Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati, mendampingi, serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Dalam menjalankan tugas dan prakteknya bidan bekerja berdasarkan pada pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, kode etik profesi, dan etika pelayanan kebidanan yang pada zaman modern ini, kita sebut peran advokasi. Pelayanan kebidanan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan. Selama ini pelayanan kebidanan tergantung pada sikap sosial masyarakat dan keadaan lingkungan dimana bidan bekerja. Kemajuan sosial ekonomi merupakan parameter yang amat penting dalam pelayanan kebidanan. Bidan sebagai pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan serta kode etik yang dimilikinya. Kebidanan di Indonesia dewasa ini mulai menunjukkan progresitas dalam perkembangan karirnya. Hal ini ditunjang dengan pesatnya peningkatan jenjang pendidikan yang berpengaruh pada kualitas bidan tersebut. Bidan yang dibutuhkan oleh masyarakat ialah bidan yang menguasai asuhan kebidanan baik secara praktis maupun teoritis. Penguasaan teori tidak kalah penting mengingat semakin kompleksnya permasalahan yang timbul pada asuhan kebidanan. Namun pada kenyataannya bidan yang bekerja di masyarakat lebih memperhatikan penguasaan praktis daripada pentingnya penguasaan teori. Peningkatan kualitas pendidikan kebidanan merupakan usaha untuk mencetak para bidan profesional yang benar-benar berkompeten dalam menangani asuhan kebidanan. Bukan hanya itu, jenjang pendidikan sangat penting untuk menentukan jenjang jabatan, dan jenjang pangkat bagi seorang pegawai negeri pada suatu organisasi, dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasinya. Dengan kata lain, semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh bidan maka dapat mempermudah proses perkembangan karir bidan.

Dok. Tugas etika kebidanan stikes kharisma karawang

B. IDENTIFIKASI MASALAH Hal yang dilematis terjadi ketika kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan meningkat, terutama pelayanan bidan, tidak dibarengi oleh keahlian dan keterampilan bidan untuk membentuk suatu mekanisme kerja pelayanan yang baik. Masih sering dijumpai pelayanan bidan dengan seadanya, lamban dengan disertai adanya pemungutan biaya yang mahal. Oleh karena itu, diperlukan penegakan hukum terhadap pelanggaran kode etik bidan. Sebagai seorang tenaga kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, seorang bidan harus melakukan tindakan dalam praktek kebidanan secara etis, serta harus memiliki etika kebidanan yang sesuai dengan nilai-nilai keyakinan filosofi profesi dan masyarakat. Selain itu bidan juga berperan dalam memberikan persalinan yang aman, memastikan bahwa semua penolong persalinan mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang aman dan bersih. Untuk melengkapi peraturan yang ada, maka dibuatlah sebuah kode etik yang dibuat oleh kelompok-kelompok profesi yang ada di bidang kesehatan, dengan ketentuan pokok bahwa peraturan yang dibuat tersebut tidak bertentangan dengan peraturan yang ada di atasnya. Contoh kode etik profesi adalah kelompok dokter yang mempunyai kode etik kedokteran, dan untuk kelompok bidan mempunyai kode etik kebidanan. Dalam kode etik tersebut terdapat pengenaan sanksi apabila ada pelanggaran yang berupa sanksi administratif, seperti penurunan pangkat, pencabutan izin atau penundaan gaji. Proses implementasi kebijakan dapat dirumuskan sebagai tindakantindakan baik dari institusi pemerintah maupun swasta atau kelompok masyarakat yang diarahkan oleh keinginan untuk mencapai tujuan sebagaimana dirumuskan di dalam kebijakan. Sedangkan implementasi adalah memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan. Fokus perhatian inplementasi kebijakan mencakup kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang timbul sesudah diberlakukannya kebijakan negara, baik usaha untuk mengadministrasikannya maupun akibat/dampak nyata pada masyarakat. Kebijakan ditransformasikan secara terus menerus melalui tindakantindakan implementasi sehingga secara simultan mengubah sumber-sumber dan tujuan-tujuan yang pada akhirnya fase implementasi akan berpengaruh pada hasil akhir kebijakan.

Dok. Tugas etika kebidanan stikes kharisma karawang

Dalam melakukan praktek kebidanan, seorang bidan berpedoman pada KEPMENKES Nomor 900/ MENKES/ S/ VII/ 2002 tentang Registrasi dan Praktek Bidan. Tugas dan wewenang bidan terurai dalam Bab V Pasal 14 sampai dengan Pasal 20, yang garis besarnya adalah : bidan dalam menjalankan prakteknya berwenang untuk memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan kebidanan, pelayanan keluarga berencana, dan pelayanan kesehatan masyarakat.. Sebagai pedoman dan tata cara dalam pelaksanaan progesi, sesuai dengan wewenang peraturan kebijaksanaan yang ada, maka bidan harus senantiasa berpegang pada kode etik bidan yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. C. RUMUSAN MASALAH Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang masalah etik moral yang mungkin terjadi dalam praktik kebidanan dan upaya penyelesaiannya yaitu : 1. Apa pengertian dari Kode Etik Kebidanan ? 2. Masalah etik moral apa yang mungkin terjadi dalam praktik kebidanan ? 3. Apa Langkah-Langkah Penyelesaian Masalah, Informed Choice, dan Informed Concent ?

D. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Umum a. Untuk memahami tentang masalah yang mungkin terjadi dalam praktik kebidanan b. Untuk mengetahui tentang langkah-langkah penyelesaian masalah 2. Tujuan Khusus Untuk menambah nilai sekaligus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Etika Profesi Kebidanan.

Dok. Tugas etika kebidanan stikes kharisma karawang

BAB II PEMBAHASAN

A. KODE ETIK KEBIDANAN 1. Definisi bidan Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku, dicatat ( register ), diberi izin secara sah untuk menjaklankan praktek 2. Definisi Kode Etik Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntutan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi 3. Kode Etik Bidan Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disahkan dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988, sedang petunjuk pelaksanaanya disahkan dalam Rapat Kerja Nasional ( Rekernas ) IBI tahun 1991, kemudian disempurnakan dan disahkan pada Kongres Nasional IBI ke XII tahun 1998. Sebagai pedoman sdalam berperilaku, Kode Etik Bidan indonesia mengandung beberapa kekuatan yang yang semuanya tertuang dalam mukadimah dan tujuan dan bab. Secara umum kode etik tersebut berisi 7 bab. Ketujuh bab dapat dibedakan atas tujuh bagian yaitu : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat ( 6 butir ) Kewajiban bidan terhadap tugasnya ( 3 butir ) Kewajiban Bidan terhadap sejawab dan tenaga kesehatan lainnya ( 2 butir ) Kewajiban bidan terhadap profesinya ( 3 butir ) Kewajiban bidan terhadap diri sendiri ( 2 butir ) Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air ( 2 butir ) Penutup ( 1 butir )

Dok. Tugas etika kebidanan stikes kharisma karawang

Beberapa kewajiban bidan yang diatur dalam pengabdian profesinya adalah : a. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakaT 1) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya. 2) Setiap bidan dalam menjalankan tugas proofesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang yang utuh dan memelihara citra bidan 3) setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat 4) setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien, dan menghormati nilai nilai yang berlaku dimasyarakat 5) setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan indentitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. 6) setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal b. Kewajiban Terhadap Tugasnya 1) Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat 2) Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan 3) setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan kepentingan klien c. kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya 1) Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi 2) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

Dok. Tugas etika kebidanan stikes kharisma karawang

d. kewajiban bidan terhadap profesinya 1) setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat 2) Setiap harus senantiasa mengembangkan diri dan mmeningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 3) Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat meniingkatkan mutu dan citra profesinya

e. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri 1) setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dalam melaksanakan tugas profesinya dengan baik 2) Setiap bidan harus berusaha secara terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi f. Kewajiban bidan terhadap pemerintah nusa, bangsa dan tanah air 1) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam palayanan KIA / KB dan kesehatan keluarga dan masyarakat 2) Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintahan untuk meningkatakan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA / KB dan kesehatan keluarga.

Dok. Tugas etika kebidanan stikes kharisma karawang

KONFLIK ETIK MORAL, INFORMED CHOICE, & INFORMED CONSENT


Pilihan (choice) berbeda dengan persetujuan (consent), yaitu: A. Persetujuan atau consent penting dari sudut pandang bidan, karena berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk semua prosedur yang akan dilakukan bidan. B. Pilihan atau choice penting dari sudut pandang klien sebagai penerima jasa asuhan kebidanan, yang memberikan gambaran pemahaman masalah yang sesungguhnya dan merupakan aspek otonomi pribadi menentukan pilihannya sendiri Agar pilihan dapat dipeluas dan menghindari konflik, maka yang harus dilakukan adalah: 1. Memberi informasi yang lengkap pada ibu, informasi yang jujur, tidak bias, dan dapat dipahami oleh ibu, menggunakan alternatif media ataupun yang lain, sebaiknya tatap muka. 2. Bidan dan tenaga kesehatan lain perlu belajar untuk membantu ibu menggunakan haknya dan menerima tanggung jawab keputusan yang diambil. Hal ini dapat diterima secara etika dan menjamin bahwa tenaga kesehatan sudah memberikan asuhan yang terbaik dan memastikan ibu sudah diberikan informasi yang lengkap tentang dampak dari keputusan mereka. 3. Untuk pemegang kebijakan pelayanan kesehatan perlu merencanakan, mengembangkan sumber daya, memonitor perkembangan protokol dan petunjuk teknis baik di tingkat daerah, propinsi, untuk semua kelompok tenaga pemberi pelayanan bagi ibu. 4. Menjaga fokus asuhan pada ibu dan evidencebased, diharapkan konflik dapat ditekan serendah mungkin. 5. Tidak perlu takut akan konflik tetapi menganggapnya sebagai sesuatu kesempatan untuk saling memberi, dan mungkin suatu penilaian ulang yang objektif, bermitra dengan wanita dari sistem asuhan dan tekanan positif pada perubahan.
Dok. Tugas etika kebidanan stikes kharisma karawang 7

Beberapa jenis pelayanan kebidanan yang dapat diplih oleh pasien, antara lain: 1. Bentuk pemeriksaan ANC dan screening laboratorium ANC 2. Tempat melahirkan 3. Masuk kamar bersalin pada tahap awal persalinan 4. Didampingi waktu melahirkan 5. Argumentasi, stimulasi, induksi 6. Mobilisasi atau posisi saat persalinan 7. Pemakaian analgesia 8. Episiotomi 9. Pemecahan ketuban 10. Penolong persalinan 11. Keterlibatan suami pada waktu melahirkan 12. Teknik pemberian minuman pada bayi 13. Metode kontrasepsi Pencegahan konflik etik, meliputi empat hal: a. b. c. d. Informed Consent Negosiasi Persuasi Komite Etik Latar belakang diperlukannya informed consent adalah karena tindakan medik yang dilakukan bidan, hasilnya penuh dengan ketidak pastian dan unpredictable (tidak dapat diperhitungkan secara matematik), sebab dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berada di luar kekuasaan bidan, seperti perdarahan post partum, shock, asfiksia neonatorum. Menurut Dr.H.J.J Leenen, bahwa isi dari informasi adalah diagnosa, terapi, tentang cara kerja, resiko, kemungkinan perasaan sakit, keuntungan terapi, dan prognosa. Yang berhak memberikan persetujuan adalah mereka yang dalam keadaan sadar dan sehat mental, telah berumur 21 tahun atau telah menikah, bagi mereka yang telah berusia lebih dari 21 tahun tetapi
Dok. Tugas etika kebidanan stikes kharisma karawang 8

dibawah pengampuan maka persetujuan diberikan oleh wali. Ibu hamil yang telah melangsungkan perkawinan, berarapun umurnya, menurut hukum adalah dewasa (cakap), berhak mendapat informasi. Hak atas persetujuan bilamana ada pertentangan dengan suami maka pendapat ibu hamil yang diturut karena yang memebrikan persetujuan adalah ibu hamil sendiri, mengingat akan hak atas alat reproduksi. Pernyataan dalam informed consent menyatakan kehendak kedua belah pihak, yaitu pasien menyatakan setuju atas tindakan yang dilakukan bidan dan formulir persetujuan itu ditandatangani oleh kedua belah pihak, maka persetujuan kedua belah pihak saling mengikat dan tidak dapat dibatalkan oleh salah satu pihak. Ia hanya dapat dipergunakan sebagai bukti tertulis akan adanya izin atau persetujuan dari pasien terhadap tindakan yang dilakukan. Bilamana ada formulir yang ditandatangani pasien atau wali pada umumnya berbunyi segala akibat dari tindakan akan menjadi tanggung jawab bidan atau rumah bersalin. Rumusan tersebut secara hukum tidak mempunyai dibuat. Rahasia pribadi yang diberitahu oleh ibu hamil adalah rahasia yang harus dipegang teguh dan dirahasiakan bahkan sampai yang bersangkutan meninggal dunia. Hukuman membuka rahasia jabatan diatur dalam KUHP BAB XVII pasal 322 tentang membuka rahasia. kekuatan hukum, mengingat seseorang tidak dapat membebaskan diri dari tanggung jawabnya atas kesalahan yang belum

Dok. Tugas etika kebidanan stikes kharisma karawang

Informed consent mempunyai dua dimensi, yaitu sebagai berikut: 1. Dimensi hukum, merupakan perlindungan pasien terhadap bidan yang berperilaku memaksakan kehendak, memuat: a. keterbukaan informasi antara bidan dengan pasien b. informasi yang diberikan harus dimngerti pasien c. memberikan kesempatan pasien untuk memperoleh yang terbaik 2. Dimensi etik, mengandung nilai-nilai: a. menghargai otonomi pasien b. tidak melakukan intervensi melainkan membantu pasien bila diminta atau dibutuhkan c. bidan menggali keinginan pasien baik secara subjektif atau hasil pemikiran rasional Syarat syahnya perjanjian atau consent adalah: 1. Adanya kata sepakat, sepakat dari pihak tanpa paksaan, tipuan maupun kekeliruan. Dalam hal perjanjian antara bidan dan pasien, kata sepakat harus diperoleh dari pihak bidan dan pasien setelah terlebih dahulu bidan memberikan informasi kepada pasien sejelas-jelasnya. 2. Kecakapan, artinya bahwa seseorang memiliki kecakapan memberikan persetujuan, jika orang tersebut mampu melakukan tindakan hukum, dewasa, dan tidak gila 3. Suatu hal tertentu, objek dalam persetujuan antara bidan dan pasien harus disebutkan dengan jelas dan terperinci. Misalnya dalam persetujuan ditulis dengan jelas identitas pasien meliputi: nama, jenis kelamin, alamat, suami atau wali. Kemudian yang terpenting harus dilampirkan identitas yang memberikan persetujuan 4. Suatu sebab yang halal, maksudnya adalah isi persetujuan tidak boleh bertentangan dengan undang-undang, tata tertib, kesusilaan, norma dan hukum. Untuk memahami informed consent, maka digambarkan urutan pelaksanaannya pada bagan alir sebagai berikut:

Dok. Tugas etika kebidanan stikes kharisma karawang

10

PASIEN

BIDAN

INFORMASI CHOICE/PILIHAN

KEPUTUSAN

CONSENT (PERSETUJUAN)

REFUSAL (MENOLAK)

MENANDATANGANI FORM PERSETUJUAN

MENANDATANGANI FORM PENOLAKAN

Dok. Tugas etika kebidanan stikes kharisma karawang

11

CONTOH INFORMED CONSENT DALAM TINDAKAN PERSALINAN Bidan Praktik Swasta ......................... Alamat ................................................ Telp .....................Fax ......................... Kode Pos ............................................ PERSETUJUAN TINDAKAN PERTOLONGAN PERSALINAN Nomor: .............. Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Tempat/Tanggal Lahir Alamat Kartu Identitas Pekerjaan : ........................................................ : ........................................................ : ........................................................ : ........................................................ : ........................................................

Selaku individu yang meminta bantuan pada fasilitas kesehatan ini, bersama ini saya menyatakan kesediaanya untuk dilakukan tindakan dan prosedur pertolongan persalinan pada diri saya. Apabila dalam keadaan dimana saya tidak mampu untuk memperoleh penjelasan dan memberi persetujuan maka saya menyerahkan mandat kepada suami atau wali saya, yaitu: Nama Tempat/Tanggal Lahir Alamat Kartu Identitas Pekerjaan : ........................................................ : ........................................................ : ........................................................ : ........................................................ : ........................................................

Demikian surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaaan dari pihak manapun dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. ........................, ....................... Yang memberi Bidan, Persetujuan pasien

(...............................)

(.............................................)

Dok. Tugas etika kebidanan stikes kharisma karawang

12

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Materi ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui tentang apa saja masalah yang mungkin terjadi dan langkah penyelesaiannya dalam praktik kebidanan sehingga seorang bidan mampu menyelesaiakan apabila menemui kasus yang sama di lapangan dalam hal ini dalam praktik kebidanan. B. SARAN Dalam Makalah ini dijelaskan tentang Masalah-masalah yang mungkin terjadi dalam praktik kebidanan dan langkah-langkh penyelesaian berharap agar mahasiswi dapat mengetahui masalah-masalah yang akan terjadi dalam praktik klinik dan langkah-langkah penyelesaiannya sesuai dengan pembahasan yang ada dalam makalah ini

Dok. Tugas etika kebidanan stikes kharisma karawang

13

Вам также может понравиться

  • DIAGRAMKEPUTUSANlengkap
    DIAGRAMKEPUTUSANlengkap
    Документ59 страниц
    DIAGRAMKEPUTUSANlengkap
    susisulandari
    Оценок пока нет
  • Pengaruh Massage Effleurage
    Pengaruh Massage Effleurage
    Документ11 страниц
    Pengaruh Massage Effleurage
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Makala H
    Makala H
    Документ8 страниц
    Makala H
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ4 страницы
    Bab Iii
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ23 страницы
    Bab Ii
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Perlindungan Hukum Bagi Pasien Bagi Korban Mal Praktek Berdasarkan Hukum Positif Indonesia
    Perlindungan Hukum Bagi Pasien Bagi Korban Mal Praktek Berdasarkan Hukum Positif Indonesia
    Документ18 страниц
    Perlindungan Hukum Bagi Pasien Bagi Korban Mal Praktek Berdasarkan Hukum Positif Indonesia
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • IMUNISASI
    IMUNISASI
    Документ44 страницы
    IMUNISASI
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Pemberian Obat: Linda Ratna Yanti 0711000766
    Pemberian Obat: Linda Ratna Yanti 0711000766
    Документ15 страниц
    Pemberian Obat: Linda Ratna Yanti 0711000766
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Bab Ii Imunisasi Campak
    Bab Ii Imunisasi Campak
    Документ18 страниц
    Bab Ii Imunisasi Campak
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Hubungan Usia Dengan Kecemasan
    Hubungan Usia Dengan Kecemasan
    Документ7 страниц
    Hubungan Usia Dengan Kecemasan
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Makalah Faktor2 Yang Mempengaruhi Persalinan
    Makalah Faktor2 Yang Mempengaruhi Persalinan
    Документ23 страницы
    Makalah Faktor2 Yang Mempengaruhi Persalinan
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • PENELITIAN
    PENELITIAN
    Документ16 страниц
    PENELITIAN
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • KTI MARDILAH Kebidanan
    KTI MARDILAH Kebidanan
    Документ129 страниц
    KTI MARDILAH Kebidanan
    Dian Herina
    100% (1)
  • Keperawatan Tren Dan Issue
    Keperawatan Tren Dan Issue
    Документ15 страниц
    Keperawatan Tren Dan Issue
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Kti Mardilah
    Kti Mardilah
    Документ121 страница
    Kti Mardilah
    Dian Herina
    100% (1)
  • Perawatan BBLR Dengan Metode Kanguru
    Perawatan BBLR Dengan Metode Kanguru
    Документ38 страниц
    Perawatan BBLR Dengan Metode Kanguru
    Rizki Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Rshs Bandung
    Rshs Bandung
    Документ14 страниц
    Rshs Bandung
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Rshs Bandung
    Rshs Bandung
    Документ14 страниц
    Rshs Bandung
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Data
    Data
    Документ37 страниц
    Data
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • 124 245 1 SM
    124 245 1 SM
    Документ15 страниц
    124 245 1 SM
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • 6d-Indikator Kinerja (Rev Feb'03)
    6d-Indikator Kinerja (Rev Feb'03)
    Документ14 страниц
    6d-Indikator Kinerja (Rev Feb'03)
    ZunZun Faiz Ajah
    Оценок пока нет
  • KB Alamiah
    KB Alamiah
    Документ17 страниц
    KB Alamiah
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • 1
    1
    Документ12 страниц
    1
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ3 страницы
    Bab Iii
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Protap Penanganan KPD
    Protap Penanganan KPD
    Документ1 страница
    Protap Penanganan KPD
    Dian Herina
    0% (1)
  • Matrik COC
    Matrik COC
    Документ4 страницы
    Matrik COC
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • JURNAL
    JURNAL
    Документ6 страниц
    JURNAL
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Документ4 страницы
    Abs Trak
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • BAB IV - Docx Newbr
    BAB IV - Docx Newbr
    Документ20 страниц
    BAB IV - Docx Newbr
    Dian Herina
    Оценок пока нет
  • Proposal
    Proposal
    Документ2 страницы
    Proposal
    Dian Herina
    Оценок пока нет