan konekti.itas pada enam koridor ekonomi didasarkan pada pengintegrasian empat elemen kebijakan nasional yang terdiri dari +istem Logistik Nasional 7+islognas8, +istem 3ransportasi Nasional 7+istranas8, Pengembangan wilayah 7)P 'N; )3),N8, 3eknologi "n*ormasi dan !omunikasi 73"!;">38. "ntegrasi tersebut dilakukan untuk dapat mewujudkan konekti.itas nasional yang e*ekti*, e*isien, dan terpadu dalam rangka meningkatkan daya saing nasional. Pengintegrasian keempat elemen utama tersebut ditujukan untuk men%apai .isi konekti.itas nasional yaitu terintegrasi se%ara lokal, terhubung se%ara global 7Lo%ally "ntegrated, @lobally >onne%ted8. Aang dimaksud dengan terintegrasi se%ara lokal adalah melakukan pengintegrasian sistem konekti.itas yang ada se%ara e*ekti* dan e*isien sehingga dapat mendukung mobilisasi barang, jasa serta manusia ke seluruh wilayah "ndonesia. Untuk mengembangkan integrasi konekti.tas se%ara lokal perlu dilakukan integrasi jaringan transportasi dengan simpul(simpul transportasi. +elain jaringan transportasi, untuk mendukung konekti.itas perlu pula dilakukan pengintegrasian jaringan komunikasi dan in*ormasi. Pengintegrasian konekti.itas tersebut perlu dilakukan di seluruh wilayah di "ndonesia. &eberapa wilayah di bagian timur "ndonesia yang %enderung memiliki ketersediaan jaringan transportasi yang sangat minim terkait dengan kondisi geogra*is dan aspek lainnya, setidaknya perlu di%ermati bagaimana melakukan pengintegrasian konekti.itas se%ara e*ekti* dan e*isien sehingga dapat mendorong pemerataan antar daerah. !onekti.itas Nasional menyangkut kapasitas dan kapabilitas suatu bangsa dalam mengelola mobilitas yang men%akup 0 7lima8 unsur sebagai berikut5 #. Personel;penumpang, yang menyangkut pengelolaan lalu lintas manusia di, dari dan ke wilayah. /. 'aterial;barang abiotik 7physi%al and %hemi%al materials8 yang menyangkut mobilitas komoditi industri danhasil industri. -. 'aterial;unsur biotik;spe%ies, yang men%akup lalu lintas unsur mahluk hidup di luar manusia seperti ternak, &io 3o?ins, 1eral, +erum, 1erum, +eeds, &io(Plasma, &io@en, &ioweapon#. <. asa dan !euangan, yang menyangkut mobilitas teknologi, sumber daya manusia dan modalpembangunan bagi wilayah. 0. "n*ormasi, yang menyangkut mobilitas in*ormasi untuk kepentingan pembangunan wilayah yang saat ini sangat terkait dengan penguasaan teknologi in*ormasi dan komunikasi. Peningkatan pengelolaan mobilitas terhadap lima unsur tersebut diatas akan meningkatkan kemampuan nasional dalam memper%epat dan memperluas pembangunan dan mewujudkan pertumbuhan yang berkualitas sesuai amanat UU No. #B 3ahun /$$B tentang )en%ana Pembangunan angka Panjang

Nasional /$$0 C /$/0. +edangkan untuk membangun konekti.itas nasional dibutuhkan - komponen yang saling mempengaruh satu sama lainnya seperti yang ditunjukan pada gambar < yaitu 5 #. !onekti.itas :isik 7Physi%al >onne%ti.ity8 3ransportasi 3eknologi, "n*ormasi dan !omunikasi Energi /. !onekti.itas !elembagaan 7"nstitutional >onne%ti.ity8 :asilitasi dan liberalisasi perdagangan :asilitasi dan liberalisasi perdagangan in.estasi dan jasa !erjasama yang saling menguntungkan !erjasama transportasi regional Prosedur lintas perbatasan Program pemberdayaan kapasitas -. !onekti.itas +osial &udaya 7People(to(People >onne%ti.ity8 Pendidikan dan budaya Pariwisata @ambar < !onekti.itas :isik, kelembagaan dan sosial dan budaya 2.2 Perpekti" #a$asan Nusantara +uatu bangsa yang telah bernegara mempunyai %ita(%ita yang luhur dilandasi *alsa*ah hidup bangsa dan ideologi serta %ara pandangnya. ,awasan Nusantara merupakan %ara pandang dan sikap bangsa "ndonesia mengenai diri dan "ingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk men%apai tujuan nasional. +ebagai bangsa yang majemuk maka bangsa "ndonesia dalam membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan rakyat semestanya, selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah. Untuk itu pembinaan dan dan penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan negara "ndonesia disusun atas dasar hubungan timbal balik antara *alsa*ah, %ita(%ita dan tujuan nasional, serta kondisi so%ial budaya dan pengalaman sejarah yang menumbuhkan kesadaran tentang kemajemukan dan kebhinekaannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional. @agasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam ke(bhinneka(an tersebut dikenal dengan ,asantara, singkatan dari ,awasan Nusantara. &angsa "ndonesia menyadari bahwa bumi, air, dan dirgantara di atasnya serta

kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar(besarnya untuk kemakmuran rakyat. !arena itu, dengan konsep wawasan nusantara bangsa "ndonesia bertekad mendayagunakan seluruh kekayan alam, sumber daya serta seluruh potensi nasionalnya berdasarkan kebijaksanaan yang terpadu, seimbang, serasi dan selaras untuk mewujudkan kesejahteraan dan keamanan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah dengan tetap memperhatikan kepentingan daerah penghasil se%ara proporsional dalam keadilan. 4leh karena itu, ,awasan Nusantara sangat diperlukan dan dibutuhkan dalam era globalisasi ini, karena ,awasan Nusantara mempunyai *ungsi sebagai pedoman, moti.asi, dorongan serta rambu(rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat "ndonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. +elain *ungsi, ,awasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat "ndonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan indi.idu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan(kepentingan indi.idu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah. !epentingan(kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui dan dipenuhi, selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional. +ebagai %ara pandang dan .isi nasional "ndonesia, wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, a%uan dan tuntunan bagi setiap indi.idu bangsa "ndonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara !esatuan )epublik "ndonesia. "mplementasi atau penerapan ,awasan Nusantara harus ter%ermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara !esatuan )epublik "ndonesia.daripada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri. #. "mplementasi ,awasan Nusantara dalam kehidupan politik akan men%iptakan iklim penyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspirati* dan terper%aya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat. /. "mplementasi ,awasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan men%iptakan tatanan ekonomi yang benar(benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat se%ara merata dan adil. Di samping itu, men%erminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antardaerah se%ara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri. -. "mplementasi ,awasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan men%iptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus sebagai karunia +ang Pen%ipta. "mplementasi ini juga akan men%iptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda(bedakan suku, asal(usul daerah, agama atau keper%ayaan, serta golongan berdasarkan status sosialnya. <. "mplementasi ,awasan Nusantara dalam kehidupan Pertahanan dan !eamanan akan menumbuh( kembangkan kesadaran %inta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara "ndonesia. !esadaran dan sikap %inta tanah air dan bangsa serta bela negara ini akan menjadi modal utama yang akan menggerakkan partsisipasi setiap warga negara "ndonesia dalam menanggapi setiap bentuk an%aman, seberapapun ke%ilnya dan darimanapun datangnya atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa daDn kedaulatan Negara.

Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional, ,awasan Nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang(undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah negara. Di samping itu, ,awasan Nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinekaan sehingga mendinamiskan kehidupan sosial yang akrab, peduli, toleran, hormat dan taat hukum. +emua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas atau jati diri bangsa "ndonesia. 2.3 %encana &ksi Memperkuat Konekti!itas Nasional "ndonesia mempunyai tantangan dalam penyediaan in*rastruktur untuk mendukung akti.itas ekonomi. !etersediaan in*rastruktur memiliki spektrum yang sangat luas. +atu hal yang harus mendapatkan perhatian utama adalah in*rastruktur yang mendorong konekti.itas antar wilayah sehingga dapat memper%epat dan memperluas pembangunan ekonomi "ndonesia. Penyediaan in*rastruktur yang mendorong konekti.itas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk, dan memper%epat gerak ekonomi. 3ermasuk dalam in*rastruktur konekti.itas ini adalah pembangunan jalur transportasi dan teknologi in*ormasi dan komunikasi 73"!8, serta seluruh regulasi dan aturan yang terkait dengannya. !onekti.itas tersebut harus didukung oleh sistem transportasi nasional dengan pola keterpaduan antar dan intramoda dengan mempertimbangkan karakteristik tiap moda transportasi, pola pengembangan wilayah, aspek geogra*is, *aktor spesi*ik wilayah, dan pemilihan teknologi yang tepat. Penyusunan ren%ana aksi Penguatan !onekti.itas Nasional dalam 'P-E" dimaksudkan untuk beberapa hal sebagai berikut5 7#8 menghubungkan pusat(pusat pertumbuhan ekonomi utama untuk memaksimalkan pertumbuhan2 7/8 memperluas pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aksesibilitas dari pusat(pusat pertumbuhan ekonomi, dan 7-8 menyebarkan man*aat pembangunan se%ara luas 7pertumbuhan yang inklusi* dan berkeadilan8 melalui peningkatan konekti.itas dan pelayanan dasar ke daerah tertinggal, terpen%il dan perbatasan dalam rangka pemerataan pembangunan. +eluruh kegiatan prioritas konekti.itas dalam 'P-E" dilaksanakan melalui pengembangan sinergitas pembangunan antara Pemerintah pusat dan daerah serta antar wilayah. +inergitas pembangunan antar wilayah melalui penguatan konekti.itas nasional yang meman*aatkan posisi geo(strategis regional dan global akan menjadi tulang(punggung yang membentuk postur konekti.itas nasional dan sekaligus diharapkan ber*ungsi menjadi instrumen pendorong dan penarik keseimbangan ekonomi wilayah. Hal ini tidak hanya dapat mendorong kegiatan ekonomi yang lebih merata ke seluruh wilayah "ndonesia, tetapi dapat juga men%iptakan kemandirian dan daya saing ekonomi nasional yang terintegrasi satu sama lain. 2.' (armonisasi (ubungan Pemerinta) Pusat dan *aera) "mplementasi otonomi daerah setelah masa pas%a re*ormasi di "ndonesia, ada berbagai kemajuan dan kelemahan. Ada dua undang(undang otonomi daerah yang diberlakukan dalam kurun waktu satu dekade tersebut yaitu UU no.// 3ahun #EEE yang kemudian diganti dengan UU no.-/ 3ahun /$$< tentang pengaturan wewenang serta tanggung jawab politik dan administrati* pemerintah pusat, pro.insi, kota, dan kabupaten dalam struktur yang terdesentralisasi. Elemen dasar hubungan pemerintah pusat dan pemerintahan daerah adalah Furusan pemerintahanF yaitu kewenangan daerah untuk mengatur dan mengurus pemerintahan yang diserahkan ke Daerah berdasarkan

pengaturan dalam UU -/;/$$<. Dalam Pasal ## ayat 7#8 UU -/;/$$< ada tiga kriteria yang dipakai dalam membagi urusan pemerintahan yaitu2 eksternalitas, akuntabilitas dan e*isiensi. &erdasarkan kriteria tersebut akan tersusun pembagian kewenangan yang jelas antar tingkatan pemerintahan 7Pusat, Pro.insi dan !abupaten;!ota8 dari setiap bidang atau sektor pemerintahan. Dalam koridor otonomi luas setidaknya terdapat -# sektor pemerintahan yang merupakan urusan pemerintahan yang di(desentralisasikan ke Daerah baik yang terkait dengan urusan yang bersi*at wajib untuk menyelenggarakan pelayanan dasar maupun urusan yang bersi*at pilihan untuk menyelenggarakan pengembangan sektor ekonomi yang menjadi unggulan dari daerah. III. PEN + P

Di dalam menyukseskan pembangunan yang berperspekti* wawasan nusantara dan sesuai dengan peren%anaan yang telah ditetapkan dalam 'P-E", diperlukan komunikasi dan koordinasi dari semua pihak, baik itu pemerintah pusat maupun daerah. +elain itu juga diperlukan suatu harmonisasi agar suatu daerah bisa mewujudkan .isi(misi yang telah diran%ang sehingga bisa terealisasi sesuai ren%ana. +eluruh program nasional yang telah di%anangkan pemerintah pusat harus bersinergi dengan pemerintah pro.insi agar bisa dilanjutkan dan diterapkan di daerah. 'embangun hubungan baik dengan pemerintah pusat perlu diintensi*kan lagi, sehingga komunikasi se%ara .ertikal bisa berjalan dengan baik. Penyampaian aspirasi ke pusat tentang program(program yang ingin dilaksanakan di kabupaten, perlu dilakukan dalam rangka sinergitas pemebangunan ekonomi koridor agar tidak hanya berpatokan pada AP&D. Disharmonisasi hubungan pemerintah pusat dengan pemeritah daerah tersebut tidak boleh dibiarkan berkepanjangan dikarenakan akan sangat berpotensi ter%iptanya kon*lik politik yang akan berujung terganggunya perwujudan N!)" pada masa yang akan datang. Perspekti* ,awasan Nusantara mempunyai *ungsi sebagai pedoman, moti.asi, dorongan serta rambu(rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara Negara di tingkat pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah maupun bagi seluruh rakyat "ndonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. ,awasan Nusantara harus ter%ermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara !esatuan )epublik "ndonesia daripada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri. Untuk men%apai 1isi "ndonesia /$/0, dirumuskan tiga strategi dasar, yaitu pengembangan potensi ekonomi melalui koridor ekonomi2 penguatan konekti.itas nasional2 dan penguatan kemampuan +D' dan "ptek Nasional. Persoalan konekti.itas antar koridor sangat terkait dengan ketersediaan in*rastruktur yang memungkinkan keterhubungan antar pulau dan wilayah dengan lebih %epat dan lebih murah. +eluruh kegiatan prioritas konekti.itas dalam 'P-E" dilaksanakan melalui pengembangan sinergitas pembangunan antara Pemerintah pusat dan daerah serta antar wilayah. +inergitas pembangunan antar wilayah melalui penguatan konekti.itas nasional yang meman*aatkan posisi geo(strategis regional dan global akan menjadi tulang( punggung yang membentuk postur konekti.itas nasional dan sekaligus diharapkan ber*ungsi menjadi instrumen pendorong dan penarik keseimbangan ekonomi wilayah. Hal ini tidak hanya dapat mendorong kegiatan ekonomi yang lebih merata ke seluruh wilayah "ndonesia, tetapi dapat juga men%iptakan kemandirian dan daya saing ekonomi nasional yang terintegrasi satu sama lain serta dapat mewujudkan keharmonisan hubungan pemerintah pusat dan daerah.

Вам также может понравиться