Вы находитесь на странице: 1из 2

B.

Perkembangan Sistem Pemilu Legislatif di Indonesia


Setiap system pemilu melekat didalamnya sejumlah kebaikan dan kekurangan bagi pembangunan politik, risiko dari digunakannya sebuah system pemilu setidaknya berdampak pada 3 hal yaitu : 1. Tingkat proporsionalitas perwakilan Tingkat proporsionalitas perwakilan pemilihan umum yang harus memiliki kapabilitas system adalah kelompok kepentingan, partai politik, dan penyelenggara pemiihan umum. 2. Sistem Kepartaian Bagaimana mengetahui disproporsionalitas dalam pelaksanaan pemilu, diantaranya melalui rumusan pengukuran. Semua rumusan tersebut dapat digunakan untuk melihat proporrsionalitas pada segala level proporsionalitas pada rumpun system pemilu, formula pemilihan, level distrik, dan sebagainya sama atau berbeda. 3. Kabinet yang terbentuk Stabilitas pemerintahan akan lebih terjaga dengan cabinet yang dikuasai satu partai daripada cabinet yang mengarah kepada terbentuknya cabinet koalisi . kondisi ini mempersulit terbentuknya pemerintahan yang stabil, oleh karena umumnya harus mendasarkan diri atas koalisi dua partai atau lebih. Perjalanan system pemilu legislative di Indonesia melalui tahapan sebagai berikut : 1. Sistem Pemilu pertama / Orde lama Pada masa ini terdapat system yang mengatur partai politik atau kontestan akan mendapatkan kursi berdasarkan kursi berdasarkan perolehan suara pada pemilu. Daftar terbuka menjadikan pemilih dapat menuliskan nama calon dari daftar calon yang disusun partai politik. Realisasinya, Indonesia hanya dibagi 15 daerah pemilihn. Setiap daerah pemilihan mendapat sejumlah kursi berdasarkan jumlah penduduknya, dengan ketentuan setiap daerah berhak memperoleh jatah minimum enam kursi di Konstituante dan tiga di DPR. 2. Sistem Pemilu Orde baru Dalam menentukan jumlah kursi di masing-masing daerah pemilihan , tidak semata-mata didasarkan pada jumlah penduduk, namun juga didasarkan pada wilayah administrative. Bahwa, daerah administratif itu sendiri adalah daerah pemilihan. 3. Sistem Pemilu Orde Reformasi Untuk mengisi 462 kursi DPR, system yang dipakai adalah proporsional berdasarkan stelse daftar. Pada system ini peserta pemilu mendapatkan alokasi kursi berdasarkan proporsi suara yang diperolehnya. Penentuan sisa kursi ditentukan dengan mengacu pada prinsip sisa suara terbesar.

4. Sistem Pemilu Pasca Reformasi Pada pemilu 2004 ini, daerah pemilihan anggota DPR adalah provinsi atau bagian-bagian provinsi, dari 32 provinsi yang ada. Dalam hal penentuan perolehan kursi partai disuatu daerah pemlihan didasarkan pada metode alokasi kursi kuota Hare dengan prinsip sisa suara terbesar. Komentar Elemen atau subsistem pemilihan umum yang harus memiliki kapabilitas system adalah kelompok kepentingan, partai politik dan penyelenggara pemilihan umum. Tujuan pemilihan umum akan tercapai secara demokratis sebagaimana dicita-citakan rakyat Indonesia serta akan mendapatkan pengakuan dunia Internasional. Tingkat Proporsionalitas Perwakilan, sangat sensitif pada masyarakat yang heterogen. System ini kurang memperhitungkan adanya partai-partai kecil dan golongan minoritas, system ini juga mempunyai potensi suara yang hilang cukup besar, hal ini rentan dengan ketidakadilan khususnya bagi yang merasa dirugikan. Mengenai system kepartaian, dalam pembagian kursi beberapa partai terutama partai terutama partai besar akan mendapatkan proporsi kursi yang lebih besar dibandingkan perolehan suaranya sehingga terjadi representasi yang berlebihan bagi partai-partai kecil. Hal ini cendrerung membuat partai yang berorientasi idiologis sehingga kecendrungan kohesi partai melemah terutama ketika pemilih dijinkan mengekspresikan pilihannya diantara kandidat dalam partai yang sama. Secara lebih khusus, untuk mengetahui format system kepartaian yang ditimbulkan oleh system pemilu dapat dilihat dari partai yang memperoleh kursi diparlemen. Sementara itu, jenis cabinet yang dibentuk. Plualitas mayoritas cenderung menghasilkan cabinet yang dikuasai satu partai , berkurangnya partai dan meningkatnya kerjasama antara partai-partai mempermudah terbentuknya pemerintah yang stabil dan meningkatkan stabilitas nasional. Perkembangan system pemilu dari system pemilu Orde lama sampai pemilu pasca reformasi terdapat perbedaan. Pada struktur pemilihan yang digunakannya mulai dari system tertutup sampai terbuka. Demikian juga kalau dikaitkan dengan perkembangan system pemilu legislatif yang pernah berjalan di Indonesia sampai saat ini menjadi permasalahan yang terus-menerus harus dievaluasi sebagai bahan perkembanagn kualitas demokrasi di Indonesia ke depan.

Вам также может понравиться

  • Pengertian Polusi Udara
    Pengertian Polusi Udara
    Документ2 страницы
    Pengertian Polusi Udara
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Tugas Tarbiyah - Khaira Sakiah Jufri
    Tugas Tarbiyah - Khaira Sakiah Jufri
    Документ18 страниц
    Tugas Tarbiyah - Khaira Sakiah Jufri
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Penanaman Limbah
    Penanaman Limbah
    Документ3 страницы
    Penanaman Limbah
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Diagram Alir Penelitian MRF
    Diagram Alir Penelitian MRF
    Документ1 страница
    Diagram Alir Penelitian MRF
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Perhiungan Jumlah Kebutuhan Air
    Perhiungan Jumlah Kebutuhan Air
    Документ3 страницы
    Perhiungan Jumlah Kebutuhan Air
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Diagram Alir Penelitian MRF
    Diagram Alir Penelitian MRF
    Документ1 страница
    Diagram Alir Penelitian MRF
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • TP Ansor
    TP Ansor
    Документ7 страниц
    TP Ansor
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Resume Pencemaran Logam Berat Merkuri
    Resume Pencemaran Logam Berat Merkuri
    Документ4 страницы
    Resume Pencemaran Logam Berat Merkuri
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Bab V Kesimpulan Dan Saran
    Bab V Kesimpulan Dan Saran
    Документ3 страницы
    Bab V Kesimpulan Dan Saran
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Energi Minyak Bumi
    Energi Minyak Bumi
    Документ7 страниц
    Energi Minyak Bumi
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • 7 Bab II Ambang Lebarfix
    7 Bab II Ambang Lebarfix
    Документ18 страниц
    7 Bab II Ambang Lebarfix
    Juntak's
    Оценок пока нет
  • Resume Pencemaran Logam Berat Merkuri
    Resume Pencemaran Logam Berat Merkuri
    Документ4 страницы
    Resume Pencemaran Logam Berat Merkuri
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Документ5 страниц
    Presentation 1
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Tugas Tek. Limbah
    Tugas Tek. Limbah
    Документ24 страницы
    Tugas Tek. Limbah
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Bab III Lanjutan TLTG
    Bab III Lanjutan TLTG
    Документ5 страниц
    Bab III Lanjutan TLTG
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Epidemiologi Penyakit Menular
    Epidemiologi Penyakit Menular
    Документ5 страниц
    Epidemiologi Penyakit Menular
    Admila Yudia Risni
    50% (2)
  • Hasil Uji Rangking
    Hasil Uji Rangking
    Документ1 страница
    Hasil Uji Rangking
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Makalah Kimia Tanah
    Makalah Kimia Tanah
    Документ17 страниц
    Makalah Kimia Tanah
    Khaira-khya Arisandy
    80% (5)
  • Pengelolaan Sampah Di Kawasan Pesisir
    Pengelolaan Sampah Di Kawasan Pesisir
    Документ5 страниц
    Pengelolaan Sampah Di Kawasan Pesisir
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Materi Ekuipotensial Dan Flow Net
    Materi Ekuipotensial Dan Flow Net
    Документ7 страниц
    Materi Ekuipotensial Dan Flow Net
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Makalah Plumbing
    Makalah Plumbing
    Документ2 страницы
    Makalah Plumbing
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • TP Ansor
    TP Ansor
    Документ7 страниц
    TP Ansor
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Tugas Pencemaran Udara
    Tugas Pencemaran Udara
    Документ6 страниц
    Tugas Pencemaran Udara
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Ekologi Biotik
    Ekologi Biotik
    Документ8 страниц
    Ekologi Biotik
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Translate
    Translate
    Документ9 страниц
    Translate
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Definisi Agronmi
    Definisi Agronmi
    Документ5 страниц
    Definisi Agronmi
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Ekologi Pert 11
    Ekologi Pert 11
    Документ6 страниц
    Ekologi Pert 11
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Bag. Kia
    Bag. Kia
    Документ3 страницы
    Bag. Kia
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • 1 Komponen Biotik
    1 Komponen Biotik
    Документ5 страниц
    1 Komponen Biotik
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет
  • Tugas Unit Proses
    Tugas Unit Proses
    Документ7 страниц
    Tugas Unit Proses
    Khaira-khya Arisandy
    Оценок пока нет